PERIOPERATIF 3
DISUSUN OLEH:
Agung Octa Nihando
Eko Prabowo
I Made Dede Kresna
Made Yulia Rahayu
Nurhikmah Puji Astuti
Novita Sari
Rayi Laras Ati
Zaid Al Asbana
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Teknik
Septik dan Aseptik Kamar Bedah pada mata kuliah Perioperatif 3, pada semester
ganjil (VII), tahun akademik 2016-2017.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan bantuan baik secara moril maupun materil.
Akhir kata kami menyadari dalam menyusun laporan ini masih banyak
kekurangannya dan belum sempurna, untuk itu kami bersikap terbuka menerima
kritik dan saran yang bersifat membangun sebagai masukan untuk memperbaiki
laporan kami.
Bandar Lampung,
Penulis
ii
Oktober 2016
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kamar operasi merupakan ruangan khusus yang dipergunakan untuk
melakukan tindakan pembedahan yang didisain dalam keadaan aseptik. Untuk
mempertahankan keadaan ruangan aseptik diperlukan bekal yang cukup dari
perawat kamar operasi khususnya tentang pengelolaan lingkungan, pengelolaan
alat, pengelolaan personil dan pengelolaan pasien yang baik dan benar sesuai
dengan prosedur ruang aseptik.
Tehnik aseptik kamar operasi adalah tindakan yang dilakukan untuk
mencegah terjadinya kontaminasi oleh mikroorganisme pada jaringan atau bahanbahan dengan cara menghambat atau menghancurkan tumbuhnya organisme
dalam jaringan.
1.2 Tujuan
Mahasiswa mampu mengetahui:
1. Pengertian aseptik dan antiseptik
2. Tujuan penerapan tehnik aseptic di kamar operasi
3. Prinsip aseptik dan antiseptik
4. Aspek yang harus diperhatikan dalam tindakan aseptik dan antiseptik
1.3 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian tindakan aseptik dan antiseptik?
2. Apa tujuan tindakan aseptik dan antiseptik?
3. Bagaimana prinsip aseptik dan antiseptik?
4. Apa saja aspek yang harus diperhatikan dalam tindakan aseptik dan
antiseptik?
BAB II
PEMBAHASAN
atau membunuh
mikroorganisme
yang
hidup
di
kasus
pembedahan
harus
dijaga,
dicegah
terjadinya
kontaminasi
4. Lingkungan kamar operasi harus selalu dalam keadaan bersih
5. Tim bedah dan pasien yang ada di kamar operasi tidak menjadi
sumber kontaminasi
2.4. Aspek yang harus diperhatikan
Untuk memepertahankan sterilitas kamar operasi harus diperhatikan 3
aspek yang meliputi:
A. Lingkungan
Lingkungan kamar operasi harus selalu dalam keadaan bersih dan
siap pakai
1. Alas kaki petugas harus dibedakan untuk ruang operasi, kamar
kecil dan kegiatan di luar kamar operasi
2. Pintu kamar operasi harus selalu dalam keadaan tertutup serta
batasi lalu lintas keluar masuknya petugas
3. Membuat
jadwal-jadwal
pembersihan
rutin
kamar
bedah
Sedangkan
untuk
pegawai
pertikel)
6. Pengontrolan debu. Untuk mencegah debu berterbangan dan
udara luar tidakmasuk ke dalam operasi maka:
7. Tidak boleh meletakkan alat operasi tepat di depan lubang
pembuangan udara
8. Memasang
filter
pada
sistem
ventilasi
untuk
membatasi
masuknya debu
9. Membersihkan alat dan ruangan secara teratur setiap hari
B. Petugas
Semua petugas yang masuk kamar operasi harus mematuhi
hal-hal sebagai berikut: Dalam penerapan tehnik aseptik hanya tim
bedah steril yang boleh berada di daerah steril Menaati batasan
tegas tiga area di kamar operasi harus memakai baju khusus, topi
dan masker. Ahli anestesi dan perawat sirkuler tidak boleh melintas
di depan tim bedah yang sudah memakai baju steril
Tim bedah steril harus melakukan prosedur pemakaian topi,
masker, cuci tangan, pemakaian jas steril dan topi dengan cara
sebagai berikut:
terkena
pencucian
dipakai
(pakaian
atau
lembab
tangan
dan
lengan
dengan
antiseptik
secara
sikat
yang
steril,
kemudian
berilah
2-3
cc
tangan
sampai
cm
diatas
situ,
masing-masing
permukaan 20 gosokan
Ulangi langkah diatas untuk tangan sebelah kanan
mengambil
handuk
untuk
mengelap
handuk
bawah.Handuk
Catatan :
1. Sewaktu
mengeringkan
tangan,
handuk
tidak
boleh
pakaian
15
menit
untuk
lengan
bagian
tangan
yang
sudah
dicuci
tersentuh
benda
sekitarnya
h. Keringkan kedua tangan sampai siku dengan handuk steril
satu persatu dari ujung jari menuju ke lengan dengan cara
memutar, kemudian handuk dipisahkan dari benda steril
4. Cara memakai baju
1. Cuci tangan pembedahan
2. Buka bungkusan steril yang berisi baju operasi
3. Ambil j as steril aseptik, yaitu pegang jas pada garis leher
dengan menggunakan tangan kiri dan posisi tangan kanan tetap
setinggi bahu
4. Buka lipatan jas dengan cara melepas bagian yang terjepit
tangan dan perhatikan jangan sampai terkontaminasi
9
perawat
dijepit.
Orang
sirkuler. Dengan
yang
memakai
korentang
jas
tersebut
tali
tersebut
memutarkan
2.
3.
Harus menjaga jarak yang aman dari alat yang non steril
(minimal 30cm)
4.
5.
6.
7.
8.
9.
tangan
13. Pada saat dan selama memakai sarung tangan, tidak boleh
menyentuh benda tidak steril
14. Sebelum bekerja periksa ada atau tidak kebocoran sarung
tangan
15. Mempertahankan sterilitas daerah depan dan punggung badan
16. Jika bersisipan jalan, posisi badan harus saling membelakangi
17. Hams menjaga jarak yang aman dari alat non steril
18. Petugas lain tidak boleh melintas di depan tim bedah yang
sudah memakai baju steril
19. Setiap pergantian operasi, harus ganti jas operasi dan sarung
tangan
20. Petugas
bicara
seperlunya
khususnya
pada
pasien
C. Pasien
Pasien yang akan mengalami tindakan pembedahan pada daerah
pembedahannya
hams
bebas dan
debu,
mikroorganisme
dan
11
pada
daerah
pembedahan
setelah
permukaan
kulit
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
12
ataupun
menghambat
pertumbuhannya
serta
3.2 Saran
Di kamar operasi sebaiknya menggunakan teknik aseptic dan antiseptic
dengan sebaik-baiknya karena dapat menurunkan resiko infeksi nasokomial
yang terjadi.
13
DAFTAR PUSTAKA
14