0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan5 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan spesimen darah, termasuk jenis-jenisnya seperti darah vena, kapiler, dan arteri; cara pengambilan dan persiapannya; serta contoh pemeriksaan yang menggunakan spesimen darah seperti SGPT, albumin, asam urat, bilirubin, dan hematokrit.
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan spesimen darah, termasuk jenis-jenisnya seperti darah vena, kapiler, dan arteri; cara pengambilan dan persiapannya; serta contoh pemeriksaan yang menggunakan spesimen darah seperti SGPT, albumin, asam urat, bilirubin, dan hematokrit.
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan spesimen darah, termasuk jenis-jenisnya seperti darah vena, kapiler, dan arteri; cara pengambilan dan persiapannya; serta contoh pemeriksaan yang menggunakan spesimen darah seperti SGPT, albumin, asam urat, bilirubin, dan hematokrit.
A. Pengertian Pemeriksaan darah merupakan pemeriksaan dengan bahan atau spesimen darah beberapa pemeriksaan berikut ini menggunakan spesimen darah, antara lain: Albuminum, asam urat, gula darah, hematocrit, haemoglobin, trombosit, kolestrol, dll. B. Tempat pengambilan darah untuk berbagai macam pemeriksaan laboratorium. Pada pemeriksaan specimen darah, darah yang diambil yaitu darah vena, kapiler, dan arteri. 1. Darah vena Pemeriksaan darah vena biasanya diambil dari lipatan siku tangan dan dilakukan untuk menentukan tes diagnostik.Pada orang dewasa biasanya diambil dari vena median cubiti.Pada bayi, dapat digunakan vena jugularis superficialis atau sinus sagittalis superior.Memberikan informasi sistem hematologi dan sistem tubuh yang lain. Berupa CBC (Complete Blood Count), elektrolit serum, dan kimia darah. Penusukan vena kadang sulit, karena beberapa hal.Kulit pada orang muda kadang sulit ditusuk karena tebal dan kuat.Pada pasien lansia, vena cendrung ‘lari’ saat ditusuk dengan jarum atau adanya penebalan dan pengerasan vena oleh adanya aterosklerosis.Pemeriksaan CBC digunakan tabung EDTA ( etilena diamina tetra asetat).
Cara pengambilan darah vena:
Ikatkan torniquet pada lipatan siku atas, kemudian tangan dikepal. Tentukan vena yang akan diambil darahnya. Aseptikkan tempat pengambilan dengan povidone iodium 10%, biarkan mengering, lalu ulangi dengan alkohol 70%. Darah vena dipijat/dilonggarkan dengan tekanan ibu jari/telunjuk. Tusukkan jarum < 1,25 inch dengan posisi 15° dengan lengan tangan. Setelah tertusuk, jarum diturunkan ke posisi 30° Bila menggunakan syringe, sedot darah perlahan sampai pada volume darah yang dibutuhkan. Bila menggunakan jarum tanpa spuit, biarkan darah langsung mengalir ke media. (media transport/SPS 0,05%mikrobiologi, antikoagulanpatologi klinik, sediaan hapus darahparasitologi) Pengeluaran darah/punksi1 cc/menit. Lepaskan torniquet, kemudian tumpat daerah pengambilan darah dengan kapas beralkohol 70%. Tarik jarum perlahan-lahan, kemudian lengan ditekuk/dilipat supaya darah berhenti mengalir. 2. Darah kapiler Digunakan pada pemeriksaan glukosa darah atau saat pengambilan vena gagal.Pada orang dewasa biasanya diambil pada ujung jari tangan/ kaki atau daun telinga bagian bawah.Pada tetesan pertama dibuang dengan menggunakan kapas kering, agar tidak bercampur dengan alcohol.Digunakan dalam pengambilan sampel darah dengan volume yang sedikit, biasanya untuk screening test. Cara pengambilan darah kapiler: Lakukan tindakan aseptik dengan povidone iodium 10%, biarkan sampai mengering, lalu ulangi dengan alkohol 70%. Sterilkan lanset dalam alkohol 95% Tusuklah dengan cepat memakai lanset steril. Pada jari tusukkan arah tegak lurus pada garis-garis sidik kulit jari dan tidak boleh sejajar bila yang akan diambil spesimennya. Pada anak daun telinga tusukkan pinggirnya dan jangan sampai sisinya mengeluarkan darah. Setelah penusukkan selesai, tempat tusukkan ditutup dengan kapas beralkohol dan biarkan sampai darah tidak keluar. 3. Darah arteri Dilakukan untuk pemeriksaan AGDA (Analisis Gas Darah Arteri) dan elektrolit.AGDA dilakukan untuk mengetahui status respirasi atau status asam basa darah klien.Area yang diambil adalah arteri radialis, brachialis atau femoralis.Berikan penekanan dan waspadai adanya okulsi pada klien.Tanda okulsi arteri adalah kesemutan pada tangan, tangan berwarna pucat dan tidak adanya denyut perifer. Karena digunakan dalam pemeriksaan AGDA, prosedurnya adalah sebagai berikut: Tentukan daerah yang akan diambil darahnya Lakukan tindakan aseptik dengan povidone iodium 10%, biarkan sampai mengering, lalu ulangi dengan alkohol 70%. Siapkan syringe dengan spuit yang telah dilumuri antikoagulan heparin. Tusukkan jarum tegak lurus, darah akan mengalir ke syringe. Kemudian, jarum dibengkokkan dan ditusuk dalam lilin. C. Bentuk Pemeriksaan Dengan Spesimen Darah Pemeriksaan darah merupakan pemeriksaan dengan bahan atau spesimen darah. Beberapa pemeriksaan berikut ini menggunakan spesimen darah, antara lain: 1. Serum glutamik piruvik transaminase (SGPT) atau alanin amoniotransferase. Pemeriksaan SGPT dilakukan untuk mendeteksi adanya kerusakan hepatoseluler. Cara: a. Ambil darah ± 5-10 ml dari vena. b. Masukkan pada tabung atau botol c. Hindari hemolysis d. Berikan label nama dan tanggal. 2. Albumin Pemeriksaan albumin dilakukan untuk mendeteksi kemampuan albumin yang disintesis oleh hepar.Pemeriksaan ini digunakan untuk menentukan adanya gangguan hepar seperti sirosis, luka bakar, gangguan ginjal, atau kehilangan protein dalam jumlah yang banyak. Cara: a. Ambil darah ± 5-10 ml dari vena. b. Masukkan pada tabung atau botol. c. Berikan label nama dan tanggal. 3. Asam Urat Pemeriksaan asam urat dilakukan untuk mendeteksi penyakit pada ginjal, anemia asam folat, luka bakar, dan kehamilan.Terjadi peningkatan asam urat dapat diindikasikan penyakit seperti leukemia, kanker, eklamsia berat, gagal ginjal, malnutrisi, dan lain-lain. Cara: a. Ambil darah ± 5-7 ml dari vena. b. Masukkan pada tabung atau botol. c. Berikan label nama dan tanggal. 4. Bilirubin (total, direct, dan indirect) Pemeriksaan bilirubin dilakukan untuk mendeteksi kadar bilirubin. Pemeriksaan pada bilirubin direct, dilakukan untuk mendeteksi adanya ikterik obstruktif oleh karena batu atau neoplasma, hepatitis, dan sirosis.Pada bilirubin indirect, pemeriksaan dapat mendeteksi adanya anemia, malaria, dan lain-lain. Cara: a. Ambil darah ± 5-10 ml dari vena. b. Masukkan pada tabung atau botol. c. Hindari hemolisis. d. Berikan label nama dan tanggal. 5. Gas Darah Arteri (GDA) Pemeriksaan gas darah arteri dilakukan untuk mendeteksi gangguan keseimbangan asam basa yang disebabkan oleh karena gangguan respiratorik atau gangguan metabolik. Cara: a. Ambil darah ± 1-5 ml dari arteri, dengan spuit dan jarum berisikan heparin. b. Berikan label nama dan tanggal. 6. Gula Darah Puasa Pemeriksaan gula darah puasa dilakukan untuk mendeteksi adanya diabetes atau reaksi hipoglikemik. Cara: a. Ambil darah ± 5-10 ml dari vena. b. Masukkan pada tabung atau botol. c. Puasakan makan dan minum 12 jam sebelum pemeriksaan. 7. Gula Darah Postprandial Pemeriksaan gula darah postprandial bertujuan untuk mendeteksi adanya diabetes atau reaksi hipoglikemik.Pemeriksaan dilakukan setelah makan. Cara: a. Ambil darah ± 5-10 ml dari vena 2 jam setelah makan pagi atau siang. b. Masukkan ke dalam tabung atau botol. 8. Hematokrit Pemeriksaan hematokrit dilakukan untuk mengukur perbandingan (dalam persen) konsentrasi eritrosit dalam darah. Pemeriksaan ini dapat mendeteksi adanya anemia, kehilangan darah, gagal ginjal kronis, serta defisiensi vitamin B dan C. Apabila terjadi peningkatan hematokrit dapat diindikasikan adanya dehidrasi, asidosis, trauma, pembedahan, dan lain-lain. Cara: a. Ambil darah ± 7 ml dari vena. b. Masukkan pada tabung atau botol. c. Berikan label nama dan tanggal. 9. Hemoglobin Hemoglobin merupakan protein yang dikandung sel darah merah yang mampu mengikat oksigen.Pemeriksaan hemoglobin dilakukan untuk mendeteksi adanya anemia dan penyakit ginjal.Peningkatan hemoglobin dapat menunjukkan indikasi adanya dehidrasi, penyakit paru-paru obstruksi menahun, gagl jantung kongestif, dan lain-lain. Cara: a. Ambil darah ± 5-10 ml dari vena. b. Masukkan pada tabung atau botol. c. Hindari hemolisis. 10. Berikan label nama dan tanggal. Trombosit Trombosit merupakan sel yang membantu penggumpalan darah jika terjadi pendarahan.Pemeriksaan trombosit dilakukan untuk mendeteksi adanya trombositopenia yang berhubungan dengan perdarahan, dan trombositosis yang menyebabkan peningkatan pembekuan. Cara: a. Ambil darah ± 5 ml dari vena b. Masukkan pada tabung atau botol. D. Persiapan alat 1) Lanset darah atau jarum khusus 2) Kapas alcohol 3) Kapas kering 4) Alat pengukur Hb/kaca objek/botol pemeriksaan, tergantung macam pemeriksaan 5) Bengkok 6) Hand scoon 7) Perlak dan pengalas E. Prosedur kerja 1) Mendekatkan alat 2) Memberitahu klien dan menyampaikan tujuan serta langkah prosedur 3) Memasang perlak dan pengalas 4) Memakai hand scoon 5) Mempersiapkan bagian yang akan ditusuk, tergantung jenis pemeriksaan 6) Kulit dihapushamakan dengan kapas alcohol 7) Bekas tusukan ditekan dengan kapas alcohol 8) Merapikan alat 9) Melepaskan hand scoon F. Volume darah yang diambil: 10-20 ml dewasa 1-5 ml anak-anak 1-3 ml bayi