Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) adalah suatu upaya yang
ditujukan untuk mencegah transmisi penyakit menular di semua tempat
pelayanan kesehatan (Minnesota Department of Health, 2014). Pencegahan
memiliki arti mencegah agar tidak terjadi infeksi, sedangkan pengendalian
memiliki arti meminimalisasi resiko terjadinya infeksi. Dengan demikian,
tujuan utama dari pelaksanaan program ini adalah mencegah dan
mengendalikan infeksi dengan cara menghambat pertumbuhan dan transmisi
mikroba yang berasal dari sumber di sekitar penderita yang sedang dirawat
(Darmadi, 2008).
B. RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana tindakan pencegahan infeksi?
b. Bagaimana cara mencuci tangan?
c. Bagaimana menggunakan sarung tangan steril?
d. Bagaimana cara menggunakan gaun atau celemek?
e. Bagaimana cara menggunakan tutup kepala dan masker?

1
BAB II
PEMBAHASAN
TINDAKAN PENCEGAHAN INFEKSI
1. CUCI TANGAN
a. Pengertian Cuci Tangan
Mencuci kedua tangan merupakan prosedur awal yang dilakukan perawat
atau petugas kesehatan dalam memberikan tindakan. Tindakan ini yang bertujuan
untuk membersihkan tangan dari segala kotoran, mencegah terjadi infeksi silang
melalui tangan dan persiapan bedah atau tindakan pembedahan agar
miroorganisme yang dapat mengakibatkan infeksi tidak berpindah ke pasien,
pengunjung, dan tenaga kesehatan. Sebaiknya waktu pencucian tangan dilakukan :
1) Sebelum dan sesudah kontak dengan pasien
2) Awal dan akhir dari perawatan persalinan bagi yang berada dalam ruangan
maternity, juga bagi perawatn pasien pre dan post operasi
3) Sebelum menyediakan makanan dan menyuapi pasien
4) Setelah menyentuh alat yang terkontaminasi
5) Sebelum menyiapkan obat bagi pasien
6) Sebelum memegang alat steril bagi pasien, yaitu pasien telah menggunakan urinal
sebelum dan sesudah makan
b. Langka-Langkah Mencuci Tangan
1) Langkah 1:
a) Telapak dengan telapak
2) Langkah 2:
b) Telapak kanan di atas punggung tangan kiri dan telapak kiri di atas punggung
tangan kanan
3) Langkah 3:
c) Telapak dengan telapak dan jari saling terkait
4) Langkah 4:
d) Letakkan pungguh jari pada telapak satunya dengan jari sering mengunci

2
5) Langkah 5:
e) Jempol kanan digosok memutar oleh telapak kiri dan sebaliknya
6) Langkah 6:
f) Jari kiri menguncup, gosok memutar ke kanan dan ke kiri pada telapak kanan dan
sebaliknya
7) Langkah 7:
g) Pegang pergelangan tangan kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya, gerakkan
memutar
c. Teknik Mencuci Tangan
Adapun teknik teknik mencuci tangan ada 3:
1) Teknik mencuci biasa
a) Alat dan bahan:
1.1 air bersih
1.2 handuk
1.3 Sabun
1.4 sikat lunak
b) Prosedur kerja:
1.1 lepaskan segala yang melekat pada daerah tangan,seperti cincin atau jam tangan.
1.2 Basahi jari tangan,lengan hingga siku dengan air,kemudian sabuni dan sikat bila
perlu.
1.3 Bilas dengan air bersih yang mengalir dan keringkan dengan handuk atau lap
kering.
2) Teknik mencuci dengan desinfeksi
a) Alat dan bahan:
1.1 Air bersih
1.2 Larutan desinfektan lisol atau savlon
1.3 Handuk atau lap kering
b) Prosedur kerja:
1.1 Lepaskan segala yang melekat pada daerah tangan,seperti cincin atau jam tangan,
1.2 Basahi jari tangan,lengan hingga siku dengan air,kemudian dengan larutan
desinfektan (lisol atau savlon)dan sikat bila perlu.

3
1.3 Bilas dengan air bersih yang mengalir dan keringkan dengan handuk atau lap
kering.
3) Teknik mencuci steril
a) Alat dan bahan:
1.1 Air mengalir
1.2 Sikat steril dalam tempat
1.3 Alkohol 70%
1.4 Sabun
b) Prosedur kerja:
1.1 Lepaskan segala yang melekat pada daerah tangan,seperti cincin atau jam tangan.
1.2 Basahi jari tangan,lengan hingga siku dengan air,kemudian alirkan sabun(2-5
ml)ke tangan dan gosokkan tangan serta lengan sampai 5 cm diatas siku,kemudian
sikat ujung jari,tangan lengan,dan kuku sebanyak kurang lebih 15 kali
gosokan,sedangkan telapak tangan 10 kali gosokan hingga siku.
1.3 Bilas dengan air bersih yang mengalir
1.4 Setelah selesai tangan di bilas dan tetap diarahkan ke atas.
1.5 Gunakan sarung tangan steril.
2. MENGGUNKAN SARUNG TANGAN STERIL
a. Pengertian
Menggunakan sarung tangan merupakan komponen kunci dalam
meminimalkan penularan penyakit serta mempertahankan lingkungan bebas
infeksi.
b. Tujuan
1) Mengurangi resiko petugas terkena infeksi bakterial dari klien
2) Mencegah penularan flora kulit petugas pada klien
3) Mengurangi kontaminasi tangan petugas dengan mikroorganisme yang dapat
berpindah dari klien satu ke klien yang lainnya
c. Persiapan alat
1) Sarung tangan steril
2) Wastafel/air mengalir untuk cuci tangan
3) Handuk bersih

4
4) Sabun

d. Prosedur
1) Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan
2) Lepaskan cincin, jam tangan dan gelang
3) Lakukan cuci tangan
4) Buka pembungkus kemasan bagian luar dengan hati-hati menyibakkannya ke
samping
5) Pegang kemasan bagian dalam dan taruh pada permukaan datar yang bersih tepat
diatas ketinggian pergelangan tangan.
6) Buka kemasan, pertahankan sarungtangan pada permukaan dalam pembungkus.
7) Identifikasi sarung tangan kanan dan kiri. Setiap sarung tangan mempunyai
manset kurang lebih 5 cm (2 inci). Kenakan sarung tangan pada sarung tangan
yang lebih dominan.
8) Dengan ibu jari dan dua jari lainnya dari tangan non dominan, pegang tepi manset
sarung tangan untuk tangan dominan. Sentuh hanya pada permukaan dalam
sarung tangan.
9) Tarik sarung tangan pada tangan yang dominan, lebarkan manset, pastikan bahwa
manset tidak menggulung pada tangan, pastikan juga ibu jari dan jari-jari anda
pada posisi yang tepat.
10) Dengan tangan yang telah memakai sarung tangan, masukkan jari di bawah
manset sarung tangan kedua.
11) Tarik sarung tangan kedua pada tangan yang non dominan. Jangan biarkan jari-
jari dan ibu jari sarung tangan yang dominan menyentuh bagian tangan non
dominan yang terbuka. Pertahankan ibu jari sarung tangan non dominan abduksi
ke belakang
12) Jika sarung tangan kedua telah terpasang cakupkan kedua tangan, manset
biasanya terbuka saat pemasangan. Pastikan untuk menyentuh bagian yang steril.

5
3. MENGGUNAKAN GAUN (CELEMEK) PELINDUNG
a. Pengertian gaun (celemek pelindung)
Gaun ( dari kain ) yang bersh atau disposable ( dari bahan sejenis kertas )
atau apron ( pakaian pelindung ) plastic digunakan saat seragam perawat
kemungkinan akan kotor. Umumnya, gaun disposable digunakan di rumah sakit.
Gaun harus mempunyai lapisan kedap air sehingga cairan dan cairan tubuh tidak
dapat tembus.
b. Memakai Gaun Bedah
1) Pengertian :
Adalah memakai / memasang baju steril pada diri sendiri atau orang
lain setelah cuci tangan, dengan prosedur tertentu agar lokasi pernbedahan bebas
dan mikroorganisme.
2) Tujuan :
a) Untuk menghindari kontaminasi.
b) Agar tidak terjadi path luka operasi
c) Agar lokal pembedahan dalam keadaan aseptik.

3) Persiapan
a) Baju steril dalam bungkusan set steril.
b) Teman kerja (perawat sirkulasi) untuk membantu mengikat tali baju.

4) Pelaksanaan Memakai baju steril untuk baju sendiri


a) Cuci tangan dan pembedahan.
b) Buka bungkusan steril yang berisi baju steril oleh perawat sirkulasi
c) Ambil baju steril secara aseptic yaitu pegang baju pada garis leher bagian dalam
dengan menggunakan tangan kiri dan posisi tangan
d) kanan tetap setinggi bahu.
e) Buka lipatan baju dengan cara melepaskan bagian yang terjepit tangan dan jangan
sampai terkontaminasi.

6
f) Tangan kiri tetap memegang bagian leher baju kanan dan masukkan tangan kanan
ke lubang lengan baju kanan, diikuti dengan tangan kiri dimasukkan ke lengan
kiri.
g) Perawat sirkulasi berdiri dibelakangnya untuk membantu mengikat tali baju
dengan menarik bagian belakang leher baju
h) Buka tali ikat pinggang, berikan salah satu ujung tali tersebut pada perawat
sirkulasi.
i) Dengan korentang tali tersebut terjepit, orang yang memakai baju memutarkan
badannya, kemudian mengambil tali dan jepitan serta mengikat tali tersebut. Pada
saat rnemutar tidak boleh terjadi kontaminasi.
5) Memakaikan pada orang lain :
a) Setelah kita memakai baju dan sarung tangan steril ambil baju dengan
menggunakan bagian luarnya.
b) Buka lipatan gaun dengan hati-hati dengan rnemegang pada leher.
c) Buka lubang masuk tangan dengan sisi dalam menghadap pada yang akan
dipasang, lakukan dengan hati hati sehingga tidak menyentuh tangan.
d) Pertahankan tangan kita pada area luar gaun dengan lindungan lengan gaun,
hadapkan sisi gaun pada yang dipasang, dia akan memasukkan tangannya pada
gaun masuk.
e) Setelah tangan kanan dan kiri masuk, sambil diangkat kedua lengan direntangkan
supaya gaun masuk. Perawat sirkulasi membantu dari sisi dalam dan kemudian
mengikat tali gaun. Buka ikat pinggang lalu berikan salah satu pada yang
dipasang dan disuruh berputar dan berikan dan diikat.
c. Gaun untuk ruang isolasi
1) Pengertian
Menggunakan penutup, pelindung, seperti penutup kepala, masker, gaun/
baraskot, dan sarung tangan sebelum perawat masuk ke ruang isolasi.
2) Tujuan
a) Sebagai kewaspadaan untuk mengurangi penularan mikroorganisme saat meraat
pasien yang diisolasi
b) Melindungi perawat dari penularan penyakit

7
d. Jas Operasi Yang perlu diperhatikan
1) Keringkan kedua lengan sebelum memakai jas operasi
2) Tetap pegang bagian dalam jas operasi pada langkah pertama
3) Perhatikan tehnik aseptic pada setiap langkah
4) Ikuti prosedur yang telah ditetapkan uleh kamar operasi

e. Langkah memakai jas operasi


1) Ambil handuk atau lap tangan yang ada diatas jas operasi
2) Keringkan kedua lengan
3) Ambil jas operasi pada bagian bawah sisi leher dan juntai kebawah
4) Buka lipatan jas secara perlahan dan masukkan kedua tangan kedalam kedua
lengan jas
5) Perhatikan kedua tangan tetap dalam lengan jas, sementara perawat sirkuler
mengikat kedua tali dimulai dengan tali atas kemudian tali bawah
f. Langkah melepas jas operasi
1) Dengan tetap memakai sarung tangan kendorkan manset dan goyangkan kebawah
sampai pergelangan tangan. Tahan jas dibagian bahu kanan (buka ikatan tali)
2) Tarik lengan jas dari tubuh dengan memfleksikan siku
3) Pegang bahu lengan sebelah kiri dan tarik lengan dengan posisi terbalik

4. MENGENAKAN DAN MELEPASKAN MASKER


Pada kewaspadaan standar, masker digunakan untuk mencegah masuknya
material yang berpotensi infektif ke dalam mulut, hidung, atau mata perawat
selama prosedur dilakukan apabila darah/ cairan tubuh lain dapat memecik dekat
muka perawat. Satu buah unit yang biasanya digunakan terdiri dari masker kertas
dengan pelindung plastic jernih yang dapat ditarik ke atas dari masker untuk
melindungi mata.

8
a. Pengertian
Masker digunakan sebagai alatpengaman yang menutup lubang hidung
dan mulut.
b. Tujuan
1) Mencegah atau mengurangi transmisi mikroorganisme melalui udara ( droplet
infection ) saat merawat pasien yang diisolasi.
2) Melindungi perawat dari infeksi pernafasan, seperti Tuberkulosis.
c. Indikasi
1) Saat membantu prosedur sprosedur steril
2) Saat menyiapkan alat-alat steril untuk area steril
3) Saat merawat pasien di ruang isolasi
d. Persiapan alat
1) Masker sekali pakai
a) Menggunakan Masker
1.1 Prosedur
2.1 Cuci tangan
2.2 Tenukan tepi atas masker ( masker biasanya mempunyai strip logam tipis disalah
satu tepinya yang dapat ditekuk untuk disesuaikan dengan pangkal hidung
pengguna ). Periksa kebijakan institusi untuk menggunakan masker yang tepat.
2.3 Pegang masker pada kedua tali bagian tali. Ikat kedua tali tersebut di belakang
kepala dengan tali di atas telinga.
2.4 Ikat kedua tali bawah di sekitar leher dengan tepi masker bawah tepat di bawah
dagu. Ada juga jenis masker yang mempunyai tali elastic yang dikaitkan di kedua
telinga.
b) Melepas Masker
1.1 Prosedur
2.1 Bila menggunakan sarung tangan, lepaskan terlebih dahulu sarung tangan
kemudian masker, baaru cuci tangan.
2.2 Lepaskan kedua ikatan dan lipat masker menjadi setengahnya dengan permukaan
dalam saling beradapan.

9
2.3 Buang masker ke dalam tempat yang elah disediakan ( masker sekali pakai harus
dibuang ke tong sampah infeksius yang berwarna kuning).
5. TUTUP KEPALA PELINDUNG
Reservoar potensial lain untuk infeksi luka pasca operatif adalah rambut
petugas. Walaupun rambut jarang disangka sebagai reservoar, dilaporkan adanya
dua letupan kasus yang disebabkan oleh s. Aureus yang masing-masing
ditemukan pada rambut seorang dokter dan seorang perawat. Tidak terdapat bukti
bahwa topi mencegah penularan mikroorganisme dari rambut keluka operasi.
Walaupun pemakaian penutup kepala mungkin sesuai untk mencegah rambut
jatuh kelapangan operasi, namun keefektifan pelindung semacam itu berkaitan
dengan kemampuannya menutupi semua rambut dan kulit kepala

10
BAB III

PENUTUP

a. KESIMPULAN
Pencegahan infeksi membantu semua petugas pelayanan kesehatan rumah
sakit dan klinik, untuk memahami prinsip-prinsip dasar pencegahan infeksi,
termasuk siklus penyebaran penyakit dan konsep-konsep lainnya yang
penting. Pencegahan infeksi merupakan bagian terpenting dalam dan dari
setiap komponen perawatan BBL. Pencegahan yang dilakukan antara lain
adalah imunisasi maternal (tetanus, rubella, varisela, hepatitis B). Dengan
demikian risiko infeksi bayi baru lahir dapat di minimalkan.
b. SARAN
Semoga makalah tentang Pencegahan Infeksi ini bisa menambah ilmu
pengetahuan dan wawasan bagi yang membaca. Makalah ini jauh dari
kesempurnaan, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun agar kami dapat membuat makalah yang lebih baik
dikemudian hari.

11
DAFTAR PUSTAKA

http://anggalesmana76.blogspot.co.id/2012/07/tindakan-pencegahan-infeksi.html

https://wisuda.unud.ac.id/pdf/1302116011-3-BAB%20II.pdf

12

Anda mungkin juga menyukai