Anda di halaman 1dari 30

TUGAS UAS

RENCANA STRATEGIS HOSPITALITY DI FISIOTERAPI

Dr.

Nama : Sekar Ayu Runggandi


NIM : 186080063
Dosen Pengajar: drg Sri Rahayu M.Kes. Ph,D

PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER ADMINISTRASI RUMAH SAKIT
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA
JANUARI 2020

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perubahan adalah elemen utama untuk meraih keberhasilan suatu organisasi,


termasuk rumah sakit. Dalam menyongsong era globalisasi, khususnya AFTA yang
telah diambang pintu, organisasi rumah sakit harus mampu menerapkan upaya yang
positif terhadap adanya perubahan.
Oleh karena itu, dalam menghadapi tantangan dimasa mendatang dimana
bisnis rumah sakit akan menjadi semakin kompetitif melalui berbagai upaya agar
mampu mengatasi setiap kelemahan dan ancaman yang ada, melalui upaya bersama
dari seluruh sumber daya manusia rumah sakit melalui peningkatan kompetensi
dengan komitmen yang tinggi. Dengan kondisi yang ada saat ini, tanpa upaya rencana
strategi yang baik Instalasi Fisioterapi akan kesulitan saat memasuki persaingan
yang ketat pada era globalisasi, khususnya AFTA.
berdasarkan hal diatas, dalam rangka mengantisipasi dan menghadapi
lingkungan bisnis yang sangat kompetitif, instalasi fisioterapi harus
menghadapinya dengan organisasi yang solid dengan para staf yang handal. agar
arah dan tujuan yang dicapai jelas, instalasi fisioterapi harus menetapkan
perencanaan yang berbasis manajemen strategis. perencanaan yang dibuat harus
menjadi sumber inspirasi bagi seluruh personel instalasi fisioterapi dalam
mencapai tujuan yang diharapkan. penetapan sasaran yang spesifik, terukur, agresif,
berorientasi pada kurun waktu yang jelas (specific, measurable, aggressive, result
oriented, time bound) akan menjadi acuan target manajemen dan menjadi tolak ukur
berhasil atau tidaknya manajemen Instalasi Fisioterapi .
Industri Rumah Sakit dan Tantangan yang Dihadapi
Meskipun memiliki pertumbuhan ekonomi yang kuat, bila dibandingkan dengan
negara-negara Asia di dekatnya, Indonesia merupakan salah satu negara dengan
pengeluaran untuk biaya kesehatan per kapita terendah. Pada tahun 2009,
pengeluaran untuk biaya kesehatan di Indonesia berdasarkan data WHO health
statistic 2011, hanya US$ 55 per kapita, jauh lebih rendah dari rata-rata dunia sebesar
US$ 854. Dibandingkan dengan negara-negara berkembang di dekatnya, pengeluaran
untuk biaya kesehatan di indonesia secara signifikan jauh lebih kecil dari Malaysia
(US $ 337), China (US $ 169), Thailand (US $ 168), Vietnam (US $ 80) dan Filipina (US
$ 67). Namun, Indonesia memiliki potensi peningkatkan pengeluaran untuk biaya
kesehatan yang tinggi, mengingat pengeluaran untuk biaya kesehatan 2 sebagai
persentase (%) dari PDB masih jauh leih rendah dibandingkan dengan negara-negara
Asia lainnya.

Meskipun mengalami pertumbuhan yang dinamis, industri rumah sakit


Indonesia saat ini masih menghadapi berbagai tantangan yang meliputi:
1. Terbatasnya Layanan Rumah Sakit yang menyasar segmen menengah
ke atas: Menurut Departemen Kesehatan, lebih dari 100.000 orang Indonesia pergi
mencari jasa pelayanan kesehatan ke luar negeri setiap tahun karena kurangnya
jasa pelayanan kesehatan yang handal dan berkualitas tinggi di dalam negeri,
terutama untuk kelas menengah ke atas. Sejak tahun 2003 konsumen seperti ini
telah memberikan kontribusi sekitar US$ 600 juta per tahun untuk jasa pelayanan
rumah sakit di luar negeri. Hal ini merupakan peluang pasar yang signifikan untuk
industri rumah sakit dalam negeri untuk menyediakan jasa pelayanan rumah sakit
kelas menengah ke atas di wilayah Jabodetabek. (sumber: WHO health statistic
2011)
2. Fasilitas dan Peralatan Medis yang kurang memadai: Indonesia
merupakan salah satu negara yang memiliki rasio tempat tidur per populasi
penduduk yang terendah diantara negara-negara Asia. Dengan 6 tempat tidur per
10.000 penduduk, sebagian besar rumah sakit umumnya dipenuhi oleh pasien.
Selain itu, sebagian besar organisasi non-profit, rumah sakit umum dan rumah
sakit sosial di Indonesia tidak memiliki modal yang cukup untuk meningkatkan
fasilitas dan peralatannya. Banyak rumah sakit kekurangan peralatan medis
khusus, yang menyebabkan masalah bagi pasien dan dokter. Akibatnya, banyak
klinik dan rumah sakit merujuk pasien dengan penyakit yang kompleks ke pusat
kesehatan yang memiliki perlengkapan lebih baik untuk didiagnosa dan diobati.
(sumber: WHO health statistic 2011)
3. Kekurangan Tenaga Kesehatan: Keberadaan tenaga medis di Indonesia
juga lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara Asia berkembang lainnya.
Keberadaan Dokter di Indonesia sebesar 2,88 dokter per 10.000 penduduk jauh
lebih rendah dari rata-rata dunia 14 dokter per 10.000 penduduk, hal ini
memberikan tantangan yang besar pada penyediaan jasa pelayanan kesehatan di
Indonesia. (sumber: WHO health statistic 2011)
Tantangan-tantangan tersebut juga bisa menjadi peluang bagi Instalasi
Fisioterapi untuk mengembangkan usahanya sehingga dapat memenuhi dan
mengatasi kekurangan atas jasa pelayanan kesehatan di Indonesia.

3
BAB II
ANALISA STRATEGIK

Analisa SWOT

Strength Weakness
No Identifikasi Faktor Internal High Med Low High Med Low
3 2 1 -3 -2 -1

1 Dokter Spesialis Fisioterapi 2

2 Kapasitas Bed 2

3 Marketing 3
4 Harga 2

5 Kualitas SDM 3,

-
6 Peralatan
1
Sumbu X = 12 + (-1) = 11

Opportunity Threat
No Identifikasi Faktor Eksternal High Med Low High Med Low
3 2 1 -3 -2 -1
1 Lokasi 3

Need/Demand – Sosial 3
2
Ekonomi

3 Kerjasama Pihak Ketiga 3

4 BPJS 3
-
5 Kompetitor
2
-
6 Regulasi pemerintahan
2
Sumbu Y = 12+(-4) = 8

4
5
BAB III
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Sejarah Berdirinya Rumah Sakit

Rumah Sakit International Bekasi berawal dari sebuah rumah sakit ibu dan anak
international Bekasi yang digagas oleh 10 dokter spesilais kandungan yang dipimpin
oleh dr Alan Sp.OG pada tahun 2010 yang Berada di tengah pemukiman warga Bekasi
dengan 50 tempat tidur dengan unggulan ibu dan anak dan pelayanan dokter spesialis
yang ada adalah, kandungan, anak, Penyakit dalam , anastesi, radiologi dan patalogi
klinik .
Pada tahun 2015 rumah sakit ibu dan anak international Bekasi berkembang
meningkatkan status rumah sakitnya menjadi menjadi rumah sakit umum tipe C dengan
nama RS International Bekasi dengan 100 tempat tidur .dan 8 macam dokter spesialis
yaitu , kandungan, anak, Penyakit dalam , anastesi, radiologi patalogi klinik, THT , syaraf
. dengan penambahan fasilityas Fisioterapi
Fisioterapi RS International Bekasi Berdiri pada tahun 2015 dengan unggulan
pengembangan pelayanan muskuloskletal dengan 2 tenaga alih Fisioterapi 2 bed fisio
1 ruang Fisioterapi .
Rumah Sakit International Bekasi bertujuan untuk memberikan Pelayanan
kesehatan yang berkualitas yang menutamakan keselamatan dan kepuasan pelanggan
dengan karyawan yang professional

visi
Mewujudkan Instalasi Fisioterapi sebagai pusat pelayanan Fisioterapi
terpadu dan rujukan di kota Bekasi yang berkualitas dan professional pada
tahun 2020
Misi
1. Memberikan pelayanan Fisioterapi yang berorientasi pada
keselamatan dan kepuasan pasien.
2. Menjadi pusat pelayanan dan rujukan Fisioterapi di kota Bekasi.
3. Mengembangkan SDM yang professional dan berempati tinggi kepada
Pasien

Value
1. Berorientasi kepada Kepuasan pasien 6
2. Mengutamakan keselamatan Pasien
3. Memberikan memberikan pelayanan Fisioterapi berdasarkan perkembangan
ilmu Fisioterapi terkini dan professional
4. Tim work dan kekeluargaan yang terjalin antara staf dan pasien

Falsafah
Bekerja dengan penuh empati, loyalitas dan dedikasi yang tinggi terhadap rumah
sakit

Moto
Kami ada untu mengembalikan dan meningkatkan kualitas hidup pasien

Isu- Isu Strategis


Isu strategi pada Unit Fisioterapi RS International Bekasi diantaranya :
i) Isu strategi eksternal
(a) Perubahan standart peraturan BBJS tentang pelyanan
fisoterapi bedasarkan coding Inacbgsa
(b) Tingginya biaya pembelian alat
(c) Tingginya kebutuhan pelayanan Fisioterapi dewasa dan
anak

ii) Isu strategis Internal


(a) Kurangnya ruangan untuk pengembangan Fisioterapi
(b) Belum memiliki tenaga pengembangan Fisioterapi anak
(c) Tidak adanya fasilitas Fisioterapi anak

7
BAB IV

STRATEGI

Konsep Sasaran Komponen Strategi


Hospitality

Pendekatan Kemudahan Marketing Relationship marketing,


Pelanggan Mendapatakan
• Website
Informasi
( Pasien) • Soaial Media
• Seminar komunitas
• Seminar perusahaan
• Kegiatan di luar ruangan
• Diskusi kelompok (round table)
dan pelatihan bagi konsumen
• Sponsor acara
• Kunjungan perusahaan
• Pertemuan komunitas khusus
• Seminar untuk penyakit-penyakit
tertentu

• Sponsor atau pengadaan acara dari


perkumpulan untuk komunitas
penyakit tertentu.

Internal marketing

• Baner Informasi pelayanan

• Costumer service

• Product Knowladge bagi SDM

• Survei Kepuasan

Sosial responsibility marketing

• Kontribusi terhadap masyarakat


sekitar

• Mempekerjakan karyawan sekitar

• CSR bagi masyarakat

8
Pelayanan Medapatkann Pendaftaran Ftont Ofice
Pelayanan
sesuai • Fasilitas perjanjian
kebutuhan
• Pwemberian informasi dengan baik
dan jelas

• Pedndaftaran yang cepat

• Fromulir yang ringkas dan mudah


dimerngerti

Pemeriksaan Poli Fisioterapi

• Ruangan khusus dan privasi terjaga

• Pemeriksaan yang menyeluruh

• Hasil yang sesui

• Hasil yang akurat

• Hasil yang cepat

Terapi Sikap Petugas

• Empaty

• Tanggap

• Ramah

• Penampilan baik dan rapih

• Kompetensi yang baik

Alat

• Alat yang modern

• Alat yang aman

• Alat yang lengjap

Lingkungan Lingkungan Bangunan Lokasi


Penyembuh yang aman dan
nyaman Mudh di jangkau

Mudah akses

Bangunan

Asri

Udara yang baik 9

Akses yang mudah berpindah ruangan


Keamanan yang baik

1.Program

SASARAN INDIKATOR TARGET /


STANDART
%
Learning & Growth
Pelayanan Paripurna Tidak adanyan kesalahan 100%
SDM yang berkompetensi Pelatihan internal 12x/tahun
Pelatihan eksternal 3x / Tahun

Internal Bisnis Proses


SPO SPO
Layanan Pengembangan layanan sesuia 100%
program tahunan
Fasilitas Pengembangan fasilitas sesuai 100%
program tahunan
SDM SDM Sesuai pengembangan 100%

KONSUMEN
Kepuasan pelanggan Nilai kepuasan 95%
Pasien mendapatkan Pelayanan sesui dengan diagnosis 100%
pelayanansesui target
Time respon pelayanan Pelayanan sesui jadwal 100%

KEUANGAN
Peningkatan pendapatan Pendapatan Total
pendapatan
2025 10 M
Permbayaran Gaji Ketepatan waktu dan jumlag 100%

10
PROGRAM KERJA
1.Program Pelayanan
NO Sasaran Program Indikator Sasaran
Target
1 Terselengaranaya Pelayann Terpenuhinya SDM 100%
Pelayanan Fisioterapi Fisioterapi dewasa
berkualitas dewasa
Respon Pleyanan 45 100%
mnt/ orang
Kepuasa pelanggan 95%
Tumbuh kembang Terpenuhinya SDM 100%
Fisioterapi tumbuh
kembang
Respon Pleyanan 45 100%
mnt/ orang
Kepuasa pelanggan 956%

Program Pendidikan dan Latihan SDM


1 Terslengaranta Pendidikan dan 20 jam / karyawan / 100%
peningkatan kompetensi tahun
kompetensi SDM Bidang
Pendidikan dan Kemampuan life saving 100%
pelatihan
kompetensi
tekhnis

Kemmapuan tekhnis 100%


sesuia bidang
Pelatihan soft Kemampuan dalam 100%
skill memberikan pelayanan
dengan penuh empaty
11
Penyelesaian 100%
permasalahan

Program pengembangan Bangunan dan peralatan

NO Sasaran Program Indikator Sasaran


Target
1 Terselengaranya Pembangunan Sensori integrasi 2020
pembangunan ruang Sensori
yang atraktif integrasi
Pembangunan Tersedianya 2021
ruang gym Bangunan gym
Dewasa Dewasa

Pembangunan Tersedianya 2021


ruang Okupasi Bangunan
terapi Okupasi terapi
Pembangunan Tersedianya 2022
ruang Bangunan ruang
hydroteraphy hydroteraphy
Pembangunan Tersedianya 2023
ruang Terapi Bangunan Terapi
Wicara Wicara
Pembangnan Tersedianya 2023
ruang gym anak Bangunan gym
anak
Pembanguanan Tersedianya 2024
Ruang snozelen Bangunan
snozelen

2 Tersedia Fasilitas Pengadaan Tersedia 2020-2024


Fsiioterapi dewasa fasilitas Fasilitas
Fisioterapi Fsiioterapi
dewasa dewasa
3 Tersedianya Tersedianya Tersedia 2020-2024
12
Fasilitas Fasilitas Fasilitas
Fsiioterapi anak Fsiioterapi anak Fsiioterapi anak
. Pelaksanaan program
NO SASARAN PROGRAM TAHUN
2020 2021 2022 2023 2024
1Terpenuhi Pemenuhan 1 1 1 1 1
nya sdm SDM Fisiotera Fisioterapi Fisiotera Fisioterapi Fisiotera
yang pi dewasa pi dewasa pi
berkompe dewasa 1 dewasa 1 dewasa
tensi 1 Fsisiotera 1 Fsisiotera 1
Fsisioter pi Fsisioter pi Fsisioter
api peminatan api peminatan api
peminat anak peminat anak peminat
an anak an anak 1 an anak
1 1 1 Okupasi
Okupasi Okupasi Okupasi terapi 1
terapi terapi terapi Okupasi
1 terapi
1 1 Terapi
Terapi Terapi Wicara 1
Wicara Wicara Terapi
Wicara
Tersele Pel Pelat Pel Pelat Pel
ngaranya atihan ihan atihan ihan atihan
diklat internal internal 12 internal internal 12 internal
kompetensi 12 kali kali 12 kali kali 12 kali
bagi Pel Pelat Pel Pelat Pel
karyawan atihan ihan atihan ihan atihan
eksterna eksternal 3 eksterna eksternal 3 eksterna
l3 l3 l3
2Tersedian Pengembang Ruang Kolam
ya an Ruangaan Gym renang
Ruangn Fisioterapi Dewasa Hydroter
yang dewasa api
Memadai
Pengembang Ruangan Ruang Ruangan Ruang Ruang
an Ruangan Tumbuh Okupasi terapi gym anak snozlene
Fisioterapi kemban terapi wicara khusus
anak tumbuh g
kembang sensori
13
integrasi
3Terseleng Pengadaan Digital Digital Perlengk Traksi Treadmil
aranya Fasilitas Cell Ultrasoun apan l
Pengemb Fsiioterapi Wave d Therapy Hydroter ultrasound
angan dewasa Paralel Bar api therapy Bed
kelengka Elektrica bed tindakan
pan l Bed Bed tindakan modalita
medik Stimulati tindakan tindakan modalitas s
on modalitas modalita
Bed s
tindakan
modalita
s
pengadaan trampoli standing Rock Inhalasi Lampu
fasilitas n balance/ro Climbing UltraSoun Snozlen
fsiioterapi prosotan cktable Hard dWalker Bngku
anak Beam Stainless Meja
meja Hollow Anak snozlen
melengku Crawler
ng Bangku Walker
Meja Stainless
Terapi Anak
wicara

Buku
Terapi
Wicara

4Terseleng Pemasaran internal Internal internal internal internal


aranya eksterna Eksternal eksterna eksternal eksterna
upaya l l l
peningkat
an citra
rumah
sakit

14
Produk Unit Fsisoterapi

1.Pemeriksaan Fisioterapi secara menyeluruh


Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu
dan atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan
fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan penanganan secara
manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis dan mekanis), pelatihan
fungsi, serta komunikasi. Fisioterapi berperan aktif dalam memberikan kontribusi
terhadap upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal dalam mencegah, intervensi
dan pemulihan gangguan gerak fungsional melalui proses Fisioterapi .
Pelayanan Fisioterapi meliputi tindakan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
pada berbagai kasus penyakit /gangguan kesehatan seperti : gangguan otot dan sendi
(musculoskeletal), gangguan saraf (neurologi), gangguan tht, gangguan pernafasan dan
paru, gangguan tulang (orthopaedic), gangguan kandungan, pediatric dan geriatric,
paska bedah/operasi, sport injury, dan program kebugaran fisik dan lainnya.
Jenis tindakan Fisioterapi dewasa
1. Short/micro wave diathermy
2. Ultra sound
3. Inhalasi/nebulizer/chest physiotherapy
4. Tens
5. Interferential therapy
6. Exercise therapy
7. Sport medicine/ tes kebugaran fisik
8. Infra red radiation
9. Fat analysis
10. Senam pencegahan asma dan osteoporosis
11. Manual therapy dan massage
12. Edukasi dan konsultasi

Klinik tumbuh kembang memberikan pelayanan unggulan dan terpadu di bidang


pertumbuhan dan perkembangan anak, baik dari segi fisik, intelektual, emosi, maupun
perilaku. Tujuan pelayanan kami yaitu memenuhi kebutuhan orang tua mengenai
informasi yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak dan
memberikan penanganan secara profesional dan komprehensif terhadap permasalahan
yang dihadapi anak.

15
Bentuk layanan terpadu tumbuh kembang berupa:
a. Deteksi dini tumbuh kembang balita
b. Pemeriksaan gangguan tumbuh kembang anak yang meliputi
screening dan assesment
c. Konsultasi tumbuh kembang anak meliputi: fisik, psikologis, dan
nutrisi.
d. tes psikologi, meliputi: intelegensi (iq), kepribadian, tes persiapan
sekolah.
Jenis terapi berupa:
1. Fisioterapi
2. Terapi perilaku
3. Okupasi terapi
4. Sensori integrasi
5. Terapi wicara
6. Psikoterapi
7. Terapi nutrisi
8. Farmakoterapi

Cara Menjual Produk


Rumah Sakit melaksanakan program-program acara sosial yang berkualitas,
seperti mengadakan seminar-seminar kedokteran dan kegiatan- kegiatan di luar
ruangan (contoh: senam sehat). Hal ini bertujuan agar Rumah Sakit lebih dikenal oleh
konsumen baik yang sudah menjadi pasiennya maupun masyarakat sekitar.

Tipe Konsumen Kegiatan Pemasaran


Komunitas lokal - Individu • Seminar komunitas
• Kegiatan di luar ruangan
• Diskusi kelompok (round
table) dan pelatihan bagi konsumen
• Paket dengan harga khusus
untuk komunitas anggota
Komunitas lokal – • Seminar perusahaan
Perusahaan • Sponsor acara
• Diskusi kelompok (round table) dan acara
pengenalan dokter
• Paket khusus untuk perusahaan
16
Perusahaan rekanan • Kunjungan perusahaan
(corporate) • Sponsor acara perusahaan
• Undangan seminar bagi dokter-
dokter dan karyawan sumber daya manusia
perusahaan rekanan
Perusahaan asuransi • Mempererat hubungan dengan
manajemen kelas atas
• Memperluas lingkup perjanjian
• Paket khusus untuk konsumen asuransi
• Paket di luar asuransi (Pre-insurance
packages)
Komunitas khusus • Pertemuan komunitas khusus
• Seminar untuk penyakit-penyakit tertentu
• Sponsor atau pengadaan acara dari
perkumpulan untuk komunitas penyakit
tertentu.

Lokasi Bisnis .
2.3.1 Lokasi
Alamat bisnis : Jl Pakis Barat Blok C 2 Bekasi Timur
No TLP : 021 82183212
Contack Person : Sekar, 081283212707

Sejarah Lokasi
Rumah Sakit International Bekasi berawal dari sebuah rumah sakit ibu dan anak
international Bekasi yang digagas oleh 10 dokter spesilais kandungan yang dipimpin
oleh dr Alan Sp.OG pada tahun 2010 yang Berada di tengah pemukiman warga
Bekasi dengan 50 tempat tidur dengan unggulan ibu dan anak dan pelayanan dokter
spesialis yang ada adalah, kandungan, anak, Penyakit dalam , anastesi, radiologi dan
patalogi klinik .
Pada tahun 2015 rumah sakit ibu dan anak international Bekasi berkembang
meningkatkan status rumah sakitnya menjadi menjadi rumah sakit umum tipe C
dengan nama RS International Bekasi dengan 100 tempat tidur .dan 8 macam dokter
spesialis yaitu , kandungan, anak, Penyakit dalam , anastesi, radiologi patalogi
klinik, THT , syaraf . dengan penambahan fasilityas Fisioterapi
Fisioterapi RS International Bekasi Berdiri pada tahun 2015 dengan unggulan
17
pengembangan pelayanan muskuloskletal dengan 2 tenaga alih Fisioterapi 2 bed
fisio 1 ruang Fisioterapi .
Rumah Sakit International Bekasi bertujuan untuk memberikan Pelayanan
kesehatan yang berkualitas yang menutamakan keselamatan dan kepuasan
pelanggan dengan karyawan yang professional

Lokasi dan Lingkungan


Rumah sakit international berada di tengah pemukiman , dikelilingi 5
perumahan , 2 pusat perbelanjaan dilaluai dengan angkutan umum 29 A.
Pemunahan behan baku alkes medis dan medis mudah di jangjkau dikarenakan
lokasinya yang merupakan kota pendukung ibu kota . Terdapat 3 rumah sakit dalam
jangkauan 10 Km , Kapasitas parkir 40 mobil dan 75 motor

Lokasi RS LOKASI PARKIR

Analisa Lokasi

Rumah sakit International Bekasi ber alamatkan Jl Pakis Barat Blok C 2 Bekasi
Timur, No TLP : 021 82183212, Contack Person : Sekar, 081283212707 Berdasarkan
sensus tahun 2010, kecamatan Bekasi Utara merupakan wilayah dengan tingkat
kepadatan tertinggi di Kota Bekasi, yakni sebesar 12.237 jiwa/km² dan kecamatan Bantar
Gebang dengan kepadatan 4.310 jiwa/km² menjadi yang terendah. Sementara pencari
kerja di kota ini didominasi oleh tamatan SMA atau sederajat, yakni sekitar 65,6% dari
total pencari kerja terdaftar.

Jumlah Penduduk Kota Bekasi saat ini lebih dari 2,2 juta jiwa yang tersebar di 12
kecamatan, yaitu Kecamatan Pondok Gede, Jati Sampurna, Jati Asih, Bantar Gebang,
Bekasi Timur, Rawa Lumbu, Bekasi Selatan, Bekasi Barat, Medan Satria, Bekasi Utara,
Mustika Jaya, Pondok Melati.

Dari total luas wilayahnya, lebih dari 50% sudah menjadi kawasan efektif perkotaan
dengan 90% kawasan perumahan, 4% kawasan industri, 3% kawasan perdagangan, dan
sisanya untuk bangunan lainnya.

18
Data BPS Kota Bekasi 2016
Laju
Pertumbuhan
Jumlah Penduduk (orang)
Penduduk per
Tahun (%)
2010 – 2013 –
2010 2014 2015
Kecamatan 2015 2014
Pondokgede 251.739 282.817 290.493 15.3 2.82
Jatisampurna 106.101 129.036 135.191 27.4 4.89

Pondok Melati 131.669 147.674 151.577 15.1 2.76

Jatiasih 202.693 230.143 237.162 17 3.13


Bantargebang 97.912 112.167 115.718 18.1 3.29
Mustika Jaya 163.694 214.071 228.608 39.6 6.89
Bekasi Timur 252.108 258.391 259.27 2.8 0.44
Rawalumbu 212.811 241.859 249.242 17.1 3.14

Bekasi Selatan 207.752 221.519 224.491 8 1.45

Bekasi Barat 277.967 293.144 296.302 6.5 1.17


Medansatria 164.465 178.612 181.87 10.5 1.93
Bekasi Utara 315.121 353.578 363.316 15.2 2.82
2,384,03 2,663,01 2,733,24
Jumlah 14.6 2.71
2 1 0

Sedangkan jumlah penduduk se Jawa Barat adalah sebagai berikut :

Tabel 1. LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH


TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/ KOTA
PROPINSI JAWA BARAT
TAHUN 2011

19
Infrastruktur untuk melayani warga kota, tersedia bus antar kota dan dalam kota
yang mengangkut penumpang ke berbagai jurusan. Kereta komuter KRL
Jabotabek jurusan Bekasi-Jakarta Kota mengangkut warga kota yang bekerja di Jakarta.
Selain itu tersedia pula bus pengumpan TransJakarta dari Kemang Pratama, Galaxi City,
dan Harapan Indah. Saat ini pemerintah juga sedang merencanakan untuk membangun
monorel yang menghubungkan Bekasi Timur dengan Cawang dan Kuningan

Di Kota Bekasi banyak digunakan angkutan kota berupa minibus, berpenumpang


maksimal 12 orang, yang biasa disebut KOASI (Koperasi Angkutan Bekasi). KOASI
melayani warga kota dari terminal Bekasi menuju berbagai perumahan di wilayah Kota
Bekasi. Sedangkan becak masih digunakan sebagai sarana angkutan dalam perumahan.
Peningkatan jumlah ojek terjadi secara signifikan seiring dengan meningkatnya jumlah
kendaraan bermotor roda dua. Ojek digunakan untuk transportasi jarak dekat (2–5 km)
dan juga di dalam perumahan.

Sebagai kota satelit Jakarta, tingginya tingkat kemacetan pada jam sibuk biasa
terjadi terutama di jalan penghubung antara Jakarta Timur dan Bekasi. Hal ini disebabkan
oleh tingginya pertumbuhan kendaraan bermotor, yang tidak diimbangi dengan
penambahan ruas jalan. Oleh sebab itu wilayah Kota Bekasi dipersiapkan untuk
pengembangan infrastruktur penunjang Ibu Kota Jakarta. Lahan yang datar dinilai cocok
untuk gedung, sarana transportasi dan pusat bisnis. Rencana tata ruang Kota Bekasi itu
tertuang dalam konsep pengembangan Badan Kerjasama Pembangunan Jakarta, Bogor,
Depok, Tangerang, Bekasi, Puncak dan Cianjur (Jabodetabekjur).

Kota Bekasi dilintasi oleh Jalan Tol Jakarta-Cikampek, dengan empat gerbang tol
akses yaitu Pondok Gede Barat, Pondok Gede Timur, Bekasi Barat, dan Bekasi Timur.
Serta jalan tol Lingkar Luar Jakarta dengan empat gerbang tol akses yaitu Jati Warna,
Jati Asih, Kalimalang, dan Bintara. Untuk mengatasi kemacetan lalu lintas yang
menghubungkan Pusat Kota dengan Bekasi Utara, maka pemerintah bersama
pengembang Summarecon Agung telah membangun jalan layang sepanjang 1 km.
Disamping itu pemerintah juga berencana akan membangun jalan layang Bulak Kapal di
Jalan Joyomartono, Bekasi Timur.

Untuk memenuhi kebutuhan olahraga, saat ini pemerintah Kota Bekasi sedang
membangun stadion baru bertaraf internasional. Stadion ini memiliki kapasitas sekitar
30.000 tempat duduk, yang direncanakan akan menjadi kandang klub sepak bola
Persipasi. Pemerintah juga menata beberapa lapangan olahraga di GOR Bekasi, serta
mempercantik taman kota.
20
Jumlah rumah sakit di Jawa Barat tahun 2016 sebanyak 328 unit, yang mencakup
rumah sakit umum : 254 unit (77,44%) dan khusus : 74 unit (22,66%), dengan proporsi
milik pemerintah sebanyak 70 RS (21,34%) dan milik swasta sebanyak 258 RS (78,66%.
Berdasarkan pengelolaannya rumah sakit publik sebanyak 139 RS (52,38%) dan rumah
sakit privat sebanyak 189 RS ( 57,62%). secara kwantitas ada peningkatan Jumh RS dari
316 unit pada tahun 2015 menjadi 328 unit pada tahun 2016 terjadi peningkatan atau
penambahan sebanyak 12 unit Rumah sakit . Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan
Rumah Sakit , wajib dilakukan akreditasi secara berkala minimal 3 (tiga) tahun sekali.
dilakukan oleh suatu lembaga independen baik dari dalam maupun dari luar negeri
berdasarkan standar akreditasi yang berlaku dan ditetapkan oleh Menteri. Pemerintah
Jawa pada tahun 2019 mentargetkan seluruh Rumah sakit yang berada di Jabar harus
menempuh sistem akreditasi sebagai upaya untuk memperbaiki pelayanan kesehatan.

Jumlah rumah sakit di Jawa Barat tahun 2016 sebanyak 328 unit, yang mencakup
rumah sakit umum : 254 unit (77,44%) dan khusus : 74 unit (22,66%), dengan proporsi
milik pemerintah sebanyak 70 RS (21,34%) dan milik swasta sebanyak 258 RS (78,66%.
Berdasarkan pengelolaannya rumah sakit publik sebanyak 139 RS (52,38%) dan rumah
sakit privat sebanyak 189 RS ( 57,62%). secara kwantitas ada peningkatan Jumh RS dari
316 unit pada tahun 2015 menjadi 328 unit pada tahun 2016 terjadi peningkatan atau
penambahan sebanyak 12 unit Rumah sakit . Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan
Rumah Sakit , wajib dilakukan akreditasi secara berkala minimal 3 (tiga) tahun sekali.
dilakukan oleh suatu lembaga independen baik dari dalam maupun dari luar negeri
berdasarkan standar akreditasi yang berlaku dan ditetapkan oleh Menteri. Pemerintah
Jawa pada tahun 2019 mentargetkan seluruh Rumah sakit yang berada di Jabar harus
menempuh sistem akreditasi sebagai upaya untuk memperbaiki pelayanan kesehatan.

PSIKOGRAFI
Indeks Pembangunan Manusia
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menjelaskan bagaimana penduduk dapat
mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan,
pendidikan, dan sebagainya. IPM dibentuk oleh 3 (tiga) dimensi dasar, yaitu umur
panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak. Hasil pengukuran IPM
dapat dimanfaatkan untuk beberapa hal berikut:
1) Mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia
(masyarakat/penduduk).

2) Menentukan peringkat atau level pembangunan suatu daerah/negara.

3) Menjadi ukuran kinerja pemerintah dalam upaya peningkatan pendapatan,


kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.

4) Khusus di Indonesia, digunakan sebagai salah satu indikator untuk penentuan


21
besaran Dana Alokasi Umum (DAU).
Dari Gambar 2-20 dapat dilihat bahwa pada tahun 2017 IPM Kota Bekasi telah
berhasil mencapai angka 80,30, meningkat 0,35 dari tahun sebelumnya. Capaian ini
menempatkan Kota Bekasi pada status pembangunan manusia “sangat tinggi”. Status
ini merupakan babak baru dalam pembangunan kualitas manusia di Kota Bekasi.

Dibandingkan Provinsi Jawa Barat dan Indonesia, indeks pembangunan manusia


yang diraih oleh Kota Bekasi jauh lebih tinggi. Pada tahun 2017, IPM Provinsi Jawa Barat
dan Indonesia masing-masing adalah 70,69 (kategori tinggi) dan 70,81 (kategori tinggi).
Akan tetapi, dari sisi pertambahan kenaikan angka IPM, Kota Bekasi (rata-rata bertambah
sebesar 0,52 per tahun) masih di bawah Provinsi Jawa Barat (rata-rata meningkat
sebanyak 0,67 setahun) dan Indonesia (rata-rata naik sekitar 0,62 setiap tahunnya)
(https://www.bps.go.id/ site/resultTab). Jumlah industri menengah besar di Kota Bekasi
pada tahun 2015 ada sebanyak 152 perusahaan yang tersebar di semua kecamatan,
kecuali Kecamatan Pondok Melati dan Kecamatan Pondok Gede. Jumlah industri
menengah besar sebanyak ini mampu menyerap tenaga kerja sekitar 41.694 orang.
Industri makanan merupakan jenis industri terbanyak di Kota Bekasi, yakni 18
perusahaan. Industri makanan juga menjadi penyerap tenaga kerja terbesar, yakni 7.889
orang. Dibandingkan tahun sebelumnya, jumlah industri yang berada di Kota Bekasi
tahun 2015 mengalami penurunan dari sebelumnya 154 perusahaan (2014).
Berkurangnya dua perusahaan ini menyebabkan jumlah tenaga kerja turun dari 41.751
orang menjadi 41.694 orang. Bahkan, pada tahun 2013 jumlah industri menengah besar
sempat mencapai angka 161 perusahaan, yang mempekerjakan 42.950 orang tenaga
kerja (BPS Kota Bekasi, 2016:206-209).

.
B.ANALISA PESAING
Rumah sakit yang menjadi pesaing adalah 22

1.RS Satria Medika


2.RS Permata Bekasi
3.RS Hermina Grandwisata
4.RS Kartika Husada Setu

NO PESAING PORSI ALASAN UTAMA KEMAMPUAN MEMBELI


PASAR PARA PESAING
1 RS Satria Medika 25 % Lokasi di pinggir jalan utama Bantargebang
-Setu

Rumah sakit dengan Bangunan baru


2 RS Permata Bekasi 35% Lokasi di pinggir jalan utama Legenda Raya

Rumah sakit yang sudah 10 th berdiri

Memiliki Branding yang kuat dan pangsa


pasar yang kuat

Memiliki dokter yang lebih banyka dengan


kualifikasi lebih beragam

Branding dan ewarennes yang kuat


3 RS Hermina Grandwisata 15% Rumah sakit Tipe B dengan layanan
lengkap dan fasilitas penunjnag lebih
lengkap

Brand ewareness yang kuat


4 RS Kartika Husada Setu 25% Berada di jalan raya setu

Memiliki branding yang baik

23
Pangsa Pasar Positioning

100

75

50

25

100% 75% 50% 25%

C.Tend Analisis
Industri rumah sakit saat ini sampai 10 tahun mendatang masih memiliki
prospek yang sangat baik , dimana pertumbuhan laju penduduk meninggkat pesat
dan kebutuhan atas fasilitas kesehatan meningkat . Trend pasar industrin rumah
sakit saat ini kearah pasien jaminan kesehatan nasional meski pasien umum masih
banyak berkembang .

D. Riset Pasar
Secara Demografi Analisa primer yang bersumber dari surveiy langsung

Data BPS Kota Bekasi 2016


Laju Pertumbuhan
Jumlah Penduduk (orang) Penduduk per
Tahun (%)
2010 – 201324–
2010 2014 2015
Kecamatan 2015 2014
Pondokgede 251.739 282.817 290.493 15.3 2.82
Jatisampurna 106.101 129.036 135.191 27.4 4.89

Pondok Melati 131.669 147.674 151.577 15.1 2.76

Jatiasih 202.693 230.143 237.162 17 3.13


Bantargebang 97.912 112.167 115.718 18.1 3.29
Mustika Jaya 163.694 214.071 228.608 39.6 6.89
Bekasi Timur 252.108 258.391 259.27 2.8 0.44
Rawalumbu 212.811 241.859 249.242 17.1 3.14

Bekasi Selatan 207.752 221.519 224.491 8 1.45

Bekasi Barat 277.967 293.144 296.302 6.5 1.17


Medansatria 164.465 178.612 181.87 10.5 1.93
Bekasi Utara 315.121 353.578 363.316 15.2 2.82
Jumlah 2,384,032 2,663,011 2,733,240 14.6 2.71

25
Pada tabel tersebut terlihat bahwa jumlah sarana kesehatan skala kecamatan di
Kota Bekasi, ada beberapa sarana kesehatan yang meningkat dan juga ada sarana
kesehatan yang mengalami penurunan. Beberapa sarana kesehatan yang mengalami
penurunan adalah: Balai Pengobatan/ Klinik dan Rumah Bersalin yang turun jumlahnya
pada tahun 2015 dan kembali meningkat pada tahun 2016 dan 2017. Sedangkan sarana
kesehatan lainnya yang mengalami penurunan adalah: Apotek yang jumlahnya semakin
menurun di tahun 2016 dan 2017. Hal tersebut juga dialami oleh Puskesmas Pembantu
yang mengalami penurunan di tahun 2017.

D.1 Metode Pelayanan


Metode Pelayanan yang di berikan oleh unit Fisioterapi sebagai berikut
Pelayanan rawan jalan di poli Fisioterapi dan Tumbuh Kembang, Home care
dan untuk hydroterapi dilakukan dengan kolam renang kerjasama, Perkantoran .

D.2 Kebijakan Tarif


Setelah diketahui target produksi berdasarkan Estimasi Permintaan, maka
dikonversi menjadi target pembiayaan operasional (Cost of a good sold) dengan cara
dikalikan dengan Unit cost per activity driver dan di terjemahkan kepada Activating
based Costing
26
Kemudian dikonversikan menj'adi pendapatan (Revenue) dengan cara
dikalikan dengan tarif per Activity Cost

Estimasi Permintaan masing masing unit pelayanan dihitung dengan rumus


extrapolasi linier yang memunculkan besaran estimasi permintaan selama 5 tahun.

Data estimasi permintaan yang telah diketahui dimasukkan


kedalam tabel untuk menggambarkan target produksi selama 5 tahun sesuai
dengan rencana bisnis yang merupakan perencanaan jangka menengah.

E .STRATEGI USAHA

Dalam usaha menjalankan rancangan strategik tersebut diatas, Instalasi


Fisioterapi mempunyai beberapa strategi usaha, antara lain yaitu:
1. Strategi Sales & Marketing, dengan memperluas segmen customer dan
melakukan marketing inisiatif yang berbeda sesuai kebutuhan setiap segmen,
seperti :
a. Komunitas Lokal – Individu, dengan target customer pasien
pribadi di perumahan sekitar lokasi Rumah Sakit (dengan jarak 10
kilometer). Kegiatan marketing yang dilakukan yaitu seminar komunitas,
aktivitas outdoor, round table/ workshop dan membership.
b. Komunitas Lokal – Perusahaan, dengan target customer pasien
dari perusahaan di sekitar lokasi Rumah Sakit (dengan jarak 10 kilometer).
Kegiatan marketing yang dilakukan yaitu seminar perusahaan, sponsor
acara, round table/ perkenalan dokter dan paket khusus untuk karyawan
perusahaan.
c. Perusahaan Rekanan, dengan target karyawan perusahaan yang
akan menjadi pasien. Kami menempatkan senior staf khusus yang
didedikasikan untuk membangun dan memelihara hubungan baik dengan
perusahaaan. Kegiatan marketing yang dilakukan yaitu dengan kunjungan
perusahaan, sponsor acara perusahaan, perkenalan dokter ke perusahaan
serta undangan seminar bagi dokter dan karyawan perusahaan.
d. Perusahaan Asuransi, dengan menjalin kerjasama yang baik
dengan semua perusahaan asuransi yang ada. Kegiatan marketing yang
dilakukan yaitu dengan mempererat hubungan dengan manajemen kelas
atas, memperluas lingkup perjanjian, paket khusus untuk konsumen
27
asuransi dan paket di luar asuransi (pre-insurance packages).
e. Komunitas Khusus, dengan membentuk kelompok pasien yang
menderita penyakit yang sama. Kegiatan marketing yang dilakukan yaitu
gathering, seminar untuk penyakit-penyakit tertentu, serta sponsor acara
perkumpulan komunitas dengan penyakit tertentu.

2. Formularium, dengan melakukan standarisasi obat dan alat kesehatan


yang digunakan dan mengurangi jumlah suppliernya sehingga memberikan
dampak pada peningkatan patient.

KEGIATAN PEMASARAN

Instalasi Fisioterapi memiliki tim pemasaran khusus yang terbagi dalam


kelompok-kelompok kecil yang berfokus pada kelompok pelanggan tertentu. Rumah
Sakit juga memiliki manajer marketing di bidang hubungan masyarakat (Public
Relation) untuk masing-masing komunitas konsumen. Rumah Sakit telah menyadari
dampak positif kegiatan pemasaran bagi kegiatan usahanya, karena itu Rumah Sakit
mempersiapkan berbagai strategi pemasaran seperti promosi-promosi bagi
konsumen individu dan program insentif atau paket untuk perusahaan rekanan dan
perusahaan asuransi.
Selain itu, Rumah Sakit juga melaksanakan program-program acara sosial yang
berkualitas, seperti mengadakan seminar-seminar kedokteran dan kegiatan-
kegiatan di luar ruangan (contoh: senam sehat). Hal ini bertujuan agar Rumah Sakit
lebih dikenal oleh konsumen baik yang sudah menjadi pasiennya maupun
masyarakat sekitar.

Strategi Pemasaran Rumah Sakit

Tipe Konsumen Kegiatan Pemasaran


Komunitas lokal - Individu • Seminar komunitas
• Kegiatan di luar ruangan
• Diskusi kelompok (round table) dan
pelatihan bagi konsumen
• Paket dengan harga khusus untuk
komunitas anggota
Komunitas lokal – • Seminar perusahaan
Perusahaan • Sponsor acara
• Diskusi kelompok (round table)28dan
acara pengenalan dokter
• Paket khusus untuk perusahaan

Perusahaan rekanan • Kunjungan perusahaan


(corporate) • Sponsor acara perusahaan
• Undangan seminar bagi dokter-
dokter dan karyawan sumber
daya manusia
perusahaan rekanan

Perusahaan asuransi • Mempererat hubungan dengan


manajemen kelas atas
• Memperluas lingkup perjanjian
• Paket khusus untuk konsumen
asuransi
• Paket di luar asuransi (Pre-
insurance packages)
Komunitas khusus • Pertemuan komunitas khusus
• Seminar untuk penyakit-penyakit
tertentu
• Sponsor atau pengadaan acara dari
perkumpulan untuk komunitas
penyakit tertentu.

KEUANGAN
Pada penghitungan proyeksi keuangan RS International Bekasi digunakan
asumsi-asumsi
keuangan. Asumsi keuangan ini digunakan karena unsur ketidakpastian masa
yang akan datang dan
atau akibat dari tidak tersediaan data yang ada pada rumah sakit. Asumsi
keuangan yang digunakan
pada pembuatan Rencana Strategis Bisnis (RSB) RS International Bekasi adalah
sebagai
berikut : 29
1. Tarif untuk pasien umum didasarkan pada Peraturan RS International
Bekasi tahun 2019. Untuk
2. perhitungan proyeksi pendapatan digunakan tarif rata-rata.
3. Peningkatan tarif rata-rata selama proyeksi sebesar 10% untuk pasien
umum. Untuk pasien
4. JKN, peningkatan tarif rata-rata sebesar 5% selama 5 tahun.
Tarif Pelayanan
Saat ini tarif yang berlaku di RS International Bekasidibagi ke dalam 2 (dua)
golongan yaitu:
1. Tarif untuk pasien umum (out of pocket).
2. Tarif untuk pasien jaminan.
Untuk menghitung proyeksi pendapatan pelayanan selama lima tahun ke depan,
dipakai tarif ratarata pelayanan yang berlaku saat ini.

Pada penghitungan proyeksi keuangan RS International Bekasidigunakan asumsi-


asumsi
keuangan. Asumsi keuangan ini digunakan karena unsur ketidakpastian masa
yang akan datang dan
atau akibat dari tidak tersediaan data yang ada pada rumah sakit. Asumsi
keuangan yang digunakan
pada pembuatan Rencana Strategis Bisnis (RSB) RS International Bekasiadalah
sebagai
berikut :
Saat ini tarif yang berlaku di RS International Bekasidibagi ke dalam 2 (dua)
golongan yaitu:
1. Tarif untuk pasien umum (out of pocket).
2. Tarif untuk pasien jaminan.
3.Tarif Jaminan kesehatan national .
.

30

Anda mungkin juga menyukai