Anda di halaman 1dari 16

MODUL PRAKTIKUM

SISTEM ENDOKRIN

“ Prosedur Penyuntikan Insulin ”

Nursiswati, SKep.,Ners.,MKep.,Sp.KMB

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PADJAJARAN
Prosedur Penyuntikan Insulin

1.1. Tujuan Pembelajaran :


Setelah mengikuti proses pembelajaran tentang Penyuntikan Insulin mahasiswa
mampu melakukan prosedur Penyuntikan Insulin dengan benar dan tepat
1.2. Deskripsi :
Memberikan Penyuntikan Insulin secara sub kutan yang diberikan melalui
syringe insulin dan pen insulin
1.3. Tujuan :
Menurunkan kadar gula dalam darah
1.4. Indikasi & Kontraindikasi :
Indikasi :
 Penurunan BB yg cepat
 Hiperglikemia yg disertai ketosis
 Ketoasidosis
 Stres berat
 Gangguan fungsi ginjal atau hati
 Kehamilan dengang DM
 Kontraindikasi & atau alergi OHO

Kontraindikasi :
Tidak diberikan pada klien dengan hipoglikemia

1.5. Konsep Yang Mendasari :


Diabetes Melitus
Diabetes melitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai

oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. Glukosa secara

normal bersirkulasi dalam jumlah tertentu dalam darah. Glukosa dibentuk di

hati dari makanan yang dikonsumsi. Insulin, yaitu suatu hormon yang

diproduksi pankreas, mengendalikan kadar glukosa dalam darah dengan

mengatur produksi dan penyimpanannya (Smeltzer & Bare, 2002). Pada


diabetes, kemampuan tubuh untuk bereaksi terhadap insulin dapat menurun,

atau pankreas dapat menghentikan sama sekali produksi insulin. Keadaan ini

menimbulkan hiperglikemia yang dapat mengakibatkan komplikasi metabolik

akut seperti diabetes ketoasidosis dan sindrom hiperglikemik hiperosmoler

nonketotik (HHNK). Hiperglikemia jangka panjang dapat ikut menyebabkan

komplikasi mikrovaskuler yang kronis (penyakit ginjal dan mata) dan

kompilkasi neuropati (penyakit pada saraf). Diabetes juga disertai dengan

peningkatan insidens penyakit makrovaskuler yang mencakup infark miokard,

stroke dan penyakit vaskuler perifer (Smeltzer & Bare, 2002).

Insulin yang diberikan lebih dini dan lebih agresif menunjukkan hasil klinis
yang lebih baik terutama berkaitan dengan masalah glukotoksisitas.
(PERKENI, 2007)
Penyerapan insulin dipengaruhi oleh beberapa hal. Penyerapan paling cepat
terjadi di daerah abdomen, diikuti oleh daerah lengan, paha bagian atas dan
bokong. Bila disuntikkan secara intramuskular dalam, maka penyerapan akan
terjadi lebih cepat, dan masa'kerjanya menjadi lebih singkat. Kegiatan fisik yang
dilakukan segera setelah penyuntikan akan mempercepat waktu mula kerja
(onset) dan juga mempersingkat masa kerja (www.farmasiku.com, 2012)

1.6. Alat Yang Dibutuhkan :


1) Steril :
 Syringe insulin
 Obat insulin Short acting/Intermediate acting/Long acting/Rapid acting

2) Tidak Steril :
 Alas
 Bengkok
 Kapas alkohol pada tempat tertutup
 Sampiran/gorden
 Lampu penerang
 Jam tangan/jam dinding

1.7. Standar Operasional Prosedur

1. PENGKAJIAN
1.1. Menyampaikan salam kepada klien/keluarganya
1.2 Melakukan pengkajian kondisi klien meliputi : Keadaan umum klien termasuk
TTV dan kadar Gula darah, Riwayat penggunaan insulin dan pastikan makanan telah
tersedia serta klien menyatakan mau makan.

2. PERSIAPAN
2.1. Mencuci tangan
2.2. Menyusun alat-alat yang diperlukan dengan memperhatikan teknik
aseptic dan antiseptik
Steril :
 Syringe insulin
 Obat insulin Short acting/Intermediate acting/Long acting/Rapid
acting

Tidak Steril :
 Alas
 Bengkok
 Bak Instrumen
 Kapas alkohol pada tempat tertutup
 Sarung tangan bersih bila dibutuhkan
 Sampiran/gorden
 Lampu penerang
 Jam tangan/jam dinding
2.3. Mempersiapkan obat Insulin sesuai kebutuhan
 Melakukan cek ulang Insulin yang akan diberikan sesuai
perencanaan
Persiapan Insulin
Mengidentifikasi informasi label pada botol insulin :
 Tipe : (misal, NPH, reguler, 70/30)
 Spesies (human, biosintesis,babi)
 Pabrik ( Lily, Novo Nordisk)
 Konsentrasi (misal, U-100)
 Tanggal kadaluwarsa
Memeriksa penampilan insulin
 Jernih atau putih susu
 Periksa adanya insulin yang menggumpal atau membeku
 Membersihkan bagian atas botol vial Insulin dengan kapas alkohol
dan membiarkan kering sendiri, membuang kapas alkohol ke
bengkok
 Memegang botol dengan tangan yang tidak dominan dan tarik obat
sejumlah yang diperlukan
 Memeriksa adanya udara dalam syringe/spuit, bila ada keluarkan
dengan posisi tepat
 Mengecek ulang volume obat dengan tepat
 Menyimpan spuit ke dalam bak instrument

2.4. Membawa peralatan ke dekat klien


3. MELAKUKAN PENYUNTIKAN INSULIN
3.1. Mencuci tangan
Menggunakan sarung tangan bila pada pasien yang menderita penyakit
menular (AIDS, Hepatitis B)
3.2. Menjaga privacy dan mengatur kenyamanan klien
 Mendekati dan mengidentifikasi klien
 Jelaskan prosedur kepada klien dengan bahasa yang jelas
 Memasang sampiran
3.3. Memperhatikan teknik aseptic & antiseptik
Mempersiapkan alat dan klien :
 Mengidentifikasi area penyuntikan sesuai jadwal rotasi

 Memasang alas/perlak
 Mendekatkan bengkok pada klien
3.4. Menyuntikkan Insulin dengan teknik steril
 Bersihkan lokasi injeksi dengan alkohol dengan teknik sirkuler atau
atas ke bawah sekali hapus

 Membuang kapas alkohol ke dalam bengkok


 Membiarkan lokasi kering sendiri
 Menyuntikkan obat dengan tepat secara subkutan(mis : area
m.deltoid)
 Setelah seluruh obat disuntikkan, tarik syringe dengan teknik cepat
dan gentle
 Kaji area penusukan

3.5. Mencuci tangan


3.6. Ingatkan kapan pasien boleh makan
 Short Acting insulin : pasien boleh makan setelah 30 menit
penyuntikan
 Long Acting Insulin : pasien makan sesuai jadwal makan

4. EVALUASI
4.1. Melihat kondisi klien
4.2. Memperhatikan respon klien selama tindakan dilakukan
4.3. Menanyakan perasaan klien setelah tindakan dilakukan
5. MENDOKUMENTASIKAN TINDAKAN
5.1. Mencatat semua tindakan yang dilakukan dan respon klien selama
tindakan dan kondisi setelah tindakan
5.2. Mencatat dengan jelas, mudah dibaca, ditandatangani disertai nama jelas
5.3. Tulisan yang salah tidak dihapus tetapi dicoret dengan disertai paraf
5.4. Catatan dibuat dengan menggunak ballpoint atau tinta.
1.8. Format Penilaian : Observasi

ASPEK YANG DINILAI SKALA KET.


NO PENILAIAN
0 1 2
1. PENGKAJIAN
 Menyampaikan salam kepada
klien/keluarganya
 Melakukan pengkajian kondisi klien
meliputi : Keadaan umum klien termasuk TTV
dan kadar Gula darah, Riwayat penggunaan
insulin dan pastikan makanan telah tersedia serta
klien menyatakan mau makan.
2. PERSIAPAN
0.1 Mencuci tangan
0.2 Menyusun alat-alat yang diperlukan
dengan memperhatikan teknik aseptic
dan antiseptik
Steril :
 Syringe insulin
 Obat insulin Short
acting/Intermediate acting/Long
acting/Rapid acting

Tidak Steril :
 Alas
 Bengkok
 Bak Instrumen
 Kapas alkohol pada tempat
tertutup
 Sarung tangan bersih bila
dibutuhkan
 Sampiran/gorden
 Lampu penerang
 Jam tangan/jam dinding

0.3 Mempersiapkan obat Insulin sesuai


kebutuhan
 Melakukan cek ulang Insulin yang
akan diberikan sesuai perencanaan
 Membersihkan bagian atas botol vial
Insulin dengan kapas alkohol
 Memegang botol dengan tangan yang
tidak dominan dan tarik obat
sejumlah yang diperlukan
 Memeriksa adanya udara dalam
syringe/spuit, bila ada keluarkan
dengan posisi tepat
 Mengecek ulang volume obat
dengan tepat
 Menyimpan spuit ke dalam bak
instrument

3. PELAKSANAAN
1.1 Mencuci tangan
Menggunakan sarung tangan bila pada
pasien yang menderita penyakit
menular (AIDS, Hepatitis B)
1.2 Menjaga privacy dan mengatur
kenyamanan klien
1.3 Mendekati dan mengidentifikasi klien
1.4 Jelaskan prosedur kepada klien dengan
bahasa yang jelas
1.5 Memperhatikan teknik aseptic &
antiseptik
1.6 Mempersiapkan alat dan klien :
 Mengidentifikasi area penyuntikan
sesuai jadwal rotasi
 Memasang alas/perlak
 Mendekatkan bengkok pada klien
3.7 Menyuntikkan Insulin dengan teknik
steril
 Bersihkan lokasi injeksi dengan
alkohol dengan teknik sirkuler atau
atas ke bawah sekali hapus.
 Membuang kapas alkohol ke dalam
bengkok.
 Membiarkan lokasi kering sendiri.
 Menyuntikkan obat dengan tepat
secara subkutan(mis : area m.deltoid).
 Setelah seluruh obat disuntikkan, tarik
syringe dengan teknik cepat dan
gentle.
 Kaji area penusukan.
 Mencuci tangan.
 Ingatkan kapan pasien boleh makan
4. EVALUASI
 Melihat kondisi klien
 Memperhatikan respon klien selama
tindakan dilakukan
 Menanyakan perasaan klien setelah
tindakan dilakukan

5. DOKUMENTASI
 Mencatat semua tindakan yang dilakukan
dan respon klien selama tindakan dan
kondisi setelah tindakan
 Mencatat dengan jelas, mudah dibaca,
ditandatangani disertai nama jelas
 Tulisan yang salah tidak dihapus tetapi
dicoret dengan disertai paraf
 Catatan dibuat dengan menggunak ballpoint
atau tinta.

Keterangan : 0 = tidak dikerjakan


1 = dikerjakan dengan tidak sempurna
2 = dikerjakan sempurna

Nilai Batas Lulus : ≥ 80%

Bandung, ..........................................
Peserta ujian : Evaluator :
DAFTAR PUSTAKA

PERKENI, 2007.Konsensus Penatalaksanaan DM Indonesia

Smeltzer, Bare, 2002. Medical Surgical Nursing.Philadelphia:Mosby comp

Suyono, Slamet., dkk. 2007. Penatalaksanaan diabetes melitus terpadu: sebagai panduan
penatalaksanaan diabetes melitus bagi dokter dan edokator. Jakarta: Balai Penerbit
FKUI

Tjokroprawiro, Askandar. 1996. Diabetes Mellitus, Klasifikasi, Diagnosis, dan Terapi. Ed. 3.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Anda mungkin juga menyukai