Anda di halaman 1dari 10

Case Study Mengenai PT. POS Indonesia.

Oleh Alifia Naufalina


TUGAS 3 MANAJEMEN STRATEGIK
Analisis SWOT
Dalam mengahadapi era globalisasi perusahaan-perusahaan yang kecil maupun besar
diharapkan mempunyai suatu inovasi-inovasi maupun strategi yang jitu untuk bisa
mempertahankan kredibilitasnya dalam dunia bisnis. Seperti dalam aspek produksi barang
dan jasa, kemudian dari segi personalia yang menggerakkan roda perusahaan, lalu finance
kunci dimana suatu perusahaan itu bisa meraih keuntungan dan memanage aktiva yang
dimiliki perusahaan, dan yang terakhir adalah marketing yaitu bagaimana perusahaan tersebut
menganalisis informasi yang diapat dari lingkup eksternal. Sehingga dapat memproduksi dan
memasarkan barang dan jasa yang tepat sesuai dengan kebutuhan pasar.
Keterbukaan informasi dan era pasar bebas dunia yang diikuti dengan pembentukan
kerjasama melalui regionalisasi kekuatan ekonomi (GATT, WTO, AFTA, APEC) adalah
nuansa baru kemitraan masa depan. Untuk mensikapi gejala-gejala ini perlu adanya suatu
pengaturan melalui strategi jangka panjang. PT. POS Indonesia sebagai salah satu BUMN di
Indonesia tidak terlepas dari pengaruh kondisi strategis di atas. Sebagai pengelola jasa
hantaran pos nasional yang diarahkan pada profit oriented, PT. Pos Indonesia dihadapkan
pertumbuhan demand yang tinggi dan langsung berhadapan dengan perusahaan global yang
berperilaku lokal dalam arti memiliki pertumbuhan pangsa pasar yang berarti. Sehingga,
proses pemikiran kembali dalam perencanaan strategis menjadi sangat penting untuk
pencapaian visi dan misi perusahaan. Dalam menyusun strategi bagi PT. Pos Indonesia
dilakukan analisis meliputi faktor lingkungan eksternal, struktur industri, dan lingkungan
internal, sehingga akan dapat didentifikasi peluang, ancaman,kekuatan ataupun kelemahan
perusahaan. Hal ini tentu dengan memperhatikan kompetensi inti perusahaan dan faktor kunci
sukses yang perlu dimiliki oleh perusahaan.
Analisis SWOT adalah analisis terhadap kekuatan dan kelemahan internal,
digabungkan dengan peluang dan ancaman dari eksternal. Analisis ini menjelaskan suatu cara
untuk menyimpulkan faktor-faktor strategis sebuah perusahaan adalah mengkombinasikan
faktor strategis Eksternal (EFAS) dengan faktor strategis internal (IFAS) kedalam sebuah
ringkasan analisis faktor-faktor strategi(SFAS). Matrik ini dapat menghasilkan empat sel
kemungkinan alternatif strategi, yaitu strategi SO, strategi WO, strategi WT, dan strategi ST.
Langkah-langkah menyusun matrik SWOT adalah sebagai berikut :
1. Menuliskan peluang eksternal perusahaan yang menentukan
2. Menuliskan ancaman eksternal perusahaan yang menentukan
3. Menuliskan kekuatan internal perusahaan yang menentukan
4. Menuliskan kelemahan internal perusahaan yang menentukan
5. Mencocokan kekuatan internal dengan peluang eksternal dan mencatat resultan
strategi SO dalam sel yang tepat.
6. Mencocokan kelemahan internal dengan peluang eksternal dan mencatat resultan
strategi WO dalam sel yang tepat.
7. Mencocokan kekuatan internal dengan ancaman eksternal dan mencatat resultan
strategi ST dalam sel yang tepat.
8. Mencocokan kelemahan internal dengan ancaman eksternal dan mencatat resultan
strategi WT dalam sel yang tepat

Strenght ( kekuatan )
PT. Pos Indonesia berkomitmen untuk memberikan solusi terhadap permasalahan
fungsi logistik pelanggan, dengan kerangka kerja yang bersinergi dan bekerjasama untuk
mencapai tujuan. Kepercayaan dan kejujuran, saling menghargai, professional adalah budaya
yang diterapkan oleh PT. Pos Indonesia. Strategi PT. Pos Indonesia terfokus pada penciptaan
nilai tambah bagi pelanggan melalui penurunan harga, peningkatan layanan, implementasi
yang lebih cepat dan fleksibel. Management pada PT. Pos Indonesia adalah Management
Unit Bisnis Total LogistikStrategic diarahkan pada sebuah institusi yang dedicated dan fokus
dengan orientasi utama pada Total Solution kepada customer. Organisasi akan dikelola
sebagai strategic business unit ( SBU) PT Pos Indonesia yang mengedepankan prinsip-prinsip
pengelolaan bisnis secara professional.
Sumber daya yang dapat digunakan sepenuhnya sumber daya dan kekuatan (
comparative advantages) yang dimiliki oleh PT. Pos Indonesia ( Persero) dengan keunggulan
pada pengelolaan yang focus dan dedicated. Sumber daya manusia yang dimiliki oleh Unit
Bisnis Total Logistik adalah mereka yang sudah terpilih ( selected people) yang telah
mendapatkan berbagai pelatihan dan benchmark di bidang Supply Chain Management,
Integrated Logistics, Freight, dan Warehousing. Pengalaman selama bertahun-tahun
mengelola bisnis pos dengan kompetensi pada saluran distribusi juga merupakan kekuatan
yang diyakini mampu memberikan nilai tambah. Kapasitas produksi yang dimiliki selain
gedung, tanah, dan kendaraan yang tersebar di seluruh Indonesia juga diperkuat dengan
koneksi virtual dan kesisteman jaringan yang sangat kuat antar satu node dengan node
lainnya yang hingga saat ini mungkin sulit disamai oleh pihak manapun juga.
Jaringan layanan PT. Pos Indonesia adalah jaringan layanan yang berbasis kepada
pelanggan. Secara channel of distribution, maka jaringan meliputi seluruh pelosok Indonesia
yang meliputi tidak kurang dari 4.828 unit titik layanan tetap ( gedung kantor) dan 39.434
titik simpul distribusi. Freight Forwarding akan dibangun dengan system konsolidasi dengan
jumlah main hub sebanyak 4 buah yang terletak di Batam, Jakarta Tanjung Priuk , Jakarta
Sukarno-Hatta, dan Denpasar. Titik konsolidasi terletak di kota-kota Medan, Batam, Jakarta,
Bandung, Semarang, Yogya, Solo, Surabaya, Makassar, dan Denpasar.
Memberikan layanan jasa ogistik secara paripurna dan customized yang senantiasa dapat
diintegrasikan kepada klien meliputi:
1. Integrated Logistics : Adalah sebuah konsep layanan Total Logistics yang
memungkinkan penanganan sebuah produk mulai dari hulu hingga hilir ( from
tree to toilet) yang berbasis pada konsep supply chain management ( scm) .
Konsep pelayanan ini memadukan tiga bidang bisnis logistic yaitu warehousing,
Freight Forwarding dan Transporting.
2. Freight Forwarding : Adalah sebuah konsep pelayanan yang diberikan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan ( consignee) mulai dari pengurusan dokumen
hingga penanganan pengiriman barang mereka.
3. Transporting : Adalah suatu bentuk jasa trucking yang dibutuhkan customer untuk
memindahkan kiriman dari satu tempat ( pabrikasi) ke distribution center ( DC)
atau langsung ke retailer ( Point To Point) .
4. Warehousing : Adalah jasa layanan Distribution Center yang di dalamnya terdapat
aktivitas Cross Docking, Inventory, Product Marking & Labeling, Selected
Manufacturing Activities dengan dukungan IT System yang appropriate.
Kemitraan yang menjadi salah satu pilar key success factor akan di arahkan pada
penciptaan nilai tambah bagi customer. Kemitraan dengan pihak eksternal akan dibangun
dengan beberapa provider ( 3PL Logistics) yang bonafide dengan prinsip win-win solution.
Sedangkan kemitraan internal akan dibangun dengan prinsip bundling services.
Pengamatan saya, pada tabel
Strenght Skor Bobot Total
No (Kekuatan)
Produk jasa yang lengkap, misalnya pengiriman
0,4 5 2
1 barang,membayar tagihan,dan pengisian pulsa
2 Pengiriman di seluruh Indonesia 0,9 4 3,6
3 Dapat di jangkau di desa-desa kecil 0,4 3 1,2
4 Sumber daya Manusia yang handal 0,3 3 0,9
5 Pengiriman yang aman 0,9 5 4,5
6 Biaya pengiriman dan tagihan yang murah 0,7 4 2,8
7 Pelayanan yang baik 0,2 2 0,4
Total 15,4

Weakness ( kelemahan )
Kurangnya iklan publikasi untuk informasi produk, karena kebanyakan masyarakat
Indonesia masih belum paham dengan cara kerja atau pun mekanisme dari produk – produk
yang ada dalam PT POS INDONESIA sehingga konsumen enggan dalam menggunakan
produk yang telah ada. Kebanyakan produk – produk inovasi baru PT POS INDONESIA
masih digunakan oleh masyarakat menengah ke atas contohnya seperti mail online,
terbatasnya jaringan online di masyarakat itulah yang jadi hambatan karena tidak semua
orang memiliki jaringan internet. Masyarakat Indonesia masih belum percaya dengan
keamanan informasi di Indonesia karena banyaknya problem dan tragedy yang terjadi
belakangan ini di dalam negeri. Oleh sebab itu meyakinkan dan memberikan keamanan
informasi produk – produk PT POS INDONESIA adalah tugas utama agar masyarakat
kembali percaya dan tidak takut tentang hal hack system yang sedang marak belakangan ini.
Pengamatan saya,
Weaknes Skor Bobot Total
No (Kelemahan)
1 Teknologi yang kurang memadai 0,8 4 3,2
2 Kurangnya strategi promosi 0,9 3 2,7
3 Tenaga Kerja yang kurang jumlahnya 0,6 4 2,4
4 fasilitas untuk konsumen kurang memadai 0,5 4 2
5 Pengiriman barang yang lambat 0,7 5 3,5
Total 13,8

Opportunity ( peluang )
Jasa antaran lebih cepat dan terpercaya di dalam negeri atau secara terbatas ke luar
negeri melalui kerja sama dengan pemainpemain besar, seperti yang dilakukan U.S. Postal
Service dengan DHL dan FedEx. Peluang bisnis yang ditangkap PT. Pos Indonesia yaitu
dengan menyediakan pelayanan barang dan jasa serta memberikan solusi dalam bidang
logistik yang terintegrasi misalnya seperti PT. Pos Indonesia menyediakan layanan door to
door dari mulai pick up, packing, dan
pengurusan dokumen hingga proses delivery sebagai contoh Perusahaan A ingin mengirim
dokemen melalui PT. Pos Indonesia maka pihak PT. Pos Indonesia yang mengambil
dokumen ke perusahaan A setelah itu pihak PT. Pos Indonesia sendiri masuk yang melakukan
packing termasuk menulis nama alamat dan pengiriman ke konsumen. Dengan pelayanan
yang diberikan tersebut akan membantu importir dan
eksportir. Sedangkan dalam pelayanan jasa PT. Pos Indonesia menawarkan pelayanan
pembayaran tagihan listrik, kartu kredit, tv kabel, kredit motor, asuransi serta penyaluran
dana pemerintah ( BOS ). Melihat bahwa PT. Pos Indonesia harus terus dan mampu bersaing
dengan perusahaan sejenis, maka PT. Pos Indonesia harus mempuyai strategi salah satu
strategi yang di miliki PT. Pos Indonesia adalah
memperluas jaringan dengan mitra lain,untuk menjalin hubungan kerjasama tersebut.
Membutuhkan sumber daya yang handal untuk memperoleh pertumbuhan usaha dan
kempuan yang signifikan. Kondisi inilah yang diharapkan pada giliranya nanti dapat
meningkatkan mitra kerja serta investor dalam pelaksanaan kerjasama pelayanan pos.
Melakukan perluasan dengan mitra lain, meningkatkan pengetahuan, membuka pangsa pasar
lebih luas, bisinis berkembang lebih cepat,
apabila mempuyai masalah akan mudah untuk memecahkan masalah atau persolan, akan
saling mendukung satu sama lain dan juga ada banyak ide untuk mengembangkan produk dan
cara memasarkan yang lebih kreatif. Selain itu tentu ada kerugian yang mungkin diperoleh.
Oleh karena itu perlu adanya perjajian awal yang dibuat oleh kedua belah pihak sebelum
melakukan usaha agar dapat mencegah terjadinya perselisihan yang mungkin terjadi.

Opportunities Skor Bobot Total


No (Peluang)
Banyaknya pihak membutuhkan jasa pengirman
0,8 4 3,2
1 dan pembayaran
Trend produk membantu pada kemajuan bisnis
0,6 3 1,8
2 online shop di Indonesia
3 Kerjasama dengan perusahaan besar seperti PT. 0,5 3 1,5
PLN dan PT. Telkomsel
4 Saham perusahaan dapat dibeli dan dijual 0,8 4 3,2
Cabang perusahaan yang telah berada di seluruh
0,5 3 1,5
5 pelosok Indonesia
Total 11,2

Threat ( ancaman )
Teknologi informasi memang bisa menjadi enabler bagi kemajuan perusahaan.
Namun, di sisi lain, juga kerap membawa instabilitas terhadap bisnis satu perusahaan.
Maraknya penggunaan Internet dan mobile phone yang mendorong komunikasi lisan melalui
telepon atau tertulis (e-mail dan SMS) yang berdampak pada bisnis jasa pengiriman pos. Di
luar itu, masih ada masalah lain yang menurutnya mengganggu kinerja perusahaannya.
Persepsi sebagai perusahaan negara, diakuinya, membuat SDM menjadi kurang berjiwa
kompetitif. Kemapanan status sebagai pegawai BUMN dan pemain tunggal di bisnis jasa
pengiriman surat dan logistik sangat kuat di benak karyawan. Citra demikian berdampak
negatif terhadap etos kerja karyawan yang berjumlah hampir 26 ribu orang. Dalam mencari
dan menangkap berbagai peluang bisnis yang bisa menjadi sumber pendapatan perusahaan,
karyawan lebih banyak bersikap menunggu dibandingkan menjemput bola. Tak heran jika
jiwa entrepreneurship di sini tidak berkembang dengan baik. Hal ini membuat PT. Pos
Indonesia menjadi tidak aware dan kurang sigap dalam mengantisipasi perkembangan dan
persaingan di bisnis sejenis.
PT Pos Indonesia mempunyai pesaing yang sangat kuat dalam pengiriman
surat dan barang yaitu DHL.DHL merupakan perusahaan multinasional dalam
bidang kurir ekspres dan logistik yang bermarkas diBonn,Jerman dan Plantation,Florida,
Amerika Serikat. Perusahaan ini didirikan tahun 1969 oleh Adrian Dalsey,Larry Hillblom,
dan Robert Lynn. Saat ini DHL mempekerjakan 285.000 pekerja dan beroperasi di lebih dari
220 negara. Sejak tahun 2003 perusahaan iniberada di bawahgrupDeutsche Post Wolrd
Net(DPWN)Jerman. Jumlah kantormereka 6.500. Transportasi penerbangan berjumlah 420
serta kendaraanberjumlah 76.200,hadir di lebih dari 220 negaradan wilayah di seluruh
dunia.DHL mencakup unit bisnis DHLExpress, DHLParcel, DHLeCommerce,
DHLGlobalForwarding, DHLFreightdan DHLSupply Chain.Selain DHL, PT Pos ndonesia
mempunyai banyak pesaing di Indonesia yaitu TNT (Jerman), TIKI, JNE, J&T, FEDEX
DLL.
Sk Bob Tot
Threats or ot al
No (Ancaman)
1 Munculnya teknologi baru yang lebih terjangkau 0,6 3 1,8
Banyaknya pesaing yang memperkenalkan jasa yang sama
0,8 4 3,2
2 seperti DHL, TIKI,JNE
Banyaknya pesaing yang memiliki jasa pengiriman barang
0,9 5 4,5
3 yang cepat
banyaknya sistem pengantar barang online yang lanngsung
0,8 3 2,4
4 antar-jemput
5 produk atau jasa gampang ditiru 0,6 2 1,2
13,
Total 1
X = S-W (X = 15,4-13,8 = 1,6)
X = O-T (X = 11,2-13,1 = -1,9)
Pembahasan SWOT PT. Pos Indonesia Tbk.
Dalam posisi ini perusahaan PT. Pos Indonesia Tbk. Memiliki jumlah kekuatan
yang unggul daripada kelemahannya. jumlah kekuatannya sebanyak 1,6 namun
sebaliknya, perusahaan tersebut memiliki jumlah ancaman yang lebih banyak daripada
peluangnya yaitu 1,9 ini berarti Perusahaan PT. Pos Indonesia Tbk. Memiliki posisi
di kuadran ke II yang berarti bahwa perusahaan tersebut harus membuat sebuah strategi
yang baru, di karenakan ancamannya kedepannya dapat membuat perusahaan tersebut tidak
dapat beroperasi kembali atau bahkan bangkrut, untuk itu sebaiknya perusahaan PT. Pos
Indonesia Tbk. Harus lebih berhati-hati terhadap ancaman pesaingnya yang semakin unggul
maka dari itu, sebaiknya perusahaan PT. Pos Indonesia Tbk harus Memiliki daya saing yang
lebih baik misalnya dengan; meningkatkan promosi jasa kepada konsumen, meningkatkan
kualitas pengiriman barang yang tepat waktu dan efisien, dan menambah jumlah tenaga kerja
agar konsumen tidak perlu mengantri saat melakukan pembayaran tagihan dan pengiriman
barang.
Dari analisis SWOT diatas, perlu adanya terobosan baru oleh PT. Pos Indonesia.
Mengutip laporan keuangan perusahaan, pendapatan perusahaan dari layanan jasa keuangan
turun sejak 2016. Pada 2016, pendapatan dari layanan jasa keuangan turun 14,3% menjadi Rp
1,11 triliun. Kemudian kembali menurun pada 2017 sebesar 13,08% menjadi Rp 971 miliar.
Selain bansos, menurut dia, Pos Indonesia kini tak lagi mendapatkan proyek dari pemerintah
berupa pengiriman berbagai barang atau dokumen Kementerian/Lembaga secara langsung.
Hal itu diklaim Eddi semakin memberatkan kinerja perusahaan. “Dulu kiriman pemerintah
seperti surat dan barang-barang banyak ke kami, lalu kartu Program Keluarga Harapan
(PKH) itu juga,” terang Eddi. Informasi saja, secara keseluruhan laba bersih perusahaan pada
2017 turun 17,4 persen dari Rp426,9 miliar menjadi Rp355 miliar. Penurunan laba
dipengaruhi oleh pendapatan perusahaan yang turun menjadi hanya Rp4,32 triliun dari
Rp4,45 triliun.

Jika kita lihat, POS tertinggal jauh dengan terobosan dari DHL. Banyaknya layanan
jasa keuangan membuat Pos Indonesia bukan lagi sebagai pemain satu-satunya. Sedangkan
dari sisi kurir, Pos pun terlalu fokus hanya menjalani binsi pengiriman surat dan tidak
menyiapkan infrastruktur pengiriman untuk barang atau parsel. Dari teknologi dan
infrastruktur terlambat, bahwa ini hampir terjadi di seluruh industri pos di dunia. Dari
ketelatan tersebut, maka 'kue' yang selama ini dikuasai Pos harus terbagi oleh perusahaan jasa
pengiriman lainnya, bahkan kepada perusahaan yang bukan benar-benar di sektor logistik
seperti Go-Jek dan Grab yang juga menawarkan layanan pengiriman barang.

Kementerian BUMN Evaluasi Kinerja PT Pos


Penundaan Pembayaran Gaji
"Beberapa funding partner menunda pembiayaan program-program terkait operasional
maupun rencana transformasi perusahaan. Sebagai catatan warning akan akibat tersebut
sudah disampaikan dalam forum LKS Bipartit untuk senantiasa menjaga hubungan kerja
yang harmonis karena tanpa itu mitra pembiayaan Pos Indonesia akan berpotensi menahan
pencairan pinjaman," demikian isi pernyataan tertulis tersebut. PT Pos tak bisa lagi tetap
bertahan dengan cara lama. PT. POS harus merevisi kompetensi intinya bersama manager-
manager untuk menentukan langkah yang harus diambil.
Sumber :
https://www.merdeka.com/uang/kementerian-bumn-bakal-evaluasi-tuntutan-pekerja-
pt-pos-indonesia.html
https://instep.id/bansos-non-tunai-bikin-keuangan-pt-pos-seret/
PT Pos Indonesia. Tentang Perusahaan. http://ptposindonesia.com
Top Brand Award. Perusahaan jasa pengiriman. http://www.topbrand-award.com
www.indonetwork.co.id
David, F.R. 2006.Manajemen Strategis-Edisi Sepuluh. Jakarta : Salemba Empat.
David, Fred R. 2012.Strategic Management(Manajemen Strategis konsep).Penerbit:
Salemba Empat. Jakarta.
Hariadi,Bambang.2005.Strategi Manajemen (Strategi Memenangkan Perang
Bisnis).Malang: Bayumedia Publishing
Hunger, J. David danWheelen, Thomas L. 2003. Strategic manajemen, 5th Ed.1996.
Addision-Wesley Publishing Company Inc. JuliantoAgung
(Penterjemah).ManajemenStrategis. Andi.Yogyakarta.
Kinnear, T.C. and J.R. Taylor 2000. Marketing Research, an Applied
Approach.Fourth Edition. Mc Graw Hill, New York.Marrus
Manajemen PelayananUmum di Indonesia. PT. Bumi Aksa. Jakarta.
Kotler, Philip & Kevin Lan Keller. 2006.Manajemen Pemasaran Edisi
Duabelas.Jakarta:Indeks.
Moleong, Lexy J. 2007.Metodelogi Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT.
RemajaRosdakarya.
Porter, Michael. 2007.Strategi Bersaing (competitive strategy). Tangerang :Kharisma
Publishing Group.
Rangkuti, F. 2009.Analisis SWOT : Teknik Membedah Kasus Bisnis. Penerbit PT
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

(Diakses pada Tanggal 23/4/19 Pukul 12:34 – 21:32)

Anda mungkin juga menyukai