Anda di halaman 1dari 7

JISE 2 (1) (2013)

Journal of Innovative Science Education


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jise

PENGEMBANGAN SOFTWARE PEMBELAJARAN MANDIRI (SPM)


MATERI SISTEM PERIODIK UNSUR DAN STRUKTUR ATOM
Ari Hendriayana, Sri Mulyani E.S., Siti Sundari Miswadi

Program Pasca Sarjana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang Indonesia

Info Artikel Abstract


Sejarah Artikel: Sistem periodik unsur (SPU) dan struktur atom merupakan materi yang abstrak dan
Diterima Januari 2013 paling mendasar dalam ilmu kimia. Penggunaan multimedia pembelajaran berupa
Disetujui Februari 2013 software pembelajaran mandiri (SPM) adalah salah satu cara alternatif untuk men-
Dipublikasikan Juni 2013 ingkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini meneliti aspek-aspek yang dimiliki oleh
SPM yang efektif dan efisien. Diharapkan penggunaan multimedia pembelajaran
Keywords:
Atomic Structure; berupa SPM ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian pengembangan
Multimedia; ini dilaksanakan melalui empat tahap, yaitu: penetapan, perancangan, pengem-
Periodic Table System. bangan dan penyebaran. Pengembangan dilakukan melalui proses validasi pada
para ahli SPM, uji skala kecil pada siswa dan uji skala besar di kelas. Tahap penye-
baran dilakukan dengan membagikan produk yang dikembangkan pada guru-guru
kimia di Kabupaten Brebes. Perbaikan SPM dilakukan berdasarkan validasi ahli, uji
skala kecil dan uji skala besar di kelas. Hasil uji skala besar di kelas menunjukkan
adanya perbedaan rata-rata post-test antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Uji
peningkatan menunjukkan peningkatan hasil belajar yang lebih besar pada kelas
eksperimen. Ini berarti bahwa SPM dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara
lebih baik. SPM yang efektif dan efisien memilik aspek desain pembelajaran, de-
sain komunikasi visual (DKV) dan rekayasa perangkat lunak (RPL). Diharapkan
pengembang SPM lebih fokus pada salah satu bahasa pemrograman sebuah software
dengan memanfaatkan forum-forum internet.

Abstract
Periodic table system and atomic structure is an abstract topic and most fundamental mate-
rial at chemistry subject. Applying self-learning software (SLS) as an educational multimedia
is an alternative way to increase students learning outcome. Research will find effective and
efficient aspects of SLS. Applying SLS hope to be able to increase learning outcome. Research
and development done through four steps, i.e: decided, designed, developed and disseminated.
Decision and design done during SLS produced. Development done by the expert valida-
tors, small test for students and real test in the classroom. Dissemination done by distribute
developed product to chemistry teacher in Brebes district. Based on experts validator, small
test for students and real test in the classroom, SPM revision done. The result of real test in
the classroom show the differences of post test average between control and experiment class.
Increasing test showed bigger learning outcome increasing of experiment class than control
class. An effective and efficient SLS contains three aspects, i.e: educational design, visual com-
munication design and software engineering. Focused on one of the programming language
by using internet forums was recommended for SLS developer.

© 2013 Universitas Negeri Semarang


ISSN 2252 - 6412
Alamat korespondensi:
Kampus Unnes Bendan Ngisor, Semarang 50233
Email: pps@unnes.ac.id
Ari Hendriayana, dkk. / Journal of Innovative Science Education 2 (1) (2013)

Pendahuluan gkat lunak dengan pemaketan yang terpadu dan


dokumenasi yang lengkap sehingga dapat dikelo-
Sistem periodik unsur (SPU) dan struk- la dengan mudah, dikembangkan dan dijalankan
tur atom merupakan materi yang abstrak karena pada berbagai hardware, software dan platform serta
mencakup pembahasan materi yang ukurannya mudah digunakan oleh user (Anonim, 2007).
terlalu kecil. Sistem periodik merupakan tabel Pemilihan dan pemanfaatan media pem-
terpenting dalam kimia dan memegang peran belajaran akan memberikan rangsangan, sehing-
kunci dalam perkembangan sains material (Saito, ga transfer informasi kepada peserta didik akan
1996). Meskipun topik SPU dan struktur atom berjalan lebih baik (Adri, 2008). Sebagai salah
menurut guru merupakan topik yang sederhana satu komponen sistem pembelajaran, pemilihan
dan mudah, tetapi dilihat dari hasil belajar siswa dan penggunaan multimedia pembelajaran ha-
topik ini merupakan topik yang sulit. rus memperhatikan karakteristik komponen lain,
Multimedia dipandang sebagai revolu- seperti tujuan, materi, strategi dan juga evaluasi
si ketiga setelah komputasi (otomatisasi) dan pembelajaran. Teknologi multimedia interaktif
internet (jaringan). Multimedia pembelajaran dapat mendukung berbagai saluran interaksi dan
adalah aplikasi multimedia yang digunakan da- bahasa yang diperlukan untuk memfasilitasi bela-
lam proses pembelajaran, dengan kata lain untuk jar dan mengajar interaktif (Pahl, 2004).
menyalurkan pesan (pengetahuan, keterampilan Berdasarkan hasil survei kuesioner pada
dan sikap) serta dapat merangsang pikiran, pe- guru-guru kimia di Kabupaten Brebes yang di-
rasaan, perhatian dan kemauan belajar sehingga lakukan peneliti pada tahun 2011, guru-guru ki-
secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan mia di Kabupaten Brebes mengerti dan mampu
dan terkendali (Ariani, 2010). Agar multimedia menggunakan multimedia, tetapi hanya 39% saja
pembelajaran dapat menjadi media yang efektif guru yang mampu membuat multimedia sendiri.
dan efisien, ada sejumlah indikator yang harus Hanya 22% responden menganggap bahwa ke-
dipenuhi, yakni mencakup aspek desain pembe- butuhan akan tersedianya multimedia SPU dan
lajaran, desain komunikasi visual dan rekayasa struktur atom sudah terpenuhi. Semua responden
perangkat lunak (Anonim, 2007). menyatakan bahwa mereka merasa harus mam-
Aspek desain pembelajaran mencakup pu membuat multimedia, membutuhkan acuan/
beberapa hal yang sifatnya normatif dan pen- contoh multimedia dan berminat mengikuti
ting yang perlu diperhatikan, yaitu komponen pelatihan membuat multimedia pembelajaran
pembuka sebagai pemicu dan komponen inti. jika berkesempatan mengikutinya. Berdasarkan
Komponen pembuka mencakup judul, tujuan pertimbangan-pertimbangan di atas, peneliti me-
pembelajaran dan apersepsi. Komponen inti ha- mutuskan untuk melakukan penelitian dengan
rus mengandung uraian yang komunikatif, con- judul “Pengembangan Software Pembelajaran
toh, analogi atau ilustrasi, latihan dan tes yang Mandiri (SPM) Materi Sistem Periodik Unsur
relevan dan interaktif (Anonim, 2007). Menurut dan Struktur Atom untuk Meningkatkan Prestasi
Kusrianto (2009), DKV adalah suatu disiplin Belajar Siswa (Priyanto, P. 2008.)..
ilmu yang bertujuan mempelajari konsep-konsep Masalah utama penelitian ini adalah:
komunikasi serta ungkapan kreatif melalui ber- “Seperti apakah multimedia pembelajaran yang
bagai media untuk menyampaikan pesan dan efektif dan efisien?”. Tujuan umum penelitian
gagasan secara visual dengan mengelola elemen- ini adalah untuk mengembangkan sebuah mul-
elemen grafis yang berupa bentuk dan gambar, timedia pembelajaran yang dapat meningkatkan
tatanan huruf, serta komposisi warna serta layout hasil belajar siswa. Tujuan khusus penelitian ini
(tata letak atau perwajahan).Implementasi desain adalah: (a) Menghasilkan SPM materi SPU dan
komunikasi visual mengharuskan perancang un- struktur atom yang efektif dan efisien, dan (b)
tuk memahami media, kreatif, komunikatif dan Menguji SPM yang dikembangkan untuk menin-
melakukan eksekusi elemen-elemen komunikasi gkatkan hasil belajar siswa.
visual yang mencakup tata letak, tipografi, gam- Mengacu pada latar belakang dan teori
bar dan ilustrasi, warna, animasi dan video serta yang mendasari maka hipotesis dalam penelitian
audio/suara (Anonim, 2007). ini adalah “Multimedia berupa Software Pembel-
Menurut disiplin ilmu rekayasa perangkat ajaran Mandiri yang dikembangkan dapat men-
lunak, multimedia pembelajaran yang baik harus gatasi permasalahan rendahnya prestasi belajar
efektif dan efisien dalam pengembangan maupun siswa materi sistem periodik unsur dan struktur
penggunaannya. Multimedia pembelajaran juga atom”.
harus mempertimbangkan kehandalan peran-

43
Ari Hendriayana, dkk. / Journal of Innovative Science Education 2 (1) (2013)

Metode Penelitian kemudian dibuat untuk menunjukkan alur sajian


program.
Penelitian ini menggunakan metode Edu- Selanjutnya naskah ditulis sebagai petun-
cation Research and Development (R & D) atau juk bagi pelaksana produksi seperti programmer,
penelitian dan pengembangan pendidikan, yaitu desainer grafis, animator, narator dan lain-lain.
untuk pengembangan SPM yang bisa digunakan Proses pembuatan multimedia pembelajaran da-
siswa secara mandiri. SPM yang merupakan mul- pat dilihat pada Gambar 2.
timeia pembelajaran ini mengandung tiga indika- Setelah multimedia pembelajaran dibuat,
tor yang mencakup aspek: desain pembelajaran, dilakukan uji oleh ahli yang kompeten dari keti-
DKV dan RPL. Penelitian ini dilaksanakan pada ga aspek, yaitu aspek desain pembelajaran, aspek
bulan Agustus sampai dengan Oktober 2012 di desain komunikasi visual dan aspek rekayasa pe-
SMA Negeri 1 Salem Kabupaten Brebes. Tahap- rangkat lunak. Hasil uji ini kemudian dijadikan
tahap penelitian pengembangan ini dapat dilihat dasar untuk analisis dan revisi I. Multimedia
pada Gambar 1. pembelajaran hasil revisi I diuji kembali dalam
Tahap awal dimulai dari analisis kebutu- skala kecil oleh enam siswa kelas X tahun pela-
han terhadap permasalahan yang ada. Hasil be- jaran 2011/2012 menggunakan instrumen beru-
lajar siswa yang kurang memuaskan pada materi pa kuisioner. Hasil uji skala kecil ini selanjutnya
SPU dan struktur atom merupakan alasan utama dijadikan dasar untuk analisis dan revisi II. Uji
dari penelitian ini. Tahap selanjutnya penelitian terakhir dalam penelitian ini dilakukan pada lin-
ini adalah penyusunan naskah dan pembuatan gkup riil di kelas. Populasi dalam penelitian ta-
multimedia pembelajaran. Penyusunan naskah hap ini adalah lima kelas siswa kelas X SMA Ne-
dimulai dengan membuat garis besar isi multi- geri 1 Salem Kabupaten Brebes tahun pelajaran
media sebagai dasar untuk menulis naskah multi- 2012/2013. Berdasarkan jumlah kelas tersebut,
media pembelajaran. Diagram alir atau flowchart dua kelas dipilih sebagai sampel menggunakan

Gambar 1. Tahap-tahap penelitian.

44
Ari Hendriayana, dkk. / Journal of Innovative Science Education 2 (1) (2013)

Gambar 2. Proses pembuatan multimedia pembelajaran (Anonim, 2007)

teknik cluster random sampling. Satu kelas sebagai awal-akhir. Selanjutnya, dihitung dengan meng-
kelas eksperimen dan satu kelas lainnya sebagai gunakan rumus K-R. 20. Soal yang digunakan
kelas kontrol. Apa yang terlihat dari uji coba di ke- dalam penelitian ini adalah soal yang daya pem-
las ini merupakan masukan terakhir yang menjadi bedanya cukup, baik dan baik sekali. Soal yang
dasar bagi analisis dan revisi III. Multimedia pem- baik adalah soal yang taraf kesukarannya tidak
belajaran yang dihasilkan dari revisi III menjadi terlalu mudah dan juga tidak terlalu sukar (Ari-
produk akhir dari penelitian pengembangan ini. kunto, 2002). Penelitian ini menggunakan soal
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini te- yang mempunyai ketiga kriteria tingkat kesu-
rangkum dalam Tabel 1. karan tersebut dengan proporsi 20% mudah,
Instrumen uji coba soal adalah tes dengan 60% sedang dan 20% mudah.
pokok bahasan SPU dan struktur atom yang kem- Kegiatan penelitian ini dimulai dengan
udian digunakan untuk pre-test dan post-test. Untuk membuat multimedia pembelajaran yang akan
memperoleh hasil penelitian yang bisa dipertang- dikembangkan. Peneliti kemudian meminta
gungjawabkan, maka digunakan instrumen yang masukan dan saran kepada ahli media pembe-
baik, dengan syarat valid, daya pembeda tidak je- lajaran dari indikator-indikator yang harus di-
lek dan reliabel. Tes diujicobakan pada siswa kelas penuhi, yaitu aspek desain pembelajaran, aspek
X SMU Negeri 1 Salem Brebes. desain komunikasi visual dan aspek rekayasa pe-
Validitas butir diperoleh dengan rumus ko- rangkat lunak. Berdasarkan masukan dan saran
relasi product moment. Reliabilitas instrumen dike- dari para ahli dilakukan analisis dan revisi. Se-
tahui dengan metode belah dua ganjil-genap atau lanjutnya, dilakukan uji coba skala kecil dengan

45
Ari Hendriayana, dkk. / Journal of Innovative Science Education 2 (1) (2013)

Tabel 1. Instrumen Penelitian.

Instrumen Keterangan

Lembar Validasi Silabus Lembar validasi silabus berupa kuesioner


Lembar Validasi RPP Lembar validasi RPP berupa kuesioner
Lembar Validasi Ahli Berupa kuesioner untuk validasi ahli desain pembelajaran, DKV
dan RPL
Instrumen Uji Skala Kecil Berupa kuesioner yang diisi oleh siswa
Instrumen Uji Skala Besar Berupa soal ujicoba, soal pre-test dan soal post-test

Tabel 2. Rancangan Eksperimen.

Kelompok Pre-test Proses Pembelajaran Post-test

Eksperimen T1 Xa T2
Kontrol T1 Xb T2

Keterangan:
Xa: Pembelajaran menggunakan SPM
Xb: Pembelajaran menggunakan MPP

Tabel 3. Rangkuman Data dan Analisisnya.

Data Analisis Keterangan

Validasi Silabus Deskriptif Validasi oleh ahli yang berkompeten


Validasi RPP Deskriptif Validasi oleh ahli yang berkompeten
Validasi Ahli Deskriptif Validasi oleh ahli multimedia (desain pembelajaran,
DKV dan RPL)
Uji Skala Kecil Deskriptif Uji penggunaan multimedia dalam skala kecil oleh 6
siswa
Test Uji Coba Soal Statistik Hasil uji coba soal dianalisis validitas butir, reliabilitas,
daya beda dan taraf kesukarannya
Data Nilai UN IPA SMP Statistik Diuji homogenitas dan normalitasnya untuk
pengambilan sampel uji skala besar di kelas

Data Pre-test Statistik Diuji homogenitas, normalitas, perbedaan dua rata-rata


dan kesamaan dua variansnya
Data Post-test Statistik Diuji normalitas, kesamaan dua varians, perbedaan dua
rata-rata, ketuntasan dan peningkatannya

cara meminta pendapat dan tanggapan dari siswa menghasilkan produk akhir sebuah multimedia
yang mencoba menggunakan multimedia pem- pembelajaran dari penelitian pengembangan ini.
belajaran hasil revisi. Berdasarkan pendapat dan Data yang diperoleh kemudian dianalisis, diinte-
tanggapan dari siswa dilakukan analisis dan revisi rpretasikan sehingga hasil penelitian dapat disim-
yang kedua. Tahap selanjutnya peneliti melaku- pulkan. Tahap terakhir peneliti menyusun lapo-
kan uji coba skala besar di kelas melalui pre-test, ran penelitian.
proses pembelajaran dan post-test menggunakan Data yang diambil pada penelitian ini ada-
model pre-test post-test group design. Rancangan uji lah data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif
coba skala besar dapat dilihat pada Tabel 2. berupa hasil kuisioner atau lembar isian dari para
Berdasarkan uji coba skala besar di ke- ahli multimedia pembelajaran yang menilai mul-
las dilakukan analisis dan revisi ketiga sehingga timedia pembelajaran ini, juga dari siswa yang

46
Ari Hendriayana, dkk. / Journal of Innovative Science Education 2 (1) (2013)

menguji coba multimedia pembelajaran ini. Data powerpoint sebagai media kontrol.
kualitatif juga berupa catatan harian dari peneliti Berdasarkan analisis data akhir dari data
selama proses uji coba berlangsung baik dalam post-test diperoleh hasil bahwa kedua kelas kon-
skala kecil maupun dalam skala yang lebih besar trol dan eksperimen mempunyai varians yang
di kelas. Data kuantitatif berupa skor nilai siswa sama dan rata-rata yang berbeda. Dilihat dari ke-
ketika dilaksanakan uji coba menggunakan mul- tuntasan belajarnya, siswa pada kelas eksperimen
timedia pembelajaran di kelas. Data yang diambil lebih banyak yang telah mencapai ketuntasan
pada penelitian ini dan analisis datanya terang- belajar dibandingkan dengan kelas kontrol. Di
kum pada Tabel 3. sisi lain, peningkatan hasil belajar kelas ekperi-
men lebih baik daripada peningkatan hasil bela-
Hasil dan Pembahasan jar kelas kontrol. Melihat kondisi tersebut maka
disimpulkan kelas eksperimen lebih baik dari
Pengembangan SPM ini dilakukan dalam pada kelas kontrol dan pemakaian SPM dapat
empat tahap, yaitu: tahap penetapan, peran- meningkatkan hasil belajar mata pelajaran kim-
cangan, pengembangan dan penyebaran. Tahap ia siswa kelas X semester 1 materi pada materi
penetapan dan perancangan dilakukan pada sistem periodik unsur (SPU) dan struktur atom.
proses pembuatan SPM. Tahap pengembangan Hal ini membuktikan hipotesis, bahwa multime-
dilakukan dengan menguji SPM yang dibuat mel- dia berupa Software Pembelajaran Mandiri yang
alui tiga kali pengujian dan tiga kali revisi. Re- dikembangkan dapat mengatasi permasalahan
visi pertama dilakukan berdasarkan hasil uji ahli rendahnya prestasi belajar siswa materi sistem
desain pembelajaran, desain komunikasi visual periodik unsur dan struktur atom.
dan rekayasa perangkat lunak. Berdasarkan vali- Peningkatan hasil belajar ini disebabkan
dasi ahli multimedia pada SPM yang dikembang- oleh berbagai hal, yaitu: (a) Materi SPU dan
kan, dilakukan perbaikan-perbaikan: (a) Latihan struktur atom sangat abstrak sehingga visualisasi
disesuaikan lagi dengan tujuan pembelajaran menggunakan SPM lebih jelas karena didukung
dan evaluasi, (b) Rangkuman materi dilengkapi oleh narasi dibandingkan dengan presentasi pow-
dan disesuaikan lagi dengan evaluasi dan tujuan erpoint, (b) SPM yang digunakan memiliki inter-
pembelajaran, (c) Menghapus layout pada sisi aktifitas sehingga antusias siwa bertambah, dan
kanan, (d) Mengganti beberapa warna terutama (c) Waktu belajar siswa lebih banyak karena SPM
warna tulisan dan background pada kop SPM, bisa digunakan di rumah. Beberapa siswa yang
(e) Menyesuaikan tata letak antara tulisan dan tidak punya komputer atau laptop bahkan meng-
gambar, (f) Mengganti ukuran huruf di beberapa gunakan komputer atau laptop pinjaman serta
tempat tertentu, (g) Menambah penjelasan trou- ada yang pergi ke rental komputer atau warnet.
ble-shooting, dan (h) Mencoba menjalankan soft- Berdasarkan hasil uji skala besar ini revisi
ware pada beberapa sistem operasi windows (7, hanya dilakukan pada bagian evaluasi frame soal
vista, XP). nomor satu sehingga saat kembali ke soal nomor
Revisi kedua dilakukan berdasarkan hasil satu, tiruan lembar jawaban isinya tidak terha-
uji skala kecil dengan melakukan perbaikan-per- pus seperti sebelum revisi. Hal ini diketahui oleh
baikan: (a) Perbaikan tata letak kotak-kotak jawa- peneliti karena pada pengujian-pengujian sebel-
ban pada bagian mari berlatih, dan (b) Soal-soal umnya kesalahan ini tidak ditemukan.
diperbaiki dengan mempertimbangkan kaitannya Tahap terakhir dalam pengambangan ini
dengan tujuan dan indikator. adalah penyebaran. Penyebaran dilakukan den-
Revisi ketiga dilakukan berdasarkan hasil gan membagikan SPM pada saat pertemuan
uji skala besar dengan cara menguji SPM un- MGMP kimia kabupaten Brebes.
tuk digunakan di kelas. Silabus dan RPP dibuat
setelah melalui tahap validasi dari ahlinya, se- Simpulan
dangkan soal dibuat melalui proses ujicoba. Dari
50 soal yang diujikan, dipakai 22 soal untuk uji Berdasarkan hasil pengembangan dan
skala besar di kelas. Sampel dipilih kelas X1 se- penerapan SPM disimpulkan bahwa SPM yang
bagai kelas eksperimen dan kelas X5 sebagai efektif dan efisien memiliki aspek desain pemb-
kelas kontrol setelah lima kelas yang ada setelah elajaran, desain komunikasi visual dan rekayasa
diketahui berdistribusi normal dan homogen. Ke- perangkat lunak Produk SPM yang dikembang-
las eksperimen melakukan proses pembelajaran kan dapat meningkatkan hasil belajar siswa
menggunakan SPM sebagai media pembelajaran, sesuai dengan hasil uji skala besar di kelas seh-
sedangkan kelas kontrol menggunakan media ingga efektif digunakan oleh siswa sebagai media
presentasi pembelajaran menggunakan microsoft pembelajaran.

47
Ari Hendriayana, dkk. / Journal of Innovative Science Education 2 (1) (2013)

Ucapan Terima Kasih Anonim. 2007. Panduan Pengembangan Multimedia Pem-


belajaran. Jakarta: Depdiknas.
Penulis mengucapkan terima kasih dan Ariani, N. 2010. Pembelajaran Multimedia di Sekolah.
Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya.
penghargaan yang sebesar-besarnya kepa- Arikunto, S. 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Ja-
da: Kepala sekolah, guru dan staf TU SMAN 1 karta: PT. Bumi Aksara.
Salem yang telah memberikan ijin dan memban- Kusrianto, A. 2009. Pengantar Desain Komunikasi Visu-
tu terlaksananya penelitian ini. Sahabat-sahabat al. Jakarta: C.V ANDI OFFSET.
dan keluarga terdekat atas dukungan dan moti- Pahl, C. 2004. A Taxonomy for Interactive Educational
vasinya. Multimedia. International Conference on Educatio-
nal Hyper- and Multimedia Edmedia’04, 21-26 June
2004, Lugano. Switzerland.
Daftar Pustaka
Priyanto, P. 2008. Penelitian Tindakan Kelas: Upaya
Peningkatan Minat Belajar Siswa dengan Sofware
Adri, M. 2008. “Pengembangan Paket Multimedia In-
Pembelajaran Mandiri pada Materi Fungsi dan
teraktif Sebagai Sarana Belajar Mandiri Maha-
Proses Kerja Berbagai Peralatan Teknologi Infor-
siswa”. Makalah. Seminar Nasional Kontribusi
masi dan Komunikasi Kelas X SMA Batik 1 Sura-
Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) dalam Pencapaian
karta. Surakarta.
Milenium Development Goals (MDGs), Uni-
Saito, T. 1996. Inorganic Chemistry. Terjemahan Ismun-
versitas Terbuka, Tanggerang Banten, 10 Maret
andar. Buku Teks Online.
2008.

48

Anda mungkin juga menyukai