Anda di halaman 1dari 11

PENYULUHAN KESEHATAN

SAP HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN

DISUSUN OLEH :

NILUH AYU PUSPITASARI

1714401077

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN TANJUNG KARANG


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
TAHUN AJARAN 2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN

Pokok Bahasan/Topik : Hipertensi dalam Kehamilan


Sub topik : Cara Mencegah Dini Hipertensi dalam Kehamilan
Hari /Tanggal                     : Jum'at, 03 Mei 2019
Sasaran                               : Ibu Hamil
Tempat /Waktu                     : Puskesmas Rawat Inap Panjang/ Pukul 10.00 WIB
Penyuluh/Penyaji               : Mahasiswi Tingkat II, DIII Keperawatan
                                                  POLTEKKES Tanjung Karang

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Setelah dilakukan penyuluhan selama 25 menit diharapkan keluarga memahami
tentang hipertensi dalam kehamilan.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 25 menit diharapkan keluarga dapat :
a. Menjelaskan pengertian hipertensi dalam kehamilan
b. Menjelaskan faktor resiko hipertensi dalam kehamilan
c. Menyebutkan gejala-gejala ibu hamil yang mengalami hipertensi
d. Menyebutkan penatalaksaan dan pencegahan untuk hipertensi dalam kehamilan

B. Materi
1. Pengertian hipertensi dalam kehamilan
2. Faktor resiko hipertensi dalam kehamilan
3. Gejala-gejala ibu hamil yang mengalami hipertensi
4. Penatalaksaan dan pencegahan untuk hipertensi dalam kehamilan

C. Strategi Pelaksanaan
1. Persiapan
a. Survei karakter dan lokasi sasaran
b. Koordinasi dengan penanggung jawab ruang perawatan/ pembimbing
c. Menyiapkan alat dan bahan
d. Kontrak dengan sasaran : ibu hamil

2. Pelaksanaan       :
No. Kegiatan/ Waktu Penyuluh Keluarga

Membuka acara dengan Menjawab salam


mengucapkan salam
1. Pembukaan Perkenalkan diri Mendengarkan, dan
(5 menit) Menjelakan tujuan penyuluhan memperhatikan.
Kontrak waktu
Menyampaikan tata tertib
.
Menanyakan pengertian, Menjawab pertanyaan
2. Tahap Appersepsi klasifikasi/jenis, faktor resiko
(5 menit) hipertensi pada kehamilan
Memberi reinforcement positip Menerima

Menjelaskan tentang pengertian, Mendengarkan,memperhatikan


faktor resiko hipertensi dalam
3. Tahap informasi / kehamilan
Kegiatan inti Mengajukan pertanyaan
(10 menit) Memberi kesempatan bertanya pada
audiens
Memperhatikan dan menyimak
Menjawab pertanyaan
Memperhtikan dan menyimak
Menjelaskan tentang gejala-gejala
ibu hamil yang mengalami hipertensi
dalam kehamilan

Memberi kesempatan bertanya pada


audiens Mengajukan pertanyaan

Menjawab pertanyaan
Memperhatikan dan menyimak
Menjelaskan penatalaksanaan dan
cara untuk pencegahan hipertensi Memperhatiakan dan menyimak
dalam kehamilan
Memberi kesempatan bertanya pada
audiens
Mengajukan pertanyaan
Menjawab pertanyaan

Memperhatikan dan menyimak


4. Penutup Menyanyakan kepada audiens Menjawab pertanyaan
(5 menit) tentang pengertian, klasifikasi dan
faktor resiko, gejala-gejala, makanan
yang dapat menyebabkan dan
menurunkan hipertensi, cara
pencegahan dan cara menurunkan Menerima
hipertensi.
Menjawab tindak lanjut
Memberikan reinforcement positip

Menanyakan tindak lanjut yang Mendengarka,menyimak


Akan dilakukan keluarga

Penyaji menyimpulkan materi resiko Membalas salam.


tinggi kehamilan
Menutup acara dan mengucapkan
salam penutup
    

D. Metode
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah :
1. Ceramah,tanya jawab
2. Demonstrasi/simulasi

E. Media dan Alat


1. Media : 1. Lembar Balik
2. Leaflet

2. Alat : 1. Gelas dan sendok (simulasi), ulekan dan anaknya, saringan (simulasi)
Bahan yaitu buah mengkudu, gula putih, air hangat

F. Evaluasi
1. Struktur
a. Ruang kondusif untuk kegiatan.
b. Peralatan memadai dan berfungsi.
c. Materi yang tersedia dan memadai.
d. SDM memadai
2. Proses
a. Ketepatan waktu pelaksanaan.
b. Peran serta aktif klien.
c. Penyampaian penyajian materi promkes oleh penyaji.
3. Hasil terkait dan tujuan yang ingin dicapai:
a. Penyaji mengajukan 4 pertanyaan secara langsung kepada klien tentang materi yang
dijelaskan
b. Bila klien dapat menjawab >60% dari pertanyaan yang diajukan maka dikategorikan
pengetahuan baik.

G. LAMPIRAN MATERI : HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN


1.  Pengertian Hipertensi
Hipertensi dalam kehamilan adalah suatu penyakit yang sering dijumpai pada wanita
hamil, di situ ditemukan adanya kelainan berupa peningkatan tekanan darah pada
pemeriksaan ibu hamil. Pengukuran tekanan darah sistolik dan diastolic berada di atas 140/90
mmHg, pengukuran sekurang-kurangnya dilakukan 2 kali dengan selang waktu pengukuran 4
jam.

Kejadian hipertensi dalan kehamilan cukup tinggi ialah 5-15%, merupakan satu di
antara tiga penyebab mortalitas (kematian) dan morbiditas (kejadian) ibu bersalin selain
infeksi dan pendarahan. Hal itu dikarenakan angka kejadian yang tinggi dan penyakit ini
mengenai semua lapisan masyarakat. Termasuk, beberapa waktu terakhir terjadi pada seorang
figur publik yang cukup familiar dan sayang sekali nyawanya tidak dapat tertolong.

2. Faktor Resiko pada Hipertensi dalam Kehamilan


Jika hipertensi dalam kehamilan tidak ditangani dengan baik berisiko memberi
dampak buruk bagi kesehatan dan keselamatan ibu dan bayi, seperti :

 Berkurangnya Aliran Darah ke Plasenta


Tekanan darah tinggi akan mempengaruhi jumlah aliran darah yang mengalir ke
plasenta. Kondisi ini tentu akan membuat janin dalam kandungan kesulitan mendapat
oksigen dan nutrisi.

 Pertumbuhan Janin Terhambat


Kekurangan pasokan oksigen dan nutrisi pada janin bisa menyebabkan bayi lahir
prematur, kurang berat badan, dan bahkan pada beberapa kasus berujung pada
kematian, baik saat masih dalam kandungan maupun ketika lahir.

 Abrupsio Plasenta
Merupakan kondisi kesehatan yang ditandai dengan terpisahnya plasenta dari dinding
rahim bagian dalam sebelum persalinan terjadi. Selain bisa merusak plasenta yang
membahayakan kelangsungan hidup janin, ibu hamil juga akan mengalami perdarahan
hebat.

 Persalinan prematur
Terkadang dokter menyarankan persalinan dini untuk mencegah komplikasi yang
mengancam jiwa saat ibu mengalami hipertensi dalam kehamilan.

 Peningkatan Risiko Penyakit Kardiovaskular


Wanita yang menderita preeklamsia selama kehamilan lebih berisiko terkena penyakit
kardiovaskular setelah persalinan, terlebih jika bayi lahir sebelum waktunya.

 Kemungkinan efek samping dari obat pengontrol tekanan darah


Jika ibu hamil menggunakan obat-obatan untuk mengontrol tekanan darahnya, obat-
obat ini berpotensi memberikan efek samping yang merugikan bagi janin.

3. Gejala-gejala pada Ibu Hamil yang Mengalami Hipertensi


Pada sebagian besar penderita hipertensi tidak menimbulkan gejala, meskipun secara
tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan tekanan
darah tinggi (padahal sesungguhnya tidak). Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala,
pendarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan dan kelelahan, yang bisa saja terjadi baik
pada penderita hipertensi, maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang normal.
Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala berikut:
 Sakit kepala
 Kelelahan
 Mual dan muntah
 Mudah marah
 Sukar tidur
 Sesak napas
 Gelisah
 Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata,
jantung, dan ginjal urin ( waspada preeklamsia)
 Terdapat protein dalam urin ( waspada preeklamsia)
Kadang penderita hipertensi berat mengalami penurunan kesadaran dan bahkan koma karena
terjadi pembengkakan otak. Keadaan ini disebut ensefalopati hipertensif, yang memerlukan
penanganan segera.
4. Penatalaksanaan/Pencegahan
Metode 1 dari 2:
Mengubah Gaya Hidup
1. Tingkatkan aktivitas tubuh.

Wanita yang jarang bergerak berisiko lebih tinggi mengalami hipertensi dibandingkan dengan
mereka yang berolahraga. Jadi, konsultasikan mengenai program olahraga dengan dokter baik
jika Anda sedang hamil atau sedang merencanakan kehamilan.

 Usahakan berolahraga paling tidak 30 menit setiap hari di sebagian besar hari selama
seminggu.

 Jika Anda baru memulai, cobalah berjalan atau berenang dengan intensitas rendah.

 Selalu konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum memulai program olahraga,
dan pastikan keamanan aktivitas tertentu bagi Anda.

2. Pantau berat badan Anda

Berat badan berlebih adalah faktor risiko hipertensi sehingga Anda harus berusaha menjaga
peningkatan berat badan selama hamil tetap dalam batasan yang sehat. Pola makan sehat dan
olahraga rutin adalah beberapa cara untuk mengelola peningkatan berat badan selama
kehamilan.

 Preeklampsia adalah kondisi hipertensi yang dipicu kehamilan dan dapat terjadi bila
Anda mengalami peningkatan berat badan terlalu besar selama hamil. Kondisi ini dapat
mengakibatkan masalah pada ginjal dan hati ibu yang mengandung, dan komplikasi pada
janin dalam kandungan.

 Berat badan berlebih juga meningkatkan risiko masalah kesehatan lainnya selama
kehamilan, misalnya nyeri punggung, kelelahan, kram, ambeien, diabetes gestasional,
sensasi terbakar di dada, dan nyeri sendi.

3. Kurangi stress

Stres dapat meningkatkan tekanan darah baik jika Anda sedang hamil maupun tidak.
Berusahalah untuk menghindari pemicu stres jika mungkin.

 Jangan bekerja terlalu keras selama hamil. Jika Anda bekerja lebih dari 41 jam
seminggu, Anda akan lebih berisiko terhadap tekanan darah tinggi.

 Cobalah teknik relaksasi seperti meditasi, visualisasi, dan yoga. Teknik-teknik ini dapat
menenangkan tubuh dan mengurangi stres.
4. Cobalah pernapasan terkontrol

Teknik pernapasan seperti pernapasan diafragma dapat membantu menenangkan tubuh dan
pikiran, serta meredakan stres. Selain itu, penggunaan otot diafragma (otot di dasar paru-
paru) dapat memperkuat pernapasan dan mengurangi ketegangan otot lain di dada dan leher
Anda.

 Berbaringlah telentang atau duduklah dengan nyaman. Jika berbaring, letakkan bantal di
bawah lutut sehingga tetap membengkok.

 Untuk merasakan gerakan diafragma, letakkan tangan di dada dan di bawah tulang rusuk.

 Tarik napas perlahan melalui hidung hingga terasa perut Anda menggembung.

 Keluarkan napas perlahan melalui mulut dalam 5 hitungan sambil mengencangkan dan
membiarkan otot perut kembali masuk ke dalam.

 Ulangi dan teruskan bernapas dengan teratur dan perlahan.

5. Dengarkan musik

Penelitian menunjukkan bahwa mendengarkan jenis musik yang tepat sambil bernapas
perlahan selama paling tidak 30 menit dapat menurunkan tekanan darah.

Dengarkan musik yang menenangkan dan merilekskan seperti celtic, musik klasik atau India,
ataupun musik kesukaan yang dapat membuat Anda rileks.

Hindari musik bersuara keras atau berirama cepat seperti musik rock, pop, dan heavy metal
karena efeknya justru meningkatkan tekanan darah.

6. Perhatikan baik-baik obat yang Anda gunakan

Hipertensi merupakan efek samping dari beberapa obat. Bicarakan dengan dokter mengenai
obat yang Anda gunakan dan pastikan keamanan penggunaannya selama hamil.

7. Berhenti merokok

Selain berbahaya bagi janin, rokok juga dapat meningkatkan tekanan darah. Anda harus
segera berhenti merokok jika sedang hamil.

Bicarakan cara berhenti merokok yang aman bagi Anda dan janin dengan dokter.
Metode 2 dari 2:

Menjaga Pola Makan

1. Hindari makanan kaya akan garam dan bernatrium tinggi.

Walaupun tubuh membutuhkan sedikit natrium, mengonsumsi terlalu banyak natrium


berdampak buruk bagi tubuh dan dapat memicu hipertensi, penyakit jantung, dan stroke. Jika
Anda mengalami tekanan darah tinggi, berusahalah untuk mengurangi asupan natrium Anda:

 Jangan tambahkan garam ke dalam makanan saat memasak, gantilah dengan rempah-
rempah seperti jintan, lada lemon, dan herba segar.

 Bilas makanan kalengan untuk menghilangkan natrium.

 Belilah makanan berlabel "rendah natrium" atau "bebas natrium".

 Hindari makanan olahan seperti cracker, gorengan, dan kue-kue yang sering kali
mengandung natrium dalam jumlah tinggi.

 Hindari juga konsumsi makanan cepat saji dan mintalah pelayan untuk mengurangi
garam saat memesan makanan di restoran.

2. Tingkatkan asupan serealia utuh.

Serealia utuh kaya akan serat pangan, penelitian juga menunjukkan bahwa meningkatkan
asupan serat dapat menurunkan hipertensi.

 Pastikan untuk mengonsumsi setidaknya 6-8 porsi serealia utuh setiap hari.

 Ganti serealia giling dengan serealia utuh seperti beras cokelat dan pasta atau roti
gandum utuh.

3. Tambahkan makanan kaya kalium.

Makanan kaya kalium sebaiknya dijadikan sebagai bagian pola makan sehat untuk
mengendalikan hipertensi. Makanan yang dapat Anda pertimbangkan antara lain ubi manis,
tomat, kacang merah, sari buah jeruk, pisang, kacang polong, kentang, buah kering, melon,
dan melon kuning.

 Pertahankan kadar kalium sedang (sekitar 2.000 hingga 4.000 mg setiap hari).

4. Nikmati cokelat hitam

Berdasarkan penelitian klinis, cokelat hitam mampu membantu menurunkan tekanan darah.

 Makanlah 15 gram cokelat hitam yang mengandung paling tidak 70% kakao setiap hari.
 Kandungan kalori dalam lemak cokelat tinggi. Jadi, pastikan untuk tidak
mengonsumsinya secara berlebihan.

5. Hindari minuman beralkohol dan berkafeina

Selain berdampak buruk bagi tekanan darah, kafeina dan alkohol juga mempunyai dampak
negatif bagi kesehatan Anda dan janin selama kehamilan. Jadi, Anda harus menghindari
konsumsi keduanya, terutama jika mengalami tekanan darah tinggi.

 Minum kafeina selama kehamilan telah dihubungkan dengan berkurangnya aliran darah
plasenta dan risiko keguguran. Walaupun penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan untuk
memastikan efek kafeina, sebaiknya Anda beralih ke minuman bebas kafeina selama
kehamilan.

 Konsumsi alkohol yang tinggi diketahui dapat meningkatkan tekanan darah dan
berdampak negatif bagi janin dalam kandungan. Konsultasikan terlebih dahulu dengan
dokter sebelum mengonsumsi alkohol, sekalipun hanya 1 gelas anggur.

6. Jika belum melakukannya, masukkan produk olahan kedelai dan susu rendah
lemak ke dalam pola makan Anda.

Penelitian klinis menunjukkan bahwa tekanan darah sistol dapat diturunkan dengan
mengonsumsi makanan seperti ini.

 Tambahkan produk olahan susu rendah lemak atau tanpa lemak (seperti susu, keju
cottage, yoghurt) ke dalam pola makan Anda.

 Jika Anda mengalami intoleransi laktosa, cobalah ganti dengan produk olahan kedelai.

 Perhatikan jumlah keju yang Anda makan (sekalipun rendah lemak) karena kandungan
natriumnya yang cukup tinggi.

7. Menggunakan obat-obat tradisional

Menggunakan obat-obat tradisional seperti jus buah buahnya seperti buah alpukat lalu biasa
menggunakan buah mengkudu.

Penelitian klinis menunjukan saat darah tinggi pembuluh darah menyempit, buah mengkudu
memberikan efek pelebaran pembuluh darah sehingga tekanan pada dinding-dinding
pembuluh darah berkurang dan tekanan darah menurun.

 Siapkan buah mengkudu yang sudah matang dan mentimun

 Bersihkan kedua bahan tersebut

 Tumbuk mengkudu bersamaan dengan mentimun sampai halus. Tekstur buah


mengkudu yaitu lunak sehingga proses menghaluskan jadi lebih mudah. Anda bisa
mengupas terlebih dahulu kulitnya, atau langsung menumbuk semuanya untuk buah
yang sudah sangat matang.
 Setelah halus, saring hasil tumbukan dengan penyaring halus sampai kandungan
airnya keluar. Masukkan sari-sari dari tumbukan ke dalam gelas.

 Tambahkan air panas dan gula untuk menyamarkan rasa. Aduk rata dalam gelas. Dan
konsumsi 2 kali dalam sehari untuk hasil yang lebih cepat. Konsumsi pada pagi hari
dan sore hari. Jangan lupa untuk kontrol tekanan darah Anda setelah
mengkonsumsinya, agar tekanan darah tidak drop

I. Sumber Pustaka
1. Bibilung. 2007. Hipertensi, Waspadai Kemunculannya pada Kehamilan.Retrived Februari
28, 2008 from http://www.bibilung.wordpress.com/2007/10/06/hipertensi-waspadai-
kemunculan-pada-kehamilan/
2. Ichtiarti,Puji. 2007. Hamil Sehat Walau Mengidap Penyakit.Retrived Februari 28, 2008
from http://www.tabloid-nakita.com/artikel.php3?edisi=06277&rubrik=kecil
3. Prodia. 2006. Peran Adiponektin dalam Hipertensi(Tekanan Sarah Tinggi). Retrived
Februari 28,2008 from http://www.prodia.co.id/m_informasi_kesehatan.html.
4. Senarai. 2007. Gangguan Hipertensi Semasa Hamil. Retrived Februari 28, 2008 from
http:/www.infosihat.gov, my/Penyakit_H_hipertensi_kehamilan.html

J. LAMPIRAN TES LISAN 


1. Jelaskan pengertian hipertensi dalam kehamilan?
2. Sebutkan 3 faktor resiko hipertensi dalam kehamilan?
3. Sebutkan 3 gejala-gejala pada ibu hamil yang mengalami hipertensi?
4. Sebutkan 3 penatalaksaan dan pencegahan untuk hipertensi dalam kehamilan?

Anda mungkin juga menyukai