BIOKIMIA TANAMAN
“KARBOHIDRAT”
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah
Biokimia Tanaman
Disusun Oleh :
JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2020
KATA PENGANTAR
Serang, Februari
2020
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Tujuan......................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................3
2.1 Karbohidrat..............................................................................................3
2.2 Penggolongan Karbohidrat......................................................................5
2.3 Uji Molisch..............................................................................................8
2.4 Uji Barfoed..............................................................................................9
BAB III METODE PRAKTIKUM.....................................................................10
3.1 Waktu dan Tempat................................................................................10
3.2 Alat dan Bahan......................................................................................10
3.3 Cara Kerja..............................................................................................10
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................12
4.1 Hasil.......................................................................................................12
4.2 Pembahasan............................................................................................12
BAB V PENUTUP................................................................................................16
5.1 Simpulan................................................................................................16
5.2 Saran......................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................17
LAMPIRAN..........................................................................................................18
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari dilaksanakan nya Praktikum ini adalah agar mahasiswa
dapat mengidentifikasi karbohidrat dan juga jenis-jenis nya melalui beberapa
reagen uji.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Karbohidrat
Kata karbohidrat berasal dari kata karbo dan air. Secara sederhana
karbohidrat didefinisikan sebagai polimer gula. Karbohidrat adalah karbon yang
mengandung sejumlah besar gugus hidroksil. Karbohidrat paling sederhana bisa
berupa aldehid (disebut polihidroksialdehid atau aldosa) atau berupa keton
(disebut polihidroksiketon atau ketosa). Berdasarkan pengertian diatas diketahui
bahwa karbohidrat terdiri atas atom C, H, dan O. Adapun rumus umum dari
karbohidrat adalah Cn(H2O)n atau CnH2nOn (Wiratmaja, 2011).
Karbohidrat mempunyai gugus fungsi yang sangat penting, berdasarkan gugus
yang ada pada molekul karbohidrat, maka karbohidrat dapat didefinisikan sebagai
polihidroksildehida serta senyawa yang menghasilkan pada proses hidrolisis.
Senyawa yang termasuk karbohidrat terdapat gugus fungsi –OH, aldehid, dan
keton (Poedjiadi, 2005).
Karbohidrat merupakan sumber kalori utama bagi hampir seluruh penduduk
dunia. Karbohidrat juga berguna untuk mencegah timbulnya ketosis, pemecahan
protein tubuh yang berlebihan, kehilangan mineral dan berguna untuk membantu
metabolisme lemak dan protein tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari
bahan makanan yang kita makan sehari-hari (Winaryo, 1997).
Karbohidrat (C H 2 O)n, adalah sumber energi utama untuk manusia.
Kebanyakan karbohidrat yang kita konsumsi adalah tepung,amilum atau pati,
yang ada dalam gandum, jagung, beras, kentang dan padi-padian lainnya.
Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh. Tubuh
menggunakan karbohidrat seperti layaknya mesin mobil menggunakan bensin.
Karbohidrat juga merupakan bahan yang penting dan sumber tenaga yang terdapat
dalam tumbuhan dan daging hewan. Selain itu, karbohidrat juga menjadi
komponen struktur penting pada makhluk hidup dalam bentuk serat (fiber), seperti
selulosa, pektin, serta lignin (Edahwati, 2010).
Penyusun karbohidrat adalah C, H, dan O yang terbentuk dari peristiwa
fotosintesis pada tumbuhan. Karbohidrat memiliki peran sebagai sumber energi
3
utama, setiap 1 gram karbohidrat mengandung 4,1 kalori, membentuk senyawa –
senyawa organik seperti lemak dan protein, menjaga keseimbangan asam basa
dalam tubuh. Manusia tidak dapat terlepas dari peranan karbohidrat dalam
melaksanakan aktivitasnya. Berbagai sumber makanan seperti beras dan jagung
merupakan sumber karbohidrat utama. Karbohidrat didalam tubuh manusia
disimpan dalam bentuk glikogen yang terdapat dalam otot sekitar 245-350 gram,
dalam hati sekitar 90-108 gram dan di darah dalam bentuk glukosa sekitar 17
gram. Kebutuhan karbohidrat pada setiap manusia tidaklah sama antara seorang
pelajar, pekerja ringan, pekerja berat, dan pemikir. Rata-rata kita hanya
membutuhkan 1 gram per berat badan per hari, artinya bila memiliki berat tubuh
50 kg, maka kebutuhan tubuh kita akan karbohidrat per hari adalah 50 gram
(Wahyu, 2006).
Karbohidrat adalah zat organik utama yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan
dan biasanya mewakili 50 sampai 75 persen dari jumlah bahan kering dalam
bahan makanan ternak. Karbohidrat sebagian besar terdapat dalam biji, buah dan
akar tumbuhan. Zat tersebut terbentuk oleh proses fotosintesis, yang melibatkan
kegiatan sinar matahari terhadap hijauan daun. Hijauan daun merupakan zat
fotosintetik aktif pada tumbuh-tumbuhan. Zat tersebut merupakan molekul yang
rumit dengan suatu struktur yang serupa dengan struktur hemoglobin, yang
terdapat dalam darah hewan. Hijauan daun mengandung magnesium serta
hemoglobin mengandung besi. Lebih terperinci lagi, karbohidrat dibentuk dari air
(H2O) berasal dari tanah, karbondioksida (CO2) berasal dari udara dan energi
berasal dari matahari. Suatu reaksi kimiawi sederhana yang memperlihatkan suatu
karbohidrat (glukosa) disintesis oleh fotosintesis dalam tumbuh-tumbuhan adalah
6CO2 + 6H2O + 673 cal C6H12O6 + 6 O2. Karbohidrat bersama seyawa lemak
dan protein memegang peranan dasar bagi kehidupan di bumi. Karbohidrat
merupakan bahan makanan penting dalam sumber tenaga yang terdapat dalam
tumbuhan dan hewan. Selain itu karbohidrat juga menjadi komponen stuktur
penting pada mahluk hidup dalam bentuk serat (fiber), seperti selulosa, pektim,
serta lignin. Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh
(Sumardjo, 2009).
4
2.2 Penggolongan Karbohidrat
Karbohidrat dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu monosakarida,
oligosakarida atau disakarida dan polisakarida. Monosakarida merupakan
karbohidrat yang paling sederhana. Oligosakarida atau disakarida merupakan
senyawa yang dihidrolisis sehingga menghasilkan 2 sampai 6 gula monosakarida
sedangkan polisakarida adalah monomer-monomer yang berasal dari
monosakarida (Respati, 1990).
2.2.1 Monosakarida
Merupakan senyawa-senyawa yang mengandung lima dan enam atom
karbon. Karbohidrat yang mengandung 6 karbon disebut heksosa. Gula yang
mengandung 5 karbon disebut pentosa. Monosakarida tak terhidrolisis menjadi
gula yang lebih sederhana lagi, tetapi mereka merupakan hasil hidrolisis dari tiga
kelas yang lain. Monosakarida adalah senyawa tak berwarna dan kebanyakan
mempunyai rasa manis dan berbentuk kristal (Sastrohamidjojo, 2005). Umumnya
memiliki rumus molekul yang merupakan kelipatan CH2O (Campbell, 2002).
5
c) Galaktosa
Galaktosa merupakan salah satu sebuah monosakarida atau gula sederhana
Galaktosa merupakan monosakarida jenis sakarida yang ada di dalam tubuh yang
dihasilkan dari hidrolisa laktosa.
2.2.2 Disakarida
Merupakan senyawa berisi dua atau lebih gula sederhana atau
monosakarida yang dihubungkan oleh pembentukan asetal antara gugus aldehida
atau gugus keton dengan gugus hidroksil. Bila dua gula digabungkan diperoleh
disakarida, bila tiga diperoleh trisakarida dan seterusnya ikatan penggabungan
bersama-sama gula ini disebut ikatan glikosida. Seperti halnya monosakarida,
senyawa ini larut dalam air, sedikit larut dalam alkohol, dan praktis tak larut
dalam eter dan pelarut organik nonpolar. Disakarida terhidrolisis menghasilkan
dua molekul monosakarida, yang mungkin dapat sama atau berbeda
(Sastrohamidjojo, 2005).
6
dan nikmat. Amilum saat bereaksi dengan iodium akan berubah warna menjadi
biru.
c) Laktosa
Laktosa terdiri dari dua molekul monosakarida yang terdiri dari satu
molekul glukosa dan satu molekul galaktosa. Laktosa ini kurang larut dalam air.
Laktosa ini didapat dari susu sehingga sering disebut gula susu. Laktosa dapat
menimbulkan intolerance, hal ini karena kekurangan enzim lactase sehingga
kemampuan untuk mencerna laktosa berkurang.
2.2.3 Polisakarida
Merupakan dimana didalamnya terikat lebih dari satu gula sederhana yang
dihubungkan dalam ikatan glikosida. Polisakarida meliputi; pati, selulosa, dan
dekstrin, merupakan substran yang amorf sebagian besar tak larut dalam air dan
tak berasa mempunyai perumusan (C6H10O5)n.H2O atau (C5H8O4)n.H2O dimana n
sangat besar. Bila polisakarida dihidrolisis diperoleh gula-gula; C 6 atau C5
(Sastrohamidjojo, 2005).
7
kedua-duanya adalah polimer dari glukosa, yaitu amilosa (kira-kira 20-28%) dan
sisanya amilopektin. Amilum dapat dihidrolisis sempurna dengan menggunakan
asam sehingga menghasilkan glukosa. hidrolisis juga dapat dilakukan dengan
bantuan enzim amylase. Dalam ludah dan dalam cairan yang dikeluarkan oleh
pankreas terdapat amylase yang bekerja terhadap amilum yang terdapat dalam
makanan kita. Oleh enzim amylase, amilum diubah menjadi maltosa dalam bentuk
maltosa.
b) Glikogen
Seperti amilum, glikogen juga menghasilkan D-glukosa pada proses
hidrolisis. Pada tubuh kita glikogen terdapat dalam hati dan otot. hati berfungsi
sebagai tempat pembentukan glikogen dari glukosa. Glikogen yang terlarut dalam
air dapat diendapkan dengan jalan menambahkan etanol. Endapan yang terbentuk
apabila dikeringkan berbentuk serbuk putih. Dengan iodium, glikogen
menghasilkan warna merah. Struktur glikogen serupa dengan struktur amilopektin
yaitu merupakan rantai glukosa yang mempunyai cabang.
8
dehidrasi dengan asam tersebut menjadi furfural, sementara golongan heksosa
menjadi hidroksi multifurfural menggunakan asam organik pekat (Sumardjo,
2006).
9
BAB III
METODE PRAKTIKUM
B. Uji Barfoed
1) Dimasukkan 1 ml (20 tetes) pereaksi barfoed dan sampel ke dalam tabung
reaksi.
10
2) Dipanaskan tabung tersebut dalam air medidih selama 3 menit, kemudian di
dinginkan.
3) Dimasukan 1 ml fosfomolibdat ke dalam larutan, kemudian kocok perlahan.
4) Diamati perubahan warna larutan, jika larutan berwarna biru peka, maka
menunjukkan reaksi negatif. Jika larutan berwarna biru maka menunjukkan
reaksi posistif.
11
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Tabel 1. Hasil Uji Molisch
No Larutan Warna +/- Keterangan
1. Air Gula Merah bata + Mengandung karbohidrat
dan monosakarida.
2. Santan Merah bata + Mengandung karbohidrat
dan monosakarida
3. Susu Merah bata + Mengandung karbohidrat
dan monosakarida
4.2 Pembahasan
Praktikum ini dilakukan untuk menguji suatu sampel atau bahan agar dapat
diketahui kandungan karbohidrat didalam nya. Karbohidrat sendiri adalah sesuatu
hal yang tidak asing lagi didengar, sebab karbohidrat dapat kita temui dalam
setiap makanan pokok yang kita konsumsi setiap harinya. Menurut Wiriatmaja
(2011) Kata karbohidrat berasal dari kata karbo dan air. Secara sederhana
karbohidrat didefinisikan sebagai polimer gula. Karbohidrat adalah karbon yang
mengandung sejumlah besar gugus hidroksil. Dari pendapat Wiriatmaja (2011)
tersebut dapat kita ketahui bahwa Karbohidrat tersusun dari senyawa kompleks
yaitu karbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O).
Karbohidrat yang dapat dengan mudah kita temui, dan sering dikonsumsi
manusia adalah berupatepung, amilum, dan pati, yang terdapat pada jagung,
12
padi, gandum, kentang dan lainnya. Namun, selain sebagai pemberi energi pada
tubuh manusia, Menurut Edahwati (2010), karbohidrat juga menjadi komponen
struktur penting pada makhluk hidup dalam bentuk serat (fiber), seperti selulosa,
pektin, serta lignin.
Sesuai pendapat Respati (1990), karbohidrat dibagi atas beberapa jenis yaitu,
Monosakarida yang merupakan gula sederhana. Contoh monosakarida menurut
Fessenden (1990) ada glukosa, Fruktosa, dan Galaktosa. Kemudian Disakarida,
merupakan senyawa yang tersusun dari 2 atau lebih monosakarida, contoh dari
disakarida yaitu, sukrosa, maltosa, dan laktosa. Terakhir adalah Polisakarida yang
merupakan senyawa yang terikat oleh lebih dari 1 atau banyak gula sederhana
dengan ikatan glikosida, contoh dari polisakarida sendiri adalah amilum dan
glikogen.
Pada praktikum uji karbohidrat ini kita menggunakan 2 metode uji
kualitatif yaitu, uji molisch dan uji barfoed. Uji molisch sendiri merupakan uji
kualitatif karbohidrat yang dapat menunjukan adanya kandungan karbohidrat
dalam sebuah sampel, penyataan tersebut sesuai dengan Pendapat dari
Sukatiningsih (2010). Pada Uji molisch ini sampel dimasukkan ke dalam tabung
reaksi yang kemudian ditetesi molisch, seperti penjelasan oleh Sukatiningsih
(2010) reagen molisch terdiri 5% α-naftol dalam alkohol, pemberian reagem
molisch ini sendiri dilakukan sesuai dengan tujuan dari uji molisch yaitu untuk
mengetahui adanya kandungan karbohidrat dalam sampel atau bahan, yang
kemudian dihidrolisis oleh asam pekat, yang pada praktikum ini kita
menggunakan HCl maka terjadi pemutusan ikatan glikosidik dari rantai
karbohidrat polisakarida menjadi disakarida dan monosakarida. HCl ini digunakan
sebagai pembantu mekanisme dalam menghidrolisis reagen molisch yang sudah
ditetesi ke sampel sebelumnya untuk hidrolisis karbohidrat menjadi monoskarida
yang kemudian monosakarida jenis pentosa akan mengalami dehidrasi dengan
asam tersebut dan membentuk cincin furfural berwarna ungu, hal ini dikarenakan
pentosa yang terdehidrasi oleh asam sulfat akan membentuk fultural dalam bentuk
cincin yang berwarna ungu. Cincin berwarna ungu atau kemerah-merahan ini
dapat saja tidak muncul atau tidak terbentuk apabila pada uji molisch tidak
menggunakan asam pekat, sebab asam pekat berguna dalam prinsip uji molisch ini
13
yaitu hidrolisis karbohidrat, yang akan membentuk cincin furfural tersebut.
Dimana berdasarkan hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa semua larutan
yang diuji menunjukkan adanya kandungan karbohidrat. Hal ini terlihat jelas
dengan adanya perubahan warna pada ketiga tabung reaksi yang berisikan larutan
karbohidrat tersebut. Larutan yang bereaksi positif akan memberikan cincin yang
berwarna ungu ketika direaksikan dengan asam pekat.
Menurut Sukatiningsih (2010) Uji barfoed merupakan uji kualitatif yang
digunakan untuk membedakan monosakarida dengan disakarida. Hal ini dapat
dibuktikan dengan adanya proses pemanasan karbohidrat pereduksi dengan
Barfoed, yang mana menghasilkan reaksi oksidasi karbohidrat pereduksi menjadi
asam onat dan terjadi reaksi reduksi pereaksi Barfoed sebagai ion kupri (Cu ++)
menjadi endapan kupro oksida.Pada uji barfoed ini, karbohidat direduksi pada
suasana asam. Uji barfoed ini memiliki prinsip yaitu reduksi Cu2+¿ ¿menjadi Cu+¿¿
oleh karbohidrat yang mengandung aldehid dan keton bebas. Pada percobaan ini
sampel dimasukkan ke dalam 1 mL reagen barfoed segar ( reagen barfoed
mengandung tembaga asetat) didalam tabung reaksi, menghasilkan larutan
berwarna biru muda, kemudian disimpan di hot plate selama 3 menit hingga
mendidih, sesuai pendapat Nurjannah (2017) Pereaksi Barfoed dalam suasana
asam akan direduksi lebih cepat oleh gula pereduksi monosakarida daripada
disakarida dan menghasilkan Cu2O (kupro oksida) berwarna merah bata. Jadi
setelah pereaksi barfoed dengan sampel di didihkan mengahasilkan larutan
berwarna merah, didukung oleh pendapat Nurjannah (2017), bahwa prinsip nya
uji barfoed adalah, karbohidrat dalam larutan asam lemah akan mengalami
perubahan reaktifitas, karbohidrat dengan reaktifitas rendah akan hilang daya
reduksinya sedangkan karbohidrat dengan reaktifitas tinggi akan tetap
dipertahankan, kemudian Ion Cu²⁺ (dari pereaksi barfoed) dalam suasana asam
akan direduksi lebih cepat oleh gula reduksi monosokarida dari pada disakarida
dan menghasilkan endapan Cu2O berwarna merah bata. Pada uji barfoed ini kita
menggunakan fosfomolibdat yang ditambahkan ke dalam tabung reaksi setelah
proses pemanasan dan menghasilkan larutan berwarna merah. Jika terbentuk
warna biru setelah penambahan fosfomolibdat, maka reaksi positif. Larutan
menjadi berwarna biru dikarenakan monomer gula bereaksi dengan fosfomolibdat
14
membentuk senyawa biru dan endapan berwarna merah yang didapatkan berasal
dari larutan tersebut yang mengalami oksidasi dan mampu mereduksi senyawa
yaitu melepaskan O2 sehingga terbentuk tembaga oksida (Cu2O) atau gula
pereduksi bereaksi dengan pereaksi dan menghasilkan endapan berwarna merah
bata.
Namun pada uji barfoed ini juga dapat menghasilkan hasil yang negatif,
dengan tidak adanya endapan berwarna merah bata, yang disebabkan karena,
seperti yang sudah dibahasa diatan bahwa Ion Cu²⁺ (dari pereaksi barfoed) dalam
suasana asam akan direduksi lebih cepat oleh gula reduksi monosokarida dari
pada disakarida, jadi reduksi monosakarida lebih cepat daripada golongan
disakarida, sehingga untuk uji barfoed yang dilakukan pada karbohidrat golongan
disakarida dapat menghasilkan hasil negatif karena disakarida membutuhkan
waktu yang lama untuk proses pemanasan nya hingga dapat bereaksi atau
mereduksi. Sehingga pemanasan yang dilakukan pada uji barfoed ini juga
memiliki fungsi yaitu proses pemanasan yang lama dan tepat akan dapat
menghidrolisis, sehingga dapat bereaksi atau mereduksi, dan menghasilkan reaksi
positif. Itulah sebabnya, pemanasan dengan hot plate, dilakukan selama 3 menit
untuk mengoptimalkan panas agar dapat memaksimalkan kerja reduksi larutan
untuk menghasilkan reaksi positif.
15
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Setelah melakukan Uji karbohidrat pada praktikum kali ini, Mahasiswa
mengetahui Karbohidrat adalah karbon yang mengandung sejumlah besar gugus
hidroksil, dengan senyawa penyusun yang kompleks yaitu karbon, hidrogen dan
oksigen. Karbohidrat terbagi menjadi 3 golongan yaitu, monosakarida, disakarida,
dan polisakarida, dengan monosakarida terdiri dari glukosa, fruktosa dan
galaktosa, disakarida terdiri dari maltosa, laktosa, dan sukrosa, dan polisakarida
yang terdiri dari amilum dan glikogen. Serta mengetahui jenis reagen uji yang
digunakan pada praktikum kali ini yaitu uji molisch yang digunakan untuk
mengetahui adanya kandungan karbohidrat pada suatu sampel, dan uji barfoed
yang digunakan untuk membedakan monosakarida dan disakarida.
5.2 Saran
Diharapkan semua praktikan dapat aktif secara langsung dalam demonstrasi
uji menggunakan alat dan bahan agar kedepannya lebih mahir dalam praktikum
dalam laboratorium. Serta dapat menjaga agar saat praktikum tetap kondusif agar
praktikum dapat berjalan dengan baik dan lancar.
16
DAFTAR PUSTAKA
17
18
LAMPIRAN
18