0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
11 tayangan1 halaman
Dokumen ini membahas tentang kriteria bahan yang digunakan untuk jamu, obat herbal terstandar, dan bahan baku fitofarmaka. Semua bahan tersebut harus aman, klaim khasiatnya terbukti secara ilmiah, dan telah melalui standarisasi. Dokumen ini juga membedakan obat tradisional dan fitofarmaka berdasarkan penggunaan, bukti khasiat, tujuan, indikasi, dan standarisasi bahan bakunya.
Dokumen ini membahas tentang kriteria bahan yang digunakan untuk jamu, obat herbal terstandar, dan bahan baku fitofarmaka. Semua bahan tersebut harus aman, klaim khasiatnya terbukti secara ilmiah, dan telah melalui standarisasi. Dokumen ini juga membedakan obat tradisional dan fitofarmaka berdasarkan penggunaan, bukti khasiat, tujuan, indikasi, dan standarisasi bahan bakunya.
Dokumen ini membahas tentang kriteria bahan yang digunakan untuk jamu, obat herbal terstandar, dan bahan baku fitofarmaka. Semua bahan tersebut harus aman, klaim khasiatnya terbukti secara ilmiah, dan telah melalui standarisasi. Dokumen ini juga membedakan obat tradisional dan fitofarmaka berdasarkan penggunaan, bukti khasiat, tujuan, indikasi, dan standarisasi bahan bakunya.
A. Bahan-bahan yang digunakan untuk jamu harus memenuhi kriteria:
1. aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan, 2. klaim khasiat dibuktikan berdasarkan data empiris, 3. memenuhi persyaratan mutu yang berlaku B. Obat herbal terstandar harus memenuhi kriteria : 1. aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan, 2. klaim khasiat dibuktikan secara ilmiah/pra klinik, 3. telah dilakukan standarisasi terhadap bahan baku yang digunakan dalam produk jadi, memenuhi persyaratan mutu yang berlaku
C. Bahan Baku Fitofarmaka harus memenuhi syarat:
1. Aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan, 2. klaim khasiat harus dibuktikan berdasarkan uji klinik, 3. telah dilakukan standarisasi terhadap bahan baku yang digunakan dalam produk jadi, 4. memenuhi persyaratan mutu yang berlaku Perbedaan obat tradisional dan fitofarmaka:
Obat Tradisional Fitofarmaka
1. digunakan dalam upaya perawatan 1. digunakan dalam upaya pelayanan kesehatan
sendiri, formal, 2. khasiat berdasarkan pengalaman 2. khasiat berdasarkan penelitian ilmiah (uji (empiris, turun temurun), farmakologi, uji toksisitas, uji klinis), 3. tujuan penggunaan: untuk promotif 3. tujuan penggunaan: untuk kuratif (pengobatan (peningkatan kesehatan): sehat lelaki, penyakit): anti hipertensi, anti diabetes, jamu habis bersalin; untuk preventif 4. indikasi dan parameter pengujian jelas, (pencegahan penyakit): temulawak untuk 5. bahan baku telah terstandarisasi. hepatoprotektor, antioksidan, 4. indikasi dan parameter pengujian tidak jelas, 5. bahan baku belum terstandarisasi.