BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Instalasi Rawat Inap A (IRNA A) Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati
merupakan salah satu instalasi mandiri di bawah Direktur pelayanan
Medis dan Perawatan RSUD Gunung Jati Kota Cirebon. Dalam Instalasi
Rawat Inap A dipimpin oleh seorang Kepala Instalasi. Kepala instalasi
dalam melaksanakan tugasnya berkoordinasi dan memiliki garis komando
dan evaluasi terhadap kepala ruangan yang ada dalam lingkup IRNA A,
yakni Kepala Ruangan Paviliun Cakrabuana I, Kepala Ruangan Paviliun
Cakrabuana II, dan Kepala Ruangan Cakrabuana III.
Ruang Lingkup
b. Tujuan Khusus
1. Memudahkan di dalam pendelegasian tugas
2. Memudahkan pengontrolan kinerja di Instalasi Rawat Inap A
3. Menetapkan tugas, wewenang dan tanggung jawab di Instalasi Rawat
Inap A
4. Landasan hukum
5. Pedoman pengorganisasian di Instalasi Rawat Inap A RSUD Gunung
Jati Kota Cirebon dibuat dengan merujuk kepada peraturan
perundang – undangan yang berlaku seperti :
1) Keputusan Mentri Kesehatan Republik Indonesia nomor :
129/MENKES/SK/II/2008 tentang standar pelayanan minimal
rumah sakit ‘
2) Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia nomor :
1295/MENKES/PER/XII/2007 tentang organisasi dan tata kerja
departemen kesehatan RI.
3) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 340/
Menkes/Per/III/2010 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit dibedakan
sesuai Dengan Jenis Penyelenggaraan Pelayanan
BAB II
Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati Kota Cirebon dibentuk pertama kali
melalui pengajuan oleh Dewan Kota Cirebon pada tahun 1919. Kemudian pada
tanggal 14 Maret 1920 dilaksanakan peletakan batu pertama pembangunan
gedung rumah sakit yang terletak di jalan Kesambi. Rumah Sakit selesai
dibangun dan diresmikan pada tanggal 31 Agustus 1921 oleh De
Burgermeester Van Cheribon sehingga tanggal 31 Agustus 1921 ditetapkan
sebagai hari lahir RSUD Gunung Jati Kota Cirebon. Pembangunan rumah sakit
yang pada waktu itu dinilai sangat mewah dan mahal, biayanya adalah f.
544.00,- (lima ratus empat puluh empat gulden) yang diperoleh dari gemeente
van cheribon ditambah dana dari pabrik gula se-wilayah Cirebon serta dana
para dermawan.
Pada tanggal 1 Maret 1942 seluruh Rumah Sakit Oranye beserta sarananya
dievakuasikan ke Rumah Sakit Sidawangi selama lebih kurang 2 minggu dan
setelah kembali ke Kota Cirebon pada tanggal 15 Maret 1942 nama Rumah
Sakit berubah menjadi Rumah Sakit Kesambi. Pada tanggal 8 November 1975
nama Rumah Sakit dirubah menjadi Rumah Sakit Gunung Jati Kelas D
dengan Surat Keputusan DPRD Kotamadya Daerah Tingkat II Cirebon Nomor :
30/DPRD/XI/75.
Selanjutnya pada tanggal 22 Februari 1979 rumah sakit ditingkatkan kelasnya
menjadi Rumah Sakit Gunung Jati Kelas C dengan Surat Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 41/MENKES/SK/II/79. Pada tanggal
21 Januari 1987 ditingkatkan lagi menjadi Rumah Sakit Gunung Jati Kelas B
dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
41/MENKES /SK/I/87.
Dalam upaya peningkatan pelayanan, maka pada tahun 1997 dengan Surat
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor: YM 02.03.3.5.5237. RSUD Gunung Jati
Kota Cirebon ditetapkan dengan status Akreditasi Penuh 5 Kelompok
Pelayanan. Pada tanggal 15 Februari 1998 berdasarkan rekomendasi dari
Departemen Kesehatan melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor:
153/MENKES/SK/II/1998 Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati Kota
Cirebon ditetapkan menjadi Rumah Sakit Kelas B Pendidikan yang
peresmiannya dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat tanggal 21 April 1999
berdasarkan Surat Keputusan Mendagri Nomor: 445.03-1023 tanggal 12
November 1998.
Pada tanggal 2 Agustus 2011, Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati Kota
Cirebon dinyatakan LULUS 16 Pelayanan oleh Tim Akreditasi Rumah Sakit
dengan mendapatkan Sertifikat KARS/SERF/40/VIII/2011 yang berlaku
sampai dengan 2 Agustus 2014. Pada Tanggal 10 Agustus 2011 Rumah Sakit
Umum Daerah Gunung Jati Kota Cirebon mendapatkan Penghargaan Rumah
Sakit Berprestasi Program Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (RSSIB) Tingkat
Provinsi Jawa Barat Tahun 2011.
Kemudian pada bulan Oktober 2012 Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati
Kota Cirebon mendapatkan penghargaan sebagai Rumah Sakit Kelas B
Pendidikan Utama Klasifikasi Utama A.
1. Lokasi
Nama : Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati Kota
Cirebon
Alamat : Jl. Kesambi No. 56 Cirebon
No. telepon/Fax : (0231) 203336/206330
2. Fasilitas
1) Rawat Inap
Fasilitas rawat inap terdiri dari:
Kamar perawatan kelas utama (VIP)
Kamar perawatan kelas I
Kamar perawatan kelas II
Kamar perawatan kelas III
c. Prasarana
1. Kapasitatas tempat tidur
2. Luas bangunan
3. Incenerator
4. Sumber air rumah sakit
5. Sistem pendingan ruangan
6. Fire warning dan alarm
7. Power plant
8. Sistem komunikasi
9. Sistem informasi rumah sakit
BAB III
STRUKTUR ORGANISASI
RSUD GUNUNG JATI KOTA CIREBON
RSUD Gunung Jati Kota Cirebon dipimpin oleh seorang Direktur Rumah Sakit
yang membawahi 3 (tiga) Wakil Direktur (Wadir). 3 (tiga) Wadir tersebut adalah:
Wadir Pelayanan Medis dan Keperawatan, Wadir Penunjang medis dan
pendidikan dan Wadir Umum dan Keuangan. Direktur dibantu oleh Satuan
Pengawas Internal (SPI) dan berkoordinasi dengan Dewan Pengawas dan
Pertimbangan.
4. Komite Medik
Membawahi Staf Medik Fungsional ( SMF ) atau disebut juga Staf Medik
Fungsional (SMF). .
. A. TUGAS POKOK
B. FUNGSI
C. STRUKTUR ORGANISASI
Persyaratan : A. Pendidikan:
Berijazah pendidikan formal
keperawatan/kebidanan dan semua jenjang
pendidikan yang disahkan oleh
pemerintah/yang berwenang
B. Kursus/Pelatihan:
-
C. Pengalaman Kerja:
-
D. Kondisi fisik:
- Sehat jasmani rohani
BAB VII
Pola kerja sama tersebut diatur melalui sebuah ketentuan tertulis yang
memuat mekanisme dan ketentuan standar pola hubungan kerja sama
Instalasi Rawat Inap A dengan bagian/instalasi lain di RSUD Gunung Jati
Kota Cirebon. Hal tersebut ditujukan untuk memberikan kejelasan dan
batasan yang jelas dalam melaksanakan kerja sama antar instalasi
sehingga dapat memberikan pelayanan dengan baik dan dapat
mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat.
B. Design Tata Hubungan Kerja Unit Instalasi Rawat Inap A
RS Di WILAYAH III
CIREBON
IGD
LAUNDRY, IPSRS IRNA B,
IRJA,IPKKU
OK LAB
IRNA A
CSSD
RADIOLOGI
FARMASI
GIZI
Salah satu perspektif dalam Balance Score Card adalah Sumber daya
manusia yang memegang peranan penting dalam pergerakan organisasi. SDM
di RSUD Gunung Jati Kota Cirebon dikelola secara terstruktur oleh Sub.
Bagian Kepegawaian, Tim Penerimaan dan Penilaian Pegawai sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi manajemen SDM berupa perencanaan Kota Cirebon,
rekrutmen dan seleksi, penempatan, pengembangan karir, penggajian dan
pemberhentian pegawai. Untuk tenaga PNS berdasarkan UU Kepegawaian
Nomor 43 tahun 1999.
Hari ke
VI – hari
6. Pelatihan Keterampilan Keperawatan
XII a. Keterampilan menjaga Airway dan
melakukan RJP dan suction
b. Keterampilan pemasangan infuse
c. Keterampilan pemasangan NGT
d. Keterampilan pemasangan chateter CI
e. Keterampilan pengambilan sample
laboratorium
f. Keterampilan pengesetan ventilator
sesuai kondisi pasien
g. Presentasi dan diskusi pasien sulit
PERTEMUAN/ RAPAT
1. CB1
2. CB2
3. CB3
2. Jadwal Pelaksanaan
a. Laporan sensus harian
b. Laporan bulanan
c. Laporan tahunan
PELAPORAN
Laporan Instalasi Rawat Inap A dibedakan atas laporan rutin dan laporan
insidentil.
A. Laporan Rutin
Laporan rutin adalah laporan yang dikerjakan secara rutin oleh
Instalasi.
Terdiri atas :
a. Laporan Harian, berisi tentang :
- Jumlah Kunjungan berdasarkan jenis pembayaran
- Jumlah Pemeriksaan berdasarkan jenis pembayaran
- Jumlah Pendapatan berdasarkan jenis pembayaran
- Pasien yang dikenai iur biaya
- Pasien kelas titipan
b. Laporan Bulanan, terdiri dari :
1. Laporan mutu Pelayanan Instalasi Rawat Inap A, berisi tentang :
Jumlah pasien
Jumlah pasien yg diinfus danpasien dg kejadian infeksi jarum infus
Jumlah pasien jatuh
Jumlah operasi bersih, kotor dan infeksi pasca operasi
Rekapitulasi tingkat pemanfaatan tempat tidur ( Bed
Occupation Rate) berdasarkan jenis pembayaran
Jumlah pembayaran berdasarkan jenis pasien
Jumlah iur biaya
2. Sensus Harian
3. Laporan pemakaian darah
4. Laporan time motion / waktu pelayanan
5. Laporan Pemakaian BHP medis dan non medis
B. Laporan Insidentil
Adalah laporan mengenai Instalasi Rawat Inap A khususnya dan
RSUD Gunung jati Kota Cirebon umumnya yang segera harus
dilaporkan berkenaan dengan pelayanan dan kinerja.