DOSEN PENGAMPU
OLEH :
TINGKAT 3A
DIII KEPERAWATAN
TAHUN 2020/2021
Tehnik Aseptik dan Antiseptik Kamar Operasi
Tehnik aseptik kamar operasi adalah tindakan yang dilakukan untuk mencegah
teijadinya kontaminasi oleh mikroorganisme pada jaringan atau bahan-bahan dengan
cara menghambat atau menghancurkan tumbuhnya organisme dalam jaringan.
Prinsip aseptik dan antiseptik harus selalu dilaksanakan secara terus menerus
oleh tim kamar operasi, dan segera bertindak jika ada indikasi teijadinya
kontaminasi. Dalam upaya menerapkan tehnik aseptik dan antiseptik di kamar
operasi harus ditaati beberapa ketentuan sebagai berikut:
1. Daerah steril harus tegas batasnya
2. Daerah operasi harus dijaga sterihtasnya
3. Semua kasus pembedahan harus dijaga, dicegah teijadinya kontaminasi
4. Lingkungan kamar operasi harus selalu dalam keadaan bersih
5. Tim bedah dan pasien yang ada di kamar operasi tidak menjadi sumber
kontaminasi
A. Petugas
Semua petugas yang masuk kamar operasi harus mematuhi hal-hal sebagai
berikut:
1. Dalam penerapan tehnik aseptik hanya tim bedah steril yang boleh berada di daerah
steril
2. Menaati batasan tegas tiga area di kamar operasi
3. Harus memakai baju khusus, topi dan masker
4. Ahli anestesi dan perawat sirkuler tidak boleh melintas di depan tim bedah yang
sudah
memakai baju steril
5. Tim bedah steril harus melakukan prosedur pemakaian topi, masker,
cuci tangan, pemakaian jas steril dan topi dengan cara sebagai berikut:
B. Cuci tangan
a. Time method complete surgical scrub (cuci tangan bedah sempurna dengan
menggunakan metoda lamanya waktu cuci tangan).
Lama waktu yang diperlukan untuk cuci tangan ini adalah 5-7 menit.
Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. B asahi tangan dan lengan
2. Cuci tangan dan lengan dengan antiseptik secara menyeluruh sampai 5 cm
diatas sikut
3. Bilas dibawah air yang mengalir dengan posisi tangan lebih tinggi dari
situ sehingga memungkinkan bagi air untuk jauh menetes dari situ yang
difleksikan
4. Ambil sikat yang steril, kemudian berilah 2-3 cc antiseptik. Sikatlah
kuku, tangan dan lengan masing-masing untuk sebelah kiri dan kanan setengah
menit
5. Dengan sikat di tangan bersihkanlah daerah di bawah kuku dengan
pembersih kuku (nail cleaner) di bawah air yang mengalir
6. Sekali lagi sikatlah kuku dan tangan serta lengan dengan sikat tadi,
masing-masing setengah menit untuk sebelah kanan
7. Bilas tangan dan lengan dan buanglah sikat pada tempat alat kotor yang sudah
disediakan
8. Gosok tangan yang satu oleh yang lainnya yang sudah memakai
antiseptik lagi dan sebaliknya masing-masing satu setengah menit
9. Bilas tangan dan lengan
b. Brush stroke method complete surgical scrub (cuci tangan bedah sempurna
dengan menggunakan metoda banyaknya gosokan sikat).
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Basahi tangan dan lengan
2. Cuci tangan dan lengan sampai 5 cm di atas situ dengan antiseptik sebanyak
2-3 cc (±6 tetes)
3. Dengan menggunakan pembersih kuku yang terbuat dari plastik atau metal,
bersihkan daerah bawah kuku di bawah air yang mengalir
4. Bilas tangan dan lengan secara menyeluruh di bawah air yang mengalir
dengan posisi tangan lebih tinggi dari situ sehingga memungkinkan bagi air
untuk jatuh/menetes dari situ
5. Ambil sikat cuci tangan yang steril dari tempatnya. Bila sikat itu
sebelumnya tidak diberi antiseptik, pakailah 2-3 cc pada sikat tadi
6. Sikatlah :
• Semua ujung jari tangan sebelah kiri sebanyak 30 kali gosokan
• Kuku j ari tangan sebelah kiri sebanyak 30 gosokan
• Punggung tangan (dorsal) sebanyak 20 gosokan
• Telapak tangan (palmar) sebanyak 20 gosokan
• Lengan sampai 5 cm diatas situ, masing-masing permukaan 20
gosokan
• Ulangi langkah diatas untuk tangan sebelah kanan
Catatan:
1. Sewaktu mengeringkan tangan, handuk tidak boleh menyentuh alat yang tidak
steril, seperti dinding, pakaian sendiri dan sebagainya.
2. Posisi tangan hams lebih tinggi dari siku dan agak ke depan.
D. Pasien
Pasien yang akan mengalami tindakan pembedahan pada daerah pembedahannya
harus bebas dari debu, mikroorganisme dan minyak yang menempel di kulit, guna
menekan semaksimal mungkin bahaya infeksi akibat sayatan kulit. Untuk mencapai
tujuan tersebut perlu dilakukan :
1. Persiapan daerah operasi:
a.Daerah operasi dan sekitarnya harus dibersihkan dengan antiseptik sebelum
ditutupdengan alat tenun steril (sebelum dilakukan drafiting)
2. Persyaratan antiseptik yang digunakan:
a. Bukalah peralatan steril untuk antiseptik kulit di atas meja steril, yang terdiri dari:
1. Dua mangkok tempat cairan antiseptik
2. Satu mangkok
3. Forseps antiseptik
4. Deeper/kasa steril untuk antiseptik kulit
b. Sebelum cairan antiseptik dituangkan ke dalam mangkok, cairan
pertama dari botol harus dibuang terlebih dahulu
c. Pencurian daerah pembedahan dimulai dari tengah mernyu ke perifer, dengan
cara memutar
d. Kain kassa yang sudah dipakai sampai perifer harus dibuang
3. Penutupan daerah sekitar sayatan (drapping)
Yang dimaksud drapping adalah suatu prosedur menutup pasien yang sudah
berada di atas meja operasi dengan menggunakan alat tenun steril, dengan tujuan
memberi batas tegas daerah steril pada daerah pembedahan setelah permukaan
kulit desinfeksi.
Prinsip drapping :
a. Hams dilaksanakan dengan teliti dan kati-hati
b. Perawat instrumen (scrub nurse) harus memahami dengan tepat
prosedur drapping
c. Drape yang terpasang tidak boleh dipindah-pindah sampai operasi berakhir
dan harus dijaga sterilisasinya