H. HANAFIE
MUARA BUNGO
No. Revisi
0
Halaman
Ditetapkan
Direktur
Prosedur Tetap
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Tanggal Terbit
Dr. H. SAFARUDIN, MPH
NIP. 196709302002121001
Prosedur memakai sarung tangan steril sebagai persiapan sebelum
tindakan pembedahan dan melepas sarung tangan setelah tindakan
pembedahan
1. Menutup permukaan tangan yang tidak steril dari para anggota
tim bedah sehingga melindungi pasien dari kontaminasi
2. Melindungi tim bedah dari kotaminasi
Tim bedah yang terdiri dari dokter operator bedah, perawat asisten dan
perawat instrument
A. Persiapan Alat
1. Sarung tangan steril
B. Pelaksanaan
1. Memakai Sarung Tangan
a) Bungkus kertas dibuka dengan menggunakan kedua tangan.
b) Dengan tangan, angkat sarung tangan dengan memegang
tepi manset yang terlipat. Daerah ini merupakan bagian
dalam sarung tangan, pertahankan manset yang terlipat.
c) Sisipkan tangan kita kedalam sarung tangan dan dengan
hati-]hati masukkan jari-jari lalu tarik mansetsarung tangan
secara bertahapdisekelilingnyasehingga lipatan manset yang
3 inci itu tetap dipertahankan. Usahakan untuk menarik
manset sarung tangan sampai menutupi manset jas
d) Angkat sarung tangan kedua dari kemasannya dengan cara
memegang tepi manset oleh kedua tangan, letakkan jari-jari
tangan pertama (yang telah memakai sarung tangan)
dibawah manset yang berukuran 3 inci itu dan masukkan
tangan kedua seperti cara sebelumnya
e) Posisikan manset sarung tangan diatas manset jas sehingga
yang tampak hanya sarung tangan yang steril
2. Melepas Sarung Tangan
Unit Terkait
RSUD
H. HANAFIE
MUARA BUNGO
No. Dokumen
03.03.04
No. Revisi
0
Halaman
Ditetapkan
Direktur
Prosedur Tetap
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Tanggal Terbit
Dr. H. SAFARUDDIN, MPH
NIP. 196709302002121001
Gowning adalah suatu istilah yang merupakan suatu teknik/ seni dalam
menggunakan gaun operasi steril.
1. Mencegah terjadinya kontaminasi dari perawat.
2. Mencegah pindahnya mikroorganisme dari perawat (teknik
pertahanan).
Tim bedah yang terdiri dari dokter operator bedah, perawat asisten dan
perawat instrument
A. Persiapan Alat
Pengering tangan (handuk/waslap steril)
Gaun operasi
B. Pelaksanaan
1. Menyiapkan alat: pengering tangan (handuk/waslap steril), gaun
operasi
2. Cuci tangan steril
3. Mengeringkan tangan dengan handuk/waslap steril
4. Mengambil baju dengan cara mengambil baju pada bangian
leher dengan tangan kiri sedang tangan kanan diangkat setinggi
bahu.
5. Masukkan tangan kanan dengan posisi membentang ke lubang
lengan baju
6. Setelah itu menyusul masukkan tangan kiri ke lubang lengan
baju berikutnya tanpa menyentuh bagian luar baju.
7. Perawat yang menggunakan gaun steril maju dan kemudian tali
baju yang ada di leher dan pinggang bagian belakang ditalikan
oleh orang kedua (asisten) dengan hati-hati, jangan sampai
menyentuh baju bagian depan serta menalikannya dengan
simpul sederhana agar mudah melepasnya
8. Menghindari menyentuh benda lain di sekitarnya
Unit Terkait
Catatan : jas operasi dianggap steril dibagian depan dari bahu sampai
umbilical (2.5 cm dibawah kerah sampai setinggi meja), dan lengan
baju di anggap steril sampai sekitar 5 cm diatas siku.
Instalasi bedah sentral (IBS), OKE
RSUD
H. HANAFIE
MUARA BUNGO
No. Dokumen
03.03.04
No. Revisi
0
Halaman
1/1
Ditetapkan
Direktur
Prosedur Tetap
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Tanggal Terbit
Dr. H. SAFARUDDIN, MPH
NIP. 196709302002121001
Masker bedah dipakai untuk melindungi pemakai dari tranmisi
mikroorganisme yang dapat ditularkan melalui udara dan droplet, atau
pada saat kemungkinan terkena cipratan cairan tubuh.
1. Mencegah tertularnya petugas dari penyakit yang ditularkan
melalui udara atau droplet.
2. Mencegah terjadinya infeksi nosokomial bagi pasien
Seluruh petugas kamar operasi
A. Persiapan Alat
Masker
Unit Terkait
B. Pelaksanaan
1. Teknik Memasang Masker
a. Cuci tangan dan ambil masker dari tempatnya, tekuk bagian
logam yang akan mengenai hidungsesuai dengan bentuk
hidung.
b. Hindarkan memegang-megang masker sebelum dipasang
diwajah
c. Pasang masker hingga menutupi sebagian wajah dan hidung
d. Ikatkan tali pada bagian atas dibelakang kepala dan pastikan
tali lewat diatas telinga
e. Ikat tali bawah dibelakang kepala sejajar dengan bagian atas
leher/dagu
f. Begitu masker lembab harus diganti
2. Teknik Melepas Masker
a. Lepaskan tali bawah dahulu, baru kemudian yang diatas.
b. Lepaskan masker, gulung talinya mengelilingi masker dan
buang ketempat yang telah disediakan
c. Cuci tangan
Instalasi Bedah Sentral (IBS), OKE
RSUD
H. HANAFIE
MUARA BUNGO
No. Dokumen
03.03.04
No. Revisi
0
Halaman
1/1
Ditetapkan
Direktur
Prosedur Tetap
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Tanggal Terbit
Dr. H. SAFARUDDIN, MPH
NIP. 196709302002121001
Tata cara dalam memakai dan melepaskan topi operasi
1. Mencegah masuknya bibit penyakit kedalam kamar bedah
2. Mencegah terjadinya kontaminasi pada luka
Seluruh petugas kamar operasi
A. Persiapan Alat
Topi
B. Pelaksanaan
1. Sebelum memasuki ruangan operasi, petugas harus
menggunakan topi
2. Topi dipasang bersamaan waktu menggunakan pakaian khusus
kamar bedah
3. Topi harus menutupi seluruh rambut kepala
4. Topi ikatkan cukup erat
5. Topi diganti jika terkontaminasi dengan darah dan cairan
6. Buang topi pada tempah yang telah disediakan
7. Cuci tangan.
Unit Terkait
RSUD
H. HANAFIE
MUARA BUNGO
No. Dokumen
03.03.04
No. Revisi
0
Halaman
1/1
Ditetapkan
Direktur
Prosedur Tetap
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Tanggal Terbit
Dr. H. SAFARUDDIN, MPH
NIP. 196709302002121001
Pakaian yang harus dipakai oleh perawat kamar bedah pada saat akan
melakukan aktivitas didalam kamar bedah
1. Mencegah masuknya bibit penyakit kedalam kamar bedah
2. Mencegah terjadinya kontaminasi pada luka
3. Memberikan kenyamanan dan keamanan dalam melakukan
aktivitas dikamar bedah
Seluruh petugas kamar operasi
A. Persiapan Alat
Baju kamar bedah
Celana kamar bedah
B. Pelaksanaan
1. Cuci tangan sebelum memakai pakaian dasar bedah
2. Pilih ukuran yang sesuai sehingga nyaman dipakai dan tidak
menghambat aktivitas di kamar operasi
3. Lepaskan pakaian dasar jika basah atau terkontaminasidengan
darah dan cairan tubuh pasien
4. Letakkan pada tempat linen kotor yang tertutup
Unit Terkait
RSUD
H. HANAFIE
MUARA BUNGO
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
03.03.04
1/2
Ditetapkan
Direktur
Prosedur Tetap
Pengertian
Tujuan
Tanggal Terbit
Dr. H. SAFARUDIN, MPH
NIP. 196709302002121001
Mencuci tangan steril adalah mencuci tangan secara steril khususnya
jika akan melakukan tindakan steril.
1.
Mencegah infeksi silang
2.
Kebijakan
Prosedur
Tim bedah yang terdiri dari dokter operator bedah, perawat asisten dan
perawat instrument
A. Persiapan Alat
1. Bak cuci tangan dengan kran air mengalir
2. Sabun antimicrobial
3. Sikat tangan
4. Masker
5. Handuk steril
B. Pelaksanaan
1. Lepaskan perhiasan
2. Kenakan masker wajah, pastikan bahwa masker menutupi
hidung dan mulut dengan baik
3. Bila memungkinkan atur aliran air pada suhu hangat
4. Alirkan air. Hidupkan kran dengan siku atau tangan dengan
sebelumnya bagian atas kran ditutupi handuk atau tisu
5. Hindari memercikan air keseragam atau baju
6. Basahi tangan dan lengan bawah secara menyeluruh dibawah air
mengalir. Pertahankan tangan atas berada setinggi siku selama
seluruh prosedur. Pertahankan baju atau seragam dalam keadaan
kering.
7. Alirkan 2-5 ml sabun cair ke tangan dan gosok tangan serta
lengan sampai 5 cm di atas siku.
8. Besihkan kuku dibawah air mengalir dengan pengikir,
selanjutnya tempatkan pengikir pada tempatnya
RSUD
H. HANAFIE
MUARA BUNGO
No. Dokumen
03.03.04
No. Revisi
0
Halaman
2/2
Unit Terkait
RSUD
H. HANAFIE
MUARA BUNGO
No. Dokumen
03.03.04
No. Revisi
0
Halaman
1/2
Ditetapkan
Direktur
Prosedur Tetap
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Tanggal Terbit
Dr. H. SAFARUDIN, MPH
NIP. 196709302002121001
Suatu Kegiatan Mengambil Dan Memindahkan Pasien Post Operasi
Dari Ruang RR( Recovers Room)
ke ruang rawat inap.
Sebagai acuan
penerapan langkah-langkah untuk melaksanakan
pengambilan pasien dari ruang RR ke ruang rawat inap.
Setiap tindakan keperawatan harus di lakukan oleh seorang perawat
Prosedur
RSUD
H. HANAFIE
MUARA BUNGO
No. Dokumen
03.03.04
No. Revisi
0
Halaman
2/2
No
Aktivitas
a.
Gerak bertujuan
b.
c.
a.
Pernafasan b.
Sirkulasi
c.
a.
b.
c.
a.
Warna kulit b.
RSUD
H. HANAFIE
MUARA BUNGO
0
2
1
0
2
1
c.
Sianosis
a.
Sadar penuh
Bereaksi
Tidak sadar
Kesadaran b.
No. Dokumen
03.03.04
Prosedur Tetap
Pucat
c.
Unit Terkait
Tanggal Terbit
No. Revisi
0
Halaman
1/2
Ditetapkan
Direktur
13-05-2016
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
RSUD
H. HANAFIE
MUARA BUNGO
No. Dokumen
03.03.04
No. Revisi
0
Halaman
2/2
Unit Terkait
RSUD
H. HANAFIE
MUARA BUNGO
No. Dokumen
03.03.04
No. Revisi
0
Halaman
1/2
Ditetapkan
Direktur
Prosedur Tetap
Tanggal Terbit
Dr. H. SAFARUDDIN, MPH
NIP. 196709302002121001
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
RSUD
H. HANAFIE
MUARA BUNGO
No. Dokumen
03.03.04
No. Revisi
0
Halaman
2/2
Unit Terkait