Anda di halaman 1dari 4

KEBERSIHAN TANGAN

No. Dokumen : Revisi : Halaman :

Ditetapkan :
Direktur
Tanggal terbit :
Standar Prosedur
Operasional

Dr. Wida Saleh, SH, MHKes, MARS.

Pengertian Kebersihan tangan merupakan salah satu prosedur terpenting untuk


mencegah penyebaran infeksi di Klinik Mawar. Melakukan praktik
kebersihan tangan yang baik merupakan cara yang sederhana dan
efektif bagi para petugas kesehatan untuk mencegah penyebaran
infeksi antar pasien maupun untuk menlindungi diri.
Tujuan Kebersihan tangan merupakan suatu istilah umum yang mecakup cuci
tangan dengan detergen, cuci tangan dengan antispetik, membersihkan
tangan tanpa air (handrup).
Kebijakan 1. Setiap staf mampu mempraktikan kebersihan tangan dengan lancar
dan setiap saat memperhatikan seberapa aman staf menggunakan
tangan mereka dalam melakukan pekerjaan sehari-hari.
2. Para manajer dan semua staf secara berkala akan memeriksa
keadaan Klinik dan memastikan bahwa fasilitas yang diperlukan
telah tersedia, untuk terlaksananya praktik kebersihan tangan.
3. Melakukan praktik kebersihan tangan merupakan cara yang
sederhana dan efektif agar petugas kesehatan dapat melindungi
penyebaran infeksi antar pasien maupun melindungi diri sendiri.
4. Kebijakan ini berlaku bagi semua staf Klinik
5. Semua staf Klinik hanya boleh menggunakan sabun dan handrup
yang telah disetujui oleh Klinik Mawar.
6. Prosedur cuci tangan di Klinik mengikuti standar WHO.
Prosedur 1. Tangan harus didekontaminasi menggunakan sabun cair dan air
mengalir atau menggunakan handrup, berdasarkan penilaian
risiko aktivitas yang baru saja atau akan dilakukan (berlaku untuk
menyeluruh staf Klinik) :
- Sebelum dan sesudah kontak kulit dengan permanen
- Setelah berkontrak dengan cairan tubuh pasien (meskipun saat
berkkontak menggunakan sarung tangan.
- Setelah menggunakan toilet
- Setelah membersihkan tumpahan
- Sebelum mengenai makanan
- Sebelum dan sesudah prosedur aseptik
- sebelum dan sesudah melepaskan sarung tangan
- Setiap kali tangan tampak kotor
- Sebelum memulai pekerjaan dan meninggalkan area kerja
- Setelah menangani laundry dan limbah
KEBERSIHAN TANGAN
No. Dokumen : Revisi : Halaman :

- Sebelum menangangi pasien yang rentan atau pasien dengan


gangguan imunitas

Five moments for hand hygenie (lima saat membersihkan tangan),


untuk petugas medis :

a. Sebelum kontak dengan pasien


Waktu : saat mendekati pasien, sebelum menyentuh pasien.
Alasan : untuk melindungi pasien dari kuman yang mungkin ada
di tangan Anda.
b. Sebelum tindakan/teknik aseptik
Waktu : segera sebelum melakukan tindakan medis aseptik
Alasan : untuk melindungi pasien dari kuman yang merugikan
termasuk kuman pada kulit pasien sendiri, agar tidak masuk ke
dalam tubuh.
c. Setelah paparan dengan cairan tubuh
Waktu : setelah terpapar/berkontak dengan cairan tubuh ( dan
setelah melepaskan sarung tangan )
d. Setelah berkontak dengan pasien
Waktu : saat meninggalkan tempat pasien setelah berkontak
dengan pasien.
Alasan : untuk melindungi diri Anda dan lingkungan dari kuman
pada tubuh pasien.
e. Setelah berkontak dengan lingkungan /benda sekitar pasien
Waktu : saat meninggalkan tempat pasien setelah berkontak
dengan benda atau furniture pasien (meskipun tidak menyentuh
pasien).
Alasan : untuk melindungi diri Anda dan lingkungan dari kuman
pada tubuh pasien.

Catatan : Penggunaan sarung tangan bukan pengganti cuci


Tangan.
2. Pada setiap cuci tangan :
- Lepaskan perhiasan
- Kuku harus dijaga tetap pendek dan bersih,tidak boleh
menggunakan detergen kuteks dan kuku palsu
3. Prosedur cuci tangan rutin, menggunakan detergen / sabun :
- Tangan dibasahi dengan air mengalir sebelum menggunakan
detergen / sabun
- Gunakan detergen / sabun
KEBERSIHAN TANGAN
No. Dokumen : Revisi : Halaman :

- Pastikan semua bagian telah digosok.


- Bilas sabun hingga bersih menggunakan air mengalir untuk
membersihkan sisa sabun
- Keringkan tangan menggunakan tissue tebal (paper towel)
sekali pakai.
- Gunakan paper towel untuk menutup keran air.
- Bunag paper towel di tempat sampah yang diinjak untuk
mencegah kontaminasi tangan kembali
- Semua abrasi atau luka baru harus ditutup dengan perban yang
tahan air.
- Staf pelayanan kesehatan perlu menjaga agar kondisi kulit tetap
baik karena rentan mengalami koloninasasi oleh
mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi.

4. Indikasi penggunaan handrup :

- Untuk dekonmintasi tangan, yang secara kasat mata tidak


tampak kotor.
- Handrup yang digunakan harus dengan bahan dasar alkholol
dan klorhexidin, sebanyak 5 ml, selama 20-30 detik.
- Produk ini harus digunakan pada seluruh permukaan tangan
- Handrup dibuat sebagai pilihan untuk penggunaan rutin
dengan tangan yang tidak kotor karena lebih efektif, lebih
cepat, lebih bersahabat dengan tangan. Dan dapt disediakan
pada setiap titik perawatan (point of care).

Poinit of care (titik perawata) adalah lingkungan/area tepat disekitar


pasien tempat terjadinya perawatan atau kontak antara tenaga
kesehatan dengan pasien. Di lingkungan Klinik hal ini biasanya adalah di
sekitar runag pasien, namun dalam lingkup komunitas ini dapat berati
ruang tindakan atau terapi, box bayi, kursi, ambulans, atau bahkan
dirumah pasien.
5. Jangan gunakan handrup alkohol :
- Apabila tangan tampak kotor
- Saat mengenai pasien yang muntah dan atau diare
- Pada kasus kejadian luar biasa yang diduga disebabkan
Clostrdrium difficule atau penyakit diare lainya
- Terdapat persepsi yang salah bahwa Anda harus mencuci
tangan bila sudah menggunakan handrup empat atau lima kali.
Ini tidak benar, handrup alkohol tidak perlu diikuti dengan
mencuci tangan apabila dilakukan dengan indikasi yang benar.
Apabila
KEBERSIHAN TANGAN
No. Dokumen : Revisi : Halaman :

- tangan Anda terasa atau tampak kotor : lakukan cuci tangan


rutin.

6. Mengeringkan tangan
- Kegiatan mengeringkan tangan merupakan bagian penting dari
higiene tangan karena tangan yang lembab menyebarkan bakteri lebih
efektif dibandingkan dengan tangan yang kering
- Klinik harus selalu menyiapkan tissue tebal ( paper towel ) sekali
pakai
- Hindarkan penggunaan lap tangan yang berbahan handuk,
karena diketahui merupakan sumber infeksi silang.
- Dalam setting klinis tissue tebal/paper towel harus ditempatkan
dalam suatu dispenser yang digantung di dinding, sekat wastafel, dan
dibuang ke dalam tempat sampah yang diinjak dengan pedal. Tang
tidak boleh digunakan untuk menggangkat tutup tempat
sampah,karena akan kembali terkontaminasi. Mesing pengering tangan
kurang dianjurkan dalam keadaan klinis, karena memerlukan waktu
yang lama untuk mengeringkan tangan, dan bagian luarnya sering kali
terkontaminasi, sehingga dapat menyebabkan perputaran udara yang
terkontaminasi
- Bila Anda melakukan pelayanan dirumah pasian (home care),
gunakan tissue untuk mengeringkan tangan atau handrup bila tangan
Anda tidak tampak jelas kotor.
2. Seluruh staff klinik, terutama tenaga medis harus menghadiri
pelatihan/update mengenai kebersihan tangan setiap tahun. Hal ini
dapat diatur dan dilakukan ditingkat pelayanan, dengan difasilitasi oleh
staff klinik yang dilatih PPI,

Anda mungkin juga menyukai