1102012050
FK Univ. YARSI
2. Antisepsis
antisepsis adalah cara dan tindakan yang diperlukan untuk mencapai keadaan bebas
kuman patogen. Tindakan ini bertujuaan mencegah terjadinya infeksi dengan
membunuh kuman patogen. Obat-obat antiseptik, misalnya lisol atau kreolin, adalah
zat kimia yang dapat membunuh kuman penyakit.
C. Sumber Infeksi
1. Udara
Udara merupakan sumber kuman, karena debu yang halus di udara mengandung
sejumlah mikroba yang dapat menempel pada alat bedah, permukaan kulit, maupun
alat lain di ruang pembedahan. Untuk tetap dapat hidup, bakteri membutuhkan kondisi
lingkungan tertentu seperti suhu, kelembaban, ada atau tidak adanya oksigen, bahan
nutrisi tertentu, dan udara.
Umumnya bakteri tumbuh subur pada suhu yang sama dengan suhu tubuh manusia.
Bakteri akan berbiak cepat pada suhu antara 20 sampai 37 C. Suasana yang lembab
merupakan kondisi yang baik buat pertumbuhan dan reproduksi bakteri tetapi bakteri
tertentu dapat pula tumbuh pada nanah yang mengering, ludah, atau darah setelah
waktu lama.
Bakteri anaerob umumnya berasal dari usus dan dapat hidup tanpa oksigen, tetapi
bakteri aerob memerlukan oksigen, dan bakteri yang disebut fakultatif aerob anaerob
dapat hidup dalam keadaan tanpa atau ada oksigen.
3. Kulit penderita.
Ada dua macam mikroorganisme yang tinggal pada kulit manusia. Flora komensal
misalnya Staphylococcus epidermis yang pada keadaan normal terdapat di kulit dan
tidak patogen sampai kulit terluka. Flora transien yang dipindahkan ke kulit penderita
melalui sumber pencemaran, misalnya S.aureus yang bersifat patogen dan dapat
menyebabkan infeksi yang mengancam hidup bila masuk lewat luka operasi. Kulit
penderita merupakan salah satu sumber bakteri, terutama karena penderita dibawa
masuk ke tempat pembedahan dari luar kadang tanpa persiapan terlebih dahulu.
4. Visera
Usus, terutama usus besar, merupakan sumber bakteria yang dapat muncul ke luka
operasi melalui hubungan langsung yaitu melalui lubang anus atau melalui
pembedahan pada usus. Bakteria yang berada di usus dalam keadaan fisiologik
umumnya adalah bakteria komensal, tetapi dapat menjadi patogen melalui luka
pembedahan.
5. Darah
Darah penderita infeksi atau sepsis mengandung virus atau bakteria patogen sehingga
penyakit mudah ditularkan bila alat bedah yang digunakan pada penderita demikian
digunakan untuk penderita lain tanpa disucihamakan terlebih dahulu.
B. Petugas
Semua petugas yang masuk kamar operasi harus mematuhi hal-hal sebagai berikut:
1. Dalam penerapan tehnik aseptik hanya tim bedah steril yang boleh berada di daerah steril
2. Menaati batasan tegas tiga area di kamar operasi
3. Harus memakai baju khusus, topi dan masker
4. Ahli anestesi dan perawat sirkuler tidak boleh melintas di depan tim bedah yang sudah
memakai baju steril
5. Tim bedah steril harus melakukan prosedur pemakaian topi, masker, cuci tangan,
pemakaian jas steril dan topi dengan cara sebagai berikut:
a) Cara memakai topi operasi
1. Topi dipasang bersamaan pada waktu mengganti pakaian dengan baju khusus
2. Topi harus menutupi seluruh rambut kepala
3. Tali diikat cukup kuat
C. Cuci tangan
Yang dimaksud cuci tangan adalah membersihkan tangan dengan menggunakan sikat
dan sabun di bawah air mengalir dengan prosedur tertentu agar tangan dan lengan bagian
bawah bebas dari mikroorganisme.
a. Time method complete surgical scrub (cuci tangan bedah sempurna dengan menggunakan
metoda lamanya waktu cuci tangan).
Lama waktu yang diperlukan untuk cuci tangan ini adalah 5-7 menit.
Langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Basahi tangan dan lengan
2. Cuci tangan dan lengan dengan antiseptik secara menyeluruh sampai 5 cm diatas sikut
3. Bilas dibawah air yang mengalir dengan posisi tangan lebih tinggi dari situ sehingga
memungkinkan bagi air untuk jauh menetes dari situ yang difleksikan
4. Ambil sikat yang steril, kemudian berilah 2-3 cc antiseptik. Sikatlah kuku, tangan dan
lengan masing-masing untuk sebelah kiri dan kanan setengah menit
5. Dengan sikat di tangan bersihkanlah daerah di bawah kuku dengan pembersih kuku
(nail cleaner) di bawah air yang mengalir
6. Sekali lagi sikatlah kuku dan tangan serta lengan dengan sikat tadi, masing-masing
setengah menit untuk sebelah kanan
7. Bilas tangan dan lengan dan buanglah sikat pada tempat alat kotor yang sudah
disediakan
8. Gosok tangan yang satu oleh yang lainnya yang sudah memakai antiseptik lagi dan
sebaliknya masing-masing satu setengah menit
9. Bilas tangan dan lengan
b. Brush stroke method complete surgical scrub (cuci tangan bedah sempurna dengan
menggunakan metoda banyaknya gosokan sikat).
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1. Basahi tangan dan lengan
2. Cuci tangan dan lengan sampai 5 cm di atas situ dengan antiseptik sebanyak 2-3 cc (6
tetes)
3. Dengan menggunakan pembersih kuku yang terbuat dari plastik atau metal, bersihkan
daerah bawah kuku di bawah air yang mengalir
4. Bilas tangan dan lengan secara menyeluruh di bawah air yang mengalir dengan posisi
tangan lebih tinggi dari situ sehingga memungkinkan bagi air untuk jatuh/menetes dari situ
5. Ambil sikat cuci tangan yang steril dari tempatnya. Bila sikat itu sebelumnya tidak diberi
antiseptik, pakailah 2-3 cc pada sikat tadi
6. Sikatlah :
Semua ujung jari tangan sebelah kiri sebanyak 30 kali gosokan
Kuku jari tangan sebelah kiri sebanyak 30 gosokan
Punggung tangan (dorsal) sebanyak 20 gosokan
Telapak tangan (palmar) sebanyak 20 gosokan
Lengan sampai 5 cm diatas situ, masing-masing permukaan 20 gosokan
Ulangi langkah diatas untuk tangan sebelah kanan
Catatan :
1. Sewaktu mengeringkan tangan, handuk tidak boleh menyentuh alat yang tidak steril,
seperti dinding, pakaian sendiri dan sebagainya.
2. Posisi tangan harus lebih tinggi dari siku dan agak ke depan.
D. Pasien
Pasien yang akan mengalami tindakan pembedahan pada daerah pembedahannya harus
bebas dari debu, mikroorganisme dan minyak yang menempel di kulit, guna menekan
semaksimal mungkin bahaya infeksi akibat sayatan kulit. Untuk mencapai tujuan tersebut
perlu dilakukan :
1. Persiapan daerah operasi:
a. Daerah operasi dan sekitarnya harus dibersihkan dengan antiseptik sebelum ditutupdengan
alat tenun steril (sebelum dilakukan drafting)