Anda di halaman 1dari 6

TABOT WARISAN TRADISI LELUHUR DALAM MENYAMBUT TAHUN

BARU ISLAM

Tabot berasal dari kata Arab, Tabut yang secara harfiah berarti kotak kayu atau peti. Tabot
dikenal sebagai peti yang berisikan kitab Taurat Bani Israil, yang dipercaya jika muncul akan
mendapatkan kebaikan, namun jika hilang akan mendapatkan malapetaka..

Festival Tabot di Bengkulu telah berlangsung secara turun temurun sejak kisaran abad ke-14.
tradisi ini bermula dari datangnya rombongan Imam Maulana Irsyad dari Punjab, India yang
berjumlah 13 orang. Mereka datang ke Bengkulu pada tahun 1336 Masehi. Oleh karena
kecintaannya terhadap Amir Hussein bin Ali, menjelang datangnya bulan Muharram, mereka
pun langsung melaksanakan tradisi ini selama 10 hari dengan puncaknya tanggal 10 Muharram
(Hari Asyura).

Tabot yang digunakan dalam upacara Tabot di Bengkulu berupa suatu bangunan bertingkat-
tingkat seperti menara masjid, dengan ukuran yang beragam dan berhiaskan lapisan kertas warna
warni. Pembuatan Tabot harus sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan secara bersama-sama
oleh keluarga pemilik Tabot, keturunan Syekh Burhanudin (Imam Senggolo) yang merupakan
pelopor diperkenalkannya Tabot di wilayah Bengkulu. Terdapat dua kelompok besar keluarga
pemilik Tabot, yakni kelompok Tabot Barkas dan Tabot Bangsal.

Tradisi Tabot ini terdiri dari sembilan rangkaian acara. Mulai dari menggambik tanah
(mengambil tanah) tanah yang diambil harus mengandung unsur-unsur magis oleh karena itu
harus diambil dari tempat keramat. Tanah diambil dari dua tempat yakni pantai Nala dan Tapak
Paderi. Tahap KeduaDuduk Penja (mencuci jari-jari) Penja adalah benda yang terbuat dari
kuningan, perak atau tembaga yang berbentuk telapak tangan manusia lengkap dengan jari-
jarinya. Karenanya penja ini disebut juga dengan jari-jari. Tahap Ke-3 Meradai (mengumpulkan
dana) yang dilakukan oleh Jola (orang yang bertugas mengambil dana untuk kegiatan
kemasyarakatan, biasanya terdiri dari anak-anak berusia 10—12 tahun). Acara Meradai diadakan
pada tanggal 6 Muharam. Tahap ke-4 Menjara (mengandun) artinya berkunjung atau mendatangi
kelompok lain untuk beruji/bertanding dol, sejenis beduk yang terbuat dari kayu yang dilubangi
tengahnya serta ditutupi dengan kulit lembu. Tahap ke-5 Arak Penja, yang mana penja
diletakkan di dalam Tabot dan diarak di jalan-jalan utama Kota Bengkulu. Tahap ke-6 Acara
mengarak penja yang ditambah dengan serban (sorban) putih dan diletakkan pada Tabot kecil.
Tahap ke-7 Gam (tenang/berkabung), merupakan tahapan dalam upacara Tabot yang wajib
ditaati. Tahap Gam merupakan saat di mana tidak diperbolehkan mengadakan kegiatan apapun.
Tahap ke-8 Arak Gendang dilakukan pada tanggal 9 Muharam. Tahap ini dimulai dengan
pelepasan Tabot Besanding di gerga masing-masing. Dan Tahap terakhir dari keseluruhan
rangkaian upacara Tabot disebut dengan Tabot Tebuang yang diadakan pada tanggal 10
Muharam.

Upacara Tradisi Tabot sendiri telah menjadi Agenda Wisata rutin yang dilaksanakan oleh
Pemerintah Daerah Bengkulu setiap tahunnya. Di tahun 2020 ini Acara tahunan festival Tabot akan
kembali digelar awal bulan September 2020 di Bengkulu atau tepatnya dari tanggal 1 sampai dengan 10
Muharam dalam kalender islam.

Festival Tabot merupakan tradisi upacara ritual dari budaya Tabot di Bengkulu yang telah
berkembang seperti berbagai tradisi yang telah berlangsung di seluruh Nusantara. Pada perayaan
Tabot tersebut dilaksanakan dengan berbagai macam pameran dan lomba ikan-ikan, telong-
telong serta kesenian lainnya yang diikuti oleh kelompok-kelompok kesenian yang berada di
Propinsi Bengkulu. Bervariasinya perayaan yang ditawarkan di upacara Tabot, menjadikan acara
Festival Tabot sebagai objek wisata budaya daerah untuk dikunjungi dan dilihat oleh seluruh
masyarakat dan wisatawan yang menjadi kebanggan Bengkulu. Dan lebih dari itu dengan
keberadaan Tradisi Tabot semakin menegaskan keberagaman Budaya Indonesia yang telah
diwariskan turun temurun sehingga terus terjaga keberlangsungannya.

Nama : Maya Sofia,S.Kep.Ners

Nama Suami : Letda (inf) Tasmi Basiroroni

No Handphone : 0812-7191-6435

Organisasi : Anggota Persit Kartika Candra Kirana Cabang XX Dim 0409 /RL
Tahap Pertama – Mengambik Tanah (Mengambil Tanah)

Tahap Kedua – Duduk Penja (Mencuci Jari-Jari)

Tahap Ketiga – Meradai (Mengumpulkan Dana)


Tahap Keempat – Manjara

Tahap Kelima – Arak Penja

Tahap keenam – Sorban
Tahap Ketujuh – Gam (Tenang/Berkabung)

Tahap kedelapan – Arak Gendang

Tahap Terakhir – Tabot Tebuang

Anda mungkin juga menyukai