Anda di halaman 1dari 19

METODE PENELITIAN KUANTITATIF:

DESAIN PENELITIAN SURVEI

MAKALAH

diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian
Kuantitatif
yang dibina oleh Prof. Drs. H. Suhadi Ibnu, M.A, Ph.D

OLEH
KELOMPOK 4
NENSA FASSENDA S (170331863526)
ZAZA FIKRATI AULIYANI (170331863527)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


PASCASARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
OKTOBER 2017
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah Penulisan..................................................... 2
C. Tujuan Penulisan....................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Penelitian Survei …………. .................................................... 3
B. Jenis Penelitian Survei ............................................................. 4
C. Langkah-langkah Penelitian Survei.......................................... 5
D. Metode Pengumpulan Data....................................................... 7
E. Teknik Sampling........................................................................ 8
F. Instrumen Penelitian Survei.......................................................10
BAB III PENUTUP.....................................................................................17

DAFTAR RUJUKAN …………………………………………………………...18


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Masalah selalu terjadi dan tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia. Masalah-
masalah itu ada yang dapat diidentifikasi dan ada yang tidak teridentifikasi dengan jelas.
Secara ilmiah, salah satu cara penyelesaian masalah adalah dengan melakukan penelitian.
Penelitian berawal dari masalah yang harus diselesaikan dan dicari solusinya. Agar penelitian
yang dilakukan mencapai tujuan yang diinginkan, maka diperlukan suatu rancangan yang
baik dan sesuai dengan permasalahan yang dikaji. Desain atau rancangan penelitian
merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui sesuatu yang belum
mereka ketahui dan pada akhirnya menemukan cara penyelesaiannya.
Penelitian memiliki berbagai jenis desain dan rancangan penelitian. Pemilihan dan
penetapan desain yang dipakai untuk penelitian perlu segera dilakukan setelah perumusan
hipotesis. Hal ini dilakukan karena rancangan penelitian pada dasarnya merupakan strategi
untuk mendapatkan data yang dibutuhkan untuk keperluan menguji hipotesis. Salah satu
desain penelitian yang dapat dilakukan untuk mencari jawaban terhadap permasalahan yang
diteliti adalah desain penelitian survei.
Penelitian survei bertujuan untuk memperoleh gambaran umum tentang karakteristik
populasi yang digambarkan oleh sampel. Survei juga dapat dilakukan untuk mengumpulkan
data terkait sikap, nilai, kepercayaan, pendapat, pendirian, keinginan, cita-cita,dan prilaku.
Penelitian ini juga dapat digunakan di berbagai bidang antara lain, ekonomi, bisnis, politik,
pemerintah, sosiologi, dan pendidikan.
Dalam dunia pendidikan, penelitian survei juga memiliki peran yang penting. Penelitian
survei dalam pendidikan digunakan untuk menghimpun data tentang siswa, seperti tentang
sikap, minat, kebiasaan, cita-cita dan lain sebagainya. Mengingat tentang pentingnya peranan
penelitian dalam dunia pendidikan, lebih khususnya bagi pelaksana pendidikan seperti guru
sebagai bagian dari dunia pendidikan yang sering menemukan permasalahan dan hal
pembelajaran ataupun permasalahan pendidikan lainnya. Oleh karena itu penulis membuat
makalah tentang penelitian suvei, untuk memberikan gambaran kepada khalayak ramai
tentang penjelasan desain penelitian survei.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apakah penelitian survei?
2. Apakah jenis-jenis penelitian survei?
3. Bagaimana langkah-langkah penelitian survei?
4. Apa sajakah jenis metode pengumpulan data pada penelitian survei?
5. Bagaimana cara pemilihan sampel pada penelitian survei?
6. Bagaimana instrumen yang digunakan pada penelitian survei?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui penelitian survei
2. Mengetahui jenis-jenis penelitian survei
3. Mengetahui langkah-langkah penelitian survei
4. Mengetahui jenis-jenis metode pengumpulan data pada penelitian survei
5. Mengetahui cara pemilihan sampel pada penelitian survei?
6. Bagaimana instrumen yang digunakan pada penelitian survei

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Penelitian Survei
Penelitian merupakan suatu proses panjang, berawal dari minat untuk mengetahui
fenomena tertentu yang berkembang menjadi gagasan, teori, konseptualisasi, pemilihan
metode-metode penelitian yang sesuai dan lain sebagainya. Peneliti seringkali tertarik
terhadap fenomena yang membutuhkan opini sekelompok individu terkait isu-isu tertentu.
Untuk menemukan jawaban tersebut, peneliti kemudian memberikan pertanyaan kepada
responden terkait isu tersebut. Kegiatan tersebut lebih jauh disebut dengan survei. Dalam
survei, informasi dikumpulkan dari responden melalui kuisioner. Dengan demikian,
penelitian survei dapat diartikan sebagai usaha yang sistematis untuk mengungkapkan suatu
fenomena dengan cara mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuisioner
sebagai alat pengumpulan data (Effendi, 2012).
Survei atau jajak pendapat atau lengkapnya self administrated survei adalah metoda
pengumpulan data primer dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden-
responden tanpa komunikasi secara langsung. Survei menggunakan instrument kuesioner
untuk berkomunikasi dengan responden-respondennya. Oleh karena itu, survei sering juga
disebut survei kuesioner.
Karakteristik utama penelitian survei adalah pertama, informasi berupa data yang
dikumpulkan dari sekolompok individu bertujuan untuk mendeskripsikan beberapa aspek
atau karakteristik (seperti keterampilan, pendapat, perilaku, keyakinan, dan pengetahuan) dari
sebuah populasi dimana sekelompok individu tersebut berasal. Sekelompok individu ini
kemudian kita kenal sebagai sampel penelitian. Kedua, cara utama yang digunakan dalam
pengumpulan data yaitu melalui kusisioner (dalam bentuk verbal atau tertulis), dimana
jawaban dari setiap individu dalam sampel merupakan data penelitian. Ketiga, informasi yang
dikumpulkan lebih cenderung berasal dari sebuah sampel dibandingkan informasi dari setiap
individu dalam populasi.
Wallace dalam Effendi (2012) menyatakan bahwa penelitian survei digambarkan
sebagai suatu proses mentransformasikan lima komponen informasi ilmiah dengan
menggunakan lima control metodologis. Komponen ilmiah dalam proses penelitian survei
antara lain (1) teori, (2) hipotesis, (3) observasi, (4) generalisasi empiris, dan (5) penerimaan

3
atau penolakan hiptesis. Sementara itu, metodologi dalam penelitian survei dikontrol melalui
(1) deduksi logika; (2) interpretasi penyusunan instrument, penyusunan skala dan penentuan
sampel; (3) pengukuran penyederhanaan data dan perkiraan parameter; serta (5) formulasi
konsep, proposisi dan penataan proposisi. Penejelasan lebih jauh dapat diamati dari diagram
berikut.

B. Jenis penelitian survei


Desain penelitian survei secara umum dibagi menjadi dua, yakni cross sectional survei dan
longitudinal survei.
1. Cross sectional survei
Penelitian survei dimana kegiatan pengumpulan data yang diperoleh dari suatu sampel
dilakukan dalam satu waktu seketika dan tidak membutuhkan waktu yang lama.
Pengumpulan data dapat diperoleh dari mensurvei sampel atau setiap individu dalam
populasi. Survei yang dilakukan pada setiap individu dalam populasi disebut dengan
sensus.
2. Longitudinal survei
Sebaliknya pada jenis penelitian survei ini, pengumpulan data dilakukan dengan jangka
waktu agak lama, untuk mengetahui perubahan respon penelitin selama jangka waktu
tertentu. Longitudinal survei dibagi menjadi tiga desain antara lain:
a) Trend Study
Pengumpulan data yang diperoleh berasal dari sampel yang berbeda dimana individu
dalam populasi dapat berubah pada rentang waktu yang berbeda pula. Contohnya
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebijakan kepala
sekolah SMA di Malang terhadap penerapan Kurikulum 2013 pada kurun waktu
tahun 2013-2016. Dalam desain ini, sampel yang dipilih berasal dari daftar kepala
sekolah pada setiap tahun. Meskipun populasi dapat berubah dan sampel bukan
berasal dari individu yang sama. Kemudian hasil data yang diperoleh setiap
tahunnya dibandingkan untuk mengetahui trend yang sedang terjadi.
b) Cohort Study
Data yang dikumpulkan berasal dari sampel yang anggotan populasinya tidak
berubah siring dengan berjalannya jangka waktu penelitian survei. Contohnya
peneliti yang ingin mengetahui peningkatan efektivitas pembelajaran oleh guru
tahun pertama dari lulusan Universitas Negeri Malang. Populasinya terdiri dari
seluruh guru tahun pertama tersebut, dimana sampel yang diambil berbeda pada
waktu yang berbeda.

c) Panel Study

4
Penelitian menggunakan sampel dengan individu yang sama untuk rentang waktu
penelitian yang berbeda. Karena individu yang disurvei sama, sehingga dapat
diamatai perubahan karakteristik atau kebiasaan dan mencari tahu alas an perubahan
tersebut.

C. Langkah-langkah Desain Penelitian Survei


Tahapan dalam pelaksanaan penelitian survei akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Memutuskan bahwa desain penelitian survei adalah pilihan yang sesuai untuk topik
penelitian.
Penelitian survei sesuai untuk meneliti kondisi atau karakter dari sebuah populasi,
mempelajari perilaku, pendapat, kepercayaan,dan kegiatan dari individu,
mengevaluasi kesuksesan atau keefektifan dari sebuah program, atau
mengidentifikasi kebutuhan dari sebuah komunitas
2. Mengidentifikasi pertanyaan penelitian atau hipotesis
Dalam penelitian survei, pertanyaan penelitian dan hipotesis dapat diputuskan secara
bersamaan. Bentuk-bentuk pertanyaan penelitian atau hipotesis dijabarkan sebagai
berikut:
a. Mendeskripsikan karakteristik atau kondisi dari sebuah populasi, misalnya
frekuensi pemakaian rokok pada siswa laki-laki SMA
b. Membandingkan antar kelompok terkait suatu atribut yang spesifik, misalnya
perbandingan pelayanan antara para guru dan para staff administrasi.di sekolah
c. Menghubungkan dua atau lebih variable, misalnya hubungan masa mengajar
guru terhadap pengelolaan kelas dan sikap ketertarikan siswa terhadap
pembelajaran
3. Mengidentifikasi populasi, teknik sampling, dan sampel
Pada tahap ini yaitu menentukan populasi, menentukan berapa orang yang ada dalam
populasi tersebut. Kemudian memilih karakteristik tertentu dalam populasi yang
dapat direpresentasikan oleh sampel. (misalnya: laki-laki dan perempuan)
4. Menentukan desain penelitian dan metode pengumpulan data
Desain penelitian dapat dipilih antara longitudinal atau cross-sectional design
tergantung pada permasalahan penelitian, akses partisipan, dan waktu yang tersedia
untuk pengumpulan data. Metode pengumpulan data dapat berupa kuisioner (email
atau elektronik) atau wawancara (individual, kelompok tertentu, atau via telepon),
dan juga perlu mempertimbangkan keuntungan dan kelemahan dari berbagai metode
tersebut.
5. Mengembangkan atau menggunakan instrument yang sudah ada
Instrument dibutuhkan dalam penelitian untuk mengumpulkan data atau mengukur
variable penelitian. Menggunakan instrument yang sudah ada lebih memudahkan

5
dibanding mengembangkan instrument baru. Namun dalam penggunaan kedua
pilihan tersebut, tetap membutuhkan uji validitas dan realibilitas dari instrument.
6. Mengelola instrument
Pada tahap ini membutuhkan waktu yang relative memakan waktu. Dimana kegiatan
yang dilakukan adalah mencari dan memperoleh izin untuk melaksanakan penelitian
survei dan menggunakan tahapan dalam pengumpulan data, misalnya melatih
pewawancara atau menyiapkan kuisioner melalui email. Hal tersebut membutuhkan
kerja yang berkelanjutan untuk memperoleh tingkat respon yang tinggi, memeriksa
apakah kuisioner dapat menghasilkan respon yang bias, dan menyiapkan data untuk
dianalisis dengan mengkodekan informasi dari instrument ke dalam computer
7. Analisis data untuk menguji pertanyaan penelitian atau hipotesis
Prosedur analisis data akan mencerminkan tipe suatu pertanyaan penelitian atau
hipotesis yang direncanakan oleh peneliti. Tahap analisis terdiri dari mencatat hasil
respon, mengecek bias dari respon, menggunakan analisis deskriptif untuk semua
item, dan kemudian menjawab pertanyaan deskriptif. Hal tersebut juga termasuk
dalam pengujian hipotesis atau pertanyaan penelitian menggunakan statistika
inferensial.
8. Menulis laporan
Dalam penulisan laporan, penelitian survei menggunakan struktur laporan kuantitatif
standar, yang mencakup pendahulua, kajian pustaka, metode, hasil dan pembahasan.
Pada bagian metode penelitian menjelaskan secara detail tentang tahapan penelitian.
Selain itu pada bagian pembahansan, juga perlu untuk membahas generalisasi hasil
yang diperoleh sampel pada populasi

D. Metode pengumpulan Data


Data merupakan hal utama yang akan diproses dan dianalisis dalam penelitian
survei. Terdapat bermacam-macam teknik pengumpulan data sebagai berikut :
a. Survei Pos (Mail Survei)
Survei pos (mail survei) merupakan survei yang pertanyaan-pertanyaannya
dikirimkan kepada responden lewat pos dan fax atau cara pengiriman lainnya.
Kelebihan dari teknik ini adalah cepat dan nyaman; memberi banyak waktu kepada
responden; baik untuk menangani topik-topik pribadi/sensitif. Adapun
kekurangannya adalah kuesioner harus benar-benar jelas; waktu respon lama; dan

6
tidak dapat diyakinkan responden sendiri yang menjawab pertanyaan-pertanyaan
kuesioner, bukan orang lain.
b. Survei Grup (group survey)
Survei grup adalah survei yang pertanyaan-pertanyaannya diberikan kepada masing-
masing responden dalam suatu grup di suatu tempat tertentu. Survei grup ini dapat
dilakukan di tempat grup berada atau grup yang dibawa ke lokasi tertentu. Misalnya
survei grup yang dilakukan di universitas-universitas di mana mahasiswa kuliah.
Kelebihan survei grup yaitu termasuk cara yang murah mendapatkan data karena
sekali dating akan mendapatkan banyak responden; tingkat respon tinggi karena
langsung mendapatkan respon dari responden. Adapun kekurangan survei grup yaitu
kehadiran peneliti dapat mempengaruhi responden untuk menjawab; waktu
responden dibatasi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan kuesioner.
c. Survei diambil (pick up survey)
Survei diambil adalah survei yang pertanyaan-pertanyaannya diberikan kepada
masing-masing responden dan hasilnya akan diambil secara pribadi oleh peneliti.
Untuk survei ini, kuesioner survei dapat dikirimkan lewat pos atau didrop langsung
ke alamat responden, tetapi yang penting adalah hasilnya akan diambil langsung oleh
peneliti. Kelebihan survei diambil adalah dapat meningkatkan respon karena akan
diambil sendiri secara langsung oleh peneliti dan responden lebih merasa dihargai
karena diambil secara pribadi sehingga responden akan lebih mau mengisi kuesioner.
Adapun kekurangannya adalah biaya survei mahal karena responden harus didatangi
satu per satu untuk diambil respon jawabannya; privasi responden tidak terjaga
karena responden dapat dikenali.

d. Survei dikirimkan lewat komputer (computer delivered survey)


Survei dikirimkan menggunakan komputer, misalnya internet. Penyebaran dapat
dilakukan lewat e-mail dan media lainnya yang dikirimkan lewat komputer.
Kelebihan survei ini yaitu dapat menjangkau subjek yang lebih luas; biaya lebih
murah; privasi terjaga karena peneliti tidak mengenali responden sebab tidak ada
kontak langsung. Adapun kekurangannya yaitu kuesioner harus benar-benar jelas
bagi responden dan tidak dapat dipastikan bahwa responden sendiri yang menjawab
kuesioner bukan orang lain.
e. Survei intersep (intercept survey)
Survei intersep adalah metode memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada
responden yang dilakukan di tempat-tempat umum misalnya di mal. Kelebihan
survei intersep yaitu tingkat respon tinggi karena langsung mendapatkan respon dari

7
responden; memerlukan biaya sedikit, jawaban responden lebih valid karena peneliti
dapat mengklarifikasi jika ada ketidakjelasan; dan hasil respon dapat langsung
diterima. Sedangkan kekurangan dari metode ini antara lain privasi responden tidak
terjaga karena responden dapat dikenali; kehadiran peneliti dapat memengaruhi
responden untu menjawab dan waktu responden untuk menjawab juga dibatasi.

E. Teknik Sampling
Pelaksanaan suatu penelitian selalu berhadapan dengan objek yang di teliti atau
yang diselidiki. Dalam melakukan penelitian, kadang-kadang peneliti melakukannya
terhadap seluruh objek, tetapi sering juga peneliti hanya mengambil sebagian saja dari
seluruh objek tersebut. Keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti tersebut
adalah populasi penelitian. Sedangkan sebagian yang diambil dari keseluruhan objek
yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi ini disebut ‘sampel penelitian’.
Dalam mengambil sampel penelitian ini digunakan cara atau teknik-teknik tertentu,
sehingga sampel tersebut sedapat mungkin mewakili populasinya. Teknik ini biasanya
disebut ‘teknik sampling’. Di dalam penelitian survei teknik sampling ini sangat penting
dan perlu diperhitungkan masak-masak. Sebab teknik pengambilan sampel yang tidak
baik akan mempengaruhi validitas hasil penelitian tersebut.
Supaya sampel yang diambil akurat dan tidak terjadi bias di dalam proses
pengambilan sampelnya, maka diperlukan metode pengambilan sampel yang sesuai. Ada
dua metode pengambilan sampel yaitu pengambilan sampel berbasis pada probabilitas
(pemilihan secara random) dan pengambilan sampel secara nonprobabilitas (pemilihan
nonrandom).
1. Pengambilan sampel berbasis probabilitas
a. Random sederhana
Pengambilan sampel secara sederhana dilakukan dengan mengambil secara
langsung dari populasinya secara random. Secara random didasarkan pada angka
random. Angka random dapat diperoleh dengan melihat tabel angka random atau
dengan menggunakan komputer untuk menghasilkan angka random.
b. Random komplek
Metode pengambilan sampel secara random komplek dapat berupa:
 Systematic random sampling
Pengambilan sampel secara sistematik dilakukan dengan membagi populasi
sebanyak n bagian dan mengambil sampel pada masing-masing bagian
dimulai dari bagian pertama secara random.
 Cluster Sampling

8
Pengambilan sampel secara kluster dilakukan dengan membagi populasi
menjadi beberapa grup bagian. Grup bagian ini disebut dengan cluster.
Beberapa cluster kemudian dipilih secara random dari semua cluster yang ada.
 Stratified Sampling
Pengambilan sampel secara strataan dilakukan dengan membagi populasi
menjadi beberapa subpopulasi atau strata dan kemudian pengambilan sampel
random sederhana dapat dilakukan didalam masing-masing strata.
 Double sampling atau sequential sampling atau multiphase sampling
merupakan metoda sampling yang mengumpulkan sampel dengan dasar
sampel yang ada dan dari informasi yang diperoleh digunakan untuk
mengambil sampel berikutnya.
2. Pengambilan sampel berbasis nonprobabilitas
a. Convenience sampling
Pengambilan sampel secara nyaman dilakukan dengan memilih sampel bebas
sekehendak penelitinya.
b. Purposive sampling
Pengambilan sampel bertujuan dilakukan dengan mengambil sampel dari populasi
berdasarkan suatu kriteria tertentu. Purposive sampling terdiri dari:
 Judgement sampling
Judgement sampling adalah purposive sampling dengan kriteria berupa suatu
pertimbangan tertentu.
 Quota sampling
Quota sampling adalah purposive sampling yang mengambil persentase
sampelnya sesuai dengan persentase jumlah di populasinya.
 Snowball sampling
Pengambilan sampel secara bola salju dilakukan dengan mengumpulkan
sampel dari responden yang berasal dari referensi suatu jaringan, misalnya
lewat newsgroup di internet.

F. Instrumen Penelitian Survei


Jenis instrumen yang paling umum digunakan dalam penelitian survei
adalah kuesioner dan jadwal wawancara. Prosedur wawancara kuantitatif, yang dibahas
di sini, jangan dikelirukan dengan wawancara kualitatif. Dalam wawancara survei
kuantitatif, peneliti menggunakan wawancara terstruktur atau semi terstruktur yang
terdiri dari sebagian besar pertanyaan tertutup, memberikan pilihan respons kepada orang
yang diwawancarai, dan mencatat tanggapan mereka. Dalam wawancara survei kualitatif,
pewawancara mengajukan pertanyaan terbuka tanpa pilihan tanggapan dan
mendengarkan dan mencatat komentar orang yang diwawancarai. Mereka hampir
identik, kecuali kuesioner biasanya diberikan sendiri oleh responden, sedangkan jadwal

9
wawancara diberikan secara verbal oleh peneliti (atau asisten terlatih). Dalam kasus
kuesioner yang dikirimkan atau diberikan sendiri, instrumen sangat penting bagi
keberhasilan keseluruhan penelitian ini. Pertanyaan instrumen sebaiknya semudah
mungkin dijawab.

Merancang instrumen survei

Ketika peneliti survei merancang instrumen untuk pengumpulan data, langkah-langkah


yang dilakukan sebagai berikut berikut:
1. Menulis berbagai jenis pertanyaan termasuk personal, sikap, perilaku, pertanyaan
sensitif, pertanyaan tertutup dan terbuka. Pertanyaan yang mungkin diajukan dalam
sebuah instrumen survei yaitu:
a. Pertanyaan latar belakang atau pertanyaan demografis menilai karakteristik
pribadi individu dalam sampel Anda. Pertanyaan ini bisa mudah (yaitu, gender)
atau sulit untuk menjawab (yaitu, tingkat pendapatan). Berikut adalah beberapa
contoh pertanyaan latar belakang:
Berapa umurmu? ___________
Berapa tahun pengajaran yang telah Anda selesaikan? (akhir tahun ajaran)
___________
b. Pertanyaan yang berkaitan dengan mendapatkan sikap atau pendapat individu
dalam sampel Anda. Misalnya, Anda mungkin bertanya seberapa Anda setuju atau
tidak setuju dengan pernyataan ini:
Hampir setiap hari saya antusias untuk menjadi mahasiswa.
___________ Sangat setuju
___________ Setuju
___________ Tidak setuju
___________ Sangat tidak setuju

10
c. Kelompok pertanyaan yang bertujuan mengumpulkan informasi tentang perilaku
aktual individudalam sampel Sebagai contoh:
Apakah Anda pernah mengambil cuti semester dari 4 tahun kuliah Anda?
___________ Iya
___________ Tidak
d. Pertanyaan Sensitif
Beberapa survei berisi pertanyaan sensitif yang harus dikembangkan dan
digunakan dengan hati-hati. Pertanyaan sensitif mungkin ada hubungannya
dengan penggunaan narkoba dan alkohol (mis., Penggunaan kokain) dan masalah
kesehatan mental (mis., Perilaku paranoid).

e. Pertanyaan Terbuka dan Tertutup


Pada pertanyaan tertutup, peneliti mengajukan pertanyaan dan memberikan
pilihan respons untuk peserta. Pertanyaan tertutup bisa jadi : Ada banyak alasan
mengapa orang ingin mendapatkan pendidikan tinggi.
Apa alasan kamu yang paling penting untuk kuliah? (Pilih satu.)
___________ Untuk dapat membantu anak-anak saya mengerjakan tugas sekolah

___________ Untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik


___________ Untuk memperbaiki diri
___________ Untuk mendapatkan ijazah
Disini, penulis memberikan sebuah pertanyaan diikuti dengan sejumlah pilihan
respon. Pilihan ini harus saling eksklusif, atau berbeda satu sama lain, dan
mencakup respons khas yang mungkin diberikan individu. Pertanyaan tertutup
seperti contoh di atas bersifat praktis karena semua individu akan menjawab
pertanyaan dengan menggunakan pilihan respons yang diberikan. Hal ini
memungkinkan peneliti untuk membandingkan dengan mudah tanggapan.
Pertanyaan tertutup juga memberi sarana untuk mengkodekan tanggapan atau
menetapkan nilai numerik dan menganalisis secara statistik data.
Pertanyaan terbuka dalam sebuah survei adalah pertanyaan yang tidak
memberikan pilihan respon; peserta memberikan tanggapan mereka sendiri atas
pertanyaan. Sebagai contoh:
Mengapa Anda menghadiri kelas kimia organik?
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________

11
__________________________________________________________________
Dengan pertanyaan terbuka, peserta memberikan jawaban. Pertanyaan ini
tidak membatasi tanggapan individu. Sangat ideal bila peneliti tidak mengetahui
kemungkinan respon dan ingin mengeksplorasi pilihannya. Selanjutnya,
pertanyaan terbuka memungkinkan peserta untuk menciptakan tanggapan dalam
pengalaman budaya dan sosial mereka, bukan pengalaman peneliti.
Namun, pertanyaan terbuka memiliki kelemahan dalam pengkodean dan analisis.
Peneliti perlu mengkategorikan tanggapan menjadi tema, sebuah proses yang
memerlukan banyak waktu. Salah satu pilihan lebih lanjut adalah penggunaan
pertanyaan semi tertutup dalam sebuah survei. Jenis pertanyaan ini memiliki
semua keuntungan dari pertanyaan terbuka dan tertutup. Tekniknya adalah
mengajukan pertanyaan tertutup dan kemudian meminta tanggapan tambahan
dalam sebuah pertanyaan terbuka. Sebagai contoh:
Ada banyak alasan mengapa orang ingin melanjutkan pendidikan mereka. Apa
yang kamu
Alasan paling penting untuk kuliah? (Pilih satu.)
___________dapat membantu anak-anak saya mengerjakan tugas sekolah
___________mendapatkan pekerjaan yang lebih baik
___________ memperbaiki diri
___________mendapatkan ijazah
___________Lainnya (tolong beri komentar) ____________________________
Pertanyaan ini memberikan kategori respon yang khas pada pertanyaan, namun
juga memungkinkan responden untuk menulis jawaban yang mungkin tidak sesuai
dengan pilihan responsnya. Meskipun juga menyediakan informasi terbuka
terbatas untuk mendorong tanggapan, namun penelitian ini tidak membebani
peneliti dengan informasi yang perlu dikodekan.
2. Menggunakan strategi untuk konstruksi pertanyaan yang bagus termasuk penggunaan
bahasa yang jelas, memastikan pilihan jawaban tidak tumpang tindih, dan mengajukan
pertanyaan berlaku untuk semua peserta. Dalam penggunaan instrument survei, hal
yang perlu diperhatikan adalah kualitas pertanyaan. Pertanyaan yang baik akan
membantu responden untuk memahami pertanyaan dan dapat memberikan jawaban
yang bermakna. Pertanyaan yang baik harus jelas dan tidak ambigu (memiliki makna
lebih dari satu) sehingga tidak membuat responden bingung. Selain itu, pertanyaan
juga harus fleksibel agar tidak menyinggung responden terkait, gender, kelas, dan
12
budaya. Dengan menggunakan pertanyaan yang baik, akan mendorong responden
untuk melengkapi instrument.
Ketika menyusun pertanyaan kuisioner atau wawancara survey, sesuaikan pertanyaan
dengan jawaban-jawaban, termasuk pilihan respon yang sesuai. Strategi dalam
penyusunan pertanyaa tersebut akan dijabarkan pada tabel berikut:

No. Contoh Pertanyaan tidak Alasan Contoh perbaikan


baik pertanyaan
1. Apakah anda setuju dengan Pertanyaan tidak jelas Apakah anda setuju jika
penggunaan senjata api? karena penggunaan senjata dilarang digunakan di
a. Ya kata-kata yang bias. sekolah?
b. Tidak
a. Ya
c. Tidak tahu
b. Tidak
c. Tidak tahu
2. Apakah anda setuju jika Ada dua atau lebih Apakah anda setuju jika pisau
senjata api dan pisau pertanyaan dilarang digunakan di
dilarang digunakan di sekolah?
sekolah? a. Ya
b. Tidak
a. Ya
c. Tidak tahu
b. Tidak
c. Tidak tahu
3. Dengan maraknya tindak Pertanyaan terlalu Apakah siswa tidak
kekerasan terjadi di panjang. seharusnya membawa senjata
sekolah, masih sering api di lokernya?
ditemukannya senjata api di a. Ya
b. Tidak
loker siswa. Apakah kamu
c. Tidak tahu
setuju jika siswa tidak
seharusnya memiliki senjata
api di lokernya?
a. Ya
b. Tidak
c. Tidak tahu
4. Siswa tidak seharusnya Pertanyaan berisi Apakah siswa diperbolehkan

13
membawa senjata dan tidak makna negatif untuk menyimpan senjata api
menyimpannya di loker. di lokernya?
Apakah anda setuju? a. Ya
b. Tidak
a. Sangat setuju
c. Tidak tahu
b. Setuju
c. Netral
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju
5. Apakah siswa Pertanyaan Apakah siswa diperbolehkan
diperbolehkan membawa mengutarakan suatu membawa pistol di sekolah?
AK-47 di sekolah? merk tertentu
a. Ya
b. Tidak
c. Tidak tahu
6. Seberapa sering anda Pilihan jawaban Seberapa sering anda melihat
melihat siswa yang overlap (tumpang siswa yang membawa senjata?
membawa senjata? tindih) a. Tidak pernah
b. 1-2 kali
a. Tidak pernah
c. 3-4 kali
b. 1-2 kali
d. Lebih dari 4 kali
c. 2-3 kali
d. Lebih dari 3 kali
7. Seberapa pentingnya Adanya Seberapa pentingnya masalah
masalah tersebut jika terjadi ketidakseimbangan tersebut jika terjadi di sekolah
di sekolah anda? pilihan jawaban anda?
a. Sangat penting a. Sangat penting
b. Biasa saja b. Penting
c. Tidak terlalu c. Tidak penting
penting
d. Tidak masalah
8. Berapa siswa yang anda Tidak semua responden Berapa siswa yang anda temui
temui telah membawa dapat menjawab telah membawa senjata di
senjata di sekolah? pertanyaan tersebut sekolah?
a. 1 orang (perlu adanya a. Ya
b. 2 orang b. Tidak
pertanyaan tambahan)
c. 3 orang jika iya, berapa siswa?
d. Lebih dari 3 orang a) 1 orang
b) 2 orang
c) 3 orang
d) Lebih dari 3 orang

14
3. Melakukan tes uji coba. Terdiri dari pemberian instrumen kepada sejumlah kecil
individu dan membuat perubahan berdasarkan umpan balik mereka.

BAB III

15
PENUTUP

Kesimpulan

Survei atau jajak pendapat atau lengkapnya self administrated survei adalah metoda
pengumpulan data primer dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden-
responden tanpa komunikasi secara langsung. Desain penelitian survei secara umum dibagi
menjadi dua, yakni cross sectional survei dan longitudinal survei. Dalam melakukan
penelitian survei setelah melakukan langkah-langkah sesuai desain penelitian survei
pengumpulan data dilakukan dengan metode survei pos, survei grup, survei diambil, survei
dikirm melalui komputer dan survei intersep. Instrumen yang digunakan dalam survei
umumnya adalah kuesioner dan wawancara. Dalam penggunaan instrument survei, hal yang
perlu diperhatikan adalah kualitas pertanyaan. Pertanyaan yang baik harus jelas dan tidak
ambigu (memiliki makna lebih dari satu) sehingga tidak membuat responden bingung. Selain
itu, pertanyaan juga harus fleksibel agar tidak menyinggung responden terkait, gender, kelas,
dan budaya.

DAFTAR PUSTAKA

16
Effendi, Sofian dan Tukiran. 2012. Metode Penelitian Survei. Jakarta: Pustaka LP3ES
Creswell, John W. 2012. Educational Research Planning (edisi 4). New York: Pearson.
Frankel, Jack R., dan Wallen, Norman E. 2016. How to Design and Evaluate Research in
Education (edisi 7). New York: Mc Graw-Hill.
Jogiyanto. 2013. Pedoman Survei Kuesioner: Mengembangkan Survei Kuesioner, Mengatasi
Bias Dan Meningkatkan Respon. Yogyakarta: BPFE.

17

Anda mungkin juga menyukai