Anda di halaman 1dari 78

Peralatan Pemboran

TUJUAN

Mengenali Peralatan Sistem Pengangkat (Hoisting System) Pada Operasi


Pemboran
Derrick atau Portable Mast dan Substruktur
Type-Type Rig
Block dan Tackle
Drawworks
Mengenali Peralatan Sistem Sirkulasi (Circulating System) Pada Operasi
Pemboran
Mengenali Peralatan Sistem Pemutar (Rotating System) Pada Operasi
Pemboran
Mengenali Peralatan Sistem Pencegah Sembur Liar (BOP System) Pada
Operasi Pemboran
Annular Preventer
Ram Preventer
Mengenali Peralatan Sistem Daya (Power System) Pada Operasi Pemboran
Mengenali Peralatan-Peralatan Khusus (berbentuk pipa) Pada Operasi
Pemboran

Dril-060 Peralatan Pemboran 1


1. Pendahuluan
Pada operasi pemboran, biasanya peralatan yang dipakai dibagi ke dalam beberapa
sistem. Pembagian sistem-sistem yang umum dilakukan oleh orang-orang di industri
perminyakan adalah sebagai berikut:
1. Sistem pengangkat (Hoisting System)
2. Sistem pemutar (Rotating System)
3. Sistem sirkulasi (Circulating System)
4. Sistem daya (Power System)
5. Sistem pencegah sembur liar (BOP System)
Sistem-sistem di atas mempunyai hubungan yang erat antara yang satu dengan
lainnya. Sistem-sistem tersebut saling tergantung satu dengan lainnya.

2 Dril-060 Peralatan Pemboran


2. Sistem Pengangkat (Hoisting System)
Fungsi dari hoisting system adalah untuk menyediakan fasilitas dalam mengangkat,
menahan dan menurunkan drillstring, casing string dan perlengkapan bawah permukaan
lainnya dari dalam sumur atau ke luar sumur. Komponen-komponen utama dari hoisting
system (lihat Gambar 1) adalah :
1. Derrick dan substructure
2. Block dan tackle
3. Drawwork

⇪ Gambar 1. Hoisting System Components22)


Dua jenis kegiatan rutin yang sering menggunakan peralatan hoisting system pada
saat operasi pemboran adalah:
1. Menyambung rangkaian string (making connection). Melaksanakan
penyambungan berhubungan dengan proses penambahan sambungan baru
pada drillpipe untuk penembusan yang makin dalam. Proses ini dapat dilihat
pada (Gambar 2).

Gambar 2. Making Connection40)

Dril-060 Peralatan Pemboran 3


2. Mencabut dan menurunkan rangkaian string (tripping out dan tripping in).
Kegiatan ini meliputi proses pencabutan drillstring dari lubang bor untuk
mengganti kombinasi peralatan yang digunakan dibawah permukaan
(Bottom Hole Assembly) dan kemudian menurunkan rangkaian string
kembali ke dalam sumur pemboran. Kegiatan ini biasanya dilakukan untuk
mengganti bit yang sudah mulai tumpul. Proses ini dapat dilihat pada
(Gambar 3).

⇪ Gambar 3. Making Trip39)

2.1. Derrick atau Portable Mast dan Substruktur


Fungsi dari derrick adalah menyediakan ruang ketinggian vertikal yang
diperlukan untuk mencabut pipa dari atau menurunkan ke sumur. Semakin tinggi
derrick, semakin panjang rangkaian pipa yang dapat ditangani, sehingga semakin cepat
pipa yang panjang dapat dimasukkan atau dikeluarkan dari lubang bor. Panjang pipa
yang umum digunakan adalah berkisar antara 27 dan 30 ft. Kemampuan derrick untuk
menangani panjang rangkaian pipa sering disebut dengan stand, yang tersusun dari
dua, tiga atau empat sambungan drillpipe, yang sering disebut juga dengan
kemampuan menarik doubles, thribbles atau fourbles.
Dalam penambahan ketinggian, kemampuan derrick ditentukan berdasarkan
kemampuan menahan beban kompresif dan beban angin. Beban angin yang diijinkan
ditentukan dari rangkaian drillstring di lubang bor dan rangkaian drillstring yang
disandarkan pada salah satu sisi derrick. Bila drillstring disandarkan pada salah satu sisi
dari derrick, momen penggulingan (overturning moment) harus dikenakan pada titik
tersebut. Beban angin harus dihitung dengan asumsi beban angin searah dengan
momen penggulingan. Anchored guy wires ditarik dari masing- masing kaki derrick
untuk meningkatkan ketahanan rig dari beban rig. API mengembangkan klasifikasi
ukuran untuk derrick (Gambar 4), sedangkan spesifikasinya diringkas dalam Tabel 1.
Data dalam Tabel 1 juga dapat digunakan untuk menghitung beban angin pada derrick.

4 Dril-060 Peralatan Pemboran


⇪ Gambar 4 Klasifikasi Ukuran Derrick 1)

¯ Tabel 1. Dimensi Ukuran Derrick 1)


Der Height (A) Normal Base Pipe Total Pip Win
rick Square (B) Size Length, e g Load
Siz Weight Are
e No a
10
ft in ft in (in) Ft Lb/f ft
t
10 80 0 20 0 2 7/8 9.2001 6.5 264
11 87 0 20 0 2 7/8 9.2001 6.5 264
12 94 0 24 0 2 7/8 9.2001 6.5 264
16 122 0 24 0 4½ 4.5002 18.5 353
18 136 0 26 0 4½ 10.8003 18.5 510
4
18A 136 0 30 0 5 8.900 22.5 510
19 146 0 30 0 5 5.0005 22.5 558
20 147 0 30 0 5 5.0005 22.5 558
25 189 0 37 6 5 20.0006 22.5 810
Dimensi-dimensi umum ukuran-ukuran derricks (Courtesy API Oppsit Drilling
Engineering)
1. 132 stands 12 stands x 11 stands)
2. 48 stands (6 stands x 8 stands)
3. 110 stands (10 stands x 11 stands)
4. 90 stands (9 stands x 10 stands)
5. 160 stands
6. 148 stands

Dril-060 Peralatan Pemboran 5


Derrick dan substruktur harus mampu menahan beban yang diberikan oleh berat
pipa pada block ditambah sebagian dari drilpipe yang disandarkan pada derrick. Bila
rangkaian casing yang berat dipasang, maka beberapa drillpipe kemungkinan perlu
untuk disingkirkan agar kapasitas pembebanan pada derrick sesuai dengan
kemampuannya.
Total kekuatan pada derrick tidak dibagi secara merata pada tiap kaki dari empat
kaki derrick yang ada (lihat Gambar 5).
Tegangan fast line dibagikan merata antara kaki-kaki C dan D karena drawwork
diletakkan antara kaki-kaki tersebut. Tegangan dead line sering memakai 1 kaki karena
dead line anchor dekat salah satu kaki.

⇪ Gambar 5. Distribusi Kekuatan pada Kaki-kaki Rig 1)


2.1.2. Rig Floor
Fungsinya menyediakan ruang kerja di bawah lantai rig untuk pressure
control valve yang disebut juga blowout preventers, lantai rig biasanya lebih
tinggi dari permukaan tanah dengan menempatkan substructure. Substructure
harus dapat menopang beban rig dan beban dari semua peralatan yang ada di
atas lantai rig. API Bull. D10 menyarankan kekuatan substructure dalam
menyokong beban tergantung pada :
1. Beban pipa maksimum yang dapat diturunkan dan ditarik oleh rig.
2. Berat maksimum pipa yang dapat digantung pada rotary table
(terlepas dari beban penurunan dan penarikan pipa)
3. Beban sudut (corner load), maksimum beban yang dapat didukung
oleh masing-masing sudut dari substructure.
Secara umum desain dari ketinggian substructure ditentukan dari
ketinggian blowout preventer dan kondisi tanah di daerah tersebut.

6 Dril-060 Peralatan Pemboran


⇪ Gambar 6. Rig Floor 22)
Istilah-istilah di Rig Floor:
1. Rotary Table: Peralatan yang berfungsi untuk memutar dan
menggantung drill string (drill pipe, drill collar dsb) yang memutar
bit di dasar sumur.
2. Rotary Drive: Peralatan yang berfungsi untuk meneruskan daya dari
drawworks ke rotary table
3. Drawwork: mekanisme hoisting system pada rotary drilling rig
4. Driller console (Gambar 7): Panel Pusat instrumentasi dari rotary
drilling rig. Panel ini digunakan untuk mengontrol proses yang
terjadi dalam setiap sub-bagian-bagian utama. Meteran-meteran
pada panel biasanya memberikan informasi tentang:
a. Mud Pump d. Rotary Speed
b. Pump Pressure e.Tong Torque
c. Rotary Torque f. Weight Indicator

Dril-060 Peralatan Pemboran 7


⇪ Driller Conssole 22)
Gambar 7. D

1. Drillpipe
D ton
ng: Peralatan
n berupa kun nci besar yan
ng dipakai un
ntuk
memutar ba agian-bagian n drill pipe, drill
d colar, caasing dsb dan untuk
menyambun ng dan meleepas bagian--bagian drill string.

⇪ Gambar 8. Drillpipe To ong 1)


2. Mouse
M hole: Lubang berrselubung dii samping rootary table di lantai rig
untuk melettakan drill piipe, untuk disambungkaan ke kelly daan drill
steam.
3. Rat
R hole: Lubbang berselu ubung di sam mping derickk atau mast di rig floor
untuk melettakkan kelly pada saat trriping in mauupun triping
g out.
D House: Ruangan ke
4. Dog ecil yang digunakan seba agai pos driller dan
untuk menyyipan alat-alaat kecil lainn
nya.
5. Pipe Ramp (V ramp) : Lereng miring disisi atas substructure dimana
pipa diletakkan sebelum diangkat ke rig floor
6. Catwalk: Jembatan di antara pipe rack di dasar pipe ram di samping
rig dimana pipa diletakkan sebelum ke pipe ram.
7. Hydraulic Cat Head: Peralatan yang digunakan untuk menyambung
atau melepas sambungan bila drill pipe atau drill collar akan
ditambahkan atau dikurangkan dari drill steam sewaktu proses
triping.
2.1.1. Rig
Rig merupakan gabungan dari derrick dan substructure. Secara garis
besarnya, rig dapat dikatagorikan menjadi tipe rig dengan kedudukan yang tetap
(fixed) dan tipe rig yang dapat bergerak (moveable). Kategori dari rig ditunjukkan
oleh Gambar 9.

⇪ Gambar 9. Klasifikasi Rig 1)


2.1.1.1. Cable tool rig
Rig ini merupakan jenis rig yang pertama kali digunakan dalam
sejarah pengeboran minyak bumi. Cable tool rig pernah digunakan untuk
mengebor sekitar 20 % dari sumur di Amerika Tengah sampai dengan
tahun 1961. Sekarang cable tool rig sudah jarang digunakan.

Dril-060 Peralatan Pemboran 9


⇪ Gambar 10. Cable Tool Rig 3)
Pengeboran dengan menggunakan cable tool rig dilakukan dengan
menggunakan special bit, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 11.
Komponen utama cabble tool drilling terdiri atas drillstring, bit,
drilstem jar dan rope socket, yang digantung pada line atau kabel
pemboran. Dalam pemboran ini tidak ada sirkulasi lumpur, karena cutting
diangkat dengan menggunakan bailer setelah bitnya dinaikkan.

10 Dril-060 Peralatan Pemboran


⇪ Gambar 11. Bit Untuk Cable Tool Rig 3)
Cable tool rig memiliki batasan sampai ke kedalaman 5000 ft.
Sekarang ini penggunaannya sudah sangat jarang, terkecuali untuk sumur-
sumur completion dan pengeboran dangkal seperti pengeboran air.
2.1.1.2. Land rig
Yang termasuk land rig antara lain standard rig, truck yang
dilengkapi dengan derrick, atau komponen rig.
2.1.1.3. Standard derrick
Tipe rotary rig yang dahulu sering digunakan adalah standard
derrick. Standard derrick dipasang pada kedudukan rig (cellar) sebelum
pengeboran, dan kemudian dapat dibongkar dan dipindahkan ke lokasi
pemboran berikutnya. Rig standar juga dapat digunakan dalam kegiatan
work over.
Berbeda dengan cable tool rig, standard derrick dapat didesain
kekuatan dan ketinggiannya sesuai dengan yang diperlukan operasi
pemboran. Ketinggian derrick diperlukan dalam pemasangan joint-joint
casing ataupun pipa-pipa panjang yang terdiri atas 2, 3, atau 4 joint drill
pipe.

Dril-060 Peralatan Pemboran 11


⇪ Ga
ambar 12. S
Standard De
errick 8)
2.1
1.1.4. Porta
able rig
Rig jenis ini biasanya
a dipasangkkan pada sa atu unit truuck khusus
sepertti yang ditunjukan pada a Gambar 13. Spesifikassi dari rig portable
p ini
diberikan pada standard A API 4 D. Pe erhitungan pengaruh angina dan
kapasitas beban maksimumn nya sama seeperti perhittungan bagi standard
rig.

⇪ Gambar 13. Portablle Truck Mo


ounted Rig 2
20)

Portable riig memiliki beberapa


b keuntungan, seperti :
o Mudah h menaikkann dan menurrunkan rig
o Biaya operasional
o yang lebih murah
m
Rig jenis
j ini biassanya digun
nakan dalam
m operasi wo ork over. Apabila
digunakan dalam pemboran, rig ini dapat me engebor sammpai kedalaaman
10,000 ft , dan
d dapat dig gunakan selama 8, 12, atau 24 jam /hari.
/
2.1.1.5. Conventio
onal rig
Rig ini memiliki komponen-komponen yang besarr sehingga tidak
t
dapat diba awa dalam satu truck k.. Conventtional rig memiliki vaariasi
kedalaman 6,000 samp pai 35,000 ft
f serta dap
pat dioperassikan selama 24
jam/hari (lih
hat Gambar 1
14).

⇪ Ga
ambar 14. R
Rig Pembora
an Konvenssional 6)
Rig ini mampu mengangka at sampai 3 jont pipa atau
a satu sttand.
Spesifikasi rig ini ditunjukkan dallam (Tabel 2). Spesifika
asi rig biasanya
dilengkapi dengan ske ema susuna
an dari rig, juga cara dan bagaim mana
melengkapi rig sebag gaimana mestinya, sed dangkan posisi rig dapat
d
dipersiapkan seperti pada (Gambar 15).
¯ Tabel 2. Spesifikasi Rig Konvensional 1)
Drawworks
Continental-Emsco C-1 type III, 1,500 hp
Grooved for 1 3/8” drill line
Baylor 6032 dynamatic brake
Derrict
Ideco Fullview
143 ft high
750.000 lb static hook load
Substructure
Modified Ideco
21 ft high
700.000-lb casing capacity simultaneous with 400.000 lb
setback capacity
Power Source
3 Caterpillar D398-TA (diesel)
2,592 hp
Pumps
1 National 10P-130, 1,300 hp
1 Gardner-Denver KXG, 1,000 hp
1 High volume-low pressure mud mixing system
Drillstring
Drillpipe – 4 ½ ” OD various weights and grades
High tensile strength drillpipe available
Standard size collars available through 9 in
Preventers (H2S Trim)
1 13 5/8-in. GL 5000 Hydril, annular
2 13 5/8 –in type V 5000 Hydril, single gate
1 Koomey closing unit, 120-gal capacity, air and electric, 6-
station accumulator with remote control
1 Lynn International choke and kill manifold, 4 in. x 2 in. x
5000 psi W.P
Other Equipment
Crown block – Ideco seven 52-in. sheaves, 400-ton
capacity
Traveling block – Continental-Emsco RA526, 6-55-in.
sheaves, 400-ton capacity
Hook – Byron Jackson 4300
Bunk house – 12 ft x 50 ft,wheeled, air conditioned
Crown-O-Matic
Desander – Swaco, six 6-in. cones, 1,200 gpm
Desilter – degasser, twelve 4-in.cones
Drillpipe spinning wrench – Varco
Drilling Recorder
Kelly spinner – Fastway
Light plants – two Caterpillar 135 kw, 110/220 v AC
Lights – Rig-A-Lite, vaporproof
Mud tanks – 3 tanks system with mud agitators
Radio – Motorola, 100 watt, FM
Raotary table – Continental-Emsco, 27 ½ in.
Shale shaker – Brandt dual standard
Swivel – National type R

14 Dril-060 Peralatan Pemboran


⇪ Gambar 15. Skema Posisi Rig 1)

2.1.1.5. Marine rig


Rig pemboran yang digunakan di offshore disebut marine rig. Rig-
rig marine dapat dikatagorikan sebagai berikut:
a. Barge
Pengeboran dengan menggunakan barge terbatas untuk kedalaman air 8 -
20 ft (lihat Gambar 16). Barge ditarik ke lokasi dan dipancangkan pada
dasar air. Setelah pengeboran selesai rig dapat dipindahkan ke lokasi
berikutnya. Barge pada umumnya dirancang selengkap mungkin, yang
terdiri atas rig pengeboran, tempat tidur untuk pekerja dengan fasilitas
sebaik mungkin. Selain itu terdapat kapal-kapal untuk mengangkut pekerja
dari dan ke pelabuhan terdekat dan untuk emergency pekerjanya. Barge
tidak dapat digunakan bila tinggi gelombang lebih dari 5 ft.

Dril-060 Peralatan Pemboran 15


Gambar 16. Drilling Barge

b. Jack Up
Rig jackup memungkinkan pemakaian yang luas di laut untuk pemboran
eksplorasi. Secara prinsip komponen-komponennya sama seperti unit tipe
barge, dan mempunyai 3 sampai 5 kaki-kaki yang menunjang vessel. Rig
ini memiliki kapal yang stand by untuk maksud keamanan (lihat Gambar
17). Keistimewaan dari jackup ini adalah kaki-kakinya yang bisa
dinaikturunkan . Setiap kaki bisa ditanamkan atau ditambatkan ke suatu
tempat yang bisa menunjang pada dasar laut (lihat Gambar 18).
Rig ini dirancang untuk kedalaman minimum air 13 - 25 ft dan maksimum
pada kondisi khusus, yaitu antara 250 - 350 ft. Maksimum kedalaman
operasi ditentukan oleh kondisi cuaca, misalnya suatu jackup yang didesain
untuk kedalaman operasi maksimum 300 ft, mempunyai batasan operasi
antara 203 - 210 ft.
Rig-rig jackup dipisahkan berupa slot atau cantilever rig tergantung pada
pemakaian dan persyaratan yang diperlukan cantilever (lihat Gambar 19).
Jembatan-jembatan rig dapat diletakan jauh atau dekat de ngan sumur,
sedangkan menara ditempatkan pada tiang cantilever (lihat Gambar 20),
sehingga barge dapat bergerak dengan bebas dan bisa ditempatkan di
luar lokasi sumur.

16 Dril-060 Peralatan Pemboran


⇪ k Up Rig 36)
Gambar 17. Jack

⇪ Gam
mbar 18. Bantalan Penu k Up Rig 1)
unjang Jack
⇪ Gambar 19. Slot Type Jackup Rig 1)

18 Dril-060 Peralatan Pemboran


⇪ Gam
mbar 20. Me
enara Rig
c. Platform
m rigs
Platform rig
gs adalah platform yang g digunakann untuk men ngebor bebe erapa
lubang summur. Beberapa sumur yan ng dibor seca
ara miring dari satu platform
menuju resservoir yang g produktif akan lebih banyak me engurangi biaya
b
dibandingka an dengan ssatu sumur vertikal
v dala
am satu summur. Gambarr dari
platform rig
gs dapat dilih
hat pada (Ga
ambar 21).

⇪ bar 21. Rig Flatform 36)


Gamb
d. Drill ship
p
Dalam usahha pengeborran dalam la
aut yang terrlalu dalam, penggunaan rig
yang ditunjjang dari d
dasar tidak bisa dilaku
ukan. Karena itu kemu udian
dilakukan pengeboran n dengan menggunakkan drill sh hip atau kapal
k
pengeborann. Rig ini tidak diibatasi oleh kedalam man air dalam
pengoperassiannya.
Ada dua tipe drilling ship yang memiliki perbedaan karakteristik, dan harus
diperhatikan dalam pemilihan rig tersebut.
Drillship yang memakai tipe vessel kapal sebagai struktur utama untuk
penunjang rig (lihat Gambar 22).

Gambar 22. Drillship 42)

Kini telah dikembangkan vessel baru untuk pengeboran yang dapat


digerakan sendiri, atau diperlukan kapal laut untuk transportasinya.
e. Semi submersible
Unit pemboran semisubmersible (lihat Gambar 23.) merupakan vessel yang
dirancang khusus untuk dipakai hanya dalam operasi perminyakan, yang
memiliki kesetimbangan maksimum agar rig tetap stabil dan lebih mampu
mengatasi gelombang yang besar dibandingkan dengan kapal-kapal vessel
biasa.

20 Dril-060 Peralatan Pemboran


⇪ Gambar 23. Rig Sem
misubmersib
ble

2.2. B
Block dan Tackle
T
Block dan tackle terdiri
t dari:
1. Crrown block: katrol-katrol yang diam terletak di a
atas mast ata
au derick.
2. Trraveling block: katrol-ka
atrol yang bergerak
b temmpat melilitkan drilling line.
H ini mem
Hal mungkinkan traveling block
b bergerrak naik da an turun sa ambil
te
ergantung di bawah crow wn block dan di atas rig floor (Gamb
bar 24).

⇪ Gambar 24. Traveling Block 22)


3. Drilling
D line: Tali kawaat baja yan ng berfungssi menghub bungkan se emua
komponen da alam hoistin
ng system. Ta
ali ini dililitka
an secara be
ergantian me
elalui
atrol pada crown blocck dan travveling blockk kemudian digulung p
ka pada
ro
otating draawwork dru um (Gambar 25). Drilling line menghubung
m gkan
drawwork dan dead line a anchor.
⇪ Gambar 25. Drilling Line 22)

Salah satu jenis dari drilling line adalah wire rope. Wire rope dibuat dari carbon
steel yang didinginkan dengan cepat dan mempunyai variasi ukuran dan kekuatan (lihat
Tabel 4.3)
API mengklasifikasikan ukuran wire rope sebagai berikut :
¾ Extra Improved Plow Steel (EIPS)
¾ Improved Plow Steel (IPS)
¾ Plow Steel (PS)
¾ Mild Plow Steel (MPS)

22 Dril-060 Peralatan Pemboran


¯ Tabel 3. Jenis-Jenis Ukuran dan Konstruksi Wire Rope 1)
Service and Well Depth Wire Rope Diameter WireRope Description (Regular lay)
in (mm)
Rod and tubing pull lines
Shallow ½ - ¾ inci (13 to 19) 6 x 25 FW or 6 x 26 WS or 6 x 31 WS or 18 x 7 or 19 x
Intermediate ¾ - 7/8 inci (19, 22) 7
Deep 7/8 – 1 1/8 inci (22 to 29) PF, LL, IPS or EIPS, IWRC
Rod Hanger lines 1/4 (6.5) 6 x 19, PF, RL, IPS, FC
Sand lines
Shallow ¼ , ½ inci (6.5 to 13)
Intermediate ½ , 8/16 (13, 14.5) 6 x 7 Bright or Galv, PF, RL, PS or IPS, FC
Deep 8/16 , 3/8 14.5, 16
Drilling lines-cable tool (drilling and cleanout)
Shallow 5/8 , ¾ (16.19)
Intermediate ¾ , 7/8 (19. 22) 6 x 21 FW, PF or NPF, RL or LL, PS or IPS, FC
Deep 7/8 , 1 (22.26)
Casing lines-cable tool
Shallow 3/4 , 7/8 (19.22)
Intermediate 7/8 , 1 (22.26) 6 x 25 FW, PF, RL, IPS, FC or IWRC
Deep 1 , 1 1/8 (26.29) 6 x 25 FW, PF, RL, IPS, or EIPS, IWRC
Drilling lines-coring and slim-hole rotary rigs
Shallow 7/8 , 1 (22.26) 6 x 25 FW, PF, RL, IPS, or EIPS,IWRC
Intermediate 1 , 1 1/8 (26.29) 6 x 19 S or 6 x 26 WS, PF, RL, IPS or EIPS, IWRC
Drilling lines-large rotary rigs
Shallow 1 , 1 1/8 (26.29)
Intermediate 1 1/8 , 1 ¼ (29.32) 6 x 19 S or 6 x 21 S or 6 x 25 FW, PF, RL, IPS or EIPS,
Deep 1 ¼, 1 ¾ inci (32.45) IWRC
Winch lines-heavy duty 5/8 - 7/8 inci (16 to 22) 6 x 26 WS or 6 x 31 WS, PF, RL, IPS or EIPS, IWRC
7/8 – 1 1/8 inci 22 to 29) 6 x 36 WS, PF, RL, IPS or EIPS, IWRC
Horsehead pumping-unit lines
Shallow ½ - 1 1/8 inci (13 to 29) 6 x 19 class or 6 x 37 class or 19 x 7, PF, IPS, FC or
Intermediate 5/8 – 1 1/8 inci (16 to 29) IWRC
Offshore anchorager 7/8 – 2 ¾ onci (22 to 70) 6 x 19 class or 6 x 37 class, PF, IPS, FC or IWRC
Lines 1 3/8 – 4 ¾ inci (35 to 122) 6 x 19 class, bright or galv., PF, RL, IPS or EIPS, IWRC
3 ¾ - 4 ¾ inci (96 to 122) 6 x 37 class, bright or galv., PF, RL, IPS or EIPS, IWRC
Mast raising lines 1 3/8 and (thru 35) 6 x 61 class, bright or galv., PF, RL, IPS or EIPS, IWRC
smaller 6 x 19 class PF, RL, IPS or EIPS, IWRC
1 ½ and larger (38 and 6 x 37 class PF, RL, IPS or EIPS, IWRC
up) 6 x 25 FW, PF, RL, IPS or EIPS, IWRC
Guideline tensioner line ¾ (19) Wire Rope description (lang lay)
Riser tensioner lines 1½,2 (38,51) 6 x 36 WS or 6 x 41 WS or 6 x 41 FW or 6 x 49 FW, S,
PF, RL, IPS or EIPS, IWRC
Abbreviation:
WS : Warrington Seale
S : Seale
FW : Filler wire
PS : Plow steel
IPS : Omproved plow steel
EIPS: Extra improved plow steel
PF : Preformed
NPF : Nonpreformed
RL : Right lay
LL : Left lay
FC : Fiber core
IWRC : Independent wire rope core

Dril-060 Peralatan Pemboran 23


Pada umumnya EIPS dan IPS yang mempunyai kekuatan tinggi digunakan saat
ini untuk drilling line. Elemen utama dari wire rope adalah kawat-kawat tunggal.
Lembaran-lembaran kawat diuntai di sekeliling inti dari wire rope. Inti dapat dibuat dari
tali fiber, plastik, baja, atau kawat tunggal. Wire rope umumnya dibagi dari bentuk inti
dan jumlah dari simpul yang membungkus di sekitar inti, sedang simpul terdiri dari
beberapa kawat tunggal. (Gambar 26)
Arah dari tali dapat dibagi berdasarkan simpul yang melingkari inti dan
kemiringan dari kawat simpul-simpul tersebut (lGambar 27). Simpul-simpul arahnya
dapat ke kanan atau ke kiri. Kawat-kawat bebas arahnya dapat regular maupun lang.
Panjang dari lang biasanya 7,25 - 8 kali diameter nominal.

⇪ Gambar 26. Jenis Konstruksi Wire Rope 28)

⇪ Gambar 27. Arah Simpul dari Wire Rope 6)


Kekuatan nominal dari tali tergantung dari material yang digunakan untuk
membuat tali tersebut, jumlah dari simpul-simpul dan kawat-kawat, ukuran dari tali. API
memberikan Tabel-Tabel untuk kekuatan pecah dari bermacam-macam tali kawat (lihat
Tabel 4)

24 Dril-060 Peralatan Pemboran


¯ Tabel 4.4. Kekuatan dari beberapa Jenis Wire Rope 1)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nominal Approx Normal Strenth
Diamete Mass
r
Improved Plow Steel Extra Improved Plow Steel

in mm Lb/ft Kg/m lb kN Metric lb kN Metri


Tonnes c
Tonnes
½ 13 0.46 0.68 23.000 102 10.4 26.600 118 12.1
9/16 14.5 0.59 0.88 29.000 129 13.2 33.600 149 15.2
5/8 16 0.72 1.07 35.800 159 16.2 41.200 183 18.7
¾ 19 1.04 1.55 51.200 228 23.2 58.800 262 26.7
7/8 22 1.42 2.11 69.200 308 31.4 79.600 354 36.1
1 26 1.85 2.75 89.800 399 40.7 103.400 460 46.9
1 1/8 29 2.34 3.48 113.000 503 51.3 130.000 578 59.0
1¼ 32 2.89 4.30 138.800 617 63.0 159.800 711 72.5
1 3/8 35 3.50 5.21 167.000 743 75.7 192.000 854 87.1
1½ 38 4.16 6.19 197.800 880 89.7 228.000 1010 103
1 5/8 42 4.88 7.26 230.000 1020 104 264.000 1170 120
1¾ 45 5.67 8.44 266.000 1180 121 306.000 1360 139
1 7/8 48 6.50 9.67 304.000 1350 138 348.000 1550 158
2 51 7.39 11.0 344.000 1530 156 396.000 1760 180
2 1/8 54 8.35 12.4 384.000 1710 174 442.000 1970 200
2¼ 57 9.36 13.9 430.000 1910 195 494.000 2200 224
2 3/8 61 10.4 15.5 478.000 2130 217 548.000 2440 249
2½ 64 11.6 17.3 524.000 2330 238 604.000 2880 274
2 5/8 67 12.8 19.0 576.000 2560 261 662.000 2940 300
2¾ 70 14.0 20.8 628.000 2790 285 722.000 3210 327
2 7/8 74 15.3 22.8 682.000 3030 309 784.000 3490 356
3 77 16.6 24.7 740.000 3290 336 850.000 3780 386
3 1/8 80 18.0 26.8 798.000 3550 362 916.000 4070 415
3¼ 83 19.5 29.0 858.000 3820 389 984.000 4380 446
3 3/8 86 21.0 31.3 918.000 4080 416 1.058.000 4710 480
3½ 90 22.7 33.8 982.000 4370 445 1.128.000 5020 512
3¾ 96 26.0 38.7 1.114.00 4960 505 1.282.000 5700 582
0
4 103 29.6 44.0 1.254.00 5580 569 1.440.000 6410 653
0

Sebagai contoh, kekuatan nominal dari kawat ukuran 1 3/8 ", 6 x 37 untuk jenis 1
WRC adalah 192.000 lb.
1. Hook: Peralatan berbentuk kait yang besar yang terletak di bawah traveling block
untuk menggantungkan swipel dan drill steam selama proses pemboran
berlangsung.
2. Elevator: Suatu penjepit yang sangat kuat yang memegang drill pipe dan drill
collar bagian demi bagian sehingga dapat dimasukkan dan dikeluarkan dari dan
ke dalam lubang bor (Gambar 28 & 29). Elevator ini digantung oleh elevator link
yang diikatkan pada bagian pinggir dari traveling block atau hook.
Ada dua tipe dasar dari elevator yaitu :
¾ Bottle - neck : digunakan untuk memegang drill pipe.
¾ Collar lift : digunakan untuk memegang drill collar.

Dril-060 Peralatan Pemboran 25


⇪ Gambar 28. Elevator 22)

⇪ Gambar 29. Posisi Elevator 22)


Rangkaian dan susunan dari block dan tackle seperti terlihat pada (Gambar 30).
Fungsi utama dari block dan tackle adalah memberikan keuntungan mekanik,
sehingga mempermudah penanganan beban-beban berat.

26 Dril-060 Peralatan Pemboran


⇪ Gambar 30. Rangkaian Block dan Tackle 22)

2.3. Drawwork
Drawwork adalah suatu peralatan mekanik yang merupakan otak dari derrick.
Fungsi dari drawwork yaitu :
1. Merupakan pusat pengontrol bagi driller yang menjalankan operasi
pemboran.
2. Merupakan rumah dari gulungan drilling line.
3. Meneruskan daya dari prime mover ke drill string ke rotary drive sprocket, ke
catheads.
Drawwork menyediakan daya untuk mengangkat dan menurunkan beban yang
berat. Bagian utama dari drawwork adalah (lihat Gambar 31):
1. Drum: Peralatan yang berfungsi untuk menggulung atau mengulur drilling
line.
2. Brake, Terdiri dari:
¾ Main mechanical brake, suatu peralatan yang paling penting dari hoisting
system. Alat ini mempunyai kemampuan untuk membuat seluruh beban
kerja betul-betul berhenti, seperti pada saat tripping ataupun menurunkan
casing. Bila beban berat diturunkan, maka main brake secara hidrolik atau
elektrik akan membantu meredam sejumlah besar energi yang timbul
akibat massa yang dimiliki oleh travelling block, hook, drill pipe, drill collar
atau casing.
¾ Auxiliary Brake, suatu peralatan hidrolis yang membantu meringankan
tugas mechanical brake. Alat ini tidak dapat memberhentikan proses
pemboran seluruhnya.

Dril-060 Peralatan Pemboran 27


3. Transmisi
4. Cat head:
Merupakan sub-bagian dari drawwork yang terdiri dari
a. Drum atau make-up cat head
b. Break out cat head.
Cat head digunakan untuk menyambung dan melepas sambungan walaupun
demikian tugas yang lebih umum adalah untuk mengangkat peralatan yang ringan
dengan catline. Pada rig moderen fungsi cat head digantikan oleh automatic cat head
dan air-powered hoist (Gambar 32).

⇪ Gambar 31. Drawworks dan Braking System

28 Dril-060 Peralatan Pemboran


⇪ Gambar 32. Cathead

Dril-060 Peralatan Pemboran 29


3. Sistem Sirkulasi (Circulating System)
Fungsi utama dari sistem sirkulasi adalah mengangkat serpihan cutting dari dasar
sumur kepermukaan. Skema dari sistem sirkulasi dapat dilihat pada (Gambar 33). Fluida
pemboran umumnya berupa suspensi dari clay dan material lainya dalam air yang sering
disebut dengan lumpur pemboran.

⇪ Gambar 33. Circulating System 22)

Aliran dari fluida pemboran melewati :


1. Dari steel tanks ke mud pump
2. Dari mud pump ke high-pressure surface connection dan ke drillstring
3. Dari drillstring ke bit
4. Dari nozzle bit ke atas ke annulus lubang dengan drillstring sampai ke permukaan
5. Masuk ke contaminant-removal equipment dan kembali ke suction tank
Peralatan utama dari circulating system adalah :
1. Mud pumps: Berfungsi untuk memompa fluida pemboran dengan tekanan tinggi.
Ada dua macam mud pump yaitu : Duplex dan triplex. Perbedaan utamanya
adalah dalam jumlah torak dan cara kerjanya (Gambar 34).

⇪ Gambar 34. Mud Pump 22)

30 Dril-060 Peralatan Pemboran


2. Mud pits: Suatu kolam tempat lumpur sebelum disirkulasikan.Sistem pit dan
susunan dari peralatan yang menangani lumpur di atas pit dirancang atas
pertimbangan drilling engineer.Biasanya rig mempunyai dua atau tiga pit
dengan ukuran lebar 8 - 12 ft, panjang 20 - 40 ft dan tinggi 6 - 12 ft. Volumenya
berkisar antara 200 - 600 bbl. Pada operasi-operasi di offshore dapat
ditambahkan 1 - 3 pit untuk penyimpanan kelebihan lumpur dan untuk lumpur
yang mempunyai densitas tinggi. Salah satu bentuk susunan dari pit tanpa variasi
dari macam-macam peralatan pengontrol solid ditunjukkan pada Gambar 35.

⇪ Gambar 35. Sistem Pit 1)


Pit pertama dilengkapi peralatan pengontrol solid. Dahulu pit kedua dipakai untuk
tempat mengendapkan solid, walaupun ada perhitungan-perhitungan yang
menunjukkan bahwa kebanyakan solid dalam lumpur tidak akan mengendap
mengingat waktu yang dibutuhkan untuk mengalirkan lumpur relatif singkat. Kini
pit kedua dilengkai beberapa peralatan pengontrol solid bila pit yang tersedia
sejajar. Pada pit terakhir dilengkapi oleh pipa-pipa isap dan slugging pit untuk
persiapan lumpur berat yang digunakan sebelum tripping dan pipa-pipa untuk
memasukkan chemical treatment.
Pit-pit mempunyai sistem pengaduk yang memutar lumpur untuk mengurangi
barite atau mengendapkan solid. Umumnya ada dua jenis pengaduk yaitu :
i. Perputaran kipas yang ditenggelamkan dan digerakkan masing-masing oleh
motor listrik.
Ii. Pompa centrifugal dengan gerakan jet dan lumpur yang ditembakkan untuk
memecah viskositas yang tinggi dari lumpur di dalam lumpur. (lihat Gambar
36)

Dril-060 Peralatan Pemboran 31


Gambar 36. Pengaduk Lumpur di Pit 1)
3. Mud mixing equipment: Suatu peralatan yang berfungsi untuk mencampurkan
bahan-bahan atau material pada lumpur dengan menggunakan mixing hopper.
Mixing Hopper : Peralatan berbentuk corong yang dipakai untuk menambahkan
bahan-bahan padat ke dalam fluida pemboran pada saat treatment di dalam
mud pit (Gambar 37).

Gambar 37. Mixing Hopper 6)


4. Contaminant removal : Suatu perlatan yang berfungsi untuk membersihkan fluida
pemboran yang keluar dari lubang sumur setelah disirkulasikan, terdiri dari
(Gambar 38):
a. Mud gas Separator, berfungsi untuk memisahkan gas-gas dari fluida
pemboran
b. Shale shaker, berfungsi untuk memisahkan cutting berukuran besar dari
fluida pemboran.
C. Degasser, berfungsi untuk memisahkan gas-gas dari fluida pemboran secara
terus menerus.

32 Dril-060 Peralatan Pemboran


d. Desander, berfungsi untuk memisahkan pasir dari fluida pemboran
e. Desilter, berfungsi untuk memisahkan partikel-partikel yang ukurannya lebih
kecil dari pasir.

⇪ Gambar 38. Drilling Fluid Conditioning Area 22)

Dril-060 Peralatan Pemboran 33


4. Rotating System
Rotary system termasuk semua peralatan yang digunakan untuk mentransmisikan
putaran meja putar ke bit. Diagram dan rangkaian dari rotating system dapat dilihat pada
(Gambar 39).

⇪ Gambar 39. Rotating System22)

Bagian utama dari rotary sistem adalah:


a. Swivel :
Swivel seperti terlihat pada (Gambar 40) berfungsi sebagai penahan beban
drillstring dan bagian statis yang memberikan drillstring berputar. Swivel
merupakan titik penghubung antara circulating system dan rotating system.
Disamping itu juga sebagai penutup fluida dan menahan putaran selama diberikan
tekanan.

34 Dril-060 Peralatan Pemboran


⇪ Gambar 40. Basic Swivel Parts
b. Kelly :
Kelly adalah rangkaian pipa yang pertama di bawah swivel. Bentuk potongan dari
kelly dapat berupa segi empat atau persegi enam sehingga akan mempermudah
rotary table untuk memutar rangkain di bawahnya. Torsi ditransmisikan ke kelly
melalui kelly bushing, yang terletak di dalam master bushing dari rotary table. Kelly
harus dipertahankan tetap setegak lurus mungkin (Gambar 41).

Dril-060 Peralatan Pemboran 35


⇪ Gambar 41. Kelly 22)

¯ Tabel 4.5. Dimensi Kelly 1)

Siz Conection L LD DU DFI LU DL DF2 LL d DC DE Rc R


e Upper Lower
LH box LH box
2½ 4 ½ Reg 2 3/8 IF 28 25 5 3/4 5 19/64 16 3 3/8 3 1/4 20 1 1/4 3 9/32 2 1/2 5/16 3

2½ 4 ½ Reg 2 3/8 IF 40 37 5 3/4 5 19/64 16 3 3/8 3 1/4 20 1 1/4 3 9/32 2 1/2 5/16 3

3½ 4 ½ Reg 3 ½ FH 40 37 5 3/4 5 19/64 16 4 3/4 4 31/64 20 2¼ 4 17/32 3 1/2 1/2 3

3½ 4 ½ Reg 3 ½ IF 40 37 5 3/4 5 19/64 16 4 3/4 4 31/64 20 2¼ 4 17/32 3 1/2 1/2 3

3½ 6 5/8 Reg 3 ½ FH 40 37 7 3/4 7 21/64 16 4 3/4 4 31/64 20 2¼ 4 17/32 3 1/2 1/2 3

4¼ 4 ½ Reg 4 ½ FH 40 37 5 3/4 5 19/64 16 6 5 17/32 20 2¾ 5 9/16 4 1/4 1/2 2

4¼ 4 ½ Reg 4 ½ IF 40 37 5 3/4 5 19/64 16 6 1/8 5 17/32 20 2¾ 5 9/16 4 1/4 1/2 2

4¼ 6 5/8 Reg 4 ½ FH 40 37 7 3/4 7 21/64 6 5 17/32 20 2¾ 5 9/16 4 1/4 1/2 3

5 6 5/8 Reg 5 ½ FH 40 37 7 3/4 7 21/64 16 7 6 23/32 20 3¼ 6 29/32 5 1/4 5/8 3


1/4
6 6 5/8 Reg 6 5/8 40 37 7 3/4 7 21/64 16 8 7 21/64 20 3½ 7 7/8 6 3/4 2
Reg

Kelly mempunyai ukuran standard yaitu panjang 40 ft dengan bagian penggeraknya


37 ft. Namun ada pula kelly dengan panjang 54 ft. Ukuran dari kelly dapat dilihat
pada Tabel 5.

36 Dril-060 Peralatan Pemboran


c. Rotary drive:
Peralatan yang berfungsi meneruskan daya dari drawworks ke rotary table
d. Rotary table:
Peralatan yang berfungsi untuk memutar dan dipakai untuk menggantung drill
string (drill pipe, drill collar dsb) yang memutar bit di dasar sumur (Gambar 42, 43).
Kelly bushing dan rotary bushing berfungsi untuk memutar kelly (lihat Gambar 44).
Rotary bushing digerakan oleh prime mover lewat tenaga gabungan atau motor
elektrik sedangkan kelly bushing didudukan di dalam rotary bushing dan ditahan
oleh empat penjepit. Diameter dari kelly bushing berbentuk empat persegi atau
hexagonal yang sesuai dengan kelly.

⇪ Gambar 42. Rotary Bushing 1)

Dril-060 Peralatan Pemboran 37


⇪ Gambar 43. Rotary Table 22)

⇪ Gambar 44. Rotary Accessories 22)

38 Dril-060 Peralatan Pemboran


e. Drillpipe :
Pipa baja yang digantung di bawah kelly. Drill pipe di pasang pada bagian atas dan
tengah drill stem.Porsi utama dari drillstring terdiri dari drillpipe. Drillpipe yang
umum digunakan adalah type hot-rolled, pierced dan seamless tubing. API telah
mengembangkan spesifikasi drillpipe yang didasarkan atas diameter luar, berat per
foot, grade material dan range panjang. Dimensi dan kekuatan drillpipe dibedakan
atas grade D,E,G dan S-135 seperti terlihat pada Tab.6. Drillpipe yang dipasarkan
berdasarkan standard API mempunyai range dan panjang, seperti terlihat pada
Tabel 6:

¯ Tabel 6. Ukuran Drill Pipe


Range Lenght (ft)
1 18 sampai 22
2 27 sampai 30
3 38 sampai 45
Range 2 yang paling sering digunakan. Karena setiap pipa mempunyai panjang
yang khusus, maka type yang digunakan harus sama untuk semua rangkaian
sehingga memudahkan dalam menentukan total depth pada saat pemboran
(Gambar 45).

⇪ Gambar 45. Drill Pipe


Beberapa ukuran dan berat drill pipe dapat dilihat pada Tabel 7.

Dril-060 Peralatan Pemboran 39


¯ Tabel 4.7. Dimensi Drill Pipe 40)
Size OD, Nominal Plain End Wall ID Section Area
in Weight Weight *, Thickness, in Body of Pipe
Threads & lb/ft in **
Coupling, In2 A
lb/ft
2 3/8 + 4.85 4.43 0.190 1.995 1.3042
6.65 6.26 0.280 1.815 1.8429
2 7/8 +6.85 6.16 0.217 2.441 1.8120
10.40 9.72 0.362 2.151 2.8579
3½ 9.50 8.81 0.254 2.992 2.5902
13.30 12.31 0.368 2.764 3.6209
15.50 14.63 0.449 2.602 4.3037
4 +11.85 10.46 0.262 3.476 3.0767
14.00 12.93 0.330 3.340 3.8048
+15.701 14.69 0.380 3.240 4.3216
4½ 13.75 12.24 0.271 3.958 3.6004
16.60 14.98 0.337 3.826 4.4074
20.00 18.69 0.430 3.640 5.4981
5 +16.25 14.87 0.296 4.408 4.3743
19.50 17.93 0.362 4.276 5.2746
25.60 24.03 0.500 4.000 7.0686
5 1/2 +19.20 16.87 0.304 4.892 4.9624
21.90 19.81 0.361 4.778 5.8282
6 5/8 24.70 22.54 0.415 4.670 6.6296
25.20 22.19 0.330 5.965 6.5262
* lb/ft = 3.3996 x A (col 6)
** A = 0.7854 (D2 – d2)
+ = These size and weight sre non API and are not included in API
Apec 5A or 5AX
Courtesy AmericaPetroleum Institute
F. Heavy weight drill pipe
Mempunyai dinding yang tebal dengan berat 2 - 3 kali lebih besar dari drill pipe
standard. Gambar 46 memperlihatkan kekhususan dari heavy weight drill pipe.
Kegunaan penggunaan heavy weight drill pipe adalah sebagai berikut:
¾ Mengurangi kerusakan pipa dengan adanya zona transisi.
¾ Mengurangi penggunaan drill collar.
¾ Menghemat biaya directional drilling, mengurangi torque dan
kecenderungan perubahan kemiringan.

40 Dril-060 Peralatan Pemboran


Gambar 46. Heavy Weight Drill Pipe 1)

g. Drill Collar:
Pipa baja penyambung berdinding tebal yang terletak di bagian bawah drill stem di
atas bit. Fungsi utamanya untuk menambah beban yang terpusat pada bit (Gambar
47).

⇪ Gambar 47. Drill Collar 22)

Dril-060 Peralatan Pemboran 41


h. Bit
Bit atau pahat merupakan ujung dari drill string yang menyentuh formasi, diputar
dan diberi beban untuk menghancurkan serta menembus formasi. Bit dapat dibagi
menjadi dua tipe yaitu :
1. Drag bit
Drag bit atau fish tail adalah jenis bit yang digunakan sejak dulu dalam proses
rotary drilling dan sampai kini masih tetap digunakan terutama pada pemboran
dangkal. (lihat Gambar 48)Drag bit mempunyai pisau pemotong yang mirip
ekor ikan, karena jenis bit ini tidak memiliki bagian yang bergerak, maka
pemboran dilakukan dengan cara menggeruk saja dan tergantung dari beban,
putaran serta kekuatan dari pisau pemotongnya. Pisau pemotong ini bisa
berjumlah dua, tiga atau empat dan terbuat dari alloy steel yang umumnya
diperkuat oleh tungsten carbide. Keuntungan bit ini adalah :
¾ ROP yang tinggi.
¾ Umur yang panjang dalam soft formation.

Kerugiannya adalah :
¾ Memberikan torque yang tinggi.
¾ Cenderung membuat lubang yang berbelok.
¾ Pada formasi shale, sering terjadi balling (dilapisi padatan).
2. Diamond Bit
Diamond bit memasang butir-butir intan sebagai penggeruk pada matrix besi
atau carbide dan tidak memiliki bagian yang bergerak. Bit ini digunakan untuk
membor formasi yang keras dan abrasive. Salah satu pabrik bit yang
mengembangkan jenis bit ini memasang polycristallyne diamond pada masa
dasar tungsten carbide dan cocok untuk membor formasi yang sangat keras
yang tidak dapat dilakukan oleh rock bit. Namun demikian diamond bit lebih
umum digunakan untuk coring, yang menghasilkan core lebih baik terutam,a
pada formasi limestone, dolomite dan sandstone yang keras.Keuntungan dari
diamond bit adalah memberikan footage yang lebih besar sehingga round trip
lebih sedikit terutama pada formasi yang keras dan sumur yang dalam.
Sedangkan kelemahannya adalah memberikan ROP yang kecil dan harganya
mahal. (lihat Gambar 49)
3. Rolling cutter bit
Rolling cutter bit adalah bit yang mempunyai kerucut-kerucut (cone) yang
berputar untuk menghancurkan batuan. Bit ini pertama kali dibuat dengan 2
cone.Barulah pada permulaan tahun 1930 dibuat bit dengan 3 cone (three cone
bit) yang mempunyai cutter untuk berbagai variasi formasi dari yang lunak
sampai keras. (lihat Gambar 50)
Tipe dari rolling cutter bit dibagi menjadi :
¾ Milled tooth cutter. Gigi milled tooth bit dibuat dengan me-milling baja
hingga berbentuk kerucut. Milled tooth bit didesain untuk formasi lunak,
biasanya dilapisi dengan material yang kuat seperti tungsten carbide.Milled
tooth bit yang digunakan untuk membor formasi keras dibuat dengan
proses khusus dan pemanasan (heat treating).

42 Dril-060 Peralatan Pemboran


¾ Tungsten carbide insert bit. Gigi bit ini dibuat dari tungsten carbide
kemudian ditekan dalam mesin yang mempunyai lubang berbentuk
cone.Untuk membor formasi yang lunak digunakan tungsten carbide yang
bergigi panjang dan ujungnya berbentuk pahat (chisel-shape end)
Sedangkan untuk formasi yang lebih keras digunakan tungsten carbide
yang bergigi pendek dan ujungnya berbentuk hemispherical. Bit ini
biasanya disebut button bits.

⇪ Gambar 48. Drag Bit 37)

⇪ Gambar 49. Jenis-Jenis Diamond Bit 37)

Dril-060 Peralatan Pemboran 43


⇪ Gambar 49. (Lanjutan)

⇪ Gambar 50. Three Cone Bit 37)


4. IADC (International Association of Drilling Contractor)
IADC membuat kode yang terdiri dari 3 angka dalam klasifikasi mata bor rolling
cutter untuk mempermudah pemilihan mata bor. Adapun kode ketiga angka
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Bilangan pertama : Menunjukan seri / penunjukan karateristik unsur
pemotong, yang dapat berupa angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 dan 8.
o Angka 1: Menunjukkan bit tipe milled tooth untuk formasi
lunak, mempunyai kompressive strenght yang rendah sampai
tinggi.

44 Dril-060 Peralatan Pemboran


o Angka 2: Menunjukkan bit itpe milled tooth untuk formasi
sedang sampai agak keras dengan kompressive strength yang
tinggi.
o Angka 3: Menunjukkan bit tipe milled tooth untuk formasi
keras, semi abrasive atau formasi abrasive.
o Angka 4: Merupakan kode cadangan yang diperuntukkan bit
special kategori.
o Angka 5: Menunjukkan bit tipe insert tooth untuk formasi lunak
sampai sedang dengan kompressive strength yang rendah.
o Angka 6: Menunjukkan bit tipe insert tooth untuk formasi agak
keras dengan kompressive strength yang tinggi.
o Angka 7: Menunjukkan bit tipe insert tooth untuk formasi keras
semi abrasive dan abrasive.
o Angka 8: Menunjukkan bit tipe insert tooth untuk formasi sangat
keras dan abrasive.
2. Bilangan kedua: Menunjukkan tipe dari tingkat/grade kekerasan dan
keabrassivan dari formasi untuk setiap seri dimana setiap seri
dibagi atas 4 tipe yaitu tipe 1, 2, 3 dan 4.
o Seri 1, 2, 3 dan 4 berturut - turut menunjukkan lunak, sedang,
keras dan sangat keras untuk pemakaian milled tooth bit.
o Seri 1, 2, 3 dan 4 berturut - turut menunjukkan lunak, sedang,
keras dan sangat keras untuk pemakaian insert bit.
3. Bilangan ketiga: Merupakan penunjukkan ciri - ciri khusus bantalan
dan rancangannya.
o 1: standard mata bor rolling cutter.
o 2: air
o 3: gauge insert
o 4: rolling seal bearing
o 5: seal bearing and gauge protection
o 6: friction seal bearing
o 7: friction bearing and gauge protection
o 8: directional
o 9: other

Dril-060 Peralatan Pemboran 45


¯ Tabel 8. Korelasi Formasi untuk IADC 9)
SERI TYPE
Soft formastion having low 1. very soft shale
compressive strength and high 2. soft shale
drillability 3. medium soft shale/lime
4. medium lime shale
Medium to medium harg 1. medium lime/shale
formation with high 2. medium hard lime/sand
compressive strength 3. medium hard
lime/sand/slate
4. dolomite/hard lime/hard
slaty shale
Hard semi-abrassive or 1. hard lime
abrasive formation 2. hard lime/dolomite
3. hard dolomite
4. hard sandstone, cherty
limestone, quartzite, pyrite,
granite.
Soft formationhaving low 1. very soft shale
compressive strength and high 2. soft shale
drillability 3. medium soft shale/lime
4. sandy shale, dolomite,
medium hard shale
Soft to medium formation 1. very soft shale
of high compressive strength 2. soft shale
3. medium soft shale/lime
4. sandy shale, dolomite,
medium hard shale
Medium harg formation 1. medium lime/shale
high compressive strength 2. medium hard lime/sand
3. medium hard
lime/sand/slate
4. medium hard
lime/dolomite/cemented
sandstone
Hard semi-abrassive and 1. hard lime/dolomite
anrassive formation 2. hard sand /dolomite
3. hard dolomite
4. hard interval of abrasive
limestone, sandstone,
cherty limestone, chert
Extremely hard and 1. hard chert
abrasive formation 2. very hard chert
3. very hard granite

46 Dril-060 Peralatan Pemboran


¯ Tabel 9. IADC Code Rock Bit 9)

Dril-060 Peralatan Pemboran 47


5. BOP System
Blowout preventer (BOP) adalah peralatan yang diletakkan tepat di atas permukaan
sumur untuk menyediakan tenaga untuk menutup sumur bila terjadi kenaikan tekanan dasar
sumur yang tiba-tiba dan berbahaya selama atau sedang dalam operasi pemboran. Jumlah,
ukuran dan kekuatan BOP yang digunakan tergantung dari kedalaman sumur yang akan
dibor serta antisipasi maksimum terhadap tekanan reservoir yang akan dijumpai.
Blowout preventer (BOP) system (lihat Gambar 51) digunakan untuk mencegah aliran
fluida formasi yang tidak terkendali dari lubang bor. Saat bit menembus zone permeabel
dengan tekanan fluida melebihi tekanan hidrostatik normal, maka fluida formasi akan
menggantikan fluida pemboran. Masuknya fluida formasi ke dalam lubang bor sering
disebut dengan kick.

⇪ Gambar 51. Blowout Preventer (BOP) 22)


Berdasarkan tempat berfungsinya alat BOP terbagai atas :
1. Anular Blowout Preventer terdiri dari :
¾ Anular (spherical preventer)
¾ Ram preventer
o pipe
o variable bore
o blind
o shear
¾ Drilling spools
¾ Casing head
¾ Diverter bags
¾ Rotating head
¾ Choke dan Kill lines
2. Drillpipe Blowout Preventer terdiri dari :
¾ Kelly dan kelly cock
¾ Automatic valve

48 Dril-060 Peralatan Pemboran


¾ Manual Valve

5.1. Anular Blowout Preventer


5.1.1. Annular Preventer
Annular BOP didesain untuk menutup di sekeliling lubang sumur dengan
berbagai jenis ukuran dan bentuk peralatan yang sedang diturunkan ke dalam
lubang bor. Sehingga annular BOP ini dapat menutup annulus disekitar drillpipe,
drillcolar dan casing, juga dapat mengisolasi sumur dalam kondisi open hole.
Annular preventer berupa master valve yang umumnya ditutup pertama
kali bila sumur mengalami well kick, karena kefleksibelan karet penutup untuk
mengisolasi lubang bor. Gambar 52 memperlihatkan jenis dari annular blow out
preventer.

⇪ Gambar 52. Annular Preventer40)


5.1.2. Ram Preventer
Ram preventer (Gambar 53) dapat dibagi menjadi empat type ram:

⇪ Gambar 53. Ram preventer40)

Dril-060 Peralatan Pemboran 49


5.1.2.1. Pipe Rams
Pipe rams didesain untuk menutup annulus di sekeliling peralatan-
peralatan yang berupa drillpipe, tubing atau casing. Penutup ini berupa
dua block ram baja yang berbentuk semi-circular, yang dilengkapi dengan
dua pasang karet isolasi. Ram ini dapat menutup di sekeliling drillpipe,
tubing, drillcolar, kelly atau casing tergantung dari ukuran rams yang
dipilih. Jenis pipe ram dapat dilihat pada (Gambar 54).

⇪ Gambar 54. Pipe Rams39)


5.1.2.2. Variable-bore Ram (VBR)
Pada operasi pemboran normal BOP ram harus diganti setiap
perubahan drillpipe atau casing yang digunakan. VBR dikembangkan untuk
menutup dan mengisolasi pada suatu range drillpipe tertentu. Fungsi dari
VBR ini hampir sama dengan jenis pipe ram.
5.1.2.3. Blind Ram
Blind ram seperti terlihat pada Gambar 55, hampir mirip dengan
pipe ram, kecuali packer diganti dengan packer tanpa cutouts (lengkungan
pipa). Ram ini didesain untuk menutup dan mengisolasi lubang bor yang
tanpa drill string atau casing.

50 Dril-060 Peralatan Pemboran


⇪ Gambar 55. Blind Ram40)
5.1.2.4. Shear Ram
Shear ram adalah blind ram yang dapat memotong pipa dan mengisolasi
lubang dalam kondisi openhole. Hampir sebagian besar shear rams memerlukan
3000 psi untuk memotong pipa.
5.1.3. Drilling spools
Apabila elemen-elemen BOP dipasang tanpa line-line untuk jalannya
lumpur, maka perlu dipasang suatu drilling spool yang ditempatkan dalam
susunan BOP, dimana line-line jalannya lumpur (choke dan kill line) menjadi satu.
API memberikan persyaratan bagi Drilling spool sebagai berikut :
1. Mempunyai tekanan kerja yang tinggi.
2. Mempunyai satu atau dua sisi lubang keluar yang diameter dalamnya
tidak kurang dari 2 in, dengan rate tekanan yang sesuai dengan
susunan BOP.
3. Mempunyai ukuran lubang vertikal paling sedikit sama dengan
maksimum lubang dari bagian atas casing head atau susunan BOP.
Gambar 56 mengGambarkan drilling spool yang dijepit dengan dua
sisi lubang keluar.

Dril-060 Peralatan Pemboran 51


⇪ Gambar 56. Drilling Spool 1)
5.1.4. Casing Head
Casing head merupakan tumpuan dari semua susunan BOP dan biasanya
merupakan komponen utama yang dipasang. Casing head dapat dilengkapi
dengan flens yang dilas atau susunan penahan yang hanya dibaut saja.
Casing head mempunyai persyaratan minimum berdasarkan standard
API, yaitu:
1. Mempunyai rate tekanan kerja yang sama atau melebihi tekanan
maksimum permukaan.
2. Sama atau melebihi kekuatan pembengkokan dari arah luar casing
yang ditempatkan.
3. Mempunyai sambungan dengan kekuatan mekanik dan kapasitas
tekanan yang sebanding dengan flens berdasarkan API atau pipa
yang ditempatkan.
4. Mempunyai kemampuan dan kekuatan untuk menahan casing
berikutnya serta berat tubing yang digantung di sana.
Gambar 57 adalah satu contoh dari casing head dengan baut di bawah
sambungan dan flens di atasnya.

⇪ Gambar 57. Casing Head 1)

52 Dril-060 Peralatan Pemboran


5.1.5. Diverter Bags
Dalam kasus-kasus tertentu, prosedur untuk mengontrol sumur
menghendaki agar kick tidak ditutup, tetapi dikeluarkan dan dikontrol dari jauh.
Prosedur pengalihan blowout di sini tidak membutuhkan suatu susunan Blowout
preventer yang lengkap, sebagai gantinya digunakan diverter bags yang relatif
mengurangi tekanan kerja peralatan. Gambar diverter bags diperlihatkan pada
(Gambar 58).

⇪ Gambar 58 Diveter Stacks 1)


5.1.6. Rotating Head
Fungsi utama dari suatu annular preventer adalah sebagai pelengkap
pengontrol tekanan yang membolehkan pipa untuk bergerak (naik-turun,
berputar). Adakalanya suatu peralatan membutuhkan sejumlah besar pipa yang
bergerak secara fleksibel pada tekanan yang rendah, yaitu dengan digunakannya
rotating head (Gambar 59).

Dril-060 Peralatan Pemboran 53


⇪ Gambar 59. Rotating Head 1)

Rotating head dapat digunakan untuk:


1. Pemboran yang menggunakan udara atau gas.
2. Mengontrol tekanan pemboran.
3. Melakukan sirkulasi balik dengan tekanan sumur sampai 2000 psi dan
kecepatan berputar sampai 150 rpm
Jika digunakan untuk mengontrol tekanan pemboran, rotating head
ditambah dengan penggunaan lumpur-lumpur ringan akan menambah penetrasi
danmengurangi swabing. Rotating head juga menjaga tekanan pada saat terjadi
suatu kick dengan cara mengurangi volumenya (bleed).
5.1.7. Choke dan Kill Lines
Dalam operasi mematikan sumur, biasanya dilakukan sirkulasi fluida yang
turun lewat drillpipe kemudian naik melalui annulus dan terus naik ke
permukaan. Choke line membawa lumpur dan fluida kick dari susunan BOP ke
choke, sedangkan kill line membantu choke line. Choke line dan kill line dapat
digunakan untuk memompakan lumpur langsung ke dalam annulus apabila
diperlukan.
Choke line dan kill line dapat dipasang ke beberapa bagian dari susunan
BOP, seperti yang ditunjukkan pada (Gambar 60). Hanya dalam kondisi yang
ekstrem dan tak begitu diharapkan, choke dan kill line dipasang ke casing head,
casing spool, atau bagian bawah dari ram.
Choke dan kill lines harus memiliki beberapa persyaratan berikut:
1. Rate tekanan dari line-line harus sesuai dengan susunan BOP.
2. Semua line yang ada minimum memenuhi persyaratan pengetesan
BOP.

54 Dril-060 Peralatan Pemboran


3. Line-line harus memiliki ID yang sesuai untuk mengurangi erosi pada
titik dimana terjadi perubahan diameter.
4. Jumlah sudut defleksi dalam line-line harus dikurangi. Bila line-line
harus membuat beberapa perubahan sudut antara susunan dan
choke manifold atau sebaliknya dapat digunakan tes dan crosses
untuk mengurangi erosi akibat arus turbulen pada titik tersebut.

⇪ Gambar 60. System Penunjang BOP 22)

⇪ Gambar 61. Susunan Choke Manifold 22)

5.2. Drillpipe Blowout Preventer


Pencegahan blowout melalui dillpipe merupakan salah satu cara pengontrolan
sumur yang sangat penting. Bila suatu kick terjadi, biasanya ada fluida yang masuk ke
annulus dan bercampur dengan aliran fluida pemboran selama sirkulasi pemboran yang
normal. Bagaimanapun fluida kick akan masuk ke dalam drillpipe, sehingga tekanan di
dalam drillpipe akan lebih rendah dibandingkan jika tidak terjadi kick. Kolom vertikal
lumpur dalam drillpipe relatif akan dipisahkan oleh volume fluida yang masuk. Karena
itulah pemilihan dan penggunaan peralatan drillpipe blowout preventer adalah penting
untuk mengontrol kick dengan tepat.
Beberapa peralatan yang dapat menanggulangi tekanan pada drillpipe selama
terjadi kick yang utama diantaranya adalah kelly dan valve-valve yang berhubungan
seperti kelly cocks. Apabila kelly tidak digunakan, valve-valve drillstring terpaksa harus
dapat mengontrol tekanan. Valve-valve disini dapat dikontrol secara otomatis ataupun

Dril-060 Peralatan Pemboran 55


manual dan dapat dipasang sebagai bagian permanen dari drillstring atau dipasang bila
terjadi kick.
5.2.1.Kelly dan Kelly Cock
Kelly memberikan gerakan berputar pada drillstring dengan peralatan
pembotan di permukaan. Valve-valve biasanya ditempatkan di atas dan di bawah
kelly untuk melindungi kelly dan semua peralatan di permukaan dari tekanan.
Valve-valve tersebut disebut dengan kelly cock, yang rate tekanannya sesuai
dengan drillstring dan mampu menahan beban hook yang diperlukan oleh
peralatan hoisting lihat Gambar 62.

⇪ Gambar 62. Kelly Cock 1)


5.2.2. Automatic Valves
Suatu penutup otomatis atau float valve di dalam drillstring umumnya
dapat melewatkan fluida bergerak dari atas ke bawah dan tidak sebaliknya. Valve
tersebut dapat berbentuk sayap, per yang dibebani bola atau berbentuk anak
panah dan dapat dipasang secara permanen atau tidak. Walaupun valve tersebut
berfungsi mencegah blowout melalui drillpipe, tapi alat tersebut juga sering
digunakan untuk mencegah terjadinya aliran balik selama penyambungan
ataupun pada saat tripping.
Kerugiannya penggunaan float falve akan menyebabkan pembacaan
langsung tekanan pada drillpipe pada sat terjasdi kick (Shut in drillpipe pressure
= SIDPP) tidak dapat langsung dilakukan. Karena itu prosedur pembacaan
tekanan pada drillpipe akan lebih kompleks.
5.2.3. Valve Manual
Valve manual umumnya merupakan valve pengaman yang terbuka
seluruhnya. Valve ini biasanya dipasang setelah terjadi kick, apabila kelly tidak
digunakan. Keuntungan valve ini adalah dapat ditusukkan pada drillpipe dalam
posisi terbuka sehingga akan mengurangi efek gerakan lumpur ke atas yang
akan mengangkat valve. Lumpur tersebut akan mengalir melalui valve selama
penusukan, setelah itu valve dapat ditutup.

56 Dril-060 Peralatan Pemboran


Valve manual mempunyai beberapa jenis, ada yang dapat dikunci dalam
posisi terbuka, ada pula yang berbentuk runcing. Penutupan dari manual valve
membutuhkan sebuah kunci yang disimpan pada lantai rig dan dilakukan oleh
rig crew lihat Gambar 63.

⇪ Gambar 63. Kunci Pengaman Valve 1)


Valve manual mempunyai suatu bentuk yang membuatnya lebih
menguntungkan dalam penggunaannya daripada valve otomatis. Valve manual
mempunyai sebuah lubang yang tak terhalangi, sedangkan valve otomatis
dikunci dalam posisi terbuka yang mempunyai penutup mekanis (sayap, bola
atau panah) sebagai penghalangnya. Untuk itu diperlukan wireline untuk dapat
membuka menutup automatic valve.

Dril-060 Peralatan Pemboran 57


6. Power System
Hampir sebagian besar daya yang tersedia pada rig dikonsumsi oleh hoisting system
dan circulating system. Sistem lainnya hanya sedikit mengkonsumsi daya yang tersedia.
Untungnya, hoisting dan circulating system memerlukan daya tidak secara bersamaan,
sehingga mesin yang sama dapat menyediakan daya untuk kedua sistem tersebut. Total
daya yang umum diperlukan dalam sebuah rig dari 1000 sampai 3000 HP.
Rig modern sumber penggeraknya biasanya berasal dari internal- combustion diesel-
engine dan secara umum diklasifikasikan menjadi :
1. Diesel-electric type
2. Direct-drive type
Penggunaannya Tergantung dari metode yang digunakan untuk mentransmisikan
daya tersebut ke berbagai sistem dalam rig. Power system dapat dilihat pada (Gambar 64).

⇪ Gambar 64. Power System Components22)

Bagian-bagian power system:


1. Prime Mover, merupakan motor utama yang menyalurkan tenaga ke komplek
pemboran (Gambar 65).

58 Dril-060 Peralatan Pemboran


⇪ Gambar 65. Prime Mover Unit 22)

2. System Transmisi, tenaga yang dibangkitkan dengan prime mover harus


disalurkan ke bagian-bagian utama dari system pemboran rotary drilling.
Sistim Utama Komponen Yang Membutuhkan Tenaga:
¾ Hoisting System Drawworks, Driller Console dsb.
¾ Rotating System Rotary Table
¾ Circulating System Mud Pump/centrifugal pump/degasser dsb
Transmisi tenaga ini dilakukan melalui sistem-sistem penggerak :
A.Sistem-sistem penggerak mekanik
Sistem penggerak mekanik memiliki gear-gear, rantai dan belt untuk
mentransmisikan tenaga dari mesin-mesin ke peralatan operasi seperti drawwork
dan pompa-pompa. Putaran dari mesin akan menurun kecepatannya setelah
melewati gear dan akan memberikan keuntungan mekanik bagi mesin. Efisiensi bagi
sistem penggerak mekanik berkisar 0.75 sampai 0.85.
Kelemahan dari sistem tenaga mekanik adalah :
1. Beban shock ke mesin
2. Tidak mampu menghasilkan putaran yang tinggi pada mesin yang
mempunyai RPM yang rendah, sehingga akan mningkatkan beban kontinu
mesin yang akibatnya membuat mesin cepat rusak.
3. Kesulitan dalam membuat perputaran keluar yang lambat terutama dalam
pengaturan kecepatan mesin dan gear.
4. Power loss pada gear-gear dan rantai-rantai.
Walaupun kelemahan-kelemahan sistem ini telah diketahui, tetapi dalam industri
perminyakan sistem tenaga mekanik masih tetap digunakan, terutama pada rig-rig
onshore.

Dril-060 Peralatan Pemboran 59


B. Sistem-Sistem Penggerak Elektrik
Generator DC - Motor DC
Motor jenis direct current (DC) telah digunakan sejak tahun 1950 untuk operasi
pemboran. Motor yang digerakan dengan generator-generator DC dihubungkan
dengan batang pada prime mover, untuk kemudian menggerakkan. Sistem
generator DC - motor DC (DC-DC) dapat dilihat pada (Gambar 66). Motor-motor DC
memberikan beberapa keuntungan yang mengungguli sistem penggerak mekanik.
Bila motor DC digabung ke generator, maka safety akan lebih baik dan batas
kebisingan rig akan berkurang. Efisiensi akan bertambah menjadi 0.85 sampai 0.90.

Gambar 66. Sistem Generator dan Motor DC 19)

Sistem-sistem AC - SCR
Sistem-sistem Alternating current (AC) dan Silicon controlled rectifier (SCR) sering
digunakan pada instalasi ri-rig elektrik yang baru. Motor-motor AC lebih tahan
lama, lebih ringan, mudah pemeliharaannya, dan biayanya lebih ringan
dibandingkan motor DC.
Kesemua peralatan dan sistem penggerak tersebut dihubungkan dengan penggerak
hydraulic. Tenaga mekanik yang didapat dari mesin dapat dijadikan tenaga
hydraulic dengan menggunakan pompa hydraulic. Pompa hydraulic ini digerakkan
oleh power take off (PTO) yang berfungsi sebagai clutch (perseneling) dan
digerakkan oleh transmission oil pressure. Gambar 67 menunjukkan hydraulic
system.

60 Dril-060 Peralatan Pemboran


⇪ Gambar 67. Sistem Hydraulic 1)

Keterangan Gambar 67 adalah sebagai berikut :


1. Hydraulic tank, dengan volume 400 L, berisi minyak bersih.
2. Return filter, berfungsi untuk menyaring minyak yang kembali ke tangki.
3. Suction filter, berfungsi untuk menyaring minyak yang dihisap oleh
hydraulic pump.
4. Hydraulic pump atau main pump, befungsi untuk menggerakkan sistem
hydraulic pada rig.
5. Relief valve, berfungsi sebagai alat pengaman apabila terjadi kemacetan
dalam sistem sirkulasi minyak yang menyebabkan tekanan naik , maka
releif valve akan mem-bypass minyak kembali ke tangki.
6. Regulator valve, untuk mengatur tekanan kerja pada sistem yang
diinginkan.
7. Winch control valve, sebagai pengatur kerja motor winch.
8. Hydraulic motor, fungsinya untuk merubah tenaga hydraulic menjadi
tenaga mekanik yang akan memutar gigi-gigi dari winch.

Dril-060 Peralatan Pemboran 61


9. Winch , untuk mengangkat suatu barang atau peralatan-peralatan yang
diperlukan.
10. Selector valve, untuk menentukan arah aliran minyak, karena outletnya ada
dua buah, maka bisa diarahkan ke power tong atau ke valve section
11. End plate, adalah penutup akhir dari valve section.
12. Valve section, adalah kumpulan valve pengontrol yang berfungsi sebagai
penggerak hydraulic levelling jack, raising ram dan telescoping ram pada
saat pemasangan rig.
13. Telescoping Ram Control valve, berfungsi untuk menaikkan mast dan
waktu menurunkan, valve berfungsi mengatur aliran fluida kembali ke
tangki.
14. Hydraulic jack (levelling jack) untuk mendatarkan rig sebelum rig didirikan.
15. Accumulator control valve + BOP, berfungsi untuk mengisi tekanan
hydraulic ke dalam accumulator, bila BOP dioperasikan.
16. Erection/raissing ram (double acting), ram ini digunakan untuk mendirikan
mast yang ada pada rig. Alat ini dilengkapi 2 buah bleeder valve yang
berfungsi untuk membuang angin sebelum ram digunakan.
17. Tong, berfungsi untuk mengunci/membuka tabular valve.
18. (juga nomor 19 dan 20). Choke, fungsinya sebagai pengaman pada
telescoping dan erection ram, dengan tujuan menghindari mast terhempas,
pada saat rigging up bila terjadi pipa atau slang yang pecah.
Salah satu sumber tenaga lainnya adalah tenaga pneumatik atau tenaga angin yang
dihasilkan oleh air compressor. Tenaga ini biasanya digunakan untuk menggerakkan
peralatan yang memerlukan tekanan yang lebih kecil dibandingkan dengan sistem hydraulic.
Pada kompressor terdapat klep-klep yang mengatur tekanan sistem pada harga tertentu. Bila
tekanan sistem melebihi harga tersebut, maka klep-klep akan terbuka secara otomatis.
Demikian pula dengan tangki/tabung udara yang dilengkapi dengan safety valve.
Udara yang berada di tabung dialirkan melalui pipa ke dua arah, yaitu :
1. Menuju kabin untuk:
¾ cabin throtle
¾ kill engine
¾ service brake
¾ Emergency brake
¾ Horn
¾ Differential lock
¾ Pressure gauge
2. Menuju ke operating control untuk :
¾ Tubing drum air clutch
¾ Sand drum air clutch
¾ Cat head clutch
¾ Pilot air valve untuk hydraulic pumpSebelum angin digunakan pada
peralatan, terlebih dahulu disaring dan diatur bermacam valve.

62 Dril-060 Peralatan Pemboran


7. Peralatan-Peralatan Khusus

7.1. Stabilizer
Digunakan di dalam BHA untuk menjaga keseimbangan bit dan drill collar di
dalam lubang bor selama oprasi pemboran (Gambar 68). Fungsinya adalah:
a. Untuk menaikkan penetrasi
b. Memperkecil kelelahan pada sambungan-sambungan drill collar-stabilizer
mengurangi kelenturan drill stem sehingga mengurangi stress pada
sambungan-sambungan drill collar.
C. Menghindari wall sticking-stabilizer untuk menjaga agar drill collar tidak
menempel ke dinding
D. Mempertinggi kekakuan rangkaian drill collar-stabilizer mencegah
perubahan sudut pemboran yang terjadi secara tiba-tiba.
E. Untuk pelurus lubang sumur-stabilizer menjaga agar drill collar tetap
ditengah lubang sumur sehingga memperkecil penyimpangan arah
pemboran.

⇪ Gambar 68. Type-Type Stabilizer 22)


Stabilizer juga dapat digunakan untuk mengontrol kemiringan dari bit. Lubang
pemboran yang lur us atau miring tergantung dari posisi stabilizer dalam BHA. Susunan
yang umum digunakan adalah jenis pendulum dan packed hole.
Pendulum menggunakan berat dari drill collar langsung ke bit. (lihat Gambar 69)
Susunan packed hole menggunakan sejumlah stabilizer yang ditempatkan secara
tepat untuk mencegah adanya efek pendulum (lihat Gambar 70)

Dril-060 Peralatan Pemboran 63


⇪ Gambar 69.Susunan Packed Hole17)

⇪ Gambar 70. Penggunaan Stabilizer Pada Susunan Packed Hole 17)

7.2. Rotary Reamer


Peralatan yang digunakan untuk memperbesar lubang sumur yang telah di bor
(Gambar 71).

64 Dril-060 Peralatan Pemboran


⇪ Gambar 71. Rotary Reamer 22)

7.3. Shock Absorber


Peralatan yang dipasang di bagian bawah drill collar untuk menyerap getaran
dan setiap beban kejut yang mungkin terjadi akibat aksi pemoto-ngan bit pada saat
mem-bor lapisan batuan sehingga mengurangi kemungkinan kerusakan drill stem
(Gambar 72).

⇪ Gambar 72. Shock Absorber 22)

7.4. Square Drill Collar


Selain menambah beban pada drill stem bagian bawah, square drill collar
digunakan sebagai "specialized downhole stabilizer"(Gambar 73).

Dril-060 Peralatan Pemboran 65


⇪ Gambar 73. Square Drill Collar 22)

7.5. Peralatan untuk pembelokan lubang


Peralatan-peralatan yang digunakan untuk membelokkan lubang bor adalah:
7.5.1 Badger bit
Badger bit adalah bit dengan salah satu nozzle yang lebih besar dari yang
lain, dan umumnya digunakan pada formasi yang lunak. Pada saat pembelokan,
drill string tidak diputar, sehingga memberikan semburan lumpur yang tidak
merata dan mengakibatkan lubang membelok ke arah ukuran nozzle dengan
tekanan jet yang lebih keras. Cara kerja alat ini dapat dilihat pada Gambar 74.

⇪ Gambar 4.74. Cara Kerja Badger Bit 17)

66 Dril-060 Peralatan Pemboran


7.5.2. Spud bit
Spud bit adalah bit yang berbentuk baji, tanpa roller dan mempunyai satu
nozzle. Spud bit dioperasikan dengan memberikan tekanan yang tinggi pada
lumpur sehingga menimbulkan tenaga jet ditambah dengan tenaga tumbukan.
Setelah lubang dibelokkan sedalam 15 - 20 meter dari lubang awal, barulah
diganti dengan bit semula. Bit ini hanya digunakan pada formasi-formasi yang
lunak seperti sand dan shale yang lunak sampai medium.

⇪ Gambar 75. Peralatan untuk mengarahkan lubang bor 17)


7.5.3. Knucle joint
Knuckle joint adalah suatu rangkaian drill string yang diperpanjang
dengan sendi peluru, yang memungkinkan melakukan putaran bersudut antara
drill string dan bitnya. Sudutnya diset lebih dulu di permukaan, dan untuk
mendapatkan sifat yang fleksibel di bawah drillstring, alat ini dipasang langsung
pada drill pipe tanpa drill collar.
Lubang yang dibentuk oleh alat ini mempunyai diameter yang lebih kecil
sebagai pilot hole, kemudian berubah diganti dengan reamer untuk
memperbesar lubang tersebut.
Kerugian yang ditimbulkan oleh penggunaan alat ini adalah sulitnya
mengontrol arahnya dan sudut pembelokan yang mendadak dan bisa mencapai
deviasi 5 - 70 per 20 ft.
Cara kerja alat ini dapat dilihat pada Gambar 76.

Dril-060 Peralatan Pemboran 67


⇪ Gambar 76. Cara Kerja Knuckle Joint 17)
7.5.4. Whipstock
Whipstock adalah suatu alat yang berbentuk baji yang dibuat dari besi
tuang dengan saluran melengkung sehingga bit dapat dibelokan. Whipstock
juga dilengkapi peralatan jangkar dan peralatan untuk mengangkatnya dari
lubang bila diinginkan. Pada saat operasinya whipstock harus ditempatkan pada
dasar yang keras agar tidak ikut berputar atau melesak ke dalam formasi pada
saat drillstring diputar. Untuk itu dasar lubang harus bebas dari cutting dan kalau
perlu dipasang landasan semen.
Cara kerja alat ini dapat dilihat pada Gambar 77.

⇪ Gambar 77. Cara kerja Whipstock 17)


7.5.5. Turbodril
Turbodrill adalah downhole mud turbin yang dapat memutar bit tanpa
harus memutar drillstring. Kecepatan putarannya sangat tergantung pada
volume lumpur dan tekanan sirkulasi mud di permukaan. Pembelokkannya
disebabkan adanya bent sub pada turbodrill. (lihat Gambar 78 ).

68 Dril-060 Peralatan Pemboran


⇪ Gambar 78. Turbo Drill 17)
7.5.6. Dynadrill
Dynadrill adalah motor yang ditempatkan di dasar lubang yang
digerakkan oleh tenaga aliran lumpur. Prinsip kerjanya yaitu sama dengan
turbodrill untuk memutar bit tanpa harus memutar drillstring. Dengan adanya
bent sub pada dynadrill akan menghasilkan lengkungan yang halus dan kontinu.
(lihat Gambar 79)

Dril-060 Peralatan Pemboran 69


⇪ Gambar 79. Dyna Drill 18)
Penggunaan dyna drill sangat tergantung pada kecepatan sirkulasi
lumpur dan beda tekanan pada pompa seperti terlihat pada Tabel 10.

¯ Tabel 10. Data Operasi Dyna Drill 17)


Ukuran Volume Beda Kecepat Diameter Lubang
Dyna drill Lumpur Gpm Tekanan psi an Putar Bor In
In.OD Rpm.
5 225 225 400 6 – 7,875
6,50 325 225 350 8,75—12,250
7,75 400 225 350 10,625-- 15

7.5.7. Jet Deflector Bit


Adalah Bit yang memiliki ujung penyemprotbesar yang dapat
mengarahkan fluida pemboran ke satu arah (Gambar 80).

70 Dril-060 Peralatan Pemboran


⇪ Gambar 80. Jet Deflector Bit 22)

7.5.8. Bent Sub


Sub pendek yang sedikit bengkok dengan sudut 1 - 3 derajat . Bila
dipasang di atas Dowhole Hydraulic Turbin Motor akan membelokkan lubang
sumur (Gambar 81).

⇪ Gambar 81. Bent Sub 22)

7.5.9. Knuckle Joint atau Fleksible Joint


Merupakan alat penyambung pendek yang fleksibel, bila dipasang di
bagian bawah drill stem, alat tersebut memungkinkan bit bergerak ke arah yang
baru (Gambar 75 ).

7.6. Peralatan Cementing


7.6.1. Peralatan permukaan
Peralatan permukaan terdiri dari truk, barge atau kapal serta alat-alat
portable yang antara lain dilengkapi oleh :

Dril-060 Peralatan Pemboran 71


⇪ Gambar 82. Peralatan dan Prosedur Penyemenan 24)
7.6.1.1 Mixer (pencampur)
Umumnya mixer yang digunakan adalah jet mixer yang cara
kerjanya dengan mempertemukan dua aliran antara bubuk semen dan air
yang ditekan melalui suatu venturi sehingga menimbulkan aliran turbulen,
agar menghasilkan campuran dengan baik.
7.6.1.2 Pompa semen
Fungsi pompa di sini untuk mengontrol rate dan tekanan yang
diperlukan. Pompa yang digunakan dapat duplex double acting piston
atau single acting triplex plumer. Umumnya penyemenan menggunakan
plumer pump karena slurry yang dikeluarkan mempunyai rate yang lebih
seragam serta tekanannya lebih besar.
7.6.1.3 Casing cementing head
Kegunaannya sebagai penghubung antara pipa pengaman dari
pompa semen ke casing serta pipa-pipa lumpur/cairan pendorong.
Disamping itu juga untuk menempatkan wiper plug yang biasanya dual
plug heads (seperti terlihat pada Gambar 83).

72 Dril-060 Peralatan Pemboran


⇪ Gambar 83. Casing Cementing Head 24)

7.6.2. Peralatan Semen di bawah permukaan


Peralatan semen di bawah permukaan terdiri dari :
7.6.2.1 Casing Guide Shoe dan Float Collar
Guide shoe dipasang di ujung casing, yang terdiri dari 2 macam
yaitu: Plain guide shoe, digunakan untuk menuntun casing opada saat
diturunkan agar tidak tersangkut. Float shoe, memiliki klep penahan
tekanan balik (check valve) atau aliran balik dari luar casing disamping
sebagai penuntun sewaktu casing diturunkan.
Biasanya float shoe dikombinasikan dengan float collar yang
ditempatkan satu atau dua string di atas float shoe. Float collar ini gunanya
untuk menghalangi plug turun, dan memiliki check valve sehingga pompa
dapat dilepaskan sebelum semen mengeras. Serta mencegah terjadinya
blowout namun mengakibatkan naiknya pressure surges dan untuk
mengatasi hal tersebut, dipakai fill up floating equipment yang
mengizinkan sedikit cairan untuk masuk ke casing setelah mengalami
tahanan di orifice yang dikontrol oleh differential valve.
Kombinasi antara float shoe dan float collar ini disebut sebagai
floating equipment. (lihat Gambar 84)

Dril-060 Peralatan Pemboran 73


⇪ Gambar 84. Float Collars 24)
7.6.2.2 Wiper plug
Wiper plug merupakan karet berbentuk silinder untuk
membersihkan lumpur di dalam casing sebelum dilewati semen.
Ada dua macam wiper plug yang digunakan yaitu:
o Bottom plug, yang berongga untuk jalan semen serta klep yang
akan pecah terkena desakan semen di atasnya.
o Top plug, merupakan karet yang pejal untuk mendorong
semen.Top plug sendiri didorong oleh cairan pendorong
(lumpur). ( Gambar 85)

⇪ Gambar 85. Wiper Plug 24)

74 Dril-060 Peralatan Pemboran


7.6.2.3 Scratcher
Wall scratcher digunakan untuk melepaskan mud cake dari formasi
agar semen dapat melekat langsung ke formasi. Alat ini ada yang bertipe
rotating (diputar) dan yang bertipe reciprocating (digunakan dengan
menaik turunkan casing). Pada umumnya alat ini dilas pada casing yang
mau dipasang dan menghadap ke zone permeabel. (lihat Gambar 86)

⇪ Gambar 86. Reciprocating Scratcher 24)


7.6.2.4 Casing centralizer
Berfungsi untuk menempatkan casing di tengah-tengah lubang bor
sehingga didapat jarak yang sama antara casing dan dinding lubang bor.
Alat ini berupa susunan plat-plat yang bertumpu pada dua cincin
dengan salah satu cincinnya mempunyai kedudukan yang tetap terhadap
casing. Sedang yang satunya lagi dapat bergerak sehingga plat-plat dapat
mengembang dan menyempit sesuai dengan kondisi lubang. (Gambar 87)

Dril-060 Peralatan Pemboran 75


⇪ Gambar 87. Casing Centralizer 24)

76 Dril-060 Peralatan Pemboran


DAFTAR PUSTAKA

1. Adams, N.J., "Drilling Engineering A Complete Well Planning Aproach", Company,Tulsa


Oklahoma.
2. Aguilera R., "Horizontal Wells: Formation Evaluation, Drilling, and Production,Including
Heavy Oil Recovery", Gulf Publishing Company, Houston,1991.
3. Alliquander, "Das Moderne Rotarybohren", VEB Deutscher Verlag Fuer
Grundstoffindustrie,Clausthal-Zellerfeld, Germany, 1986
4. Azar J.J., "Drilling in Petroleum Engineering", Magcobar Drilling Fluid Manual.
5. Amyx J.W., ".Petroleum Reservoir Engineering", Penn Well Publishing
6. Arthur, W.,Mc. Cray and Frank Cole, "Oil Well Drilling Technology", University of Norman,
Oklahoma Press, 1979.
7. Bland F. William., and Robert L. Davidson., "Petroleum Processing Handbook"., Mc Graw
Hill Book Company. Inc, USA, 1967.Petroleum Engineers, Richardson
TX, 1986.
8. Booth J.E., Provost C.E., "Drilling Abnormal Pressure", Courtesy of Mobil Oil Corporation.
9. Bourgoyne A.T. et.al., "Applied Drilling Engineering", First Printing Society of Pe7.
10. Doddy Abdassah, "Analisa Metoda-Metoda Perencanaan dan Perhitungan Koordinat
Titik-Titik Sutvey di Dalam pemboran Berarah".
11 Dyna Drill, Div. of Smith International, Inc.
12. Gatlin C., "Petroleum Engineering: Drilling and Well Completions", Prentice Hall Inc.,
Englewood Cliffs, New Jersey, 1960.
13. Goodman.R.E.,"Introduction to: Rock Mechanics", John Wiley & Sons, Second Edition,
New York, 1989.
14. Gorman, "The Petroleum Industry : Drilling Equipment and Operations", Third Edition,
Smith International Inc. Dallas - Texas, 1982.
15.Lapeyrouse N.J., "Formulas and Calculations for Drilling", Production and Workover",
Gulf Publishing Company, Houston, 1992.
16.Lummus. J.L, J.J Azar.,"Drilling Fluids Optimization A Practical Field Approach",PennWell
Publishing Company, Tulsa, Oklahoma, 1986.
17.Lynch E.J., "Formation Evaluation", Harper & Row Publishers, New York, 1962.
18 Magcobar, "Data Engineering Manual", Dresser Industries Inc.
19 . Moore P.L., "Drilling Practices Manual", Penn Well Publishing Company, Tulsa-
Oklahoma, 1974.
20. Moore P.L., "Drilling Practices Manual", Penn Well Publishing Company, Second Edition,
Tulsa-Oklahoma, 1986.
21.McCray A.W., Cole F.W., "Oil Well Drilling Technology", The University of Oklahoma
Press,1979.
22.Mian M.A., "Petroleum Engineering Handbook for Practicing Engineer", Vol.1, Penn Well
Publishing Company, Tulsa-Oklahoma, 1992.
23. Mian M.A., "Petroleum Engineering Handbook for Practicing Engineer", Vol.2, Penn Well
Publishing Company, Tulsa-Oklahoma, 1992.
24.Nelson E.B., "Well Cementing", Schlumberger Educational Series, Houston- Texas,
1990.
25. n.n. "Offshore Technology Yearbook", Energy Communications Inc. 26. n.n. "Lesson In
Rotary Drilling, The Bit", Petroleum Extension Service, The University of
Texas - Division of Extension, Austin, Texas, 1966.
27.nn., "Drilling", SPE Reprint Series no. 6a., SPE of AIME, Dallas-Texas, 1973.
28.nn., "Cementing Tables", Halliburton Servives, 1981.
29.nn., "Cementing Technology", Dowel Schlumberger, London, 1984.
30. nn., "Principles of Drilling Fluid Control", Twelfth Edition, Petroleum Extension Service
The University of Texas of Austin, Texas, 1969.
31. nn., "Powerpak Steerable Motor Handbook", Anadrill Educational Services,Sugarland,
Texas, 1993.

Dril-060 Peralatan Pemboran 77


32. nn.,"Selected Reading On Drilling Mud", Magnet Cove Barium Corp, Houston,
Texas,1957.
33.Paxson J., "Casing and cementing", Second Edition, Petroleum Extension Service,
Texas, 1982.
34. Pearson R.M., "Well Completion Design and Practices", IHRDC, USA, 1987.
35. Pettus. D.S., "Horizontal Drilling: High-Angle and Extended-Reach", Southwest
Geoservices, USA, 1992.
36. Rabia. H., "Oil Well Drilling Engineering : Principles & Practice", University of Newcastle
upon Tyne, Graham & Trotman, 1985.
37. Rudi Rubiandini RS.Dr.Ir ,Ir. Bagus Budiarta, "Basic Offshore Drilling Completion and
Production", 1993.
38. Rudi Rubiandini R.S, 1987,"Memilih Bit Nozzle Dengan Program Komputer dan
Nomograph", Jurnal Teknologi Minyak dan Gas Bumi No.2, 1987.
39. Schlumberger Log Interpretation Chart, Schlumberger Oilfield Services 1998.
40.Simpson, M.A.Sr." The Drilling Expert System : A Microcomputer Approach to Drilling
Engineering Problem Solving", Lousiana: Drill-Right Inc, 1985
41.Short J., "Introduction to Directional And Horizontal Drilling", Penn Well Publishing
Company, Tulsa, 1993.
42.Smith D.K., "Worldwide Cementing Practices", First Edition, American Petroleum Institute
(API), Johston Printing Company, 1991.
43.Smith D.K., "Cementing", SPE of AIME, New York, 1976. 44.Stag K.G., Zienkiewicz O.C.,
"Rock Mevhanics in Engineering Practice", John Willey & Sons,
London, 1975.
45.Tiraspolsky W., "Hydraulic Downhole Drilling Motors", Gulf Publishing Company,
Houston-texas, 1985.
46. Wischers, G., "Zement Taschenbuch", 48. Ausgabe, Verein Deutscher Zementwerkee.V.
(VDZ), Bauverlag Gmbh., Duellesdorf, Germany, 1984

78 Dril-060 Peralatan Pemboran

Anda mungkin juga menyukai