Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

TEHNIC ASEPTIQUE

Oleh:
FIRMAN SETIAWAN

PELATIHAN SCRUB NURSE KAMAR BEDAH


RSD Dr. SOEBANDI JEMBER
2020 - 2021
BAB I
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Tindakan operasi merupakan tindakan invasif yang sering dilakukan untuk memberikan
pertolongan pasien selain tindakan pengobatan. Bedah atau operasi merupakan tindakan
pembedahan cara dokter mengobati kondisi yang sulit atau tidak mungkin disembuhkan dengan
obat-obatan sederhana (Potter, 2009). Infeksi luka operasi atau Surgical Site Infection (SSI)
merupakan infeksi yang terjadi disepanjang jalur pembedahan setelah dilakukan operasi, SSI
merupakan salah satu komplikasi tindakan pembedahan (Yuwono, 2013).
Tingkat kematian yang berhubungan langsung dengan akibat SSI berkisar antara 3%
sampai 75% di rumah sakit seluruh dunia (CDC, 2015). Kejadian SSI di rumah sakit seluruh
dunia mengalami peningkatan dari 1,2 kasus per 100 prosedur bedah menjadi 23,6 kasus per 100
prosedur bedah (WHO, 2010).
Untuk mencegah terjadinya peningkatan kejadian infeksi di kamar operasi sebaiknya
dimengerti tentang konsep aseptik. Aseptik ialah keadaan bebas dari mikrorganisme penyebab
penyakit. Sedangkan teknik aseptik adalah segala upaya yang dilakukan untuk mencegah
masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh yang kemungkinan besar akan mengakibatkan infeksi
(Smith, 2014).

II. Tujuan Pembelajaran


Setelah mempelajari keterampilan Teknik Aseptik ini diharapkan mampu :
1. Mengetahui tujuan teknik aseptik.
2. Mengetahui prinsip aseptik
3. Melaksanakan teknik aseptik kamar operasi dengan benar
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi
Aseptik ialah keadaan bebas dari mikrorganisme penyebab penyakit. Sedangkan teknik
aseptik adalah segala upaya yang dilakukan untuk mencegah masuknya mikroorganisme ke dalam
tubuh yang kemungkinan besar akan mengakibatkan infeksi (Smith, 2014).
Tujuan penerapan teknik aseptik di kamar operasi :
1. Mencegah penyebaran bakteri dalam kamar operasi
2. Membunuh kuman-kuman atau mikroorganisme
3. Mencegah timbulnya infeksi luka operasi

2.2 Prinsip Aseptik


Prinsip aseptik harus selalu dilaksanakan secara terus menerus oleh anggota tim kamar
operasi, dan segera bertindak jika ada indikasi terjadinya kontaminasi. Dalam upaya menerapkan
teknik aseptik di kamar operasi harus ditaati beberapa ketentuan sebagai berikut :
1. Daerah steril harus tegas batasnya
2. Daerah operasi harus dijaga sterilitasnya
3. Semua kasus pembedahan harus dijaga dicegah terjadinya kontaminasi
4. Lingkungan kamar operasi harus selalu dalam keadaan bersih
5. Tim bedah dan pasien yang ada di kamar operasi tidak menjadi sumber kontaminasi

Untuk mempertahankan sterilitas kamar operasi harus memperhatikan 3 aspek diantaranya:


1. Lingkungan
Lingkungan kamar operasi harus selalu dalam keadaan bersih dan siap pakai.
1) Alas kaki petugas harus dibedakan untuk ruang operasi, kamar kecil dan kegiatan di
luar kamar operasi.
2) Pintu kamar operasi harus selalu dalam keadaan tertutup serta batasi lalu lintas /
keluar masuknya petugas
3) Membuat jadwal pembersihan rutin kamar bedah dan dilaksanakan dengan disiplin
dan cermat.
4) Lakukan uji bakteriologi secara rutin, minimal 3 bulan sekali terhadap alat-alat, air
dan debu. Sedangkan untuk pegawai dilakukan uji kesehatan secara periodik minimal
6 bulan sekali.
5) Air yang dipakai harus memenuhi syarat (bebas kuman dan partikel)
6) Pengontrolan debu untuk mencegah debu berterbangan dan udara luar tidak masuk
ke dalam kamar operasi maka :
a. Tidak boleh meletakkan alat operasi tepat di depan lubang pembuang udara.
b. Memasang filter pada sistem ventilasi untuk membatasi masuknya debu.
c. Membersihkan alat dan ruangan secara teratur setiap hari
2. Petugas
Semua petugas yang masuk kamar operasi harus mematuhi hal-hal sebagai berikut :
1) Dalam penerapan teknik aseptik hanya tim bedah steril yang boleh berada di daerah
steril di kamar operasi.
2) Mentaati batasan tegas tiga area di kamar operasi
3) Harus memakai baju khusus, topi dan masker
4) Ahli anestesi dan perawat sirkuler tidak boleh melintas di depan tim bedah yang
sudah memakai baju steril
5) Tim bedah steril harus melakukan prosedur pemakaian topi, masker, cuci tangan,
pemakaian jas steril dan drapping dengan cara sebagai berikut :
a. Cara memakai topi / cap
a) Topi dipasang bersamaan pada waktu mengganti pakaian dengan baju
khusus
b) Topi harus menutupi seluruh rambut kepala
c) Tali diikatkan cukup kuat
b. Cara memakai masker
a) Memasang masker harus bercermin sehingga terpasang dengan tepat di
tengah dan menutupi bagian hidung dan mulut. Bila di jambang/jenggot
harus tertutup, bila perlu harus memakai topi khusus
b) Topi dipasang bersamaan pada waktu mengganti pakaian dengan baju
khusus.
c) Tali diikatkan cukup kuat
d) Satu masker untuk satu kali pemakaian
e) Bila masker lembab segera diganti
f) Setelah dipakai agar direndam dalam larutan deterjen yang tersedia dan
terpisah dari alat tenun yang lain.
c. Cuci Tangan
Walaupun operator telah menggunakan sarung tangan steril, tetapi dengan
mencucidan menggosok tangan akan mengurangi risiko infeksi karena kontaminasi
mikroorganismedari tangan operator. Hal ini karena pada saat menggunakan sarung
tangan akan memberikan kondisi yang hangat dan lembab, yang akan menyebabkan
bakteri mudah tumbuh, sehingga dengan mencuci tangan sebelummenggunakan
sarung tangan steril akan meminimalkan dan menghambat pertumbuhanbakteri di
dalam sarung tangan.
Mencuci tangan juga harus disertai dengan menyikat tangan dan lengan
dengansikat yang lembut agar tidak mengiritasi kulit. Gunakan sabun untuk
mencuci tangan. Syarat surgical soapadalah :
a) Tidak bersifat iritatif pada kulit.
b) Efektif, artinya jumlah bakteri yang tertinggal di kulit hanya sedikit.
c) Mempunyai masa antibakteri yang panjang.
d) Dapat larut dan berbusa dalam air, baik air dingin maupun panas.
e) Jumlah yang dibutuhkan sedikit (± 8 ml) setiap kali mencuci tangan.
Teknik mencuci tangan
8
d. Teknik memakai baju steril
e. Pemakaian sarung tangan / handscoon
Untuk semua prosedur tindakan pembedahan operator harus mengenakan
sarung tangan steril. Memakai dan melepas sarung tangan harus dilakukan secara
benar. Sarung tangan harus diganti apabila:
a) Bila tangan menyentuh bagian luar dari sarung tangan.
b) Bila sarung tangan menyentuh benda yang tidak steril.
c) Bila sarung tangan bocor, sobek atau tertusuk.
Sarung tangan biasanya telah dibungkus dan ditata dengan baik agar dapat
dipakaitanpa mengotori bagian luarnya.Sarung tangan pertama harus dipasang
denganmemegang lipatannya saja, sedangkan sarung tangan kedua harus dipegang
denganmenggunakan sarung tangan pertama. Perlu diperhatikan bahwa pada
sarung tangan yang terbungkus, bungkusluarnya tidak steril, sedangkan bungkus
dalamnya steril.

Teknik memakai sarung tangan dengan jubah operasi


Teknik memakai sarung tangan tanpa jubah operasi
1. Persiapkan tempat yang lapang untuk membuka sarung tangan. Bukalah bungkus sarung
tangan atau dibukakan oleh orang lain. Bukalah bungkus bagian dalam sarung tangan. Maka
tampak sarung tangan terlipat dengan telapak tangan diatas dan dilipat. Ambil sarung tangan
pertama hanya dengan menyentuh bagian luar lipatan yang nanti akan menjadi bagian dalam
setelah dipakai.
2. Dengan memegang luar lipatan masukkan tangan anda tanpa menyentuh bagianluar sarung
tangan. Pegang dengan satu tangan dan tangan yang masukkan kesarung tangan (pegang
pangkal sarung tangan yang terlipat dengan tangan kiri,tangan kanan dimasukkan ke sarung
tangan).
3. Angkat ambil sarung tangan kedua dari dalam lipatan. Masukkan tangan anda.
4. Perhatikan sarung tangan pertama tidak boleh menyentuh bagian kulit tangan yangbelum
bersarung tangan. Ambil sarung tangan yang lain dengan tangan yangsudah bersarung
tangan, masukkan tangan ke dalam sarung tangan.
5. Balikkan lipatan sarung tangan pertama dengan memasukkan tangan dibawahlipatan.
6. Balikkan sarung tangan kedua seperti pada sarung tangan pertama. Betulkan letaksarung
tangan sampai tepat pada jari-jari.

Yang perlu diperhatikan pada cara ini adalah agar bagian luar sarung tangan tidaktersentuh oleh
tangan secara langsung.Oleh karena itu sarung tangan steril biasanyapangkalnya dilipat keluar
agar dapat dipakai sebagai pegangan pada saat memakainyaseperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 4. Prosedur memakai sarung tangan tanpa jubah operasi

Melepas sarung tangan


Sarung tangan yang sudah digunakan harus dilepaskan secara hati-hati, karenasarung
tangan tersebut dapat mengandung bahan infeksius.Dasarnya adalah bagianluar sarung tangan
yang telah terkena darah dan cairan dari penderita jangan sampaimenyentuh kulit kita. Lepas
sarung tangan dengan perlahan dan hati-hati sehingga tidakada darah yang memercik ke kulit
kita.
Teknik melepas sarung tangan
3. Pasien
Pasien yang akan mengalami tindakan pembedahan pada daerah pembedahannya
harus bebas dari debu, mikro organisme dan minyak yang menempel di kulit, guna menekan
seminimal mungkin bahaya infeksi akibat sayatan kulit. Untuk mencapai tujuan tersebut
perlu dilakukan :
1) Persiapan daerah operasi
a. Daerah operasi dan sekitarnya harus dibersihkan dengan antiseptik sebelum ditutup
dengan alat tenun steril (sebelum dilakukan drapping)
b. Persyaratan antiseptik yang digunakan :
a) Dapat mengurangi jumlah mikro organisme dengan cepat
b) Aman terhadap kulit, tanpa menimbulkan iritasi
c) Mampu menghilangkan atau menghapus sisa dari alkohol, organik lain, sabun
deterjen dan lemak.
2) Cara melakukan antiseptik daerah pembedahan
a. Bukalah peralatan steril untuk antiseptik kulit di atas meja steril, yang terdiri dari :
a) 2 mangkok tempt cairan antiseptik
b) 1 bengkok
c) Forcep antiseptik
d) Deper/kasa steril untuk antiseptik kulit
b. Sebelum cairan antiseptik dituangkan ke dalam mangkok cairan pertama dari botol
harus dibuang terlebih dahulu.
c. Pencucian daerah pembedahan dimulai dari tengah menuju keperifer, dengan cara
memutar.
d. Kain kasa yang sudah dipakai sampai perfer harus dibuang
3) Penutupan daerah sekitar sayatan (draping)
Yang dimaksud drapping adalah suatu prosedur menutup pasien yang sudah berada
di atas meja operasi dengan menggunakan alat tenun steril, dengan tujuan memberi batas
tegas daerah steril pada daerah pembedahan setelah permukaan kulit didesifeksi.
Prinsip Drapping :
a. Harus dilaksanakan dengan teliti dan hati-hati
b. Perawat instrumen (Scrub nurse) harus memahami dengan tepat prosedur drapping
c. Drape yang terpasang tidak boleh dipindah-pindah, sampai operasi berakhir, dan
harus dijaga sterilitasnya
d. Pakailah duk klem pada setiap sudut daerah sayatan agar alat tenun tidak mudah
bergeser
e. Tim bedah yang memakai baju steril harus selalu menghadap tempat yang sudah
tertutup alat tenun steril
f. Perawat sekuler (circulating nurse) harus berdiri menghadap scrub nurse untuk
mengingatkan jangan sampai drapping terkontaminasi
g. Bila alat tenun steril terkontaminasi harus diganti
h. Sekitar lantai tidak boleh ada genangan air
i. Hindari mengibas alat tenun steril terlalu tinggi sehingga dapat menyentuh lampu
operasi/alat-alat lain.
j. Lindungilah sarung tangan dengan cara meletakkan tangan di bawah lipatan pada
saat drapping, hindari menyentuh kulit pasien.
k. Jika pemasangan alat tenun steril sudah selesai dan ada yang jatuh di bawah batas
pinggang jangan diambil.
l. Jika ragu-ragu terhadap sterilitas alat tenun, maka alat tenun tersebut harus
dinyatakan sudah terkontaminasi.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Aseptik ialah keadaan bebas dari mikrorganisme penyebab penyakit. Sedangkan teknik
aseptik adalah segala upaya yang dilakukan untuk mencegah masuknya mikroorganisme ke dalam
tubuh yang kemungkinan besar akan mengakibatkan infeksi (Smith, 2014).
Tujuan penerapan teknik aseptik di kamar operasi mencegah penyebaran bakteri dalam
kamar operasi, membunuh kuman-kuman atau mikroorganisme, dan mencegah timbulnya infeksi
luka operasi.
Prinsip aseptik harus selalu dilaksanakan secara terus menerus oleh anggota tim kamar
operasi, dan segera bertindak jika ada indikasi terjadinya kontaminasi. Dalam upaya menerapkan
teknik aseptik di kamar operasi harus ditaati beberapa ketentuan yaitu daerah steril harus tegas
batasnya, daerah operasi harus dijaga sterilitasnya, semua kasus pembedahan harus dijaga dicegah
terjadinya kontaminasi, lingkungan kamar operasi harus selalu dalam keadaan bersih, tim bedah dan
pasien yang ada di kamar operasi tidak menjadi sumber kontaminasi.
Untuk mempertahankan sterilitas kamar operasi harus memperhatikan 3 aspek diantaranya
lingkungan, petugas, dan pasien.
CHECKLIST PENILAIAN
KETERAMPILAN MENCUCI TANGAN
SEBELUM TINDAKAN PEMBEDAHAN

Skor
No Aspek Keterampilan yang Dinilai 0 1 2
1 Melepaskan semua perhiasan dari jari tangan, pergelangan
tangan dan leher, atur temperatur air, siapkan sabun dan
sikat.
2 Membasahi tangan dan lengan sampai kurang lebih 3 cm di
atas siku dan memakai surgical detergent secukupnya.
3 Membilas tangan dan lengan menggunakan air mengalir
dari tangan ke lengan dan siku.
4 Membersihkan jari-jari, sela jari dan kuku, bilas dengan air
mengalir.
5 Menyikat ujung jari tangan dan kuku. Ketika menyikat
usahakan tangan diatas siku secara melingkar, dan jauhkan
dari badan.
6 Menyikat daerah palmar, punggung tangan, sela ibu jari dan
jari, gosok masing-masing permukaan.
7 Dengan posisi tangan di atas siku, ambil antiseptik
secukupnya dan mencuci tangan lagi mulai dari ujung jari
sampai ke siku.
8 Membilas tangan dengan air satu persatu dan tetap
mengangkat tangan di atas siku.
9 Mengeringkan tangan dengan kain steril, dari ujung jari
sampai siku. Menggunakan satu sisi kain untuk setiap
tangan.
10 Mempertahankan tangan dan lengan lebih tinggi daripada
siku dan menjauhkan tangan dari badan.
SKOR TOTAL

Penjelasan :

0 Tidak dilakukan mahasiswa


1 Dilakukan, tapi belum sempurna
2 Dilakukan dengan sempurna, atau bila aspek tersebut tidak dilakukan mahasiswa
karena situasi yang tidak memungkinkan (misal tidak diperlukan dalam skenario
yang sedang dilaksanakan).

Nilai Mahasiswa = Skor Totalx 100%


20
CHECKLIST PENILAIAN
KETERAMPILAN MENCUCI TANGAN
DENGAN SABUN DAN AIR MENGALIR DI
LUAR RUANG OPERASI

Skor
No Aspek Keterampilan yang Dinilai 0 1 2
1 Melepaskan semua perhiasan dari jari tangan, pergelangan
tangan, siapkan sabun.
2 Membasahi tangan dan memakai sabun secukupnya.
3 Menggosokkan telapak tangan kanan dengan telapak
tangan kiri.
4 Menggosok punggung tangan kanan dengan telapak tangan
kiri, jari menggosok sela-sela jari, dilakukan sama untuk
punggung tangan kiri
5 Menggosok telapak tangan kanan dengan telapak tangan
kiri, jari menggosok sela-sela jari
6 Menggosok bagian belakang jari-jari dengan telapak tangan
yang berlawanan, posisi saling mengunci.
7 Menggosok ibu jari dengan arah rotasi menggunakan
tangan yang berlawanan
8 Menggosok ke-empat jari dengan arah rotasi pada telapak
tangan yang berlawanan
9 Membilas tangan dengan air mengalir
10 Mengeringkan tangan dengan handuk sekali pakai
11 Menutup kran air dengan menggunakan handuk
SKOR TOTAL

Penjelasan :

0 Tidak dilakukan mahasiswa


1 Dilakukan, tapi belum sempurna
2 Dilakukan dengan sempurna, atau bila aspek tersebut tidak dilakukan mahasiswa karena
situasi yang tidak memungkinkan (misal tidak diperlukan dalam skenario
yang sedang dilaksanakan).

Nilai Mahasiswa = Skor Totalx 100%


22
CHECKLIST PENILAIAN
KETERAMPILAN MENCUCI TANGAN DENGAN
HAND RUB BERBASIS ALKOHOL

Skor
No Aspek Keterampilan yang Dinilai 0 1 2
1 Melepaskan semua perhiasan dari jari tangan dan
pergelangantangan.

2 Menuangkan hand rub pada telapak tangan.


3 Menggosokkan telapak tangan kanan dengan telapak
tangan kiri.
4 Menggosok punggung tangan kanan dengan telapak tangan
kiri, jari menggosok sela-sela jari, dilakukan sama untuk
punggung tangan kiri
5 Menggosok telapak tangan kanan dengan telapak tangan kiri,
jari menggosok sela-sela jari
6 Menggosok bagian belakang jari-jari dengan telapak tangan
yang berlawanan, posisi saling mengunci.
7 Menggosok ibu jari dengan arah rotasi menggunakan
tangan yang berlawanan
8 Menggosok ke-empat jari dengan arah rotasi pada telapak
tangan yang berlawanan
Tangan anda telah aman saat alkohol mengering
SKOR TOTAL

Penjelasan :

0 Tidak dilakukan mahasiswa


1 Dilakukan, tapi belum sempurna
2 Dilakukan dengan sempurna, atau bila aspek tersebut tidak dilakukan mahasiswa
karena situasi yang tidak memungkinkan (misal tidak diperlukan dalam skenario
yang sedang dilaksanakan).

Nilai Mahasiswa = Skor Totalx 100%


16
CHECKLIST PENILAIAN
TEKNIK MENGGUNAKAN SARUNG TANGAN TANPA JUBAH OPERASI

Skor
No Aspek Keterampilan yang Dinilai 0 1 2
1 Dapat menyiapkan sarung tangan dengan tepat/siap
pakai.
2 Mengambil sarung tangan kanan dengan tangan kiri pada
lipatan keluar bagian proximal.
3 Memasang sarung tangan tersebut pada tangan kanan
tanpa menyentuh bagian luarnya.
4 Mengambil sarung tangan kiri dengan tangan kanan pada
sisi dalam lipatan sarung tangan.
5 Memasang sarung tangan kiri tanpa tangan kanan
menyentuh tangan kiri.
6 Balikkan kedua sarung tangan dengan memasukkan
tangan pada bagian bawah/pangkal lipatan.
7 Membetulkan letak sarung tangan sampai tepat pada jari- jari.

SKOR TOTAL

Penjelasan :

0 Tidak dilakukan mahasiswa


1 Dilakukan, tapi belum sempurna
2 Dilakukan dengan sempurna, atau bila aspek tersebut tidak dilakukan mahasiswa
karena situasi yang tidak memungkinkan (misal tidak diperlukan dalam skenario yang
sedang dilaksanakan).

Nilai Mahasiswa =Skor Totalx 100%


14
CHECKLIST PENILAIAN
KETERAMPILAN MEMAKAI JUBAH OPERASI

Skor
No Aspek Keterampilan yang Dinilai 0 1 2
1 Dengan satu tangan mengambil jubah operasi (gown terlipat)
dan hanya menyentuh lapisan paling luar
2 Memegang gown tanpa gown menyentuh tubuh dan benda
lain yang tak steril
3 Masukkan kedua lengan pada lengan gown
4 (dengan bantuan asisten) Ujung jari tidak menyentuh bagian
luar ujung gown.
5 (Asisten akan membantu merapikan gown). Perhatikan bahwa
asisten hanya boleh menyentuh permukaan bagian dalam
gown.
SKOR TOTAL

Penjelasan :

0 Tidak dilakukan mahasiswa


1 Dilakukan, tapi belum sempurna
2 Dilakukan dengan sempurna, atau bila aspek tersebut tidak dilakukan mahasiswa
karena situasi yang tidak memungkinkan (misal tidak diperlukan dalam skenario yang
sedang dilaksanakan).

Nilai Mahasiswa = Skor Totalx 100%


10
DAFTAR PUSTAKA

Desak. 2019. Tingkat Kepatuhan Tim Bedah Terhadap Prinsip Asepsis di Ruang OK IGD RSUP
Sanglah Denpasar. 2(1).

Engender Health, 2001, Aseptic Technique.http://www.engenderhealth.org/IP/About/ip.pdf

Eva & Fariani. 2017. Pengaruh Prosedur Operasi Terhadap Kejadian Infeksi Pada Pasien Operasi
Bersih Kontaminasi. 5(3): 351-360.

Anda mungkin juga menyukai