Anda di halaman 1dari 5

BLOK BAHASA INDONESIA UJIAN AKHIR SEMESTER

Senin, 3 Februari 2020

“Artikel Ilmiah (Argumentasi)”

Disusun Oleh:
Randy Ahmad Nur Latuconsina
2019-83-112

Dosen Pengampu:
Dr. M. Lewier, S.S., M.Hum.
Falantino E. Latupapua, S.Pd., M.A.
Chrissanty Hiariej, S.Pd., M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2020
Apakah penting melakukan pemeriksaan mata pada anak-anak ?

( Karangan Argumentasi)

Mata adalah indra penglihatan dan salah satu organ vital manusia. Jika terjadi
kerusakan pada mata, maka kemungkinan terburuk adalah tidak bisa melihat. Oleh
sebab itu, mata harus dijaga agar tetap normal dan memiliki tajam penglihatan yang
baik. Masalah kebutaan dan gangguan penglihatan karena refraksi pada anak-anak
merupakan masalah yang serius jika lambat mengatasinya. 1 WHO merekomendasikan
vision screening untuk mengetahui sejak dini jika terjadi gangguan penglihatan pada
anak. Gangguan penglihatan yang disebabkan karena refraksi dapat berupa rabun
jauh, rabun dekat, dan silindris.2

Rabun jauh atau miopi dapat terjadi dikarenakan bola mata yang terlalu
panjang atau kornea terlalu melengkung. Sehinga, bayangan suatu benda terbentuk di
depan retina. Oleh karena itu, otak akan menangkapnya sebagai bayangan yang
kabur. Biasanya penderita rabun jauh akan kesulitan melihat benda-benda yang jauh,
tetapi untuk benda-benda yang dekat akan terlihat jelas.3

Rabun dekat atau hipermetropi merupakan dampak dari bola mata yang terlalu
pendek atau kornea yang terlalu rata. Akibatnya, cahaya difokuskan di belakang
retina. Oleh karena itu, penderita rabun dekat akan kesulitan melihat benda-benda
didekatnya dan cenderung lebih mudah melihat benda-benda yang jauh dengan jelas.3

Mata silindris atau astigmatisme dapat terjadi ketika lengkung sudut mata
berbentuk tidak rata. Oleh karena itu, cahaya akan terfokus pada titik-titik yang
berbeda-beda secara tidak teratur di dalam mata. Orang-orang penderita mata silindris
akan melihat benda atau objek menjadi ganda atau seolah-olah terdapat ‘bayangan’
pada objek yang dilihat.3

Semua gangguan mata tersebut dapat diatasi dengan penggunaan kacamata,


kontak lensa dan operasi lasik. Rabun jauh dapat ditolong dengan kacamata berlensa
cekung, sehingga bayangan yang terbentuk dapat diteruskan ke retina; Rabun dekat
dapat ditolong dengan kacamata berlensa cembung sehingga bayangan yang
terbentuk jatuh tepat di retina; Mata silindris dapat ditolong dengan kacamata
berlensa silindris.4

Gangguan pada mata tersebut bukan hanya menyerang orang dewasa dan
orang lanjut usia saja, karena hal itu bisa menyerang siapa saja bahkan anak-anak.
Pada masa sekarang ini, banyak anak-anak yang sudah menggunakan kacamata
karena berbagai penyebab. Anak-anak perempuan lebih rentan mengalami gangguan
penglihatan dibandingkan dengan laki-laki. Anak-anak yang memiliki gangguan
penglihatan biasanya merupakan anak-anak yang berprestasi di sekolah. Anak-anak
yang berprestasi cenderung banyak belajar. Mereka akan memanfaatkan semua
sumber belajar dengan baik, seperti buku dan komputer atau laptop. Durasi belajar
yang lama, membaca di tempat yang pencahayaannya kurang, dan penggunaan
komputer atau laptop yang terlalu dekat dapat menyebabkan ganggguan penglihatan
pada anak. Selain itu, anak-anak yang jarang keluar rumah atau lebih sering bermain
di dalam rumah juga rentan mengalami gangguan penglihatan. Hal ini karena, ketika
berada di dalam rumah anak-anak cenderung bermain gadget yang dapat merusak
matanya, apalagi menggunakannya dalam jarak yang cukup dekat dengan mata.
Selain bermain gadget, anak-anak juga suka menonton televisi dalam jangka waktu
yang cukup lama, akibatnya dapat terjadi gangguan penglihatan pada mata mereka. 1

Oleh karena itu, pemeriksaan mata pada anak-anak sangat penting dilakukan.
Pemeriksaan mata sejak dini dan berkala dapat meninimalisir terjadinya gangguan
penglihatan pada anak.1 Sesuai dengan pepatah “lebih baik mencegah dari pada
mengobati”. Dengan pendeteksian dini dan penanganan yang cepat dapat mengurangi
resiko menjadi lebih parah. Pemeriksaan mata pada anak-anak baiknya dilakukan
sebanyak satu atau dua kali dalam setahun, bukan menunggu sampai sang anak
menunjukan adanya gangguan pada penglihatannya. Selain itu, juga harus diimbangi
dengan nutrisi-nutrisi yang dapat menjaga kesehatan mata.
Daftar Rujukan

1. Bebasari E, Juneti, Nukman E. GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG


MEMPENGARUHI GANGGUAN TAJAM PENGLIHATAN PADA ANAK
SEKOLAH DASAR KELAS V DAN KELAS VI DI SDN 017 BUKIT
RAYA PEKANBARU. JOM FK UNRI. 2015; II(2): 1—10 p.
2. Soemarsono A. Presbiopi pada Kelainan Refraksi. Berkala Ilmu Kedokteran.
1986; 18(1): 39—46 p.
3. Tan J, Ming P Y. LASIK Surgery. 3th ed. Jakarta: Bella Donna Publisher.
2011. 6—19 p.
4. Fitriyah L K. PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR
DIOPTRI KACAMATA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DUA
LENSA BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 [skripsi]. Malang:
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Malang. 2008.

Anda mungkin juga menyukai