DOSEN PEMBIMBING :
Disususun oleh :
T.A 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syuhkur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia dan hidayat Nya lah penulis dapat menyelesaikan laporan pendahuluan ini. Ada pun judul
laporan pendahuluan ini yaitu “BENCANA ALAM DI INDONESIA”.
Dalam penyusunan laporan pendahuluan ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan
yang penulis alami. Namun, berkat dukungan, dorongan dan semangat dari teman-teman,
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan pendahuluan ini. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada bapak/ibu
dosen dan teman-teman yang telah memberikan semangat dan motivasi bagi penulis untuk
menyelesaikan laporan pendahuluan ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam laporan pendahuluan ini.
Oleh karena itu segala kritikkan dan saran membangun akan penulis terima dengan baik.
Semoga laporan pendahuluan ini bermanfaat bagi kita semua.
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan devinisi bencana alam.
2. Menjelaskan klasifikasi benacana alama.
3. Menjelaskan macam – macam bencana alam di sekitar kita kita dan cara mengatasinya.
4. Menjelaskan dampak yang terjadi akibat bencana alam.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2. Kekeringan
Perlu dibedakan antara kekeringan (drought) dan kondisi kering (aridity).
Kekeringanadalah kesenjangan antara air yang tersedia dengan air yang diperlukan,
sedangkan ariditas (kondisi kering) diartikan sebagai keadaan jumlah curah hujan sedikit.
Kekeringan (kemarau) dapat timbul karena gejala alam yang terjadi di bumi ini.
Kekeringan terjadi karena adanya pergantian musim. Pergantian musim merupakan dampak
dari iklim. Pergantian musim dibedakan oleh banyaknya curah hujan. Pengetahuan tentang
musim bermanfaat bagi para petani untuk menentukan waktu tanam dan panen dari hasil
pertanian. Pada musim kemarau, sungai akan mengalami kekeringan. Pada saat
kekeringan,sungai dan waduk tidak dapat berfungsi dengan baik. Akibatnya sawah-sawah
yang menggunakan sistem pengairan dari air hujan juga mengalami kekeringan. Sawah yang
kering tidak dapat menghasilkan panen. Selain itu, pasokan air bersih juga berkurang. Air
yang dibutuhkan sehari-hari menjadi langka keberadaannya.Kekeringan pada suatu kawasan
merupakan suatu kondisi yang umumnya mengganggu keseimbangan makhluk hidup.
Pencemaran Air
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air
seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Walaupun fenomena
alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dll juga mengakibatkan perubahan yang besar
terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran. Pencemaran air dapat
disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Meningkatnya
kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi. Sampah organik seperti air comberan
(sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang
mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh
ekosistem. Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti
logam berat, toksinorganik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek
termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi
oksigen dalam air.
Adapun penyebab / faktor terjadinya pencemaran air adalah :
Limbah Pertanian
Limbah pertanian mengandung polutan insektisida maupun pupuk organik. Polutan
tersebut dapat sampai ke air lingkungan melalui pengairan sawah, melalui hujan yang jatuh
pada daerah sekitar pertanian kemudian mengalir ke sungai atau danau di sekitarnya.
Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga terdiri atas limbah cair, limbah padat dan bahan pencemar
biologis. Limbah rumah tangga cair terdiri dari bahan organik seperti sayur, ikan, nasi,
minyak, lemak dan air buangan manusia. Limbah padat terdiri dari bahan anorganik seperti
plastik, aluminium dan botol. Sedangkan bahan pencemar biologis berupa bibit penyakit,
bakteri dan jamur.
Limbah Industri
Pembuangan limbah industri (seperti Pb, Hg, dan Cd) di perairan akan menjadi
polutan yang berbahaya. Macam polutan yang dihasilkan oleh limbah industri antara lain:
polutan organik (berbau busuk), polutan anorganik (berbuih dan berwarna) dan polutan yang
mengandung asam belerang (berbau busuk) atau berupa suhu (air menjadi panas). Selain itu
limbah yang juga berbahaya adalah tumpahan minyak bumi ke perairan.
Penangkapan Ikan dengan Racun
Sebagian nelayan ada yang menggunakan tuba (racun dari tumbuhan) atau potas
(racun kimia) untuk menangkap ikan. Racun ini tidak hanya mematikan ikan tetapi juga
seluruh biota air laut. Kegiatan penangkapan ikan dengan menggunakan racun ini, akan
menyebabkan terjadinya pencemaran di lingkungan air dan menurunkan sumber daya
perairan.
2, Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansifisik, kimia, atau biologi
di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan
tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara
dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi
gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi
udara. Sifat alami udara mengakibatkan
Adapun penyebab dari pencemaran udara digolongkan menjadi dua, yaitu:
1). Faktor Internal
Debu yang berterbangan akibat tiupan angin
Debu yang dikeluarkan oleh letusan gunung berapi beserta gas-gas vulkanik
Proses pembusukan sampah organik.
2). Faktor Eksternal
Hasil pembakaran bahan bakar fosil
Debu dari hasil kegiatan industri
Pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara.
3 Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan
merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah
cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air
permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan
pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta
limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal
dumping).
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat
menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke
dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah
tersebut dapat berdampak langsung kepadamanusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari
air tanah dan udara di atasnya.
Pencemaran tanah juga banyak diakibatkan oleh sampah-sampah organik, anorganik,
dan bahan-bahan kimia.Sampah organik dapat dihancurkan oleh jasad-jasad renik menjadi
mineral, gas dan air, sehingga terbentuklah humus melalui proses dekomposisi. Sampah
organik itu misalnya dedaunan, jaringan hewan, kertas dan kulit. Sampah-sampah tersebut
tergolong sampah yang mudah terurai. Namun, sampah organik dapat menimbulkan berbagai
macam pertumbuhan bibit penyakit dan bau tidak sedap. Sedangkan sampah anorganik
seperti botol, karet sintesis, pecahan kaca, kaleng besi, aluminium, bahan sintetik seperti
plastik yang sulit dan detergen yang bersifat non bio degradable (secara alami sulit
diuraikan). Sampah anorganik tersebut dapat menyebabkan penurunan kualitas tanah dan
mengganggu penyerapan air ke tanah. Kaleng bekas, botol, dan ban bekas mampu
menampung air ketika hujan, sehingga secara tidak langsung dapat menjadi tempat sarangnya
jentik-jentik nyamuk seperti jentik nyamuk penyebab demam berdarah, chikungunya, dan
malaria.
Pemikiran ilmiah