DISUSUN OLEH :
1714401077
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Setelah dilakukan penyuluhan selama 25 menit diharapkan keluarga memahami
tentang hipertensi dalam kehamilan.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 25 menit diharapkan keluarga dapat :
a. Menjelaskan pengertian hipertensi dalam kehamilan
b. Menjelaskan faktor resiko hipertensi dalam kehamilan
c. Menyebutkan gejala-gejala ibu hamil yang mengalami hipertensi
d. Menyebutkan penatalaksaan dan pencegahan untuk hipertensi dalam kehamilan
B. Materi
1. Pengertian hipertensi dalam kehamilan
2. Faktor resiko hipertensi dalam kehamilan
3. Gejala-gejala ibu hamil yang mengalami hipertensi
4. Penatalaksaan dan pencegahan untuk hipertensi dalam kehamilan
C. Strategi Pelaksanaan
1. Persiapan
a. Survei karakter dan lokasi sasaran
b. Koordinasi dengan penanggung jawab ruang perawatan/ pembimbing
c. Menyiapkan alat dan bahan
d. Kontrak dengan sasaran : ibu hamil
2. Pelaksanaan :
No. Kegiatan/ Waktu Penyuluh Keluarga
Menjawab pertanyaan
Memperhatikan dan menyimak
Menjelaskan penatalaksanaan dan
cara untuk pencegahan hipertensi Memperhatiakan dan menyimak
dalam kehamilan
Memberi kesempatan bertanya pada
audiens
Mengajukan pertanyaan
Menjawab pertanyaan
D. Metode
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah :
1. Ceramah,tanya jawab
2. Demonstrasi/simulasi
2. Alat : 1. Gelas dan sendok (simulasi), ulekan dan anaknya, saringan (simulasi)
Bahan yaitu buah mengkudu, gula putih, air hangat
F. Evaluasi
1. Struktur
a. Ruang kondusif untuk kegiatan.
b. Peralatan memadai dan berfungsi.
c. Materi yang tersedia dan memadai.
d. SDM memadai
2. Proses
a. Ketepatan waktu pelaksanaan.
b. Peran serta aktif klien.
c. Penyampaian penyajian materi promkes oleh penyaji.
3. Hasil terkait dan tujuan yang ingin dicapai:
a. Penyaji mengajukan 4 pertanyaan secara langsung kepada klien tentang materi yang
dijelaskan
b. Bila klien dapat menjawab >60% dari pertanyaan yang diajukan maka dikategorikan
pengetahuan baik.
Kejadian hipertensi dalan kehamilan cukup tinggi ialah 5-15%, merupakan satu di
antara tiga penyebab mortalitas (kematian) dan morbiditas (kejadian) ibu bersalin selain
infeksi dan pendarahan. Hal itu dikarenakan angka kejadian yang tinggi dan penyakit ini
mengenai semua lapisan masyarakat. Termasuk, beberapa waktu terakhir terjadi pada seorang
figur publik yang cukup familiar dan sayang sekali nyawanya tidak dapat tertolong.
Abrupsio Plasenta
Merupakan kondisi kesehatan yang ditandai dengan terpisahnya plasenta dari dinding
rahim bagian dalam sebelum persalinan terjadi. Selain bisa merusak plasenta yang
membahayakan kelangsungan hidup janin, ibu hamil juga akan mengalami perdarahan
hebat.
Persalinan prematur
Terkadang dokter menyarankan persalinan dini untuk mencegah komplikasi yang
mengancam jiwa saat ibu mengalami hipertensi dalam kehamilan.
Wanita yang jarang bergerak berisiko lebih tinggi mengalami hipertensi dibandingkan dengan
mereka yang berolahraga. Jadi, konsultasikan mengenai program olahraga dengan dokter baik
jika Anda sedang hamil atau sedang merencanakan kehamilan.
Usahakan berolahraga paling tidak 30 menit setiap hari di sebagian besar hari selama
seminggu.
Jika Anda baru memulai, cobalah berjalan atau berenang dengan intensitas rendah.
Selalu konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum memulai program olahraga,
dan pastikan keamanan aktivitas tertentu bagi Anda.
Berat badan berlebih adalah faktor risiko hipertensi sehingga Anda harus berusaha menjaga
peningkatan berat badan selama hamil tetap dalam batasan yang sehat. Pola makan sehat dan
olahraga rutin adalah beberapa cara untuk mengelola peningkatan berat badan selama
kehamilan.
Preeklampsia adalah kondisi hipertensi yang dipicu kehamilan dan dapat terjadi bila
Anda mengalami peningkatan berat badan terlalu besar selama hamil. Kondisi ini dapat
mengakibatkan masalah pada ginjal dan hati ibu yang mengandung, dan komplikasi pada
janin dalam kandungan.
Berat badan berlebih juga meningkatkan risiko masalah kesehatan lainnya selama
kehamilan, misalnya nyeri punggung, kelelahan, kram, ambeien, diabetes gestasional,
sensasi terbakar di dada, dan nyeri sendi.
3. Kurangi stress
Stres dapat meningkatkan tekanan darah baik jika Anda sedang hamil maupun tidak.
Berusahalah untuk menghindari pemicu stres jika mungkin.
Jangan bekerja terlalu keras selama hamil. Jika Anda bekerja lebih dari 41 jam
seminggu, Anda akan lebih berisiko terhadap tekanan darah tinggi.
Cobalah teknik relaksasi seperti meditasi, visualisasi, dan yoga. Teknik-teknik ini dapat
menenangkan tubuh dan mengurangi stres.
4. Cobalah pernapasan terkontrol
Teknik pernapasan seperti pernapasan diafragma dapat membantu menenangkan tubuh dan
pikiran, serta meredakan stres. Selain itu, penggunaan otot diafragma (otot di dasar paru-
paru) dapat memperkuat pernapasan dan mengurangi ketegangan otot lain di dada dan leher
Anda.
Berbaringlah telentang atau duduklah dengan nyaman. Jika berbaring, letakkan bantal di
bawah lutut sehingga tetap membengkok.
Untuk merasakan gerakan diafragma, letakkan tangan di dada dan di bawah tulang rusuk.
Tarik napas perlahan melalui hidung hingga terasa perut Anda menggembung.
Keluarkan napas perlahan melalui mulut dalam 5 hitungan sambil mengencangkan dan
membiarkan otot perut kembali masuk ke dalam.
5. Dengarkan musik
Penelitian menunjukkan bahwa mendengarkan jenis musik yang tepat sambil bernapas
perlahan selama paling tidak 30 menit dapat menurunkan tekanan darah.
Dengarkan musik yang menenangkan dan merilekskan seperti celtic, musik klasik atau India,
ataupun musik kesukaan yang dapat membuat Anda rileks.
Hindari musik bersuara keras atau berirama cepat seperti musik rock, pop, dan heavy metal
karena efeknya justru meningkatkan tekanan darah.
Hipertensi merupakan efek samping dari beberapa obat. Bicarakan dengan dokter mengenai
obat yang Anda gunakan dan pastikan keamanan penggunaannya selama hamil.
7. Berhenti merokok
Selain berbahaya bagi janin, rokok juga dapat meningkatkan tekanan darah. Anda harus
segera berhenti merokok jika sedang hamil.
Bicarakan cara berhenti merokok yang aman bagi Anda dan janin dengan dokter.
Metode 2 dari 2:
Jangan tambahkan garam ke dalam makanan saat memasak, gantilah dengan rempah-
rempah seperti jintan, lada lemon, dan herba segar.
Hindari makanan olahan seperti cracker, gorengan, dan kue-kue yang sering kali
mengandung natrium dalam jumlah tinggi.
Hindari juga konsumsi makanan cepat saji dan mintalah pelayan untuk mengurangi
garam saat memesan makanan di restoran.
Serealia utuh kaya akan serat pangan, penelitian juga menunjukkan bahwa meningkatkan
asupan serat dapat menurunkan hipertensi.
Pastikan untuk mengonsumsi setidaknya 6-8 porsi serealia utuh setiap hari.
Ganti serealia giling dengan serealia utuh seperti beras cokelat dan pasta atau roti
gandum utuh.
Makanan kaya kalium sebaiknya dijadikan sebagai bagian pola makan sehat untuk
mengendalikan hipertensi. Makanan yang dapat Anda pertimbangkan antara lain ubi manis,
tomat, kacang merah, sari buah jeruk, pisang, kacang polong, kentang, buah kering, melon,
dan melon kuning.
Pertahankan kadar kalium sedang (sekitar 2.000 hingga 4.000 mg setiap hari).
Berdasarkan penelitian klinis, cokelat hitam mampu membantu menurunkan tekanan darah.
Makanlah 15 gram cokelat hitam yang mengandung paling tidak 70% kakao setiap hari.
Kandungan kalori dalam lemak cokelat tinggi. Jadi, pastikan untuk tidak
mengonsumsinya secara berlebihan.
Selain berdampak buruk bagi tekanan darah, kafeina dan alkohol juga mempunyai dampak
negatif bagi kesehatan Anda dan janin selama kehamilan. Jadi, Anda harus menghindari
konsumsi keduanya, terutama jika mengalami tekanan darah tinggi.
Minum kafeina selama kehamilan telah dihubungkan dengan berkurangnya aliran darah
plasenta dan risiko keguguran. Walaupun penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan untuk
memastikan efek kafeina, sebaiknya Anda beralih ke minuman bebas kafeina selama
kehamilan.
Konsumsi alkohol yang tinggi diketahui dapat meningkatkan tekanan darah dan
berdampak negatif bagi janin dalam kandungan. Konsultasikan terlebih dahulu dengan
dokter sebelum mengonsumsi alkohol, sekalipun hanya 1 gelas anggur.
6. Jika belum melakukannya, masukkan produk olahan kedelai dan susu rendah
lemak ke dalam pola makan Anda.
Penelitian klinis menunjukkan bahwa tekanan darah sistol dapat diturunkan dengan
mengonsumsi makanan seperti ini.
Tambahkan produk olahan susu rendah lemak atau tanpa lemak (seperti susu, keju
cottage, yoghurt) ke dalam pola makan Anda.
Jika Anda mengalami intoleransi laktosa, cobalah ganti dengan produk olahan kedelai.
Perhatikan jumlah keju yang Anda makan (sekalipun rendah lemak) karena kandungan
natriumnya yang cukup tinggi.
Menggunakan obat-obat tradisional seperti jus buah buahnya seperti buah alpukat lalu biasa
menggunakan buah mengkudu.
Penelitian klinis menunjukan saat darah tinggi pembuluh darah menyempit, buah mengkudu
memberikan efek pelebaran pembuluh darah sehingga tekanan pada dinding-dinding
pembuluh darah berkurang dan tekanan darah menurun.
Tambahkan air panas dan gula untuk menyamarkan rasa. Aduk rata dalam gelas. Dan
konsumsi 2 kali dalam sehari untuk hasil yang lebih cepat. Konsumsi pada pagi hari
dan sore hari. Jangan lupa untuk kontrol tekanan darah Anda setelah
mengkonsumsinya, agar tekanan darah tidak drop
I. Sumber Pustaka
1. Bibilung. 2007. Hipertensi, Waspadai Kemunculannya pada Kehamilan.Retrived Februari
28, 2008 from http://www.bibilung.wordpress.com/2007/10/06/hipertensi-waspadai-
kemunculan-pada-kehamilan/
2. Ichtiarti,Puji. 2007. Hamil Sehat Walau Mengidap Penyakit.Retrived Februari 28, 2008
from http://www.tabloid-nakita.com/artikel.php3?edisi=06277&rubrik=kecil
3. Prodia. 2006. Peran Adiponektin dalam Hipertensi(Tekanan Sarah Tinggi). Retrived
Februari 28,2008 from http://www.prodia.co.id/m_informasi_kesehatan.html.
4. Senarai. 2007. Gangguan Hipertensi Semasa Hamil. Retrived Februari 28, 2008 from
http:/www.infosihat.gov, my/Penyakit_H_hipertensi_kehamilan.html