Anda di halaman 1dari 10

I.

Formula Asli
Zat aktif COCONUT OIL 1-20
Surfaktan & detergent NATRIUM LAURYL SULFAT 10
Pengaroma MENTHOL 1
Antioksidan ALFA TOCOPHEROL 0,05
Pembawa AQUADEST AD 120
Pengawet ASAM BENZOAT 0,1
Emolient & HUMEKTAN GLISERIN 30
Adjust PH ASAM SITRAT 0,1
Pengental HPMC 2
Emulsi adalah sediaan cair yang tidak stabil secara termodinamika terdiri dari dua fase
yang tidak saling bercampur, dimana salah satu fase terdispersi dalam fase yang lain
sebagai globul-globul dengan diameter 10– 50µm dan distabilkan dengan surfaktan yang
cocok (Fatmawati, 2015; 436). Emulsi yang dipakai pada kulit sebagai obat luar biasa
dibuat sebagai emulsi m/a dan atau a/m, tergantung pada berbagai faktor seperti sifat
zat terapeutik yang akan dimasukkan kedalam emulsi, keinginan untuk mendapatkan
efek emolien atau pelembut jaringan dari sediaan tersebut dan keadaan permukaan kulit
(Ansel, 2011; 377). Emulsi secara luas digunakan dalam produk farmasi dan kosmetik
untuk pemakaian luar. Keuntungannya terutama untuk bahan dermatologik dan bahan
kosmetik dikehendaki menyebar dengan mudah dan merata. Produk diinginkan mudah
diterima pasien karena dapat tercuci air dan tidak berlemak (Fatmawati, 2015; 455). Saat
ini, orang-orang lebih memperhatikan pembersihan diri daripada orang-orang di masa
lalu. Untuk alasan ini, produk pembersih menjadi popular terutama sampo yang sangat
penting dalam kehidupan sehari-hari untuk membersihkan kulit kepala, menghilangkan
minyak berlebih atau ketombe dan menghilangkan sel-sel kulit mati (Punyoyai, 2018; 1).
Kondisi kulit kepala dengan pelupasan yang terlihat seperti seboroik dermatitis memiliki
dampak negatif bagi kehidupan pasien. Pendekatan pengobatan dengan sampo
ketokonazol dalam konsentrasi 1% - 2% dianggap sebagai perawatan paling efektif pada
90% pasien untuk SD ringan sampai sedang (Dall’Oglio, 2015; 128).
ditujukan untuk aplikasi ke kulit kepala, di mana bisa
diaplikasikan sebagai padatan tetapi akan mencair saat diaplikasikan pada kulit.
Minyak kelapa dapat digunakan dalam formulasi berbagai jenis lainnya
persiapan termasuk emulsi (1,2) dan nanoemulsi, (3) intranasal
solusi, (4) dan kapsul dubur (5) dan supositoria. (6) Dalam
Selain itu, minyak kelapa telah dilaporkan memiliki aktivitas antijamur
terhadap sejumlah spesies Candida. (7)

Sodium lauryl sulfate adalah surfaktan anionik yang digunakan secara luas
berbagai formulasi farmasi dan kosmetik nonparenteral;
Ini adalah deterjen dan zat pembasah yang efektif baik dalam alkali dan
kondisi asam.

. Gliserin pada formulasi farmaseutik dan kosmetik utamanya digunakan sebagai emolien
dan humektan dengan konsentrasi kurang dari 30% (Rowe, 2009; 283). Gliserin adalah
emolien yang dapat digunakan sebagai bahan yang mencegah atau mengurangi
kekeringan dan untuk melindungi kulit dengan konsentrasi kurang dari 30% (Fatmawaty,
2015; 482). Bahan-bahan seperti gliserin, parafin dan vaselin digunakan sebagai emolien
yang berfungsi untuk menghaluskan dan melembabkan kulit (Widjayanti, 1991; 95).

Alfa Tokoferol Antioksidan sejati seperti alfa tokoferol, BHA bekerja dengan memblok
dan memutuskan reaksi rantai radikal bebas dan umumnya larut dalam minyak
(Fatmawaty, 2015; 412). Alfa tokoferol bersifat sangat lipofilik sehingga harus
didispersikan ke dalam fase luar lemak sebelum pada fase larut air. Merupakan
antioksidan dan mudah teroksidasi (Harlen, 2017; 353). Antioksidan sintetik banyak
digunakan dalam campuran produk makanan. Senyawa ini dapat berasal dari derivat
antioksidan alami (analog alfa tokoferol), konsentrasinya 0,01-0,05% (Fitri, 2013; 42).
i. Natrium Lauril Sulfat Natrium lauril sulfat adalah detergen atau pembusa yang biasa
digunakan sebagai agen pembentuk busa dalam sampo obat dengan konsentrasi 10%
(Rowe, 2009; 651). Bahan sintetik NLS merupakan monomolekuler yang dapat
membentuk lapisan tunggal dari molekul atau ion antarmuka air atau minyak
(Fatmawaty, 2015; 449). Penambahan NLS dapat meningkatkan pH menjadi netral
karena sifatnya basa dan juga sebagai pembentuk busa dalam sediaan sampo (Budiman,
2015; 71).
j. Menthol Diantara pengaroma yang banyak digunakan adalah menthol. Secara umum,
konsentrasi 0,5-2% sebagai pengaroma dan pada konsentrasi rendah dapat menstimulasi
ujung saraf sensorik untuk rasa dingin dan menimbulkan aroma yang menyegarkan
(Fatmawaty, 2015; 568). Menthol merupakan bahan pengaroma yang banyak digunakan
dengan karakteristik sensasi menyegarkan pada formulasi topikal. Menthol lebih
berinteraksi langsung dengan respetor dingin kulit dengan range 0,05- 10% (Rowe, 2009;
433). Menthol merupakan agen yang dapat memberikan efek wangi ke suatu preparat
farmasi (Ansel, 2011; 146).
k. Asam Sitrat Asam sitrat digunakan sebagai agen pendapar dalam formulasi topikal
farmasi dengan range 0,1-2% (Rowe, 2009; 181). Bahan yang secara farmasetik dapat
diterima sebagai sistem pendapar adalah karbonat, sitrat seperti asam sitrat (Aulton,
2011; 317). Digunakan zat pendapar untuk menahan perubahan pH pada pengenceran
dan penambahan asam atau alkali. Contohnya adalah asam sitrat (Ansel, 2011; 146). l.
Aquadest Pembawa merupakan cairan yang dapat melarutkan atau biasa disebut sebagai
zat pembawa. Contoh pelarut adalah air, gliserol, propilen glikol dan etanol (Fickri, 2018;
16). Air merupakan pelarut dan pembawa yang paling umum digunakan dalam sediaan
farmasi yang aman (Goeswin, 2012; 66). Air dapat melarutkan zat kimia dan dapat
digunakan sebagai medium menyangkut reaksi yang menggunakan air sebagai
pelarutnya dalam sediaan farmasi (Ansel, 2011; 315).

Asam benzoat dapat digunakan sebagai pengawet dalam

konsentrasi 0,1% (Rowe, 2009: 82).

Asam benzoat banyak digunakan dalam kosmetik, makanan, dan

obat-obatan sebagai pengawet, anti mikroba dan agen anti jamur

(Rowe, 2009; 61).


Pengawet organik yang biasa digunakan adalah asam benzoat,

asam sorbet, asam propionat, asam asetat (Winarno, 2018; 82).

Asam benzoat terdapat secara alami dalam buah-buahan,

rempah-rempah, sehingga lebih mudah didapatkan (Fardiaz, 2018;

181).

Asam benzoat juga digunakan dalam industri kosmetik dan

farmasi sebagai pengawet dengan konsentrasi 0,05 – 0,1 %

(Chipley, 2015; 29).

a. Coconut oil

Nama resmi : COCONUT OIL

Aceite de coco; cocois oleum raffinatum;


Nama lain : coconut butter; copra oil;

oleum cocois; Pureco 76; refined coconut oil..

Rumus molekul :

Berat molekul : g/mol

Rumus struktur :

Pemerian : massa putih hingga kuning muda atau Minyak

bening tidak berwarna atau kuning muda,

dengan sedikit karakteristik bau

kelapa dan rasanya yang ringan..


Kelarutan : Tidak larut dalam air, bebas larut dalam

diklorometana

dan dalam minyak bumi ringan (bp: 65–708C);

larut dalam eter,

karbon disulfida, dan kloroform; larut pada

608C dalam 2 bagian

etanol (95%) tetapi kurang larut pada suhu yang

lebih rendah.
Titik Lebur : >450℃

pH : 6-8

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, bebas dari cahaya

matahari langsung.

Kegunaan : Sebagai zat aktif.

Indikasi : Memberikan efek antijamur

Kontraindikasi : .

Stabilitas : pada paparan udara, minyak mudah teroksidasi

dan menjadi tengik, memperoleh

bau tidak enak dan rasa asam kuat.


Efek samping : .

Farmakologi : Merangsang pergerakan peristaltik usus besar,


menghambat reabsorbsi air dan melicinkan

jalannya tinja.

Onset 6-8 jam peroral, distribusi pada usus besar,


Farmakodinamik : ekskresi melalui feses, penyerapan minimal.

Penurunan kadar betakaroten, digoksin,

levonorgestrel, vitamin D, bivalirudin,


Interaksi :
dagibatran, datteparin, docusate, enoxapanin,

pondupaninux, dan heparin.

Pemakaian terus menerus sebaiknya dihindari,

hentikan pemakaian bila mual dan muntah, tidak

dianjurkan untuk anak dibawah 6 tahun.


Perhatian Anak-anak 6-12 tahun 5-15 mL, Dewasa 15-45
:
mL.

Dewasa 2½ sendok takar (13,5 mL) 1 x sehari


Dosis sebelum tidur, Anak 6-8 tahun ½ sendok takar (2

mL) 1 x sehari sebelum tidur, Anak 9-12 tahun ½


:
Aturan pakai sendok takar (2,5 mL-3 mL) 1 x sehari sebelum

tidur.

Onset 6-8 jam peroral.


:

Waktu paruh
:

Na. Lauril Sulfat (Rowe, 2009; 651) Nama Resmi : SODIUM LAURIL SULFATE Nama Lain :
Natrium lauril sulfat, sodium lauryl sulphate, elfan 240, NLS, sodium salt, NLS, texapan
K12P Nama Kimia : 1257-24-0 Rumus Molekul : C12H25NaO45 Berat Molekul : 288,38
g/mol Rumus Struktur : (Gambar 4: Rumus Struktur Natrium Lauril Sulfat)
(https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov) Pemerian : Serbuk putih atau kristal yang berwarna
kekuningan Kelarutan : Mudah larut dalam air, dalam etanol, tidak larut dalam minyak
mineral Inkompatibilitas : NLS bereaksi dengan surfaktan kationik yang dapat
menyebabkan hilangnya aktivitas bahkan dalam konsentrasi yang terlalu rendah,
menyebabkan tidak seperti sabun. NLS inkom dengan garam polivalen ion logam seperti
alumunium, timah atau seng dan dengan garam kalium Stabilitas : Stabil dibawah kondisi
normal penyimpanan Konsentrasi : 10% pH : 7,0-9,5 Titik Didih : 204-2070C Kegunaan :
Pembusa Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Asam Sitrat (Rowe, 2009; 181) Nama Resmi : CITRIC ACID Nama Lain : Asam sitrat, citric
acid monohydrate, citric acid hydrate, asam sitrat, acidum citricum Nama Kimia : E-330
Rumus Molekul : C6H8O7 Berat Molekul : 210,14 g/mol Rumus Struktur : (Gambar 8:
Rumus Struktur Asam Sitrat) (https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov) Pemerian : Berbentuk
kristal, tidak berwarna atau bening, dan kristal putih, tidak berbau, rasa asam Kelarutan :
Larut dalam 1 bagian air dan dalam 2 bagian etanol Inkompatibilitas : Tidak kompatibel
dengan kalium tartrat, alkali dan bikarbonat, asetat serta sulfonida. Tidak kompatibel
dengan oksidator basa dan potensi meledak bersama nitrat logam Stabilitas : Stabil pada
suhu kamar Konsentrasi : 0,1-2,0% pH : 2,2 Titik Didih : 750C Kegunaan : Penstabil pH
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat h. Gliserin (Rowe, 2009; 285) Nama Resmi :
GLICERINUM Nama Lain : Gliserin, gliserol, concentrate glyserine, glycerolum glycol P-
100, gliserinum Nama Kimia : 2745-23-6 Rumus Molekul : C3H8O3 Berat Molekul : 92,1
g/mol Rumus Struktur : (Gambar 9: Rumus Struktur Gliserin)
(https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov) Pemerian : Cairan seperti sirup putih jernih, tidak
berwarna dan manis diikuti rasa hangat, berupa higroskopis dalam penyimpanan yang
lama Kelarutan : Larut dalam 1 bagian air dan dalam 2 bagian etanol Inkompatibilitas :
Tidak kompatibel dengan bahan pengoksidasi kuat, petrarium klorat, potassium
permanganat Stabilitas : Stabil pada tekanan dan suhu maksimal Konsentrasi : ≤30% pH :
7-8 Titik Didih : 17,5 0C Kegunaan : Emolien dan humektan Penyimpanan : Dalam wadah
tertutup rapat
Alfa Tokoferol (Rowe, 2009; 764) Nama Resmi : TOCOPERSOLANUM Nama Lain : Alfa
tokoferol, tokoferol, α tokoferol, vitamin E, VEGS, succhinate, vit. E TPGS Nama Kimia : E-
253 Rumus Molekul : (C213O10H54 . CH2CH2O)2n-2 Berat Molekul : 1.513 g/mol Rumus
Struktur : (Gambar 11: Rumus Struktur Alfa Tokoferol)
(https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov) Pemerian : Berupa minyak kental putih, praktis tidak
berbau dan tidak berasa Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, bebas dan larut dalam
minyak aseton, etanol, eter dan kloroform Inkompatibilitas : Tidak cocok dengan agen
ion logam terutama besi, timah dan perak. Tokoferol dapat diserap oleh plastik
Stabilitas : Stabil pada suhu ruang kedap udara dan kering Konsentrasi : 0,001-0,05% pH :
4,5-7,5 Titik Didih : 37-410C Kegunaan : Antioksidan Penyimpanan : Dalam wadah kedap
udara, sejuk dan kering k. Menthol (Rowe, 2009; 433) Nama Resmi : MENTHOLUM Nama
Lain : Menthol, rasementhol, mentol, menholic, dimentol, papermint champor, rasemic
Nama Kimia : E-253 Rumus Molekul : C10H20O Berat Molekul : 156,3 g/mol Rumus
Struktur : (Gambar 12: Rumus Struktur Menthol) (https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov)
Pemerian : Hablur, bentuk jarum atau prisma, tidak berwarna, berbau tajam seperti
minyak permen, berasa panas, aromatik diikuti rasa dingin Kelarutan : Praktis tidak larut
dalam air, bebas dan larut dalam minyak aseton, etanol, eter dan kloroform
Inkompatibilitas : Tidak cocok dengan agen ion logam terutama besi, timah dan perak.
Tokoferol dapat diserap oleh plastik Stabilitas : Stabil pada suhu ruang kedap udara dan
kering Konsentrasi : 0,001-0,05% pH : 4,5-7,5 Titik Didih : 37-410C Kegunaan :
Antioksidan Penyimpanan : Dalam wadah kedap udara, sejuk dan kering l. Aquadest
(Dirjen POM, 2014; 63) Nama Resmi : AQUA DESTILLATA Nama Lain : Aquadest, air
murni, air suling, destilled water, purified water, Nama Kimia : Aquadest Rumus
Molekul : H2O Berat Molekul : 18,02 g/mol Rumus Struktur : (Gambar 13: Rumus
Struktur Aquadest) (https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov) Pemerian : Cairan jernih, tidak
berbau dan tidak berasa Kelarutan : Larut dalam semua jenis pelarut organik
Inkompatibilitas : Cocok dengan semua eksipien Stabilitas : Stabil pada suhu kamar
Konsentrasi : Sampai 100% pH : 7-7,5 Titik Didih : 1000C Kegunaan : Pembawa
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
HPMC ditambahkan agar dapat memberikan sifat aliran pseudoplastis yang memiliki
viskositas tinggi namun mudah dituang. HPMC juga banyak digunakan dalam pembuatan
sampo dengan kelebihan tidak terpengaruh oleh elektrolit, dapat bercampur dengan
pengawet serta rentang pH yang luas (Budiman, 2015; 72). HPMC digunakan sebagai
peningkat viskositas dengan konsentrasi 2% b/v dalam aquadest (Rowe, 2009; 315).
Untuk meningkatkan kekentalan sampo yakni dengan penambahan HPMC sebagai
pengental pada kosnentrasi 0,5-2% dan menghasilkan kestabilan busa yang baik
(Noviena, 2016; 3).
a. Asam benzoat (Rowe, 2009: 54)

Nama resmi : ACIDUM BENZOICUM

Nama lain : Asam benzoate, benzoic acid.

Rumus molekul : C7H6O2

Berat molekul : 122,12 g/mol

Rumus struktur :

Pemerian : Hablur bentuk jarum atau sirik, putih sedikit berbau,

biasanya bau benzaldehida atau benzoin, agak mudah

menguap pada suhu hangat, mudah menguap dalam

uap air.

Kelarutan : Sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol,

kloroform dan eter.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.

Kegunaan : Sebagai pengawet.

Range : 0,05-0,1 %

Inkompatibilitas : Alkali, logam berat dan kaolin.

Stabilitas : Larutan asam benzoate dalam air dapat disterilkan


dengan autoklaf atau dengan penyaringan.

Anda mungkin juga menyukai