Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MAKALAH

DOSEN : Muslimin L, A.Kep.,SPd.,MSi

“HEREDITAS”
KETURUNAN YANG DIPENGARUHI POPULASI

OLEH :
KELOMPOK III

HENDRYCO WIRABAKTI WULOLO (P00320017065)


MUH. IRSYAD M. (P00320017076)
ARSYAD ()
FADILATUL SYAM ()
AZTY RAMADANI ()
SITTI YULINIARTI JAFAR (P00320017088)
NITA ANDRIANI (P00320017082)
IRTAYANI ()
MARDIAN SAPUTRI ()
SRI YUNI SARAH ()
YUYUN KHAIRUN NISA ()

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KENDARI
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah “HEREDITAS”
KETURUNAN YANG DIPENGARUHI POPULASI dengan baik dan
tepat waktu. Dalam penyusunan makalah mungkin ada sedikit hambatan. Namun
berkat bantuan dukungan dari teman-teman. Sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik.
Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat membantu proses
pembelajaran dan dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca. Kami juga
tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada semua pihak, atas bantuan,dukungan
dan doa nya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca
makalah ini dan dapat mengetahui tentang “HEREDITAS”
KETURUNAN YANG DIPENGARUHI POPULASI. Makalah ini
mungkin kurang sempurna, untuk itu kami mengharap kritik dan saran untuk
penyempurnaan makalah ini.

Kendari, 21 Mei 2018

Penyusun
RUMUSAN MASALAH

1. apa yang di maksud dengan hereditas ?


2. apa yang di maksud dengan populasi ?
3. apa hubungan hereditas dengan populasi ?
4. apa pengaruh populasi terhadap hereditas ?

TUJUAN

1. untuk mengetahui apa itu hereditas !

2. untuk mengetahui apa itu populasi !

3. untuk mengetahui hubungan hereditas dengan populasi !

4. untuk mengetahui pengaruh populasi terhadap hereditas !


A. Latar Belakang
Setiap individu yang lahir ke dunia ini pasti dengan satu pembawaan tertentu. Ini
berarti bahwa karakteristik setiap individu berbeda dan diperoleh dari pewarisan atau
pemindahan cairan “germinal” dari pihak orangtuanya. Di samping itu, individu tumbuh dan
berkembang tidak terlepas dari lingkungan baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.
Setiap pertumbuhan dan perkembangan yang kompleks merupakan hasil interaksi dari
hereditas dan lingkungan. Setiap manusia mempunyai pola pertumbuhan dan perkembangan yang
berbeda. Hal ini dapat dipengaruhi dari berbagai faktor, yaitu faktor dari dalam (faktor yang ada
dalam diri manusia itu sendiri, faktor hereditas:bawaan/warisan) dan faktor luar (faktor lingkungan).
Dengan faktor bawaan tertentu dan disertai dengan faktor lngkungan yang tertentu pula maka akan
menghasilkan pola pertumbuhan dan perkembangan tertentu pula. “Like parents, like children”.
Begitulah pepatah yang menyatakan bahwa seorang anak umumnya memiliki kemiripan
dengan orang tuanya. Secara biologis, pepatah tersebut ilmiah karena seorang anak selalu
mewarisi gen dari kedua orang tuanya. Gen tersebutlah yang membawa sifat-sifat tertentu,
baik yang tampak secara fisik maupun yang tidak tampak secara fisik. Prinsip tentang gen
dan pewarisan sifat modern pertama kali dikemukakan oleh Gregor Johnn Mendel. Mendel
mempelajari sifat yang diturunkan pada tanaman buncis dan menemukan teori persilangan
untuk gen-gen yang independen. Teori tersebut menyatakan bahwa gen dari anak merupakan
perpaduan (persilangan) dari gen-gen dari kedua orang tuanya.

Pewarisan sifat dan kombinasi antargen, tak jarang menghasilkan gen yang kurang
diinginkan, seperti gen hemofilia dan albinisme. Gen yang kurang diinginkan tersebut dapat
dihindari dengan mempelajari pohon keluarga yang merepresentasikan pewarisan sifat antar
generasi. Penurunan sifat dapat terjadi melalui perkawinan antara dua individu sejenis.
Perkawinan antara dua individu sejenis yang mempunyai sifat beda disebut persilangan. Sifat
beda ditentukan oleh gen di dalam kromosom yang di turunkan dari generasi ke generasi
berikutnya.
A. PENGERTIAN HEREDITAS (PENURUNAN SIFAT)

Hereditas adalah suatu proses penurunan sifat-sifat dari induk keketurunannya melalui gen
dan bukan dalam bentuk tingkah laku melainkan struktur tubuh. Pendapat ini dicetuskan oleh
Witherington. Secara umum hereditas diartikan sebagai pewarisan sifat dari induk ke
keturunannya baik secara biologis melalui gen (DNA) atau secara sosial melalui pewarisan
gelar, atau status sosial. Pewarisan sifat ini biasanya berhubungan dengan struktur tubuh dan
bukan tingkah laku. Karena tingkah laku makhluk hidup lebih banyak dipengaruhi oleh faktor
lingkungan.

Hereditas adalah sebuah konsep yang telah berkembang sejak zaman filsuf Yunani kuno.
Dari Theophrastus, Hiprokrates, Aristoteles hingga Aeskhylus. Hiprokrates menduga bahwa
"benih/sifat" diproduksi oleh berbagai anggota tubuh dan di wariskan pada saat pembuahan.
Sedang Aristoteles menduga bahwa semen pejantan dan betina becampur pada saat
pembuahan. Konsep tentang hereditas yang lebih ekstrim lagi adalah teori Pangenesis yang
mempercayai bahwa pewarisan sifat berhubungan erat dengan hubungan darah. Karena itu
muncul istilah darah murni, darah turunan, dan darah bangsawan.

FAKTOR HEREDITAS

1.       Proses Hereditas

Hereditas pada seorang anak adalah berupa warisan “specific genes” yang berasal dari kedua
orang tuanya “Genes” ini terhimpun di dalam kromosom kromosom atau “colored bodies”.
Kromosom kromosom, baik dari pihak ayah ataupun dari pihak ibu berinteraksi membentuk
pasangan pasangan. Dua anggota dari masing masing pasangan memiliki bentuk dan fungsi
yang sma.

Dalam pada itu masing masing individu mulai hidup dengan satu sel di dalam indung telur
yang telah dibuahi oleh satu sperma. Sel ini berbagi menjadi dua, masing masing berbagi lagi
menjadi dua, sekali lagi menjadi dua dan seterusnya sehingga membentuk organ. Proses
pembagian sel ini disebut dengan “mitosis”. Menurut para ahli disebutkan bahwa; semua sel
dalam badan memiliki hereditas identik sebagai akibat dari adanya proses individuasi dan
diferensiasi. (Wasty Soemanto:1987,79). Namun yang pasti setiap sel terdeferensiasi
sebagian menjadi sel mata, sebagian menjadi sel telinga dan seterusnya.

Kelangsungan proses di atas terjadi apabila dua individu berlainan jenis kelamin melakukan
perkawinan terjadilah proses genetis seperti tadi kesemuanya dalam rangka emmbentuk
individu baru.
PRINSIP HEREDITAS

Prinsip dalam hal ini adalah aturan yang memang menjadi hukum atau bagian teori yang
menjadi pedoman bagi ilmuan atau pengguna untuk menjadikan hereditas sebagai landasan
pendidikan.

Dari beberapa penelitian tentang prinsip hereditas menurut catatan (Tadjab:1994,29) bahwa
diketemukan beberapa hal yang utama yakni :

1.      Prinsip reproduksi; artinya menghasilkan atau membuat kembali. Dalam hal ini proses
penurunan sifat atau ciri hereditas tersebut melalui sel benih, kemudian cirinya dalam bentuk
nyata, maka nak harus mengulang kembali dari awal pertumbuhan dan perkembangan serta
pengalaman yang telah dialami oleh generasai pendahulunya.

2.      Prinsip konformitas; yakni setiap jenis makhluk menurunkan jenisnya sendir dalam hal
ini tidak akan melahirkan atau menurunkan sifat sifat atau ciri ciri makhlik lain yang bukan
ciri/sifatnya. Prinsip ini termasuk aliran yang menolak bahwa manusia adalah keturunan dari
makhluk jenis lain.

3.      Prinsip variasi; artinya setiap individu disamping mewarisi sifat atau ciri umum yang
sama, juga mewarisi sifat atau ciri yang berbeda beda. Anak yang berasal dari orang tua yang
sama, bahkan anak kembar sekalipun mempunyai sifat atau ciri yang berbeda. Adalah tidak
benar bila dua orang manusia mempunyai sifat dan ciri yang persisi sama di muka bumi ini.

4.      Prinsip regresi filial; adalah sifat atau ciri yang diturunkan dari generasi kegenerasi
akan cenderung menuju kearah rata rata. Prinsip ini memberikan pengertian bahwa anak dari
orang tua yang sangat cerdas menunjukkan kecenderungan untuk menjadi kurang cerdas
daripada orang tuanya. Sebaliknya anak dari orang tua yang lemah akan cenderung menjadi
lebih pintar.
B. PENGERTIAN POPULASI

populasi diartikan sebagai kumpulan individu-individu sejenis pada suatu daerah


tertentu. Istilah Populasi termasuk kata serapan dalam bahasa Indonesia yang
berasal dari bahasa Inggris “Population”. Populasi manusia sering akrab dengan
sebutan penduduk.

Populasi biasanya dinyatakan dalam satuan luas persatuan waktu. Dalam istilah
Kependudukan, populasi digunakan untuk menggambarkan jumlah penduduk di
suatu daerah dalam waktu tertentu.

Faktor-faktor yang dapat mengontrol populasi. Ukuran populasi ada yang


tergantung pada interaksi dua kekuatan dasar. Salah satunya adalah tingkat di mana
populasi akan tumbuh di bawah kondisi ideal. Yang kedua adalah efek gabungan
dari semua faktor lingkungan kurang-ideal yang membatasi pertumbuhan. Istilah
populasi berhubungan dengan kata komunitas, karena kumpulan beberapa populasi
dalam suatu daerah atau ekosistem akan membentuk komunitas.

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN


POPULASI

1.kelahiran atau natalitas , kepadatan populasi akan bertambah , angka kelahiran


diperoleh menghitung jumlah kelahiran hidup tiap 1000 penduduk per tahun

2.kematian atau mortalitas,kepadatan populasi akan berkurang , angka kematian


diperoleh menghitung jumlah kematian tiap 1000 penduduk pertahun.

3.imigrasi,adanya penduduk yang datang akan menambah kepadatan populasi.

4.emigrasi,adanya penduduk yang pindah atau pergi akan mengurai kepadatan


populasi.
C. HUBUNGAN HEREDITAS DENGAN POPULASI
menurut Charles Darwin, ia mengajukan teori evolusi pada tahun 1859 dan salah satu
masalah utamanya adalah kurangnya mekanisme dasar untuk hereditas. Darwin percaya akan
pewarisan dampiran dan pewarisan sifat dapatan. Pewarisan campuran akan menghasilkan
keseragaman di antara populasi hanya dalam beberapa generasi sehingga akan
menghilangkan variasi dari sebuah populasi yang kepadanya seleksi alam dapat berlaku.
Berdasarkan teori diatas hereditas atau penurunan sifat sangatlah berkaitan erat dengan
populasi , dimana populasi itu sendri adalah kumpulan atau komunitas penduduk yang berarti
hereditas dapat menjadi keaneka ragaman atau variasi karakteristik setiap anggota populasi
namun tidak menutup kemungkinan hal tersebut dapat berubah kembali ke bentuk populasi
yg monoton atau tidak bervariasi karena sleksi alam dapat berlaku.

D. PENGARUH POPULASI TERHADAP HEREDITAS


Penurunan sifat atau hereditas ke pewaris atau keturunan tidak selamanya dapat terjadi secara
alami atau murni turun sepenuhnya. Warisan tersebut dapat terpengaruh menjadi tidak murni
sepenuhnya turun, hal tersebut bisa mengadopsi dari sifat – sifat luar. Salah satu factor
pengaruhnya adalah POPULASI, mengapa ? pada dasarnya populasi adalah suatu kumpulan
atau komunitas dalam satu lingkungan atau wilayah yang di dalamnya terdapat beragam
karakter sifat, namun adapula komunitas yang karakter di dalamnya cenderung sama. Selain
karakter di dalam populasi terdapat juga interaksi antara satu karakter dengan krakter yang
lain, yang dapat menciptakan sifat atau karakter baru di luar dari bawaan karakter alaminya.
Hal ini dapat menyebabkan perubahan keseragaman dari populasi tersebut hanya dalam
beberapa generasi. Oleh karena itu populasi memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap
hereditas karena penurunan sifat yang harusnya murni menjadi tidak murni karena lingkup
populasi tersebut dapat mempengaruhi keturunan. Namun tidak menutup kemungkinan
bahwa sifat murni dapat turun sepenuhnya,selama populasi tersebut tidak bervariasi atau
seragam, dan tidak terpengaruh oleh populasi yang lain.

E. DAMPAK TERHADAP DERAJAT KESEHATAN

Menurut Hendrick L. Blumm, terdapat 4 faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan


masyarakat, yaitu :
Faktor Perilaku, Faktor Lingkungan, Faktor Keturunan dan Faktor Pelayanan Kesehatan

1. Faktor Perilaku

Perilaku masyarakat yang sehat akan menunjang dan berdampak semakin meningkatnya derajat
kesehatan, hal ini dapat kita lihat dari semakin banyaknya penyakit berbasis perilaku dan gaya hidup.
Misal , kebiasaan dari pola makan yang sehat dapat menghindarkan kita dari serangan banyak
penyakit, antara lain ; Jantung , darah tinggi, stroke, obesitas (kegemukan), diabetes melitus, dan lain
sebagainya. Kebiasaan (perilaku) mencuci tangan sebelum makan akan menghindarkan kita dari
penyakit saluran pencernaan (diare dan lain sebagainya).
Perilaku menggosok gigi setelah makan dan sebelum tidur dapat mencegah penyakit seputar
kesehatan gigi dan mulut. Dan masih banyak perilaku atau kebiasaan yang berpengaruh terhadap
kesehatan.

2. Faktor lingkungan

Lingkungan yang bersih sangat berperan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Perbandingan angka orang sakit yang signifikan terjadi antara lingkungan yang bersih dengan
lingkungan kumuh / kotor. Beberapa penyakit yang sering menjangkiti masyarakat yang hidup di
lingkungan kumuh antara lain: Demam berdarah, gatal-gatal, infeksi saluran pencernaan dan
pernafasan.

3. Faktor Pelayanan Kesehatan

Ketersediaan fasilitas kesehatan dengan mutu pelayanan yang baik akan mempercepat derajat
kesehatan masyarakat. Dengan adanya fasilitas yang mudah terjangka dan dengan mutu pelayanan
yang baik akan meningkatkan akses pelayanan kesehatan masyarakat. Ketersediaan fasilitas harus di
ikuti dengan tenaga kesehatan yang merata dan mencukupi juga yang memiliki kompetensi di
bidangnya itu sampai tingkat desa dan sampai pelosok.

4. Faktor Keturunan

Banyak penyakit yang dapat kita cegah dengan membersihkan lingkungan dsb , tapi sebagian
penyakit tidak dapat kita hindari, seperti penyakit keturunan . Semakin besar risiko penyakit
keturunan maka akan semakin sulit meningkatkan derajat kesehatan, untuk mencegah penyakit
turunan perlu adanya konseling perkawinan yang baik.

Ke 4 faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan di atas saling berpengaruh dan tidak berdiri
sendiri-sendiri, oleh karena itu upaya pembangunan sarana kesehatan harus dilaksanakan secara
berkesinambungan dan secara simultan. Upaya yang dilaksanakan harus komprehensif, yang memiliki
arti kesehatan harus mencakup upaya preventif/promotif, kuratif dan rehabilitatif. Pemerintah sebagai
pembuat regulasi harus berperan aktif dalam pembangunan sarana kesehatan serta pelaksanaan
kesehatan secara menyeluruh.

selain itu ada factor ledakan populasi yang berkaitan dengan factor perilaku, lingkungan, dan
keturunan. Kaitanya adalah :

1. Tingkat kemiskinan semakin meningkat karena pertumbuhan penduduk yang cepat tidak
diimbangi oleh pertumbuhan ekonomi. 

2. Kekurangan pangan, sebagai akibat dari pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang
dengan jumlah lahan untuk memproduksi pangan. 

3. Timbulnya permukiman atau daerah kumuh di perkotaan sebagai akibat perilaku yang
buruk.

4. Pemerintah mengalami kesulitan menyediakan sarana kebutuhan masyarakat seperti sarana


pendidikan, sarana kesehatan, dan perumahan karena lokasi yang sudah padat oleh
pemukiman penduduk dan jumlah dana yang besar. 

5. Meningkatnya kebutuhan ruang dan lingkungan hidup.

6. Tidak seimbangnya kebutuhan akan lapangan pekerjaan dengan pertumbuhan penduduk


yang jika dibiarkan lebih lanjut akan menyebabkan masalah sosial lainnya, seperti
kemiskinan dan konflik antar penduduk. 
KESIMPULAN

tidak selamanya penurunan sifat murni diturunkan secara alami, walaupun sejatinya seperti
itu. Tetapi dengan adanya pengaruh dari lingkungan, interaksi sosial, budaya dalam satu
populasi dapat menghasilkan perubahan kararakter warisan , meskipun karakter atau sifat
murni masih lebih dominan karena faktor genetik.

SARAN

Hereditas merupakan suatu bahan pelajaran penting yang patut kita pelajari dan mengerti. Mengapa?
karena didalam hereditas kita akan dapat memahami dan mengerti tentang bagaimana sifat dari induk
itu bisa diturunkan kepada anak, bagaimana suatu penyakit itu bisa menurun dari generasi pertama
kegenarasi berikutnya serta bagaimana cara menghindari penyakit menurun yang tidak kita inginkan
terjadi atau dialami oleh generasi kita selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai