Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Antiseptik didefinisikan sebagai bahan kimia yang dapat menghambat atau
membunuh pertumbuhan jasad renik seperti bakteri, jamur dan lain-lain pada
jaringan hidup. Pada dasarnya ada persamaan jenis bahan kimia yang digunakan
sebagai antiseptik dan desinfektan. Tetapi tidak semua bahan desinfektan adalah
bahan antiseptik karena adanya batasan dalam penggunaan antiseptik. Antiseptik
tersebut harus memiliki sifat tidak merusak jaringan tubuh atau tidak bersifat
keras. Terkadang penambahan bahan desinfektan juga dijadikan sebagai salah satu
cara dalam proses sterilisasi, yaitu proses pembebasan kuman. Tetapi pada
kenyataannya tidak semua bahan desinfektan dapat berfungsi sebagai bahan dalam
proses sterilisasi. Bahan kimia tertentu merupakan zat aktif dalam proses
desinfeksi dan sangat menentukan efektivitas dan fungsi serta target
mikroorganime yang akan dimatikan.

B. Rumusan Masalah
Dalam pembahasan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang
ada pada latar belakang yang akan di bahas pada makalah ini yaitu sebagai
berikut:
1. Pengertian Antiseptik?
2. sumber infeksi pembedahan ?
3. Rekomendasi AORN Sehubungan dengan Skin Preparation
4. Rekomendasi AORN untuk melakukan Skin Preparation
5. Pemilihan Cairan untuk Skin Preparation

C. Tujuan
Dalam makalah ini bertujuan agar lebih mengetahui pengertian dari
antiseptic, dan mengetahui tehnik antiseptik.

1
2

BAB II
TEHNIK ASEPTIK

A. Pengertian
Pasien yang akan mengalami tindakan pembedahan, pada daerah
pembedahannya harus bebas dari debu, mikroorganisme dan minyak yang
menempel pada kulit guna menekan seminimal mungkin bahaya infeksi
akibat sayatan kulit. Kulit adalah organ pelindung tubuh yang utama, jika ia
rusak baik disengaja atau karena kecelakaan maka organisme patogen akan
mudah memasuki tubuh, mula-mula hanya setempat dan akhirnya secara
sistemik. Proses radang merupakan respon tubuh untuk membatasi efek-efek
luka, pertahanan internal yang melindungi tubuh terhadap infeksi sistemik.
Disamping itu, infeksi adalah suatu proses dimana kuman patogen masuk
kedalam tubuh dan menyebabkan penyakit. Luka sayatan pada pembedahan
menghalangi pertahanan eksternal dan memungkinkan masuknya kuman-
kuman patogen.
Jika kuman patogen cukup virulen sehingga mengalahkan pertahanan
tubuh, maka dapat timbul penyakit dengan menghancurkan jaringan lokal
atau toksinnya disebarkan secara sistemik. Luka akan terinfeksi jika bakteri
berkembang biak sedemikian luasnya sehingga menimbulkan reaksi radang
dan abnormal atau menimbulkan nanah atau cairan drainase lainnya. Jadi
tindakan aseptik dalam pembedahan merupakan hal yang mutlak perlu
dilaksanakan melalui serangkaian prinsip dan praktek yang bertujuan untuk
menurunkan atau menghambat proses infeksi.
Maksud dari tehnik aseptik dan antiseptik adalah serangkaian cara kerja
yang dilakukan oleh tenaga medis dan paramedis untuk melindungi pasien
dari kuman pathogen dari lingkungan yang melekat di area insisi sehingga
area insisi terbebas dari mikro organisme yang merugikan. Sedangkan hal
yang berhubungan dengan penggunaan tehnik aseptik dan antiseptik pada
pencucian daerah incise disebut dengan skin preparation yang merupakan
prosedur pra-operasi melakukan persiapan kulit diarea sayatan (incise)
3

dengan menggunakan cairan antiseptik dengan tujuan untuk mengurangi


jumlah mikroorganisme secara signifikan dipermukaan kulit.

B. Sumber Infeksi Pembedahan


Kuman-kuman penyebab sepsis adalah bakteri, dan bakteri yang paling
banyak dijumpai dalam pembedahan adalah berbagai jenis stafilokokus. Yang
paling terkenal ialah S.aureus, yang hidup komensal dikulit, dan dapat
bertahan hidup lama di lingkungan kering.

C. Rekomendasi AORN Sehubungan dengan Skin Preparation


Kaji daerah sekitar insisi, sebelum dilakukan tindakan pembedahan,
identifikasi adanya tahi lalat, kutil, kemerahan atau kondisi abnormal pada
kulit disekitar sayatan dilakukan dokumentasi. Ketidakadekuatan kondisi
kulit /lesi, taruma disekitar daerah sayatan berisiko terhadap terjadinya
rekolonisasi mikroorganise (AORN 2008).

D. Rekomendasi AORN untuk melakukan Skin Preparation


1. Bersihkan kulit dari kotoran dan organisme transient
2. Turunkan jumlah mikroba resident
3. Cegah pertumbuhan kembali mikroorganisme

E. Pemilihan Cairan untuk Skin Preparation


Pemilihan cairan antiseptik harus sesuai dengan rekomendasi AORN
dimana penggunaannya disesuaikan dengan ketentuan manufaktur:
1. Memiliki kemampuan membunuh kuman secara luas( broad spektrum
luas)
2. Waktu kerja lama-long lasting
3. Mudah dalam penggunaan (easy to use)
4. Pemilihan dan kondisi pasien. Identifikasi reaksi hipersensitive dari cairan
antiseptik yang yang dgunakan, beberapa cairan antiseptik dapt diserap
oleh kulit atau membran mukosa dan dapat menyebabkan efek neurotoxic.
4

Penggunaan cairan skin preparation harus secara hati-hati dan disesuaikan


dengan atau ototoxic.
5. Cairan antiseptik yang dipergunakan harus dapat dipertahankan
sterilitasnya dengan menggunakan alat yang terjamin sterilitasnya. Infeksi
dapat terjadi dengan meningkatnya jumlah kolonisasi mikroorganisme di
daerah sayatan:oleh karena itu skin preparation harus dilakukan mulai dari
daerah yang akan diinsice kearah sekitar incise dengan menggunakan
sponge/applicator.

F. Ciri-ciri Cairan Antiseptik yang Sering Digunakan untuk Cairan Skin


Preparation

Kriteria Alkohol 70% Iodine/Iodopore Chlorhexidine

Kecepatan Sangat cepat Sedang Sedang


Membunuh Kuman
Bakteri Gram + Sangat bagus Sangat bagus Sangat Bagus

Bakteri Gram - Sangat bagus Bagus Bagus

Mycobacterium Bagus Bagus Kurang Bagus


TB
Jamur Bagus Bagus Sedang

Virus Bagus Bagus Bagus

Aktivitas Residu Tidak ada Minimal Sangat Bagus

Cairan Skin Preparation yang ideal :


1. Cepat dalam menurunkan jumla mikroorganisme.
2. Cepat dalam mengaplikasikan.
3. Fungsi antimikrobial masih efektif selama prosedur operasi
berlangsung.
4. Aman, kerja cepat dan Spektrum luas.
5. Tidak mudah hilang oleh darah dan salin.
5

6. Cepat kering.
7. Menyediakan permukaan/site operasi yang aman.
8. Simpel, cepat dalam mengaplikasikan dan tergantung tekhnik.

G. Cara Melakukan Antiseptik Daerah Pembedahan


1. Bukalah peralatan steril untuk antiseptik kulit diatas meja steril, yang
terdiri dari :
a. 1 mangkok tempat cairan antiseptik
b. 1 piala ginjal
c. Forcep antiseptik
d. Deper/kasa steril untuk antiseptik kulit
2. Cairan antiseptik dituangkan ke dalam mangkok
3. Pencucian daerah pembedahan dimulai dari tengah menuju ke perifer
harus dibuang ke tempat sampah yang telah disiapkan.

Di bawah ini merupakan gambar cara melakukan antiseptik di daerah


operasi:
6

1. Persiapan abdomen
Persiapan abdomen wilayahnya meliputi garis buah dada sampai 1/3
bagian atas paha, dari batas area yang menyentuh meja ( table line)
dengan posisi pasien melintang. Tanda panah dalam area itu
menunjukkan arah gerakan persiapan kulit pada meja operasi.

2. Persiapan torakoabdomen lateral


Persiapan Torakoabdomen Lateral. Wilayah meliputi aksila, dada dan
abdomen dari leher ke pundak iliaka, dan diteruskan sampai melewati
garis tengah pada bagian anterior dan posterior.

3. Persiapan dada dan payudara


Wilayahnya meliputi bahu, lengan atas, ke bawah siku ketiak dan
dinding dada sampai batas are yang menyentuh meja (table line) dan
7

melewati sternum sampai di bahu yang lainnya. Bila pasien dalam posisi
lateral, punggung juga dipersiapkan.

4. Persiapan Rektoperineum & Vagina


Wilayahnya meliputi pubis, vulva, labia, perineum, anus, dan area di
dekatnya termasuk bagian-bagian dalam dari 1/3 bagian atas paha.
8

5. Persiapan Pinggul
Wilayahnya meliputi bagian abdomen dari pinggul yang akan dilakukan
tindakan, paha smpai ke lutut, bokong, sampai batas area yang
menyentuh meja (table line), selangkangan dan pubis.

6. Persiapan Lutut & Tungkai Bawah


Wilayahnya meliputi seluruh lingkaran kaki yang terkena dan
diteruskan dari kaki sampai bagian atas paha
9

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Antiseptik merupakan bahan kimia yang dapat menghambat atau
membunuh pertumbuhan jasad renik seperti bakteri, jamur dan lain-lain
pada jaringan hidup. Maksud dari tehnik aseptik dan antiseptik adalah
serangkaian cara kerja yang dilakukan oleh tenaga medis dan paramedis
untuk melindungi pasien dari kuman pathogen dari lingkungan yang
melekat di area insisi sehingga area insisi terbebas dari mikro organisme
yang merugikan. Sedangkan hal yang berhubungan dengan penggunaan
tehnik aseptik dan antiseptik pada pencucian daerah incise disebut dengan
skin preparation yang merupakan prosedur pra-operasi melakukan
persiapan kulit diarea sayatan (incise) dengan menggunakan cairan
antiseptik dengan tujuan untuk mengurangi jumlah mikroorganisme secara
signifikan dipermukaan kulit.

B. Saran
Mungkin dalam penyusunan laporan ini masih belum sempurna,
maka kami sadar bahwa laporan ini masih banyak kekurangannya baik
dari segi penulisan maupun bahasa yang kami sajikan, oleh karena itu
saran dan kritik kami butuhkan agar bisa memperbaiki laporan ini lebih
baik lagi. Semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi semua pihak
khususnya tim medis mapun perawat.
10

DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/22311937/PENGENALAN_ALAT_BEKERJA_SECARA_ASEPTIK
_STERILISASI_ALAT_DAN_MEDIUM_DAN_PEMBUATAN_MEDIA

https://dokumen.tips/documents/aseptik-makalah.html

https://duniakumu.com/teknik-aseptisteknik-transfer-aseptisaturan-teknik-transfer-
aseptis/

Anda mungkin juga menyukai