Anda di halaman 1dari 5

SOP PEMASANGAN IUD

No. : SOP/KTU/CRJ/
Dokumen
SOP No. Revisi : 0
Tanggal :
Terbit
Halaman : 1/1
UPTD
PUSKESMAS dr. ELFIRA FIRDAUS
RAWAT INAP NIP. 19681210 200212 2 003
CIRANJANG

1.Pengertian Pemasangan IUD adalah Suatu tindakan pemasangan alat


kontrasepsi yang dipasang dalam rahim yang berupa kerangka dari
plastic yang fleksibel, berbentuk huruf T diselubungi oleh kawat halus
yang terbuat dari tembaga (Cu)
2.Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pemasangan IUD
3.Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Ciranjang No: A/ /SK/PKM
SI/I/2019 Tentang Kebijakan Pelayanan Klinis
4.Referensi 1. Pedoman pelayanan UGD UPTD Puskesmas Ciranjang
2. Pedoman pelayanan Rawat Jalan UPTD Puskesmas Ciranjang
3. Pedoman pelayanan KIA/KB/MTBS UPTD Puskesmas Ciranjang
Pedoman pelayanan loket pendaftaran/Rekam Medis UPTD
Puskesmas Ciranjang
5.Prosedur 1. Sapa klien dengan ramah dan perkenalkan diri anda dan tanyakan
tujuan kedatangannya
2. Berikan informasi umum tentang KB
3. Berikan informasi tentang jenis kontrasepsi yang tersedia dan
keuntungan-keterbatasan darimasing-masing jenis kontrasepsi
(termasuk perbedaan antara kontap dan metode reversible) :
a. Tunjukkan dimana dan bagaimana alkon tsb digunakan
b. Jelaskan bagaimana carakerja alkon tersebut
c. Jelaskan kemungkinan efek samping dan masalah kesehatan
lain yang mungkin akan dialami
d. Jelaskan efek samping yang umumnya sering dialami klien

A. Konseling Metode Khusus


1. Berikan jaminan akan kerahasiaan yang diperlukan klien
2. Kumpulkan data-data pribadi klien (nama, alamat, dsb)
3. Tanyakan tujuan repodruksi (KB) yang diinginkan (apakah klien
ingin mengatur jarak kelahiran atau ingin membatasi jumlah
anaknya)
4. Tanyakan agama/ kepercayaan yang dianut klien, yang mungkin
menentang penggunaan salah satu metode KB
5. Diskusikan kebutuhan, pertimbangandan kekhawatiranklien
dengan sikap simpatik
6. Bantulah klien untuk memilih metode yang tepat
7. Jelaskan kemungkinan-kemungkinan efek samping AKDR Cu T
380 A, sampai benar-benar dimengerti oleh klien

B. Konseling Pra-Pemasangan & Seleksi Klien


1. Lakukan seleksi klien (anamnesis) secara cermat untuk
memastikan tidak ada kesalahan untuk menggunakan AKDR
C. Riwayat Kesehatan Reproduksi :
1. Tanggal haid terakhir, lama haid dan pola perdaran haid
2. Paritas dan riwayat persalinan yang terakhir
3. Riwayat kehamilan ektopik
4. Neri yang hebat setiap haid
5. Anemia berat ( Hb < 9 gr% atau Hematokrit <30 )
6. Riwayat infeksi genetalia (ISG), Penyakit Menular Seksual (PMS),
atau infeksi panggul
7. Berganti-ganti pasangan (risiko ISG tinggi)
8. Kanker serviks
9. Jelaskan bahwa perlu dilakukan pemeriksaan fisik dan panggul
dan jelaskan apa yang akan dilakukan dan dipersilahkan klien
untuk mengajukan pertanyaan
D. Pemeriksaan Panggul
1. Pastikan klien sudah mengosongkan kandung kemihnya dan
mencuci area genetalia dengan menggunakan sabun dan air
2. Cuci tangan dengan air bersih mengalir dengan sabun,
keringkan dengan air bersih
3. Bantu klien untuk naik ke meja pemeriksaan
4. Palpasi daerah perut dan periksa apakah ada nyeri, benjolan
atau kelainan lainnya di daerah supra pubik
5. Kenakan kain penutup pada klien untuk pemeriksaan panggul
6. Atur arah sumber cahaya untuk melihat serviks
7. Pakai sarung tangan DTT
8. Atur penempatan peralatan dan bahan-bhan yang akan
digunakaan dalam wadah steril atau DTT
9. Lakukan inspeeksi pada genetalia eksterna
10.Palpasi kelenjar skene dan bartolini amati adanya nyeri atau
duh (discharge) vagina
11.Masukkan spekulum vagina
12.Lakukan pemeriksaan inspekulo :
13.Pemeriksaan adanya lesi atau keputihan pada vagina
14.Inspeksi serviks
15.Keluarkan spekulum dengan hati-hati dan letakkan kembali
pada tempat semula dengan tidak menyentuh peralatan lain
yang belum digunakan
16.Lakukan pemeriksaan bimanual :
a. Pastikan gerakkan serviks bebas
b. Tentukan besar dan posisi uterus
c. Pastikan tidak ada kehamilan
d. Pastikan tidak ada infksi atau tumor pada adneksa
17.Lakukan pemeriksaan rektovaginal (bila ada indikasi) :
a. Kesulitas menentukan besar uterus retroversi
b. Adanya tumir pada cavum Douglasi
c. Celupkan dan bersihkan sarung tangan dalam larutan klorin
0,5 % kemudian buka secara terbalik dan rendam dalam
larutan klorin
E. Tindakan Pra Pemasangan
1. Jelaskan proses pemasangan AKDR dan apa yang akan klien
rasakan pada saat proses pemasangan dan persilahkan klien
untuk mengajukan pertanyaan
2. Masukkan lengan AKDR Cu T 380 A di dalam kemasan sterilnya
3. Buka sebagian plastik penutupnya dan lipat ke belakang
4. Masukkan pendorong ke dalam tabung inserter tanpa
menyentuh benda tidak steril
5. Letakkan kemasan pada tempat yang datar
6. Selipkan karton pengukur di bawah lengan AKDR
7. Pegang kedua ujung lengan AKDR dan dorong tabung inserter
sampai ke pangkal lengan sehingga lengan akan melipat
8. Setelah lengan melipat sampai menyentuh tabung inserter, tarik
tabung inserter
F. Prosedur Pemasangan AKDR
1. Pakai sarung tangan DTT yang baru
2. Pasang spekulum vagina untuk melihat serviks
3. Usap vagina dan serviks dengan larutan antiseptik 2 sampai 3
kali
4. Jepit serviks dengan tenakulum secara hati-hati (takik pertama)
5. Masukkan sonde uterus dengan teknik ”tidak menyentuh” (no
touch technique) yaitu secara hati-hati memasukkan sonde ke dalam
cavum uteri dengan sekali masuk tanpa menyentuh
dinding vagina ataupun bibir spekulum
6. Tentukan posisi dan kedalaman kavum uteri dan keluarkan
sonde
7. Ukur kedalaman cavum uteri pada tabung inserteryang masih
berada di dalam kemasan sterilnya dengan menggeser leher biru
pada tabung inserter, kemudian buka seluruh plastik penutup
kemasan
8. Angkat tabung AKDR dari kemasannya tanpa menyentuh
permukaan yang tidak steril, hati-hati jangan sampai
pendoorongnya terdorong
9. Pegang tabung AKDR dengan leher biru dalamposisi horizontal
(sejajar lengan AKDR), sementara melakukan tarikan hati-hati
pada tenakulum, masukkan tabung inserter ke dalam uterus
sampai leher biru menyentuh serviks atau sampai terasa adanya
tahanan
10. Pegang sertatahan tenakulum dan epndorong dengan satu
tangan
11. Lepaskan lengan AKDR dengan menggunakan teknik
withdrawal yaitu menarik keluar tabung inserter sampai
pangkal pendorong dengan tetap menahan pendorong
12. Keluarkan pendorong, kemudian tabung inserter didorong
kembali ke serviks sampai leher biru menyentuh serviksatau
terasa adanya tahanan
13. Keluarkan sebagian dari tabung inserter dan gunting benang
AKDR kurang lebih 3-4 cm
14. Keluarkanseluruh tabung inserter, buang ke tempat sampah
terkontaminasi
15. Lepaskan tenakulum dengan hati-hati rendam dalam larutan
klorin 0,5 %
16. Periksa serviks dan bila ada perdarahan dari tempat bekas
jepitan tenakulum, tekan dengan kasa selama 30-60 detik
17. Keluarkan spekulum dengan hati-hati

G. Tindakan Pasca Pemasangan


1. Rendam seluruh pppperalatan yang sudah dipakai dalam
larutan klorin 0,5 % selama 10 menit untuk dekontaminasi
2. Buang bahn-bahan yang sudah tidak dipakai lagi (kasa, sarung
tangan sekali pakai) ke tempat yang sudah disediakan
3. Celupkan kedua tangan yang masih memakai sarung tangan ke
dalam larutan klorin 0,5%, bersihkan cemaran pada sarung
tangan, buka secara terbalik dan rendam dalam larutan klorin
0,5%
4. Cuci tangan dengan air sabun
5. Pastikan klien tidak mengalami kram hebat dan amati selama
15 menit sebelum
6.Diagram
Alir
7.Unit terkait 1. KIA
2. Loket pendaftaran/rekam medis

8.Rekaman Histori Perubahan


No Yang dirubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan
1.
2.

Anda mungkin juga menyukai