Anda di halaman 1dari 52

LAPORAN PENDAHULUAN LANSIA DI KOMUNITAS

PRAKTIKUM KEPERAWATAN GERONTIK

Dosen Pengajar : Berliany Venny Sipollo, MNS

Disusun Oleh:

Elita Sihotang (181474)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PANTI WALUYA

MALANG

2021
LAPORAN PENDAHULUAN PERUBAHAN NORMAL PADA LANSIA

A. Defenisi Lansia
Menurut World Health Organization (WHO), lansia adalah seseorang yang telah memasuki usia
60 tahun keatas. Lansia merupakan kelompok umur pada manusia yang telah memasuki tahapan
akhir dari fase kehidupannya. Kelompok yang dikategorikan lansia ini akan terjadi suatu proses
yang disebut Aging Process atau proses penuaan. Lansia adalah seseorang yang telah berusia
>60 tahun dan tidak berdaya mencari nafkah sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
sehari-hari (Ratnawati, 2017).
B. Klasifikasi Lansia
Klasifikasi lansia menurut Burnside dalam Nugroho (2012) :
1. Young old (usia 60-69 tahun)
2. Middle age old (usia 70-79 tahun)
3. Old-old (usia 80-89 tahun)
4. Very old-old (usia 90 tahun ke atas)
C. Karakteristik Lansia
Karakteristik lansia menurut Ratnawati (2017) yaitu :
1. Usia
Menurut UU No. 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia, lansia adalah seseorang
yang telah mencapai usia diatas 60 tahun (Ratnawati, 2017).
2. Jenis kelamin
Data Kemenkes RI (2015), lansia didominasi oleh jenis kelamin perempuan. Artinya, ini
menunjukkan bahwa harapan hidup yang paling tinggi adalah perempuan (Ratnawati,
2017).
3. Status pernikahan
Berdasarkan Badan Pusat Statistik RI SUPAS 2015, penduduk lansia ditilik dari status
perkawinannya sebagian besar berstatus kawin (60 %) dan cerai mati (37 %). Adapun
perinciannya yaitu lansia perempuan yang berstatus cerai mati sekitar 56,04 % dari
keseluruhan yang cerai mati, dan lansia laki-laki yang berstatus kawin ada 82,84 %. Hal ini
disebabkan usia harapan hidup perempuan lebih tinggi dibandingkan dengan usia harapan
hidup laki-laki, sehingga presentase lansia perempuan yang berstatus cerai mati lebih
banyak dan lansia laki-laki yang bercerai umumnya kawin lagi (Ratnawati, 2017).
4. Pekerjaan
Mengacu pada konsep active ageing WHO, lanjut usia sehat berkualitas adalah proses
penuaan yang tetap sehat secara fisik, sosial dan mental sehingga dapat tetap sejahtera
sepanjang hidup dan tetap berpartisipasi dalam rangka meningkatkan kualitas hidup sebagai
anggota masyarakat. Berdasarkan data Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI 2016
sumber dana lansia sebagian besar pekerjaan/usaha (46,7%), pensiun (8,5%) dan (3,8%)
adalah tabungan, saudara atau jaminan sosial (Ratnawati, 2017).
5. Pendidikan terakhir
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Darmojo menunjukkan bahwa pekerjaan lansia
terbanyak sebagai tenaga terlatih dan sangat sedikit yang bekerja sebagai tenaga
professional. Dengan kemajuan pendidikan diharapkan akan menjadi lebih baik (Darmojo
& Martono, 2006).
6. Kondisi kesehatan
Angka kesakitan, menurut Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI (2016) merupakan salah
satu indikator yang digunakan untuk mengukur derajat kesehatan penduduk. Semakin
rendah angka kesakitan menunjukkan derajat kesehatan penduduk yang semakin baik.

D. Perubahan pada Lanjut Usia


Semakin bertambahnya umur manusia, terjadi proses penuaan secara degeneratif yang akan
berdampak pada perubahan-perubahan pada diri manusia, tidak hanya perubahan fisik, tetapi
juga kognitif, perasaan, sosial dan seksual (Azizah dan Lilik M, 2011).
1. Perubahan Fisik
a. Sistem Indra
Sistem pendengaran: Prebiakusis (gangguan pada pendengaran) oleh karenahilangnya
kemampuan (daya) pendengaran pada telinga dalam, terutama terhadap bunyi suara atau
nada-nada yang tinggi, suara yang tidak jelas, sulit dimengerti kata-kata, 50% terjadi
pada usia diatas 60 tahun.
b. Sistem Integumen
Pada lansia kulit mengalami atropi, kendur, tidak elastiskering dan berkerut. Kulit akan
kekurangan cairan sehingga menjadi tipis dan berbercak. Kekeringan kulit disebabkan
atropi glandula sebasea dan glandula sudoritera, timbul pigmen berwarna coklat pada
kulit dikenal dengan liver spot.
c. Sistem Muskuloskeletal
Perubahan sistem muskuloskeletal pada lansia: Jaringan penghubung (kolagendan
elastin), kartilago, tulang, otot dan sendi. Kolagen sebagai pendukung utama kulit,
tendon, tulang, kartilago dan jaringan pengikat mengalami perubahan menjadi bentangan
yang tidak teratur.
1) Kartilago: jaringan kartilagopada persendian menjadi lunak dan mengalami
granulasi, sehingga permukaansendi menjadi rata. Kemampuan kartilago untuk
regenerasi berkurang dan degenerasi yang terjadi cenderung kearah
progresif,konsekuensinya kartilago pada persendiaan menjadi rentan terhadap
gesekan.
2) Tulang: berkurangnya kepadatan tulang setelah diamati adalah bagian dari penuaan
fisiologi, sehingga akan mengakibatkan osteoporosis dan lebih lanjut akan
mengakibatkan nyeri,deformitas dan fraktur.
3) Otot: perubahan struktur otot pada penuaan sangatbervariasi, penurunan jumlah dan
ukuran serabut otot, peningkatan jaringanpenghubung dan jaringan lemak pada otot
mengakibatkan efek negatif.
4) Sendi: pada lansia, jaringan ikat sekitar sendi seperti tendon, ligamen dan
fasiamengalami penuaan elastisitas.
d. Sistem kardiovaskuler
Perubahan pada sistem kardiovaskuler pada lansia adalah massa jantung bertambah,
ventrikel kiri mengalami hipertropi sehingga peregangan jantung berkurang, kondisi ini
terjadi karena perubahan jaringan ikat. Perubahan inidisebabkan oleh penumpukan
lipofusin, klasifikasi SA Node dan jaringan konduksi berubah menjadi jaringan ikat.
e. Sistem Respirasi
Pada proses penuaan terjadi perubahan jaringan ikat paru, kapasitas total paru tetap tetapi
volume cadangan paru bertambah untuk mengkompensasi kenaikan ruang paru, udara
yang mengalir ke paru berkurang. Perubahan pada otot, kartilago dan sendi torak
mengakibatkan gerakan pernapasan terganggu dan kemampuan peregangan toraks
berkurang.
f. Pencernaan dan Metabolisme
Perubahan yang terjadi pada sistem pencernaan, seperti penurunan produksi sebagai
kemunduran fungsi yang nyata karena kehilangan gigi, indra pengecap menurun, rasa
lapar menurun (kepekaan rasa lapar menurun), liver (hati) makin mengecil dan
menurunnya tempat penyimpanan, dan berkurangnya aliran darah.
g. Sistem perkemihan
Pada sistem perkemihan terjadi perubahan yang signifikan. Banyak fungsi yang
mengalami kemunduran, contohnya laju filtrasi, ekskresi, dan reabsorpsi oleh ginjal.
h. Sistem saraf
Sistem susunan saraf mengalami perubahan anatomi dan atropi yang progresif pada
serabut saraf lansia. Lansia mengalami penurunan koordinasi dankemampuan dalam
melakukan aktifitas sehari-hari.
i. Sistem reproduksi
Perubahan sistem reproduksi lansia ditandai dengan menciutnya ovary danuterus. Terjadi
atropi payudara. Pada laki- laki testis masih dapat memproduksi spermatozoa, meskipun
adanya penurunan secara berangsur-angsur.
2. Perubahan Kognitif:
a. Daya Ingat (Memory)
b. IQ (Intellegent Quotient)
c. Kemampuan Belajar (Learning)
d. Kemampuan Pemahaman (Comprehension)
e. Pemecahan Masalah (Problem Solving)
f. Pengambilan Keputusan (Decision Making)
g. Kebijaksanaan (Wisdom)
h. Kinerja (Performance)
i. Motivasi (Motivation)
3. Perubahan mental
Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental :
a. Pertama-tama perubahan fisik, khususnya organ perasa
b. Kesehatan umum
c. Tingkat pendidikan
d. Keturunan (hereditas)
e. Lingkungan
f. Gangguan syaraf panca indera, timbul kebutaan dan ketulian.
g. Gangguan konsep diri akibat kehilangan kehilangan jabatan.
h. Rangkaian dari kehilangan, yaitu kehilangan hubungan dengan teman dan keluarga.
hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik, perubahan terhadap gambaran diri,perubahan
konsep diri.
i. Perubahan spiritual agama atau kepercayaan makin terintegrasi dalam kehidupannya.
Lansia semakinmatang (mature) dalam kehidupan keagamaan, hal ini terlihat dalam
berfikir danbertindak sehari-hari.
4. Perubahan Psikososial
a. Kesepian
Terjadi pada saat pasangan hidup atau teman dekat meninggal terutama jika lansia
mengalami penurunan kesehatan, seperti menderita penyakit fisik berat,gangguan
mobilitas atau gangguan sensorik terutama pendengaran.
b. Duka cita (Bereavement)
Meninggalnya pasangan hidup, teman dekat, atau bahkan hewan kesayangan dapat
meruntuhkan pertahanan jiwa yang telah rapuh pada lansia. Hal tersebut dapat memicu
terjadinya gangguan fisik dan kesehatan.
c. Depresi
Duka cita yang berlanjut akan menimbulkan perasaan kosong, lalu diikuti dengan
keinginan untuk menangis yang berlanjut menjadi suatu episode depresi. Depresijuga
dapat disebabkan karena stres lingkungan dan menurunnya kemampuan adaptasi.
d. Gangguan cemas
Dibagi dalam beberapa golongan: fobia, panik, gangguan cemas umum, gangguan stress
setelah trauma dan gangguan obsesif kompulsif, gangguan-gangguan tersebut merupakan
kelanjutan dari dewasa muda dan berhubungan dengan sekunder akibat penyakit medis,
depresi, efek samping obat, atau gejala penghentian mendadak dari suatu obat.
e. Parafrenia
Suatu bentuk skizofrenia pada lansia, ditandai dengan waham (curiga), lansia sering
merasa tetangganya mencuri barang- barangnya atau berniat membunuhnya. Biasanya
terjadi pada lansia yang terisolasi/diisolasi atau menarik diri dari kegiatan sosial.
f. Sindroma Diogenes
Suatu kelainan dimana lansia menunjukkan penampilan perilaku sangatmengganggu.
Rumah atau kamar kotor dan bau karena lansia bermain-main dengan feses dan urinnya,
sering menumpuk barang dengan tidak teratur, walaupun telah dibersihkan, keadaan
tersebut dapat terulang kembali.
5. Perubahan Spiritual
Lansia semakin matang dalam kehidupan keagamaanya, terlihat dari cara berpikir dan
bertindak dalam kehidupan sehari-hari. Agama dan kepercayaan semakin terintegrasi dalam
kehidupan serta berpikir untuk mencapai kebahagiaan di akhirat.

E. Permasalahan Lanjut Usia


Menurut Suardiman (2011), masalah umum yang dihadapi oleh lansia diantaranya:
1. Masalah ekonomi
Usia lanjut ditandai dengan penurunan produktivitas kerja, memasuki masa pensiun atau
berhentinya pekerjaan utama. Disisi lain, usia lanjut dihadapkan pada berbagai kebutuhan
yang semakin meningkat seperti kebutuhan akan makanan yang bergizi seimbang,
pemeriksaan kesehatan secara rutin, kebutuhan sosial dan rekreasi. Lansia yang memiliki
pensiun kondisi ekonominya lebih baik karena memiliki penghasilan tetap setiap bulannya.
Lansia yang tidak memiliki pensiun akan membawa kelompok lansia pada kondisi
tergantung atau menjadi tanggungan anggota keluarga.
2. Masalah sosial
Memasuki masa lanjut usia ditandai dengan berkurangnya kontak sosial, baik dengan anggota
keluarga atau dengan masyarakat. kurangnya kontak sosial dapat menimbulkan perasaan kesepian,
terkadang muncul perilaku regresi seperti mudah menangis, mengurung diri, serta merengek-rengek
jika bertemu dengan orang lain sehingga perilakunya kembali seperti anak kecil (Kuntjoro, 2007).
3. Masalah kesehatan
Peningkatan usia lanjut akan diikuti dengan meningkatnya masalah kesehatan. Usia lanjut ditandai
dengan penurunan fungsi fisik dan rentan terhadap penyakit seperti gangguan pendengaran,
bronkitis kronis, gangguan pada tungkai/sikap berjalan, gangguan pada koksa/sendi panggul,
anemia, demensia, gangguan penglihatan, dekompensasi kordis, diabetes mellitus, osteo
malasia, dan hipotiroidisme, gangguan defekasi (Suardiman, 2011).
4. Masalah psikososial
Masalah psikososial adalah hal-hal yang dapat menimbulkan gangguan keseimbangan
sehingga membawa lansia kearah kerusakan atau kemerosotan yang progresif terutama
aspek psikologis yang mendadak, misalnya, bingung, panik, depresif, dan apatis. Hal itu
biasanya bersumber dari munculnya stressor psikososial yang paling berat seperti, kematian
pasangan hidup, kematian sanak saudara dekat, atau trauma psikis.

F. Konsep Asuhan Keperawatan Pada Lansia


1. Pengkajian
a. Identitas
Nama, TTL, pendidikan terakhir, golongan darah, agama, status perkawinan, alamat,
telepon, jenis kelamin, orang yang paling dekat dihubungi, hubungan dengan
lansia,alamat dan jenis kelamin orang/keluarga tersebut.
b. Riwayat Keluarga
a) Pasangan : hidup/mati, kesehatan, umur, pekerjaan, alamat, kematian, sebab
kematian, tahun Meninggal.
b) Anak : Hidup/mati, nama, alamat, kematian, tahun meninggal, penyebab kematian.
c. Riwayat Pekerjaan
Status pekerjaan saat ini, pekerjaan sebelumnya, sumber-sumber pendapatan dan
kecukupan terhadap kebutuhan, alamat pekerjaan, jarak tempat kerja dari rumah, alat
transportasi.
d. Riwayat Lingkungan Hidup
Type tempat tingggal/panti, jumlah kamar, jumlah tingkat, jumlah orang yang
tingggal dirumah/ panti, derajat privacy, tetangga terdekat, alamat/telepon, kondisi
panti.
e. Riwayat Rekreasi
Hobby/ minat, keanggotaan organisasi, liburan perjalanan, kegiatan dipanti.
f. Sumber/System Pendukung Yang Digunakan
Dokter/perawat / bidan / fisioteraphy, dll, dirumah sakit, klinik, yankes lain, jarak
dari rumah / panti, yankes dirumah / panti, makanan yang dihantar, perawatan sehari-
hari oleh keluarga.
g. Kebiasaan Ritual
Agama, istirahat tidur, kebiasaan ibadah, kepercayaan, ritual makan.
h. Status Kesehatan Saat Ini
Status kesehatan selama 1 tahun dan 5 tahun yang lalu, keluhan kesehatan utama
(PQRST), pengetahuan / pemahaman dan penatalaksanaan masalah kesehatan, derajat
keseluruhan fungsi relative terhadap masalah kesehatan dan diagnose medis. Alasan
masuk panti
i. Obat-obatan
Nama dan dosis obat, waktu dan cara penggunaan, dokteryang member, tanggal resep
dan masalah karena obat-obatan.
j. Status Imunisasi
Tanggal terbaru imunisasi tetanus, difteria, PPD, influenza, dll.
k. Alergi (catat agen dan reaksi spesifik)
Obat, makanan, kontak substansi, factor lingkunngan.
l. Pola eliminasi
Menjelaskan pola fungsi ekskresi, kandung kemih, defekasi, ada tidaknya
masalah defekasi, masalah nutrisi, dan penggunaan kateter.
m. Pola tidur dan istirahat
Menggambarkan pola tidur, istirahat, dan persepsi terhadap energi, jumlah jam tidur
pada siang dan malam hari, masalah tidur insomnia.
n. Nutrisi
Menggambarkan masukan nutrisi, balance cairan dan elektrolit, nafsu makan, pola
makan, diet, kesulitan menelan, mual/muntah, makanan kesukaan.
o. Status Kesehatan Masa Lalu
Penyakit masa kanak-kanak, penyakit serius dan kronik, trauma, perawatan dirumah
sakit (alasan, tanggal, tempat, durasi, dokter, perawat),operasi, (jenis, tanggal, temapat,
alasan, dokter, hasil, perawat), riwayat obsetrik.
p. Pemeriksaan fisik :
a) Keadaan Umum
Kelelahan, perubahan BB setahun yang lalu, perubahan nafsu makan,, demam,
keringat malam, kesulitan tidur, sering filek dan infeksi, penilaian diri terhadap
status kesehatan, kemampuan melakukan ADL, tingkat kesadaran (kualitatif,
kuantitatif), TTV.
b) Integument
Lesi /luka, pruritis, perubahan pigmentasi, perubahan tekstur, perubahan nevi,
sering memar, perubahan rambut, perubahan kuku, katimumul pada jari dan kallus,
pola penyembuhan lesi dan memar, elastisitas / turgor.
c) Hemapoetik
Perdarahan / memar abnormal, pembengakakan kelenjer limfe, anemia, riwayat
transfuse darah.
d) Kepala
Sakit kepala, trauma pada masa lalu, pusing, gatal kulit kepala, lesi /luka.
e) Mata
Perubahan penglihatan, pemakaian kaca mata /lensa kontak, nyeri, air mata
berlebihan,,pruritis, bengkak sekitar mata, floater, diplopia, fotofobia, skomata,
riawayat infeksi, tanggal pemeriksaan paling akhir, damapk pada penampilan
ADL.
f) Telinga
Perubahan pendengaran, rabas, tinnitus, vertigo, sensitivitas pendengaran, alat-
alat protesa, riwayat infeksi, tanggal pemeriksaan paling akhir, kebiasaan
perawatan telinga, dampak pada ADL.
g) Hidung dan Sinus
Obstruksi, mendengkur, nyeri pada sinus, alergi.
h) Mulut dan Tenggorokan
Sakit tenggorokan, lesi / ulkus, serak, perubahan suara, kesulitan menelan,
perdarahan gusi, karies, pola menggosok gigi, masalah dan kebiasaan
membersihkan gigi palsu.
i) Leher
Kekakuan, nyeri / nyeri tekan, benjola / massa, keterbatasan gerak, pembesaran
kelenjer tuyroid.
j) Payudara
Benjolan / massa, nyeri/nyeri tekan, bengkak, keluar cairan dari putting
susu,perubahan pada putting susu, pola pemeriksaan payudara, tanggal mamografi
paling akhir.
k) Pernafasan
Batuk, sesak nafas, hemoptisis, sputum, mengi, asma /alergi pernafasan,
frekuensi, auskultasi, palpasi, perkusi, wheezing.
l) Kardiovaskuler
Nyeri / ketidaknyamanan dada, palpitasi, sesak nafas, dipsnea pada aktivitas,
dispnea nocturnal, ortopnea, murmur, edema, varises, kaki timpang, parestisia,
perubahan warna kaki.
m) Gastrointestinal
Disfagia, tak dapat mencerna, nyeri ulu hati, pembesaran hepar, mual/ muntah,
hematemesis, perubahan nafsu makan, intoleransi makanan, ulkus, nyeri, ikterik,
benjolan/ massa, perubahan kebiasaan defekasi, diare, konstipasi, melena,
hemoroid, perdarahan rectum, pola defekasi biasanya.
n) Perkemihan
Disuria, frekuensi, nyeri saat berkemih, batu, infeksi.
o) Genitalia
Pemeriksaan kebersihan, dan keluhan yang dirasakan
p) Muskuluskletal
Nyeri persendian, kekakuan, pembengkakan sendi, deformitas, spasme, kram,
kelemahan oto, masalah cara berjalan, nyeri punggung, protesa, pola kebiasaan
latihan, damapak penampilan ADL.
q) Psikososial
Cemas, depresi, insomnia, menangis, gugup, takut, masalah dalam mengambil
keputusan, kesulitan dalam berkonsentrasi, pernyataan perasaan umum mengenai
keputusan /frustasi mekanisme koping yang biasa, stress saat ini, masalah tentang
kematian dan kehilangan, dampak penampilan ADL.

2. Pengkajian Status Fungsional, Kognitif, Afektif Dan Social


Pengkajian ini meliputi observasi kemampuan klien untuk melakukan aktivitas kehidupan
sehari-hari/activity daily leaving, fingsi kognitif, efektif dan social.
a. Pengkajian Status Fungsional
Mengukur kemampuan lansia untuk melakukan aktifitas sehari-hari secara mandiri.
Penentuan kemandirian fungsional dapat mengidentifikasi kemampuan dan
keterbatasan klien, menimbulkan pemilihan intervensi yang tepat. Kemandirian pada
aktivitas kehidupan sehari-hari dapat diukur dengan menggunakan INDEKS KATZ.
Indeks kemandirian pada aktivitas kehidupan sehari-hari berdasarkan pada evaluasi
fungsi mandiri atau tergantung dari klien dalam mandi, berpakaian, pergi ke kamar
mandi, berpindah, kontinen dan makan.
b. Pengkajian Status Kognitif Dan Afektif
Menggunakan Short Portable Mental Questionnare ( SPMSQ ) untuk mendeteksi
adanya dan tingkat kerusakan intelektual, terdiri dari 10 hal yang mengetes orientasi,
memori dalam hubungannya dengan kemampuan perawatan diri, memori jauh,
kemampuan matematis.
Penilaian SPMSQ :
Kesalahan 0-2 fungsi intelektual utuh
Kesalahan 3-4 fungsi intelektual ringan
Kesalahan 5-7 fungsi intelektual sedang
Kesalahan 8-10 fungsi intelektual berat
Selain menggunakan SPMSQ, untuk menguji aspek-aspek kognitif dari fungsi mental
: orientasi, registrasi, perhatian dan kalkulasi, mengingat kembali dan bahasa, dapat
menggunakan Mini Mental State Exam ( MMSE ). Nilai kemungkinan paling tinggi
adalah 30, nilai 21 atau kurang menunjukkan adanya kognitif yang memerlukan
penyelidikan lanjut.
c. Pengkajian status sosial
Status sosial lansia dapat diukur dengan menggunakan APGAR keluarga. Penilaian :
jika pertanyaan-pertanyaan yang dijawab selalu ( poin 2 ), kadang-kadang ( poin 1 ),
hampir tidak pernah ( poin 0 ).
Tanggal pengkajian: 18 Aprl 2021

Tanggal konsultasi:

FORMAT PENGKAJIAN
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK STIKes PANTI WALUYA

Asuhan Keperawatan Pada Ny P dengan perubahan Fisiologi Normal Pada


Lansia
Kelurahan Karangbesuki Malang

1. IDENTITAS KLIEN

Nama : Ny. P Jenis Kelamin : Perempuan


Umur : 64 tahun Suku : Jawa
Alamat : Jl. Tidar utara 21 Agama : Islam
Pendidikan : SD Status Perkawinan : Cerai
Tanggal Pengkajian : 1 8 April 2021
Status Kesehatan Saat Ini : klien mengatakan klien dalam keadaan sehat.
Keluhan utama : klien mengatakan belum memiliki bekal jika dipangil Tuhan
saat ini
Riwayat kesehatan dahulu : Klien pernah ke dokter karena batuk dan flu
Riwayat Kesehatan Keluarga : tidak ada penyakit keturunan seperti hipertensi dan diabet

2. POLA KESEHATAN FUNGSIONAL

Persepsi Kesehatan-Pola Manajemen Kesehatan

Subyektif Objektif

 Persepsi lansia tentang pelayan  Keadaan umum lansia: lansia tampak


kesehatan yang berada dekat tenang
rumahnya: klien mengatakan cukup
puas dengan pelayanan kesehatan
dari dokter dekat rumah
 Alasan lansia (sering, kadang,  Bagaimana tindakan keluarga dalam
tidak pernah) berkunjung ke menjaga kesehatan lansia: lansia
tempat pelayanan kesehatan tinggal dengan majikan maka lansia
terdekat: lansia ke dokter dekat dibawa ke dokter jika sakit
rumah jika sakit

 Jarak pelayanan kesehatan dengan  Normal Aging change/ Clinical


rumah lansia: jarak rumah majikan Implication
lansia dengan dokter kira-kira 500 m  Kepala
 Inspeksi : bentuk chepl normal,
bersih dan rambut tidak merata putih
dan ada berwarna hitam

 Palpation : tidak ada keluhan

 Apa alergi obat yang dialami  Mata


lansia: tidak ada alergi obat  Inspeksi : simetris, mengunakan
kacamata jika ingin membaca,
mampu mengikuti gerakan ujung jari
tangan, isokor, mampu membuka dan
menutup mata dengan spontan.
 Palpasi : mata kenyal
 Imunisasi yang dilakukan lansia: tidak  Hidung
ada  Inspeksi : simetris , lubang
hidung bersih, mampu mengenali bau
minyak kayu putih dalam keadaan
mata tertutup
 Palpasi : tidak ada nyeri
tekan
 Tanggapan atau keluhan keluarga  Mulut dan gigi
mengenai penyakit/riwayat penyakit  Inspeksi : 5 gigi sudah dicabut,
yang diderita lansia: tidak dikaji
tampak bersih.

 Tanggapan lansia terhadap kader Telinga


lansia/kader kesehatan di  Inspeksi : simetris kiri dan
lingkungannya: lansia hanya
mengetahui adanya bantuan dokter kanan, mampu mendengar dengan
jika sakit dan sangat membantunya baik, terdapat serumen kering dalam
telinga, memran timpani utuh
 Palpasi : tidak terdapat nyeri
tekan
 Kesimpulan: klien dalam keadaan sehat dan mendapatkan pelayanan kesehatan dari
dokter
3. NUTRISI – POLA METABOLISME
Subyektif Objektif
 Aktifitas lansia (mulai dari bangun tidur  Jenis Makanan yang dikonsum
sampai kembali istirahat malam): sietiap hari: nasih, sayur, tahu/tempe,
Bangun, mandi, sholat, memasak, buah jika ada.
makan, membersihkan rumah,
membersihkan pekarangan rumah,
berjalan selama 1 jam, makan, istirahat,
menonton, makan, sholat, tidur

 Jenis cairan atau minuman yang  Berat Badan (BB): 33 kg


dikonsumsi tiap hari: air putih ,  Tinggi Badan (TB): 143 cm
kadang-kadang minum kopi
 BMI: 16,2 ( underweight < 18, 50
 Berat badan: bertambah
 Tanggapan lansia tentang berat  Perhitungan kalori lansia per hari:
badannya: lansia mengatakan berat Total Kalori:
badan bertambah karena
sebelumnya 30 Kg. kalori masuk – kalori keluar:
Kcal
1395-1055 =304 Kcal

 Tanggapan lansia tentang nafsu  Normal Aging Change/ Clinical


makannya: lansia mengatakan dia Implication
makan seperti biasanya
 Kulit
 Inspeksi : warna kulit merata
Dan (Porsi makan): lansia mengatakan porsi
makan cukup, dengan porsi 8-10 sendok  Palpasi : kulit lembab, turgor
perhari dengan sayur dan tahu/tempe kulit > 2 detik.

 Makanan favorit lansia: nasi rawon  Gigi


 Inspeksi : tidak lengkap, beberapa
sudah dicabut
 Alergi makanan yang dialami  Kadar glukosa darah: - mg/dL
lansia: ikan

 Kesimpulan : berat badan lansia kurang dari normal


4. POLA ELIMINASI
Subyektif Objektif
 Pola eliminasi alvi: 1 x/hari  Terdapat penggunaan diurertik
Tanggapan lansia tentang BAB nya: /tidak
lansia mengatakan jika tidak makan  Terdapat penggunaan kateter
buah dan sayur maka BAB agak urin/tidak
keras

(menggunakan laxative): -
x/hari
 Pola eliminasi urin: 6-8 x/hari  Normal Aging Change/ Clinical
Tanggapan lansia tentang pipisnya: tidak Implication
ada masalah saat BAK dan warnanya  Ginjal (screening penurunan
kadang bening kadang kekuningan fungsi)
 Perhitungan GFR (jika ada hasil
lab):-

 Palpasi: tidak ada nyeri tekan

 Penggunaan obat warung tanpa  Abdomen


resep dokter untuk gangguan  Inspeksi : umbilikus tepat di
eliminasi: tidak ada masalah tengah, tidak ada lesi ataupun bekas
eliminasi operasi
 Palpasi : tidak ada nyeri
tekan di seluruh regio

 Auskultasi : peristaltik 20
x/menit
 Kesimpulan: tidak ada masalah serius dengan eliminasi namun perlu memperhatikan serat
mencegah konstipasi

5. AKTIVITAS – POLA OLAHRAGA

Subjective Objective
 Tanggapan lansia tentang aktivitasnya  Mengukur fungsi ADL lansia: KATZ
setiap hari (apakah ada kesulitan pada
aktivitas tertentu,  Total skor: 6
mis mandi): lansia mengatakan mampu
melakukan seluruh aktivitas sehari-hari
secara mandiri
 Pola olahraga tiap hari: lansia berjalan  Mengukur resiko jatuh lansia: risiko
kaki di sekeliling rumah 1 jam perhari ringan

 Total skor: 0
 Apa yang dilakukan lansia di waktu  Normal Aging Change/ Clinical
senggang/luangnya: istirahat/ tidur, Implication
nonton  Pulmonary/paru-paru
 Inspeksi : irama teratur

 Palpasi : simetris kiri dan kanan


saat dilakuan takstil premitus

 Auskultasi : tidak ada suara tambahan


 Kaji riwayat jatuh lansia: lansia  Struktur dan pustur tubuh: sedikit
mengatakan tidak perna jatuh bungkuk

 Kekuatan otot: 5

 Ukur keseimbangan lansia


(Romberg test):
 Assessment lain:  Kuku jari tangan dan jari kaki
 Inspeksi: warna kuku jari kaki tidak
cerah.

 Lingkungan rumah lansia


• Dekat jalan raya/tidak
• Rumah dengan pagar/tidak; resiko
pencurian
• Dekat dengan polusi industry/tidak;
resiko terpapar debu/tidak
• Dekat dengan bau menyengat yang
mengganggu/tidak
• Banyak kendaraan pulang pergi depan
rumah/tidak; dekat dengan suara
bising/tidak
• Dekat dengan penyalahgunaan
obat/tidak
 Gampang terpapar obat campuran
dari tetangga, mis obat herbal
• Interior rumah:
Tangga berbahaya/tidak; pencahayaan
lampu dalam dan luar rumah
terang; lansia dapat menuju ke toilet
dengan aman; ada pegangan dalam kamar
mandi; kamar mandi bersih
• Dapur : penyimpanan bahan makanan
baik, dapat mengetahui kompor menyala,
mampu mempersiapkan makanan, ada alarm
kebakaran/tidak.
• Tidak ada perawatan hewan peliharaan :
hewan peliharaan berada dibawah/tidak;
mampu memberikan makanan pada hewan
peliharaan/tidak; mampu melepas hewan
peliharaan keluar/tidak.
• Kamar tidur : mampu keluar dan masuk
ke kamar tidur; dapat mengakses telepon;
kamar tidur hangat.
• komunikasi : mampu mengakses
telepon; mampu mengakses emergensi
sitem/tidak.
• lingkungan sosial dekat rumah
lansia:
(tetangga/kader/tokoh-tokoh agama)

Kesimpulan : Risiko jatuh lansia ringan


sehingga bisa melakukan olehraga dengan lebih
bebas, lingkungan mendukung untuk kesehatan
lansia

6. TIDUR – POLA ISTIRAHAT

Subjektif Objektif
 Tanggapan lansia tentang kualitas  Lama tidur malam: 3 Jam
tidurnya (nyenyak/terbangun malam
hari): lansia mengatakan tidur cukup Mulai tidur malam dari Jam 00.01 - 04.00
karena siang tidur
 Lama tidur siang: 2, 5 Jam
 Apakah siap memulai aktivitas
setelah bangun tidur? Ya, setelah
bangun berdoa dan memulai Mulai tidur siang dari Jam 11.30 -
aktivitas
13.00 tergantung situasi_
 Ritual sebelum tidur pada lansia: Kesimpulan: pola tidur lansia teratur namun
(Ibadah/aktivitas lain) kurang
7. KOGNITIF – POLA PERSEPSI

Subjektif Objektif
 Pendapat lansia tentang system  Normal Aging Change/ Clinical
pendengarannya: lansia dapat Implication
mendengar dengan baik  Telinga
 Inspeksi : simertis kiri dan kanan,
mampu mendengar saat berbicara
dengan suara normal.
 Palpasi : tidak ada nyeri tekan
 Apakah lansia menggunakan alat  Lansia mengetes alat bantu dengarnya
bantu dengar/tidak sebelum digunakan/tidak

 Apa tanggapan lansia tentang alat


bantu dengarnya:-
 Tanggapan lansia tentang  Lidah
penglihatannya : lansia harus  Inspeksi : tepat di tengah, warna lidah
mengunakan kaca mata
untuk membaca. putih

Ada pandangan kabur  Apakah ada perubahan pada indra


pengecap dan penciuman (lakukan test
nervus): tidak ada
 Ukur fungsi kognitif (gunakan
MMSE): 29
 Level kognitif: tidak ada gangguan
 Riwayat operasi katarak/tidak:  Ada arcus sinilis/tidak

 Kesimpulan: tidak ada masalah pada pola persepsi/ tidak ada gangguan kognitif

8. PERSEPSI INDIVIDU – POLA KONSEP INDIVIDU

Subjektif Objektif
 Persepsi lansia tentang dirinya  Lansia membangun kehidupan
(pribadi yang seperti apa, social dengan berkunjung ke
mandiri/bagaimana) : lansia tetangga/tidak : lansia membangun
mengatakan bahwa dia mandiri kehidupan sosial dengan
berbincang-bincang dengan
tetangga seperti suster-suster dan
tetangga lainnya, tukang sayur dll
 Nilai – nilai dan norma apa yang  Lansia menjaga kesehatannya,
dijadikan patokan dalam hidup lansia: dengan memiliki alat – alat
harus berbuat baik dan menjaga kesehatan/tidak : lansia tidak
kesehatan supaya panjang umur. memiliki alat kesehatan namun
dengan tetap bersemangat
 Apa harapan lansia pada hidupnya:  Lansia tahu cara menggunakan alat
mampu menyiapkan bekal untuk kesehatan/tidak
kehidupan akhirat nanti
 Faktor – faktor yang membuat lansia  Assessment lain: lansia memiliki
hidup tenang dan damai : kecemasan jika tidak dapat berbuat baik
kepercayaan kepada Tuhan, faktor dan memiliki bekal untuk akhirat nanti
dukungan keluarga dan majikan
yang selalu mendukung, dan prinsip
hidup spiritual untuk mempunyai
bekal ke akhirat
 Persespsi lansia tentang sehat: terhidar dari  Kesimpulan: lansia memiliki konsep
penyakit individu yang positif, menuju integritas
pada kehidupan spiritual namun ada
 Persepsi lansia tentang kecemasan
penyakitnya: ketika tidak
bisa melakukan kegiatan
seperti biasanya
9. POLA HUBUNGAN – PERAN
Jelaskan support system yang paling dekat dengan lansia dan system kesehatan yang
paling dekat dengan lansia.

Lansia
Keluarga
Majikan
Teman/ tetangga

Dokter
Diagram Struktur Keluarga
Dimulai dari orang tua
lansia

Keterangan:

= laki-laki

= Perempuan

= Pernikahan
X = Meninggal

= Lansia
Subjektif Objektif
 Lansia mengatakan memiliki  Lansia hidup bersama: majikan
berapa anak: tidak memiliki anak

 Tanggapan lansia tentang pemenuhan  Lansia memiliki teman dekat/ tidak


kebutuhan hidupnya (ekonomi):
lansia merasa tercukupi dengan apa
yang dimiliki saat ini

 Caregiver/keluarga/anak  Caregiver
 Siapa caregiver lansia :  TTV caregiver:
 Nama :
 Usia : tahun
 Pekerjaan :

 Apa yang dibutuhkan care giver Assessment lainnya:


dalam merawat lansia:

 Keyakinan dan spiritual yang dimiliki Kesimpulan: Lansia masih mandiri dan masih
caregiver dalam merawat lansia : aktif bekerja

 Coping caregiver dalam merawat


lansia :

 Harapan caregiver dalam merawat


lansia :

10. POLA SEKSUALITAS – REPRODUKSI

Subjektif Objektif
 Tanggapan lansia tentang  Kegiatan yang dilakukan dalam
suaminya : sudah bercerai mendistraksi kebutuhan seksualnya
 Jika pasangan almahrum & lansia (Tanya keluarga/tidak perlu tanya tapi
tidak ingin membicarakan tidak perlu observasi):
dipaksa

 Tanggapan lansia tentang


kebutuhan sexual: sudah tua
jadi tidak berpikir apa apa.
Kesimpulan: lansia mampu mengatasi kesendiriannya dengan bekerja

11. POLA KOPING – TOLERANSI TERHADAP STRESS

Subyektif Objektif
 Tanggapan lansia terhadap masalah yang Lansia tampak tenang
dihadapi: pasti semua teratasi asalkan
tenang
 Bagaimana peran keluarga bagi lansia Kesimpulan: lansia mampu mengatasi stress
ketika menghadapi masalah: keluarga dengan sikap adaptif
selalu mendukung

12. POLA NILAI – KEPERCAYAAN

Subjektif Objektif
 Apakah lansia puas menjalani  Apakah lansia lebih memilih
hidupnya: kurang puas pengobatan tradisional/pengobatan
modern

 Bagaimana lansia mengaplikasikan  Alasan lansia memilih obat


keyakinannya dalam hidupnya sehari – obat modern: selalu sembu
hari: selalu menyerahkan seluruh hidup dengan obat dari dokter
kepada Tuhan
 Tanggapan lansia tentang agama  Apakah lansia memiliki hewan
yang dianutnya: lansia yakin dengan peliharaan yang sangat disayangi: tidak
agama yang dipilihnya dapat ada
mengantarnya ke hidup tenang
 Hewan peliharaan apa:
 Kesimpulan : lansia memiliki keyakinan yang teguh akan agama yang dianutnya
13. POLA TERAPI

Nama & Dosis Obat Rute Pemberian Fungsi Obat

Nama Obat (............mg) x tab/amp/flc


(PO/IV/IM/IC/SC)

Misal:
Ceftriaxone 1 gr 3x1 flc (IV) Antibiotik
spektrum luas

Subjektif Objektif
 Tanggapan lansia tentang terapi  Lansia meminum obatnya secara
yang dijalani/obat: teratur sesuai resep dokter/tidak

 Bagaimana dukungan keluarga  Apakah ada efek samping obat:


kepada lansia dalam menjalani
terapinya/obat: Sebutkan :

 Bagaimana penyimpanan obat:  Lansia /keluarga mampu memenuhi


kebutuhan terapi/tidak

 Kesimpulan : lansia tidak mengomsumsi obat

14. Hasil pemeriksaan penunjang


Pemeriksaan Hasil Normal
-
RANGKUMAN KESIMPULAN (MASALAH) DARI TIAP POLA PADA
LANSIA

 Pola kesehatan fungsional: klien dalam keadaan sehat dan mendapatkan pelayanan
kesehatan dari dokter
 Nutrisi : berat badan lansia kurang dari normal
 Pola Eliminasi : tidak ada masalah serius dengan eliminasi namun perlu memperhatikan
serat mencegah konstipasi
 Pola Aktivitas/ olahraga : Risiko jatuh lansia ringan sehingga bisa melakukan olehraga
dengan lebih bebas, lingkungan mendukung untuk kesehatan lansia
 Pola istirahat/ tidur : pola tidur lansia teratur namun kurang
 Pola persepsi : tidak ada masalah pada pola persepsi/ tidak ada gangguan kognitif
 Persepsi individu/ konsep individu : lansia memiliki konsep individu yang positif, menuju
integritas pada kehidupan spiritual namun ada kecemasan
 Pola hubungan peran : Lansia masih mandiri dan masih aktif bekerja
 Pola koping : lansia mampu mengatasi stress dengan sikap adaptif
 Pola nilai-kepercayaan : lansia memiliki keyakinan yang teguh akan agama yang dianutnya
Analisa Data
Nama : Ny. P No Register :
Umur : 64 tahun Diagnosa Medis: perubahan fisiologis lansia

Tgl. Data Masalah Etiologi


18/4/2 Ds. Defisit Nutrisi Lansia
021 - Lansia mengatakan makan tiga
kali sehari Perubahan biolgis/fisik
- Lansia mengatakan makan
nasi, sayur dan tahu atau tempe Penurunan
- Lansia mengatakan bahwa apa kemampuan bekerja
yang dimakannya sekarang
sudah memadai Sumber keuangan
- Lansia mengatakan tidak cukup terbatas
uang untuk membeli makanan
yang lain
- Lansia mengatakan yang Kemampuan membeli
penting kenyang makanan terbatas
- Lansia mengatakan BB selalu
rendah Asupan nutrisi tidak
adekuat
Do
TTV :
TD : 125/ 85 Mmhg, S: 36,5 0 Defisit Nutrisi
C,
RR : 18 x /menit, N: 80x/menit
BB : 33 kg TB : 143 cm
IMT : 16,2 ( underweight)
Turgor kulit > 2 detik

18/4/2 Ds.
021 - Lansia mengatakan tidak bisa Gangguan pola tidur Lansia
tidur cepat
- Lansia mengatakan bisa tidur
jam 11 malam
- Lansia mengatakan pada Usia bertambah
siang hari tidur jika tidak ada
kerjaan
- Lansia mengatkan bangun
Mendekati ajal
pagi karena sudah tidak bisa
tidur
Kecemasan Persiapan
Do. tidak adekuat
- TTV :
TD : 125/ 85 Mmhg, S: 36,5 0
C,RR : 18 x /menit, N:
80x/menit Gangguan pola tidur

18/4/2 Ds.
Lansia
021 -Lansia mengatakan sudah
berumur Harapan religiusitas
- Lansia mengatakan belum tinggi
memiliki bekal untuk akhirat nanti
- Lansia mengatakan kurang Perubahan spiritual tidak
bertekun di dalam ibadah sesuai harapan
-Lansia mengatakan ingin berbuat
Kesiapan
baik agar memilki bekal meningkatan religiositas
- Lansia mengatakan ingin
mengetahui tentang ajaran
agamanya

Do
- TTV :
TD : 125/ 85 Mmhg, S: 36,5 0
C,RR : 18 x /menit, N:
80x/menit
- Mendengarkan dengan
antusias

A. Prioritas Diagnosa Keperawatan


Nama : Ny. P No Register : ...........................................
Umur : 64 tahun Diagnosa Medis: perubahan fisiologis lansia

No Tanggal Diagnosa Keperawatan

1. 18/4/2021 Defisit nutrisi b.d faktor ekonomi d.d BB underweight


2. 18/4/2021 Gangguan pola tidur b.d kurang kontrol tidur d.d mengeluh sulit
tidur

3. 18/4/2021 Kesiapan meningkatkan religiusitas


B. Rencana Keperawatan
Nama : Ny. P No Register :
Umur : 64 tahun Diagnosa Medis : perubahan normal pada lansia

No. Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional


Dx
1 Setalah asuhan Status nutrisi Manajemen Nutrisi - Perlu identifikasi
keperawatan 3x24 Observasi status nutrisi untuk
jam lansia - Porsi makan yang - Identifikasi status menentukan
memahami dihabiskan meningkat nutrisi intervensi yang akan
pentingnya nutrisi - Verbalisasi keinginan - Identifikasi alergi dan diberikan
dan berusaha meningkatkan nutrisi toleransi makanan - Untuk mencegah
menaikkan gizi dan meningkat - Identifikasi makanan pemberian makanan
BB - Pengetahuan tentang yang disukai yang menimbulkan
pilihan makanan yang - Identifikasi kebutuhan alergi
sehat meningkat kalori dan jenis nutrien - Untuk mennetukan
- Pengetahuan tentang - Monitor asupan kesesuaian makanan
standar nutrisi yang makanan yang disukai dengan
tepat meningkat - Monitor BB nutrisi yang
- Sikap terhadap Teraupetik dibutuhkan
makanan/minuman - Fasilitasi menentukan - Untuk membantu
sesuai dengan tujuan pedoman diet memenuhi nutrisi
kesehatan Edukasi yang dibutuhkan
- BB membaik - Ajarkan diet yang lansia
- IMT membaik diprogramkan - Untuk mengetahui
- Frekuensi makan jumlah kalori yang
meningkat dikomsumsi lansia
Promosi BB - Memonitor BB untuk
Observasi mengetahui IMT
- Monitor jumlah kaori - Membantu lansia
Berat badan yang dikomsumsi untuk mengetahui
- IMT membaik sehari-hari diet yang dibutuhkan
Edukasi - Mengetahui
- Jelaskan jenis makanan kesesuaian jumlah
yang bergizi tinggi kalori dan kebutuhan
namun tetap terjangkau kalori
- Jelaskan peningkatan - Memotivasi lansia
asupan yang untuk meningkatkan
dibutuhkan intake sesuai
kemampuan ekonomi

2 Setelah dilakukan Pola tidur Dukungan Tidur


tindakan - Keluhan sulit tidur Observasi
keperawatan 3x24 menurun - Identifikasi pola - Untuk mengetahui
jam pasien dapat - Keluhan pola tidur aktivitas dan tidur pengaruh aktivitas
tidur malam yang berubah menurun - Identifikasi faktor terhadap tidur
optimal penganggu tidur - Untuk dapat
- Identifikasi minuman memberikan
yang menganggu tidur intervensi yang tepat
Teraupetik - Untuk
- Modifikasi lingkungan mengidentifikasi
- Tetapkan jadwal tidur penyebab gangguan
rutin pola tidur
- Lakukan prosedur - Untuk memberikan
untuk meningkatkan kenyamanan tidur
kenyamanan tidur
Edukasi - Memotivasi
- Jelaskan pentingnya kepatuhan akan
tidur cukup manfaat tidur
- Anjurkan menepati - Untuk mempermudah
kebiasaan waktu tidur adaptasi akan jadwal
- Anjurkan menghindari yang sudah disusun
makanan/ minuman - Untuk mencegah
yang menganggu tidur gangguan tidur
- Ajarkan faktor-faktor - Membantu lansia
yang berkontribusi lebih rileks sebelum
terhadap gangguan tidur
pola tidur

3 Setalah dilakukan Harapan Dukungan spiritual


tindakan - Gunakan komunikasi - Untuk menjalin
keperawatan 3x24 - Mengungkapkan teraupetik dalam komunikasi saling
jam lansia siap harapan masa depan membangun BHSP terbuka
meningkatkan yang positif - Dorong lansia untuk - Klien dapat
kehidupan Mengungkapkan meninjau ulang masa mensyukuri kejadian-
religiusnya keyakinan lalu dan berfokus kejadian yang
- Sering dengan pada kejadian dan mendukung hidup
sering hubungan yang spiritual
mengungunkapakan memberikan - Relaksasi dapat
makna hidup dukungan dan membantu lansia
- Sering kekuatan spiritual untuk tidur lebih
mengungkapkan - Perlakukan individu tenang
kedamaian batin dengan hormat dan - Untuk menjadi
- Secara konsisten bermartabat referensi atau
menunjukkan - Anjurkan metode mendukung harapan
semangat hidup relaksasi , meditasi lansia untuk hidup
dan imajinasi lebih baik
Kesehatan spiritual terbimbing - Memberikan peluang
- Arti dan tujuan - Berbagi mengenai kepada lansia dengan
hidup tidak keyakinan sendiri bercerita sehingga
terganngu mengenai arti dan lansia lebih tenang
- Kualitas harapan tujuan hidup dengan - Mendegarkan akan
tidak terganggu baik membuat lansia
- Kemampuan berdoa - Berbagi mengenai merasa dihargai dan
tidak terganggu perspektif spiritual didukung
- Perasaan kedamaian dengan baik - Memberikan
tidak terganggu - Berikan kesempatan pemahaman akan
- Kepuasan spiritual untuk mendiskusikan makna kematian yang
tidak terganggu berbagai sistim akan datang
kepercayaan dan
dunia mengenai hal
tersebut
- Terbukalah pada
ekspresi kekawatiran
individu
- Dengarkan perasaan
lansia
- Tunjukkan empati
terhadap ekspresi
lansia
- Dengarkan
komunikasi klien
dengan hati-hati dan
kembangkan perasaan
mengenai waktu
berdoa maupun ritual
spiritual
- Terbuka pada
perasaan lansia terkait
dengan penyakit dan
kematian
C. Implementasi Keperawatan
Nama : Ny. P No Register :
Umur : 64 tahun Diagnosa Medis: perubahan normal pada lansia

Tanggal Waktu No. Implementasi Tanda


(Jam) Dx Tangan
18/4/2021 10.00-12.00 1 Manajemen Nutrisi
- Mengidentifikasi status nutrisi
- Menanyakan alergi makanan
- Mengidentifikasi makanan yang disukai
- mengidentifikasi kebutuhan kalori dan jenis
nutrien
- Monitor asupan makanan
- Monitor BB
- Memfasilitasi menentukan pedoman diet seperti
penambahan sayur dan buah
- Mengajarkan diet yang diprogramkan

Promosi BB
- Menanyakan jumlah makanan yang dikomsumsi
sehari-hari
- Menjelaskan jenis makanan yang bergizi tinggi
namun tetap terjangkau dengan memberikan
penkes dan leaflet
- Menjelaskan peningkatan asupan yang dibutuhkan
18/4/2021 10.00-12.00 Pola Tidur
- Mengidentifikasi pola aktivitas pekerjaan sehari
hari dan waktu tidur
- Mengidentifikasi faktor penganggu tidur
- Mengidentifikasi minuman yang menganggu tidur
- Mengajurkan lansia untuk memodifikasi
lingkungan kamar tidur
- Menetetapkan jadwal tidur rutin
- Menjelaskan pentingnya tidur cukup dengan
penkes
- Menganjurkan menepati kebiasaan waktu tidur
- Menganjurkan menghindari makanan/ minuman
yang menganggu tidur
- Mengjarkan faktor-faktor yang berkontribusi
terhadap gangguan pola tidur seperti kecemasan

Dukungan Spiritual
- Menggunakan komunikasi teraupetik dalam
membangun BHSP
- Mendorong lansia untuk meninjau ulang masa
lalu dan berfokus pada kejadian dan hubungan
yang memberikan dukungan dan kekuatan
spiritual
- Memperlakukan individu dengan hormat dan
bermartabat
- Menganjurkan metode relaksasi , meditasi dan
imajinasi terbimbing
- Mengajarkan metode meditasi
- Berbagi mengenai keyakinan sendiri mengenai
arti dan tujuan hidup dengan baik tanpa
memaksakan keyakinan agama Katolik
- Memberikan kesempatan untuk mendiskusikan
berbagai sistim kepercayaan dan dunia mengenai
hal tersebut
- Menghargai kekawatiran individu
- Mengdengarkan perasaan lansia
- Mendengarkan komunikasi lansia dengan hati-
hati dan kembangkan perasaan mengenai waktu
berdoa maupun ritual spiritual
- Memberi pemahaman pada perasaan lansia
terkait dengan kematian
D. Evaluasi
Nama : Ny. P No Register :
Umur : 64 tahun Diagnosa Medis: perubahan normal pada lansia

Tanggal Waktu No. Evaluasi Tanda


(Jam) Dx Tangan
18/4/2021 12.00 1 S:
- Lansia mengatakan makan tiga kali sehari
- Lansia mengatakan sudah memahami pentingnya
makan cukup
- Lansia mengatakan akan mencoba diet sesuai anjuran
- Lansia mengatakan akan mengurangi uang bulanan
untuk membeli makanan yang cukup

O:
TTV :
TD : 125/ 85 Mmhg, S: 36,5 0 C,RR : 18 x /menit, N:
80x/menit
BB : 33 kg TB : 143 cm
Peristaltik : 20 x/ m
IMT : 16,2 ( underweight)
Turgor kulit > 2 detik

A: masalah belum teratasi

P: lanjutkan intervensi yang sudah disusun

S:
18/4/2021 12.00 2 - Lansia mengatakan tidak bisa tidur cepat
- Lansia mengatakan pada siang hari tidur jika tidak
ada kerjaan
- Lansia mengatakan akan membuat program tidur
yang rutin
- Lansia mengatakan tidur jika tidak ada kegiatan apa-
apa

O:
- TTV :
TD : 125/ 85 Mmhg, S: 36,5 0 C, RR : 18 x /menit, N:
80x/menit
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi yang sudah tersusun

18/4/2021 12.00 3 S:
- Lansia mengatakan belum memiliki banyak bekal untuk
akhirat nanti
- lansia mengatakan sering muncul rasa kawatir belum
cukup dalam berbuat baik
- Lansia mengatakan merasa lega karena bisa bercerita
-Lansia mengatakan ingin berbuat baik agar memilki bekal
- lansia mengatakan tidak bisa melakukan sembahyang
dengan jemaat lain
- Lansia mengatakan ingin mempraktekkan meditasi setiap
harinya

O:
- TTV :
TD : 125/ 85 Mmhg, S: 36,5 0 C,RR : 18 x /menit, N:
80x/menit
- Lansia tampak menganguk-angguk
- Lansia dapat mengikuti praktek meditasi
19/4//2021 1
14.00
S:
- Lansia mengatakan makan tiga kali sehari
- Lansia mengatakan sudah memahami pentingnya
makan cukup
- Lansia mengatakan menambah porsi nasi menjadi 12
sendok, sayur dan lauk
- Lansia mengatakan tidak selalu memakan camilan

O:
TTV :
0
TD : 120/ 85 Mmhg, S: 36 C, RR : 18 x /menit, N:
82x/menit
BB : 33 kg TB : 143 cm
Peristaltik : 18 x/ m
IMT : 16,2 ( underweight)
Turgor kulit > 2 detik

A: masalah belum teratasi

P: lanjutkan intervensi yang sudah disusun

19/4/2021 14.00 2

S:
- Lansia mengatakan belum bisa tidur cepat
- Lansia mengatakan sudah mencona program tidur
yang dibuat namun masih sulit
- Lansia mengatakan tidur jika tidak berbuat apa-apa
pada siang hari

O:
- TTV :
TD : 120/ 85 Mmhg, S: 36 0 C, RR : 18 x /menit, N: 82
x/menit
- Klien memegang jadwal rutin yang dituliskan
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi yang sudah tersusun
19/4/2021 14.00 3

S:
- Lansia mengatakan dapat sembahyang lebih tenang
- lansia mengatakan lebih tulus menjalankan puasa
- lansia mengatakan masih sering muncul pertanyaan
apakah bekal nya nanti
-Lansia mengatakan ingin berbuat baik agar memiliki bekal
- Lansia mengatakan belum berhasil malakukan meditasi

O:
- TTV :
TD : 120/ 85 Mmhg, S: 36 0 C, RR : 18 x /menit, N:
82x/menit
- Lansia tampak menganguk-angguk
- Lansia dapat mengikuti praktek meditasi
1 S:
20/4/2021 14.00 - Lansia mengatakan makan tiga kali sehari secara
teratur dan kadang makan camilan
- Lansia mengatakan membuat daftar menu makanan
seminggu
- Lansia mengatakan hari ini makan buah pisang dan
memperbanyak sayur dari biasanya

O:
TTV :
TD : 125/ 85 Mmhg, S: 36 0 C,RR : 18 x /menit, N: 86
x/menit
BB : 33 kg TB : 143 cm
Peristaltik : 16 x/ m
IMT : 16,2 ( underweight)
Turgor kulit > 2 detik
- Terdaftar menu makanan lansia

A: masalah belum teratasi

P: lanjutkan intervensi yang sudah disusun

20/4/2021 14.00 2 S:
- Lansia mengatakan belum bisa tidur cepat
- Lansia mengatakan sudah 2 hari ini mengurangi
waktu tidur siang
- Lansia mengatakan menjalankan jadwal rutin yang
sudah disusun

O:
- TTV :
TD : 125/ 85 Mmhg, S: 36 0 C, RR : 18 x /menit, N:
80x/menit
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi yang sudah tersusun

3 S:
20/4/2021 14.00 - Lansia mengatakan merasa lebih tenang setelah meditasi
- Lansia mengatakan akan selalu mengusahakan berbuat
baik
-Lansia mengatakan menyadari walaupun tidak
sembahyang bersama yang lain tapi Tuhan pasti
memperhitungkan setiap amal

O:
- TTV :
TD : 125/ 85 Mmhg, S: 36 0 C,RR : 18 x /menit, N:
80x/menit
- Lansia tampak tenang dan bahagia
Lampiran 6. KATZ Indeks :
1) Mandiri dalam makan, kontinensia (BAK, BAB), menggunakan pakaian,
pergi ke toilet, berpindah, dan mandi
2) Mandiri semuanya kecuali salah satu saja dari fungsi diatas
3) Mandiri, kecuali mandi dan satu lagi fungsi yang lain
4) Mandiri, kecuali mandi, berpakaian dan satu lagi fungsi yang lain
5) Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet dan satu lagi fungsi yang lain
6) Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah dan satu lagi
fungsi yang lain
7) Ketergantungan untuk semua fungsi di atas

Keterangan :
Mandiri: berarti tanpa pengawasan, pengarahan atau bantuan aktif dari orang lain.
Seseorang yang meolak untuk melakukan suatu fungsi dianggap tidak melakukan
fungsi meskipun ia anggap mampu.
Lampiran 7 MMSE :

Identifikasi aspek kognitif dari fungsi mental dengan menggunakan MMSE (Mini
Mental Status Exam)
 Orentasi
 Registrasi
 Perhatian
 Kalkulasi
 Mengingat kembali
 Bahasa

ASPEK NILAI NILAI


No KRITERIA
KOGNITIF MAKSIMAL KLIEN
1. Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan
benar:
√ Tahun : 2021
√ Musim : hujan
√ Tanggal : 18
√ Hari : Minggu
√ Bulan : April

Orientasi 5 5 Dimana kita sekarang


berada?
√ Negara Indonesia
√ Propinsi Jawa Timur
√ Kota Malang
√ Kelurahan Karang Besuki
√ di rumah majikan
2. Registrasi 3 3 pemeriksa) 1 detik untuk
mengatakan mesing-
masing obyek. Kemudian
tanyakan kepada klien ketiga
obyek tadi. (Untuk disebutkan)
√ Obyek jam dinding
√ Obyek bolpoin
√ Obyek kertas

3. Perhatikan dan 5 5 Minta klien untuk memulai


kalkulasi dari angka 100 kemudian
dikurangi 7
sampai 5 kali/tingkat.

√ 93
√ 86
√ 79
√ 72
√ 65

4. Mengingat 3 3 Minta klien untuk mengulangi


ketiga obyek pada No. 2
(registrasi) tadi. Bila benar, 1
point untuk masing-masing
obyek : jam dinding, bolpoin,
kertas

5 Bahasa 9 8 Tunjukkan pada klien


suatu benda

”. √
dan tanyakan namanya
pada klien.

√ (misal jam tangan)


√ (misal pensil)

Minta klien untuk mengulang


kata berikut ;
“tak ada jika, dan, atau,
tetapi”. Bila benar, nilai
satu point.

 Pernyataan benar 2
buah : tak ada, tetapi
Nilai 2

Minta klien untuk mengikuti


perintah berikut yang terdiri
dari 3 langkah
: Nilai tiga

“Ambil kertas di tangan Anda,


lipat dua dan taruh di lantai

 Ambil kertas di tangan


Anda
 Lipat dua
 Taruh di lantai

Perintahkan pada klien untuk


hal berikut (bila aktivitas
sesuai perintah nilai 1 point)
√ “Tutup mata Anda”

Perintahkan pada klien untuk


menulis satu kalimat dan
menyalin gambar
√ Tulis satu kalimat
Menyalin gambar : tidak
berhasil
Total Nilai 30 29 Tidak ada gangguan
Interprestasi hasil :
24 - 30 : Tidak ada gangguan kognitif
18 – 23 : Gangguan kognitif sedang
0 – 17 : Gangguan kognitif berat
Lampiran 8 GDS :

GERIATRIC DEPRESSION SCALE (GDS)


SHORT FORM
Indonesian Translation
Translated and Back Translated by: Karel Karsten Himawan, M.Psi.
Pilihlah jawaban yang paling tepat sesuai dengan apa yang telah Anda rasakan selama 1 (satu)
minggu terakhir:
1. Pada dasarnya apakah Anda merasa puas dengan hidup Anda? YA TIDA
K
2. Apakah Anda mengurangi banyak kegiatan dan minat Anda? YA TIDA
K
3. Apakah Anda merasa hidup Anda hampa? YA TIDA
K
4. Apakah Anda sering merasa bosan? YA TIDA
K
5. Apakah biasanya Anda memiliki semangat yang bagus? YA TIDA
K
6. Apakah Anda merasa takut bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi pada YA TIDA
Anda? K
7. Apakah biasanya Anda merasa bahagia YA TIDA
K
8. Apakah Anda sering merasa tidak berdaya? YA TIDA
K
9. Apakah Anda lebih memilih tinggal di rumah (kamar), daripada pergi keluar YA TIDA
dan melakukan hal-hal yang baru? K

10. Apakah Anda merasa mempunyai lebih banyak masalah dengan ingatan YA TIDA
Anda dibandingkan kebanyakan orang? K

11. Apakah menurut Anda sangat menyenangkan bisa hidup hingga sekarang YA TIDA
ini? K
12. Apakah Anda merasa sangat tidak berharga dengan kondisi Anda sekarang? YA TIDA
K
13. Apakah Anda merasa penuh semangat? YA TIDA
K
14. Apakah Anda merasa keadaan Anda tidak ada harapan? YA TIDA
K
15. Menurut Anda, apakah kebanyakan orang lebih baik daripada Anda? YA TIDA
K
TOTAL SKOR: /15
Lampiran 9 Mini Nutritional Assessmnet (MNA):

Screening
Nama : Ny. PJenis Kelamin: P/L
Tanggal: 18 April 2021
Usia: 64 BB:
33 kg
TB: 143
A. Memiliki masalah intake
lebih dari 3 bulan berupa kehilangan
nafsu makan, masalah pada system
pencernaan, kesulitan mengunyah
atau menelan?
0= Berat
1= Sedang
2= Tidak ada masalah
B. Penurunan berat badan dalam 1
bulan terakhir
0= Kehilangan berat badan lebih dari 3 kg
1= Tidak tahu
2= Kehilangan berat badan antara
1 dan 3 kg
3= Tidak ada penurunan berat badan
C. Mobilitas
0= Di atas tempat tidur atau kursi roda
1= Mampu keluar dari tempat
tidur atau kursi roda tapi
tidak pergi keluar
2= Mampu pergi keluar
D. Menderita stress psikologikal atau
penyakit akut dalam 3 bulan terakhir
0= Yes 2= No
E. Masalah Neuropsikologikal
0= Demensia berat atau
Deperesi
1= Demensia ringan
2= Tidak ada masalah psikologikal
F. Body Mass Index (BMI) (BB dalam kg)
/ (TB dalam m)2
0 = BMI < 19
1 = BMI 19 ≤ 21
2 = BMI 21 ≤ 23
3 = BMI > 23
Screening Score maksimal 14 point

≥12 = Normal-tidak ada


resiko- tidak perlu
melanjutkan pengkajian
≤11 = Kemungkinan
malnutrisi- Lanjutkan
pengkajian
Pengkajian
G. Lansia hidup sendiri (tidak di panti jompo atau
rumah sakit )
0= Ya 1= Tidak
H. Mengkonsumsi lebih dari 3 macam obat per hari
0= Ya 1= Tidak
I. Luka tirah baring lama atau kerusakan integritas
Kulit.
0= Ya 1= Tidak
J. Berapa banyak porsi makanan yang dimakan
Lansia tiap hari ?
0= 1 porsi
1= 2 porsi
2= 3 porsi
K. Pilih makanan yang mengandung protein yang
Dikonsumsi oleh lansia
 Mengkonsumsi susu satu kali
Ya Tidak
Tiap hari
 Mengkonsumsi telor lebih
dari 2 kali dalam satu minggu Ya Tidak
 Mengkonsumsi daging/ikan tiap
hari Ya Tidak
0.0= jika 0 atau 1 Ya
0.5= jika 2 Ya
1.0= jika 3 Ya
L. Mengkonsumsi > 2 porsi buah atau sayur
Tiap hari
0= Ya 1= Tidak
M. Berapa banyak cairan (air mineral, jus, kopi, the
………) yang dikonsumsi tiap hari?
0.0= kurang dari 3 gelas
0.5= 3 – 5 gelas
1.0= > 5 gelas
N. Kemampuan untuk makan
0= Tidak dapat makan tanpa didampingi
1= Makan sendiri dengan beberapa
Kesulitan
2= Makan sendiri tanpa kesulitan
O. Pandangan lansia tentang status nutrisinya
0= Beranggapan malnutrisi
1= Tidak yakin dengan status nutrisinya
2= Beranggapan tidak ada masalah
Dengan status nutrisinya
P. Dalam perbandingan dengan lansia lain
Dengan umur yang sama, bagaimana
Pandangan lansia tentang status kesehatan
mereka?
0.0= Tidak baik
0.5= Tidak tahu
1.0= Baik
Q. Lingkar lengan bagian tengah lians a
dalam cm
0.0= < 21
0.5= 21 – 22
1.0= ≥ 22
R. Lingkar betis dalam cm
0= < 31 1= ≥31
Pengkajian (maks 16 poin)

Screening score

Total Pengkajian (maks 30 poin)


Skor Indikator

Malnutrisi 17-23.5

poin

< 17 poin
Source: Guigoz Y, Vallas B and Garry PJ. 1994. Mini Nutritional Assessment: A
practical assessment tool for grading the nutritional state of elderly patients. Facts and
research in Gerontology. Supplement.2:15-59
Lampiran 10 Risk of Fall scale :
Instrumen penilaian dengan menggunakan Morse Fall Scale (Morse, 2009)

Faktor Risiko Skala Skor


Riwayat Jatuh Pernah Pernah: 25
Tidak pernah Tidak pernah: 0
Diagnosis Penyerta Ada Ada: 15
Tidak ada Tidak ada: 0
Alat bantu untuk 1. Perabotan (kursi, meja, Perabotan : 30
berpindah dll) Walker : 15
2. Walker Tidak ada/bed/kursi
3. Tidak ada/bed/kursi roda, perawat: 0
roda, perawat
Penggunaan obat IV atau 1. Menggunakan Menggunakan: 20
heparin 2. Tidak menggunakan Tidak: 0
Cara Berjalan atau 1. Tidak mampu Tidak mampu: 20
Berpindah 2. Lemah Lemah : 10
3. Normal, bedrest, Normal,
immobilisasi bedrest,
immobilisasi:
0
Keadaan Mental status 1. Mudah lupa Mudah lupa:
2. Orientasi baik 15
Orientasi
baik:0
MFS diidentifikasi dari tingkatan jatuh:

Skor > 45 : Risiko tinggi

Skor > 25-44 : Risiko sedang Skor 0-24 : Risiko ringa


Foto Foto Selama Pengkajian dan Implementasi

Anda mungkin juga menyukai