BAB II
Pembahasan
A. Jaringan Parenkim pada Anthocephalus cadamba
Anthocephalus cadamba memiliki habitat di daerah yang kering, sehingga
tumbuhan ini memiliki jaringan parenkim yang mengalami penebalan dan ukuran sel nya
membesar. Penebalan ini memiliki tujuan untuk meningkatkan jalan air serta untuk
meminimalisir penggunaan air (Graffiths, 2002).
Jaringan parenkim pada Anthocephalus cadamba memiliki sel dengan dinding yang
tipis berbentuk batu bata dengan arah longitudinal. Jika diamati dengan lup atau
mikroskop, jaringan parenkim pada bagian melintang tampak memiliki warna yang lebih
cerah dianding dengan bagian yang lain. Parenkim ini dibedakan menjadi dua parenkim
yang didasarkan pada hubungannya dengan pori, yakni parenkim paratrakeal dan
apotrakeral. Parenkim paratrakeral merupakan parenkim yang berhubungan dengan pori,
sedangkan parenkim apotrakeal merupakan parenkim yang tidak berhubungan dengan pori.
Bagian parenkim dengan arah horizontal merupakan jari-jari parenkim. Jika
diamati dengan lup atau mikroskop, jari-jari jaringan parenkim yang melintang terlihat
seperti garis sejajar yang memiliki warna lebih cerah dibanding warna di sekitarnya. Jari-
jari parenkim ini terdapat pada kambium yang berfungsi untuk menyimpan hasil
fotosintesis.
Secara umum jaringan parenkim terdapat di setiap bagian tumbuhan, baik pada
akar, batang dan daun. Parenkim pada Anthocephalus cadamba dapat dijumpai pada
korteks akar dan batang, yaitu sel diantara epidermis dan berkas pengangkut. Sel korteks
pada sayatan melintang batang Anthocephalus cadamba memiliki bentuk segienam yang
panjang dan tebal. Berikut gambar penampang batang Anthocephalus cadamba
Epidermis
korteks
Berikut gambar sayatan melintang panjang sel korteks akar dan batang
Anthocephalus cadamba,
Aisyah Nur Safitri/ K4317005/ A
Aisyah Nur Safitri/ K4317005/ A
BAB III
Kesimpulan
BAB IV
Daftar Pustaka
Griffiths, H, & Parry, J.,A. (2002), Plant Responses to Water Stress, Annals of Botany, vol. 89
Hidayat, EB. (1995). Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : Penerbit ITB
Ninilouw, J. P., & Linda, R. (2015). Struktur Anatomi Akar , Batang dan Daun Jabon Putih (
Anthocephalus cadamba ( Roxb .) Miq ) yang Mengalami Cekaman Kekeringan dan
Genangan. Protobiont, 4, 113–120.
Pratiwi, Maryati, S, Srikini, Suharno, & Bambang, S. (2014). Biologi Untuk SMA/MA Kelas XI.
Jakarta : Erlangga
.
Aisyah Nur Safitri/ K4317005/ A
penebalan dan membesar. Berfungsi untuk meningkatkan jalan air dan efisiensi dalam
penggunaan air (Ninilouw, 2015).
7. Tadi dijelaskan kalau sklereidnya terdapat pada gigi perisikel dan diantara xylem dan
floem, nah itu adakah fungsi tertentu kenapa letaknya ada disitu? (Danita Anfira)
Jawab : jadi, sklereidnya itu memiliki fungsi yang umum dan tidak terdapat fungsi
khusus baik di perisikel maupun diantara xylem dan floem. Jadi fungsinya sama, yaitu
untuk menyokong tumbuhan itu sendiri.
8. Tadi disebutkan kalau di batang terdapat parenkim pengangkut, padahal di batang juga
terdapat xylem dan floem yang merupakan jaringan pengangkut. Apakah ada hubungan
diantara keduanya? (Nurmawati)
Jawab : jadi antara xylem dan floem yang merupakan jaringan pengangkut dan
parenkim pengangkut itu saling bekerjasama dalam proses pengangkutan.
9. Kenapa letak/ bentuk korteks pada batang nya tidak beraturan? (Andika Pradana)
Jawab : Ya. Sel nya tidak beraturan tetapi memiliki ukuran sel dan ketebalan jaringan
paling besar. Menebalnya ukuran korteks pada keadaan kekeringan merupakan
adaptasi dari tanaman untuk meningkatkan efisiensi penggunaan air (Ninilouw, 2015).
10. Tadi disebutkan ada parenkim pengangkut, apakah fungsi nya sama dengan jaringan
vaskuler? (Jonanda Fatah Anugerah)
Jawab : keduanya saling bekerja sama dalam proses pengangkutan hasil fotosintesis.
11. Apakah terdapat anomali pada jaringan parenkim Antocephalus cadamba ? (Aris Nur
Rohman)
Jawab : iya ada. Yaitu adanya perubahan pada sel parenkim menjadi tebal dan
membesar. Fungsinya untuk menghemat air.
12. Jaringan dasar apa yang paling dominan pada Antocephalus cadamba ? (Wulan Tri
Cahyani)
Jawab : jaringan dasar yang dominan yaitu parenkim. Terdapat sklereid juga, tetapi
tidak terlalu terlihat.
13. Pada sel daun terlihat kalau sel parenkim nya terlihat besar, tetapi setelahnya kok jadi
terlihat kecil. Mengapa? (Wulan Tri Cahyani)
Jawab : pada gambar B terlihat sel nya menjadi kecil, ini diduga ada hubungannya
dengan mengecilnya ukuran palisade pada tanaman yang mengalami kekeringan dan
ukuran daun menjadi kecil. Bertambahnya luas daun diakibatkan adanya pertumbuhan
oleh pemula submarginal yang menghasilkan mesofil (Hidayat, 1995)
14. Apakah ada ciri khusus jaringan dasar pada Antocephalus cadamba? (Anisa Nur Ridha
Rahma)
Jawab : tidak ada, jadi jaringan dasarnya sama seperti jaringan dasar pada umumnya.
15. Spesies ini kan hidupnya di tempat yang lembab, tapi init di tempat yang kering jadi
parenkim nya yang awalnya tipis menjadi besar, nah apakah kolenkim nya yang tebal
juga berubah? (Haifa Azizah)
Jawab : nah, jadi pada kolenkimnya itu tidak ada pengaruh. Hanya parenkimnya saja
yang berubah. Karena parenkim sendiri kan berfungsi untuk fotosintesis sehingga
membutuhkan air. Jadi parenkimnya mengalami penebalan agar penggunaan air nya
lebih efisien.
Aisyah Nur Safitri/ K4317005/ A
16. Apakah ada faktor lain selain faktor lingkungan yang menyebabkan parenkim nya
menebal? (Salsabiela Praha K)
Jawab : ada. Tetapi faktor lingkungan merupakan faktor utama penyebab menebalnya
dan membesarnya sel-sel parenkim pada Antocephalus cadamba.
17. Pada batang terdapat jenis parenkim apa? Dan di daun apa? Kemudian bagaimana
dengan buah nya?
Jawab : pada batang terdapat parenkim pengangkut dan penimbun. Pada daun terdapat
parenkim spons (bungan karang). Kemudian kalau pada buahnya terdapat sklereid,
tepatnya brakisklereid yang memiliki bentuk yang mirip dengan isodiametrik.
Brakisklereid sering juga dikenal dengan istilah sel batu.