Anda di halaman 1dari 2

LO Hubungan hipertensi dengan Pitting edema dan edema jantung

Edema dapat terjadi disebabkan oleh terlalu banyak cairan interstisium menumpuk.
Kadang-kadang penimbunan cairan interstitisium terjadi saat salah satu gaya yang bekerja
melewati dinding kapiler menjadi tidak normal (abnormal) karna suatu hal pembekakan jaringan
yang disebabkan oleh kelebihan cairan interstisium disebut sebagai edema. Ada 4 penyebab
edema yaitu berkurangnya konsentrasi protein plasma, meningkatnya permeabilitas dinding
kapiler, meningkatnya tekanan vena, dan penyumbatan saluran limfe.1 Pitting edema merupakan
edema yang ketika diberikan tekanan akan meninggalkan cekungan menetap di jaringan. Edema
jantung atau edema cardiac adalah menifestasi dari kegagalan jantung kongestif, yang
dikarenakan tekanan vena dan kapiler meningkat, serta sering disertai dengan retensi natrium
oleh ginjal.2
Peningkatan tekanan pada vena, seperti ketika darah terbendung di vena, mengakibatkan
peningkatan tekanan darah kapiler. Karena kapiler mengalirkan isinya ke dalam vena,
pembendungan darah di vena mengarah pada "back log" darah di dalam kapiler disebabkan
karena lebih sedikit darah yang keluar dari kapiler menuju vena yang kelebihan muatan daripada
yang masuk ke arteriol. Peningkatan tekanan hidrostatik keluar melalui dinding kapiler ini
mempunyai peran besar menyebabkan edema pada gagal jantung kongestif. Selain itu, edema
regional juga bisa terjadi akibat restriksi lokal aliran balik vena. Salah satu contoh adalah
pembengkakan yang sering terjadi pada tungkai serta kaki selama masa kehamilan. Uterus yang
membesar menekan vena-vena besar yang menyalurkan darah dari ekstremitas bawah pada saat
pembuluh-pembuluh tersebut masuk ke rongga abdomen. Bendungan darah di vena ini
meningkatkan tekanan darah di kapiler tungkai dan kaki, mendorong edema regional ekstremitas
bawah.1
Peningkatan tekanan pada vena menyebabkan dua konsekuensi. Pertama, vena-vena yang
dapat teregang akan melebar karena meningkatnya tekanan hidrostatik sehingga kapasitas
mereka bertambah. Walaupun sama-sama mendapat efek gravitasi yang sama, arteri tidak terlalu
mudah teregang dan tidak mengembang seperti vena. Banyak dari darah yang masuk dari kapiler
cenderung berkumpul di vena-vena pada tungkai bawah yang mengembang dan tidak kembali ke
jantung. Aliran balik vena yang berkurang mengakibatkan curah jantung menurun dan volume
sirkulasi efektif menciut. Kedua, peningkatan yang mencolok tekanan darah kapiler yang terjadi
karena efek gravitasi mengakibatkan banyak cairan keluar dari anyaman kapiler di ekstremitas
bawah, menimbulkan pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki atau yang disebut edema
lokal.1

Sumber :
1. Sherwood L. Fisiologi Manusia: Dari Sel ke Sistem. 9th ed. Hartanto H, et al, aditor.
Jakarta: EGC; 2018. 424p
2. Dorland, Newman W. A. Kamus Saku Kedokteran Dorland. 29 ed. Hartanto Y. B. et al,
editor. Singapura: Elsevier Inc. 258p

Anda mungkin juga menyukai