Anda di halaman 1dari 16

VISI

Pada tahun 2025 menghasilkan Ners yang unggul dalam Asuhan Keperawatan lanjut usia
dengan menerapkan Ilmu dan Teknologi Keperawatan

PROSEDUR PENCEGAHAN
INFEKSI NOSOKOMIAL

PRODI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA TERAPAN DAN


PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS PROGRAM PROFESI
JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III
TAHUN 2021
A. Prinsip-Prinsip Sterilisasi dan Pencegahan Infeksi Nosokomial
Pendahuluan Pencegahan dan pengendalian infeksi sebagai upaya untuk
mencegah dan meminimalkan terjadinya infeksi terkait
pelayanan kesehatan, meliputi prinsip kewaspadaan standar
dan berdasarkan transmisi, penggunaan antimikroba secara
bijak, dan bundles (evidence base).

Rantai Strategi
Kewaspadaan Standar/ Utama
Penularan Pelaksanaan
a. Agen infeksi a. Peningkatan a. Kebersihan Tangan
(infectious daya tahan Kebersihan tangan dapat dilakukan
agent) pejamu. dengan mencuci tangan
b. Reservoir b. Inaktivasi agen menggunakan air dan sabun atau
c. Pintu keluar penyebab alcohol-based handrubs. Kuku
(portal of infeksi. petugas juga harus selalu bersih
exit) c. Memutus rantai dan terpotong pendek, tidak
d. Pintu masuk penularan. menggunakan perhiasan pada
(portal of d. Tindakan tangan.
entry) pencegahan
e. Pejamu paska pajanan Langkah-langkah cuci tangan:
(host) yang (“Post Exposure 1) Basahi tangan dengan air bersih
suseptibel Prophylaxis”/ yang mengalir.
PEP) terhadap 2) Tuangkan sabun cair untuk
petugas menyabuni seluruh permukaan
kesehatan. tangan sebatas pergelangan
tangan.
3) Gosok kedua telapak tangan
hingga sabun merata.
4) Gosok punggung tangan dan
sela-sela jari tangan kiri dengan
tangan kanan, dan sebaliknya.
5) Gosok kedua telapak tangan dan
sela-sela jari.
6) Jari-jari sisi dalam dari kedua
tangan saling mengunci.
7) Gosok ibu jari kiri berputar
dalam genggaman tangan kanan,
dan sebaliknya.
8) Gosok dengan memutar ujung
jari-jari tangan kanan ditelapak
tangan kiri, dan sebaliknya.
9) Bilas tangan dengan air
mengalir.
Daftar Pustaka:
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27/ 2017 tentang Pedoman
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Estri, Belian Anugrah, dkk. 2019. Pengendalian dan Pencegahan Infeksi (PPI).
Yogyakarta: Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta. Diakses melalui
http://digilib2.unisayogya.ac.id/bitstream/handle/123456789/2415/BUKU
%20PI.pdf?sequence=1&isAllowed=y pada 13 Juli 2021 pukul 20.00 WIB.
Yarsa, Kristanto Yuli, dkk. 2018. Buku Manual Keterampilan Klinik Topik Teknik
Aseptik. Surakarta: Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Universitas Sebelas Maret, Fakultas Kedokteran.
B. KETERAMPILAN MENGGUNAKAN SARUNG TANGAN
Indikasi Penggunaan Sarung Tangan
1. Indikasi Memakai Sarung Tangan
a. Sebelum kondisi steril.
b. Antisipasi kontak dengan darah atau cairan tubuh lain, baik dalam
kondisi steril maupun tidak, mencakup kontak pada membran
mukosa dan kulit terbuka.
c. Kontak dengan pasien (dan área sekelilingnya) selama tindakan pencegahan
kontak
2. Indikasi Melepas Sarung Tangan
a. Segera setelah sarung tangan rusak (dicurigai adanya sobekan sekecil apapun)
b. Setelah selesai kontak dengan darah, cairan tubuh, kulit terbuka dan membran
mukosa.
c. Setelah selesai kontak dengan pasien dan/atau sekelilingnya,
atau bagian tubuh yang terkontaminasi pada pasien.
d. Jika ada indikasi untuk sanitasi tangan.
3. Indikasi Penggunaan Sarung Tangan Steril
a. Semua prosedur bedah dan yang membutuhkan kondisi steril
b. Persalinan vaginal
c. Tindakan radiologi invasif
d. Melakukan pemasangan akses dan prosedur vaskular (jalur central)
e. Menyiapkan nutrisi parenteral total dan obat-obatan kemoterapi
PENUNTUN PEMBELAJARAN TEKNIK PENGGUNAAN

SARUNG TANGAN STERIL

PENUNTUN PEMBELAJARAN TEKNIK


PENGGUNAAN SARUNG TANGAN STERIL
No. LANGKAH/KEGIATAN GAMBAR KASUS
A. Cara memakai sarung tangan steril 1 2 3
1. Lakukanlah sanitasi tangan dengan sabun atau cairan pembersih
2. Pastikan integritas kemasan. Buka kemasan
luar
non-steril tanpa menyentuh kemasan
steril di dalamnya

3. Letakkan kemasan dalam yang steril pada


permukaan rata yang bersih dan kering,
tanpa menyentuh permukaan kemasan steril.
Bukalah kemasan dengan menyentuh ujung
kemasan lalu lipat hingga menghadap ke
bawah, dan biarkan
kemasan terbuka.
4. Dengan menggunakan ibu jari dan jari
telunjuk
salah satu tangan, pegang sarung tangan pada
bagian ujung yang terlipat

5. Masukkan tangan lain ke dalam sarung tangan


dengan satu gerakan tunggal, biarkan lipatan
sarung tangan pada daerah pergelangan
tangan
6. Ambil sarung tangan kedua dengan cara
menyelipkan jari-jari tangan yang telah
menggunakan sarung tangan ke dalam
lipatan manset sarung tangan kedua.

7.

8. Dengan satu gerakan tunggal, masukkan


tangan
yang belum memakai sarung tangan ke
sarung tangan kedua dengan menghindari
kontak / sentuhan antara tangan yang
telah memakai sarung tangan dengan area
9. selain sarung tangan yang akan dipakai
(adanya kontak menyebabkan kurangnya
asepsis dan membutuhkan penggantian
sarung tangan).

10.

11. Jika dibutuhkan, setelah kedua sarung tangan


terpasang, perbaiki letak sarung tangan pada
jari- jari hingga sarung tangan terpasang
dengan nyaman
12. Bukalah lipatan pada manset dengan
menyelipkan jari-jari tangan lain di bawah
lipatan, hindari kontak atau sentuhan
dengan permukaan selain permukaan luar
sarung tangan (adanya kontak menyebabkan
13. kurangnya asepsis dan membutuhkan
penggantian sarung tangan). Lakukan pada
kedua sarung tangan.

14. Tangan yang telah memakai sarung tangan


hanya boleh menyentuh area dan alat-alat
yang telah disterilkan serta area tubuh
pasien yang telah didisinfeksi

B. Cara Melepaskan Sarung Tangan Steril 1 2 3


15. Lepaslah sarung tangan pertama dengan
menggunakan tangan lainnya. Buka dengan
cara melipat bagian dalam ke luar sampai
daerah sendi jari kedua (jangan melepas
seluruh sarung tangan)
16.

17.
18. Lepaskan sarung tangan kedua dengan
melipat
bagian terluarnya menggunakan tangan
yang telah terlepas sebagian sarung
tangannya

19. Lepaslah sarung tangan dengan melipat


bagian
dalam keluar hingga sarung tangan terbuka
seluruhnya. Pastikan tangan hanya
bersentuhan dengan bagian dalam sarung
tangan
20. Buang sarung tangan pada tempat sampah
Medis

21. Lakukan sanitasi tangan dengan sabun atau cairan pembersih

Daftar Pustaka
WHO Guidelines on Hand Hygiene in Health Care, 2009
C. APD (ALAT PELINDUNG DIRI) DI RUANG OPERASI

1. Konsep APD (Alat Pelindung Diri)


Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 27 Tahun 2017 tentang Pendoman
Pncegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
menyebutkan bahwa, alat pelindung diri adalah pakaian khusus atau peralatan
yang dipakau petugas untuk memproteksi dirii dari bahaya fisik, kimia, biologi/
bahan infeksius. APD terdiri dari sarung tangan, masker/ respirator partikulat,
pelindung mata (goggle), perisai/ pelindung wajah, kap penutup kepala, gaun
pelindung/ apron. Sandal/ sepatu tertutup (sepatu boot).

2. Indikator APD (Alat Pelindung Diri)


Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 27 Tahun 2017 tentng Pendoman
Pncegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
menyebutkan bahwa, indikasi penggunaan APD adalah jika melakukan tindakan
yang memungkinkan tubuh atau membrane mukosa terkena atau terpecik darah
atau cairan tubuh atau kemungkinan pasien terkontaminasi dari petugas.

3. Standar Operasional Prosedur APD (Alat Pelindung Diri) Di Ruang Operasi


Alat perlindungan diri (APD) merupakan suatu peralatan khusus yang dikenakan
oleh seseorang untuk melindungi dirinya dari material infeksius. Pelaksanaan
program penggunaan APD bertujuan untuk meningkatkan keamanan diri di
lingkungan pelayanan kesehatan melalui penggunaan APD yang tepat. Selain itu
juga bertujuan untuk memberikan informasi mengenai cara pemilihan dan
penggunaan APD di pelayanan kesehatan, serta memberikan pelatihan bagaimana
cara memakai dan cara melepaskan APD secara aman.

a. Jenis APD meliputi :


1) Sarung tangan (untuk melindungi kedua tangan).
2) Gaun /apron (untuk melindungi kulit dan pakaian).
3) Jubah operasi (untuk melindungi kulit dan pakaian saat melakukan
pembedahan di dalam ruang operasi).
4) Masker atau respirator (untuk melindungi mulut atau hidung). Respirator
digunakan khusus untuk melindungi dari agen penyebab infeksi airborne
disease.
5) Kaca mata goggles (untuk melindungi mata)
6) Pelindung wajah (face shields) untuk melindungi wajah, hidung dan
mata
7) Dalam menentukan APD apa yang perlu digunakan kita harus
memperhatikan beberapa faktor di antaranya adalah tipe paparan yang
perlu diantisipasi (percikan atau sentuhan, kategori isolasi), lamanya
tugas yang akan dikerjakan, dan ukuran APD yang harus sesuai.

b. Prinsip penggunaan APD :


1) Kenakan sebelum kontak dengan pasien, pada umumnya dikenakan
sebelum memasuki ruang perawatan pasien.
2) Kenakan APD dengan hati-hati sehingga APD tersebut tidak menjadi
media transmisi infeksi.
3) Lepas dan buang APD dengan hati-hati. Lepas sesegera mungkin setelah
keluar dari ruang perawatan. Respirator dilepas di luar ruangan.
4) Sesegera mungkin lakukan hand hygiene.

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 27 Tahun 2017 tentang Pendoman Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan; Seminar IP PPI RSCM, 2021:
Memakai APD
1. Cuci tangan.
2. Pakai alat pelindung kaki (sepatu tertutup/ boot).
3. Pakai apron.
4. Pakai masker bedah dan tutupi mulut dan hidung secara menyeluruh bila memasuki
kamar bedah saat operasi akan dimulai atau sedang berjalan, atau instrument steril
sedang dalam keadaan terbuka. Pakai masker bedah selama operasi berlangsung.
5. Pakai tutup kepala untuk menutupi rambut di kepala dan wajah secara menyeluruh bila
memasuki kamar bedah (semua rambut yang ada di kepala dan wajah harus tertutup).
6. Pakai goggle untuk melindungi mata.
7. Bagi anggota tim bedah yang telah cuci tangan, pakailah gaun steril.
8. Pakai sarung tangan steril.
Melepaskan APD
1. Lakukan kebersihan tangan.
2. Lepaskan gaun dan sarung tangan.
3. Lakukan kebersihan tangan.
4. Lepaskan apron.
5. Lakukan kebersihan tangan.
6. Lepaskan perisai wajah (goggle).
7. Lepaskan penutup kepala.
8. Lepaskan masker.
9. Lepaskan pelindung kaki.
10. Lakukan kebersihan tangan.

DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Kesehatan RI. 2017. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
27 Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Seminar IP PPI RSCM. 2021. Implementasi Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD). Jakarta:
PPI RSCM.
Yarsa, K.Y., et.all. 2019. Buku Manual Keterampilan Klinik Topik Alat Pelindung Diri.
Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

DAFTAR PUSTAKA VIDEO


Handoko, A. (2020) Memakai dan Melepas Gaun Operasi. Youtube. Upload by Afif
Handoko.https://youtu.be/rA79unwX_TY
Lovino, N. (2010) Procedure – Self Gowning Technique. Youtube. Upload by Tulane Center
for Advanced Medical Simulaion and Team Training. https://youtu.be/vCjoo6LOwz8
Sells. M. (2018) Gowning and Gloving Yourself. Youtube. Upload by SurgTech Academy.
https://youtu.be/hTBR3yJ5IEs
wwlnhs (2017) WWL Surgical Scrub and Gowning –A Step by Step Guide. Youtube. Upload
by wwlnhs. https://youtu.be/MpwMnjQR41Y
D. APD (ALAT PELINDUNG DIRI) DI RUANG ISOLASI COVID 19

1. Konsep APD (Alat Pelindung Diri)


Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 27 Tahun 2017 tentang Pendoman
Pncegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
menyebutkan bahwa, alat pelindung diri adalah pakaian khusus atau peralatan
yang dipakau petugas untuk memproteksi dirii dari bahaya fisik, kimia, biologi/
bahan infeksius. APD terdiri dari sarung tangan, masker/ respirator partikulat,
pelindung mata (goggle), perisai/ pelindung wajah, kap penutup kepala, gaun
pelindung/ apron. Sandal/ sepatu tertutup (sepatu boot).

2. Indikator APD (Alat Pelindung Diri)


Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 27 Tahun 2017 tentng Pendoman
Pncegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
menyebutkan bahwa, indikasi penggunaan APD adalah jika melakukan tindakan
yang memungkinkan tubuh atau membrane mukosa terkena atau terpecik darah
atau cairan tubuh atau kemungkinan pasien terkontaminasi dari petugas.
3. Standar Operasional Prosedur APD (Alat Pelindung Diri) Di Ruang Isolasi
Covid 19

a. APD Level 3
1) Penutup kepala
2) Pelindung mata (goggle)
3) Masker N95
4) Baju scrub/ pakaian jaga
5) Coverall/ gown/ hazmat
6) Sarung tangan bedah lateks
7) Boots/ sepatu karet dengan pelindung sepatu
(IDI, 2020)

b. Lokasi:
1) Tindakan operasi pada pasien suspek/probable/terkonfirmasi covid-19
2) Ruang isolasi covid-19
3) Pemeriksaan gigi, mulut, mata THT
4) Kegiatan yang dapat menimbulkan aerosol (intubasi, ekstubasi,
trakeostomi, resusitasi jantung paru, bronkoskopi, pemasangan NGT,
endoskopi gastrointestinal pada pasien suspek/probable/terkonfirmasi
covid-19)
5) Tindakan otopsi pada pasien suspek/probable/terkonfirmasi covid-19
6) Pengambilan specimen pernapasan
(IDI, 2020)

c. Cara Memakai APD Level 3


1) Setelah memakai baju scrub di ruang ganti, petugas kesehatan masuk ke
antero room.
2) Cek APD untuk memastikan APD dalam keadaan baik dan tidak rusak.
3) Mencuci tangan 6 langkah.
4) Pakai masker N95.
5) Pakai pelindung kepala sampai menutupi telinga.
6) Pakai pelindung mata (goggle).
7) Pakai coverall/ hazmat bersih. Coverall/ hazmat menutupi area kaki
sampai leher dengan baik dengan cara memasukkan bagian kaki terlebih
dahulu, pasang bagian lengan dan rapatkan coverall/ hazmat di bagian
tubuh dengan menaikkan zipper sampai bagian leher, pakai hood dari
coverall/ hazmat.
8) Pakai boots. Jika petugas menggunakan sepatu kets atau sepatu lainya
yang tertutup maka petugas menggunakan pelindung sepatu (shoe cover)
dengan cara pelindung sepatu dipakai di luar sepatu petugas atau jika
coverall/ hazmat tertutup sampai sepatu petugas maka tidak perlu
menggunakan pelindung sepatu.
9) Pakai sarung tangan 2 lapis.
(PAPDI, 2020)

d. Cara Melepas APD Level 3


1) Petugas berdiri di ruang kotor
2) Mencuci tangan 6 langkah menggunakan hand sanitizer.
3) Buka sarung tangan terluar, lalu buang ke tempat sampah infeksius
berwarna kuning.
4) Semprot sepatu boot atau alat kaki menggunakan desinfentan. Lalu buka
sepatu boots. Kemudian letakkan di wadah tertutup dengan direndam
cairan klorin.
5) Mencuci tangan 6 langkah menggunakan hand sanitizer.
6) Buka hazmat, pegang bagian hazmat yang terdalam, lalu gulung. lalu
buang ke tempat sampah infeksius berwarna kuning. Bersamaan dengan
membuka alas kaki bagian dalam dan buang ke tempat sampah infeksius
berwarna kuning, dan segera memakai alas kaki bersih.
7) Mencuci tangan 6 langkah menggunakan hand sanitizer.
8) Buka pelindung kepala dengan cara memasukan tangan ke sisi bagian
dalam pelindung kepala dimulai bagian belakang kepala sambil melipat
ke arah dalam dan perlahan menuju ke bagian depan dengan
mempertahankan tangan berada di sisi bagian dalam pelindung kepala
kemudian segar masukan ke tempat sampah infeksius.
9) Mencuci tangan 6 langkah menggunakan hand sanitizer.
10) Buka pelindung mata (goggle) dengan cara menunduk sedikit kepala lalu
pegang sisi kiri dan kanan pelindung mata (goggle) secara bersamaan,
lalu buka perlahan menjauhi wajah petugas kemudian goggle
dimasukkan ke dalam kotak tertutup.
11) Mencuci tangan 6 langkah menggunakan hand sanitizer.
12) Lepaskan masker N95 dengan cara sedikit menundukkan kepala
kemudian menarik keluar tali yang berada di belakang kepala terlebih
dahulu, lalu menarik keluar tali di atas kepala dan pegang talinya
kemudia dimasukkan ke tempat sampah infeksius.
13) Mencuci tangan 6 langkah menggunakan hand sanitizer.
14) Lepaskan sarung tangan terdalam.
15) Mencuci tangan 6 langkah menggunakan hand sanitizer.
16) Setelah membuka baju scrub, petugas segera membersihkan tubuh/
mandi untuk selanjutnya menggunakan kembali baju biasa.
(PAPDI, 2020)
DAFTAR PUSTAKA

IDI. 2020. Pedoman Standar Perlidnungan Dokter di Era Covid-19. Jakarta: Tim Mitigasi
Dokter Dalam Pandemi Covid-19.
Kemenkes RI. 2020. Petunjuk Teknis Alat Pelindung Diri (APD) Dalam Meghadapi Wabah
Covid-19. Jakarta: Kemenkes RI.
Kementerian Kesehatan RI. 2017. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
27 Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
PAPDI. 2020. Panduan Cara Pemakaian dan Pelepasan APD dari PAPDI.
https://youtu.be/fRDY8zJeles, diakses pada Senin, 12 Juli 2021 pukul 20.06 WIB.

Anda mungkin juga menyukai