Anda di halaman 1dari 23

BAB 2

ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa : Siska Maya Sari


NIM : 2014.C.06a.0624
Tanggal dan jam Pengkajian : 12 Agustus 2019
Ruang Praktek : Ruang ICU

2.1 Pengkajian
2.1.1. Identitas Pasien
Nama : Ny.A
Umur : 56 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku/Bangsa : Dayak/Indonesia
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SD
Alamat : Jl. Sare Pulau, Kapuas
Tanggal MRS : 09 Agustus 2019
Diagnosa Medis : CKD ON HD

2.1.2 Riwayat Kesehatan/Perawatan


2.1.2.1 Keluhan utama
Klien mengatakan badanya lemas serta mual-mual
2.1.2.2 Riwayat kesehatan
Sebelum masuk IGD RSUD Dr.Doris Sylvanus pasien di rawat di RS
Kapuas dengan keluhan pasien batuk sudah 1 minggu,batuk berdahak sulit
dikeluarkan, sesak nafas sudah 3 hari, terus menerus demam naik turun, pasien
semakin lemah dan kadang-kadang ditegur tidak menyaut, pasien HD rutin setiap
hari Jum’at namun sudah ada 1 bulan tidak HD karena alat di Rs Kapus rusak
dan kondisi pasien melemah lalu pasien di rujuk ke RSUD Dr.Doris Sylvanus
pada tanggal 09 Agustus 2019 jam 06.05 WIB oleh perawat RS Kapus dan
keluarga, di IGD pasien diberi terapi Infus Nacl 0,9 500 ml 20 tpm, O2 nasal

23
24

kanul 4 lt/menit, dan nebu Ventolin + pulmicot, pada jam 08.30 Wib pasien di
pindah ke ruang HCU Bougenvile namun kondisi pasien semakin melemah
penurunan kesadaran dengan GCS E2V1M4 lalu pasien di pindah ke lagi ke ruang
ICU jam 21.00 WIB untuk mendapatkan penangan lebih lanjut yang lebih intensif
2.1.2.3 Riwayat Penyakit Sebelumnya
Klien mempunyai riwayat penyakit CKD sebelumnya seperti yang di
alami sekarang.
2.1.2.4 Riwayat Penyakit Keluarga
Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit keluarga seperti
dm,hipertensi,hepatitis,hiv.

Gambar Genogram Keluarga

Keterangan :
: Laki – Laki : Tinggal satu rumah
: Perempuan : Hubungan Keluarga
: klien : Meninggal
2.1.3 Pemeriksaan fisik
2.1.3.1 Keadaan Umum
Klien terlihat lemas, Tingkat kesadaran klien compos menthis, klien
terbaring diatas tempat tidur,terpasang stopper di tangan kiri, terpasang NGT
tertutup, terpasang O2 nasal kanul 3 lpm, terpasang DC, terpasang monitor vital
sign, kulit klien terlihat kusam, lengket dan sedikit kotor, rambut klien acak-
acakan dan berketombe, mulut klieb terlihat kotor dan bau, baju terlihat kotor.
25

2.1.3.2 Status Mental


Berdasarkan hasil pemeriksaan dan pengkajian klien. Kesadarannya
compos menthis, berbicara dengan jelas namun pelan. Ekpresi wajah klien lesu,
bentuk tubuh klien normal. Klien berbaring dengan cara terlentang, dan klien
berpenampilan rapi.
Pada saat pengkajian orientasi, klien mampu membedakan pagi, siang dan
malam, klien mampu membedakan antara keluarga dan perawat, dan tahu di mana
klien berada saat itu. Dan klien dapat menerima penyakitnya.
2.1.3.3 Tanda-Tanda Vital
Berdasarkan hasil pemeriksaan dan pengkajian pada Ny.A dapat hasill
tekanan darah 108/82 mmHg, nadi 71 x/menit, suhu 36,7˚C pada axilla, dan
respirasi 20 x/ menit,SpO2 98%
2.1.3.4 Pernapasan
Bentuk dada klien simetris, tidak ada kebiasaan merokok, klien tidak
batuk. Tidak ada sianosis, tidak ada sesak napas, tipe pernasan dada dan perut,
irama pernapasan teratur, suara napas vaskuler, dan tidak ada suara nafas
tambahan.
2.1.3.5 Cardiovaskular
Klien tidak ada nyeri dada, tidak ada kram kaki, tampak pucat, klien ada
pusing, tidak clubbing finger, tidak sianosis, tidak ada sakit kepala, tidak ada
palpitasi, tidak pingsan. Capillary refill > 2 detik, tidak ada edema, tidak ada
asites, ictus cordis tidak terlihat, tidak ada peningkatan vena jugularis, suara
jantung normal S1 S2 tunggal.
2.1.3.6 Persyarafan
Berdasarkan pemeriksaaan dan pengkajian nilai GCS klien, mata nilainya
4 karena klien dapat membuka secara spontan, verbal nilainya 5 karena klien
berbicara dengan jelas, motorik nilainya 6 karena klien dapat mengekstensi tangan
dan kaki dengan normal, total nilai GCS adalah 15 dengan kesadaran compos
menthis. Pupil klien isokor, dengan reflek cahaya kiri dan kangan positif. Klien
tidak ada mengalami nyeri, tidak gelisah, tidak mengalami aphasia, tidak
mengalami kesemutan pada kaki dan tangan, tidak ada tremor, tidak ada kejang,
dan tidak bingung.
26

Pemeriksaan saraf cranial nervus cranial I : klien mampu mengidentifikasi


aroma, nervus cranial II : klien mampu membaca, nervus cranial III reaksi pupil
terhadap cahaya baik, nervus cranial IV : pasien mampu menggerakan bola mata
keatas dan kebawah, nervus cranial V : ada reflek , klien mampu mengatupkan
gigi pelan pelan, nervus cranial VI : klen mampu menggerakan mata ke samping,
Nervus cranial VII : klien mampu mengencangkan wajahnya, Nervus cranial
VIII : klien mampu mendengar orang berbicara, Nervus cranial IX : klien mampu
mengidentifikasi rasa manis, Nervus cranial X : klien mampu mengatakan ah,
nervus cranial XI : klien mampu mengangkat bahu, nervus cranial XII : klien
mampu menjulurkan lidahnya.
Pemeriksaaan Uji koordinasi ektremitas atas dari jari ke jari sebelah kiri
positif, sebelah kanan positif, jari kehidung sebelah kanan positif sebelah kiri
positif, ektremitas bawah, tumit ke jempol kaki positif, dan uji kestabilan positif.
Pemeriksaan tes reflek pada bisep pada tanan kanan positif (+) pada kiri
positif (+) skala kanan 2, skala kiri 2. Pada reflek trisep pada tangan kanan positif
(+) dengan skala 2, pada tangan kiri positif (+) dengan skala 2. Pada
brachioradialis kanan positif (+) dengan skala 2, tangan kiri positif (+) dengan
skala 2. Pada patella pada kaki kanan positif (+) skala 2 dan pada kaki kiri positif
(+) dengan skala 2. Pada aciles pada kaki kanan positif (+) dengan skala 2, dan
pada kaki kiri (+) dengan skala 2. Pada babinski pada kanan positif (+), dan pada
kaki kiri positif (+).
2.1.3.7 Eliminasi ( Bladder )
Eliminasi pasien dengan produksi urine 200 ml, dengan warna kuning
dengan bau khas amoniak. Tidak ada oliguri, poliuri, dysuri, tidak menetes, tidak
ada nyeri, panas, tidak ada hematuria.
2.1.3.8 Eliminasi Alvi (Bowel)
Mulut klien terlihat normal dan sedikit kotor dan bau, bibir normal dan
sedikit kering, gigi klien normal ada caries, gusi normal tidak pendarahan dan
peradangan, lidah normal, mukosanya kering, tonsil normal tidak ada peradangan,
BAB lancar, dengan warna kecoklatan, dengan konsistensi lembek. Bising
ususnya normal,nyeri tekan di area epigastrium,tidak ada benjolan.
27

2.1.3.9 Tulang, Otot dan Integumen


Kemampuan pergerakan sendi klien bebas, tidak ada hemiparese, tidak
ada krepitasi, tidak ada nyeri,tidak ada kekakuan. Ukuran otot pasien simetris.
Kekuatan otot klien ektermitas atas kiri 5, kanan 5 ektremitas bawah kiri 5, kanan
5. Tidak ada deformasi tulang, tidak ada peradangan lokasi ditelapak kaki kiri,
tidak ada perlukaan lokasi di telapak kaki kiri dan kaki kanan, tidak ada patah
tulang, tulang belakang klien normal, Badan klien panas Suhu tubuh 36,70 C.
2.1.3.10 Kulit Kulit Rambut
Klien tidak memiliki riwayat alergi obat, makanan, dan kosmetik, suhu
kulit dingin, warna kulit sedikit kusam,lengket dan kotor,turgor kulit baik,
teksture halus, tidak lesi, tidak ada jaringan parut, teksture rambut halus dan
sedikit acak-acakan serta berketombe, distribusi rambut merata, bentuk kuku
simetris.
2.1.3.11 Sistem Penginderaan
Pengelihatan klien baik, fungsi pengelihatan normal, bola mata bergerak
normal, sclera berwarna putih, konjungtiva Anemis, kornea berwarna bening,
tidak mengunakan alat bantu kaca mata. Fungsi pendengaran normal, bentuk
hidung simetris tidak ada lesi.
2.1.3.12 Leher dan Limfe
Tidak terdapat masa pada leher klien, tidak ada jaringan parut, tidak ada
teraba jaringan limfe, tidak ada teraba kelenjar tiroid, dan mobilisasi leher klien
bebas.
2.1.3.13 Sistem Reproduksi
2.1.3.13.1 Reproduksi Perempuan( tidak dilakukan karena pasien menolak)
2.1.4 Pola fungsi kesehatan
2.1.4.1. Persepsi terhadap kesehatan dan penyakit
Klien mengatakan sakit yang diderita bisa sembuh asalkan mendengar apa
yang dikatakan dokter dan teratur minum obat.
2.1.4.2. Nutrisi dan metabolisme
Klien memiliki tinggi badan 152 cm dengan berat badan 50 kg sebelum
sakit, sesudah sakit berat badan klien 50 kg, frekuensi makan sebanyak 3x sehari
28

sebelum sakit, sesudah sakit pasien diet cair susu ginjal 3x20 yaitu pagi, siang,
sore.
2.1.4.3. Pola istirahat dan tidur
Pola istirahat dan tidur klien pada saat sakit pada siang hari 2 jam, pada
malam hari 20.00-06.00 pagi. Pola tidur klien sebelum sakit pada siang hari 2-3
jam, pada malam hari 20.00- 05.00 pagi.
2.1.4.4. Kognitif
Klien mengatakan tidak mengetahui tentang penyakitnya yang dialaminya secara
jelas dari dokter dan perawat.
2.1.4.5. Konsep diri
Gambaran diri klien, klien selalu bersyukur, ideal diri klien mengharapkan
agar dia cepat sembuh, identitas diri klien merupakan seorang perempuan, harga
diri klien mengatakan klien puas dengan pelayanan di rumah sakit, peran klien
adalah seorang ibu.
2.1.4.6 Aktivitas sehari-hari
Sebelum dibawa ke RS klien mengatakan aktivitas sehari-hari yang
dilakukan adalah berkebun. Setelah sakit klien hanya bisa berbaring dan duduk.
2.1.4.7 Koping-Toleransi terhadap stress
Sebelum sakit klien jika ada masalah klien selalu membicarakannya
dengan keluarga untuk mendapat jalan keluar yang baik. Sesudah sakit keluarga
klien mengatakan klien masih bisa berbicara dengan keluarga.
2.1.4.8 Nilai Pola Keyakinan
Klien beragama islam,klien mengatakan selalu beribadah 5 waktu.
2.1.5 Sosial spiritual
2.1.5.1 Kemampuan berkomunikasi
Klien mampu berkomunikasi dengan kata- kata yang jelas namun pelan.
2.1.5.2 Bahasa Sehari – hari
Klien mengatakan menggunakan bahasa Dayak dan Indonesia dalam bahasa
sehari-harinya.
2.1.5.3 Hubungan dengan keluarga
Keluarga klien mengatakan hubungan klien dan keluarga baik, tidak ada
masalah.
29

2.1.5.4 Hubungan dengan teman/ petugas kesehtan/ orang lain


Hubungan klien dengan teman dan petugas seperti perawat, dokter,serta
orang lain baik.
2.1.5.5 Orang Terdekat
Orang terdekat bagi klien adalah keluarganya yang meliputi saudara
kandung, saudara ipar dan anak-anaknya..
2.1.5.6 Kebiasaan Mengunakan waktu luang
Sebelum sakit kebiasaan klien dalam meluangkan waktu berkumpul
bersama keluarganya,saat sakit klien lebih banyak istirahat.
2.1.5.7 Kegiatan beribadah
Sebelum sakit klien selalu aktif beridah setiap hari,selama sakit klien hanya
berdoa ditempat tidur.
30

2.1.6 Data Penunjang (Laboratorium)


No PARAMETER HASIL SATUAN
1 WBC 20,20 4,5-11.0 10^3/uL
2 RBC 3,37 4,0-6,0 10^6/uL
3 HGB 8,8 11,5-18,0 g/dL
4 PLT 263 150-400 10^3/uL
5 Natrium 151 135-148 mmol/L
6 Kalium 3,8 3,5-5,3 mmol/L
7 Calsium 1,27 O,98-1,2 mmol/L

2.1.7 Penatalaksanaan Medis


No Nama Obat Dosis Rute
1. Inj. Cefoprazone 3x1 gr IV
2. Inj. Ranitidin 2x50 mg IV
3. Inj. Lansoprazol 3x30 mg IV
4. Inj. Citicolin 2x500 mg IV
5. P/O
Caco3 3x1
As.Folat 3x1 Oral
Aspar K 2x1
Sucralfat syr 3x5 ml

Surabaya, 12 Agustus 2019


Mahasiswa

Siska Mayasari
31

ANALISA DATA
NO Data Subjektif dan Data Kemungkinan Masalah
Objektif Penyebab
1. Ds : Pasien mengatakan Kekurangan sel darah Intoleransi aktivitas
badanya terasa merah
lemas”
Do : - Terganggunya
- Klien tampak suplay o2
lemah
- Klien tampak Kelemahan

lemas
Intoleransi aktivitas
- Tanda tanda
vital
TD :
108/82mmHg
ND: 71 x/mnit
RR: 20 x/mnit
S : 36,7 0C
SpO2 97%
- Terpasang
oksigen kanul 3
liter

2. Sekresi eritropoitis Gangguan Perfusi


32

DS:Klien mengatakan turun Jaringan


kepalanya pusing dan
produksi Hb turun
lemas
DO:
oksihemoglobin
- Klien tampak
turun
lemah
- Konjungtiva klien
suplai O2 turun
tampak pucat
- Akral dingin
Gangguan Perfusi
- TTV Jaringan
TD:108/82mmHg
ND: 71 x/mnit
RR: 20 x/mnit
S : 36,7 0C
SpO2 97%
- Terpasang
oksigen kanul 3
liter
- HB: 8,8 g/dl

3 Defisit Perawatan Diri


33

Kekurangan sel darah


DS:- merah
DO:
- Klien tampak Terganggunya
lemah suplay o2

- Kulit klien terlihat


kusam dan sedikit Kelemahan

kotor
Defisit perawatan diri
- Mulut klien sedikit
kotor
- Rambut klien
terlihat berantakan
- Baju klien terlihat
kotor
- TTV
TD:108/82mmHg
ND: 71 x/mnit
RR: 20 x/mnit
S : 36,7 0C
SpO2 97%
- HB: 8,8 g/dl

Defisit Pengetahuan
4
34

CKD

Kondisi sakit
DS: Klien mengatakan
Kurang paparan
sakit saya ini apa
informasi
kenapa tidak sembuh-
Kurang pengetahuan
sembuh saya ingin
cepat pulang
DO:
- Klien dan keluarga
bertanya-tanya
tentang
penyakitnya
- Klien bertanya-
tanya bagaimana
agar cepat sembuh
- Pendidikan SD

- Kurang terpapar
informasi
35

PRIORITAS MASALAH

1. Gangguan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan Hb dan darah


rendah di tandai dengan pasien tampak lemah,konjungtiva pucat, dan HB:
8,8 g/dl.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai
dan kebutuhan oksigen di tandai dengan klien tampak lemah dan lemas.
3. Defisit perawatan diri berhubungan dengan ketidakseimbangan antara
suplai kebutuhan oksigen dan kelemahan di tandai dengan klien tampak
lemah,kulit klien terlihat kusam,lengket dan sedikit kotor,mulut kien
sedikit kotor dan bau,rambut klien terlihat acak-acakan dan berketombe,
dan baju klien terlihat kotor.
4. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurangya paparan informasi
36

RENCANA KEPERAWATAN

Nama pasien : Ny.A


Ruang Rawat : ICU Bed 6

Diagnosa Keperawatan Tujuan (Kriteria hasil) Intervensi Rasional


DX1: Gangguan perfusi Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi tanda-tanda 1. Memberikan informasi tentang
jaringan perifer keperawatan selama 3 x 24 jam, vital keadekuatan perfusi jaringan
2. Tinggikan kepala tempat 2. Memaksimalkan oksigen
berhubungan dengan Hb diharapkan kriteria hasil : tidur sesuai toleransi keseluruh tubuh
dan darah rendah di tandai 1. Menunjukkan perfusi adekuat 3. Observasi akral pasein dan 3. Meningkatkan kebutuhan rasa
2. HB dalam batas normal berikan lingkungan yang nyaman pada pasien
dengan pasien tampak
3. TTV dalam keadaan stabil hangat sesuai indikasi 4. Agar HB dalam batas normal
lemah,konjungtiva pucat, Td : 120/80 mmHg 4. Pemberian Tranfusi darah 5. Untuk mengatasi ganguan pada
dan HB: 8,8 g/dl N: 60-100 x/m 5. Kolaborasi dengan dokter perfusi jaringan
RR : 18-24 x/m sesuai indikasi
S : 36-37,5 C
37

RENCANA KEPERAWATAN

Nama pasien : Ny.A


Ruang Rawat : ICU Bed 6

Diagnosa Keperawatan Tujuan (Kriteria hasil) Intervensi Rasional


DX 2 : Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi kemampuan 1. Mempengaruhi pilihan
berhubungan dengan keperawatan selama 3 x 24 jam, pasien untuk melakukan intervensi/bantuan
2. Manifestasi kardiopulmonal dari
ketidakseimbangan antara diharapkan kriteria hasil : aktivitas.
upaya jantung dan paru untuk
suplai dan kebutuhan 1. Peningkatan toleransi 2. Awasi tekanan darah, membawa jumlah oksigen
oksigen di tandai dengan nadi, pernapasan selama adekuat ke jaringan.
aktivitas 3. Meningkatkan istirahat untuk
klien tampak lemah dan dan sesudah aktivitas.
menurunkan kebutuhan oksigen
lemas. 3. Berikan lingkungan tubuh dan menurunkan regangan
tenang jantung dan paru.
4. Hipotensi postural atau hipoksia
4. Ubah posisi pasien dengan
serebral dapat menyebabkan
perlahan mika miki dan pusing, berdenyut dan
pantau terhadap pusing. peningkatan resiko cedera.
5. Anjurkan pasien untuk 5. Regangan/stres kardiopulmonal
berlebihan/stres dapat
menghentikan aktivitas menimbulkan kegagalan.
bila pusing
38

RENCANA KEPERAWATAN

Nama pasien : Ny.A


Ruang Rawat : ICU Bed 6

Diagnosa Keperawatan Tujuan (Kriteria hasil) Intervensi Rasional


DX3: Defisit perawatan Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji kemampuan klien 1. Kondisi dasar untuk menentukan
diri berhubungan dengan keperawatan selama 1 x 1 jam, dalam perawatan diri tindakan lanjut untuk kebutuhan
2. Bantu klien dalam perawatan diri klien
ketidakseimbangan antara diharapkan kriteria hasil : pemenuhan kebutuhan 2. Untuk memenuhi kebutuhan
suplai kebutuhan oksigen 1. Personal hygiene klien perawatan diri seperti : personal hygiene klien
terpenuhi memandikan atau 3. Memudahkan klien dalam
dan kelemahan di tandai
menyeka,oral memenuhi kebutuhan personal
dengan klien tampak hygiene,mengganti hygiene klien dengan adanya
lemah,kulit klien terlihat popok,mengganti baju, dan peran keluarga
merapikan rambut, 4. Menambah wawasan dan
kusam,lengket dan sedikit mengganti laken tempat pengetahuan klien dan keluarga
kotor,mulut kien sedikit tidur pasien. tentang pentingya persinal
3. Ajarkan pada kelurga untuk hygiene
kotor dan bau,rambut klien
membantu klien dalam
terlihat acak-acakan dan memenuhi kebutuhan
berketombe dan baju klien personal hygiene
4. Berikan pengertian tentang
terlihat kotor. pentingya kebutuhan
perawatan diri untuk
mempercepat proses
39

penyembuhan penyakit
RENCANA KEPERAWATAN

Nama pasien : Ny.A


Ruang Rawat : ICU Bed 6

Diagnosa Keperawatan Tujuan (Kriteria hasil) Intervensi Rasional


DX4: Defisit pengetahuan Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji tingkat pengetahuan 1. Mengetahui seberapa jauh
pasien dan keluarga pengalaman dan pengetahuan
berhubungan dengan keperawatan selama 1 x 20
tentang penyakitnya pasien dan keluarga tentang
kurangya paparan menit, diharapkan kriteria hasil : 2. Berikan pendidikan penyakitnya.
kesehatan pada pasien dan 2. Dengan mengetahui penyakit dan
informasi 1. Pasien dan keluarga
keluarga tentang penyakit kondisinya sekarang, pasien dan
memahami dan dapat
dan pengobatan CKD keluarganya akan merasa tenang
menjelaskan kembali
3. Mengevaluasi pasien dan dan mengurangi rasa cemas.
semua informasi yang
keluarga untuk 3. Mengetahui seberapa jauh
telah disampaikan.
menjelaskan kembali pemahaman pasien dan keluarga
2. Pasien dan keluarga
tentang informasi yang tentang penyakit CKD
kooperatif saat pemberian
pendidikan kesehatan. telah diberikan.
3. Pasien dan kelurga tidak
bingung lagi tentang
penyakitnya
40

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Nama pasien : Ny.A


Ruang Rawat : ICU Bed 4

Hari/Tanggal Jam Implementasi Evaluasi (SOAP) Tanda tangan


dan
nama perawat
Diagnosa 1 1. Mengobservasi tanda-tanda vital S = Klien Mengatakan kepalanya masih
2. Meninggikan kepala tempat tidur terasa pusing dan badan lemas
Senin, 12 Agustus 2019
sesuai toleransi O=
3. Mengobservasi akral pasein dan - Klien tampak lemah
berikan lingkungan yang hangat - TTV
sesuai indikasi TD : 110/82 mmHg
4. Memberian Tranfusi darah N: 78 x/mnit
5. Berkolaborasi dengan dokter RR: 20 x/mnit Siska Maya Sari
sesuai indikasi S : 36,2 0C
- Akral pasien dingin
- Terpasang tranfusi darah
- pemberian obat oral Aspar K 2x1
A = Masalah belum sebagian.
P = Lanjutkan intervensi
41

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Nama pasien : Ny.A


Ruang Rawat : ICU Bed 6

Hari/Tanggal Jam Implementasi Evaluasi (SOAP) Tanda tangan


dan
nama perawat
Diagnosa 2 1. Mengobservasi kemampuan S = Klien mengatakan badanya masih lemas
O=
Senin, 12 Agustus 2019 pasien untuk melakukan
- Klien tampak lemah.
aktivitas. - Klien tampak tidak bersemangat.
- TTV
2. Mengawasi tekanan darah,
TD : 110/82 mmHg
nadi, pernapasan selama dan N: 78 x/mnit
sesudah aktivitas. RR: 20 x/mnit Siska Mayasari
S : 36,2 0C
3. Memberikan lingkungan
A = Masalah belum teratasi.
tenang
P = Lanjutkan intervensi
4. Mengubah posisi pasien
dengan perlahan mika miki
dan pantau terhadap pusing.
5. Menganjurkan pasien untuk
42

menghentikan aktivitas bila


pusing
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Nama pasien : Ny.A


Ruang Rawat : ICU Bed 6

Hari/Tanggal Jam Implementasi Evaluasi (SOAP) Tanda tangan


dan
nama perawat
43

Diagnosa 3 1. Mengkaji kemampuan klien S = Klien mengatakan badanya lebih terasa


dalam perawatan diri segar dan nyaman
Senin, 12 Agustus 2019
2. membantu klien dalam O=
pemenuhan kebutuhan perawatan - Klien tampak lebih segar dan harum
diri seperti : memandikan atau - Kulit klien tampak bersih dan harum
menyeka,oral hygiene,mengganti - Rambut klien tampak rapi
- Tempat tidur klien tampak rapi dan
popok,mengganti baju, dan
laken bersih
merapikan rambut, mengganti
- TTV
laken tempat tidur pasien. TD : 110/82 mmHg Siska Mayasari
3. Mengajarkan pada kelurga untuk N: 78 x/mnit
membantu klien dalam
RR: 20 x/mnit
memenuhi kebutuhan personal
S : 36,2 0C
hygiene
A = Masalah teratasi
4. Memberikan pengertian tentang
pentingya kebutuhan perawatan P = Hentikan Intervensi
diri untuk mempercepat proses
penyembuhan penyakit

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Nama pasien : Ny.A


Ruang Rawat : ICU Bed 6

Hari/Tanggal Jam Implementasi Evaluasi (SOAP) Tanda tangan


dan
nama perawat
44

Diagnosa 4 1. Mengkaji tingkat pengetahuan S = Klien dan keluarga mengerti apa yang
pasien dan keluarga tentang telah di sampaikan oleh perawat
Senin, 12 Agustus 2019
penyakitnya O=
2. Memberikan pendidikan - Terlihat klien dan kelurga
kesehatan pada pasien dan mendengarkan dengan baik yang di
keluarga tentang penyakit dan sampaikan oleh perawat
pengobatan CKD - Klien dan kelurga kooperatif saat
3. Mengevaluasi pasien dan diberikan pendidikan kesehatan
keluarga untuk menjelaskan
- Keluarga banyak bertanya tentang
kembali tentang informasi yang Siska Mayasari
penyakit yang di alami oleh ibunya
telah diberikan.
- Klien dan keluarga dapat
menjelaskan apa yang di sampaikan
perawat ketika perawat ada bertanya
tampak tidak bersemangat.
A = Masalah teratasi.
P = Hentikan intervensi
19

Anda mungkin juga menyukai