Strategi Pelaksanaan Ansietas
Strategi Pelaksanaan Ansietas
A. Diagnosa keperawatan
Ansietas
B. Tindakan keperawatan
SP Ansietas
SP 1
a. Membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar pasien merasa aman
dan nyaman saat berinteraksi
· Berjabat tangan
b. Evaluasi/validasi
g. Beri reinforcement positif
SP 2
a. Membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar pasien merasa aman
dan nyaman saat berinteraksi
b. Evaluasi/validasi
d. Mengajarkan pasien teknik distraksi untuk meningkatkan kontrol diri dan mengurangi
ansietas :
· Menonton TV
· Motivasi pasien untuk melakukan teknik distraksi setiap kali ansietas muncul
f. Beri reinforcement positif
SP 3
a. Membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar pasien merasa aman
dan nyaman saat berinteraksi
· Berjabat tangan
b. Evaluasi/validasi
g. Memberi reinforcement positif
A. Kondisi Klien
Klien mengatakan sering mendengar suara-suara yang membisiki dan isinya tidak jelas serta
melihat setan-setan.
B. Diagnosa Keperawatan
Ansietas
C. Tujuan
Tujuan Khusus :
Fase Orientasi
Salam Terapeutik
“Assalamu’alaikum, Selamat pagi pak! Saya perawat yang bertugas pada pagi
ini, nama saya ima. Saya adalah mahasiswa dari Unversitas Respati Yogyakarta.
Nama bapak siapa?”
Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini? semalam tidurnya nyenyak?”
Kontrak :
· Topik
· Waktu
· Tempat
· Tujuan
Fase Kerja
“Sekarang coba ibu ceritakan apa yang bapak rasakan saat ini”
Ouw jadi bapak merasa takut jika ketakutan bapak terhadap botol diketahui oleh
murid-murid bapak. Jika boleh saya tahu, bagaimana cara bapak mengatasi
ketakutan tersebut”
“Saya mengerti bagaimana perasaan bapak. Setiap orang akan memiliki perasaan
yang sama jika diposisi bapak. Tapi saya sangat kagum sama bapak Karena
bapak mampu menahan semua cobaan ini. Bapak adalah orang yang luar biasa.
Yang perlu bapak ketahui adalah bapak saat ini berada pada tingkat kecemasan
yang sedang. Untuk itu, bapak perlu melakukan terapi disaat bapak merasakan
perasaan cemas yang berat. Terapi ini akan membantu menurunkan tingkat
kecemasan bapak. Bagaimana kalau sekarang kita coba mengatasi
kecemasanbapak dengan latihan relaksasi dengan cara tarik nafas dalam, ini
merupakan salah satu cara untuk mengurangi kecemasan yang bapak rasakan”
Fase Terminasi
Evaluasi
· Subyektif
· Obyektif
· Topik
“Cara yang kita praktikkan tadi baru mengurangi sedikit kecemasan yang bapak
rasakan, bagamana jika kita latihan kembali besok pak? Jangan lupa bapak
mencoba teknik yang lain untuk mengurangi kecemasan bapak ya”
· Waktu
“Bagaimana kalau kita latihan cara yang kedua ini besok, dengan jamyang sama
seperti hari ini. Berapa lama bapak punya waktu untuk berbincang-bincang
dengan saya besok? Bagaimana kalau 20 menit saja”
· Tempat
SP 2 Pasien : Mengajarkan pasien teknik distraksi untuk meningkatkan kontrol diri dan
mengurangi ansietas :Melakukan hal yang disukai, Menonton TV, Mendengarkan music yang
disukai, Membaca koran, buku atau majalah, Motivasi pasien untuk melakukan teknik
distraksi setiap kali ansietas muncul.
Salam Terapeutik
Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apakah ibu sudah melatih cara mengalihkan situasi
untuk menghilangkan kecemasan bapak seperti yang saya ajarkan kemarin?”
“apakah bapak merasa terbantu dengan tehnik tersebut untuk mengatasi kecemasan
bapak?.”
Kontrak :
· Topik
“Baiklah pak sesuai janji kita kemarin, hari ini saya datang kembali untuk mendiskusikan
tentang latihan distraksi dengan tehnik pengalihan.”
· Waktu
· Tempat
Fase Kerja
“bapak, kemarin waktu kita diskusi bapak mengatakan bahwa saat cemas rasanya seluruh
badan ibu tegang, baik pikiran maupun fisik. Nah, latihan distraksi ini bermanfaat untuk
mengalihkan rasa cemasbapak sehingga membuat pikiran dan fisik ibu relak atau santai.
Dalam teknik ini ibu harus melakukan hal-hal yang dapat membuat bapak relak misalnya
dengan menonton acara televisi kesukaan bapak, membaca buku atau majalah
yang bapak suka, atau dengan mendengar music yang bapak sukai. Nah,
sekarang bapak sudah tau kan hal-hal apa saja yang dapat bapak lakukan untuk mengurangi
rasa cemas bapak. Nanti apabila ibu merasa cemas lagi, bapak bisa melakukan salah satu
teknik distraksi atau pengalihan yang saya beritahu tadi.kegiatan mana yang bapak sukai?
Baiklah sekarang kita mendengarkan musik, bapak suka musik apa? Saya putarkan ya pak?
Fase Terminasi
Evaluasi
· Subjektif
· Objektif
“Coba ibu ulangi lagi cara yang sudah kita pelajari. Wah bagus sekali,nanti jika ibu merasa
cemas, ibu dapat melakukan teknik ditraksi yang tadi saya jelaskan ya.”
· Topik
· Waktu
“Bagaimana kalau kita latihan cara yang ketiga ini besok dengan jamyang sama seperti hari
ini?”
· Tempat
“Mau latihan dimana kita pak? Bagaimana jika disini lagi ? Apa masih ada yang mau
ditanyakan pak? Baiklah kalau tidak ada saya pamit dulu. Selamat siang.”
Fase Orientasi
Salam Terapeutik
“Selamat pagi bapak”
Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan bapak pagi ini? Apakah bapak masih gelisah dan tidak bisa
tidur? Apakah yang kemaren saya ajarkan sudah di praktekkan dalam jadwal
harian bapak? Nah kalau sudah coba di praktikkan kembali ya. Bagus pak”
Kontrak :
· Tujuan
. Fase Kerja
“Tadi bapak katakan, bapak merasa gelisah, tidak bisa tidur, coba bapak
ceritakan lebih lanjut tentang perasaan bapak, kenapa bapak tidak gelisah, apa
yang bapak pikirkan? Oh, jadi bapak merasa takut jika ketakutan bapak terhadap
botol diketahui orang lain, Nah bapak, sekarang saya akan mengajarkan bapak
teknik relaksasi degan cara hipnotis 5 jari. Kita mulai ya pak. bapak pejamkan
mata bapak, nah sekarang tautkan jari telunjuk ibu dengan jempol bapak,
sekarang bayangkan pada saat bapak sedang bahagia. Sekarang tautkan jari
tengah ibu dengan jempol, bayangkan saat bapak bersama orang yang bapak
sayangi/ cintai, sekarang taukan jari manis bapak dengan jempol, bayangkan
ketika bapak di puji oleh seseorang karena prestasi bapak, dan sekarang tautkan
jari kelingking bapak, bayangkan tempat yang paling indah yang pernah di
kunjungi. bapak, coba ulangi lagi cara teknik hipnotis 5 jari yang sudah kita
pelajari tadi. Wah bagus sekali, mari kita masukkan dalam jadwal harian bapak.
Jadi, setiap bapak merasa cemas, bapak bisa langsung praktikkan cara ini, dan
bisa melakukannya lagi sesuai jadwal yang telah kita buat.”
Fase Terminasi
Evaluasi
· Subyektif
· Obyektif