Anda di halaman 1dari 13

RESUME

KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS


Disusun dalam rangka memenuhi tugas yang diampu oleh Dosen Ni Luh Putu Sri
Erawati, S.Si.T.,MPH

Disusun Oleh :

1. Komang Sukmawati P07124018006


2. Ni Made Oki Pusparini P07124018009
3. Ni Kadek Widnyani Dewi P07124018015
4. Ni Luh Putu Diyana Yanti P07124018028
5. Ni Putu Widia Darmaningsih P07124018035

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN
JURUSAN KEBIDANAN
2020
A. Definisi asuhan kebidanan komunitas
Asuhan kebidanan komunitas adalah pelayanan kebidanan professional yang
ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan kelompok risiko tinggi,
dengan upaya mencapai derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan
penyakit, peningkatan kesehatan, menjamin keterjangkauan pelayanan
kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan kebidanan (Spradly, 1985;
Logan dan Dawkin, 1987 dalam Syafrudin dan Hamidah,2009; 1).
B. Tanggung Jawab Bidan pada Pelayanan Kebidanan Komunitas
Peran bidan di komunitas merupakan proses saat bidan ikut mengambil
tanggung jawab atas kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat. Peran
bidan dalam memberikan asuhan kebidanan di komunitas meliputi peran
pelaksana, pengelola, pendidik dan peneliti.
1. Peran Pelaksana
Sebagai pelaksana, bidan mempunyai tiga kategori tugas, yaitu sebagai
berikut.
a. Tugas Mandiri
1) Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan
kebidanan yang diberikan, yaitu bersama dengan individu
keluarga dan masyarakat melaksanakan:
a) Mengkaji status kesehatan,
b) Menentukan masalah kesehatan,
c) Menyusun rencana tindakan sesuai dengan masalah yang
dihadapi,
d) Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah
disusun bersama masyarakat, melakukan evaluasi terhadap
tindakan yang dilakukan, membuat rencana tindak lanjut
kegiatan/tindakan dan membuat catatan dan laporan
kegiatan/laporan.
2) Memberikan asuhan kebidanan dengan memperhatikan aspek
bio-psiko-sosiokultural kepada:
a) Ibu selama kehamilan normal,
b) Persalinan normal dengan melibatkan ibu dan keluarga
c) Bayi baru lahir,
d) Ibu nifas dengan melibatkan ibu dan keluarga,
e) Perempuan usia subur yang membutuhkan pelayanan
keluarga berencana.
3) Memberikan asuhan kebidanan pada wanita gangguan sistem
reproduksi serta wanita dalam masa klimakterium dan
menopause.
4) Memberikan asuhan kebidanan pada bayi dan balita dengan
melibatkan keluarga.
b. Tugas Kolaborasi
1) Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan
kebidanan sesuai dengan fungsi kolaborasi dengan melibatkan
klien dan keluarga.
2) Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan risiko
tinggi dan pertolongan pertama pada keadaan kegawatan yang
memerlukan tindakan kolaborasi.
3) Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan
dengan risiko tinggi dan keadaan kegawatan yang memerlukan
pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan
melibatkan klien dan keluarga.
4) Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas
dengan risiko tinggi dan pertolongan pertama dalam keadaan
kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan
melibatkan klien dan keluarga.
5) Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan
risiko tinggi dan yang mengalami komplikasi serta
kegawatdaruratan yang memerlukan pertolongan pertama
dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan
keluarga.
6) Memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan risiko tinggi
dan yang mengalami komplikasi serta kegawatdaruratan yang
memerlukan tindakan kolaborasi dengan melibatkan keluarga.

c. Tugas Rujukan
1) Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan
sesuai dengan fungsi keterlibatan klien dan keluarga.
a) Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan yang memerlukan
tindakan di luar lingkup kewenangan bidan dan memerlukan
rujukan.
b) Menentukan diagnosis, prognosis, dan prioritas, serta
sumber-sumber dan fasilitas untuk kebutuhan intervensi lebih
lanjut bersama klien/keluarga.
c) Mengirim klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut
kepada petugas/ institusi pelayanan kesehatan yang
berwenang dengan dokumentasi yang lengkap.
d) Membuat pencatatan dan pelaporan serta
mendokumentasikan seluruh kejadian dan intervensi.
2) Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan
pada hamil dengan risiko tinggi dan kegawatdaruratan.
a) Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan melalui konsultasi
dan rujukan.
b) Menentukan diagnosis, prognosis, dan prioritas.
c) Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang
memerlukan rujukan.
d) Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan
rujukan.
e) Mengirim klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut pada
petugas/institusi pelayanan kesehatan yang berwenang.
f) Membuat catatan dan laporan serta mendokumentasikan
seluruh kejadian dan intervensi.
3) Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan
pada masa persalinan dengan penyulit tertentu dengan melibatkan
klien dan keluarga.
a) Mengkaji adanya penyulit dan keadaan kegawatan pada ibu
dalam persalinan yang memerlukan konsultasi dan rujukan.
b) Menentukan diagnosis, prognosis, dan prioritas.
c) Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang
memerlukan rujukan,
d) Mengirim klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut pada
petugas/instituSi pelayanan kesehatan yang berwenang.
e) Membuat catatan dan laporan serta mendokumentasikan
seluruh kejadian dan intervensi yang sudah diberikan.
4) Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan
pada ibu dalam masa nifas dengan penyulit tertentu dengan
kegawatdaruratan dengan melibatkan klien dan keluarga.
a) Mengkaji adanya penyulit dan keadaan kegawatan pada ibu
dalam masa nifas yang memerlukan konsultasi dan rujukan.
b) Menentukan diagnosis, prognosis, dan prioritas masalah.
c) .Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang
memerlukan rujukan.
d) Mengirim klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut pada
petugas/institusi pelayanan kesehatan yang berwenang.
e) Membuat catatan dan laporan serta mendokumentasikan
seluruh kejadian dan intervensi yang sudah diberikan.
5) Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan
kelainan tertentu dan kegawatdaruratan yang memerlukan
konsultasi dan rujukan dengan melibatkan keluarga.
a) Mengkaji adanya penyulit dan keadaan kegawatan pada bayi
baru lahir yang memerlukan konsultasi dan rujukan
b) Menentukan diagnosis, prognosis, dan prioritas masalah.
c) Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang
memerlukan rujukan dan memberikan asuhan kebidanan pada
bayi lahir dengan tindakan.
d) Mengirim klien kepada institusi pelayanan kesehatan yang
berwenang.
e) Membuat catatan dan laporan serta mendokumentasikan.
6) Memberikan asuhan kebidanan kepada anak balita dengan
kelainan tertentu dan kegawatdaruratan yang memerlukan
konsultasi dan rujukan dengan melibatkan klien/keluarga.
a) Mengkaji adanya penyulit dan keadaan kegawatdaruratan
pada balita yang memerlukan konsultasi dan rujukan
b) Menerima diagnosis dan prioritas.
c) Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang
memerlukan rujukan.
d) Mengirim klien kepada petugas/institusi pelayanan kesehatan
yang berwenang.
e) Membuat catatan dan laporan serta mendokumentasikan.
Contoh : Melakukan bimbingan terhadap kelompok remaja seperti
memberikan pendidikan edukasi seksual pranikah, melaksanakan
asuhan kebidanan pada ibu hami, ibu bersalin dan ibu nifas
2. Peran Pengelola
a. Mengembangkan pelayanan dasar kesehatan terutama pelayanan
kebidanan untuk individu dan keluarga, kelompok khusus, serta
masyarakat di wilayah kerja dengan melibatkan masyarakat/klien.
1) Bersama tim kesehatan dan pemuka masyarakat mengkaji
kebutuhan terutama yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan
anak untuk meningkatkan dan mengembangkan program
pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya.
2) Menyusun rencana kerja sesuai dengan hasil pengkajian dengan
masyarakat.
3) Mengelola kegiatan-kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat
khususnya kesehatan ibu dan anak serta KB sesuai dengan
rencana.
4) Mengoordinir, mengawasi, dan membimbing kader, dukun, atau
petugas kesehatan lain dalam melaksanakan program/kegiatan
pelayanan kesehatan ibu dan anak serta KB.
5) Mengembangkan strategi untuk meningkatkan kesehatan
masyarakat khususnya kesehatan ibu dan anak serta KB termasuk
pemanfaatan sumbersumber yang ada pada program dan sektor
terkait.
6) Menggerakkan, mengembangkan kemampuan masyarakat, dan
memelihara kesehatan dengan memanfatkan potensi-potensi yang
ada.
7) Mempertahankan serta meningkatkan mutu dan keamanan praktik
profesional melalui pendidikan, pelatihan, magang, dan kegiatan-
kegiatan dalam kelompok profesi.
8) Mendokumentasikan seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan.
b. Berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan dan
program sektor lain wilayah kerjanya melalui peningkatan
kemampuan dukun bayi, kader kesehatan, dan tenaga kesehatan lain
yang berada di bawah bimbingan dalam wilayah kerjanya.
1) Bekerja sama dengan puskesmas serta institusi lain sebagai
anggota tim dalam memberikan asuhan kepada klien dalam
bentuk konsultasi rujukan dan tindak lanjut.
2) Membina hubungan baik dengan dukun kader kesehatan/PLKB
dan masyarakat.
3) Melaksanakan pelatihan serta membimbing dukun bayi, kader,
dan petugas kesehatan lain.
4) Memberikan asuhan kepada klien rujukan dari dukun bayi.
5) Membina kegiatan-kegiatan yang ada di masyarakat yang
berkaitan dengan kesehatan.
Contoh : Bidan mengelola kegiatan kebidanan diunit KIA, puskesmas,
polindes, posyandu, dan praktik mandiri bidan. Bidan dapat
memimpin dan mengelola bidan lain atau tenaga kesehatan yang
pendidikannya lebih rendah.

3. Peran Pendidik
a. Memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan pada individu dan
keluarga_ serta kelompok dan masyarakat tentang penanggulangan
masalah kesehatan masyarakat khususnya yang berhubungan dengan
kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana.
1) Mengkaji kebutuhan bersama ldien mengenai pendidikan dan
penyuluhan kesehatan masyarakat khususnya dalam bidan
kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana.
2) Bersama klien dan pihak terkait menyusun rencana penyuluhan
kesehatan masyarakat sesuai dengan kebutuhan yang telah dilmji,
baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
3) Menyiapkan alat dan bahan pendidikan dan penyuluhan sesuai
dengan rencana yang telah disusun.
4) Melaksanakan program/rencana pendidikan dan penyuluhan
kesehatan masyarakat sesuai dengan rencana jangka pendek dan
jangka panjang melibatkan unsur-unsur yang terkait termasuk
masyarakat.
5) Bersama klien mengevaluasi hasil pendidikan/penyuluhan
kesehatan masyarakat dan menggunakannya untuk memperbaiki
serta meningkatkan program di masa yang akan datang.
6) Mendokumentasikan semua kegiatan dan hasil
pendidikan/penyuluhan kesehatan masyarakat secara lengkap dan
sistematis.
b. Melatih dan membimbing kader termasuk siswa bidan dan
keperawatan serta membina dukun di wilayah atau tempat kerjanya.
1) Mengkajikebutuhan latihan dan bimbingan kader, dukun, dan
siswa.
2) Menyusun rencana latihan dan bimbingan sesuai dengan hasil
pengkajian.
3) Menyiapkan alat, AVA, dan bahan untuk keperluan latihan
bimbingan peserta latih sesuai dengan rencana yang telah disusun.
4) Melaksanakan pelatihan dukun dan kader sesuai dengan rencana
yang telah disusun dengan melibatkan unsur-unsur terkait.
5) Membimbing siswa bidan dan siswa keperawatan dalam lingkup
kerjanya.
6) Menilai hasil latihan dan bimbingan yang telah diberikan.
7) Menggunakan hasil evaluasi untuk meningkatkan program
bimbingan.
8) Mendokumentasikan semua kegiatan termasuk hasil evaluasi
pelatihan dan bimbingan secara sistematis dan lengkap.
Contoh : Membimbing mahasiswa praktik dipuskesmas mengenai
asuhan kebidanan kehamilan, kelas ibu hamil, posyandu pemberian
vit. A dan obat cacing, pemantauan tumbuh kembang, imunisasi, dll.

4. Peran Peneliti
Peran bidan sebagai peneliti/investigator adalam melakukan investigasi
atau penelitian terapan dalam bidan kesehatan baik secara mandiri maupun
secara kelompok.
a. Mengidentifrkasi kebutuhan investigasi yang akan dilakukan.
b. Menyusun rencana kerja pelatihan.
c. Melaksanakan investigasi sesuai dengan rencana
d. Mengolah dan menginterpretasikan data hasil investigasi
e. Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut
f. Memanfaatkan hasil investigasi untuk meningkatkan dan
mengembangkan program kerja atau pelayanan kesehatan.
Contoh : Bidan dapat melaksanakan penelitian secara mandiri atau
bekerjasama secara kolaboratif dengan tim medis tentang asuhan
kebidanan kehamilan, persalianan, nifas maupun bayi baru lahir.
C. Ruang Lingkup Pelayanan Kebidadan Komunitas
Menurut Yulifah, Rita (2013) ruang lingkup pelayanan kebidanan
komunitas meliputi upaya-upaya peningkatan kesehatan (promotif),
pencegahan (preventif), peliharaan dan pengobatan (kuratif), diagnosis
dini dan pertolongan tepat guna, meminimalkan kecacatan, pemulihan
kesehatan (Resosiantitatif) serta kemitraan.
1. Promotif
Menurut WHO promosi kesehatan adalah suatu proses membuat orang
mampu meningkatkan kontrol terhadap kesehatan, dan memperbaiki
kesehatan, baik dilakukansecara individu, keluarga, kelompok maupun
masyarakat. Upaya promotif dilakukan antara lain dengan
memberikan:
a. Penyuluhan kesehatan.
b. Peningkatan gizi.
c. Pemeliharaan kesehatan perorangan.
d. Pemeliharaan kesehatan lingkungan.
e. Pemberian makanan tambahan.
2. Preventif
Ditunjukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan-
gangguan kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Upaya preventif dapat dilakukan diantarannya dengan melakukan:
a. Imunisasi pada bayi, balita dan ibu hamil.
b. Pemeriksaan kesehatan berkala melalui posyandu, puskesmas
maupun kunjungan rumah pada ibu nifas dan neonates.
c. Pemberian tablet vitamin A dan garam beryodium ibu nifas dan
balita.
d. Pemberian tablet tambah darah dan senam hamil.
3. Kuratif
Ditunjukkan untuk pemeliharaan dan pengobatan terjadinya penyakit.
4. Resosiantitatif / rehabilitative
Ditunjukkan untuk mengembalikan serta memfungsikan kembali
individu, keluarga, kelompok masyarakat , ke lingkungan sosial dan
masyarakat.

Sebagian besar kegiatan bidan komunitas adalah memberikan pelayanan


kesehatan selama kehamilan, persalinan, nifas, juga pada bayi dan anak, tetapi
bidan juga bekerja dalam keluarga berencana serta masa sebelum dan sesudah
kehamilan. Secara garis besar kegiatan pelayanan kebidanan di masyarakat dapat
diuraikan sebagai berikut :

1. Pelayanan kesehatan ibu


Bertujuan meningkatkan derajatkesehatan yang optimal bagi ibu yang
dilakukan pada :
a. Pra hamil
b. Hamil
c. Persalinan
d. Nifas
e. Menyusui
2. Pelayanan medik keluarga berencana
Bertujuan meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam keluarga dalam
rangka mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera melalui
pemberian kontrasepsi. Kegiatannya meliputi :
a. Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)
b. Pelayanan kontrasepsi
c. Pembinaan dan pengayoman medis kontrasepsi peserta KB
d. Pelayanan rujukan KB
e. Pencatatan dan pelaporan
3. Pelayanan kesehatan anak
a. Pemeriksaan kesehatan balita secara berkala
b. Penyuluhan pada orang tua, menyangkut pada perbaikan gizi, kesehatan
lingkungan, dan pengawasan tumbuh kembang anak
c. Imunisasi dan upaya pencegahan penyakit lainnya
d. Identifikasi tanda kelainan dan penyakit yang mungkin timbul pada bayi
dan balita serta cara penanggulangan.
4. Peran serta masyarakat
a. Pelatihan dukun
b. Pelatihan kader kesehatan masyarakat
c. Kursus ibu
d. Pengembangan kesehatan masyarakat desa ( PKMD)
e. Posyandu
f. Dana sehat

Pelayanan kebidanan komunitas dapt dilakukan dirumah pasien, polindes,


posyandu, puskesmas dan rumah bidan praktek swasta.
DAFTAR PUSTAKA

Hamdani, 2015. Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta : CV.Trans Info Media

Yulifah,Rita, 2014. Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta Selatan : Salemba


Medika

Lisnawati, Lisnawati.Kebidanan Komunitas.Jakarta Timur : CV.Trans Info Media

Anda mungkin juga menyukai