Anda di halaman 1dari 5

I.

TUJUAN, JENIS, DAN MANFAAT PENGUNGKAPAN


Pengungkapan laporan keuangan dalam arti luas berarti penyampaian (release)
informasi.Sedangkan menurut para akuntansi memberi pengertian secara terbatas yaitu
penyampaian informasi keunagan tentang suatu perusahaan di dalam laporan keuangan
biasanya laporan tahunan.
Pengungkapan adalah informasi yang diberikan oleh perusahaan kepada pihak-
pihak yang berkepentingan mengenai keadaan perusahaan.Pengungkapan semua
informasi didalamnya harus diungkapkan termasuk informasi kuantitatif (seperti
komponen persediaan dalam nilai mata uang), dan komponen kualitatif (seperti tuntutan
hukum). Menurut Securities and Exchange Commission (SEC), setiap kejadian yang
terjadi dengan tiba-tiba yang dapat mempengaruhi posisi keuangan harus diungkapkan
secara khusus (GAAP,1998:42) untuk membantu para pengguna laporan tahunan.
Definisi pengungkapan (disclosure) menurut Siegel dan Shim (1994:147) adalah
pengungkapan atas informasi yang diberikan sebagai lampiran pada laporan keuangan
sebagai catatan kaki atau tambahan.Informasi ini menyediakan penjelasan yang lebih
lengkap mengenai posisi keuangan, hasil operasi, dan kebijakan perusahaan.Informasi
penjelasan mengenai kesehatan keuangan dapat juga diberikan dalam laporan
pemeriksaan.Semua materi harus disingkapkan termasuk informasi kuantitatif maupun
kualitatif yang sangat membantu pengguna laporan.
Berdasarkan PP Nomor 71 tahun 2010, pengungkapan laporan keuangan yang
disusun pemerintah di Indonesia menggunakan prinsip pengungkapan lengkap, dimana
laporan keuangan harus menyajikan secara lengkap informasi yang dibutuhkan oleh
pengguna laporan keuangan. Informasi yang dibutuhkan oleh pengguna laporan keuangan
tersebut dapat ditempatkan pada lembar muka (on the face) laporan keuangan atau pada
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK).
Ada dua jenis pengungkapan dalam hubungannya dengan persyaratan yang
ditetapkan oleh standar dan regulasi, yaitu :
A. Pengungkapan wajib (mandatory disclosure)
Menurut Murni (2004:193), pengungkapan wajib (mandatory disclosure) adalah
pengungkapan yang diharuskan dalam laporan tahunan menurut peraturan Bapepam.
Pengungkapan Wajib merupakan pengungkapan minimum yang disyaratkan oleh
peraturan yang berlaku. Peraturan tentang standar pengungkapan informasi bagi
perusahaan yang telah melakukan penawaran umum dan perusahaan publik yaitu
Peraturan No.VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan dan Peraturan
No.VIII.G.2 tentang Laporan Tahunan.Peraturan tersebut diperkuat dengan Keputusan
Ketua Bapepam No.Kep-17/PM/1995, yang selanjutnya diubah melalui Keputusan Ketua
Bapepem No.Kep-38/PM/1996 yang berlaku bagi semua perusahaan yang telah
melakukan penawaran umum dan perusahaan publik.Peraturan tersebut diperbaharui
dengan Surat Edaran Ketua Bapepam No.SE-02/PM/2002 yang mengatur tentang
penyajian dan pengungkapan laporan keuangan emiten atau perusahaan publik untuk
setiap jenis industri.
B. Pengungkapan sukarela (voluntary disclosure)
Pengungkapan sukarela (voluntary disclosure) adalah pengungkapan yang tidak
diwajibkan oleh Bapepam, dengan kata lain pengungkapan yang melebihi dari yang
diwajibkan. Menurut Alan Levinsohn (2001), pengungkapan sukarela (voluntary
disclosure) dibagi mejadi 5 kategori, yaitu :
1. Data bisnis
Meliputi operasi operasi dan pengukuran kinerja level atas.
2. Analisis manajemen mengenai data bisnis
Meliputi alasan -alasan perubahan pada operasi perubahan serta mencantumkan data
yang terkait serta dampak trend bisnis pada perusahaan.
3. Forward looking information
Meliputi peluang, resiko dan termasuk rencana-rencana manajemen.
4. Informasi mengenai manajemen dan shareholders
Meliputi informasi mengenai direktur, manajemen, dan pemegang saham.
5. Latar belakang perusahaan
Meliputi tujuan perusahaan dan ruang lingkup perusahaan.
Luas pengungkapan mengalami perkembangan dari waktu ke waktu, dipengaruhi
oleh perkembangan ekonomi, sosial budaya suatu negara, teknologi informasi,
kepemilikan perusahaan dan peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh lembaga yang
berwenang. Ada tiga konsep pengungkapan yang umumnya diusulkan, yaitu:
1. Adequate disclosure (pengungkapan cukup), Yaitu pengungkapan yang disyaratkan
oleh peraturan yang berlaku, dimana angka – angka yang disajikan dapat
diinterpretasikan dengan benar oleh investor.
2. Fair disclosure (pengungkapan wajar), Pengungkapan wajar secara tidak langsung
merupakan tujuan etisagar memberikan perlakuan yang sama kepada semua pemakai
laporandengan menyediakan informasi yang layak terhadap pembaca potensial.
3. Full disclosure (pengungkapan penuh), Pengungkapan penuh menyangkut
kelengkapan penyajian informasiyang digunakan secara relevan.Pengungkapan penuh
memiliki kesanpenyajian informasi secara melimpah sehingga beberapa
pihakmenganggapnya tidak baik.
Adapun yang menjadi tujuan dari pengungkapan dinyatakan sebagai berikut :
1. Untuk menguraikan hal-hal yang diakui dan memberikan pengukuran yang relevan
atas hal-hal tersebut di luar pengukuran yang digunakan dalam laporan keuangan.
2. Untuk menguraikan hal-hal yang diakui dan untuk memberikan pengukuran yang
bermanfaat.
3. Untuk memberikan informasi yang akan membantu investor dan kreditor menilai
resiko dan potensial dari hal-hal yang diakui dan tidak diakui.
4. Untuk memberikan informasi penting yang memungkinkan para pengguna laporan
keuangan untuk melakukan perbandingan dalam satu tahun dan diantara beberapa
tahun.
5. Untuk memberikan informasi mengenai arus kas atau keluar dari masa depan.
6. Untuk membantu para investor menilai pengembalian dari investasi mereka.
7. Manfaat
Tujuan dari pengungkapan oleh perusahaan bermanfaat untuk beberapa
kepentingan yaitu oleh perusahaan pencari laba (profit making interpreise) berdasarkan
pada tiga kategori kepentingan yaitu kepentingan perusahaan, kepentingan investor, dan
kepentingan nasional.

II. PENGERTIAN CSR, MANFAAT CSR, DAN KEGIATAN CSR


CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu konsep atau tindakan yang
dilakukan oleh perusahaan sebagai rasa tanggung jawab perusahaan terhadap social
maupun lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada, seperti melakukan suatu
kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dan menjaga
lingkungan, memberikan beasiswa untuk anak tidak mampu di daerah tersebut, dana
untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk membangun desa/fasilitas
masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak, khususnya
masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut berada. 
Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan sebuah fenomena dan strategi
yang digunakan perusahaan untuk mengakomodasi kebutuhan dan kepentingan
stakeholder-nya. CSR dimulai sejak era dimana kesadaran akan sustainability perusahaan
jangka panjang adalah lebih penting daripada sekedar profitability perusahaan.
Kegiatan CSR akan menjamin keberlanjutan bisnis yang dilakukan. Hal ini
disebabkan karena : 
1. Menurunnya gangguan social yang sering terjadi akibat pencemaran lingkungan,
bahkan dapat menumbuh kembangkan dukungan atau pembelaan masyarakat
setempat. 
2. Terjaminnya pasokan bahan baku secara berkelanjutan untuk jangka panjang. 
3. Tambahan keuntungan dari unit bisnis baru, yang semula merupakan kegiatan CSR
yang dirancang oleh korporat.
Adapun 5 pilar yang mencakup kegiatan CSR yaitu:
1. Pengembangan kapasitas SDM di lingkungan internal perusahaan maupun lingkungan
masyarakat sekitarnya. 
2. Penguatan ekonomi masyarakat sekitar kawasan wilayah kerja perusahaan. 
3. Pemeliharaan hubungan relasional antara korporasi dan lingkungan sosialnya yang
tidak dikelola dengan baik sering mengundang kerentanan konflik. 
4. Perbaikan tata kelola perusahaan yang baik 
5. Pelestarian lingkungan, baik lingkungan fisik, social serta budaya.
Berikut ini adalah manfaat CSR bagi masyarakat:
1. Meningkatknya kesejahteraan masyarakat sekitar dan kelestarian lingkungan
2. Adanya beasiswa untuk anak tidak mampu di daerah tersebut. 
3. Meningkatnya pemeliharaan fasilitas umum. 
4. Adanya pembangunan desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna
untuk masyarakat banyak khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan
tersebut berada.
Berikut ini adalah manfaat CSR bagi perusahaan:
1. Meningkatkan citra perusahaan.
2. Mengembangkan kerja sama dengan perusahaan lain.
3. Memperkuat brand merk perusahaan dimata masyarakat.
4. Membedakan perusahan tersebut dengan para pesaingnya.
5. Memberikan inovasi bagi perusahaan

Sumber :
http://seputar-mahasiswa.blogspot.com/2013/10/pengertian-csr-manfaat-csr-dan_3763.html
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwiY4sPo04bmAh
VfyDgGHa9iB20QFjACegQIARAB&url=https%3A%2F
%2Fmohammadfadlyassagaf.wordpress.com%2F2017%2F04%2F19%2Fpengungkapan-dan-
transparansi-laporan-keuangan%2F&usg=AOvVaw0U9fQasydat3d4DFB-wwq-

Anda mungkin juga menyukai