Anda di halaman 1dari 2

DIABETES MELITUS

Diabetes Melitus (DM) adalah suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis
dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan
gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein akibat insufisiensi fungsi insulin.
Jenis jenis Diabetes Melitus (DM)
1. Diabetes Melitus (DM) Type 1 --> pankreas tidak mampu memproduksi insulin (anak,
dan remaja) --> sangat tergantung dengan insulin
2. Diabetes Melitus (DM) Type 2 --> pankreas memproduksi insulin dalam jumlah
kecil / tubuh resisten dengan insulin ( dewasa)
3. Diabetes Melitus (DM) Gestasional --> terjadi karena peningkatan produksi hormon
saat kehamilan membuat resistensi insulin, sehingga kadar gula darah meningkat

IBU DENGAN DIABETES MELITUS (DM) GESTASIONAL


Ibu dengan diabetes melitus (DM) gestasional memiliki resiko yang lebih tinggi dari
yang normal. Beberapa gangguan pada bayi yang dilahirkan dari ibu dengan diabetes
gestasional:
1. Hipoglikemia --> ibu diabetes akan mengalami hiperglikemia. Hiperglikemia ibu akan
menyebabkan hiperglikemia pada janin (difusi melalui plasenta). Bila glukosa dapat
berdifusi melalui plasenta, sebaliknya insulin ibu tidak dapat ditransfer ke janin. Hal
ini menyebabkan pankreas janin terangsang untuk memproduksi insulin sendiri.
Hasilnya adalah hiperinsulinemia pada janin. Segera setelah lahir terjadi pemutusan
aliran darah ibu ke janin, akibatnya suplai glukosa dari ibu juga terhenti. Namun ,
insulin masih tetap diproduksi oleh pankreas bayi sebagai adaptasi terhadap kondisi
hiperglikemia pada bayi yang baru lahir
2. Makrosomia -->Bayi baru lahir dari ibu diabetes cenderung lebih besar. Hal ini
dimungkinkan karena hiperglikemia dan hiperinsulinemia pada janin bersama sama
dapat menyebabkan peningkatan sintesis glikogen, lipogenesis, dan sintesis protein
dalam tubuh janin. Sebagai hasil akhirnya, janin tumbuh subur/ pesat pada semua
tingkat usia kehamilan yang disebut large for gestational age (LGA)
3. Respiratory distress syndrome (RDS) --> Hal ini berkaitan dengan imaturitas paru
sebagai akibat hiperinsulinemia janin. Hiperinsulinemia janin dapat menghambat
produksi surfactan karena hiperinsulinemia memengaruhi perbandingan lesitin dengan
spingomielin yang merupakan unsur utama pembentukan surfactan.
4. Anomali kongenital --> Bayi yang lahir dari ibu diabetes memiliki resiko 3 lebih besar
mengalami cacat bawaan. Satu penelitian mengindikasikan bahwa kadar glikosilat
hemoglobin yang tinggi pada pasien non gestasional diabetes berhubungan dengan
adanya cacat bawaan yang umum seperti hidrosefalus. Kadar gula darah yang
meningkat selama triester pertama dihubungkan dengan banyaknya kelainan
malformasi fetal, seperti kelainan jantung bawaan.
5. Hiperbilirubinemia --> disebabkan oleh fungsi hepar yang imatur
6. Hipokalsemia --> ini disebabkan oleh ketidaknormalan pada kadar kalsium ibu yang
disalurkan pada janin. Kadar kalsium dalam darah ibu yang tinggi selama kehamilan
(diabetes) direspon oleh janin berupa hipoparatiroid yang kemudian menyebabkan
hipokalsemia
7. Trauma lahir --> disebabkan oleh ukuran bayi yang lebih dari normal sering menjadi
penyulit saat persalinan

NILAI NORMAL GDS (DX) LEBIH BESAR DARI NILAI NORMAL GDP

Nilai GDS (DX) hasilnya bergantung dari apa dan kapan anda makan sebelum
menjalani test. Jika makan dalam jumlah banyak beberapa saat sebelum test berlangsung,
maka hasilnya akan mendekati nilai maksimal gula darah orang normal (200 mg/dl) dan tidak
akan melebihi nilai tersebut karena insulin akan berusaha mengendalikan kondisi tersebut,
jika lebih dari nilai tersebut ada indikasi anda mengidap DM. Akan tetapi apabila makan
dalam porsi kecil dalam rentang waktu yang cukup lama menuju pemeriksaan maka kadar
gula darahnya akan cenderung lebih rendah dari batas normal maksimal. Maka dari itu
ditetapkanlah nilai normal GDS ≤ 200 mg/dl.
Nilai GDP (gula darah puasa) adalah nilai yang diperoleh dari pemeriksaan gula darah
setelah anda sebelumnya melakukan puasa selama ± 8 jam. Menurut teori orang yang telah
makan, maka 2 jam kemudian (2 jam PP) gula darahnya kembali normal (± 140 mg/dl)
karena telah dikendalikan oleh insulin ( dipakai energi, disimpan dalam otot dan hati),
sehingga 6 jam kemudian nilai gula darah anda akan jauh lebih rendah dari 140 mg/dl,
bahkan mendekati nilai normal minimal (± 70 mg/dl), akan tetapi tidak akan jauh kurang dari
(± 70 mg/dl) karena hormon glukagon akan berusaha merubah glikogen menjadi glukosa atau
jika sudah tidak ada cadangan tubuh akan melakukan katabolisme (pemecahan protein dan
lipid) untuk menstabilkan kadar gula darah anda. Maka dari itu ditetapkanlah nilai normal
GDP ≤ 140 mg/dl.

NENG TUTI HARYATI


199304032017022231

https://www.youtube.com/watch?v=0v1Nw4ZcA1w
https://www.youtube.com/watch?v=6H1LpIFL25Q
https://www.youtube.com/watch?v=L9KfQMi0TOQ
https://www.youtube.com/watch?v=gKYxhny8Pqs

Anda mungkin juga menyukai