2. ANATOMI FISIOLOGI
1. Sistem sensori
Yang berperan di dalamnya adalah: visus (penglihatan), pendengaran, fungsi
vestibuler, dan proprioseptif. Semua gangguan atau perubahan pada mata akan
menimbulkan gangguan penglihatan. Semua penyakit telinga akan menimbulkan
gangguan pendengaran. Vertigo tipe perifer sering terjadi pada lansia yang diduga
karpena adanya perubahan fungsi vestibuler akibat proses manua. Neuropati perifer
dan penyakit degeneratif leher akan mengganggu fungsi propriosep tif. Gangguan
sensorik tersebut menyebabkan hampir sepertiga penderita lansia mengalami sensasi
abnormal pada saat dilakukan uji klinik.
2. Sistem saraf pusat ( SSP )
SSP akan memberikan respon motorik untuk mengantisipasi input sensorik. Penyakit
SSP seperti stroke, Parkinson, hidrosefalus tekanan normal, sering diderita oleh
lansia dan menyebabkan gangguan fungsi SSP sehingga berespon tidak baik terhadap
input sensorik
3. Kognitif
Pada beberapa penelitian, dementia diasosiasikan dengan meningkatkan risiko jatuh.
4. Muskuloskeletal
Faktor ini disebutkan oleh beberapa peneliti merupakan faktor yang benar – benar
murni milik lansia yang berperan besar terhadap terjadinya jatuh.Gangguan
muskuloskeletal. Menyebabkan gangguan gaya berjalan (gait) dan ini berhubungan
dengan proses menua yang fisiologis. Gangguan gait yang terjadi akibat proses
menua tersebut antara lain disebabkan oleh:
a. Kekakuan jaringan penghubung
b. Berkurangnya massa otot
c. Perlambatan konduksi saraf
d. Penurunan visus / lapang pandang
e. Kerusakan proprioseptif
Yang kesemuanya menyebabkan:
1) Penurunan range of motion ( ROM ) sendi
2) Penurunan kekuatan otot, terutama menyebabkan kelemahan ekstremitas
bawah
3) Perpanjangan waktu reaksi
4) Kerusakan persepsi dalam
5) Peningkatan postural sway ( goyangan badan )
3. PEMERIKSAAN FISIK
Tanda vital
Kepala dan leher : penurunan visus, penurunan pendengaran, nistagmus,
gerakan yang menginduksi ketidakseimbangan, bising.
Jantung : aritmia, kelainan katup
Neurologi : perubahan status mental, defisit fokal, neuropati perifer,
kelemahan otot, instabilitas, kekakuan, tremor.
Muskuloskeletal : perubahan sendi, pembatasan gerak sendi problem kaki
( podiatrik ), deformitas.
4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Riwayat Penyakit (Jatuh)
Anamnesis dilakukan baik terhadap penderita ataupun saksi mata jatuh
atau keluarganya. Anamnesis ini meliputi :
Seputar jatuh
Gejala yang menyertai : nyeri dada, berdebar – debar, nyeri kepala
tiba-tiba, vertigo, pingsan, lemas, konfusio, inkontinens, sesak
nafas.
Kondisi komorbid yang relevan : pernah stroke, Parkinsonism,
osteoporosis, sering kejang, penyakit jantung, rematik, depresi,
defisit sensorik.
Review obat – obatan yang diminum : antihipertensi, diuretik,
autonomik bloker, antidepresan, hipnotik, anxiolitik, analgetik,
psikotropik.
Review keadaan lingkungan : tempat jatuh, rumah maupun tempat-
tempat kegiatannya.
6. KOMPLIKASI
a. Perlukaan ( injury )
Rusaknya jaringan lunak yang terasa sangat sakit berupa robek
atau tertariknya jaringan otot, robeknya arteri / vena, Patah tulang (fraktur)
: Pelvis, Femur (terutama kollum), humerus, lengan bawah, tungkai
bawah, kista, Hematom subdural.
b. Perawatan rumah sakit
Komplikasi akibat tidak dapat bergerak ( imobilisasi )
Risiko penyakit – penyakit iatrogenik
c. Disabilitas
Penurunan mobilitas yang berhubungan dengan perlukaan fisik.
Penurunan mobilitas akibat jatuh, kehilangan kepercayaan diri, dan
pembatasan gerak
d. Resiko untuk dimasukkan dalam rumah perawatan (nursing home)
e. Mati
B. KONSEP KEPERAWATAN
1. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNCUL
Gangguan integritas kulit
Hipertrmia
Hipotermia
Perilaku kekerasan
Perlambatan pemulihan pasca bedah
Resiko alergi
Resiko bunuh diri
Resiko cidera
Resiko cidera pada ibu
Resiko cidera pada janin
Resiko ganggian integritas kulit
Resiko hipotermia
Resiko hipotermia perioperetif
Resiko infeksi
Resiko jatuh
Resiko luka tekan
Resiko mutilasi diri
Resiko perilaku kekerasan
Resiko perlambatan pemulihan pscabedah
Resiko termoregulasin tidak efektif
Johnson,M., Maas,M., Moorhead,S. 2000. Nursing outcome classification 2nd edition. USA :
Mosby.
Patmawati,I. 2009. Kebutuhan keamanan fisik (biologic safety) pada klien di tempat pelayanan
kesehatan, rumah, dan komunitas dengan pendekatan proses keperawatan.
OLEH:
NIM : 182431988
CI Lahan CI Institusi
(….…………..….) (….…………..….)
2019