Anda di halaman 1dari 11

I.

Transmisi Kuman
 Transmisi
Transmisi berasal dari kata transmition yang berarti pengiriman atau pergerakan.

 Kuman

Kuman (bakteri) adalah makhluk hidup yang memiliki ukuran 1-2 mikron (1 mikron
= sepersejuta meter!). Karena ukurannya yang sangat kecil, maka kuman tidak bisa dilihat
dengan mata telanjang.
Kuman adalah organisme kecil seperti virus, bakteri, jamur, protozoa mikroskopik
jahat yang dapat menyebabkan suatu penyakit atau gangguan kesehatan. Kuman bisa
mengakibatkan penyakit atau gangguan kesehatan ringan maupun berat pada tubuh
organisme inangnya seperti manusia, hewan dan sebagainya.
Contohnya, beberapa jenis kuman digunakan untuk membuat produk makanan seperti
yoghurt, keju dan tempe, dan beberapa kuman baik membantu menjaga kesehatan organ
pencernaan manusia.

TRANSMISI KUMAN
Transmisi kuman rnerupakan proses masuknya kuman ke dalam tubuh manusia yang
dapat menimbulkan radang atau poses tersebut melibatkan beberapa unsur di antaranya:

1. Reservoir merupakan habitat pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme,dapat


berupa manusia,binatang,tumbuhan maupun tanah.
2. Jalan masuk merupakan jalan masuknya mikroorganisme ke tempat penampungan dari
berbagai kuman,seperti saluran pernapasan,pencernaan,kulit,dan lain-lain.
3. Inang (host)tempat berkembangnya suatu mikroorganisme ,yang dapat didukung oleh
ketahanan kuman.
4. Jalan keluar tempat keluar mikroorganisme, dari reservior, seperti sistem
pernapasan,sistem pencernaan,alat kelamin,dan lain-lain.

TEKHNIK ISOLASI

Ada 3 poin utama yang perlu diingat untuk teknik isolasi :


1. Teknik isolasi adalah sebutan untuk metode perawatan pasien dengan penyakit yang
mudah tertular.

2. Penting bahwa setiap orang bertanggung jawab dan menggunakan teknik isolasi yang tepat untuk
mencegah penyebaran penyakit untuk orang lain.

3. Seluruh benda-benda yang berhubungan dengan eksresi, sekresi, darah atau cairan tubuh yang
mengandung mikroba yang sudah dikenal atau masih dalam dugaan harus dianggap terkontaminasi
bahan-bahan potensial inspeksi, ini harus diberlakukan dengan cara khusus.

 UNIT ISOLASI

Unit isolasi dapat berupa berupa ruangan khusus. Ruangan dengan fasiliitas cuci tangan dan
ruangan yang berdampingan dengan fasilitas kamar mandi dan toilet adalah unit isolasi yang
terbaik. Ruangan khusus dianjurkan untuk pasien yang :

1. Sangat infeksius

2. Mempunyai higiene pribadi yang buruk

3. Membutuhkan prosedur pengendalian udara yang khusus dalam kamar


MENCUCI TANGAN
Mencuci kedua tangan merupakan prosedur awal yang dilakukan bidan atau
petugas kesehatan dalam memberikan tindakan. Tindakan ini yang bertujuan untuk
membersihkan tangan dari segala kotoran, mencegah terjadi infeksi silang melalui
tangan dan persiapan bedah atau tindakan pembedahan agar miroorganisme yang
dapat mengakibatkan infeksi tidak berpindah ke pasien, pengunjung, dan tenaga
kesehatan. Sebaiknya waktu pencucian tangan dilakukan :

1. Sebelum dan sesudah kontak dengan pasien

2. Awal dan akhir dari perawatan persalinan bagi yang berada dalam ruangan
maternity, juga bagi perawatn pasien pre dan post operasi

3. Sebelum menyediakan makanan dan menyuapi pasien

4. Setelah menyentuh alat yang terkontaminasi

5. Sebelum menyiapkan obat bagi pasien

6. Sebelum memegang alat steril bagi pasien, yaitu pasien telah menggunakan urinal
sebelum dan sesudah makan

Adapun teknik –teknik mencuci tangan ada 3:

1) Teknik mencuci biasa

Alat dan bahan:

 air bersih

 handuk

 sabun

 sikat lunak
prosedur kerja:

 lepaskan segala yang melekat pada daerah tangan,seperti cincin atau jam tangan.

 Basahi jari tangan,lengan hingga siku dengan air,kemudian sabuni dan sikat bila
perlu.

 Bilas dengan air bersih yang mengalir dan keringkan dengan handuk atau lap
kering.

2) Teknik mencuci dengan desinfeksi

Alat dan bahan:

 Air bersih

 Larutan desinfektan lisol/savlon

 Handuk/lap kering

Prosedur kerja:

 Lepaskan segala yang melekat pada daerah tangan,seperti cincin atau jam tangan,

 Basahi jari tangan,lengan hingga siku dengan air,kemudian dengan larutan


desinfektan (lisol atau savlon)dan sikat bila perlu.

 Bilas dengan air bersih yang mengalir dan keringkan dengan handuk atau lap kering.

3) Teknik mencuci steril

Alat dan bahan:

 Air mengalir
 Sikat steril dalam tempat

 Alkohol 70%

 Sabun

Prosedur kerja:

 Lepaskan segala yang melekat pada daerah tangan,seperti cincin atau jam tangan.

 Basahi jari tangan,lengan hingga siku dengan air,kemudian alirkan sabun(2-5 ml)ke
tangan dan gosokkan tangan serta lengan sampai 5 cm diatas siku,kemudian sikat
ujung jari,tangan lengan,dan kuku sebanyak kurang lebih 15 kali gosokan,sedangkan
telapak tangan 10 kali gosokan hingga siku.

 Bilas dengan air bersih yang mengalir

 Setelah selesai tangan di bilas dan tetap diarahkan ke atas.

 Gunakan sarung tangan steril.


1. Teknik Tindakan Aseptik

Tindakan yang dilakukan adalah dengan mengusapkan cairan antiseptik pada


lapangan operasi dan sekitarnya. Untuk memperluas permukaan steril maka dilakukan
drepping, yaitu pemakaian duk bolong steril.
Prinsipnya adalah mengusap kulit dari mulai daerah yang lebih bersih ke daerah yang
paling kotor dengan tidak mengusap daerah yang telah diusap sebelumnya.
Teknik tindakan aseptik

1. Sebaiknya cuci daerah oparasi dengan air bersih dan sabun, jika luka atau
daerah operasi kotor.
2. Jika daerah operasi berulkus maka cuci dahulu daerah sekitar ulkus (diluar
ulkus) kemudian baru daerah ulkusnya( daerah ulkus merupakan daerah
terkotor sehingga tindakan aseptic dilakukan paling akhir.
3. Posisikan daerah operasi seergonomis mungkin dan sekspos mungkin
sehinggga operator dan asisten dengan leluasa dapat melakukan tindakan
4. Fiksasi daerah operasi atau daerah lainnya sehingga daerah operasi tidak
bergerak-gerak
5. Siapkan larutan antiseptic dalam kom steril
6. Siapkan seluruh intrumen operasi dalam meja yang mudah dijangkau
7. Celupkan kassa steril yang dipegang oleh klem Kelly atau ring klem.
8. Usapkan mulai dari arah tengah (jika bukan ulkus) secara melingkar makin
lama makin ketepi dengan tidak mengusap daerah yang telah diusap
sebelumnya.
9. Laklukan 2 – 3 kali.
10. Pola usapan (painting) dapat juga dari atas kebawah secara vertical mulai deri
lapangan operasi paling tengah sampai ketepi dengan arah yang sama.
11. Tutup permukaan tadi dengan duk bolong steril.

Klorheksidin dan kassa dalam kom steril, dipegang dengan tangan yang telah menggunakan
sarung tangan steril
Pola pengusapan secara melingkar

Pola tindakan aseptic pada khitanan

ASEPTIK/ASEPSIS
Aseptik berarti tidak adanya patogen pada suatu daerah tertentu. Teknik aseptik adalah usaha
mempertahankan objek agar bebas dari mikroorganisme.
Asepsis ada 2 macam:
1. Asepsis medis
Tehnik bersih, termasuk prosedur yang digunakan untuk mencegah penyebaran mikroorganisme.
Misalnya: mencuci tangan, mengganti linen tempat tidur, dan menggunakan cangkir untuk obat.

2. Asepsis bedah
Teknik steril, termasuk prosedur yang digunakan untuk membunuh mikroorganisme dari suatu
daerah.

Prinsip-Prinsip Tindakan Asepsis Yang Umum


Semua benda yang menyentuh kulit yang luka atau dimasukkan ke dalam kulit untuk menyuntikkan
sesuatu ke dalam tubuh, atau yang dimasukkan ke dalam rongga badan yang dianggap steril
haruslah steril.
1. Jangan sekali-kali menjauhi atau membelakangi tempat yang steril.
2. Peganglah objek-objek yang steril, setinggi atas pinggang dengan demikian objek-objek itu selalu
akan terlihat jelas dan ini mencegah terjadinya kontaminasi diluar pengawasan.
3. Hindari berbicara, batuk, bersin atau menjangkau suatu objek yang steril.
4. Jangan sampai menumpahkan larutan apapun pada kain atau kertas yang sudah steril.
5. Bukalah bungkusan yang steril sedemikian rupa, sehingga ujung pembungkusnya tidak mengarah
pada si petugas.
6. Objek yang steril menjadi tercemar, jika bersentuhan dengan objek yang tidak steril.
7. Cairan mengalir menurut arah daya tarik bumi, jika forcep dipegang sehingga cairan desinfektan
menyentuh bagian yang steril, maka forcep itu sudah tercemar.

ANTISEPTIK
Anti Septik yaitu suatu zat atau bahan yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri secara selektif.
Tujuannya yaitu memusnahkan semua kuman-kuman patogen, tetapi spora dan virus yang
mempunyai daya tahan yang sangat kuat sehingga masih tetap hidup.
Macam-macam bahan yang sering digunakan untuk antiseptik dan kegunaanya yaitu:
1.Ethyl alkohol Larutan alkohol yang dipakai sebaiknya 65-85% karena daya kerjanya akan menurun
bila dipakai konsentrasi yang lebih rendah atau lebih tinggi.
2.Jodium Tinctura. Larutan 2% jodium dalam alkohol 70% adalah suatu desinfeksi yang sangat kuat.
Larutan ini dipakai untuk mendisinfeksi kulit dengan membasmi kuman-kuman yang ada pada
permukaan kulit.

Penggunaan desinfektan/antiseptic:
1. Desinfeksi kulit secara umum (Pre Operasi) dengan larutan savlon 1:30 dalam alkohol 70%.
Hibiscrup 0,5% dalam alkohol 70%.
2. Desinfeksi tangan dan kulit dengan Chlorrhexidine 4% (hibiscrup) minimal 2 menit
3. Untuk kasus Obgin (persiapan partus, vulva hygiene, neonatal hygiene). Hibiscrup 0,5% dalam
Aquadest Savlon 1:300 dalam aqua hibiscrup
MENCUCI TANGAN

1. Basahi tangan setinggi pertengahan lengan bawah dengan air mengalir

2. Gunakan sabun di bagian telapak tangan yang telah basah

3. Digosok telapak tangan ke telapak tangan, sehingga menghasikan busa secukupnya selama
15-20 detik
4. Bilas kembali dengan air bersih

5. Tutup kran dengan siku atau tissu

6. Keringkan tangan dengan tissu / handuk kertas


7. Hindarkan menyentuh benda disekitarnya setelah mencuci tangan.

Anda mungkin juga menyukai