Etiologi Edema
a. Penurunan Tekanan Osmotic Koloid
Bila protein plasma di dalam darah menipis, kekuatan ke dalam menurun, yang
memungkinkan gerakan ke dalam jaringan. Ini menimbulkan akumulasi cairan dalam
jaringan dengan penurunan volume plasma sentral. Ginjal berespons terhadap
penurunan volume sirkulasi melalui aktivasi system aldosteron-renin-angiotensin, yang
mengakibatkan reabsorbsi tambahan terhadap natrium dan air. Volume intravaskuler
meningkat sementara. Namun, karena defisit protein plasma belum diperbaiki,
penurunan tekanan osmotic koloid tetap rendah dalam proporsi terhadap tekanan
hidrostatik kapiler. Akibatnya cairan intravaskuler bergerak kedalam jaringan,
memperburuk edema dan status sirkulasi.
d. Obstruksi Limfatik
Penyebab paling umum dari obstruksi limfatik adalah pengangkatan limfonodus dan
pembuluh darah melalui pembedahan untuk mencegah penyebaran keganasan. Terapi
radiasi, trauma, metastasis keganasan, dan inflamasi dapat juga menimbulkan obstruksi
luas pada pembuluh darah. Obstruksi limfatik menimbulkan retensi kelebihan cairan
dan protein plasma dalam cairan interstisial. Edema biasanya local, edema pada lengan
dan kaki.
Bengkak hanya terjadi pada daerah mata saja ini diakibatkan adanya faktor gaya
gravitasi yang menyebabkan cairan menuju ke tempat yang lebih rendah yaitu pada wajah.
Sehingga biasanya pada pagi hari bengkaknya pada wajah lebih berat dan setelah
melakukan aktivitas bengkaknya akan turun. Selain itu pada daerah wajah terdiri atas
jaringan ikat longgar sehingga memudahkan cairan ke wajah.
Referensi :
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II Edisi V. Interna Publishing : Jakarta 2015, Hal 275-
276.