LP Hipertensi
LP Hipertensi
1. PENGERTIAN
Tekanan darah adalah tekanan di dalam pembuluh arteri ketika darah dipompa
oleh jantung ke seluruh anggota tubuh.
Tekanan darah dapat dilihat dengan mengambil dua ukuran dan biasanya ditunjukkan
dengan angka seperti berikut : 120 /80 mmHg. Angka 120 menunjukkan tekanan pada
pembuluh arteri ketika jantung berkontraksi. Disebut dengan tekanan sistolik. Angka 80
menunjukkan tekanan ketika jantung sedang berelaksasi. Disebut dengan tekanan
diastolik.(www. Fortune Star Indonesia/Health/Info Penyakit/Hipertensi (Tekanan Darah
Tinggi).htm)
Hipertensi adalah sebagai tekanan persisten dimana tekanan sistoliknya diatas
140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg. Pada manula, hipertensi didefinisikan
sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg.(KEPERAWATAN
MEDIKAL BEDAH EDISI 8 VOL. 2)
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal dengan tekanan
sistolik yang lebih dari 140 mmHg atau diastolik lebih dasri 90 mmHg. (mansjoer, 1999)
Klasifikasi hipertensi
*. Berdasarkan tipenya:
a. hipertensi sistolik: tekanan sistolik >140 mmHg
b. hipertensi diastolik: tekanan diastolik > 90 mmHg
dibedakan menjadi:
a) ringan : TD diastolik 90-104 mmHg
b) sedang: TD diastolik 105-114 mmHg
c) berat : TD diastolik >115mmHg
*. Berdasarkan derajat keparahannya:
a. HT maligna : peningkatan TD ekstrim disertai dengan papil edema
b. HT benigna : HT tanpa komplikasi yang berlangsung lama.
2. ETIOLOGI
Hipertensi dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis yaitu:
a. Hipertensi primer atau esensial (95 % kasus hipertensi) yang penyebabnya tidak
diketahui
b. Hipertensi sekunder (5 % kasus hipertensi) yang dapat disebabkan oleh penyakit
ginjal, penyakit endokrin, penyakit jantung, gangguan anak ginjal, dll.
Faktor-faktor resiko yang dapat menimbulkan terjadinya Hipertensi adalah:
1. Keturunan
2. Usia
3. Berat Badan
4. Konsumsi Garam
5. Ras
6. Pola makan dan gaya hidup
7. Aktivitas olahraga
Dirangsang o/
emosi Merangsang Penurunan
kelenjar adrenal darah ke ginjal
Pelepasan renin
Angiotensinogen I
Angiotensinogen II
Merangsang aldosteron
pada korteks adrenal
TD MENINGKAT
Perubahan structural
pemb. Darah
Vasokontriksi
Pelepasan
pemb.
norepineprin
Darah
Aorta dan arteri besar
bekurang kemampuannya
dalam akomodasi vol. Darah
yang dipompa o/ jantung
TD MENINGKAT
3) eliminasi
gejala: gangguan ginjal saat ini/ yang lalu (spt infeksi
obstruksi) atau riwayat ginjal masa lalu
4) nutrisi dan cairan
gejala: -. makanan yang disukai (tinggi garam, lemak,
olesterol, gula-gula yang berwarna hitam, tinggi kalori)
-. Mual & muntah
-. Perubahan BB (meningkat / turun)
-. Riwayat gangguan deuretik
Tanda: -. BB normal / obesitas
-. Adanya edema, distensi vena jugularis
-. Glukosria (hampir 10 % pasien HT adalah
diabetik)
5) neurosensori
gejala: -. Keluhan/ pening pusing
-. Sakit kepala suboksipitalis (saat bangun dan menghilang secara
spontan setelah beberapa jam)
-. Kelemahan pada satu sisi tubuh
-. Gangguan pengelihtan (diplopia, pengelihatan kabur)
-. Epitaksis
Tanda: -. Status mental, perubahan keterjagaan, orientasi, pola atau isis
bicara, proses pikir, memori (ingatan),
-. Respon motorik : penurunan kekuatan gengaman tangan atau
reflek tendon dalam,
-. Perubahan retinal optik : perubahan sklerorik (edema/papil
edema, eksudat dan hemoragik),
6) nyeri
gejala: -. angina (penyakit arteri koroner atau terlibatan jantung)
-. Nyeri hilang timbul pada tungkai
-. Sakit kepala oksipital
-. Nyeri abdomen
7) pernapasan
gejala: -. Dispnea yang berkaitan dengan aktivitas/ kerja
-. Tachipnea, ortopnea, dispnea nokturnal
-. Batuk dengan/ tanpa sputum
-. Riwayat merokok
Tanda: -. Distress respirasi/ penggunaan otot aksesori pernapasan
-. Bunyi napas tambahan
-. sianosis
8) keamanan
gejala: -. gagguan koordinasi atau cara bejalan
-. Hipotensi postural
9) penyuluhan
gejala: -. Faktor-faktor resiko keluarga: HT, areteri sklerosisi, penyakit
jantung, DM, penyakit cerebrovaskuler, penyakit ginjal
-. Penggunaan obat hormonal, penggunaan obat-obatan, dan
alkohol.
5) kurang pengetahuan mengenai kondisi b/d informasi yang tidak ade kuat
intervensi rasional
5.1 kaji kesiapan dan hambatan 5.1 mengetahui minat pasien untuk
dalam belajar mempelajari penyakit, kemajuan dan prognosis
5.2 dasar untuk pemahaman tentang
5.2 tetapkan dan nyatakan batas TD peningkatan TD
normal 5.3 pengobatan HT sepanjang kehudypan
5.3 hindari kata ’normal’ dan ddengan penyampaian ’terkontrol’ akan
menggunakan kata ’terkontrol membantu klien untuk memahami kebutuhan
dengan baik’ pengobatan
5.5 faktor resiko dapat memperburuk gejala dan
5.4 bantu dan atasi masalah klien proses penyakit
untuk mengidentifikasi cara dimana
perubahan gaya hidup yng tepat
dapat mengurangi faktor resiko HT 5.6 nikotin dapat menybab kan peningkatan
5.6 bahas pentingnya menghentikan denyut jantung, TD, dan vasokontriksi
rokok dan bantu dalam pembuatan
rencana
DAFTAR PUSTAKA
Doenges, ME., Moorhouse, MF., Geissler AC.,(1999),RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
EDISI 3,Ahli Bahasa: I Made Kariasa, S.Kp.; Ni Made Sumarwati, S.Kp., Jakarta: