Anda di halaman 1dari 56

 

PAKAIAN DASAR, APD (TOPI


DAN MASKER ) KAMAR
BEDAH
 

Tujuan :
Peserta mampu memahami
tentang:

1. Pakaian Dasar Kamar Bedah dan memperagakan kembali bagaimana


cara memakai serta
melepas, Topi dan Masker Bedah
2. Mampu memahami tentang prinsip steril & mengaplikasikan dalam
lingkup kerja di Kamar Bedah
 

Pakaian Dasar Kamar Bedah pengertiannya adalah :


pakaian dasar yang harus dipakai oleh, dokter, perawat
dan petugas kamar bedah pada saat akan melakukan
aktivitas di dalam kamar bedah.

Pakaian bedah dibagi dua macam yaitu :

1. Yang dipakai oleh setiap orang yang masuk kamar


bedah
2. Yang dipakai saat pembedahan yang disebut gaun
bedah
 

Syarat umum pakaian dasar kamar bedah :

1. Bahan terbuat dari katun 100%


2. Warna tidak mencolok, untuk mencegah adanya
kelelahan mata, warna khusus (hijau tua, biru)
3. Bersih , ringan, berbahan tipis dan tidak berbulu
 

Syarat model pakaian


dasar:

1. Panjang lengan 7-
10cm diatas siku
2. Panjang celana
setinggi mata kaki

3. Ukuran
longgar cukup
untuk
memudahkan bergerak
 

• TUJUAN :

1. Mendukung program patient safety melalui mencegah


kontaminasi lingkungan
2. Mencegah masuknya bibit penyakit kedalam kamar
bedah
3. Mencegah terjadinya kontaminasi pada luka operasi
4. Memberikan kenyamanan dan keamanan dalam
melakukan aktivitas dikamar bedah
 

• MELEPASKAN
PROSEDUR
DASAR MEMAKAI PAKAIAN PAKAIAN DASAR
BEDAH BEDAH

•• Cuci tangan yang


Pilih ukuran prosedural
sesuai sehingga •dasar
Lepaskan pakaian
jika basah atau
nyaman dipakai dan tidak menghambat terkontaminasii dengan
terkontaminas
aktivitas di kamar operasi.
darah dan cairan tubuh
pasien.
• Letakkan pada tempat
linen kotor yang tertutup.
• Cuci tangan prosedural
 

Cara Memakai Topi Bedah

1. Topi dipasang lebih dulu sebelum menggunakan


pakaian kamar bedah
2. Topi
Topi harus menutupi seluruh rambut kepala topi
diikatkan cukup kuat
3. Topi
Topi diganti jika terkontaminasi darah dan cairan
tubuh
4. Cuci tangan prosedural
 

• Fungsi Masker :
1. Melindungi pemakai dan pasien dari transmisi
mikroorganisme yang dapat ditularkan melalui
udara dan droplet, saat kemungkinan terkena
cipratan cairan tubuh
2. Melindungi saat merawat luka terbuka yang
besar seperti luka operasi,
ope rasi, luka bakar
bakar,, atau
merawat pasien yang terinfeksi dengan penyakit-
penyakit yang ditularkan melalui udara dan droplet
 

LapisanLuar : Non woven,resistens terhadap


cairan mencegah saliva dan mucus keluar dan
mencegah darah atau cairan masuk ke dalam
Lapisan tengah : Nonwoven, resisten terhadap
cairan dan dirancang sebagai filter menyaring

partikel dari luar ke dalam atau dari da


dalam
lam keluar
keluar..
Lapisan Dalam : Non woven dan resisten terhadap
cairan
 

• CUCI TANGAN PROSEDURAL


• Pengertian :
• Membersihkan kulit tangan secara mekanikal dari organisme
mikro/makropatogenik.
• Tujuan :

• Mencegah terjadinya infeksi silang.


• Persiapan alat
•  Air mengalir.
mengalir.

• Sabun atau cairan antiseptik yang sudah ditentukan


(Clorhexidin Gluchonat 2%) .
• Tissue atau lap bersih.

• Tempat sampah unt tissue / lap kotor.


• Kalau perlu sikat tangan yang halus.
 

CUCI TANGAN BEDAH

• PENGERTIANNYA :
• Cuci tangan bedah adl membersihkan tangan dg
menggunakan sikat halus dan sabun antiseptik dibawah
air mengalir untuk mengangkat debu, kotoran, minyak
atau lotion maupun microorganisme dari tangan dan
lengan pada anggota tim bedah yang akan melakukan
prosedur pembedahan.
 

CUCI TANGAN BEDAH MLL 2 PROSES :

• Proses mekanik : menggosok tangan dengan


menggunakan sikat halus, untuk mengangkat kotoran dan
microorganisme.

• Proses kimiawi : proses melepaskan kotoran dan


microorganisme dengan menggunakan antiseptik yang
microorganisme
memiliki kemampuan residual
 

TUJUAN

• Menghilangkan kotoran, minyak, lotion, microorganisme


dari tangan dan lengan selama pembedahan atau selama
mungkin.
• Menurunkan jumlah microorganisme dengan
menggunakan antiseptik yang memberikan efek residual
selama mungkin
• Mempertahankan kondisi aseptik pada tangan selama
proses operasi .
 

Persiapan sebelum melakukan cuci tangan

• Rambut telah tertutup atau APD lengkap ( topi, masker,


kaca mata, apron, sepatu khusus yang tertutup )
• Kuku jari tangan pendek, bersih dan bebas dari cat
kuku.
• Cincin dan jam tangan telah dilepaskan, gulung lengan
baju 10 cm di atas siku.
• Tidak ada luka di kulit atau kelainan pada kulit yang
sedang dalam proses infeksi
• Memilih larutan antiseptik yang tepat
 

TEKNIK CUCI TANGAN BEDAH

• 1. Buka sikat, spon dan pembersih kuku dari tempatnya


• 2. Buka kran air dengan tangan / siku / menggunakan
lutut atau kaki.
• 3. Basahi tangan dan lengan sampai dengan 5 cm di atas
siku di bawah air mengalir 
• 4. Membersihkan kuku dengan menggunakan pembersih
kuku di bawah air mengalir.
• 5. Ambil
Ambil sikat, spon yang mengandung Clorhexidin
Gluchonat 4%
 

LANJUTAN …………..
• 6. Peras spon dan sikat sampai keluar busa Clorhexidin
Gluchonat 4%,
• 7. Lumuri dan menggosok seluruh permukaan tangan dan
lengan kanan dari ujung jari sampai 5 cm di atas siku
dengan clorheksidin 4 % menggunakan telapak tangan
kiri secara memutar 
• 9. Sikat kuku jari tangan kanan dan kiri secara bergantian
pada masing-masing tangan selama satu menit lalu sikat
dibuang, spon tetap dipertahankan.
 

• 10. Bilas tangan dengan air mengalir dari ujung jari ke


lengan sampai 5 cm di atas siku hingga bersih, bila di
ulang tetap dari ujung jari ke lengan tidak boleh bolak
balik
• 11. Peras spon dan lumuri kembali tangan sampai ¾
lengan dg menggunakan clorheksidin 4 %
• 12. Gunakan spon untuk membersihkan tangan kanan,
mulailah menggosok telapak tangan selama 15 detik,
punggung tangan 15 detik, kemudian seluruh jari secara
berurutan.selama 30 detik, Setiap jari digosok seolah
mempunyai 4 sisi
 

• 13. Gunakan spon untuk membersihkan tangan kiri,


mulailah menggosok telapak tangan selama 15 detik,
punggung tangan 15 detik, kemudian seluruh jari secara
berurutan.selama 30 detik, Setiap jari digosok seolah
mempunyai 4 sisi
• 14. Buang spon, kemudian bilas tangan di bawah air
mengalir dari ujung jari hingga 5 cm di atas siku sampai
bersih.
• 15. Ambil clorheksidin 4 % dan lumuri kembali sampai
pergelangan tangan, gosok tangan selama 1 menit untuk
kedua tangan dengan tehnik cuci tangan prosedural,
kemudian bilas dibawah air mengalir sampai bersih
 

• 16.Biarkan air mengalir dari arah tangan sampai ke siku,


untuk mengcegah kontaminasi.
• 17.Pertahankan posisi tangan agar lebih tinggi dari siku

• 18.Matikan
menggunakankran dengan
keran siku atau atau kaki jika tidak
otomatis
• 19.Pertahankan posisi tangan saat menuju kamar

operasi.
• 20. Gunakan punggung anda untuk membuka kamar
bedah, jika tidak tersedia pintu otomatis.
 

LANJUTAN………………

• Memastikan bahwa larutan antiseptik untuk cuci tangan


Memastikan
kontak dengan tubuh dalam waktu yang
direkomendasikan
• Mematikan keran dengan siku atau atau kaki jika tidak
menggunakan keran otomatis
• Mempertahankan posisi tangan saat menuju kamar
operasi.
• Gunakan punggung anda untuk membuka kamar
bedah, jika tidak tersedia pintu otomatis.
 

MEMEKAI JAS OPERASI

HAL-HAL YANG
YANG HARUS DIPERHATIKAN
DIPERHATIKAN :

• 1. Keringkan kedua lengan sebelum memakai jas operasi


• 2. Tetap pegang bagian dalam jas operasi pada langkah
pertama
• 3. Perhatikan tehnik aseptik pada setiap langkah
• 4. Ikuti prosedur yang telah ditetapkan oleh kamar operasi
 

• Syarat jas operasi

1. Panjang
menutup jarilengan
tangan
2. Bermanset elastis
3. Panjang ± 10cm diatas
mata
kaki
4. Bagian belakang saling
menumpu (overslag)
 

LANGKAH-LANGKAH MEMAKAI JAS OPERASI

• 1. Ambil handuk/lap tangan yang ada diatas jas operasi


• 2. Keringkan kedua lengan sesuai prosedur 
• 3. Ambil jas operasi pada bagian samping sisi leher &
 juntai kebawah
• 4. Buka lipatan jas secara perlahan dan masukkan kedua
tangan kedalam kedua lengan jas
• 5. Perhatikan kedua tangan tetap dalam lengan jas,
sementara perawat sirkuler mengikat kedua tali dimulai

dengan tali atas kemudian tali bawah.


 

Memakai Sarung Tangan Bedah

• HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN


• Manset jas operasi harus cukup panjang, hingga dapat
menutup jari-jari tangan(5-8 cm)
• Manset tangan dengan elastisitas cukup baik (bisa
disterilkan dengan autoclave)
• Selama prosedur dilaksanakan, maka jari-jari tangan
tidak boleh keluar dari manset jas operasi (tetap dalam
manset)
 

LANGKAH-LANGKAH MEMAKAI SARUNGT


SARUNGTANGAN
ANGAN
(CARA TERTUTUP) :
• Letakkan sarung tangan kanan ke telapak tangan
kanan dengan posisi terbalik (Jempol ketemu jempol)

• bawah,
Tangan kanan memegang
sementara tangan kirilipatan sarung
memegang tangan
lipatan bagian
sarung
tangan bagian atas

• Pasang sarung tangan dengan cara menarik lipatan


dengan cara terbalik
 

• Tarik lenganbagian tangankanan ke atassecara


perlahan-lahan,
perlahan-lahan, maka jari-jari tangan akan masuk ke
dalam sarung tangan
• Lakukan prosedur penggunaan sarung tangan kiri
dengan teknik yang sama
 

MELEPAS JAS OPERASI


1. Dengan tetap memakai sarung tangan, kendorkan
manset dan goyangkan kebawah sampai pergelangan
tangan Tahan jas dibagian bahu kanan (buka ikatan/tali)
2. Tarik lengan jas dari tubuh dengan memfleksikan siku.
3. Pegang bahu lengan sebelah dan tarik lengan dengan
posisi terbalik

MELEPAS
MELEPAS SARUNG TANGAN
1. Tehnik sarung tangan ke sarung tangan
2. Tehnik
Tehnik kulit
kul it ke kulit
 

DREPING

• PENGERTIAN :
• Suatu prosedur dalam menutup dan melingkupi pasien
dengan barrier steril untuk membentuk, memberi batas
tegas daerah steril pada sekitar area incisi setelah
permukaan kulit dilakukan aseptik area operasi dengan
antiseptik dan memelihara area operasi yg steril selama
proses pembedahan.
 

Karakteristik Bahan Draping

• Resisten terhadap abrasi


• Sebagai Barier (anti mikroorganisme)
mikroorganisme)
• Biocompatibility
Biocompatibility (Free toxic)
• Drapebility
• Dapat mencegah listrik statik

• Nonflamable (tdk menginduksi kebakaran)


• Bebas serat
• Tensile strenght (kuat thd tahanan)
 

Bahan Untuk Drapping


• 1. Bahan Pakai ulang (reusable) LINEN
• Penggunaannya terutama u/ penggunaan drapping
Penggunaannya
atau jas operasi yg digunakan berkali-kali,bahannya
impermeable terhadap cairan (dlm kondisi tertentu)
• Proses pencucian,setrika dan sterilisasi menyebabkan
seratnya mengkisut

• struktur
Siklusmaterial
diatas menyebabkan kecenderungan mengubah

• Beberapa pabrikan melaporkan kerusakan struktur


material setelah 75-100 kali siklus.
 

• 2. Bahan sekali pakai (Disposible)


Mencegah penetrasi bakteri dan lelehan cairan
Lembut,bebas serat,ringan,pa
serat,ringan,padat,tahan
dat,tahan kelembaban,non
kelembaban,non
iritasi dan bebas listrik statik

Menurunkan kontaminasi mikroorganisme


mikroorganisme
berbahaya/infeksius dari ekskresi dan cairan tubuh dalam
berbahaya/infeksius
proses laundry dimana pada bahan pakai ulang mempunyai

resiko yg besar.
Penyimpanan,Transportasi,dan pembuangan limbah
biasanya menjadi masalah

Penggunaan insenerator cukup baik tetapi harus di olah


dengan baik agar tidak mencemarkan lingkungan.
 

Standard Drapping
(Association of Surgical Technologi
Technologi (AST),2008)
Standard I :Hanya drapes steril yang digunakan pada
area steril --> drapes menjadi barier untuk lapangan operasi
dengan area yg kemungkinan bermikroba
bermikroba tdk dianjurkan
untuk di reposisi/geser 
reposisi/geser 
Standard II :Kompromi dgn integritas drape

terhadap barier
area operasi -->mikroba akan
drape tidak menyebabkan
boleh kontaminasi
robek,lubang atau bocor 
Standard III: Drapes harus resistant terhadap penetrasi

cairan
 

Standard IV :Drapes harus bebas dari serabut


Standard V : Drapes sebaiknya resisten terhadappanas
Standard VI : Drapes yg reusable harus mempunyai daya
proteksi yg sama dengan yg disposibel drapes
Standard VII : Tim bedah harus selalu mengevaluasijenis
drape yg digunakan
Standard VIII : Gunakan perlindu
perlindungan
ngan yg tepat untuk

penggunaan
Laser drape dengan operasi menggunakan Sinar
Standard IX : Tim bedah harus terlibat dalampemilihan

dan penggunaan drape di kamar bedah


 

Prinsip Yang
Yang Harus Diper
Diperhatikan
hatikan

•  A. Lindungi tangan


tangan dengan cara
cara menempat kan tangan
dibagian dalam ujung draping
• B. Lepaskan lipatan draping dengan hati-hati tanpa
mengibaskan draping tersebut, hindari menyentuh kulit
pasien
• C. Tidak boleh menarik draping yang telah jatuh atau
terlalu rendah pada saat menutup pasien, draping tidak
boleh dipindah-pindah
 

• D. Apabila
Apabila draping terbuat dari Linen, gunakanlapisan
untuk mencegah kontaminasi karenaair (basah). Gunakan
perlak / sterildrapeuntuk
sterildrapeuntuk menutup area operasi.
• E. Scrub Nurse paham akan prosedur tindakan.
• F. Tim bedah steril menghadap area operasi
• G Jangan melakukan draping area non steril dari arah yg
berseberangan.

• H. Bila akan melakukan draping pada arah


berlawanan,sebaiknya
berlawanan,seb aiknya scrub nurse berputar ke arah
tersebut.
I. Jika ragu ragu terhadap sterilisasi tenun maka alat tenun
tersebut harus dinyatakan sudah terkontaminasi
terkontaminasi
 

INSTRUMEN BEDAH

• Kelompok Instrumen Bedah


Kelompok Tajam (Sharps)
Kelompok Penjepit (Klem)
Kelompok Pemegang (Grasping/Holding)
Kelompok Penarik (Retractor)
 

Kelompok Tajam
• 1. Fungsi: Insisi jaringan dan Diseksi Tulang
• 2. Terdiri dari:
a. Pisau Bedah

Terbaik untuk memotong jaringan


Bentuk dan ukuran bervariasi
b. Gunting
Untuk memotong jaringan, benang dan balutan
 

Kelompok Penjepit (Klem)


Pada umumnya digunakan untuk menjepit pembuluh darah,
tapi terkadang digunakan sebagai pemegang (GRASPER)
atau penarik (RETRACTOR)
1. Towel Clip/T
Clip/Towel
owel Holdi
Holding
ng Forcep (Penjepit Duk)
Duk)
2. Hemo
Hemostati
static
cFForcep
orcep (Klem
(Klem Pembu
Pembuluh
luh Darah)
Darah)
Hemostatic Forcep Kelly

Hemostatic Forcep Kocher 


Hemostatic Forcep Rochester-Pean
3. Klem Babcock (Babcock Forcep) untuk menjepit jaringan
halus
4. Allis
Allis Forcep (Klem A
Allis)
llis) Untuk menjepit jaringan kasar 
 

Kelompok Pemegang (Grasping/Holding)


Untuk memegang jaringan, diseksi tulang, retraksi, dll
 – Tissue Forcep (Pinset)
1. Thumb Forcep (Pinset Anatomi) Untuk memegang

 jaringan halus
halus
2. Chirurgie Forcep (Pinset Jaringan) Untuk memegang
 jaringan kasar 
kasar 
3. Sponge Holsing Forcep (Pemegang Kasa) Untuk antiseptik
daerah operasi, untuk menyerap air/darah, untuk
menarik/retraktor 
4. Needle Holder (Pemegang Jarum) Untuk memegang
 jarum, saat menjahit lluka
uka
 

Kelompok Penarik (Retractor)

1. Re
Retr
trac
acto
torr Manu
Manual
al::
• Rake Retractor (Pengait tajam/tumpul bergigi, Pengait
Langenbeck/L hak, Pengait Midledorf/ohak)
• Plain Retractor (Sederhana) spatula
2. Retractor Otomatis (Self-retaining):
(Self-retaining):

• Balfour Retractor 
• Finochieto Retractor 
 

Diagnosa Keperawatan :
• 1. Risiko terjadinya infeksi berhubungan dengan penggunaan
instrumen bedah
• 2. Potensial cedera robeknya jaringan dan tertinggalnya
benda asing dalam tubuh berhubungan dengan tertinggalnya
patahan / retaknya instrumen dalam tubuh klien
• 3. Risiko terjadinya infeksi berhubungan re-prosesi
re-prosesing
ng

instrumen yang tidak


mikroorganisme padaoptimal mengakibatkan
instrumen tertahannnya
sehingga menghambat
proses sterilisasi
4. Cemas
akibat dariberhubungan dengan penundaan jadual operasi
malfungsi instrument
 

PENATAAN INSTRUMEN DI MEJA MAYO

• Tujuan :
1. Alat
Alat tersusun sesuai urutan penggunaan
2. Memudahkan dalam melayani kebutuhan operator 
3. Safety bagi scrub nurse
4. Jiwa seni dari scrub nurse
 

Cara Memberikan Instrumen


• Tegas dan me
meyakinkan
yakinkan
• Siap pakai
• Dihentakkan pada telapak tangan operator 

Isyarat Tangan
 

STANDAR PERHITUNGAN ALAT-ALAT BEDAH


DAN KASSA YANG DAPAT DIHITUNG SELAMA
OPERASI
PENGERTIAN
• Menghitung alat-alat yang digunakan pada saat dilakukan
tindakan pembedahan meliputi kasa besar dan kecil,
instrument, benda tajam( pisau dan jarum) dan tambahan
alat lainnya dengan suara yang keras dan dilakukan oleh
dua orang perawat (scrub nurse dan circulating nurse).
 

TUJUAN

• Untuk melindungi
yang tidak pasien
diinginkan dari tertinggalnya
dengan bendaalat
menghitung setiap asing
yang
digunakan selama operasi

PRINSIP
Semua anggota tim bedah berkolaborasi untuk memastikan
semua alat yang digunakan selama operasi harus lengkap,
terhitung dengan benar dan didokumentasikan pada
catatan keperawatan perioperatif.
 

Untuk menerapkan standar perhitungan alat yang


digunakan selama tindakan pembedahan maka
diperlukan :
• . Kebijakan dan SPO perhitungan alat-alat pada prosedur

pembedahan, meliputi :
a. Alat-alat
Alat-alat yang harus dihitung
b. Waktu dilakukannya penghitungan
c. Tindakan yang harus dilakukan jika terjadi perhitungan
yang tidak akurat (Prosedur x-ray/C-Arm)
d. Pendokumentasian yang ditandatangani oleh personil
yang melakukan penghitungan
 

Kelengkapan perangkat instrument harus

terstandar pada setiap kamar operasi meliputi:


• a. Daftar instrument yang digunakan (ceklist)

• b. Inventarisasi Set Instrumen


• c. Setiap penghitungan instrument dilakukan oleh 2 (dua)
orang perawat perioperatif.
• d. Penghitungan alat-alat selain instrument perlu
dilaporkan
 

TH NK YOU
FOR TTENSION

Anda mungkin juga menyukai