Anda di halaman 1dari 2

Economic crime (kejahatan ekonomi)

Pengertian kejahatan ekonomi

Usaha mencari pengertian “kejahatan ekonomi” telah dapat kita lihat dalam ketiga buku yang
disebut dalam catatan (1) diakhir makalah ini. Ada beberapa cara dalam mendekatinya. Yang
paling sederhana dan sempit adalah dengan semata-mata mengkaitkannya pada UUTPE,
khususnya pasal 1, dimana jelas pengetian kejahatan ekonomi dipersamakan dengan “tindak
pidana ekonomi” yang hanya mencakup perbuatan yang melanggar sesuatu ketentuan dalam
atau berdasarkan peraturan-peraturan yang disebut dalam pasal 1 tersebut. Disini ada tiga
kategori tindak pidana. Jenis pertama berhubungan dengan peraturan-peraturan yang disebut
dengan tegas dalam pasal 1 tersebut, jenis kedua adalah berhubungan dengan pasal-pasaI26,
32, dan 33 UUTPE dan jenis ketiga adalah yang memberikan kewenangan kepada lembaga
legislatif untuk menamakan suatu perbuatan menjadi suatu tindak pidana ekonomi. Diluar
batasan-batasan di atas, perbuatan apapun yang.melanggar peraturan per-undang-undangan
dan merugikan perekonomian indonesia tidak dapat dinamakan kejahatan (tindak pidana)
ekonomi. Misalnya pelanggaran ketentuan dalam Undang-undang tentang Pokok-pokok
Perbankan (UU No. 14 tahun 1967) , bukanlah suatu tindak pidana ekonomi menurut arti
UUTPE. Pendekatan ini yang dipergunakan dalam buku Wiyono di atas, maupun buku Andi
Hamzah.

Pendekatan semacam ini memang ada benarnya, karena diperlukan dalam kegiatan penegakan
hukum. UUTPE memberikan kepada para penegak hukum kewenangan-kewenangan khusus
maupun mencantumkan sanksi pidana berbeda dari apa yang berlaku bagi tindak pidana
(kejahatan) pada umumnya (yang di tentukan dalam KUHAP dan KUHP). Namun demikian, bagi
kegiatan yang bersifat ilmu pengetahuan, pengertian di atas adalah terlalu sempit.

Disamping itu kejahatan ekonomi juga dapat dilihat secara luas yaitu semua tindak pidana di
luar Undang-undang TPE (UU Darurat No.7/Drt/1995) yang bermotif ekonomi atau yang dapat
mempunyai pengaruh negative terhadap kegiatan perekonomian dan keuangan Negara yang
sehat.

Kegiatan dibidang perekonomian dan keungan Negara yang sehat dapat meliputi bidang yang
sangat luas dan saling terkait, antara lain dalam bidang usaha perdagangan, industry, dan
perbankan. Pengertian dan ruang lingkup kejahatan ekonomi dalam arti luas inilah yang dalam
istilah asing biasa disebut dengan economic crimes, crime as business, business crime, abuse of
economic power atau economic abuses.

Seperti contoh, money laundering atau pencucian uang ini menjadi ancaman sangat serius bagi
tiap Negara di dunia. Terutama karena pengaruh buruk yang ditimbulkannya, antara lain
berupa instabilitas system keuangan, system perekonomian Negara dan bahkan dunia secara
keseluruhan. Sebagai white collar crime, money laundering merupakan kejahatan ekonomi
yang: (1) tidak kasat mata; (2) sangat kompleks; (3) rumitnya pembuktian tanggung jawab
pidana; dan lain-lain.

Daftar pustaka :

Kemajuan pembangunan ekonomi dan kejahatan - Mardjono Reksodiputro (hal 39)

Money Laundering – Irjen Pol Drs.Jacky Uly, Dr.Bernard L. Tanya, SH.MH (Bab 1, hal 1)

Bunga Rampai Hukum Pidana – Barda Nawawi Arief, Muladi (hal 148 dan 152)

Anda mungkin juga menyukai