Anda di halaman 1dari 2

1.

Etiologi Edema
a. Penurunan Tekanan Osmotic Koloid
Bila protein plasma di dalam darah menipis, kekuatan ke dalam menurun, yang
memungkinkan gerakan ke dalam jaringan. Ini menimbulkan akumulasi cairan dalam
jaringan dengan penurunan volume plasma sentral. Ginjal berespons terhadap
penurunan volume sirkulasi melalui aktivasi system aldosteron-renin-angiotensin, yang
mengakibatkan reabsorbsi tambahan terhadap natrium dan air. Volume intravaskuler
meningkat sementara. Namun, karena defisit protein plasma belum diperbaiki,
penurunan tekanan osmotic koloid tetap rendah dalam proporsi terhadap tekanan
hidrostatik kapiler. Akibatnya cairan intravaskuler bergerak kedalam jaringan,
memperburuk edema dan status sirkulasi.

b. Peningkatan Tekanan Hidrostatik Kapiler


Penyebab paling umum dari peningkatan tekanan kapiler adalah gagal jantung
kongestif dimana peningkatan tekanan vena sistemik dikombinasi dengan peningkatan
volume darah. Manifestasi ini adalah karakteristik untuk gagal ventrikel kanan, atau
gagal jantung kanan. Bila tekanan inimelebihi 30 mmHg terjadi edema paru. Penyebab
lain dari peningkatan tekanan hidrostatik adalah gagal ginjal dengan peningkatan
volume darah total, peningkatan kekuatan gravitasi akibat dari berdiri lama, kerusakan
sirkulasi vena, dan obstruksi hati. Obstruksi vena biasanya menimbulkan edema local
daripada edema umum karena hanya satu vena atau kelompok vena yang terkena.

c. Peningkatan Permeabilitas Kapiler


Kerusakan langsung pada pembuluh darah, seperti pada trauma luka bakar,
dapat meyebabkan peningkatan permeabilitas hubungan endothelium. Edema local
dapat terjadi pada respons terhadap allergen, seperti sengatan lebah. Pada individu
tertentu, allergen ini dapat mencetuskan respons anafilaktik dengan edema luas yang
ditimbulkan oleh reaksi tipe histamine. Inflamasi menyebabkan hyperemia dan
vasodilatasi, yang menyebabkan akumulasi cairan, protein, dan sel pada area yang sakit.
Ini mengakibatkan pembengkakan edema (eksudasi) area yang terkait.

d. Obstruksi Limfatik
Penyebab paling umum dari obstruksi limfatik adalah pengangkatan limfonodus dan
pembuluh darah melalui pembedahan untuk mencegah penyebaran keganasan. Terapi
radiasi, trauma, metastasis keganasan, dan inflamasi dapat juga menimbulkan obstruksi
luas pada pembuluh darah. Obstruksi limfatik menimbulkan retensi kelebihan cairan
dan protein plasma dalam cairan interstisial. Edema biasanya local, edema pada lengan
dan kaki.

e. Kelebihan Air Tubuh dan Natrium


Pada gagal jantung kongestif, curah jantung menurun pada saat kekuatan kontraksi
menurun. Untuk mengkompensasi, peningkatan jumlah aldosteron menyebabkan
retensi natrium dan air. Volume plasma meningkat, begitu juga tekanan kapiler
intervaskular vena. Jantung yang gagal ini tidak mampu memompa peningkatan aliran
balik vena ini, dan cairan dipaksa masuk ke dalam interstisial.

Bengkak hanya terjadi pada daerah mata saja ini diakibatkan adanya faktor gaya
gravitasi yang menyebabkan cairan menuju ke tempat yang lebih rendah yaitu pada wajah.
Sehingga biasanya pada pagi hari bengkaknya pada wajah lebih berat dan setelah
melakukan aktivitas bengkaknya akan turun. Selain itu pada daerah wajah terdiri atas
jaringan ikat longgar sehingga memudahkan cairan ke wajah.

Referensi :

Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II Edisi V. Interna Publishing : Jakarta 2015, Hal 275-
276.

Anda mungkin juga menyukai