Anda di halaman 1dari 24

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA DENGAN PASIENDIABETES MELITUS

A. Pengkajian
Proses pengakajian keluarga dapat berasal dari berbagai sumber seperti wawancara, observasi rumah keluarga dan
fasilitasnya, pengalaman yang dilaporkan anggota keluarga.
1. Data umum
a. Yang perlu dikaji pada data umum antara lain nama kepalakeluarga dan anggota keluarga, alamat, jenis kelamin,
umur,pekerjaan dan pendidikan. Pada pengkajian pendidikan diketahui bahwa pendidikan berpengaruh pada
kemampuan dalam mengatur pola makan dan kemampuan pasien dalam pengelolaan serta perawatan diabetes
mellitus. Umur juga dikaji karena faktor usiaberpengaruh terhadap terjadinya diabates mellitus dan usia dewasatua
( >40 tahun ) adalah resiko tinggi diabetes mellitus (Harmoko,2012).
b. Genogram
Dengan adanya genogram dapat diketahui adanya faktor genetik atau faktor keturunan untuk timbulnya diabetes
mellitus pada pasien.
c. Tipe Keluarga
Menjelaskan mengenai tipe / jenis keluarga beserta kendala atau masalah-masalah yang terjadi pada keluarga
tersebut. Biasanya dapar terjadi pada bentuk keluarga apapun.
d. Suku
Mengakaji asal usul suku bangsa keluarga serta mengidentifikasi budaya suku bangsa dan kebiasaan adat penderita
tersebut terkait dengan penyakit diabetes melitus.

e. Agama
Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang dapat mempengaruhi terjadinya diabetes melitus.
f. Status sosial ekonomi keluarga
Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan baik dari kepala keluarga maupun anggota keluarga
lainnya. Selain itu sosial ekonomi keluarga ditentukan pula oleh kebutuhan- kebutuhan yang dikeluarkan oleh
keluarga serta barang-barang yang dimiliki oleh keluarga. Pada pengkajian status sosial ekonomi diketahui bahwa
tingkat status sosial ekonomi berpengaruh pada tingkat kesehatan seseorang. Diabetes Melitus sering terjadi pada
keluarga yang mempunyai status ekonomi menengah keatas. Karena faktor lingkungan dan gaya hidup yang sehat,
seperti makan berlebihan, berlemak, kurang aktivitas fisik, dan strees berperan penting sebagai pemicu diabetes
(Friedmann, 2010).
g. Aktifitas Rekreasi Keluarga
Rekreasi keluarga dapat dilihat dari kapan saja keluarga pergi bersama-sama untuk mengunjungi tempat rekreasi
tertentu, kegiatan menonton televisi serta mendengarkan radio.
2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga ditentukan oleh anak tertua darikeluarga ini. Biasanya diabetes mellitus sering terjadi
pada lakilakiatau perempuan yang berusia > 40 tahun. Tahap perkembangankeluarga yang beresiko mengalami
masalah Diabetes Melitusadalah tahap perkembangan keluarga dengan usia pertengahan danlansia. Karena pada tahap
ini terjadi proses degenerative yaitusuatu kemunduran fungsi system organ tubuh, termasuk penurunanfungsi dari sel
beta pankreas.

b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi


Menjelaskan perkembangan keluarga yang belum terpenuhi,menjelaskan mengenai tugas perkembangan keluarga
yang belumterpenuhi oleh keluarga serta kendala-kendala mengapa tugasperkembangan tersebut belum terpenuhi.
Biasanya keluarga dengandiabetes mellitus kurang peduli terhadap pengontrolan kadar guladarah jika belum
menimbulkan komplikasi lain.
c. Riwayat keluarga inti
Menjelaskan mengenai riwayat keluarga inti meliputi riwayatpenyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-masing
anggotakeluarga, perhatian keluarga terhadap pencegaha penyakittermasuk status imunisasi, sumber pelayanan
kesehatan yang biasdigunakan keluarga dan pengalaman terhadap pelayanan kesehatan.Perlu dikaji riwayat kesehatan
keluarga karena diabetes mellitusjuga merupakan salah satu dari penyakit keturunan, disamping itujuga perlu dikaji
tentang perhatian keluarga terhadap pencegahanpenyakit, sumber pelayanan kesehatan yang biasa digunakankeluarga
serta pengalaman terhadap pelayanan kesehatan.
d. Riwayat keluarga sebelumnya
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan keluarga dari pihaksuami dan istri untuk mengetahui kemungkinan jika
diabetes melitus yang terjadi pada pasien merupakan faktor keturunan.
3. Lingkungan
a. Karakteristik rumah
Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat luas rumah, tiperumah, jumlah ruangan, jumlah jendela,
pemanfaatan ruangan,peletakan perabotan rumah tangga, jenis septic tank, jarak septictank dengan sumber air minum
yang digunakan serta denah rumah(Friedman, 2010). Penataan lingkungan yang kurang pas dapatmenimbulkan suatu
cidera, karena pada penderita diabetes melitusbila mengalami suatu cidera atau luka biasanya sulit sembuh.
b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Menjelaskan mengenai karakteristik dari tetangga dan komunitassetempat, yang meliputi kebiasaan, lingkungan fisik,
aturan /kesepakatan penduduk setempat, budaya setempat yangmempengaruhi kesehatan penderita diabetes melitus.
c. Mobilitas geografis keluraga
Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan melihat kebiasaankeluarga berpindah tempat tinggal.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dalam masyarakat
Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga untukberkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada dan
sejauh manainteraksi keluarga dengan masyarakat. Misalnya perkumpulankeluarga inti saat malam hari, karena saat
malam hari orang tuasudah pulang bekerja dan anak-anak sudah pulang sekolah atauperkumpulan keluarga besar saat
ada perayaan seperti hari raya.Interaksi dengan masyarakat bisa dilakukan dengan dilakukankegiatan-kegiatan di
lingkungan tempat tinggal seperti gotongroyong dan arisan RT/RW.
e. Sistem Pendukung Keluarga
Jumlah anggota keluarga yang sehat, fasilitas-fasiltas yang dimilkikeluarga untuk menunjang kesehatan mencakup
fasilitas fisik,fasilitas psikologis atau pendukung dari anggota keluarga danfasilitas social atau dukungan dari
masyarakat setempat terhadappasien dengan diabetes melitus. Pengelolaan pasien yang menderitaDiabetes Melitus
dikeluarga sangat membutuhkan peran aktifseluruh anggota keluarga, petugas dari pelayanan kesehatan yangada
dimasyarakat. Semuanya berperan dalam pemberian edukasi,motivasi dan monitor atau mengontrol perkembangan
kesehatananggota keluarga yang menderita Diabetes Melitus.

4. Struktur Keluarga
Menjelaskan mengenai pola komunikasi antar keluarga, strukturkekuatan keluarga yang berisi kemampuan keluarga
mengendalikandan mempengaruhi orang lain untuk merubah prilaku, struktur peranyang menjelaskan peran formal dan
informal dari masing-masinganggota keluarga serta nilai dan norma budaya yang menjelaskanmengenai nilai dan norma
yang dianut oleh keluarga yangberhubungan dengan penyakit diabetes mellitus.
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki dalam keluarga, perasaan
memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya dan seberapa jauh
keluarga saling asuh dan saling mendukung, hubungan baik dengan orang lain, menunjukkan rasa empati, perhatian
terhadap perasaan (Friedman, 2010). Semakin tinggi dukungan keluarga terhadap anggota keluarga yang sakit,
semakin mempercepat kesembuhan dari penyakitnya. Fungsi ini merupakan basis sentral bagi pembentukan
kelangsungan unit keluarga. Fungsi ini berkaitan dengan persepsi keluarga terhadap kebutuhan emosional para
anggota keluarga. Apabila kebutuhan ini tidak terpenuhi akan mengakibatkan ketidakseimbangan keluarga dalam
mengenal tanda - tanda gangguan kesehatan selanjutnya. Bagaimana keluarga, merasakan hal-hal yang dibutuhkan
oleh individu lain dalam keluarga tersebut. Keluarga yang kurang memparhatikan keluarga yang menderita DM akan
menimbulkan komplikasi lebih lanjut.
b. Fungsi Sosialisasi
Dikaji bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga, sejauh mana anggota keluarga belajar disiplin, norma,
budaya, penghargaan, hukuman dan perilaku serta memberi dan menerima cinta (Friedman, 2010). Keluarga yang
memberikan kebebasan kepada anggota keluarga yang menderita DM untuk berinteraksi dengan lingkungan akan
mengurangi tingkat stress keluarga. Biasanya penderita DM akan kehilangan semangat oleh karena merasa jenuh
dengan pengobatan yang berlaku seumur hidup. Pada kasus penderita diabetes mellitus yang sudah komplikasi, dapat
mengalami gangguan fungsi sosial baik didalam keluarga maupun didalam komunitas sekitar keluarga.
c. Fungsi Perawatan Keluarga
Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan, pakaian, perlindungan serta merawat anggota keluarga yg
sakit. Sejauh mana pengetahuan keluarga mengenai sehat sakit. Kesanggupan keluarga didalam melaksanakan
perawatan kesehatan dapat dilihat dari kemampuan keluarga melaksanakan 5 tugas pokok keluarga, yaitu:
1) Mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan, sejauh mana keluarga mengetahui pengertian,
faktorpenyebab, tanda dan gejala serta yang mempengaruhi keluargaterhadap masalah. Pada kasus diabetes
mellitus ini dikajibagaimana pemahaman keluarga mengenai pengertian diabetesmellitus, penyebab diabetes
mellitus, tanda dan gejala diabetesmellitus serta bagaimana pananganan dan perawatan terhadapkeluarga yang
menderita diabetes mellitus.
2) Mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusanmengenai tindakan kesehatan yang tepat. Tugas ini
merupakanupaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan yangsesuai dan tepat untuk keluarga dengan
pertimbangan siapadiantara keluarga yang mempunyai kemampuan memutuskandan menentukan tindakan dalam
keluarga. Yang perlu dikajiadalah bagaimana mengambil keputusan apabila anggotakeluarga menderita diabetes
mellitus dan kemampuan keluargamengambil keputusan yang tepat akan mendukungkesembuhan anggota
keluarga yang menderita diabetesmellitus.
3) Mengetahui sejauh mana keluarga mampu merawat anggotakeluarga yang menderita diabetes mellitus,
bagaimana keadaanpenyakitnya dan cara merawat anggota keluarga yang sakitdiabetes mellitus.
4) Mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga memeliharalingkungan rumah yang sehat. Bagaiman keluarga
mengetahuikeuntungan atau manfaat pemeliharaan lingkungankemampuan keluarga untuk memodifikasi
lingkungan akandapat mencegahan timbulnya komplikasi dari diabetesmellitus. Pemeliharaan lingkungan yang
baik akanmeningkatkan kesehatan keluarga dan membantupenyembuhan. Ketidakmampuan keluarga dalam
memodifikasilingkungan biasanya disebabkan karena terbatasnya sumber –sumber keluarga diantaranya
keuangan, kondisi fisik rumahyang tidak memenuhi syarat.
5) Mengatuhi sejauh mana kemampuan keluarga menggunakanfasilitas kesehatan yang mana akan mendukung
terhadapkesehatan seseorang. Keluarga mengetahui ke fasilitaskesehatan mana anggota keluarga yang menderita
diabetesmellitus dibawa untuk melakukan pengontrolan rutin kadargula darah untuk mencegah terjadinya
komplikasi.Kemampuan keluarga dalam memanfaatkan fasilitas pelayanankesehatan akan membantu
anggotakeluarga yang sakitmemperoleh pertolongan dan mendapat perawatan agarmasalah teratasi.

d. Fungsi reproduksi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah berapa jumlah anak, apa rencana keluarga
berkaitan dengan jumlah anggota keluarga, metode yang digunakan keluarga dalam upaya mengendalikan jumlah
anggota keluarga. Biasanya pada penderita diabetes yang laki-laki akan mengalami beberapa masalah seksual seperti
disfungsi ereksi atau bahkan kehilangan gairah seksual, sedangkan pada wanita biasanya akan mengalami radang
vagina yang disebabkan infeksi jamur.
e. Fungsi ekonomi
Menjelaskan sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan serta sejauh mana keluarga
memanfaatkan sumber yang ada dimasyarakat dalam upaya peningkatan status kesehatan keluarga. Pada keluarga
dengan tingkat ekonomi yang mencukupi akan memperhatikan kebutuhan perawatan penderita diabetes, misalnya
dengan menggunakan susu diabetasol.
6. Stress dan koping keluarga
a. Stressor jangka pendek
Stressor yang dialami keluarga yang memerlukan penyelesaiandalam waktu kurang dari enam bulan.
b. Stressor jangka panjang
Stressor yang di alami keluarga yang memerlukan penyelesaiandalam waktu lebih dari enam bulan.
c. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Stressor dikaji sejauhmana keluarga berespon terhadap stressor.
d. Strategi koping yang digunakan
Dikaji strategi koping yang digunakan keluarga bila menhadapipermasalahan / stress.

e. Strategi adaptasi disfungsional


Menjelaskan mengenai strategi adaptasi disfungsional yangdigunakan keluarga bila menghadapi permasalahan /
stress.
7. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metodeyang di gunakan pada pemeriksaan fisik tidak berbeda
denganpemeriksaan fisik klinik head to toe, untuk pemeriksaan fisik untukdiabetes mellitus adalah sebagai berikut :
a. Status kesehatan umum
Meliputi keadaan penderita, kesadaran, suara bicara, tinggi badan,berat badan dan tanda - tanda vital. Biasanya pada
penderitadiabetes didapatkan berat badan yang diatas normal / obesitas.
b. Kepala dan leher
Kaji bentuk kepala, keadaan rambut, apakah ada pembesaran padaleher, kondisi mata, hidung, mulut dan apakah ada
kelainan padapendengaran. Biasanya pada penderita diabetes mellitus ditemuipenglihatan yang kabur / ganda serta
diplopia dan lensa mata yangkeruh, telinga kadang-kadang berdenging, lidah sering terasa tebal,ludah menjadi lebih
kental, gigi mudah goyah, gusi mudahbengkak dan berdarah.
c. Sistem Integumen
Biasanya pada penderita diabetes mellitus akan ditemui turgor kulitmenurun, kulit menjadi kering dan gatal. Jika ada
luka atau makawarna sekitar luka akan memerah dan menjadi warna kehitamanjika sudah kering. Pada luka yang
susah kering biasanya akanmenjadi ganggren.
d. Sistem Pernafasan
Dikaji adakah sesak nafas, batuk, sputum, nyeri dada. Biasanyapada penderita diabetes mellitus mudah terjadi infeksi
pada sistempernafasan.

e. Sistem Kardiovaskuler
Pada penderita diabetes mellitus biasanyaakan ditemui perfusijaringan menurun, nadi perifer lemah atau berkurang,
takikardi /bradikardi, hipertensi / hipotensi, aritmia, kardiomegalis.
f. Sistem Gastrointestinal
Pada penderita diabetes mellitus akan terjadi polifagi, polidipsi, mual, muntah, diare, konstipasi, dehidrasi, perubahan
berat badan, peningkatan lingkar abdomen dan obesitas.
g. Sistem Perkemihan
Pada penderita diabetes mellitus biasanya ditemui terjadinya poliuri, retensio urine, inkontinensia urine, rasa panas
atau sakit saat berkemih.
h. Sistem Muskuluskletal
Pada penderita diabetes mellitus biasanya ditemui terjadinya penyebaran lemak, penyebaran masa otot, perubahn
tinggi badan, cepat lelah, lemah dan nyeri, adanya gangren di ekstrimitas.
i. Sistem Neurologis
Pada penderita diabetes mellitus biasanya ditemui terjadinya penurunan sensoris, parasthesia, anastesia, letargi,
mengantuk, reflek lambat, kacau mental, disorientasi dan rasa kesemutan pada tangan atau kaki.

B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosis keperawatan keluarga yang dikembangkan adalah diagnosis tunggal yang hampir serupa dengan diagnosis
keperawatan klinik. (Sudiharto, 2012). Diagnosis keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang didapatkan pada
pengkajian, yang terdiri dari masalah keperawatan yang akan berhubungan dengan etiologi yang berasal dari pengkajian
fungsi perawatan keluarga. Diagnosa keperawatan mengacu pada rumusan PES (problem, etiologi dan simptom) dimana
untuk problem menggunakan rumusan masalah dari NANDA, sedangkan untuk etiologi dapat menggunakan pendekatan lima
tugas keluarga atau dengan menggambarkan pohon masalah (Padila, 2012).
Kemungkinan diagnosa keperawatan yang sering muncul pada keluargadengan diabetes mellitus yaitu (SDKI, 2016)
a. Defisit pengetahuan tentang masalah DM yang terjadi pada keluarga
b. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif
c. Kesiapan peningkatan koping keluarga

C. Perencanaan Keperawatan
1. SkalaPrioritas
Dx :DefisitPengetahuan
Kriteria Skor Hasil Pembenaran
Sifat masalah: 3 3 - Keluarga
x1=1
aktual 3 mengatakan
tidak tahu
bagaimana
PHBS untuk
pasien penderita
DM
Kemungkinan 2 2 - Dekat dengan
x2=2
masalah dapat 2 puskesmas
ditangani : mudah - Mempunyai
kendaraan
pribadi
- Jalan menuju
puskesmas dapat
ditempuh dengan
kendaraan
pribadi
Potensi masalah 3 3 - sudah ada tenaga
x1=1
untuk dicegah : 3 kesehatan yang
tinggi akan
memberikan
penyuluhan
- sudah tersedia
fasilitas untuk
diadakannya
penyuluhan
- keluarga cukup
antusias
mengikuti
penyuluhan
Menonjolnya 1 1 1 - Bukan
x1=
masalah : ada 2 2 merupakan
masalah, tak masalah yang
perlu segera gawat
ditangani - Intervensi dapat
dilakukan sesuai
dengan jadwal
keluarga

Jumlah Skor 1
4
2

Dx: Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif


Kriteria Sk Hasi Pembenaran
or l
Sifat 3 3 - Keluarga kesulitan dalam menjalani program
x1
masalah: 3 perawatan/pengobatan
aktual
=1
Kemungkin 1 1 - dengan pendampingan dan diskusi, keluarga
x2
an masalah 2 dapat melakukan
dapat perawatan/pengobatanpadapasiensecaramandi
=1
ditangani : ri
mudah
Potensi 2 2 - adatenagakesehatanpuskesmasyang
x1
masalah 3 dapatmendampingikeluargadalammelakukan
untuk perawatan/pengobatanpadapasiensecaramandi
dicegah : 2 ri
tinggi = - keluargabersediadanantusiasuntukmengikutidi
3
skusi
Menonjolny 2 2 - perawatan/pengobatanterhadap DM
x1
a masalah : 2 dapatmengontrolguladarahklien
ada
=1
masalah,
harusperlu
segera
ditangani

Jumlah Skor 2
3
3
Dx :Ketidakmampuankoping keluarga
Kriteria H Pembenaran
S as
k il
o
r
Sifat 3 3 - keluargamerasatertekandenganadanyaanggotakeluarga
masalah: 3 yang terkena DM
aktual x
1
=
1
Kemung 2 2 - adapetugaspuskesmas yang
kinan 2 dapatmemfasilitasipengambilan keputusan dalam
masalah x merencanakan perawatan jangka panjang
dapat 2
ditangan =
i : 2
mudah
Potensi 2 2 - melaluikonselingkemampuankopingkeluargadapatditin
masalah 3 gkatkangunamelakukanperawatanpadaanggotakeluarga
untuk x yang terkena DM
dicegah 1
: tinggi =
2
3
Menonj 1 1 - keluargasebelumnyasudahmemilikikopingadaptifmeski
olnya 2 punbelum optimal
masalah x
: ada 1
masalah =
, 1
tidakha 2
russege
ra
ditanga
ni
Jumlah 4
Skor
1
6

2. Perencanaan
Diagn
osa
Kepe Tujuan Tindakan Keperawatan
rawat
an
Defisi Setelah dilakukan EdukasiKeluarga
t kunjungan selama 45 Edukasi
Penge menit dalam 1x pertemuan a. Jelaskan materi tentang DM
tahua diharapkan tingkat b. Ajarkan perilaku hidup bersih
n pengetahuan keluarga dan sehat bagi pasien penderita
tentan meningkat, dengan kriteria DM
g hasil: Terapetik
masal a. Kemampuan a. Sediakan materi dan media
ah menjelaskan pendidikan kesehatan tentang
DM tentang konsep DM DM
yang meningkat b. Jadwalkan pendidikan kesehatan
terjadi b. Perilaku sesuai sesuai kesepakatan
pada dengan anjuran c. Berikan kesempatan keluarga
keluar (L.12111 SLKI, 2019) untuk bertanya
ga Observasi
(D.01 a. Identifikasi kesiapan dan
11 kemampuan menerima informasi
SDKI (I.12383 SIKI 2018)
2017)
Manaj Setelah dilakukan tindakan DukunganKeluargaMerencanakanPer
emen keperawatan selama 5x awatan
keseh pertemuan dalam 3 minggu Observasi
atan manajemen kesehatan a. Identifikasi sumber-sumber yang
keluar keluarga meningkat dimilikikeluarga
ga dengan kriteria hasil: b. Identifikasi tindakan yang
tidak a. Kemampuan dapatdilakukan
efektif menjelaskan Terapetik
(D.01 masalah kesehatan a. Motivasipengembangansikapdan
15 tentang DM emosi yang
SDKI meningkat mendukungupayakeseahatan
2017) b. Aktivitas keluarga b. Gunakansaranadanfasilitas yang
mengatasi masalah adadalamkeluarga
DM meningkat c. Ciptakan
c. Verbalisasikesulita perubahanlingkunganrumah yang
nmenjalankanpera efektif
watan DM yang Edukasi
ditetapkanmenurun a. Ajarkan caraperawatan DM yang
d. Gejala penyakit bisadilakukankeluarga
DM anggota (I.13477 SIKI, 2018)
keluarga menurun KoordinasiDiskusiKeluarga
(L.12105 SLKI, 2019) Observasi
a. Identifikasigangguankesehatanset
iapanggotakeluarga
Terapeutik
a. Libatkankeluargadalammengamb
ilkeputusanuntukmelakukantinda
kan yang tepat
b. Berikanperawatanpadaanggotakel
uarga yang sakit
Edukasi
a. Anjurkananggotakeluargadalam
memanfaatkansumber-sumber
yang adadalammasyarakat
(I. 12482 SIKI, 2018)
PendampinganKeluarga
Observasi
a. Identifikasitugaskeluarga yang
terhambat
b. Identifikasidukungan spiritual
yang mungkinuntukkeluarga
Terapeutik
a. Binahubungansalingpercayadeng
ananggotakeluarga
b. Dukungmekanismekopingadaptip
yang digunakankeuarga
Edukasi
a. Ajarkanmekanismekoping yang
dapatdijalankankeluarga
(I. 13486 SIKI, 2018)
Kesia Setelah dilakukan DukunganKopingKeluarga
pan kunjunganselama 3x Observasi
penin pertemuan dalam 2 minggu a. Identifikasi
gkata status koping keluarga responemosionalklienterhadapko
n membaik dengan kriteria ndisisaatini
kopin hasil: b. Identifikasi
g a. Keterpaparan kesesuaianantaraharapanpasien,
keluar terhadap informasi keluarga, dantenagakesehatan
ga DM meningkat Terapeutik
(D.00 b. Kekhawatiran pada a. Dengarkan masalah, perasaan,
90 anggota keluarga dan pertanyaan keluarga
SDKI yang sakit menurun b. Fasilitasi pengambilan
2017) c. Komunikasi antara keputusan dalam merencanakan
anggota keluarga perawatan jangka panjang
meningkat c. Hargai dan dukung mekanisme
d. Ketergantungan pada koping adaptif yang digunakan
anggota keluarga lain Edukasi
menurun a. Informasikan kemajuan pasien
(L.09088 SLKI, 2019) secara berkala
b. Informasikan fasilitas kesehatan
yang tersedia di fasilitas
pelayanan kesehatan
Kolaborasi
a. Rujukuntukterapikeluaraga,
jikaperlu
(I.09260 SIKI,2018)
PromosiKoping
Observasi
a. Identifikasikegiatanjangkapendek
danpanjangsesuaitujuan
b. Identifikasikemampuan yang
dimilikianggotakeluraga
c. Identifikasipemahaman proses
penyakit DM
d. Identifikasimetodepenyelesaianm
asalahterapeutik
Terapeutik
a. Diskusikanperubahanperan yang
dialami
b. Berikanpilihanrealitasmengenaias
pek-
aspektertentudalamperawatan
DM
c. Motivasimengidentifikasi system
pendukung yang tersedia
Edukasi
a. Anjurkanpenggunaan spiritual
b. Ajarkancaramemecahkanmasalah
secarakonstruktif
c. Anjurkankeluargaterlibat
(I.09312 SIKI, 2018)
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai