Anda di halaman 1dari 9

RMK AKUNTANSI MANAJEMEN

HUBUNGAN BIAYA-VOLUME-KEUNTUNGAN

Disusun oleh :

Kirana Shafira Putri

A021181320

UNIVERSITAS HASANUDDIN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

2020
Analisis biaya-volume-laba (CVP) adalah alat yang ampuh yang membantu manajer memahami
hubungan antara biaya, volume, dan laba. Analisis CVP berfokus pada bagaimana laba
dipengaruhi oleh lima faktor berikut:

1. Harga jual.
2. Volume penjualan.
3. Biaya variabel unit.
4. Total biaya tetap.
5. Campuran produk yang dijual.

Karena analisis CVP membantu manajer memahami bagaimana laba dipengaruhi oleh faktor-
faktor kunci ini, itu adalah alat yang vital dalam banyak keputusan bisnis. Keputusan ini
termasuk produk dan layanan apa yang ditawarkan, berapa harga yang harus ditagihkan, strategi
pemasaran apa yang digunakan, dan struktur biaya apa yang harus diterapkan.

Ada beberapa asumsi yang mendasari analisis biaya-volume-laba, yaitu :


 Harga jual konstan dalam cakupan yang relevan.
 Biaya bersifat liniar dalam rentang cakupan yang cukup relevan dan dapat dibagi secara
akurat kedalam elemen biaya tetap dan biaya variabel.
 Dalam perusahaan dengan multi produksi, bauran penjualannya tetap.
 Dalam perusahaan manufaktur, persediaan tidak mengalami perubahan. Unit yang
diproduksi sama dengan unit yang terjual.
Laporan laba rugi dengan pendekatan kontribusi menekankan pada perilaku biaya dan
hasilnya akan sangat membantu manajemen untuk menentukan pengaruhnya terhadap laba
karena perubahan harga jual, biaya dan volume.
Perhatikan bahwa penjualan, biaya variabel, dan margin kontribusi disajikan dalam
perhitungan per unit dan juga total. Praktik seperti ini umum dilakukan untuk laporan laba rugi
kontribusi yang akan digunakan oleh manajemen untuk melakukan analisis profitabilitas.
Margin Kontribusi
Margin kontribusi adalah jumlah yang tersisa dari pendapatan dikurangi beban variabel.
Jadi, ini adalah jumlah yang tersedia untuk menutup beban tetap dan kemudian menjadi laba
untuk periode tersebut. Margin kontribusi digunakan dulu untuk menutup beban tetap dan
sisanya akan menjadi laba. Jika margin kontribusi tidak cukup untuk menutup beban tetap
perusahaan, maka akan terjadi kerugian untuk periode tersebut. Ketika titik impas dicapai, laba
bersih akan bertambah sesuai dengan margin kontribusi per unit untuk setiap tambahan produk
yang terjual. Untuk memperkirakan pengaruh kenaikan penjaulan yang direncanakan terhadap
biaya, manajer cukup mengalikan peningkatan dalam unit yang terjual dengan margin kontribusi
yang per unit. Hasilnya akan menggambarkan peningkatan laba yang diharapkan.
Margin Keamanan
Margin Keamanan adalah kelebihan dari penjualan yang dianggarkan diatas titik impas
volume penjualan. Margin keamanan menjelaskan jumlah dimana penjualan dapat menurun
sebelum kerugian mulai terjadi. Semakin tinggi margin keamanan, semakin rendah resiko untuk
tidak balik modal. Margin keamanan juga dapat disajikan dalam bentuk presentase. Presentase
ini didapat dengan membagi margin keamanan dalam dollar dengan total penjualan.
Analisis Titik Impas
Analisis biaya-volume-laba kadang-kadang disederhanakan menjadi analisis titik impas.
Padahal analisis titik impas hanyalah salah satu elemen analisis biaya-volume-laba. Meskipun
demikian, analisis titik impas adalah elemen yang penting.
Perhitungan Titik Impas
Titik impas adalah tingkat penjualan dengan tingkat laba nol. Titik impas dapat dihitung
dengan menggunakan metode persama-an (equation method) atau metode margin kontribusi
(contribution margin method). Kedua metode tersebut ekuivalen.
METODE PERSAMAAN. Metode persamaan memanfaatkan data-data dari laporan laba rugi
yang disusun dengan format kontribusi seperti yang telah digam-barkan, format laporan laba rugi
dapat disajikan dengan persamaan sebagai berikut:
Laba = Penjualan - (Biaya Varibel + Biaya Tetap)
Persamaan tersebut dapat kita ubah menjadi
Penjualan = Biaya Variabel + Biaya Tetap + Laba
Analasisi Biaya-Volume-Laba seringkali diartikan sebagai analisis titik impas. Hal ini
sangat disayangkan karena analisis titik impas hanyalah satu elemen dalam analisis Biaya-
Volume-Laba, walaupun merupakan elemen yang penting. Analisis titik impas didesain untuk
menjawab pertanyaan mengenai seberapa jauh penjualan  dapat menurun sebelum perusahaan
mengalami kerugian. Titik impas (break even) adalah tingkat penjualan dimana laba adalah nol.
ketika titik impas dicapai, laba bersih akan bertambah sesuai dengan margin
kontribusi per unit untuk setiap pertambahan produk yang terjual. Dengan menggunakan analisis
titik impas, manajer tidak perlu menyiapkan serangkaian laporan laba rugi secara lengkap untuk
mengetahui tingkat pengembalian dari penjualan yang terjadi. Dalam analisis titik impas, jika
tidak ada penjualan, kerugian perusahaan akan sebesar beban tetapnya. Setiap unit yang terjual
akan mengurangi kerugian sebesar margin kontribusi per unit. Ketika titik impas tercapai, setiap
tambahan unit terjual meningkatkan laba perusahaan sebesar margin kontribusi per unit.
Metode Margin Kontribusi. Metode ini pada dasarnya hanyalah versi jalan pintas dari
metode persamaan yang telah dijelaskan. Pendekatan ini memusatkan pada ide bahwa setiap unit
yang terjual memberikan sejumlah margin kontribusi yang akan menutup biaya tetap. Untuk
menemukan berapa banyak unit yang harus terjual untuk mencapai titik impas, bagilah total
biaya tetap dengan margin kontribusi per unit.
Metode dan Penerapan Analisis Hubungan B-V-L
Adanya penerapan pada analisis hubungan Biaya-Volume-Laba diharapkan akan memberikan
dampak pengaruh dari margin kontribusi terhadap perubahan dalam biaya variabel, biaya tetap,
harga jual, dan volume penjualan. Beberapa pengaruh penerapan dalam analisis hubungan B-V-
L:

1. Perubahan dalam Biaya Tetap dan Volume Penjualan


2. Perubahan dalam Biaya Variabel dan Volume Penjualan
3. Perubahan dalam Biaya Tetap, Harga Jual, dan Volume Penjualan
4. Perubahan dalam Biaya Variabel, Biaya Tetap, dan Volume Penjualan
5. Perubahan dalam Harga Jual Reguler
Pengaruh Pajak Penghasilan dalam Penerapan Metode Analisis Hubungan B-V-L.

Pada saat menghitung titik impas, pajak penghasilan tidak memainkan peranan karena
perusahaan tidak membayar pajak bila tidak mendapatkan laba. Banyak perusahaan memilih
menetapkan laba sasaran mereka sebagai laba bersih seteleh pajak yang mana dalam hal ini pajak
penghasilan dianggap sebagai biaya. Semakin tinggi tarif pajak penghasilan akan semakin tinggi
pula target yang harus dicapai. 

Analisis hubungan biaya-volume-laba

I.       Penerapan Metode Analisis Hubungan B-V-L Dalam Perubahan Berbagai Faktor
Beberapa Aplikasi dari Konsep Biaya-Volume-Laba yaitu antara lain :
a)    Perubahan dalam Biaya Tetap dan Volume Penjualan
Manajemen perusahaan mempertimbangkan untuk meningkatkan anggaran iklan per bulan
sebesar $10,000 akan meningkatkan penjualan sebesar $30,000 dan 520 unit. Perubahan tersebut
dapat dilihat pada tabel berikut ini

Asumsikan tidak ada faktor lain yang diperhitungkan maka peningkatan anggaran iklan
akan meningkatkan laba bersih sebesar $ 2,000. terdapat 2 cara cepat perhitungan diatas yaitu :

Perhitungan ini lebih singkat tidak


perlu menyiapkan laporan laba rugi
dan melibatkan analisis
perningkatan yang memperhitungkan faktor pendapatan, biaya dan volume yang akan berubah
jika terdapat perubahan diantara faktor-faktor diatas
  Perubahan dalam Biaya Variabel dan Volume Penjualan
Manajemen perusahaan mempertimbangkan penggunaan komponen berkualitas lebih tinggi yang
akan mengakibatkan naiknya biaya variabel sebesar $10 namun dengan perbaikan komponen
akan meningkatkan penjualan menjadi 480 unit per bulan. Perubahan tersebut dapat dilihat pada
tabel berikut ini

Dari hasil perhitungan disimpulkan peningkatan biaya variabel dapat dilakukan karena dapat
meningkatkan penjualan sehingga meningkatkan total margin kontribusi dan laba bersih sebesar
$ 3,200.

Perubahan dalam Biaya Tetap, Harga Jual dan Volume Penjualan


Manajemen perusahaan mempertimbangkan menurunkan harga jual sebesar $20 per unit dan
meningkatkan biaya iklan sebesar $15,000 per bulan namun dapat meningkatkan penjualan
sebesar 50% atau menjadi 600 unit. Perubahan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini
Perubahan seharusnya tidak dilakukan karena mengakibatkan penurunan laba bersih.
d)    Perubahan dalam Biaya Variabel, Biaya Tetap dan Volume Penjualan
Manajemen perusahaan mempertimbangkan mengganti sistem kompensasi dari gaji tetap dengan
total $6,000 per bulan menjadi komisi sebesar $15 per unit sehingga dapat meningkatkan
penjualan sebesar 15% atau menjadi 460 unit. Perubahan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut
ini
Perubahan seharusnya dilakukan. Biaya tetap akan menurun sebesar $ 6,000 dari $35,000
menjadi $29,000 dan margin kontribusi per unit menurun menjadi $85. implikasi dari semua itu
akan meningkatkan laba bersih yang berasal dari penghematan biaya tetap tadi. 
e)    Perubahan dalam Harga Jual
Manajemen perusahaan mempertimbangkan selain penjualan biasa, untuk menjual 150 unit
kepada penjual grosir dengan harga khusus. Manajemen sedang menyusun harga jual khusus
agar mendapatkan laba bulanan sebesar $3,000. 

Beban tetap tidak diperhitungkan karena tidak terpengaruh oleh penjualan harga khusus dimana
biaya tetap akan sama jumlahnya berapapun unit terjual dan harga yang dkenakan.

II.    Margin of Safety (Batas Keamanan)


Menurut Garrison, dkk (2006:338) ”Margin of Safety (batas keamanan) adalah kelebihan dari
penjualan yang dianggarkan (aktual) di atas titik impas volume penjualan”. Margin of safety
menjelaskan jumlah dimana penjualan dapat menurun sebelum kerugian mulai terjadi. Semakin
tinggi margin of safety, semakin rendah risiko untuk tidak balik modal. Formula perhitungannya
adalah sebagai berikut:

Margin of Safety = Total Penjualan yang Dianggarkan – Penjualan Titik Impas


III. Struktur biaya dan penerapan operating leverage
Leverage dapat didifinisikan sebagai penggunaan  asset  atau dana pinjaman oleh
perusahaan, dengan konsekuensi perusahaan harus mengeluarkan beban tetap berupa
bunga.
Kegunaan : Analisis leverage dapat digunakan sebagai alat perencanaan penjualan dan laba
khususnya untuk perencanaan jangka pendek.
IV. Asumsi Analisis Hubungan B-V-L
Analisis impas memberikan informasi tingkat penjualan minimum yang harus dicapai suatu
usaha agar tidak mengalami kerugian. Dan analisis tersebut juga dapat diketahui seberapa jauh
volume penjualan yang direncanakan boleh turun, agar perusahaan tidak mengalami kerugian.
Analisis impas menyajikan informasi untuk perencanaan volume penjualan. Analisis impas
merupakan salah satu bentuk analisis biaya volume laba karena untuk mengetahui impas maupun
margin of safety perlu dilakukan analisis terhadap hubungan antara biaya, volume dan laba.
Untuk memudahkan analisis dampak perubahan biaya, volume, dan harga jual terhadap laba,
dapat dibuat grafik laba dan volume. Pembuatan grafik ini dilakukan sebagai berikut:
1. Dibuat grafik yang dibagi menjadi dua bagian yang dibatasi dengan garis penjualan yang
dibuat mendatar.
2. Kemudian ditarik garis rugi-laba yang menghubungkan titik-titik rugi atau laba pada
berbagai volume penjualan.
3. Titik pertemuan garis rugi-laba dengan garis penjualan menunjukan titik garis.

Anda mungkin juga menyukai