Anda di halaman 1dari 4

ara Jitu Menumbuhkan Semangat Belajar Pada Anak

Berikutnya adalah tips bagaimana agar, anak kita menjadi rajin dan mudah sekali belajar dan sekolah.
1. Saat pulang sekolah tanyakan “Hai sayang, apa yang menyenangkan hari ini di sekolah?” Otomatis otak anak akan mencari hal-hal yang
menyenangkan di sekolah dan ini secara tidak langsung akan memberitahu sang anak bahwa sekolah adalah tempat yang menyenangkan.
2. Saat anak tidur (Hypnosleep), katakan “Makin hari, belajar makin menyenangkan”, “Sama halnya dengan bermain, belajar juga sangat
menyenangkan”, “Mudah sekali bagimu untuk belajar (berhitung, menghafal dan lain-lain.)”.
3. Jelaskan manfaat dari pelajaran yang sedang dipelajari (sesuai dengan minat anak tersebut) misalnya, dengan mempelajari perkalian, maka
saat liburan naik kelas nanti nanti kamu bisa menghitung berapa harga barang yang akan kamu beli di Singapura, dan kamu bisa
membandingkannya dengan harga di Indonesia. Jika kamu menguasai percakapan dalam bahasa inggris maka kamu akan sangat mudah
berkomunikasi dengan pelatih sepak bolamu yang dari Thailand.
4. Mintalah guru les pelajarannya (jika ada), sering-sering mengatakan bahwa anak kita adalah anak yang hebat dan luar biasa. Pujian yang tulus
dan memompa semangatnya jauh lebih penting dari pada mengajarkan tehnik-tehnik berhitung dan menghafal yang cepat. Mintalah bantuan
orang-orang sekitar termasuk guru untuk meningkatkan harga diri anak kita.

Cara Jitu Menumbuhkan Semangat Belajar Pada Anak


5. Jika anak kita masih kecil dan masih suka dibacakan dongeng, bacakan dongeng dengan posisi memangku dia (dengan posisi yang nyaman,
serta memudahkan kita orangtua untuk memberikan ciuman kasih sayang atau pelukan sayang) tujuannya agar anak mengkaitkan membaca
buku dengan rasa cinta dari orangtua dan buku adalah hal yang sangat menyenangkan.
6. Gunakan surat rahasia dari orangtua kepada anak, kita bisa berkata “Nak, Ibu telah meletakan surat rahasia buat kamu. Cuma kamu dan ibu
yang tahu isinya. Ibu letakan dibawah bantal tidurmu, bacalah setelah makan ya.” Isinya bisa berupa kata-kata yang menyemangati anak dalam
kegiatan belajar dan sekolahnya.

10 Kiat Utama Untuk Melatih Anak Menulis


By SIT NURUL FIKRIFebruary 12, 2015SD, SIT NURUL FIKRI
  No Comments

1

 4

TUGU – Untuk  melatih kemampuan menulis anak dalam buku “p9 Cara Menjadikan Anak Anda Bergairah Menulis” karangan Mary Leonhardt memaparkan 10 kiat utama untuk
para Guru dan juga orangtua untuk melatih anak menulis.
1. Tumbuhkan kecintaan dan kebiasaan membaca pada diri anak. Ini salah satu hal terpenting yang bisa Anda lakukan untuk menjamin agar mereka menjadi penulis yang baik.
Orang yang keranjingan membaca menjadi akrab dengan teknik-teknik yang digunakan penulis yang baik. Anak memerlukan teladan, yakni dengan membaca. Semakin banyak
mereka membaca, semakin matang berkembangnya rasa kebahasaan mereka.
2. Dukunglah selalu tulisan anak Anda. Dalam setiap tulisan, pastilah ada sesuatu yang dapat Anda puji. Sebuah hasil karya anak, tulisan misalnya, tentu ada yang baik dan ada
yang kurang baik. Mereka telah berusaha memberikan yang terbaik dalam tulisannya. Mereka mau mencoba dengan kemampuan yang mereka miliki dan itulah hasilnya. Kita
harus dapat menghargai apa yang mereka usahakan. Lihatlah prosesnya, nilailah prosesnya dan jangan hanya menilai hasilnya saja. Baik atau buruk tulisan anak, kita harus
memberikan penghargaan dengan memberikan pujian. Hal ini dilakukan sebagai cara untuk memberikan dukungan dan memberikan semangat kepada anak. Memberikan
motivasi kepada mereka supaya menghasilkan tulisan-tulisan yang lebih baik lagi.
3. Tawarkan saran dan kritik kepada anak hanya kalau mereka sudah menjadi penulis yang terampil dan percaya diri. Pemberian saran dan kritik ini diberikan secara personal
karena tidak semua anak dalam ruang kelas itu mempunyai potensi menulis yang sama. Guru dapat melakukan pendekatan pribadi terlebih dahulu, kemudian tanyakan dengan
perlahan dan dengan kata-kata yang tidak membuatnya tersinggung.
4. Hargai privasi anak. Janganlah membaca tulisan tanpa seizinnya. Tunjukkan saja bahwa Anda tertarik pada tulisan mereka. Tanyakan lebih dulu apakah mereka ingin Anda
membacanya, dan jangan memaksa. Jangan pula mencuri-curi baca.
5. Hargai pendapat anak. Pada saat Anda jelas-jelas tidak bisa menyetujui apa yang diucapkan atau ditanyakan anak, Anda harus mendengarkan mereka dengan hormat—
alasannya bermacam-macam, tetapi juga untuk membantu mereka menjadi penulis yang lancar dan percaya diri.
6. Jangan menuntut kesempurnaan. Ketika anak baru belajar dan berlatih membuat tulisan, jangan terburu-buru mengharapkan apalagi menuntut kesempurnaan. Ketika mereka
merasa sebuah tulisan harus sempurna, hal itu tidak hanya menyingkirkan kreativitas dan keceriaan, tetapi kadang menghasilkan kelumpuhan besar bagi penulis.
7. Jangan menyensor tulisan anak. Tulisan yang betul-betul tidak dapat diterima biasanya hanya musiman. Ketika anak-anak sudah mulai mau membuat tulisan, jangan
membatasi apa yang ingin mereka tulis. Biarkan mereka menulis tentang imajinasi mereka. Tentang manusia super, kerajaan luar angkasa, kematian, atau mungkin pembunuh
yang keji. Jika Anda menunggu masa ini terlewati, masa tersebut akan berakhir juga. Semakin tenang Anda, semakin mungkin mereka berlanjut ke tulisan yang lebih serius.
8. Sadarilah bahwa anak mempunyai selera menulis yang berbeda-beda, seperti halnya selera membaca. Doronglah mereka untuk menulis apa yang mereka senangi. Tidak
menjadi masalah apa jenis tulisan anak-anak Anda. Semakin banyak tulisan yang mereka buat, apa pun jenisnya, semakin cakap mereka jadinya.
9. Anda tidak perlu mengajarkan tata bahasa kepada anak ketika mereka baru mulai menulis. Sebagian besar pengetahuan ketatabahasaan bersifat berkembang sehingga
dikuasai oleh anak-anak sedikit demi sedikit daripada dipelajari langsung. Ingatlah selalu bahwa anak-anak secara alami belajar berbicara dalam bahasa yang mereka dengar.
Mereka akan secara alami pula belajar menulis dalam bahasa yang mereka baca—tentu saja, apabila mereka banyak membaca. Membaca itu penting sekali untuk dapat menulis
dengan tata bahasa yang baik.
10. Anda sendiri, menulislah untuk kesenangan. Kita sendiri sebagai orangtua atau Guru, mulailah menulis untuk kesenangan. Buatlah buku harian, puisi, riwayat keluarga, atau
surat. Lakukan bentuk penulisan apa pun yang mudah Anda nikmati.
Kesepuluh kiat ini dapat lakukan di sekolah ataupun di rumah. “Keberhasilan sebuah pendidikan dan pembelajaran bukan hanya tanggung jawab guru atau pihak sekolah semata,
namun pihak keluarga atau orangtua juga sangat memiliki pengaruh yang luar biasa,” terang guru Bahasa Indonesia Sekolah Dasar Islam Terpadu Nurul Fikri, Siti Nurhasana.
Menulis adalah sesuatu yang menyenangkan jika kita tahu bagaimana cara memulainya. Dengan memulai dari diri sendiri, secara tidak langsung kita akan menjadi teladan bagi
anak-anak kita.Harapan besar menanti semoga tidak ada lagi kata ‘takut’ atau ‘malas’ yang keluar dari mulut siswa-siswi kita ketika mereka memulai untuk membuat sebuah
tulisan.
 

Anda mungkin juga menyukai