Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MATA KULIAH REPARASI PADA KAPAL

REPARASI PADA SEA CHEST DAN VALVE

DISUSUN OLEH :

1. RESSICA AYU ELHAS (1610313024)

2. THERESIA LOVIZA B. L. (1610313031)

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA


FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERKAPALAN
2018
Reparasi pada kapal umumnya menggunakan langkah-langkah berikut :

1. Pertama-tama adalah mensurvey bagian kapal yang perlu di reparasi


2. Kedua, dengan melepaskan bagian bagiannya
3. Setelah melepaskan, bagian bagian tersebut di letakkan di lantai kerja
4. Lalu dibersihkan menggunakan cara yang sesuai dengan bagian kapal tersebut,
cara pembersihannya bisa dengan water jet, maupun di ketuk menggunakan
palu. Jika bagian tidak dapat dibersihkan dengan kedua cara diatas, maka
diperlukan pemanasan menggunakan plasma pada bagian kapal tersebut
ataupun menggunakan sikat kawat manual maupun mesin.
5. Setelahnya di periksa kembali apakah bagian tersebut perlu diganti atau kembali
dipakai
6. Setelah itu mengukur diameter bagian kapal tersebut, agar mengetahui bagian
tersebut layak dipakai lagi atau tidak
7. Lalu, penimbangan bagian sama seperti langkah diatas, langkah ini berguna
untuk mengetahui apakah bagian kapal tersebut masih layak dipakai atau tidak.
8. Lalu, di hitung bagian tersebut kerusakannya tidak boleh lebih dari 20%, jika
lebih bagian tersebut perlu diganti. Jika kurang dari 20% bagian dapat di reparasi
9. Jika bagian tersebut layak pakai maka bagian tersebut dipakai kembali
Sea Chest (kotak laut) kapal
A.            Pengertian dari Sea Chest

             Kotak laut (sea chest) adalah suatu perangkat yang berhubungan dengan air laut
yang menempel pada sisi dalam dari pelat kulit kapal yang berada di bawah
permukaan air dipergunakan untuk mengalirkan air laut ke dalam kapal sehingga
kebutuhan sistem air laut dapat dipenuhi. 

Gambar Sea Chest dan Letaknya pada Sisi Lambung dan Bagian Bawah

                    Pada kapal-kapal yang berukuran besar, menengah maupun kecil dengan


sistem instalasi permesinan dari mesin induk seluruhnya terletak di dalam kamar
mesin, pada badan kapal bawah air menurut peraturan dari Biro Klasifikasi harus
dipasang suatu bagian konstruksi yang disebut sea chest. Karena dari sea chest
inilah kebutuhan air laut dalam kapal dapat dipenuhi. 

               Antara sea chest dengan sistem-sistem yang memerlukan suplai air laut
dihubungkan dengan perantaraan pipa-pipa dari bermacam-macam ukuran sesuai
dengan penggunaannya. Pada pipa-pipa tersebut terdapat katup-katup yang
berfungsi sebagai pembuka dan penutup aliran air laut. Katup tersebut dibuka bila
sistem perlu suplai air laut dan ditutup bila sistem sudah tidak perlu lagi. Misalnya
mesin induk dimatikan saat kapal sandar di pelabuhan, maka katup air laut yang
menuju ke mesin induk ditutup, tetapi karena kapal masih memerlukan suplai arus
listrik untuk bongkar muat dari mesin bantu, maka katup air laut yang menuju
mesin bantu tetap dibuka. Dengan kata lain bahwa pembukaan dan penutupan
katup pada pipa-pipa perantara tersebut dilakukan sesuai dengan kebutuhan kapal
dalam eksploitasinya, dan diharapkan bahwa sea chest mampu menyediakan air
laut yang dibutuhkan oleh kapal untuk suplai sistem air laut dari kapal diam
sampai kapal bergerak dan beroperasi.

Gambar 02. Diagram Sistem Air Laut

Keterangan :

                          1.   Katup Kingstone                                 11. Pipa Utama


                          2.   Pompa Centrifugal                              12. Reduction Valve
                          3.   Pompa Tangan                                    13. Stop Valve
                          4.   Pipa Utama                                         14. Service Connection
                          5.   Tangki Dinas                                       15. Stop Valve
                          6.   Pipa Pembagi                                      16. Hose
                          7.   Tempat-Tempat Penggunaan              17. Pancuran
                          8.   Pipa Limpah                                        18. Pipa Air Cuci
                          9.   Katup Test                                          19. Pipa Udara
                         10. Fire Main                                             20. Heating Coil

B.   Fungsi Sea Chest

               Kinerja dari sistem air laut dalam kapal bergantung dari suplai air laut yang
dihisap oleh sea chest, jadi sistem air laut dapat beroperasi secara penuh apabila
sea chest mampu menghisap air laut sesuai dengan kebutuhannya. Sistem air laut
dalam kapal dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu sebagai berikut.

1.          Sistem Pendingin Mesin Induk dan Mesin Bantu


Mesin induk adalah instalasi mesin dalam kapal yang dipergunakan untuk
menggerakkan / memutar poros baling-baling sehingga kapal dapat bergerak,
sedangkan mesin bantu adalah motor yang dipergunakan untuk menggerakkan
generator listrik sehingga menghasilkan arus listrik yang kemudian digunakan
untuk pesawat-pesawat yang memerlukan tenaga tersebut. Misalnya pompa-
pompa pada sistem pipa, kompresor, separator, mesin-mesin geladak, sistem
penerangan, pesawat komunikasi, pesawat navigasi dan lain-lain.
Sistem pendingin bertujuan untuk menjaga agar temperatur mesin tetap
berada pada batas yang diperbolehkan sesuai dengan kekuatan material, karena
kekuatan material akan menurun sejalan dengan naiknya temperatur (overheating)
Air adalah bahan pendingin yang sangat baik, karena dapat mengambil 1
kkal pada tiap-tiap kg dan tiap-tiap derajat Celcius, sedangkan volume 1 kg air
hanya 1 dm3 (1 liter).
Pada kapal dengan penggerak motor bakar dengan pendingin air, air
pendingin dialirkan melalui dan menyelubungi dinding silinder, kepala silinder
serta bagian-bagian lain yang perlu didinginkan. Air pendingin akan menyerap
kalor dari semua bagian tersebut, kemudian mengalir meninggalkan blok mesin
menuju radiator atau alat pendingin yang menurunkan kembali temperaturnya.
Sistem pendingin air pada mesin induk maupun mesin bantu dalam kapal
dikenal ada 2 macam yaitu :

·             Sistem pendingin terbuka (direct cooling system) 


adalah sistem pendingin motor bakar pada kapal dimana air laut dipakai
langsung untuk mendinginkan silinder motor bakar dan komponen lainnya setelah
itu dibuang kembali ke laut. Hal ini cocok untuk motor-motor kapal kecil, dimana
pompa pendingin mengisap air laut dari luar kapal dan memompakan air laut
tersebut keluar kapal setelah mendinginkan mesin, cara ini disebut pendinginan
terbuka karena selalu air laut yang beredar.

·         Sistem pendingin tertutup (indirect cooling system) 


adalah sistem pendingin motor di kapal dimana silinder motor bakar dan
komponen lainnya didinginkan dengan air tawar dan kemudian air tawar tersebut
didinginkan oleh air laut dan selanjutnya air tawar tersebut dipakai kembali untuk
mendinginkan motor, jadi yang selalu bergantian adalah air laut, sedangkan air
tawar selalu beredar tetap, demikian daur ini berjalan terus.
Pendingin air tawar (fresh water cooler) yaitu alat pemindah panas
berbentuk bejana yang dipergunakan untuk mendinginkan air tawar pendingin
motor penggerak utama dan motor bantu kapal dengan mengalirkan air laut ke
dalam bejana tersebut. Pada motor-motor ukuran besar lebih cenderung
menggunakan sistem pendingin tertutup. 
Hal ini dengan suatu alasan bahwa untuk pendinginan di bawah temperatur
o
60 C bagi motor-motor yang bertenaga besar lebih sulit. Sedangkan air laut pada
temperatur yang tinggi akan menyebabkan endapan-endapan pada tempat yang
didinginkan, yang akibatnya bisa mengganggu proses pendinginan. Sedangkan
untuk motor-motor yang baru yang menggunakan pendingin air tawar, masih ada
yang diijinkan untuk temperatur air pendingin mencapai diatas 80o C .
Pemasangan Sea Chest

Sebagai lubang pengisapan air laut, sea chest ditempatkan berdekatan


dengan kamar mesin, karena segala sistem yang memerlukan berada dalam kamar
mesin. Misalnya mesin induk, mesin bantu, pompa-pompa, ketel uap, alat
penyuling dan sebagainya.
Untuk mendapatkan air laut yang dapat mencukupi kebutuhan eksploitasi
kapal, maka perlu dipikirkan tempatnya untuk pemasangan sea chest agar tujuan
utama dari sistem air laut dapat tercapai.
Pada sebuah kapal umumnya mempunyai dua buah sea chest yang dipasang
pada lambung kapal di bawah garis air di depan kamar mesin tepatnya dipasang di
dasar kapal dan dipasang di samping kapal di bawah air (bilge), karena mengingat
bervariasinya kedalaman perairan yang dilewati. 

Gambar Sea Chest dan Penempatannya

    Pemasangan pada dua tempat yang berbeda ini dimaksudkan agar kinerja sea
chest sebagai lubang pengisapan berjalan dengan lancar. Bila kapal berlayar di
laut yang dalam maka dipakai sea chest yang terletak di dasar kapal, sebab
kemungkinan terjadinya kotoran, lumpur yang teraduk-aduk akibat gerakan kapal
tidak akan terjadi dan pada keadaan ini sea chest samping tidak dipergunakan.
Jika kapal berlayar di perairan yang dangkal dan kemungkinan terjadinya kotoran,
lumpur atau pasir yang teraduk-aduk karena gerakan kapal yang mungkin dapat
masuk ke lubang sea chest dasar maka sea chest samping yang dipakai sedangkan
sea chest bawah ditutup.
Dalam penentuan peletakan sea chest harus dipertimbangkan bahwa sea
chest masih berfungsi sebagai lubang pengisapan air laut dengan baik, walaupun
kondisi kapal miring sampai 22,5o dari keadaan vertikal sea chest masih tetap
bekerja dengan baik dan tidak mengisap udara.
Masalah-Masalah yang Terjadi pada Sea Chest
       Sea chest terletak di bagian kapal yang tercelup di dalam air sehingga sering
mengalami berbagai masalah, diantaranya.
1.          Fouling (Kerang-Kerang Laut)
Fouling (kerang-kerang laut) merupakan faktor penghambat pada sea chest.
Fouling ini menempel pada badan kapal di dalam air termasuk sea chest, Fouling
ini berkembang dengan cepat dan menutup sebagian dari  sea chest sehingga air
laut yang disedot tidak maksimal dan terdapat kotoran-kotoran (serpihan kerang,
tanaman dan pasir) yang masuk kedalam sea chest
1.                           2.     Korosi
Korosi merupakan hal yang tak terpisahkan dari kapal terutama bagian yang
tercelup dalam air. Korosi menyebabkan komposisi baja menjadi rapuh, hal ini
juga terjadi pada sea chest. 
Jika bagian saringan luar sea chest mengalami korosi  mengakibatkan
kerapuhan pada baja dan terjadi patah, jika saringan patah maka kotoran-kotoran
yang berukuran besar akan masuk dan menghambat sistem pemasukan air laut.
     3. Erosi pada Sea Chest (Erosion Problems)
Sea chest merupakan pintu air sehingga pada bagian ini dilewati aliran air
laut yang terus menerus. Aliran yang terus menerus inilah yang menyebabkan
terjadinya erosi pada sea chest. Akibat erosi ini, bahan pada sea chest mengalami
penggerusan sedikit demi sedikit dan lama kelamaan menjadi tipis.
Perawatan dan Reparasi pada Sea Chest
Cara perawatan dan reparasi dari sea chest adalah sebagai berikut.
1.          Sea Chest di bersihkan dengan Water Jet
Bagian ini merupakan lubang  jalannya air, sehingga banyak tumbuhan dan
binatang laut yang mungkin menyangkut dalam bagian saringan sea chest
tersebut. Setelah kapal masuk dock maka sea chest dibersihkan dengan water jet
untuk membersihkan dari kerang-kerang yang menyangkut pada saringan.
        
2.          Penyekrapan
Setelah di water jet, saringan pada sea chest dibuka kemudian dilakukan
penyekrapan untuk membersihkan kotoran,kerang maupun tumbuhan laut yang
ada di dalam kotak sea chest.

3.          Pengecekan Pelat pada Sea Chest dengan Test Kerosin


Setelah dibersihkan plat sea chest dicek dengan test kerosin. Jika ada pelat
yang rusak maka dilakukan penggantian.
Pelat yang ada pada sea chest juga dicheck ketebalannya. Jika ketebalannya
kurang dari 11,682 mm, maka dilakukan penggantian pelat.

Perhitungan Tebal Pelat Sea Chest


Tebal pelat sea chest tidak boleh kurang dari:
T = 12 x a √P. K + tk        (Ref : 6.14. BKI Th.2006 Vol. II Sec. 8.B.5.3)
Dimana :   P = 2Mws
                 a = 0,6 m
                 tk= 1,5
Jadi :
T = 12 x 0,6 x (√2 x 1) + 1,5
    = 11,682 mm

4.          Penggantian Zinc Anode


Perlindungan dengan menggunakan Zink Anode Protection adalah
perlindungan pengkaratan secara aktif,  maksudnya adalah menggunakan proses
kimiawi dimana lambung kapal sebagai katodanya, anodanya merupakan
lempengan logam non ferro sedangkan air laut adalah elektrolit, sehingga jika
berlayar terjadi aliran arus listrik dimana ion-ion logam akan tertarik dan
menempel pada pelat kapal sehingga proses pengkaratan terhambat.
Di sekitar sea chest harus dipasang zink anode dengan mutu yang memenuhi
dan jumlah yang dapat bekerja aktif  sebagai pelindung kotodik selama sekurang-
kurangnya 24 bulan (2 tahun). Current density yang digunakan adalah 65mA/m.
Total zink anode yang dipakaikan pada sea chest adalah 6 buah.
Gambar  Zink Anode Protection

          5. Pengecatan
Pengecatan badan kapal berguna untuk melindungi pelat kapal dari proses
pengkaratan dan juga binatang laut. Sebelum  melakukan pengecatan, terlebih
dahulu material yang akan dicat harus bersih dari kotoran-kotoran minyak
maupun sisa-sisa cat dan debu. Proses pembersihan dari kotoran tersebut harus
benar-benar bersih. Pelaksanaan pengecatan dapat dilakukan dengan
menggunakan roll kuas ataupun menggunakan semprot.
Pengecatan disesuaikan dengan susunan cat primer dari kapal, menggunakan
cat dasar, cat Anti Corrosion  (AC) dan cat Anti Fouling (AF).  Cat AC berguna
untuk melindungi dari pengakaratan, sedangkan cat AF berguna untuk
pencegahan menempelnya hewan dan tumbuhan laut.
Valve

 Pengertian Valve
Pada saat melaksanakan perbaikan valve penulis mendapatkan pengetahuan 
mengenai macam-macam valve dan cara memperbaikinya. Valve adalah peralatan
yang berfungsi untuk mengontrol, mengarahkan, membuka, menghentikan,
mencampur aliran fluida, mengatur tekanan dan temperature fluida.

  Permasalahan Pada Valve Dan Solusinya


Adapun hal-hal yang sering jadi masalah pada valve adalah sebagai berikut:
Valve leak/bocor
Jika valve tidak bekerja dengan baik maka kemungkinan besar terjadi leak.
Bagian yang paling sering terjadi leak adalah pada packing gland. Hal ini bisa
diatasi dengan mengencangkan Gland nut. Setelah itu periksa kembali putaran
handwell, karena setelah mengencangkan gland nut akan terjadi gesekan antara
packing dengan stem yang menyebabkan handwell susah di gerakkan.
Kebocoran juga biasa terjadi didaerah sambungan body dan bonnet, daerah
body, dan disekitar flange.
Kerusakan Fisik
Valve yang tidak bekerja dengan baik kemungkinan juga disebabkan karena
adanya kerusakan fisik pada valve itu sendiri, oleh karena itu pemeriksaan fisik
sangat penting untuk dilakukan lebih dahulu sebelum adanya perlakuan yang lebih
jauh.
Pemberian Pelumas
Pemberian pelumas pada valve terutama pada stem, sangat penting untuk
menjaga ketahanan valve.

  Perbaikan Pada Valve


Proses perbaikan ulang (rekondisi) yang penulis lakukan selama selama
kerja praktek adalah rekondisi peda Gate Valve, Check Valve, dan Safety Valve .
Gambar 4.1 Komponen Swing Chack Valve

Adapun tahap proses rekondisi yang penulis lakukan adalah:

1.      Pemeriksaan / Pengukuran.
2.      Tentuka indikasi awal kerusakan dari user / inspeksi.
3.      Liat manual book / gambar cross section dari Gate dan globe valve yang
akan di perbaiki.
4.      Bongkar / lepaskan bagian-bagian dari gate / globe valve dengan melihat
panduan gambar cross section / manual book dari valve tersebut. Atau minta
bimbingan dari para pakar yang telah paham betul tentang valve ini.
5.      Lakukan pemeriksaan secara visual untuk pemeriksaan bagian-bagian gate
dan globe valve yang akan di persakan pada perbaiki.
6.      Bila ada indikasi kerusakan pada bagian-bagian / internal part valve,
mintakan pemeriksaan oleh inspeksi bengkel untuk memastikan langkah
perbaikan.
7.      Lakukan pengukuran dan pengecekan terhadap bagian / internal part yang
rusak sebagai data untuk proses perbaikan.

  Proses Pembongkaran Gate Valve Dan Globe Valve dan proses perbaikan

Adapun pproses pembongkarannnya sebagai berikut:

1.      Lepaskan Stud Bold  pengikat dengan Bonnet / Yoke


2.      Pisahkan body dengan Bonnet / Yoke
3.      Lepaskan nut pengikat gland packing
4.      Lepas stem dari bonnet,dorong dengan cara memutar Hand Wheel sampai
lepas dari  Stem nut lalu tarik sampa keluar
5.      Lepas Glan,Glan ring dan Packing dari bonnet
6.      Pisahkan stem dengan Disc / wedge
7.      Bersihkan part – part yang sudah dilepas

Proses Perbaikan
Proses ini dilakukan pada disc/wedge dan set ring.Setelah dibersihkan
periksa kerusakan.Seperti goresan,galling,atau scooring karena kerusakan tersebut
dapat mempengaruhi kemampuan untug packing dalam menyekat
aliran.Kerusakan ringan seperti goresan dapat diperbaiki dengan pemolesan
menggunakan bahan abrasive yang halus (Lapping).Apabila kerusakan tidak bisa
diperbaiki dengan proses lapping maka dapat dilakukan built up atau dengan
penambahan meterial yang sama pada disc dan seat melalui pengelasan.Untuk
mengatasi kerusakan pada gasket,packing,bushing stem pada valve,maka
dilakukan penggantian material yang baru.

  Proses Rekondisi Safety Valve

Safety valve adalah suatu peralatan yang di desain untuk melindungi


peralatan lain. Seperti : Bejana Bertekanan, Boiler, Heat Exchanger, piping,
compressor dan lain-lain. Valve jenis ini dapat membuka secara otomatis pada
tekanan tertentu dan mencegah kerusakan akibat dari tekanan yang berlabih dalam
sistem proses dan penyimpangan.
Bilamana terjadi penyimpangan pressure maka valve akan membuka cepat
untuk membuang sebagian fluida dan kembali menutup denga cepat. Kejadian
seperti ini di sebut dengan istilah popping (pop action).

Proses perbaikan pada sefety valve pembongkaran dan pemeriksaan :

1.   Tentukan indikasi awal kerusakan dari user / inspeksi


2.   Bersihkan valve dengan proses steaming
3.   Pelajari kosntruksi safety valve untuk persiapan pembongkaran
4.   Bongkar / lepaskan bagian – bagian dari safety valvedengan langkah-    
langkah sabagai berikut :
a.       Lepas nut lifting Washer
b.      Lepas stud bolt pengikat dengan body dengan spring case
c.       Angkat / pisahkan spring case dengan body
d.      Angkat spring washer dan spring
e.       Angkat spindle dengan disc
f.        Lepas lock upper dan lower
g.       Angkat lift stoper dan guide
h.       Lepas upper dan lower ring
i.         Lepaskan / pisahkan seat nozzle dengan body jika memungkinkan
j.        Bersihkan semua bagian – bagiannya kemudian dilakukan
k.      pemeriksaan secara visual pada komponen utama bagian dalamnya
seperti : Disc,nozzle,spindle,spring dan lain-lain
l.         Bila ada indikasi kerusakan pada komponen bagin dalam / internal
part valve buatlah langkah perbaiakan. Dan kerjakan sesuai langkah
tersebut (sesuai prosedur).

Permasalahan pada Valve dan perbaikannya


Kerusakan dan perbaikan pada gate valve

Cross Section of Gate Valve

No Kerusakan Perbaikan

1 Leak pada stem dan baut Kencangkan baut packing


packing

Apabila masih terjadi leak


maka ganti dengan packing
baru

2 Valve tidak menutup Lapping disc dengan campuran


dengan benar minyak dan lapping compound

3 ada kerusakan yang tidak Bongkar valve dang anti pada


diketahui penyebabnya baagian valve yang mengalami
kerusakan

Anda mungkin juga menyukai