Anda di halaman 1dari 31

A.

SistemBilangan
1. Pengertian Sistem Bilangan
Sistem bilangan (numbersystem) adalah suatu cara untuk mewakili besaran dari
suatu item fisik. Sistem bilangan yang banyak dipergunakan oleh manusia adalah system
bilangan desimal,yaitu sistem bilangan yang menggunakan 10 macam simbol untuk mewakili
suatu besaran. Sistem ini banyak digunakan karena manusia mempunyai sepuluh jari untuk
dapat membantu perhitungan. Lainhalnya dengan komputer, logika di komputer diwakili oleh
bentuk elemen dua keadaan yaitu off (tidak ada arus) dan on (ada arus). Konsep inilah yang
dipakai dalam sistem bilangan biner yang mempunyai dua macam nilai untuk mewakili suatu
besaran nilai. Selain sistem bilangan biner, komputer juga menggunakan sistem bilangan
oktal danheksadesimal.

2. Konsep sistem bilangan Desimal, Biner,Heksadesimal


Sistem bilangan desimal menggunakan 10 macam simbol bilangan berbentuk
10 digit angka, yaitu 0, 1 , 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9. Sistem bilangan desimal
menggunakan basis atau radiks10. Bentuk nilai bilangan desimal berupa integer
desimal atau pecahan desimal.
Tabel 1.1. Bilangan Desimal

(Sumber : Haryanto & Sucipto, 2013)

Bilangan biner adalah bilangan yang berbasis 2 yang hanya mempunyai 2 digit yaitu 0 dan
1. 0 dan 1 disebut sebagai bilangan binary digit atau bit. Bilangan biner ini digunakan sebagai dasar
kompetensi digital. Bobot faktor untuk bilangan biner adalah pangkat / kelipatan 2. Sistem bilangan
biner menggunakan 2 macam simbol bilangan berbentuk 2 digit angka, yaitu 0 dan 1. Sistem bilangan
biner menggunakan basis2.
Tabel 1.2. Bilangan Biner

(Sumber: Haryanto & Sucipto, 2013)


Sistem bilangan oktal menggunakan 8 macam simbol bilangan, yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7.
Sistem bilangan oktal menggunakan basis 8. Nilai tempat sistem bilangan oktal merupakan
perpangkatan dari nilai 8 sebagai berikut.
Tabel 1.3. Bilangan Oktal

1
(Sumber: Haryanto & Sucipto, 2013)
Sistem bilangan heksadesimal menggunakan 16 macam simbol, yaltu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,
9, A, B, C. D, E, dan F. Sistem bilangan heksadesimal menggunakan basis 16. Sistem bilangan
heksadesimal digunakan untuk alasan-alasan tertentu di beberapa komputer. Nilai tempat sistem
bilangan heksadesimal merupakan perpangkatan dari nilai 16, seperti ditunjukkan pada tabel berikut.
Tabel 1.4. Bilangan Heksadesimal

(Sumber: Haryanto & Sucipto, 2013)


3. Pengubahan Biner ke Desimal
Berikut ini prosedur pengubahan bilangan biner menjadi bilangan desimal. Misalnya,
diberikan bilangan 110011B. Pertama kali dituliskan bilangan biner sebagai berikut. (Akhiran B untuk
menyatakan bahwa angka didepannya adalah bilangan biner (demikian juga D untuk desimal, H untuk
heksadesimal, O untuk oktal).

Biner 1 1 0 0 1 1 . Titik biner


5 4 1 0
Desimal 2 2 2 2 =
32 16 0 0 2 1 = 51
Gambar Pengubahan bilangan Biner ke desimal

Tambahkan empat bilangan desimal untuk mendapatkan ekuivalen desimal. Maka akan
didapatkan bahwa biner 110011B sama dengan angka desimal 51D.

4. Pengubahan Desimal keBiner


Pada saat bekerja dengan peralatan elektronik digital, sering kali harus dapat mengubah
bilangan desimal ke bilangan biner. Pembahasan selanjutnya dengan suatu metode yang
membantu menyelesaikan pengubahan ini. Salah satu cara mengubah bilangan desimal 13 ke
bilangan biner, adalah sebagaiberikut:
Bilangan desimal

: 2 = 6 dengan sisa = 1

6 : 2 = 3 tanpa sisa =0

3 : 2 = 1 dengan sisa =1

1 : 2 = 0,5 dengan sisa =1

Jadi bilangan binernya


2
1 0 1 1
1-an 2-an 4-an 8-an
Pengubahan bilangan pada Gambar diatas dimana bilangan 13D sama dengan
bilangan biner 1101B.

5. BilanganHeksadesimal
Sistembilanganheksadesimalmenggunakan16simbol0,1,2,3,4,5,6,7, 8, 9, A,
B, C, D, E, dan F disebut sebagai sistem berdasar 16. Heksadesimal dan biner
adalah ekuivalen untuk bilangan desimal 0 sarnpai 17. Perlu dicatat bahwa huruf
“A” merupakan singkatan untuk 10D, “B” untuk 11D, dan sebagainya.
Kelebihandarisistemheksadesimalialahmampurnengubahsecaralangsungdan
bilangan biner empat bit. Sebagai contoh, bilangan heksadesimal A6Hakan

3
menyatakan bilangan biner delapan-bit 10100110B. Berdasarkan tabel dapat
langsung dapat mengubah bilangan dari biner ke desimal atau sebaliknya.
Tabel 1.5. Bilangan Desimal, Biner, Oktal, dan Heksadesimal

(Sumber: Haryanto & Sucipto, 2013)


Konversi dari bilangan heksadesimal ke bilangan biner dapat dilakukan dengan
mengkonversikan masing-masing digit heksadesimal ke 4 digit biner sebagai berikut.
Berarti bilangan heksadesimal D4H adalah 11010100B dalam bilangan biner.

D 4

1101 0100

Konversi dari bilangan biner ke bilangan heksadesimal dapat dilakukan


denganmengkonversikantiap-tiapempatbuahdigitbiner.Misalnyabilanganbiner
11010100 dapat dikonversikan ke bilangan heksadesimal dengancara:

1101 0100
D 4

Bilangan heksadesimal dapat dikonversikan ke bilangan desimal dengan


cara mengalikan masing-masing digit bilangan dengan nilaitempatnya.

4
B6A16 = 11 x 162 + 6x161 + 10x160
= 11 x 256 + 96 + 10
= 2922D

6. BilanganOktal
Sistem bilangan oktal menggunakan delapan simbol yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6,
dan7.Bilanganoktaljugaberhubungandenganbilangandasar8.Keekuivalenan antara
bilangan biner dan bilangan oktal untuk bilangan desimal 0 sampai 17. Kelebihan dan
bilangan oktal pada saat pengubahan langsung dan sebuah bilangan ke bilangan
biner 3-bit. Notasi oktal digunakan untuk menyatakan bilangan biner.
Pengubahan bilangan oktal ke bilangan biner adalah operasi yang biasa
apabilamenggunakansistemkomputer.Misalkanpengubahanbilanganoktal67O
(dibaca “enam tujuh basis delapan”) ke bilangan biner ekuivalennya. Setiap
bilanganoktaldiubahkedalam3-bitbilanganbineryangekuivalen.Bilanganoktal 6
sama dengan 110, 7 sama dengan 111. Penggabungan grup bilangan biner tersebut
menghasilkan 67O =110111B
Tabel 1.6. Keekuivalenan antara bilangan biner dan oktal
untuk bilangan desimal 0 sampai 17

Desimal Biner Oktal


0 0 0
1 001 1
2 010 2
3 011 3
4 100 4
5 101 5
6 110 6
7 111 7
8 001 000 10
9 001 001 11
10 001 010 12
11 001 011 13
12 001 100 14
13 001 101 15
14 001 110 16
15 001 111 17
16 010 000 20
17 010 001 21

5
Konversi dan bilangan oktal ke bilangan biner dapat dilakukan dengan cara
mengkonversikan masing-masing digit oktal ke 3 digit biner, sebagai berikut.

6 5 0 2
110 101 000 010

Berarti bilangan biner 110101000010B adalah 6502O di dalam oktal.


Konversi dari bilangan biner ke bilangan oktal dapat dilakukan dengan
mengkonversikan tiap-tiap tiga buah digit biner. Misalnya, bilangan biner 11010100B
dapat dikonversikan ke oktal dengan cara :

11 010 100
3 2 4

Bilangan oktal dapat dikonversikan ke bilangan desimal dengan cara


mengalikan masing-masing bit dalam bilangan dengan nilai tempatnya.

324O = 3x82 +2x81+4x82


= 3x64+2x8+4x1
= 192+16+4
= 212D

B. Relasi logika dasar, kombinasi dansekuensial

Relasilogikadasardalamsistemkomputer,terdiridarigerbanglogikadasar yang
dilengkapi dengan simbol dan karakteristik. Gerbang logika merupakanblok
bangunan untuk komputer yang paling rumit sekalipun. Gerbang logika disusun
komponen integrated circuit (IC). Jenis atau variasi dan gerbang-gerbang logika yang
tersedia dalam semua kelompok logika termasuk TTL danCMOS.
1. GerbangAND
Gerbang AND kadang-kadang disebut “gerbang semua atau tidak”. Dasar
tentang gerbang AND yang menggunakan saklar sederhana. Gerbang AND
dioperasikan tersusun dari dioda, transistor, dan tersusun dalam suatu IC. Untuk
memperlihatkan gerbang AND digunakan simbol logika. Simbol gerbang AND
standar digunakan pada relay saklar, rangkaian pneumatik, dioda diskrit dan
transistor atau IC.

6
Gerbang AND dihubungkan ke saklar masukan A dan B. Indikator keluaran
adalahsuatuLED.BilasuatuteganganRENDAH(GND)munculpadamasukanA dan
B, maka LED keluaran tidak menyala. Perhatikan juga pada baris 1 bahwa
masukan dan keluaran diberikan digit biner. Baris 1 menyatakan bahwa bila
masukan adalah biner 0 dan 0, maka keluaran akan menjadi suatu biner 0. Lihat
dengan teliti empat kombinasi dan saklar A dan B. Perhatikanlah bahwa hanya
biner1padakeduamasukanAdanByangakanmenghasilkansuatubiner1pada
keluaran.

Gambar 1. 3. Rangkaian Gerbang AND

Tabel 1.7.Tabel Kebenaran Gerbang AND

Masukan Keluaran
A B Y
Tegangan Biner Tegangan Biner Menyala Biner
Saklar Saklar
Baris 1 Rendah 0 Rendah 0 Tidak 0
Baris 2 Rendah 0 Tinggi 1 Tidak 0
Baris 3 Tinggi 1 Rendah 0 Tidak 0
Baris 4 Tinggi 1 Tinggi 1 ya 1

2. GerbangOR
GerbangORkadang-kadangdisebut“gerbangsetiapatausemua”.Gagasan
dasar gerbang OR yang menggunakan saklar sederhana. Dengan melihat
rangkaiandibawahbahwalampukeluaranakanmenyalabilamasing -masingatau
keduasaklarmasukantersebuttertutup,tetapilampukeluarantidakakanmenyala bila
kedua-duanya terbuka. Suatu tabel kebenaran untuk rangkaian OR
diperlihatkanTabel1.7.Tabelkebenaranyangmemperlihatkankondisirangkaian
gerbang OR dengan dua input A dan B lihat pada Gambar1.3.

7
Tabel 1.8. memperlihatkan bahwa hanya baris 1 pada tabel kebenaran OR
yang menimbulkan keluaran 0, sedangkan semua beris lain menimbulkan
keluaran1.Perhatikandiagramlogika,dimanamasukanAdanBdi -OR-kanuntuk
menghasilkansuatukeluaranY.EkspresiBooleanhasilrekayasauntukfu ngsiOR juga
digambarkan. Perlu dicatat bahwa tanda tambah (+) merupakan simbol Boolean
untukOR.

Gambar 1. 4. Simbol Logika Gerbang OR dan


Suatu Ekspresi Boolean
Tabel 1.8. Tabel kebenaran Gerbang OR
MASUKAN KELUARAN
B A OR
0 0 0
0 1 1
1 0 1
1 1 1

3. Pembalik danpenyangga
Rangkaian NOT seringkali disebut pembalik, dimana tugas rangkaian NOT
(pembalik)memberikansuatukeluaranyangtidaksamadenganmasukan.Simbol logika
untuk pembalik (inverter, rangkaian NOT) diperlihatkan pada Gambar1.5.

Tabel 1.9. Tabel Kebenaran Untuk Suatu


Pembali

Masukan Keluaran
A B
Tegangan Biner Tegangan Biner
Rendah 0 Tinggi 1
Tinggi 1 Rendah 0
Gambar 1. 5. Simbol dan Ekspresi
Boolean Gerbang Pembalik

8
Bila gerbang not (pembalik) diberikan suatu logika 1 ke masukan A pada
Gambar 1.5, diperoleh hal yang berlawanan, atau suatu logis 0 pada keluaran Y.
Gambar 1.7 juga memperlihatkan suatu ekspresi Boolean dituliskan untuk fungsi
NOTatauPEMBALIK.Perhatikanlahpenggunaantandastrip(—)diataskeluaran untuk
memperlihatkan bahwa A telah dibalik atau dikomplemenkan. Istilah Boolean “A”
akan menjadi “not A (bukanA)”.

Gambar 1. 6. Pembalik Ganda

4. GerbangNAND
Gerbang AND, OR, dan NOT merupakan tiga rangkaian dasar yang dapat
menghasilkan semua rangkaian digital. Gerbang NAND ialah suatu NOT AND, atau
suatu fungsi AND yang dibalik. Simbol logika standar untuk gerbang NAND
digambarkan pada Gambar 1.7. (a). Gelembung pembalik kecil (lingkaran kecil) pada
ujung kanan dan simbol berarti sebagai pembalik AND.

(b)
Gambar 1. 7. (a) Simbol Iogika Gerbang NAND,
(b) Ekspresi Boolean Keluaran Gerbang NAND

Gambar 1.7. (b) memperlihatkan suatu gerbang AND dan pembalik yang
terpisahdandigunakanuntukmenghasilkanfungsilogikaNAND.Jikadiperhatikan
ekspresi Boolean untuk gerbang AND (A.B) dan NAND (A.B) yang diperlihatkan pada
diagram logika pada Gambar 1.9 (b) dengan Tabel1.10.

9
Tabel 1.10 Tabel kebenaran Gerbang AND dan NAND
MASUKAN KELUARAN
B A AND NAND
0 0 0 1
0 1 0 1
1 0 0 1
1 1 1 0

5. GerbangNOR
Gerbang NOR gabungan antar gerbang NOT OR yang memiliki keluaran
gerbang OR yang dibalik. Simbol logika untuk gerbang NOR berupa suatu simbol
ORdengangelembungpembalik(lingkarankecil)padasisisebelahkanan.Fungsi NOR
diperlihatkan dengan suatu gerbang OR dan suatu pembalik padaGambar
1.11(b).EkspresiBooleanuntukfungsiORadalahY=(A+B),diperlihatkanpada gambar
tersebut.

Gambar 1. 8. (a) Simbol logika gerbang NOR,


(b) Ekpresi Boolean untuk keluaran

Tabel kebenaran untuk gerbang NOR pada Tabel 1.11. Tabel kebenaran
gerbang NOR merupakan komplemen dan keluaran gerbang OR. Keluaran gerbang
OR juga dimasukkan dalam tabel kebenaran pada gambar dibawah ini untuk acuan.
Tabel 1.11. Tabel kebenaran Gerbang OR dan NOR
MASUKAN KELUARAN
B A OR NOR
0 0 0 1
0 1 1 0
1 0 1 0
1 1 1 0

6. Gerbang OR EKSKLUSIF(XOR)
Gerbang OR eksklusif disebut “gerbang OR eksklusif’ sering disingkat dengan
“gerbang XOR”. Simbol logika untuk gerbang XOR digambarkan pada Gambar 1.9.
(a); ekspresi Boolean untuk fungsi XOR digambarkan padaGambar
1.9.(b).Simbolberartiunsurtersebutdi-XORkansatusamalain.Suatutabel

10
kebenaran gerbang XOR pada Gambar 1.9. Bila tidak-semua masukan adalah 1,
maka keluaran akan menjadi suatu biner, atau logis 1. Tabel 1.12. Tabel kebenaran
gerbang OR, sehingga dapat membandingkan tabel kebenaran gerbang OR dengan
tabel kebenaran gerbang XOR.

Gambar 1. 9. (a) Simbol logika gerbang XOR.


(b) Ekspresi Boolean keluran suatu gerbang XOR

Tabel 1.12. Tabel Kebenaran gerbang OR dan XOR


MASUKAN KELUARAN
B A OR XOR
0 0 0 0
0 1 1 1
1 0 1 1
1 1 1 0

7. Gerbang NOREKSKLUSIF
Gambar 1.10. (a). merupakan simbol XOR dengan tambahan gelembung
pembalikpadasisikeluaran.Gambar1.10.(b)menggambarkanekspresiBoolean
yangdigunakanuntukfungsiXNOR.LihatbahwaekspresiBooleanuntukgerbang
XNOR adalah A ⊕ B . Tanda strip di atas ekspresi A B menyatakan bahwa

gerbang XOR tersebut dibalik. Periksalah tabel kebenaran pada Tabel 1.13.
KeluarangerbangXNORmerupakankomplemendaritabelkebenaranXOR,tabel
gerbangnya di Tabel 1.13. untuk kemudahan pengertian.

Gambar 1. 10. (a) Simbol logika gerbang XNOR,


(b) Suatu ekspresi Boolean untuk keluaran gerbang XNOR
12
Tabel 1.13. Tabel Kebenaran gerbang OR dan XNOR
MASUKAN KELUARAN
B A OR XNOR
0 0 0 1
0 1 1 0
1 0 1 0
1 1 1 1

8. Flip-Flop
Blok bangunan dasar untuk rangkaian logika gabungan berupa gerbang logika.
Blok bangunan dasar untuk rangkaian logika sekuensial berupa flip-flop (FF).
Pertemuan ini membahas beberapa jenis rangkaian flip-flop. Flip-flop dihubungkan
untuk membentuk pencacah, register geser, dan berbagaiperalatan memori.

a) Flip-flopR-S

Gambar 1.11. merupakan rangkaian flip-flop R-S yang mempunyai dua


masukan,yangdiberilabelSdanR.DuakeluarandiberilabelQdanQ.Padaflip - flop,
keluaran selalu berlawanan, atau komplementer. Dengan kata lain, bila keluaran
Q = 1, maka keluaran Q = 0, dan sebagainya. Huruf “S” dan “R” pada masukan
flip-flop R-S seringkali disebut sebagai masukan set danreset.

Normal
Set
S Q

MASUKAN KELUARAN

Reset Komplementer
R Q

Gambar 1. 11. Simbol logika untuk suatu flip-flop R-S

13
Gambar 1. 12. Rangkaian flip-flop R-S gerbang NAND

Tabel 1.14. Tabel kebenaran untuk suatu flip-flop R-S


Mode Masukan Keluaran Keterangan
Operasi S R Q Q Pengaruh pada keluaran Q
Larangan 0 0 1 1 Laranga/jangan digunakan
Set 0 1 1 0 Untuk pengesetan Q menjadi 1
Reset 1 0 0 1 Untuk mereset Q menjadi 0
Tetap 1 1 Q Q Tergantung pada keadaan
sebelumnya

Pengaktifkan pengesetan (pengesetan Q ke 1) pada Gambar 1.12,


diperlukansuatulogis0.Untukmengaktifkanreset,ataumenghapus(Qke0),juga
diperlukan suatu logis Q. Oleh karena itu, untuk membuka atau untuk
mengaktifkan diperlukan logis 0, maka flip-flop, simbol logika pada Gambar 1.13
biasanya lebih teliti. Perhatikan gelembung pembalik pada masukan R dan S.
Gelembungpembalikinimenyatakanbahwamasukansetdanresetdiaktifkanoleh
suatu logis0.

b) Flip-Flop R-S yangBerdetak


Simbol logika flip-flop R-S yang berdetak pada Gambar 1.13. flip-flop
tersebut kelihatannya seperti flip-flop RS, kecuali bahwa flip-flop R-S yang
berdetak mempunyai satu masukan ekstra yang diberi label CLK (untuk detak).
Operasi flip-flop R-S yang berdetak, masukan CLK ada pada sebelah atas
diagram. Perhatikanlah bahwa pulsa detak (1) tidak mempunyai pengaruh
terhadap keluaran Q bila masukan S dan R berada dalam posisi 0.
Flip-flop tersebut berada pada mode menganggur atau tetap selama pulsa
detak 1. Pada posisi S preset, masukan S (set) dipindahkan ke 1, tetapi keluaran Q
belum diset ke 1. Sisi yang naik dan pulsa detak 2 memungkinkan Q menjadi I.

14
Pulsa3danpulsa4tidakberpengaruhterhadapkeluaranQ.Selamapulsa3,flip - flop
berada dalam mode set, sedangkan selama pulsa 4, berada dalam mode
tetap.Selanjutnya,masukanRdipresetke1.Padasisiyangnaikdanpulsadetak 5,
keluaran Q direset (atau diklearkan) menjadi 0. Flip-flop berada dalam mode
resetbalkselamapulsadetak5maupun6.Flip-flopberadadimodetetapselama
pulsadetak7;dengandemikian,keluarannormal(Q)masihtetap0.Perhatikanlah
bahwa keluaran flip-flopR-S

Gambar 1. 13. Simbol logika untuk suatu flip-flop R-S yang berdetak

Karakteristik lain dari flip-flop R-S yang berdetak ialah bahwa sekali diset atau
direset akan tetap pada keadaan tersebut kecuali bila mengubah beberapa masukan.
Ini merupakan karakteristik memori, yang sangat berharga dalam banyak rangkaian
digital. Karakteristik ini akan jelas selama mode-tetap dan operasi. Diagram bentuk
gelombang flip-flop ini ada dalam mode-tetap selama
pulsadetak1,4,dan7.Gambar1.14.memperlihatkantabelkebenaranuntukflip- flop R-S
yangberdetak.

Gambar 1. 14. Diagram bentuk gelombang untuk suatu flip-flop R-S


yang berdetak

15
Tabel 1.15. Kebenaran untuk flip-flop R-S yang berdetak

Masukan Keluaran
Modus
Operasi CLK S R Q Q Efek pada
output

Tetap 0 0 Tanpa Perubahan

Diulang atau
dihapus ke
Reset 0 1 0 1 nol

Diatur ke 1

Set 1 0 1 0

Dilarang
menggunakan
Larangan 1 1 1 1

Gambar 1. 15. Diagram Rangkaian flip-flop R-S

Gambar 1.15. memperlihatkan diagram rangkaian dan flip-flop R-S yang


berdetak. Perhatikanlah bahwa dua gerbang NAND telah ditambahkan pada
masukan flip-flop R-S untuk menambah sifat detakan.

c) Pencacah
Pencacah ini dibuat untuk mengilangkan penundaan pada pencacah riak.
Bilamana bit pindahan merambat melalui deretan n-buah flip-flop, maka waktu tunda
propagasi total yang dialaminya adalah ntp. Oleh sebab itu, pencacah- pencacah riak
merupakan piranti yang terlalu lambat untuk beberapapemakaian

16
tertentu. Guna mengatasi masalah penundaan-riak (ripple-delay), dapat
digunakan sebuah pencacahsinkron.

Gambar 1. 16. Pencacah sinkron 3 BIT


(Sumber: Mappease, 2017)

Tabel 1.16. Tabel Kebenaran Pencacan sinkron 3 BIT

d) Pencacah-naik BinerSinkron
Jika pada pencacah sinkron pulsa yang akan dihitung datangnya tidak
serentak, maka pada pencacah sikron ini pulsa yang ingin dihitung ini masuk ke
dalamsetiapflip-flopserentak(bersama-sama)sehingaperubahoutputsetiapflip- flop
akan terjadi secara serentak. Oleh karena itu, proses penghitungan pada
pencacahsikroniniakanlebihcepatjikadibandingkandenganpencacahsiknron.

17
Gambar 1. 17. Pencacah-naik Biner Sinkron
(Sumber: Mappease, 2017)

e) Pencacah-turun binersinkron
Sama dengan Pencacah naik Biner Sinkron tetapi bedanya rangkaian ini
melakukan penghitungan dari atas ke bawah. Rangkaiannya dapat dilihat seperti
pada gambar berikut:

Gambar 1. 18. Synchronous Binary Up Counter


(Sumber: Mappease, 2017)
f) Pencacah Naik-Turun BinerSinkron
Perhitungan pada rangkaian ini, bisa dilakukan ke atas atau ke bawah dengan
memanfaatkan tombol pengatur proses penghitungan. Rangkaian seperti gambar
berikut:

18
Gambar 1. 19. Synchronous Binary Up Down Counter
g) Perancanganpencacah
Perancanganpencacahdapatdibagimenjadi2,yaitudenganmenggunakan peta
Karnaugh, dan dengan diagram waktu. Berikut ini akan dijelaskan langkah-
langkahnya:
Perancangan counter menggunakan Peta Karnaugh
a) Dengan mengetahui urutan keluaran pencacah yang akan dirancang, di
tentukanmasukanflip-flopuntuksetiapkondisikeluaranmenggunakantabel
kebalikan.
b) Carifungsibooleanmasing-masingmasukanflip-flopdenganmenggunakan
peta Karnaugh. Usahakan untuk mendapatkan fungsi yang sesederhana
mungkin, agar rangkaian pencacah menjadi sederhana.
c) Buat rangkaian pencacah dengan fungsi masukan flip-flop yang telah
ditentukan. Pada umumnya digunakan gerbang logika untuk membentuk
fungsi tersebut.
Perancangan pencacah menggunakan diagram waktu
1) Menggambarkan diagram waktu CLK, tentukan jenis pemicuan yang
digunakan, dan keluaran flip-flop yang diinginkan. Untuk n kondisikeluaran,
terdapat n jumlah pulsaCLK.
2) Dengan melihat keluaran flip-flop sebelum dan sesudah clock aktif (Qn dan
Qn+1), tentukan fungsi masukan flip-flop dengan menggunakan tabel
kebalikan.
3) Menggambarkan fungsi masukan tersebut pada diagram waktu yangsama.
4) Sederhanakan fungsi masukan yang telah diperoleh sebelumnya, dengan
melihat kondisi logika dan kondisi keluaran flip-flop. Untuk flip-flop R-S dan
J-K kondisi don’t care (x) dapat dianggap sama dengan 0 atau1.

19
5) Tentukan (minimal satu) flip-flop yang dipicu oleh keluaran flip-flop lain. Hal
ini dapat dilakukan dengan mengamati perubahan keluaran suatu flip-flop
setiap perubahan keluaran flip-flop lain, sesuai dengan jenispemicuannya.
6) Buat rangkaian pencacah dengan fungsi masukan flip-flop yang telah
ditentukan. Umumnya digunakan gerbang logika untuk membentuk fungsi
tersebut.

C. Operasi logika Aritmetika (Half-FullAdder)

Dalam sistem bilangan, telah dibahas mengenai cara menjumlahkan suatu


bilangan. Penjumlahan bilangan pada umumya dimulai dengan menjumlahkan
digit yang disebelah kanan yaitu digit yang mempunyai bobot paling kecil (LSD)
dilanjutkan dengan menjumlahkan kolom berikutnya dengan memperhatikan
apakah ada nilai pindahan (carry) yang harus dijumlahkan. Penjumlahan
rangkaianlogikasepertiinidisebut"adder"(penjumlahan).Fungsi"adder"inidapat
dipergunakan untuk menjumlahkan, mengurangi, mengali dan membagi angka-
angka biner dalam pelaksanaannya dapat dianggap sebagai cara penjumlahan.
Berdasarkan penggunaanya "adder" dapat dibagi menjadi dua yaitu Half Adder
dan Full Adder.
1. Half Adder
Penjumlahseparuh,HalfAdder(HA),menjumlahkanduabuahnilaibinaryA dan B,
dengan dua buah output, yakni sum dan carry. Untuk nilai carry merepresentasikan
overflow dalam digit selanjutnya dari penjumlahan dengan banyak digit. Nilai dari
sum adalah 2C + S (2 carry + 1 sum), nilai carry tidak disertakan dalam penjumlahan.
Untuk rangkaian half adder secara sederhana tersusun atas kombinasi gerbang
logika XOR dan AND. Dengan input A dan B melalui gerbang XOR menghasilkan
output S. Sementara input A dan B yang melewati gerbang logika AND menghasilkan
output C. Berikut ini adalah tabel kebenaran dan gambar rangkaian halfadder.

Gambar 1. 20. Half Adder

20
Tabel 1.17. Tabel Kebenaran Half Adder
MASUKAN KELUARAN
A B C S
0 0 0 0
1 0 0 1
0 1 0 1
1 1 1 0

a. Pin A berfungsi untuk masukkan Inputpertama.


b. Pin B berfungsi untuk masukkan Inputkedua.
c. PinSberfungsiuntukmenampilkanoutputpenjumlahanA+B
d. Pin C berfungsi untuk output carry yaitu sisa penjumlahan.
2. FullAdder
Rangkaian Full Adder, penjumlah penuh, menjumlahkan bilangan binary
dengan menyertakan nilai carry dalam penjumlahannya. Sebuah Full Adder
sederhanaterdiridaritigabuahinput,yangbiasauntukmemudahkandisebutinput A,
B, dan Cin. Dengan A dan B merupakan input operand yang ada, sedangkan Cin
merupakan nilai bit carry dari langkah sebelumnya. Rangkaian ini menghasilkan
dua buah output yakni sum dan carry, yang masing-masing direpresentasikan
dengan S dan Cout. Dimana sum = 2 X Cout + S. Berikut ini adalah rangkaian
dan tabel kebenaran dari Full Adder satubit.

Gambar 1. 21. Full Adder

Tabel 1.18 Tabel Kebenaran Full Adder


MASUKAN KELUARAN
A B Cin Cout S
0 0 0 0 0
1 0 0 0 1
0 1 0 0 1
1 1 0 1 0
0 0 1 0 1
1 0 1 1 0
0 1 1 1 0
1 1 1 1 1

21
Rangkaian Full Adder adalah rangkaian Adder yang dapat menerima nilai
carry in dari rangkaian sebelumnya dan meneruskan nilai carry out ke rangkaian
selanjutnya.RangkaianFullAdderdapatdibuatdenganmenggabung2buahHalf Adder.
Perhatikan gambarberikut:

Gambar 1. 22. Simbol Full Adder

D. Rangkaian Multiplekser, Dekoder,Register

1. Rangkaian Multiplekser
Multiplexer adalah suatu rangkaian yang mempunyai banyak input dan
hanyamempunyaisatuoutput.Denganmenggunakanselektor,dapatdipilihsalah
satu input-nya untuk dijadikan output. Sehingga dapat dikatakan bahwa multiplekser
ini mempunyai n-input, m-selektor, dan 1-output. Biasanya jumlah
inputnyaadalah2selektornya.Adapunmacamdarimultiplekseriniadalahsebagai berikut:
a. Multiplekser 4x1 atau 4 to 1multiplekser
b. Multiplekser 8x1 atau 8 to 1multiplekser
c. Multiplekser 16x1 atau 16 to 1multiplekser
Gambar 1.23. berikut adalah simbol dari multiplekser 4x1 yang juga disebut sebagai
“data selektor” karena bit output tergantung pada input data yang dipilih
olehselektorInputdatabiasanyadiberilabelD0s/dDn.Multiplekserinihanyaada satu input
yang ditransmisikan sebagai output tergantung dari kombinasi nilai selektornya.
a. Misalkan selektornya adalah S1 dan S0, maka jika nilai : S1 S0 =00
b. Maka output-nya (diberi label Y) adalah : Y =D0
c. Jika D0 bernilai 0 maka Y akan bernilai 0, jika D0 bernilai 1 makaY
bernilai 1.

22
Gambar 1. 23. Simbol Multiplekser

Adapun rangkaian multiplekser 4x1 dengan menggunakan strobe atau enable


yaitu suatu jalur bit yang bertugas mengaktifkan atau mengnonaktifkan multiplekser,
dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 1. 24. Rangkaian multiplexer 4x1

Tabel 1.19. Kebenaran Multiplexer 4x1

2. Dekoder
Pengertian dekoder adalah alat yang digunakan untuk dapat
mengembalikanprosesencodingsehinggadapatmelihatataumenerimainformasi
aslinya. Pengertian dekoder juga dapat di artikan sebagai rangkaian logika yang
di tugaskan untuk menerima input biner dan mengaktifkan salah satu output-nya
sesuai dengan urutan biner tersebut. Kebalikan dari dekoder adalah enkoder.
Fungsidekoderadalahuntukmemudahkandalammenyalakan sevensegmen.

23
Output dari dekoder maksimum adalah 2n. Jadi dapat dibentuk n-to-2n dekoder.
Jika ingin merangkaian dekoder dapat di buat dengan 3-to-8 dekoder
menggunakan2-to-4dekoder.Sehinggadapatmembuat4-to-16dekoderdengan
menggunakan dua buah 3-to-8decoder.

Gambar 1. 25. Rangkaian Dekoder


(Sumber: Mappease, 2017)

3. Register
Dalam elektronika digital seringkali diperlukan penyimpan data sementara
sebelum data diolah lebih lanjut. Elemen penyimpan dasar adalah flip-flop, setiap flip-
flop menyimpan sebuah bit data. Sehingga untuk menyimpan data n-bit, diperlukan n
buah flip-flop yang disusun sedemikian rupa dalam bentuk register. Suatu memori
register menyimpan data 1001B dapat ditunjukkan secara blok diagram seperti
gambar di bawah in:

Gambar 1. 26. Blok diagram register memori 4-bit

Gambar 1. 27. Transfer data (a) mode seri, dan (b) mode paralel

24
Dalam metode seri, bit-bit dipindahkan secara berurutan satu per satu :b0,
b1,b2,danseterusnya.Dalammodeparalel,bit-bitdipindahkansecaraserempak
sesuai dengan cacah jalur paralel (empat jalur untuk empat bit) secara sinkron
dengan sebuah pulsa CLK. Empat cara dimana register dapat digunakan untuk
menyimpan dan memindahkan data dari satu bagian ke bagian sistem yanglain:
1. 2. 3. 4. Serial input paralel output (SIPO), Serial input serial output (SISO)
Paralel input parallel output (PIPO), Paralel input serial output (PISO). Beberapa tipe
flip-flop dapat digunakan untuk membuat suatu register. Jika D FFdigunakan untuk
membentuk register memori4-bit.

Gambar 1. 28. Rangkaian register memori 4-bit

Gambar 1.38 ditunjukkan sebuah register memori 4 bit yang terdiri dari 4
buah D FF. Data input dimasukkan secara paralel pada terminal A, B, C, dan D.
Rangkaian di atas disebut sebagai Paralel Input dan Paralel Output (PIPO).
Misalkan QA dan QB diset awal ke 0. Bit pertama dimasukkan ke input flip-flopA,
jika ada clock pertama, bit tersebut akan di transfer ke output QA. Bit pertama
sekarangtelahtersambungkeinputB,danbitkeduadaridatainputterhubungke input
flip-flop A. Jika ada pulsa clock kedua, bit pertama berpindah ke output QB dan
bit kedua berpindah ke output QA. Proses perpindahan data akan berlanjut
sampai 4-bit. Data dapat dibaca secara paralel dari QA, QB, QC, dan QD secara
simultan, dikenal sebagai Serial Input Serial Output(SISO).

Gambar 1. 29. Shift Register 4-bit

25
E. ElektronikaDasar
(Kelistrikan, komponen elektronika dan skema rangakaian elektronika)

Rangkaian elektronika dapat diartikan sebagai gabungan 2 atau lebih


komponenelektronikabaikkompoonenpasifmaupunaktifyangmembentuksuatu sistem
atau fungsi pemroses sinyal sederhana maupun komplek. Rangkaian
elektronikadapatdibangundenganatautanpasumberteganganganatausumber arus
untukpengoperasiannya.

1. Resistor
Resistor atau hambatan adalah komponen Elektronika pasif yang berfungsi
untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika.
Satuan Nilai Resistor atau Hambatan adalah Ohm (Ω). Nilai Resistor biasanya
diwakili dengan Kode angka ataupun Gelang Warna yang terdapat di badan Resistor.

Gambar 1. 30. Gambar dan Simbol Resistor


(http://sman78-jkt.sch.id/sumberbelajar/bahanajar/)

2. Kapasitor (Capacitor)
Kapasitor atau Kondensator adalah komponen elektronika pasif yang dapat
menyimpan energi atau muatan listrik dalam sementara waktu. Fungsi-fungsi
Kapasitor diantaranya adalah dapat memilih gelombang radio pada rangkaian Tuner.

26
Gambar 1. 31. Gambar dan Simbol Kapasitor

3. Induktor (Inductor)
Induktor atau coil (Kumparan) adalah komponen elektronika pasif yang
berfungsi sebagai Pengatur Frekuensi, Filter dan juga sebagai alat kopel
(Penyambung). Induktor banyak ditemukan pada peralatan atau rangkaian
elektronika yang berkaitan dengan frekuensi seperti Tuner untuk pesawat Radio.

Gambar 1. 32. Gambar dan Simbol Induktor

4. Dioda (Diode)
Diode adalah komponen elektronika aktif yang berfungsi untuk
menghantarkan arus listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari arah
sebaliknya. Diode terdiri dari 2 Elektroda yaitu Anoda dan Katoda.

27
Gambar 1. 33. Gambar dan Simbol Dioda

5. Transistor
Transistor merupakan komponen aktif yang memiliki banyak fungsi dan
merupakan Komponen yang memegang peranan yang sangat penting dalam dunia
elektronik modern ini. Beberapa fungsi Transistor diantaranya adalah sebagai
Penguat arus, sebagai Switch, Stabilitasi Tegangan, Modulasi Sinyal, Penyearah dan
sebagainya.

Gambar 1. 34. Gambar dan Simbol Transistor

6. IC (IntegratedCircuit)
IC adalah komponen aktif yang terdiri dari gabungan ratusan bahkan jutaan
Transistor, Resistor dan komponen lainnya yang diintegrasi menjadi sebuah
rangkaian elektronika dalam sebuah kemasan kecil.

28
Gambar 1. 35. Gambar dan Simbol IC

F. Dasar dasarmikrokontroler
1. PengertianMikrokontroler
Mikrokontroler sebagai suatu terobosan teknologi mikroprosesor dan
mikrokomputer, hadir memenuhi kebutuhan pasar (market need) dan teknologi
baru. Sebagai teknologi baru, yaitu teknologi semikonduktor dengan kandungan
transistor yang lebih banyak namun hanya membutuhkan ruang yang kecil serta
dapatdiproduksisecaramasal(dalamjumlahbanyak)membuatharganyamenjadi
lebih murah (dibandingkan mikroprosesor). Sebagai kebutuhan pasar,
mikrokontroler hadir untuk memenuhi selera industri dan para konsumen akan
kebutuhan dan keinginan alat-alat bantu bahkan mainan yang lebih baik dan
canggih.

Gambar 1.36 merupakan IC Mikrokontroler AVR seri ATMega 16 digunakan


dalam rangkain sistem pengontrolan berbagai perangkat atau peralatan elektronika,
termasuk pada rangkaian robot.

Gambar 1. 36. MIkrokontroler AVR seri ATMega 16

Perbedaan mikrokontroler dan mikroprosesor menyangkut pada materi ini, ada


dua istilah yang mungkin sedikit membingungkan yaitu antara mikrokontroler
danmikroprosesor.Perbedaanyangutamaantarakeduanyadapatdilihatdaridua
faktor utama, yaitu arsitektur perangkat keras (hardware architeture) dan aplikasi
29
masing-masing. Berikut ini penjelasannya: ditinjau dari segi arsitekturnya
mikroprosessorhanyamerupakansinglechipCPU,untukmikrokontrolerdalam
IC-nya selain CPU juga terdapat device lain yang memungkinkan mikrokontroler
berfungsi sebagai suatu single chip komputer. Mikrokontroler merupakan sebuah
chip yang terdiri atas mikroprosesor, RAM, ROM, dan piranti I/O sehingga biasanya
disebut single chip microcomputer. Salah satu keunggulan mikrokontroler adalah
adanya RAM, ROM dan piranti I/O dalam sebuah chip sehingga tidak perlu
menambahkan komponen-komponen tersebut secara fisik. Sedang mikroprosesor
merupakan Mikroprosesor merupakan sebuah chip atau IC yang hanya memiliki
Central Processing Unit (CPU) di dalamnya.

2. PemrogramanMikrokontroler

Agarbisabekerja,sebuahmikrokontrolerharusdiprogramdahulu.Software
downloader bisa merupakan aplikasi yang ada pada komputer atau sebuah program
yang ditanamkan pada mikrokontroler lain. Hardware downloader bisa
memanfaatkanportkomputerdenganatautanpabantuanhardwarelainataubisa juga
berupa mikrokontroler lain yang sudah diisi dengan softwaredownloader.

3. Jenis-jenis Mikrokontroler

Jenis-jenis mikrokontroler dikelompokkan berdasarkan pabrik, generasi,


instruksiset,memoridanarsitekturnya.Contohmikrokontroleryangumumdip akai
saat ini adalah AVR dan MCS51 dari perusahaan ATMEL. Arsitektur
mikrokontroler yang sedang mengalami perkembangan pesat adalah ARM,
mikrokontroler dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
a. CISC, adalah singkatan dari Complex Instruction Set Computer yaitu
mikrokontroler dengan instruksi set lengkap. Keluarga mikrokontroler
MCS51 dari ATMEL termasuk jenisini.
b. RISC, adalah singkatan dari Reduced Instruction Set Computer yaitu
mikrokontroler yang memiliki instruksi set terbatas. Keluarga mikrokontroler
AVR dari ATMEL termasuk jenisini.

4. FungsiMikrokontroler

Mikrokontroler sangat bermanfaat bagi kehidupan. Contoh nyata dari aplikasi


mikrokontroler adalah sistem remote control pada pesawat televisi, audio dan AC (Air
Conditioner). Selain itu mikrokontroler juga banyak digunakan pada dunia industri
seperti pada mesin-mesin produksi dan instrumentasi. Mikrokontroler sudah bisa
dipakai untuk membantu promosi dengan adanya

30
running text display. Gambar 1.37dan 1.38 merupakan konfigurasi Pin ATMega 16,
yang diilustrasikan sebagai berikut.

Gambar 1. 37. Bentuk fisik dan Konfigurasi Kaki ATMega 16


(Datasheet ATMega16)
Tabel 1.20. Fungsi Khusus Port B, C dan D
Fungsi KhususPortB Fungsi Khusus PortC

Fungsi Khusus Port D

(Datasheet ATMega 16)

31
Gambar 1. 38. Diagram Blok ATMega 16
(Datasheet ATmega16)

RANGKUMAN

Sistem bilangan merupakan pengetahuan dasar yang sangat urgen untuk dipelajari
dalam memahami sistem komputer. Dalam sistem bilangan terdapat pembagian
bilangan yang akan dikonversikan menjadi bilangan yang lain, yaitu desimal, oktal,
dan heksadesimal. Relasi logika dasar mendeskripsikan berbagai gerbang logika
dalam sisitem komputer yang berkaitan dengan gerbang AND, NOT, OR, NAND,
NOR, EX-OR dan EX-NOR. Pengembangan selanjutnya rangkaian Half Adder dan
Full adder menrupakan penjumlahan setengah dan penuh. Rangkaian multiplexer,
decoder dan register dalam penerapan logikanya membutuhkan rangkaian ini.
Beberapa rangkaian elektronika sebagai komponen penting dalam sistem ini, yang
fungsinya digunakan sebagai komponen pendukung dalam sisitem mikrokontroler
dan mikroprosesor.

32

Anda mungkin juga menyukai