Makalah Hereditas
Makalah Hereditas
“HEREDITAS”
KETURUNAN YANG DIPENGARUHI POPULASI
OLEH :
KELOMPOK III
Penyusun
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN
Pewarisan sifat dan kombinasi antargen, tak jarang menghasilkan gen yang kurang
diinginkan, seperti gen hemofilia dan albinisme. Gen yang kurang diinginkan tersebut dapat
dihindari dengan mempelajari pohon keluarga yang merepresentasikan pewarisan sifat antar
generasi. Penurunan sifat dapat terjadi melalui perkawinan antara dua individu sejenis.
Perkawinan antara dua individu sejenis yang mempunyai sifat beda disebut persilangan. Sifat
beda ditentukan oleh gen di dalam kromosom yang di turunkan dari generasi ke generasi
berikutnya.
A. PENGERTIAN HEREDITAS (PENURUNAN SIFAT)
Hereditas adalah suatu proses penurunan sifat-sifat dari induk keketurunannya melalui gen
dan bukan dalam bentuk tingkah laku melainkan struktur tubuh. Pendapat ini dicetuskan oleh
Witherington. Secara umum hereditas diartikan sebagai pewarisan sifat dari induk ke
keturunannya baik secara biologis melalui gen (DNA) atau secara sosial melalui pewarisan
gelar, atau status sosial. Pewarisan sifat ini biasanya berhubungan dengan struktur tubuh dan
bukan tingkah laku. Karena tingkah laku makhluk hidup lebih banyak dipengaruhi oleh faktor
lingkungan.
Hereditas adalah sebuah konsep yang telah berkembang sejak zaman filsuf Yunani kuno.
Dari Theophrastus, Hiprokrates, Aristoteles hingga Aeskhylus. Hiprokrates menduga bahwa
"benih/sifat" diproduksi oleh berbagai anggota tubuh dan di wariskan pada saat pembuahan.
Sedang Aristoteles menduga bahwa semen pejantan dan betina becampur pada saat
pembuahan. Konsep tentang hereditas yang lebih ekstrim lagi adalah teori Pangenesis yang
mempercayai bahwa pewarisan sifat berhubungan erat dengan hubungan darah. Karena itu
muncul istilah darah murni, darah turunan, dan darah bangsawan.
FAKTOR HEREDITAS
Hereditas pada seorang anak adalah berupa warisan “specific genes” yang berasal dari kedua
orang tuanya “Genes” ini terhimpun di dalam kromosom kromosom atau “colored bodies”.
Kromosom kromosom, baik dari pihak ayah ataupun dari pihak ibu berinteraksi membentuk
pasangan pasangan. Dua anggota dari masing masing pasangan memiliki bentuk dan fungsi
yang sma.
Dalam pada itu masing masing individu mulai hidup dengan satu sel di dalam indung telur
yang telah dibuahi oleh satu sperma. Sel ini berbagi menjadi dua, masing masing berbagi lagi
menjadi dua, sekali lagi menjadi dua dan seterusnya sehingga membentuk organ. Proses
pembagian sel ini disebut dengan “mitosis”. Menurut para ahli disebutkan bahwa; semua sel
dalam badan memiliki hereditas identik sebagai akibat dari adanya proses individuasi dan
diferensiasi. (Wasty Soemanto:1987,79). Namun yang pasti setiap sel terdeferensiasi
sebagian menjadi sel mata, sebagian menjadi sel telinga dan seterusnya.
Kelangsungan proses di atas terjadi apabila dua individu berlainan jenis kelamin melakukan
perkawinan terjadilah proses genetis seperti tadi kesemuanya dalam rangka emmbentuk
individu baru.
PRINSIP HEREDITAS
Prinsip dalam hal ini adalah aturan yang memang menjadi hukum atau bagian teori yang
menjadi pedoman bagi ilmuan atau pengguna untuk menjadikan hereditas sebagai landasan
pendidikan.
Dari beberapa penelitian tentang prinsip hereditas menurut catatan (Tadjab:1994,29) bahwa
diketemukan beberapa hal yang utama yakni :
1. Prinsip reproduksi; artinya menghasilkan atau membuat kembali. Dalam hal ini proses
penurunan sifat atau ciri hereditas tersebut melalui sel benih, kemudian cirinya dalam bentuk
nyata, maka nak harus mengulang kembali dari awal pertumbuhan dan perkembangan serta
pengalaman yang telah dialami oleh generasai pendahulunya.
2. Prinsip konformitas; yakni setiap jenis makhluk menurunkan jenisnya sendir dalam hal
ini tidak akan melahirkan atau menurunkan sifat sifat atau ciri ciri makhlik lain yang bukan
ciri/sifatnya. Prinsip ini termasuk aliran yang menolak bahwa manusia adalah keturunan dari
makhluk jenis lain.
3. Prinsip variasi; artinya setiap individu disamping mewarisi sifat atau ciri umum yang
sama, juga mewarisi sifat atau ciri yang berbeda beda. Anak yang berasal dari orang tua yang
sama, bahkan anak kembar sekalipun mempunyai sifat atau ciri yang berbeda. Adalah tidak
benar bila dua orang manusia mempunyai sifat dan ciri yang persisi sama di muka bumi ini.
4. Prinsip regresi filial; adalah sifat atau ciri yang diturunkan dari generasi kegenerasi
akan cenderung menuju kearah rata rata. Prinsip ini memberikan pengertian bahwa anak dari
orang tua yang sangat cerdas menunjukkan kecenderungan untuk menjadi kurang cerdas
daripada orang tuanya. Sebaliknya anak dari orang tua yang lemah akan cenderung menjadi
lebih pintar.
B. PENGERTIAN POPULASI
Populasi biasanya dinyatakan dalam satuan luas persatuan waktu. Dalam istilah
Kependudukan, populasi digunakan untuk menggambarkan jumlah penduduk di
suatu daerah dalam waktu tertentu.
1. Faktor Perilaku
Perilaku masyarakat yang sehat akan menunjang dan berdampak semakin meningkatnya derajat
kesehatan, hal ini dapat kita lihat dari semakin banyaknya penyakit berbasis perilaku dan gaya hidup.
Misal , kebiasaan dari pola makan yang sehat dapat menghindarkan kita dari serangan banyak
penyakit, antara lain ; Jantung , darah tinggi, stroke, obesitas (kegemukan), diabetes melitus, dan lain
sebagainya. Kebiasaan (perilaku) mencuci tangan sebelum makan akan menghindarkan kita dari
penyakit saluran pencernaan (diare dan lain sebagainya).
Perilaku menggosok gigi setelah makan dan sebelum tidur dapat mencegah penyakit seputar
kesehatan gigi dan mulut. Dan masih banyak perilaku atau kebiasaan yang berpengaruh terhadap
kesehatan.
2. Faktor lingkungan
Lingkungan yang bersih sangat berperan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Perbandingan angka orang sakit yang signifikan terjadi antara lingkungan yang bersih dengan
lingkungan kumuh / kotor. Beberapa penyakit yang sering menjangkiti masyarakat yang hidup di
lingkungan kumuh antara lain: Demam berdarah, gatal-gatal, infeksi saluran pencernaan dan
pernafasan.
Ketersediaan fasilitas kesehatan dengan mutu pelayanan yang baik akan mempercepat derajat
kesehatan masyarakat. Dengan adanya fasilitas yang mudah terjangka dan dengan mutu pelayanan
yang baik akan meningkatkan akses pelayanan kesehatan masyarakat. Ketersediaan fasilitas harus di
ikuti dengan tenaga kesehatan yang merata dan mencukupi juga yang memiliki kompetensi di
bidangnya itu sampai tingkat desa dan sampai pelosok.
4. Faktor Keturunan
Banyak penyakit yang dapat kita cegah dengan membersihkan lingkungan dsb , tapi sebagian
penyakit tidak dapat kita hindari, seperti penyakit keturunan . Semakin besar risiko penyakit
keturunan maka akan semakin sulit meningkatkan derajat kesehatan, untuk mencegah penyakit
turunan perlu adanya konseling perkawinan yang baik.
Ke 4 faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan di atas saling berpengaruh dan tidak berdiri
sendiri-sendiri, oleh karena itu upaya pembangunan sarana kesehatan harus dilaksanakan secara
berkesinambungan dan secara simultan. Upaya yang dilaksanakan harus komprehensif, yang memiliki
arti kesehatan harus mencakup upaya preventif/promotif, kuratif dan rehabilitatif. Pemerintah sebagai
pembuat regulasi harus berperan aktif dalam pembangunan sarana kesehatan serta pelaksanaan
kesehatan secara menyeluruh.
selain itu ada factor ledakan populasi yang berkaitan dengan factor perilaku, lingkungan, dan
keturunan. Kaitanya adalah :
1. Tingkat kemiskinan semakin meningkat karena pertumbuhan penduduk yang cepat tidak
diimbangi oleh pertumbuhan ekonomi.
2. Kekurangan pangan, sebagai akibat dari pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang
dengan jumlah lahan untuk memproduksi pangan.
3. Timbulnya permukiman atau daerah kumuh di perkotaan sebagai akibat perilaku yang
buruk.
tidak selamanya penurunan sifat murni diturunkan secara alami, walaupun sejatinya seperti
itu. Tetapi dengan adanya pengaruh dari lingkungan, interaksi sosial, budaya dalam satu
populasi dapat menghasilkan perubahan kararakter warisan , meskipun karakter atau sifat
murni masih lebih dominan karena faktor genetik.
SARAN
Hereditas merupakan suatu bahan pelajaran penting yang patut kita pelajari dan mengerti. Mengapa?
karena didalam hereditas kita akan dapat memahami dan mengerti tentang bagaimana sifat dari induk
itu bisa diturunkan kepada anak, bagaimana suatu penyakit itu bisa menurun dari generasi pertama
kegenarasi berikutnya serta bagaimana cara menghindari penyakit menurun yang tidak kita inginkan
terjadi atau dialami oleh generasi kita selanjutnya.