DEFINISI KARIES
Karies adalah suatu penyakit infeksi yang dihasilkan dari interaksi bakteri. Karies terjadi pada
jaringan keras gigi yang ditandai oleh rusaknya email dan dentin disebabkan oleh aktivitas
metabolisme bakteri dalamplak yang menyebabkan terjadinya demineralisasi akibat interaksi antar
produk-produk mikroorganisme, saliva dan bagian-bagian yang berasal dari makanan dan enamel.
Karies juga dapat diartikan sebagai suatu penyakit yang disebabkan oleh aktifitas suatu jasad renik
dalam suatu karbohidrat yang dapat diragikan. Jaringan tersebut rusak dan menyebabkan lubang
pada gigi. Karies gigi bersifat kronis dan dalam perkembangannya membutuhkan waktu yang lama,
sehingga sebagian besar penderita mengalaminya seumur hidup.
1. B. ETIOLOGI KARIES
Proses terjadinya karies pada gigi melibatkan beberapa faktor yang tidak berdiri sendiri tetapi saling
bekerjasama. Ada 4 faktor penting yang saling berinteraksi dalam pembentukan karies gigi, yaitu:
Mikroorganisme
Mikroorganisme sangat berperan menyebabkan karies. Streptococcus mutcins dan
Lactobacillus merupakan 2 dari 500 bakteri yang terdapat pada plak gigi dan merupakan
bakteri utama penyebab terjadinya karies. Plak adalah suatu massa padat yang merupakan
kumpulan bakteri yang tidak terkalsifikasi, melekat erat pada permukaan gigi, tahan terhadap
pelepasan dengan berkumur atau gerakan fisiologis jaringan lunak.' Plak akanterbentuk
padasemua permukaan gigi dan tambalan, perkembangannya paling baik pada daerah yang
sulit untuk dibersihkan, seperti daerah tepi gingival, pada permukaan proksimal, dan di dalam
fisur. Bakteri yang kariogenik tersebut akan memfermentasi sukrosa menjadi asam laktat yang
sangat kuat sehingga mampu menyebabkan demineralisasi.
Gigi (Host)
Morfologi setiap gigi manusia berbeda-beda, permukaan oklusal gigi memiliki lekuk dan fisur
yang bermacam-macam dengan kedalaman yang berbeda pula. Gigi dengan lekukan yang
dalam merupakan daerah yang sulit dibersihkan dari sisasisa makanan yang melekat sehingga
plak akan mudah berkembang dan dapat menyebabkan terjadinyakaries gigi. 2 Karies gigi
sering terjadi pada permukaan gigi yang spesifik baik pada gigi sulung maupun gigi permanen.
Gigi sulung akan mudah mengalami karies pada permukaan yang halus sedangkan karies
pada gigi permanen ditemukan dipermukaan pit dan fisur.
Makanan
Peran makanan dalam menyebabkan karies bersifat lokal, derajat kariogenik makanan
tergantung dari komponennya. Sisa-sisa makanandalam mulut (karbohidrat) merupakan
substrat yag difermentasikan oleh bakteri untuk mendapatkan energi. Sukrosa dan gluosa di
metabolismekan sedemikian rupa sehingga terbentuk polisakarida intrasel dan ekstrasel
sehingga bakteri melekat pada permukaan gigi. Selain itu sukrosa juga menyediakan
cadangan energi bagi metabolisme kariogenik. Sukrosa oleh bakteri kariogenik dipecah
menjadi glukosa dan fruktosa, lebih lanjut glukosa ini dimetabolismekan menjadi asam laktat,
asam format, asam sitrat dan dekstran.
Waktu
Karies merupakan penyakit yang berkembangnya lambat dan keaktifannya berjalan bertahap
serta merupakan proses dinamis yang ditandai oleh periode demineralisasi dan remineralisasi.
Kecepatan karies anak-anak lebih tinggi dibandingkan dengan kecepatan kerusakan gigi orang
dewasa.
1. C. KLASIFIKASI KARIES
Karies dapat diklasifikasikan menjadi :
Karies Superfisialis
Karies hanya mengenai enamel, dentin belum terkena
Karies Media
Karies sudah mengenai dentin, tetapi belum melebihi setengah dentin.
Karies Profunda
Karies sudah mengenai lebih dari setengah dentin dan kadang sudah mengenai pulpa.
Klasifikasi karies gigi menurut G.V. Black:
Klas 1: Kavitas pada semua pit dan fissure gigi, terutama pada premolar dan molar.
Klas 2: Kavitas pada permukaan approksimal gigi posterior yaitu pada permukaan halus / lesi
mesial dan atau distal biasanya berada di bawah titik kontak yang sulit dibersihkan. Dapat
digolongkan sebagai kavitas MO (mesio-oklusal), DO (disto-oklusal) dan MOD (mesio-oklusal-
distal).
Klas 3: Kavitas pada permukaan approksimal gigi- gigi depan juga terjadi di bawah titik kontak,
bentuknya bulat dan kecil.
Klas 4: Kavitas sama dengan kelas 3 tetapi meluas sampai pada sudut insisal
Klas 5: kavitas pada bagian sepertiga gingival permukaan bukal atau lingual,lesi lebih dominan
timbul dipermukaan yang menghadap ke bibir/pipi dari pada lidah. Selain mengenai email,juga
dapat mengenai sementum.
Klas 6: Terjadi pada ujung gigi posterior dan ujung edge insisal incisive. Biasanya
pembentukkan yang tidak sempurna pada ujung tonjol/edge incisal rentan terhadap karies.
REFERENSI:
1. Mustika, M. D., Carabelly, A. N., dan Cholil. 2014. Insidensi Karies Gigi pada Anak Usia Prasekolah
di TK Merah Mandiangin Martapura Periode 2012-2013. Dentino (Jurnal Kedokteran Gigi) 2(2): 200-
204.
2. Bebe, Z. A., Susanto, H. S., dan Martini. 2018. Faktor Risiko Kejadian Karies Gigi pada Orang
Dewasa Usia 20-39 Tahun di Kelurahan Dadapsari, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang.
Jurnal Kesehatan Masyarakat 6(1): 365-374.
3. Ramayanti, S dan Purnakarya, I. Peran Makanan terhadap Kejadian Karies Gigi. 2013. Jurnal
Kesehatan Masyarakat 7(2): 89-93.
4. Iriantoro, D. N. D., Dewi, C., dan Fitriani, D. 2018. Klasifikasi pada Penyakit Dental Caries
Menggunakan Gabungan K-Nearest Neighbor dan Algoritme Genetika. Jurnal Pengembangan
Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 2(8): 2926-2932.