Anda di halaman 1dari 3

ENDOSCOPY

Era globalisasi yang dapat dirasakan di seluruh dunia, ilmu pengetahuan makin maju
dan begitu juga perkembangan teknologi. Salah satu kemajuan teknologi tersebut adalah
teknologi informasi dengan adanya pengunaan internet. Perkembangan ini memengaruhi
semua bidang kehidupan termasuk dalam bidang medis. Kemajuan dalam bidang kesehatan
ini sangat berkembang dengan begitu pesat, sehingga banyak temuan-temuan yang
didapatkan dengan bantuan teknologi informasi baik dalam bidang pengorganisasian rumah
sakit, pengobatan, maupun penelitian pengembangan dari ilmu kesehatan itu sendiri.
Pelayanan kesehatan berbasis teknologi informasi tengah mendapat banyak perhatian
dunia.

Perawatan kesehatan saat ini banyak menggunakan alat- alat tehnologi dan untuk
mendeteksi Kelainan – kelainan serta penyakit –penyakit. Alat alat tehnologi ini sangat
membantu selain lebih cepat juga lebih simpel. Salah satu contoh dari alat teknologi yang
dipakai dalam bidang medis adalah Endoscopy.

Endoscopy merupakan alat untuk meneropong organ-organ dalam tubuh manusia


tanpa sayatan atau dengan sayatan kulit minimal atau bisa juga dikatakan bahwa Endoskopi
adalah tindakan non bedah yang digunakan untuk memeriksa saluran pencernaan dari
pasien dan, dalam beberapa kasus, disertai pengobatan, jika sudah memungkinkan.
Tindakan ini menggunakan endoskop, tabung lentur (fleksibel) dengan kamera yang melekat
pada salah satu ujungnya. Kamera tersebut mengambil gambar bagian dalam dari saluran
pencernaan, memungkinkan dokter yang memeriksa untuk melihat gambar tersebut melalui
layar televisi yang terhubung dengan endoskop.
Terdapat banyak cara melakukan endoskopi. Beberapa diantaranya adalah :

 Endoskopi atas – endoskopi atas dilakukan dengan cara memasukkan endoskop


melalui mulut, tenggorokan, dan turun ke kerongkongan. Cara ini digunakan ketika
dokter perlu memeriksa kerongkongan, lambung, dan usus kecil, khususnya di
bagian atas.
 Sigmoidoskopi atau kolonoskopi – adalah dua tindakan serupa yang memasukkan
endoskop melalui rektum menuju usus besar atau kolon. Cara ini dilakukan ketika
diperkirakan terjadi permasalahan dengan usus besar.
 Endoscopic retrograde cholangiopancreatography (ERCP) – Cara ini adalah jenis
endoskopi khusus yang memeriksa kandung empedu dan pankreas. Cara ini juga
digunakan untuk memeriksa bagian tubuh yang berada di sekitar tempat yang sama.
ERCP juga terkadang digunakan untuk menghancurkan batu empedu yang terdapat
di saluran empedu.
 Endoscopic ultrasound (EUS) – Cara ini menggabungkan endoskopi dengan teknologi
gelombang ultrasound untuk memperoleh informasi yang berguna terhadap
keadaan dan kesehatan saluran pencernaan.
 Biopsi (pengambilan contoh jaringan tubuh) – Dokter Anda juga mungkin
menggunakan endoskop selama tindakan endoskopi untuk memperoleh contoh
jaringan dari saluran pencernaan. Alat khusus akan digunakan untuk mengangkat
jaringan dari daerah yang terinfeksi. Contoh jaringan ini kemudian akan dianalisis
untuk menentukan apakah terdapat penyakit tertentu.

Perawatan – selama tindakan endoskopi, jika dokter menemukan beberapa masalah,


tindakan ini pula dapat dimanfaatkan untuk melakukan perawatan. Sebagai contoh, jika
tindakan ini menunjukkan adanya pendarahan di saluran pencernaan, dokter dapat
memasukkan alat lain melalui endoskop untuk menghentikan pendarahan tersebut. Begitu
juga jika ditemukan polip dan pertumbuhan lain, endoskop dapat digunakan untuk
membersihkannya.

Endoscopy merupakan alat kesehatan yang memunyai beberapa manfaat sepert


dapat melihat dengan jelas lokasi dan jenis kelainan dalam rongga saluran cerna, Tindakan
pengobatan dengan resikonya jauh lebih ringan daripada tindakan operasi ,dapat
menggantikan fungsi tindakan operasi, lebih nyaman, biaya lebih murah dan efisien, dan
hasil pemeriksaan dapat langsung dicetak.

Namun demikian, ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika akan melakukan metode
endoskopi, karena dapat menyebabkan beberapa hal di bawah ini, yaitu :
1. Menyebabkan munculnya infeksi dari bakteri dan kuman pada organ tubuh
Efek samping endoskopi yang mungkin bisa terjadi adalah dapat menyebabkan munculnya infeksi
dari bakteri dan kuman di dalam tubuh. Hal ini kemungkinan besar dapat terjadi, terutama ketika alat
endoskop yang digunakan dalam proses endoskopi tidak steril. Alat yang tidak steril ini dapat
membawa masuk kuman dan penyakit ke dalam tubuh kita. hal ini dapat menyebabkan kuman,
bakteri dan juga virus berkembang di dalam tubuh, dan berpotensi untuk menyebabkan berbagai
macam penyakit dan mengganggu kinerja dari organ-organ tubuh.

Infeksi bakteri ini juga bisa berakibat pada gangguan kesehatan lainnya, seperti :

 bahaya menahan kencing


 bahaya mandi di kolam renang
 penyebab anyang-anyangan
 faringitis
 amandel

2. Berpotensi melukai bagian luar dari organ tubuh dan menyebabkan luka serta
pendarahan
Bahaya yang dapat muncul akibat efek samping endoskopi adalah dapat menyebabkan luka dan
menggores bagian dari organ tubuh tertentu, misalnya usus dan lambung. Hal ini dapat terjadi apabila
dokter yang melakukan teknik endoskopi ini tidak teliti dan kurang terampil dalam memasukkan
endoskop ke dalam tubuh pasien. Jika terjadi, hal tersebut berpotensi melukai dan merusak bagian
luar dari organ tubuh.

Contohnya ketika muncul luka pada bagian lambung dan usus akibat alat endoskop. Efek samping
yang muncul dan kemungkinan dapat menetap adalah terganggunya proses pencernaan, perut dan
lambung sering terasa perih dan bukan tidak mungkin akan muncul gangguan-gangguan
lainnya. Kerusakan pada bagian organ tubuh ini dapat menyebabkan munculnya luka dan juga
pendarah pada organ tubuh yang terkena, yang pastinya akan sangat berbahaya bagi kesehatan dan
juga keselamatan pasien, dan memiliki dampak jangka panjang.

Bahaya kerusakan tubuh ini, juga bisa disebabkan oleh beberapa kondisi seperti :

 penyakit paling mematikan di dunia


 anoreksia
 bahaya korset pelangsing
 bahaya daging biawak
 bahaya makan mie dengan nasi

Anda mungkin juga menyukai