0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
17 tayangan9 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar dan penggunaan sarung tangan di rumah sakit. Sarung tangan digunakan untuk mencegah penularan infeksi antara perawat dan pasien selama tindakan medis. Ada dua jenis sarung tangan yaitu steril dan bersih, yang mana digunakan tergantung pada jenis tindakannya. Prosedur pemakaian sarung tangan harus dilakukan dengan benar untuk mencegah kontaminasi silang dan menurunk
Deskripsi Asli:
Judul Asli
Konsep Dasar & Checklist Memasang Sarung Tangan.docx
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar dan penggunaan sarung tangan di rumah sakit. Sarung tangan digunakan untuk mencegah penularan infeksi antara perawat dan pasien selama tindakan medis. Ada dua jenis sarung tangan yaitu steril dan bersih, yang mana digunakan tergantung pada jenis tindakannya. Prosedur pemakaian sarung tangan harus dilakukan dengan benar untuk mencegah kontaminasi silang dan menurunk
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar dan penggunaan sarung tangan di rumah sakit. Sarung tangan digunakan untuk mencegah penularan infeksi antara perawat dan pasien selama tindakan medis. Ada dua jenis sarung tangan yaitu steril dan bersih, yang mana digunakan tergantung pada jenis tindakannya. Prosedur pemakaian sarung tangan harus dilakukan dengan benar untuk mencegah kontaminasi silang dan menurunk
Sarung tangan merupakan APD yang digunakan untuk melindungi tangan perawat dari bahan yang dapat menularkan penyakit dan melindungi pasien dari mikroorganisme yang berada di tangan petugas kesehatan sehingga tidak mengakibatkan infeksi. Transmisi yang paling penting dan paling sering menimbulkan HAIs (Healthcare- associated infections. Sarung tangan/ handscoon dibagi menjadi dua yaitu sarung tangan bersih dan steril yang pemilihan penggunaannya disesuaikan dengan jenis tindakan yang dilakukan .(Rahma Yulis, 2015). Jenis APD yang penting di rumah sakit selain masker yaitu adanya sarung tangan, sarung tangan merupakan salah satu cara untuk meminimalisir penularan penyakit. Sarung tangan steril dapat dipasang dengan menggunakan metode terbuka atau metode tertutup. Metode terbuka merupakan metode yang paling sering digunakan di luar ruang operasi, karena untuk metode tertutup perawat perlu mengenakan gaun steril terlebih dahulu. Sarung tangan dikenakan pada banyak prosedur untuk memungkinkan perawat memegang benda-benda steril secara bebas dan mencegah klien yang beresiko menjadi terinfeksi (mis, klien yang memiliki luka terbuka ) oleh mikroorganisme yang berasal dari tangan perawat. Sarung tangan steril dikemas dengan manset dan telapak tangan menghadap ke atas ketika kemasan dibuka. Pada kemasan biasanya tertulis ukuran sarung tangan (mis, ukuran 71/2 atau ukuran medium).
B. Tujuan Penggunaan Sarung Tangan
Melindungi tangan dari kontak darah atau cairan tubuh, sekret, kulit yang tidak utuh dan benda yang terkontaminasi. Maka dari itu katika menggunakan sarung tangan yang sudah terkontaminasi atau kotor jangan menyentuh area bersih pasien maupun ruangan pasien, serta hindari kontak pada benda – benda lain selain yang berhubungan dengan tindakan yang sedang dilakukan, agar mencegah terjadinya kontaminasi silang (Menik Kustriyani, Aji Susanti, Arifianto, 2017)
C. Resiko Terpapar HAIs
Infeksi terkait pelayanan kesehatan atau Healthcare Associated Infection (HAIs) merupakan salah satu masalah global termasuk di Indonesia. World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa prevalensi kejadian HAIs pada pasien sebesar 7% di negara maju dan 10% di negara berkembang terjadi setiap tahunnya (WHO, 2016). Penggunaan APD yang paling banyak ditemukan kekeliruannya adalah penggunaan sarung tangan. Kesalahan perawat dalam menggunakan sarung tangan antara lain, menggunakan sarung tangan bersih untuk tindakan keperawatan yang membutuhkan sarung tangan steril, dan juga menggunakan sarung tangan untuk tindakan yang tidak membutuhkan sarung tangan karena tidak berisiko untuk terkena darah dan cairan tubuh (WHO, 2015). Padilha et al. (2016) menyebutkan sebanyak 22% perawat masih tidak menggunakan sarung tangan steril untuk tindakan aseptik, sehingga berpotensi meningkatkan angka surgical site infection (SSI). Kekeliruan penggunaan sarung tangan tidak lepas dari motivasi perawat dalam melakukan hal yang tepat, serta emosi yang saat itu sedang dirasakan perawat. (Devi Nurmalia, Sarah Ulliya, Linawati Neny, Agnes Agustina Hartanty, 2019) D. Indikasi Pemakaian Sarung Tangan Steril 1. Setiap prosedur bedah 2. persalinan pervaginam 3. prosedur radiologi invasif; 4. melakukan akses dan prosedur (central lines) pembuluh darah 5. mempersiapkan nutrisi parenteral total dan agen kemoterapi. E. Indikasi Pemakaian Sarung Tangan non Steril / sarung tangan bersih Potensi menyentuh darah, cairan tubuh, sekresi,ekskresi dan barang-barang tampak kotor oleh cairan tubuh DIRECT PATIENT EXPOSURE: 1. kontak dengan darah 2. kontak dengan selaput lendir dan kulit yang tidak utuh 3. kehadiran potensial organisme yang sangat menular dan berbahaya 4. epidemi atau darurat situasi 5. insersi IV dan pengambilan 6. menggambar darah; penghentian garis vena 7. pemeriksaan panggul dan vagina 8. penyedotan sistem non-tertutup endotrakeal tube. INDIRECT PATIENT EXPOSURE: 1. mengosongkan cekungan/basin emesis 2. pembersihan instrumen 3. penanganan limbah 4. membersihkan tumpahan cairan tubuh. KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG PRODI D4 KEPERAWATAN
SOP PEMASANGAN SARUNG TANGAN STERIL
Pengertian Adalah suatu langkah pemakaian sarung tangan yang steril untuk melakukan tindakan pembedahan Tujuan 1. Sebagai acuan langkah pemakaian alat 2. Untuk melindungi dan mencegah terjadinya infeksi silang Alat Sarung tangan steril Dilakukan Aktivitas Skor Ya Tidak Metode tertutup 1. Dengan menggunakan tangan kiri yang terbungkus oleh cuff yang berada pada ujung lengan jas operasi, ambilah sarung tangan sebelah kanan dengan cara memegang cuff-nya yang terlipat. 2. Ekstensikan (ulurkan) tangan kanan ke depan dengan telapak tangan menghadap ke atas (supin). Letakan telapak sarung tangan pada telapak tangan kanan secara berlawanan arah ( bagian jari-jari sarung tangan menghadap kea rah tubuh dan ibu jari sarung tangan berada di sebelah kanan) dengan memegang ujung atas cuff pada tangan kanan di atas telapak tangan. 3. Pegang punggung cuff sarung tangan oleh tangan kiri dan tarik ke arah tubuh sehingga menutupi ujung lengan jas sebelah kanan. Sekarang cuff sarung tangan sudah berada di atas dan menutupi di dalam lengan jas. 4. Pegang bagian atas sarung tangan kanan dan bagian lengan jas yang berada dibawahnya dengan menggunakan tangan kiri yang tertutup oleh lengan jas operasi sebelah kiri. Tarik bagian sarung tangan yang berada di atas jari-jari kanan yang diekstensikan sampai semuanya menutupi cuff jas operasi. 5. Pasang sarung tangan kiri dengan cara yang sama pada lengan sebelah kiri (sebelahnya). Pergunakan tangan kanan yang sudah memakai sarung tangan kiri. Metode terbuka 1. Pegang bagian dalam lipatan cuff sarung tangan sebelah kanan oleh tangan kiri, kemudian angkat secara vertical. 2. Masukan tangan kanan ke dalam sarung tangan tadi, dan tarik sampai semua jari tangan masuk, cuff tetap terlipat seperti semula. 3. Ambil sarung tangan kiri dengan cara memasukan jari-jari tangan kanan yang sudah terbungkus sarung tangan tadi ke bagian cuff nya. 4. Dengan jari-jari tangan kanan, tarik cuff sarung tangan sebelah kiri sampai menutupi lengan jas operasi sebelah kiri. 5. Ulangi langkah no 4 untuk cuff sebelah kanan. KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG PRODI D4 KEPERAWATAN
SOP PEMASANGAN SARUNG TANGAN NON STERIL
Pengertian 1. Sarung tangan / Handscoon adalah salah satu alat pelindung diri yang berfungsi untuk melindungi kontak kulit pada bagian tangan termasuk jari-jari untuk sekali pakai saat melakukan pekerjaan yang beresiko kontaminasi melalui kontak kulit. 2. Pemakaian sarung tangan (handscoon) merupakan komponen kunci dalam meminimalkan penularan penyakit serta mempertahankan lingkungan bebas infeksi. Tujuan 1. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatan dan kesehatannya dalam melaksanakan pekerjaan dengan melindungi tangan dan jari-jari dari luka, lecet dan infeksi 2. Melindungi tangan dari kontaminasi penyakit Alat Sarung tangan Dilakukan No Aktivitas Skor Ya Tidak 1. Lepaskan semua perhiasan yang ada di tangan seperti jam, cincin, dan gelang 2. Petugas mencuci tangan. 3. Mengidentifikasi hansdcoon dengan mengeluarkan hansdcoon dari kemasannya, tempatkan pada tempat yang datar dan bersih, buka kemasannya sentuh bagiankemasan hanya bagian luar, bagian dalam dilarang di sentuh. Pastika handscoon untuk tangan kiri berada dikiri dan untuk tangan kanan berada dikanan 4. Memakai handscoon pakai untuk tangan yang lebih dominan terlebih dahulu, pada orang yang bukan kidal tangan dominannya adalah tangan kanan. Jepit handscoon untuk tangan kanan menggunakan tangan kiri dan pakaikan handscoon ke tangan kanan. 5. Setelah no.4 selesai pakai yang tangan kiri sekarang, untuk megangnya tangan yang kanan udh memakai sarung tangan. Ada dua cara pegang sarung tangan yang belum di pakai dengan sarung yang udah di pakai : a. Pakai tiga jari untuk menyentuh bagian dalam mancet, tekan sedikit jari kelingking nya pakai jempol tangan. b. Pakai empat jari dengan syarat jempolnya di arahkan kea rah luar. Cara ini dilakukan agar tangan yang sudah memakai sarung tangan medis tidak menyentuh bagian sarung tangan luar agar tetap steril. Yulis, R . 2015. Kepatuhan perawat memakai APD sarung tangan Compliance with Nurses Using Personal Protective Equipment. Jurnal Mitrasehat, Volume IX Nomor 2
Kustriyani, M. Susanti,A Arifianto. 2017. Hubungan antara motivasi perawat
dengan kepatuhan penggunaan alat pelindung diri (handscoon dan masker) di instalasi rawat inap RSUD dr LOEKMONO HADIKUDUS.
Nurmalia1,D. Ulliya1, S. Neny, L. Hartanty, A. 2019. Gambaran Penggunaan
Alat Pelindung Diri oleh Perawat di Ruang Perawatan Rumah Sakit. Journal of Holistic Nursing and Health Science Volume 2, No. 1, (Hal. 45-53)
World Health Organization. (2016). Guidelines on core components of infection
prevention and control programmes at the national and acute health care facility level. Geneva. Nurmalia, D . Ulliya, S. Neny, L. Hartanty, A. 2019. Gambaran Penggunaan Alat Pelindung Diri oleh Perawat di Ruang Perawatan Rumah Sakit. Journal of Holistic Nursing and Health Science Volume 2, No. 1, (Hal. 45-53)