Anda di halaman 1dari 4

MACAM-MACAM KEBUDAYAAN ASLI DI MINAHASA

Seperti yang kita ketahui Minahasa mempunyai begitu banyak keragaman budaya yang ada. Mulai
dari Tarian,alat music,Makanan dan minuman.Berikut beberapa contoh kebudayaan MINAHASA

Mapalus

Mapalus adalah bentuk gotong royong tradisional warisan nenek moyang orang Minahasa di Kota
Manado yang merupakan suatu sistem prosedur, metode atau tehnik kerja sama untuk kepentingan
bersama oleh masing-masing anggota secara bergiliran. Mapalus muncul atas dasar kesadaran akan
adanya kebersamaan, keterbatasan akan kemampuannya baik cara berpikir, berkarya, dan lain
sebagainya.

Jadi, mapulus ini merupakan suatu bentuk kebersamaan yg selalu di junjung oleh suku MINAHASA
dalam menjalin kebersamaan di antara masyarakat Minahasa.

Rumah Panggung Adat MINAHASA

Rumah panggung atau wale merupakan tempat kediaman para anggota rumah tangga orang
Minahasa di Kota Manado, dimana didalamnya digunakan sebagai tempat melakukan berbagai
aktivitas. Rumah panggung jaman dahulu dimaksudkan untuk menghindari serangan musuh secara
mendadak atau serangan binatang buas. Sekalipun keadaan sekarang tidak sama lagi dengan
keadaan dahulu, tapi masih banyak penduduk yang membangun rumah panggung berdasarkan
konstruksi rumah modern.

Pengucapan Syukur

Pada masa lalu pengucapan syukur diadakan untuk menyampaikan doa atau mantra yang memuji

KEPERCAYAAN SUKU MINAHASA

Mengenai kepercayaan masyarakat MINAHASA, sebelum Tahun 1702 (awal abat 17) Penginjil dari
Portugis Joseph Kamp Membawa Masuk Injil di Indonesia melalui Ambon, ternate dan tiba di Tanah
Minahasa. Joseph Kamp Masuk Ke Minahasa, Masyarakat Minahasa sudah mempunyai kepercayaan
yang masih Bersifat abstrak “Empung Wailan Sima Lengkew Em Pekasa Kaoatan” (Allah Yang
Menciptakan Segenap Alam). Selain Percaya Kepada Allah Yang Menciptakan Segenap Alam, Mereka
Juga Percaya Ilah-Ilah Lain Yang Diyakini Dapat Membantu Kehidupan Manusia Saat Itu.

Namun, setelah masyarakat Minahasa mengenal dan mempelajari Injil dan agama Kristen, banyak
masyarakat Minahasa yg memeluk dan memegang kepercayaan Nasrani sampai sekarang mayoritas
di manado adalah yang beragama Kristen.
Berikut ini merupakan pengetahuan-pengetahuan masyarakat suku Minahasa yang sudah ada dari
zaman dulu dan Suku Minahasa sebagian besar masih mempercayai hal-hal ini :

Ø Alam fauna; adanya kepercayaan terhadap tanda-tanda binatang seperti burung dan ular. Ada
dua macam burung yang menunjukkan berbagai tanda. Burung siang (waru endo, kemekeke,
totombara) dapat menunjukkan tanda adanya berita yang menyenangkan (lowas, keeke rondor),
tanda tidak mengganggu perasaan (keeke tenga wowos), tanda tidak menyenangkan
(mangalo/mangoro), dan tanda yang menakutkan atau beralamat tidak baik (keke). Burung malam
(wara wengi kembaluan) dapat bersuara merdu tanda menyenangkan (manguni rendai), suara
hampir merdu dan putus-putus tanda tidak mengganggu perasaan (imbuang), suara parau tanda
membimbangkan (paapian), dan bunyi panjang serta keras (kiik) yang bertanda menakutkan jika
terdengar dari arah depan atau kanan pendengar. Di samping itu, ada juga tanda dari ular, misalnya
ular yang merayap dari barat ke timur dan ular yang mengangkat kepala. Tanda yang lainnya ialah
tanda dari empedu atau hati binatang yang disembelih (babi, ayam, sapi, dll) yang dapat
meramalkan masa depan.

Ø Alam flora; pengetahuan tentang alam flora dapat terlihat dari bermacam-macam bahan
makanan masyarakat Minahasa yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan. Banyak bahan-bahan obat
pula yang diperoleh dari berbagai jenis akar-akaran, dedaunan, kulit-kulit kayu, buah-buahan,
rerumputan dan umbi-umbian. Beberapa contoh di antaranya, obat malaria dibuat dari sejenis akar
yang disebut riis (tali pahit), goraka (jahe) sebagai obat batuk, obat sakit perut dan penolak roh
jahat, serta kucai (sejenis bumbu dapur) sebagai obat demam bagi anak-anak.

Ø Tubuh manusia; pengetahuan tentang tubuh manusia dibagi ke dalam dua bagian yakni yang
menyangkut perbuatan dan yang menyangkut hal-hal yang terjadi dalam tubuh. Pengetahuan itu
lebih bersifat larangan-larangan bagi setiap orang yang melakukannya karena akan menimbulkan
akibat tersendiri. Contohnya:

· jangan memotong kuku pada malam hari, nanti kematian ibu atau salah satu anggota keluarga
lekas terjadi; maksud sebenarnya ialah bila memotong kuku di waktu malam gampang mendapat
luka.

· Jangan suka tidur tiarap, nanti akan ditangkap hantu; maksudnya ialah agar peredaran darah
tidak terganggu.

· Bila ada kematian di desa, dilarang ke ladang/sawah, jika tidak diindahkan akan mati lemas;
sebenarnya adat yang berlaku di Minahasa bila ada peristiwa kematian, setiap orang wajib
memberikan bantuan, yang berarti tidak seorangpun yang boleh keluar dari desa.

· Mata kiri bergerak, artinya akan mendapat surat atau akan segera bertemu dengan saudara
yang berada jauh. Sebaliknya, mata kanan bergerak berarti akan mendapat berita buruk atau akan
menangis nanti.

· Telapak tangan kiri gatal artinya akan mendapat untung atau uang. Jika telapak tangan kanan
yang gatal, tanda akan mengeluarkan uang.

Ø Ada juga kepercayaan rakyat Minahasa tentang mimpi, antara lain: mimpi gigi copot, alamat
seorang dari keluarga dekat akan meninggal; mimpi mayat, artinya akan mendapat rejeki; mimpi
mendapat uang atau dipagut ular, artinya akan mendapat sakit.

Ø Pengetahuan tentang alam, misalnya bila awan di langit kelihatan berpetak-petak, tandanya
banyak ikan atau juga terjadi gempa bumi; bila kelihatan atau kedengaran segerombolan lebah yang
terbang dari arah utara menuju selatan, alamatnya akan terjadi kemarau yang panjang, dan bila
anjing-anjing membuang kotoran di jalanan umum, alamat musim kemarau panjang telah mulai.

Ø Pengetahuan tentang waktu; masyarakat Minahasa tradisional mengetahui tentang waktu dengan
berpatokan pada matahari dan suara binatang. Misalnya, matahari mulai timbul berarti jam 6 pagi;
di atas kepala adalah pukul 12.00; matahari terbenam pukul 6 sore. Ayam berkokok tengah malam
adalah pukul 00.00; berkokok selanjutnya merupakan tanda sudah hampir siang. Para petani di
sawah mendengar suatu binatang bernama konkoriang sebagai pertanda mereka harus segera
pulang sebab waktu telah menunjukkan pukul 17.00. Ada juga semacam alat yang terbuat dari dua
botol yang diikat sedemikian rupa, di mana pasir dipindahkan dari satu botol ke botol lain. Waktu
selama pasir berpindah (lima jam) digunakan sebagai waktu bekerja (biasanya dalam mapalus).

Mitos-Mitos di Bolaang Mongondow

Berikut beberapa mitos yang sudah ada sejak dulu hingga sekarang ini :

Dilarang membeli garam di malam hari, hal ini sudah menjadi suatu peraturan bagi orang-orang suku
Mongondow. Alasannya karena jika seseorang membeli/menjual garam di waktu malam maka
penjual tersebut akan mengalami nasib sial atau akan sama seperti garam (harta/benda yang ia
peroleh perlahan-lahan akan mencair/lenyap). Karena pada dasarnya garam sifatnya padat akan
tetapi jika di biarkan di ruang yang terbuka lama kelamaan akan mencair.

Dilarang membeli Silet di malam hari, alasannya karena sifat dari seorang penjual tersebut akan
sama seperti sifat dari Silet (tajam). Dalam artian, akan menjadi penjual yang di takuti oleh pembeli
sehingga membuat dagangan/usahanya hancur lebur.

Dilarang membeli Minyak Tanah di malam hari, alasannya karena takutnya tokoh dari penjual
tersebut akan terbakar sebab minyak tanah sifatnya panas dan mudah muncul api.

Dilarang Menyapu di malam hari dengan pembuangan kotoran di keluarkan lewat pintu depan,
mungkin sekarang sudah semakin banyak yang mengabaikan hal tersebut mereka tidak mengetahui
bahwa hal tersebut bisa membawa dampak yang buruk bagi kehidupan. Alasannya karena jika
melakukan hal di atas maka sama halnya dengan mengusir atau menolak rezeki yang akan masuk di
dalam rumah.

Dilarang Potong Kuku di malam hari, alasannya yang pertama karena bisa membahayakan diri kita
sebab di zaman dahulu belum ada yang namanya lampu seperti sekarang, orang-orang masih
menggunakan lentera (lampu botol) dan alasan yang kedua menurut pendapat orang-orang dahulu
bahwa potong kuku di malam hari juga meminta/menginginkan salah satu pihak keluarga meninggal
dunia.
Hutang di pagi hari, merupakan hal yang tidak di perbolehkan oleh orang-orang dahulu sebab akan
membawa sial bagi orang yang akan di hutangi. Contohnya jika seorang berhutang di pagi hari di
sebuah warung maka dagangan atau jualan dari si penjual tersebut akan lebih banyak yang
berhutang,otomatis si penjual tidak mendapatkan keuntungan pada saat itu.

Tidur di waktu Magrib juga merupakan hal yang sangat di larang, bukan hanya orang-orang
terdahulu tetapi agama islam juga melarang hal tersebut. Sebab sudah meninggalkan waktu shalat
magrib, Waktu keluarnya Iblis-Iblis dan untuk orang-orang terdahulu mereka menganggap bahwa
tidur di waktu magrib akan susah mendapat jodoh.

Anda mungkin juga menyukai