Anda di halaman 1dari 11

Laporan Kerja Praktek 43

BAB IV

PEMELIHARAAN BERKALA REM MOBIL

4.1. Minyak Rem

4.1.1. Pemeriksaan tinggi permukaan minyak rem

a) Periksa bahwa tinggi permukaan minyak rem dalam master silinder adalah di

antara garis MAX dan MIN

b) Jika tinggi permukaan minyak rem di bawah atau dekat garis minimum,

periksa kemungkinan terdapat kebocoran pada sistem hidrolis dan tambahkan

minyak rem hingga garis MAX.

4.1.2. Membuang udara

a) Angkat kendaraan

Pekerjaan ini dikerjakan oleh dua orang, asisten duduk di tempat pengemudi.

b) Tambah minyak ke reservoir, tinggi permukaan minyak di bawah garis MAX

(maksimum).

c) Buang udara

 Buka tutup sumbat pembuang udara dari silinder roda yang terjauh dari

master silinder. Pasang selang plastik pada sumbatan pembuang sedangkan

Universitas Mercu Buana


Laporan Kerja Praktek 44

ujung satu lagi dimasukkan kedalam tempat penampungan minyak yang

bersih.

 Asisten menekan pedal rem beberapa kali dan memberi aba-aba kepada

teknisi saat pedal sedang ditekan.

 Teknisi membuka sumbat pembuangan kira – kira ¼ putaran, membuang

udara, kemudian menutup sumbat sementara asisten memompa pedal

berulang – ulang. Tutup sumbat pembuang secepat mungkin kalau tidak

udara akan masuk kembali ke dalam sistem rem.

 Ulangi prosedur di atas sampai tidak terlihat lagi gelembung – gelembung

udara yang keluar dari selang. Periksa tinggi minyak rem tangki cadangan

master silinder selama melakukan pekerjaan tersebut. Jangan dibiarkan

reservoir menjadi kosong.

 Lepaskan selang dari sumbat pembuang dan pasang kembali tutupnya.

 Buang udara dari silinder –silinder roda yang lain dengan cara yang sama.

d) Atur tinggi permukaan minyak rem dengan menambah minyak sampai garis

MAX pada reservoir.

e) Periksa apakah pekerjaan tersebut telah dikerjakan dengan sempurna.

Pembuangan udara sudah dilaksanakan dengan baik apabila pada waktu pedal

ditekan terus, terdapat jarak yang cukup serta reaksi pedal harus kuat dan tidak

terlalu dalam.

f) Periksa kemungkinan terdapat kebocoran minyak rem. Periksa setiap

kebocoran dari sistem rem hidrolis sementara pedal rem ditekan. Untuk

kendaraan yang dilengkapi booster rem, mesin dihidupkan dan pemeriksaan

dilakukan pada waktu mesin dalam keadaan idling

Universitas Mercu Buana


Laporan Kerja Praktek 45

4.1.3. Mengganti Minyak Rem

Kecuali untuk hal – hal berikut prosedur penggantian minyak rem persis sama

dengan prosedur pembuangan udara yang diuraikan sebelum ini :

a) Setelah sumbat pembuang minyak diputar ½ putaran, pedal rem ditekan

sampai isi reservoir master silinder tinggal kira – kira ¼ nya. Jangan

sampai reservoir kosong, apabila reservoir sampai kosong pekerjaan

tersebut harus dilanjutkan dengan pembuangan udara. Karena itulah tinggi

permukaan minyak di dalam reservoir harus sering diperiksa.

b) Apabila tinggi permukaan minyak sudah sampai ¼ nya tambahlah minyak

sampai dengan garis atau tanda MAX (pada waktu menambah minyak

sumbat pembuang ditutup)

c) Pemompaan dilanjutkan sampai minyak baru mulai keluar sedikit dari

sumbat pembuang.

d) Pada waktu minyak baru mulai keluar dari sumbat pembuang tutuplah

sumbat pembuang dan suruh asisten tetap menekan pedal setelah dipompa

beberapa kali.

e) Kendorkan sumbat pembuang ¼ putaran untuk memeriksa bahwa tidak

ada lagi gelembung udara yang keluar dari sumbat pembuang. Kemudian

sumbat dikencangkan. Pengecekan seperti ini minimum harus dilakukan

dua kali.

f) Lakukan hal yang sama terhadap roda – roda yang lain menurut urutan

seperti pada gambar di bawah.

g) Periksa reaksi pedal dan tinggi pedal ke lantai seperti diuraikan sebelum

ini. Jika tidak betul periksa kemungkinan terdapat udara di dalam sistem

rem.

Universitas Mercu Buana


Laporan Kerja Praktek 46

4.2. Pedal Rem

4.2.1. Pemeriksaan dan Penyetelan Tinggi Pedal Rem

a) Ukur tinggi pedal

 Lipat karpet di bawah pedal rem dengan menggunakan penggaris. Ukur

jarak antara bagian atas pedal dan lantai.

 Biasanya tinggi pedal rem tidak berubah secara drastis. Namun apabila

tidak berada dalam nilai spesifikasi lakukan penyetelan menurut prosedur

di bawah ini.

b) Setel Tinggi Pedal

 Lepaskan konektor dari swit lampu rem.

 Kendorkan mur pengunci swit lampu rem dan lepas swit lampu rem.

 Kendorkan mur pengunci batang pendorong.

 Setel tinggi pedal dengan cara memutar batang pendorong pedal.

 Kencangkan mur pengunci batang pendorong

 Pasang swit lampu rem

 Dorong pedal rem 5 – 15 mm (0.20 – 0.59 in) putar swit lampu rem untuk

mengunci mur pada posisi lampu rem mulai padam.

 Hubungkan konektor pada swit lampu rem.

 Dorong pedal rem 5 – 15 mm (0.20 – 0.59 in) dan periksa apakah lampu

rem menyala.

 Setelah penyetelan tinggi pedal periksa gerak bebas pedal.

Universitas Mercu Buana


Laporan Kerja Praktek 47

4.2.2. Pemeriksaan dan Penyetelan Gerak Bebas Pedal Rem.

a) Periksa Gerak Bebas Pedal Rem

 Setelah mesin dimatikan, bebaskan kevakuman yang terdapat di dalam

booster rem dengan jalan menginjak pedal rem sampai jarak cadangan

pedal tidak berubah lagi dengan tekanan pedal yang sama. Jika masih

terdapat vakum di dalam booster, gerak bebas pedal rem yang sebenarnya

tidak dapat diketahui.

 Dengan perlahan pedal rem ditekan dengan jari sampai terasa ada tahanan,

kemudian ukurlah langkah pedal.

b) Penyetelan Gerak Bebas Rem.

 Jika gerak bebas pedal rem tidak dalam spesifikasi, kendorkan mur (A)

dari push rod pada master silinder (B). penyetelan dilakukan dengan

memutar push rod.

 Kencangkan mur dan ukur gerak bebas sekali lagi.

 Periksa lampu rem menyala apabila pedal rem ditekan dan lampu rem mati

apabila pedal dibebaskan.

4.2.3. Pemeriksaan Jarak Cadangan Pedal Rem

a)Hidupkan mesin (hanya untuk kendaraan yang menggunakan booster rem).

Tempatkan ganjalan – ganjalan roda – roda depan dan belakang. Bebaskan rem

tangan dan hidupakn mesin.

b) Periksa jarak cadangan pedal rem, tekan pedal rem (dengan kekuatan sekitar

50 kg) kemudian ukur jarak antara bagian atas pedal dan lantai.

c)Jika jarak cadangan kurang dari spesifikasi, mungkin disebabkan celah antara

sepatu rem dan teromol rem terlalu besar.

Universitas Mercu Buana


Laporan Kerja Praktek 48

d) Stel celah sepatu dengan menarik tuas rem tangan beberapa kali. Cara

penyetelan celah sepatu berbeda – beda menurut modelnya. Ikuti selalu

petunjuk dalam Buku Pedoman Reparasi.

e)Jika jarak cadang masih juga tidak dalam harga spesifikasi, mungkin disebabkan

salah satu hal berikut.

 Tinggi pedal rem kurang tinggi

 Gerak bebas pedal berlebihan.

 Terdapat udara di dalam sistem hidrolis

 Mekanisme penyetelan celah sepatu tidak bekerja.

 Kabel rem tangan tersangkut.

4.3. Rem Piringan

Prosedur penggantian pad rem berbeda – beda menurut jenis rem piringan. Misalnya

cara penggantian pad jenis PS dapat dilakukan tanpa harus membuka rakitan kaliper,

tetapi untuk jenis AD, rakitan kaliper harus dibuka. Prosedur berikut ini adalah untuk

jenis AD.

a) Melepas

 angkat kendaraan dan lepaskan semua roda. Kendorkan mur-mur roda

sebelum mengangkat kendaraan.

 Buka kaliper

Bersihkan kaliper dengan udara. Amankan kepala sub-pen dengan kunci

dan baut kaliper. Tarik kaliper dan balikkan ke atas kemudian masukkan

baut yang telah dilepas ke dalam plat penahan agar kaliper tidak terjatuh.

 Buka pad rem

Buka pad dalam. Buka pad luar bersama dengan simnya.

Universitas Mercu Buana


Laporan Kerja Praktek 49

b) Pemeriksaan

 Periksa keausan pad rem

Ukur ketebalan pad rem, jika kurang dari atau mendekati 1,0 mm ganti

pad-padnya. Jika keausan pad tidak merata atau ada kerusakan, mintalah

petunjuk pada instruktur.

 Periksa mekanisme pen luncur kaliper. Jika ada kerusakan kaliper perlu di

overhaul.

 Periksa tebal piringan.

Bersihkan permukaan rotor piringan dengan menggunakan kain lap. Ukur

tebal rotor piringan, jika kurang dari minimum rotor harus diganti.

c) Pemasangan

 Pasanglah pad rem.

Bersihkan permukaan plat penahan ditempat pad piringan akan dipasang.

Pasanglah dengan betul plat penunjang (1), plat pengantar pad (2), dan

pegas anti berisik (3) pada plat momen (4). Bersihkan permukaan pad rem

menggunakan amplas tetapi jangan terlalu keras. Sambil mendorong pegas

(3) ke atas pasang pad luar beserta simnya (5) pada plat penahan. Pasang

pad dalam pada plat momen sama seperti memasang pad luar.

 Pasang kembali kaliper

Apabila pad baru akan dipasang, keluarkan sebagian minyak rem pada

reservoir karena kalau tidak minyak rem akan meluap pada waktu piston

didorong masuk kembali dan minyak rem bertambah pada reservoir.

Dengan menggunakan gagang palu tekan piston masuk. Masukkan kaliper

secara hati-hati sehingga boots piston tidak terjepit. Pegang kepala sub-pen

dengan kunci kemudian kencangkan baut-baut kaliper pada momen

Universitas Mercu Buana


Laporan Kerja Praktek 50

spesifikasi. Setelah kaliper dipasang perhatikan bahwa boots pada pen

utama dn subpen terpasang dengan sempurna tanpa terpuntir.

 Atur ketinggian minyak rem di dalam reservoir master silinder.

 Periksa pemasangan pad rem. Tekan pedal rem sekali dan lepaskan. Hub

roda harus berputar dengan bebas. Walaupun pad sedikit menyentuh rotor

piringan pada waktu rem dilepas hal ini tidak menyebabkan keausan yang

berarti.

 Pasang roda dan turunkan kendaraan. Kencangkan semua roda baik-baik

setelah kendaran diturunkan.

4.4. Rem Tromol

4.4.1. Melepas Tromol rem

a) Periksa ketebalan pelapis sepatu

Lepas sumbat lubang pemeriksaan dan periksa ketebalan pelapis sepatu

melalui lubang. Bila kurang dari minimum, ganti sepatu

b) Lepas roda belakang

c) Lepas tromol rem

Bila tromol rem tidak dapat dilepas dengan mudah, lakukan langkah-

langkah berikut :

 masukkan obeng melalui lubang pada backing plate, dan tahan tuas

penyetel otomatis menjauh dari penyetel

 menggunakan obeng yang lainnya, kurangi penyetelan sepatu rem

dengan cara memutar roda gigi penyetel.

d) Lepas sepatu depan

 menggunakan obeng, lepas pegas pembalik dan klem.

 Lepas pegas penahan sepatu, kap dan pin.

Universitas Mercu Buana


Laporan Kerja Praktek 51

 Lepaskan pegas anchor dari sepatu depan dan lepas sepatu depan.

 Lepas pegas anchor dari sepatu belakang.

e) Lepas sepatu belakang

 lepas pegas penahan sepatu, kap dan pin

 menggunakan tang, lepas pegas tuas penyetel

 lepas penyetel

 menggunakan tang, lepaskan kabel rem parkir dari tuas rem parkir dan

lepas sepatu belakang.

f) Lepas tuas penyetel otomatis dan tuas rem parkir

 Lepas ring E

 Lepas tuas penyetel otomatis

 Lepas washer C

 Lepas tuas rem parkir

g) Lepas silinder roda

 Lepas saluran rem, gunakan penampung untuk menyimpan minyak rem

 Lepas 2 baut dari silinder roda

h) Bongkar silinder roda

Lepas 2 boot, piston, kap dan pegas

4.4.2. Memeriksa Tromol Rem

a) Periksa komponen yang telah dibongkar

b) Ukur ketebalan pelapis sepatu rem

Menggunakan penggaris, ukur ketebalan pelapis sepatu. bila ketebalannya

kurang dari minimum atau pelapis sepatu keausannya nampak tidak

merata, ganti sepatu rem.

Universitas Mercu Buana


Laporan Kerja Praktek 52

c) Ukur diameter bagian dalam tromol

Bila tromol tergores atau aus, tromol rem harus dibubut pada diameter

dalam maksimum.

d) Periksa pelapis sepatu dan tromol belakang terhadap kontak yang tepat.

Bila kontak di antara pelapis rem dan tromol tidak tepat, perbaiki pelapis

dengan gerinda.

4.4.3. Memasang Tromol Rem Belakang

a) Periksa cara kerja mekanisme penyetel otomatis.

b) Periksa celah di antara sepatu rem dan tromol

c) Isi reservoir rem dengan minyak rem

d) Buang udara dari sistem rem

e) Periksa terhadap kebocoran

4.5. Pemeriksaan dan Penyetelan Gerakan Tuas Rem Parkir

a) Periksa gerakan tuas rem tangan

Tarik tuas rem dengan kekuatan tertentu sambil menghitung berapa bunyi

“klik” yang terjadi.

b) Bila jumlah “klik” tidak berada dalam spesifikasi, ambil dua kunci pas

untuk mengendorkan mur pengunci pada tutup penyetel

c) Putar tutup penyetel dan stel gerakan tuas rem pada jumlah bunyi “klik”

yang telah ditentukan

d) Amankan tutup penyetel dengan mengencangkan mur menggunakan dua

kunci pas.

Universitas Mercu Buana


Laporan Kerja Praktek 53

Universitas Mercu Buana

Anda mungkin juga menyukai